Pengertian
Daging adalah urat daging (otot) yang telah dikuliti dengan baik, berasal dari sapi,
babi, domba, kambing, yang telah cukup dewasa dan sehat pada penyembelihan,
terdiri dari otot-otot pada rangka, lidah, diafragma, jantung, dan esofagus, tetapi tidak
termasuk otot-otot pada bibir, hidung atau moncong, dan telinga.
B. Jenis dan Sifat Khas Macam-macam Daging
Jenis Daging Keterangan
Daging Sapi Warna merah pucat, merah keungu-
unguan atau kecoklatan dan akan berubah
menjadi warna chery bila daging tersebut
kena oksigen,
Serabut daging halus tapi tidak
mudah hancur dan sedikit berlemak,
Konsistensi liat, jika saat dicubit
seratnya terlepas maka daging sudah tidak
baik,
Lemak berwarna kekuning-kuningan,
Bau dan rasa aromatis.
Daging Kerbau Warna lebih merah dari daging sapi
Serabut otot kasar dan lemaknya
berwarna putih
Rasanya hampir sama dengan daging
sapi
Pada umumnya liat, karena
umumnya disembelih pada umur tua.
Daging yang dapat dikonsumsi adalah daging yang berasal dari hewan yang sehat.
Saat penyembelihan dan pemasaran berada dalam pengawasan petugas rumah potong
hewan serta terbebas dari pencemaran mikroorganisme. Secara fisik, kriteria, atau ciri-
ciri daging yang baik adalah :
a. bersih atau terang,
b. berwarna merah segar,
c. lapisan luar kering,
d. berasal dari rumah potong hewan,
e. ada cap pemeriksaan dari pemerintah setempat,
f. daging yang sudah ditiriskan tidak berdarah,
g. aroma bau tidak amis dan tidak bau asam,
h. daging masih elastis dan tidak kaku,
i. bila ditekan tidak banyak mengeluarkan cairan.
Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang
akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan
menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan
mengurangi selera konsumen.
Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah (jika
ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat,
apabila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal maka daging tersebut
tidak layak dikonsumsi.
Daging busuk dapat menganggu kesehatan konsumen karena menyebabkan
gangguan saluran pencernaan. Pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang
kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga kativitas bakteri pembusuk
meningkat, atau karena terlalu lama dibiarkan ditempat terbuka dalam waktu relatif
lama pada suhu kamar, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-
enzim dalam daging yang menghasilkan amonia dan asam sulfit.
E. Manfaat Daging
Daging merah merupakan sumber terbaik elemen nutrisi esensial dan berbagai
vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Banyak dari mineral-mineral ini tidak
ditemukan pada biji-bijian dan sayuran. Daging merah mengandung protein tinggi dan
mikro nutrien yang sangat esensial bagi kesehatan kita. Protein yang dikandung daging
merah sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan sangat menentukan kemampuan tubuh
memelihara kondisinya dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Daging
merupakan sumber utama untuk mendapatkan asam amino esesial. Asam amino
esensial terpenting di dalam otot segar adalah alanine, glisin, asam glutamate, dan
histidin.
Ditinjau dari segi kandungan lemak, lemak pada daging mengandung kombinasi
berbagai asam lemak, yaitu SFA (lemak jenuh), PUFA (asam lemak tidak jenuh ganda),
dan MUFA (asam lemak tidak jenuh tunggal). Makin sedikit lemak pada daging, maka
kandungan PUFA akan semakin tinggi dan kandungan SFA akan semakin rendah.
Disamping itu daging merah juga mengandung rantai panjang n-3 PUFA yang
bermanfaat bagi kesehatan jantung kita, terutama bagi orang yang telah mengalami
serangan jantung.
Dalam 100g daging yang dihidangkan sangat kaya akan vitamin B12 dan sumber
niasin, vitamin B6, serta Posfor. Daging merah juga mengandung vitamin E yang larut
dalam lemak. Selain itu daging mengandung trace element seperti zat besi dan zinc.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satunya Anemia.
Pentingnya zinc yang dikandug dalam daging berhubungan erat dengan aktivitas
berbagai enzim.
Beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis daging.
a) Ayam
Ayam Daging ayam merupakan pilihan yang lezat sebagai alternatif daging merah.
Manfaat dari daging ayam meliputi:
Sumber protein yang kaya. Dalam 100 gram ayam sudah terkandung 60 persen
dari nilai kecukupan harian untuk protein.
Tinggi niasin (vitamin B3) dan vitamin B6. Niasin penting untuk menjaga
kesehatan kulit dan sistem saraf. Niasin dan vitamin B6 juga diperlukan dalam
metabolisme lemak, karbohidrat dan protein dalam tubuh.
Sumber mineral dan selenium yang sangat baik. Selenium merupakan
komponen penting dari beberapa jalur metabolisme, termasuk metabolisme
hormon tiroid, sistem pertahanan antioksidan, dan kekebalan tubuh.
