Anda di halaman 1dari 25

Makalah

PENGOLAHAN DAGING YANG BAIK DAN BENAR


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa (YME)


yang telah melimpahkan rahmat hidayahNya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Daging’.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Pendapat dan
saran-saran perbaikan dari pembaca sangat diharapkan.Taklupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan rekan-rekan yang telah
membantu dan memberikan informasi serta bahan-bahan yang di perlukan dalam
penyusunan makalah ini. Sekian yang dapat penulis sampaikan apabila ada
kesalahan penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, bertambahlah
kebutuhan akan pangan. Begitu pula dengan bahan makanan berupa daging.
Daging merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat di
dunia, selain karena rasanya yang enak, juga karena kandungan gizinya yang
tinggi. Daging merupakan sumber protein, karbohidrat sementara, sumber
vitamin dan mengandung berbagai jenis mineral.
Data dari Direktorat Jenderal Peternakan (2006) menunjukkan bahwa
produksi daging sapi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan dari tahunketahun.
Produksi daging sapi di Propinsi NAD pada tahun 2006 masuk posisi
empatbesar di pulau Sumatera. Data Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar
tahun 2001 menunjukkan produksi daging sapi hampir 1.000 ton dan pada tahun
2005 produksi daging sapi mengalami peningkatan menjadi 1.700 ton dengan
urutan produksi tiga besar di Propinsi NAD.
Peningkatan produksi ini harus dibarengi dengan pengetahuan mengenai
pengolahan daging yang benar.Banyaknya jumlah daging yang beredar di
pasaran tanpa disertai kualitas yang baik akan membahayakan konsumen. Dan
hal-hal seperti inilah yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah jenis-jenis dan sifat khas daging?
2. Jenis dan sifat macam daging ?
3. Apa sajakah syarat umum daging itu dikategorikan baik?
4. Apa sajakah hasil olah dari daging?
5. Apa sajakah manfaat daging?
6. Bagaimanakah mutu yang baik pada daging?
7. Bagaimanakah cara penyimpanan yang baik pada daging?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Makanan.
2. Memberikan gambaran mengenai bahan pangan berupa daging, baik itu
jenisnya, komposisi, pemanfaatannya, sifatkhas, syaratumum, mutu,
hasilolahan,sertacarapenyimpanandaging yang baik.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah guna menambah wawasan
mengenai bahan pangan berupa daging agar dapat memanfaatkannya
semaksimal mungkin, khususnya dalam upaya peningkatan gizi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Daging
1. Menurut FDA
Daging adalah urat daging (otot) yang telah dikuliti dengan baik,
berasal dari sapi, babi, domba, kambing, yang telah cukup dewasa dan sehat
pada penyembelihan, terdiri dari otot-otot pada rangka, lidah, diafragma,
jantung, dan esofagus, tetapi tidak termasuk otot-otot pada bibir, hidung atau
moncong, dan telinga.
2. Menurut Departemen Perdagangan RI
Urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging
bagian bibir, hidung, dan telinga, yang berasal dari hewan yang sehat saat
dipotong.

B. Komposisi Kimia Daging


Daging sebagai sumber protein hewani memiliki nilai hayati
(biologicalvalue) yang tinggi mengandung :
Sumber Komposisi Daging
Mineral dan
Protein (%) Lemak (%) Air (%)
Non-Protein (%)
Forest et al.
19 5 70 6
1992
Lawrie 1991 18 3,5 75 3,5
20 9 70 1
Romans et al. (jumlah ini akan berubah bila hewan digemukkan, karena

1994 akan menurunkan persentase air dan protein serta


meningkatan persentase lemak)

Perbedaan persentase komposisi kimia dalam daging berlemak dan tidak


berlema
C. Jenis dan Sifat Khas Macam-macam Daging
Jenis Daging Keterangan
Daging Sapi  Warna merah pucat, merah
keungu-unguan atau kecoklatan
dan akan berubah menjadi
warna chery biladagingtersebut
kena oksigen,
 Serabut daging halus tapi
tidak mudah hancur dan sedikit
berlemak,
 Konsistensi liat, jika saat
dicubit seratnya terlepas maka
dagingsudah tidak baik,
 Lemak berwarna kekuning-
kuningan,
 Bau dan rasa aromatis.
Daging Kerbau  Warna lebih merah dari

 Serabut otot kasar dan


lemaknya berwarna putih
 Rasanya hampir sama
dengan
 Pada umumnya liat, karena
umumnya disembelih pada
umur tua.
Daging Kuda  Warna daging merah
kecoklatan, bila terkena udara
luar berubah menjadi lebih
gelap.
 Serabut lebih kasar dan
panjang
 Diantara serabut tidak
ditemukan lemak
 Konsistensi padat
 Lemak berwarna kuning
emas, dengan konsistensi lunak
karena banyak mengandung
oleine.
Daging Domba  Warna merah muda.
 Daging terdiri dari serat-
serat halus yang sangat rapat
jaringanya.
 Konsistensi cukup padat.
 Diantara otot-otot dan
dibawah kulit terdapat banyak
lemak.
 Lemak berwarna putih.
 Bau sangat khas pada
jantan.

Daging Kambing  Daging berwarna lebih


pucat dari
 Lemak berwarna putih
 jantan
berbau khas

Daging Babi  Daging berwarna pucat


hingga merah muda
 Otot punggung yang
banyak mengandung lemak,
biasanya nampak kelabu putih
 Daging berserat halus,
konsistensi padat dan baunya
spesifik
 Pada umur tua,dagingbabi
berwarna lebih tua, sedikit
lemak dan serabut kasar
 Lemak jauh lebih lembek
dibanding lemak atau

Daging Ayam  Warna daging umumnya


putih pucat
 Serat daging halus
 Konsistensi kurang padat
 Diantara serat daging tidak
terdapat lemak
 Warna lemak ke kuning-
kuningan dengan konsistensi
lunak
 Bau agak amis sampai tidak
berbau.

Daging Bebek  Jangan pilih


jika kulit dan dagingnya
berwarna kebirua bahkan agak
hijau dan aroma yang kurang
sedap, hal itu menandakan
kondisi sudah
tidak layak lagi untuk disantap.
 Daging lebih liat dan
basah, tetapi rasanya gurih
dibandingkan dengan daging
unggas lain.
 Daging memiliki
aroma yang lebih amis,
sehingga penangannya tentu
lebih rumit dibandingkan
daging Terutama untuk
mengempukkan dagingnya
yang liat serta menghilangkan
aroma amis yang menyengat,
dibutuhkan waktu dan
pengalaman memasak.
Daging Kalkun jauh lebih keras
dibandingkan dengan
daging ayam
negeri.

D. Syarat Umum Daging Sehat

Daging yang dapat dikonsumsi adalah daging yang berasal dari hewan yang
sehat.Saat penyembelihan dan pemasaran berada dalam pengawasan petugas
rumah potong hewan serta terbebas dari pencemaran mikroorganisme. Secara
fisik, kriteria, atau ciri-ciri daging yang baik adalah : a. bersih atau terang,
b. berwarna merah segar,
c. lapisan luar kering,
d. berasal dari rumah potong hewan,
e. ada cap pemeriksaan dari pemerintah setempat,
f. daging yang sudah ditiriskan tidak berdarah,
g. aroma bau tidak amis dan tidak bau asam,
h. daging masih elastis dan tidak kaku,
i. bila ditekan tidak banyak mengeluarkan cairan.

E. Mutu dan Kualitas Daging


Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik
dan digunakan konsumen untuk memilih produk.Pada daging dan produk
olahan daging, mutu daging ditentukan oleh mutu komposisi gizi atau rasio
antara daging non-lemak dengan lemak dan palatabilitasnya yang mencakup
penampakan, tekstur (juiciness dan keempukan) dan flavor.Secara visual, mutu
daging dinilai dari warna, marbling, dan daya ikat air.
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan
masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada
waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang meliputi : pemberian pakan,
tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga
dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan
kontaminasi sesudah hewan dipotong.

a) Kualitas daging yang baik.


Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging
yang layak konsumsi adalah :
• Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua
usia hewan susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang
dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari daging yang sehat akan
memiliki konsistensi kenyal.
• Kandungan lemak (marbling) adalah lemak yang terdapat diantara serabut
otot (intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan
mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling
berpengaruh terhadap citra rasa.
• Warna daging bervariasi tergantung dari jenis hewan secara genetik dan
usia, misalkan daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah,
daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.
• Rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik
mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.
• Kelembaban : Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif
kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar.
Dengan demikian mempengaruhi daya simpan daging tersebut.

b) Kualitas daging yang tidak baik


Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut :
• Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ
dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
• Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan
menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
• Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun
akan mengurangi selera konsumen.
• Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah
(jika ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging
tidak sehat, apabila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal
maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
• Daging busuk dapat menganggu kesehatan konsumen karena
menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Pembusukan dapat terjadi
karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga
kativitas bakteri pembusuk meningkat, atau karena terlalu lama dibiarkan
ditempat terbuka dalam waktu relatif lama pada suhu kamar, sehingga
terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang
menghasilkan amonia dan asam sulfit.
F. Manfaat Daging
Daging merah merupakan sumber terbaik elemen nutrisi esensial dan
berbagai vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.Banyak dari
mineralmineral ini tidak ditemukan pada biji-bijian dan sayuran.Daging merah
mengandung protein tinggi dan mikro nutrien yang sangat esensial bagi
kesehatan kita.
Protein yang dikandung dagingmerahsangatdiperlukanbagipertumbuhanda
sangat menentukan kemampuan tubuh memelihara Kondisinya dan
memperbaiki krusakan-kerusakan yang terjadi.Daging merupakan sumber
utama untuk mendapatkanasam amino esesial.Asam amino esensialterpenting
di dalamototsegaradalah alanine, glisin, asam glutamate, danhistidin. Ditinjau
dari segi kandungan lemak, lemak pada daging mengandung kombinasi
berbagai asam lemak, yaitu SFA (lemak jenuh), PUFA (asam lemak tidak
jenuh ganda), dan MUFA (asam lemak tidak jenuh tunggal). Makin sedikit
lemak pada daging, maka kandungan PUFA akan semakin tinggi dan
kandungan SFA akan semakin rendah. Disamping itu daging Merah juga
mengandung rantai panjang n-3 PUFA yang bermanfaat bagi kesehatan
jantungkita, terutamabagi orang yang telah mengalami serangan jantung.
Dalam 100g daging yang dihidangkansangat kaya akan vitamin B12
dansumberniasin, vitamin B6, serta Posfor. Daging merah juga mengandung
vitamin E yang larut dalam lemak. Selain itu daging mengandung trace
elements seperti zat besi dan zinc. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan
berbagai penyakit salah satunya Anemia. Pentingnya zinc yang dikandung
dalam daging berhubungan erat dengan aktivitas berbagai enzim.
Beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis daging.
a) Ayam
Ayam Daging ayam merupakan pilihan yang lezat sebagai alternatif
daging merah. Manfaat dari daging ayam meliputi:
• Sumber protein yang kaya. Dalam 100 gram ayam sudah terkandung
60 persen dari nilai kecukupan harian untuk protein.
• Tinggi niasin (vitamin B3) dan vitamin B6. Niasin penting untuk
menjaga kesehatan kulit dan sistem saraf. Niasin dan vitamin B6 juga
diperlukan dalam metabolisme lemak, karbohidrat dan protein dalam
tubuh.

• Sumber mineral dan selenium yang sangat baik. Selenium merupakan


komponen penting dari beberapa jalur metabolisme, termasuk
metabolisme hormon tiroid, sistem pertahanan antioksidan, dan
kekebalan tubuh.
• Dapat disajikan dalam berbagai jenis hidangan.
Kekurangannya : makan ayam goreng berlebihan dapat meningkatkan
risiko sindrom koroner akut, meningkatkan kolesterol secara signifikan,
dan meningkatkan risiko serangan jantung. Batasi diri Anda untuk
memakan ayam, minimal dua kali dalam seminggu.

b) Kambing
Inilah jenis daging merah yang dikonsumsi di berbagai bagian dunia.
Kelebihan daging kambing adalah:
• Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi. Konsumsi daging
kambing juga akan meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari
makanan nabati. Daging kambing juga kaya akan seng.
• Mengandung antibiotik, hormon, dan toksin.
Kekurangannya: Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki
serat.

c) Sapi
Daging sapi dianggap pilihan yang paling populer dari semua daging
merah.
Kelebihannya:
• Daging sapi tanpa lemak mengandung 60 persen dari nilai kecukupan
harian untuk protein hanya dalam 100 gram.
• Sumber vitamin B12 dan sumber vitamin B6. Vitamin B12 adalah
hanya ditemukan dalam produk hewani dan sangat penting untuk
metabolisme sel, menjaga sistem saraf yang sehat dan produksi sel
darah merah dalam tubuh.
• Daging sapi tanpa lemak memiliki zinc (seng) enam kali lebih tinggi
dari pada daging lainnya. Zinc membantu mencegah kerusakan pada
dinding pembuluh darah yang berkontribusi terhadap penyempitan
pembuluh darah. aterosklerosis.
• Sumber zat besi yang baik serta mengandung selenium dan fosfor.
• Mengandungasam amino leusin, lisin,
danvalin yang
lebihtinggidaripadadagingbabiataudomba.
Kekurangan : Daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan
dianggap meningkatkan risiko kanker. Daging sapi yang tidak dimasak
dengan benar juga bisa mengundang penyakit. Untuk pilihan terbaik,
pilihlah daging sapi organik yang bebas hormon dan antibiotik. Selain
itu pilihlah bagian daging tanpa lemak.

d) Babi
Meski di negara Muslim daging ini dilarang, tapi di banyak negara
daging babi sangat populer.
• Daging babi sangat kaya vitamin B6, B12, tiamin, niasin, riboflavin
dan Pantothenic acid. Daging babi merupakan sumber zat besi yang
mudah diserap tubuh daripada zat besi dari sumber daging lainnya
vegetarian lainnya.
• Babi juga memiliki kandungan mineral yang tinggi fosfor, selenium,
natrium, seng, kalium dan tembaga.
• Dagingnya juga baik untuk kulit, mata, sistem saraf, tulang dan
performa mental.
Kekurangannya : Tinggi dalam kandungan lemak jenuh. Untuk
mengurangi lemaknya, bersihkan daging dari semua lemaknya.
Kekurangan lainnya, babi juga tinggi natrium sehingga tidak
disarankan untuk orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi)

G. Hasil Olahan Daging


Macam-macam hasil olahan daging:
1. Makanan olahan dari daging angsa
a. Foire Gras
Foire gras merupakan makanan khas Perancis yang terbuat dari daging
angsa. Nama foire gras disini memang tidak populer. Tapi hidangan ini
bagi orang Eropa boleh dibilang begitu dekat. Terutama di Perancis,
Bulgaria dan Hungaria. Olahan dari hati angsa ini tergolong tua di
Eropa. Orang Bulgaria telah membuatnya sejak 2000 tahun lalu.
Namun, hidangan ini pertama kali muncul di Mesir.
b. Mentok Bakar
Mentok bakar ialah mentok yang dibakar dengan sedikit garam dan
bawang putih. Dilengkapi dengan sambal tomat hijau atau sambal jeruk
nipis.
2. Makanan olahan dari daging kambing
a. Tengkleng
Tengkleng adalah masakan sejenis sup dengan bahan utama daging
atau jeroan atau tulang kambing. Masakan ini berasal dari Solo. bentuk
fisiknya hampir mirip dengan gulai kambing tapi kuahnya lebih encer.
b. Kebab
Kebab adalah sebutan untuk berbagai daging panggang atau bakar yang
ditusuk menggunakan tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum
dijumpai pada masakan Timur Tengah, Kaukasus, Asia Tengah, Asia
Selatan dan beberapa masakan Afrika.
c. Gulai
Gulai adalah sejenis makan yang dimasak dengan menggunakan bahan
baku dari daging kambing, sapi, ayam, atau jenis daging lain yang
memiliki ciri khas berwarna kuning karena pengaruh dari fitrat kunyit.
Makanan ini adalalah bentuk lain dari kari. Cirinya berminyak dan
menggunakan santan kelapa.
d. Tongseng
Tongseng adalah makanan sejenis gulai namun dengan bumbu yang
lebih tajam. Perbedaan yang lebih jelas adalah penggunaan dagingnya.
Tongseng dibuat dari daging yabg masih melekat pada tulang, terutama
tulang iga dan tulang belakang. Tongseng terbuat dari daging kambing
dan ditumis dengan berbagai sayuran seperti kol, bawang, tomat dan
ditambah bumbu dan kecap. Biasanya tongsenng dijual bersama
dengan sate kambing. Tongseng dianggap sebagai makanan khas Solo
dan sekitarnya.
3. Makanan olahan dari daging sapi

a. Bakso
Bakso atau baso adalah makanan berupa bola daging. Bakso
umumnya dibuat dari campuran daging sapidan tepung tetapi ada juga
yang terbuat dari daging ayam atau ikan. Untuk jenis baksodaging sapi,
ayam, dan ikan sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk frozen yang
dijual di minimarket, supermarket, swalayan dan mall. Dalam
penyajiannya bakso biasa dsajikan dengan kuah kaldu dan mi. Ada
beberapa pedagang yang dalam proses pembuatanya menggunakan
boraks atau bleng untuk membuat tepung lebih kenyal mirip daging,
hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman
oleh BPOM.
Pembuatan bakso terdiri dari tahap pemotongan daging, penggilingan
daging, penghalusan daging giling sekaligus pencampuran dengan
bahan pembantu dan bumbu, pencampuran dengan tepung tapioka dan
sagu aren, pembentukan bola-bola dan perebusan.
Perebusan bakso dilakukan dalam dua tahap agar permukaan bakso
yang dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu
yang terlalu cepat.Tahap pertama, bakso dipanaskan dalam panci berisi
air hangat sekitar 60oC sampai 80oC, sampai bakso mengeras dan
terapung.Tahap kedua, bakso direbus sampai matang dalam air
mendidih.
b. Sosis
Sosis adalah makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan
dan rempah serta bahan-bahan lain. Sosis umumnya dibungkus dalam
suatu pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan,
tapi sekarang kebanyakan menggunakan bahan sintesis serta diawetkan
dengan suatu cara, misalnya pengasapan. Pembuatan sosis merupakan
suatu teknik produksi dan pengawetan makanan yang telah dilakukan
sejak lama. Dibanyak Negara, sosis merupakan toping popular untuk
pizza.
Komposisi nilai gizi pada sosis yang sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-3820-1995), dengan ketentuan sebagai berikut : a.
memiliki kadar air maksimal 67%
b. memiliki kandungan abu maksimal 3%
c. memiliki kandungan protein minimal 13%
d. memiliki kandungan lemak maksimal 25%
e. memiliki kandungan karbohidrat maksimal 8%

Namun dibalik kelezatan sepotong sosis, perlu diwaspadai pula


bahaya yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan. Pada beberapa jenis
produk sosis mengandung kadar lemak dan kolesterol serta sodium
yang cukup tinggi yang berpotensi dapat menyebabkan timbulnya
penyakit jantung, stroke, maupun hipertensi apabila dikonsumsi secara
berlebihan.
c. Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang
lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis
dengan dikeringkan dengan api kecil atau dijemur. Hasilnya adalah
daging yang asin dan semi manis yang tidak perlu disimpan di lemari
es.
d. Kornet
Daging kornet atau cornet beef adalah daging sapi yang diawetkan
dalam brine yang kemudian dimasak dengan cara simmering. Biasanya
digunakan potongan daging yang seratnya memanjang seperti brisket.
Nama cornet beef berasal dari garam kasar yang digunakan.
Corn artinya butiran, yaitu butiran garam.
e. Steak
Steak atau bistik adalah sepotong daging besar biasanya daging sapi.
Daging merah, dada ayam dan ikan sering kali dijadikan steak.
Kebanyakan steak dipotong tegak lurus dengan fiber otot, menambah
kelegitan daging. Steak biasanya dipanggang meskipun dapat digoreng
atau dibroil.

f. Abon
Abon merupakan makanan yang praktis dan siap saji. Abon dapat
disajikan bersama nasi, roti, atau sebagai pengisi kue kering. Abon bisa
terbuat dari daging. Umumnya daging sapi atau kerbau. Abon
tergolong produk olahan daging yang awet. Untuk mempertahankan
mutunya selama penyimpanan, abon dikemas dalam kantong plastik
dan ditutup dengan rapat. Dengan cara demikian, abon dapat disimpan
pada suhu kamar selama beberapa bulan.
Sebagaimana bahan aslinya yaitu daging, abon merupakan sumber
protein. Abon terbuat dari daging yang tidak berlemak, namun
kandungan lemak pada abon masih cukup tinggi, karena adanya proses
penggorengan dalam pengolahan daging menjadi abon. Mutu protein
pada abon terbilang lebih rendah dibanding dengan daging, disebabkan
dalam pembuatan abon terdapat proses pencokelatan (browning).
Reaksi browning menyebabkan protein bereaksi dengan karbohidrat
sehingga susah dicerna oleh enzim pencernaan. Kandungan gizi yang
terkandung dalam 10 gram abon sapi murni:

Komposisi Nilai
Energi 212 Kkal
Protein 18 gram
Lemak 10.6 gram
Karbohidrat 59.3 gram
Kalsium 150 mg
Fosfor 209 mg
Besi 12.3 mg
Vitamin A 138 RE
Vitamin B1 0.17 mg
Air 7.1 %

g. Rendang
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging
sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatra Barat ini
sangat banyak digemari disemua kalangan masyarakat. Selain daging
sapi, rendang juga menggunakan kelapa, dan campuran dari berbagai
bumbu khas Indonesia.

4. Makanan olahan dari daging ayam


a. Nugget
Nugget adalah salah satu pangan hasil olahan daging ayam yang
memiliki citarasa khas daginng, biasanya berwarna kuning oranye.
b. Betutu
Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek utuh yang berisi
bumbu, kemudian dipanggang di api sekam. Betutu ini telah dikenal
diseluruh kawasan pulau Bali. Konsumennya tidak hanya masyarakat
Bali saja, namun warga Indonesia dan turis asing juga bayak yang
menyukai masakan ini. Betutu tidak tahan lama.
c. Sate Ayam
Sate ayam adalah makanan khas Indonesia. Sate ayam dibuat dari
daging ayam. Pada umumnya sate ayam dimasak mdengan cara
dipanggang menggunakan arang. Dan disajikan dengan bumbu kacang
atau bumbu kecap. Sate biasanya disajikan dengan lontong.
d. Ayam Goreng
Ayam goreng adalah hidangan dari daging ayam yang digoreng dalam
minyak panas. Beberapa rumah makan siap saji mengkhususkan diri
menghidangkan ayam, misalnya Kentucky Fried Chicken. Sementara
itu beberapa rumah makan di Indonesia juga menghidangkan ayam
goreng tradisional Indonesia.

5. Makanan olahan dari daging bebek


a. Bebek Goreng
Bebek goreng adalah makanan khas Jawa Timur. Bebek goreng dapat
kita jumpai dari kaki lima hingga restoran besar. Bebek goreng
biasanya disajikan dengan nasi hingga disebut dengan nasi bebek.
Selain itu juga disajikan dengan lalapan seperti daun kemangi. Yang
paling khas dari nasi bebek adalah bumbu kuning yang disiramkan
pada nasi.
b. Bebek peking
Bebek peking adalahmakanan khas Tingkok yang berasal dari Beijing.
Makanan ini juga dapat dijumpai di Thailand. Bebek peking orisinil
dibuat dari bebek-bebek yang diternakan secara khusus. Bebek tersebut
disajikan setelah dipanggang dengan kayu-kayu bakar khusus yang
akan menentukan wangi atau tidak bebek yang dipanggang tadi.
c. Bebek Betutu
Bebek betutu adalah masakan kebanggaan masyarakat bali. Biasanya
dibuat dari bebek yang dibungkus daun pisang lalu dibungkkus pelepah
pinangsehingga rapat. Bebek ditanam dilubabg ditanah lalu ditutup
dengan bara api selama 6-7 jam.

6. Makanan olahan dari daging babi


a. Babi guling
Babi guling adalah sejenis makanan dari anak babi dimana perutnya
diisi dengan bumbu dan sayuran. Lalu dipanggang sambil diputar-putar
sampai matang. Awalnya babi guling hanya digunakan sebagai sajian
dalam upacara namun sekarang babi guling sudah banyak dijual.
b. Currywurst
Currywurst adalah makanan dari Jerman dengan bahan utama sosis
babi yang dipotong tipis, bumbu kari dan bubuk kari secukupnya.
Currywust biasanya disajikan dengan kentang atau roti.
c. Bakut
Bakut merupakan hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan
sayuran dan kaldu babi

H. Cara Penyimpanan Daging


Perlu Anda ketahui daging segar tahan disimpan di chiller atau
penyimpanan dingin hanya 2-3 hari pada suhu dibawah 4oC dan bila ingin
menyimpannya lebih lama, masukkan di dalam freezer atau penyimpanan beku.
Di freezer pada suhu -18oC sampai -23,5oC, daging bisa bertahan hingga 3
bulan. Ada beberapa syarat agar daging tetap segar dan aman diolah setelah
disimpan di freezer:
a. Daging harus dalam kondisi segar. Begitu anda dapat daging yang betul-betul
segar, pisahkan antara yang mau dimasak hari itu dan yang mau disimpan,
jangan menunda waktu untuk menyimpan.
b. Jangan menyimpan daging dalam ukuran besar, sebaiknya potong-potong
daging sebelum disimpan agar pembekuan lebih merata.
c. Bungkus daging dengan kemasan plastik tebal, dikemas rapat agar daging
tidak mengalami dehidrasi. Daging yang dehidrasi akan mengalami
perubahan warna menjadi coklat kehitaman, akan terjadi penyimpangan rasa
bila diolah, dan alot.
d. Bila hendak digunakan, cairkan (thawing) daging. Ada 3 cara pencairan,
yaitu di pindahkan ke chiller selama 12-24 jam, dibiarkan dalam temperatur
ruang, dan letakkan di wastafel sambil dikucuri air keran dalam keadaan
masih terbungkus plastik.
e. Daging yang sudah di-thawing tidak boleh dikembalikan ke freezer karena
bakteri yang semula tertidur lelap bangun kembali dan mulai merusak
daging. Sebaiknya daging yang sudah keluar segera diolah habis, kalaupun
mau disimpan masukkan ke chiller, itu pun hanya bertahan 2 hari saja.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Daging merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi
masyarakat di dunia, selain karena rasanya yang enak, juga karena
kandungan gizinya yang tinggi. Daging merah merupakan sumber terbaik
elemen nutrisi esensial dan berbagai vitamin yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita. Banyak dari mineral-mineral ini tidak ditemukan pada biji-bijian
dan sayuran. Daging merah mengandung protein tinggi dan mikronutrien
yang sangat esensial bagi kesehatan kita.
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu
hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas
daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang meliputi :
pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan.
Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu
hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.
Daging segar yang disimpan di chiller atau penyimpanan dingin
pada suhu dibawah 4oC hanya dapat bertahan 2-3 hari dan bila Anda ingin
menyimpannya lebih lama, masukkan di dalam freezer atau penyimpanan
beku. Daging segar yang telah ditangani apabila disimpan di freezer pada
suhu -18oC sampai -23,5oC bahkan dapat bertahan sampai dengan 3 bulan.

B. Saran
Makanlah daging untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
Karena daging adalah sumber terbaik elemen nutrisi esensial dan berbagai
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Pastikan terlebih dahulu kualitas daging
sebelum Anda mengonsumsinya. Perhatikan kriteria-kriteria daging segar,
seperti: keempukan, warna, rasa, aroma, serta kelembaban daging.

DAFTAR PUSTAKA

MuhilaldanKaryadi, 1992, Kecukupan Yang Dianjurkan


Http://www. Anneahira. Com / is meat safe. Htm
Http://forumnova. Tabloidnova. Com / showthread. Php? T=5488
Http://www. Resepkomplit. Com / is tips keeps saji's ready flesh. Html
Http://creasoft. Wordpress. Com / 2008 / 05 / 08 / characteristic fleshes
Http://cikciks.multiply.com/market/item/2/Alat_Pengisi_Sosis
Http://cikciks.multiply.com/market/item/1/Selongsong_Sosis_Kolagen_Sapi
Http://tipsoke. Com / makes the point to keep that flesh fresh regular is not
perishable. Html
Http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/12/14/brk,20091214-
213607,id. Html

Anda mungkin juga menyukai