Dapat disajikan dalam berbagai jenis hidangan.
Kekurangannya : makan ayam goreng berlebihan dapat meningkatkan risiko
sindrom koroner akut, meningkatkan kolesterol secara signifikan, dan
meningkatkan risiko serangan jantung. Batasi diri Anda untuk memakan ayam,
minimal dua kali dalam seminggu.
b) Kambing
Inilah jenis daging merah yang dikonsumsi di berbagai bagian dunia. Kelebihan
daging kambing adalah:
Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi. Konsumsi daging kambing
juga akan meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari makanan nabati.
Daging kambing juga kaya akan seng.
Mengandung antibiotik, hormon, dan toksin.
Kekurangannya: Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki serat.
c) Sapi
Daging sapi dianggap pilihan yang paling populer dari semua daging merah.
Kelebihannya:
Daging sapi tanpa lemak mengandung 60 persen dari nilai kecukupan harian
untuk protein hanya dalam 100 gram.
Sumber vitamin B12 dan sumber vitamin B6. Vitamin B12 adalah hanya
ditemukan dalam produk hewani dan sangat penting untuk metabolisme sel,
menjaga sistem saraf yang sehat dan produksi sel darah merah dalam tubuh.
Daging sapi tanpa lemak memiliki zinc (seng) enam kali lebih tinggi dari pada
daging lainnya. Zinc membantu mencegah kerusakan pada dinding pembuluh
darah yang berkontribusi terhadap penyempitan pembuluh darah. aterosklerosis.
Sumber zat besi yang baik serta mengandung selenium dan fosfor.
Mengandung asam amino leusin, lisin, dan valin yang lebih tinggi daripada
daging babi atau domba.
Kekurangan : Daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap
meningkatkan risiko kanker. Daging sapi yang tidak dimasak dengan benar juga
bisa mengundang penyakit. Untuk pilihan terbaik, pilihlah daging sapi organik
yang bebas hormon dan antibiotik. Selain itu pilihlah bagian daging tanpa
lemak.
d) Babi
Meski di negara Muslim daging ini dilarang, tapi di banyak negara daging babi
sangat populer.
Daging babi sangat kaya vitamin B6, B12, tiamin, niasin, riboflavin dan
Pantothenic acid. Daging babi merupakan sumber zat besi yang mudah diserap
tubuh daripada zat besi dari sumber daging lainnya vegetarian lainnya.
Babi juga memiliki kandungan mineral yang tinggi fosfor, selenium, natrium,
seng, kalium dan tembaga.
Dagingnya juga baik untuk kulit, mata, sistem saraf, tulang dan performa
mental.
Kekurangannya : Tinggi dalam kandungan lemak jenuh. Untuk mengurangi
lemaknya, bersihkan daging dari semua lemaknya. Kekurangan lainnya, babi
juga tinggi natrium sehingga tidak disarankan untuk orang dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi)
b. Mentok Bakar
Mentok bakar ialah mentok yang dibakar dengan sedikit garam dan bawang
putih. Dilengkapi dengan sambal tomat hijau atau sambal jeruk nipis.
Namun dibalik kelezatan sepotong sosis, perlu diwaspadai pula bahaya yang
dapat ditimbulkan bagi kesehatan. Pada beberapa jenis produk sosis
mengandung kadar lemak dan kolesterol serta sodium yang cukup tinggi yang
berpotensi dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung, stroke, maupun
hipertensi apabila dikonsumsi secara berlebihan.
c. Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya
dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan
dengan api kecil atau dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan semi manis
yang tidak perlu disimpan di lemari es.
d. Kornet
Daging kornet atau cornet beef adalah daging sapi yang diawetkan dalam brine
yang kemudian dimasak dengan cara simmering. Biasanya digunakan potongan
daging yang seratnya memanjang seperti brisket. Nama cornet beef berasal dari
garam kasar yang digunakan. Corn artinya butiran, yaitu butiran garam.
e. Steak
Steak atau bistik adalah sepotong daging besar biasanya daging sapi. Daging
merah, dada ayam dan ikan sering kali dijadikan steak. Kebanyakan steak
dipotong tegak lurus dengan fiber otot, menambah kelegitan daging. Steak
biasanya dipanggang meskipun dapat digoreng atau dibroil.
f. Abon
Abon merupakan makanan yang praktis dan siap saji. Abon dapat disajikan
bersama nasi, roti, atau sebagai pengisi kue kering. Abon bisa terbuat dari
daging. Umumnya daging sapi atau kerbau. Abon tergolong produk olahan
daging yang awet. Untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan, abon
dikemas dalam kantong plastik dan ditutup dengan rapat. Dengan cara
demikian, abon dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan.
Pembuatan abon terdiri dari perebusan daging, penumbukan daging,
pembentukan serat daging halus, penambahan bumbu, dan pengeringan.
Perebusan dan penumbukan daging bertujuan untuk memudahkan pembentukan
serat-serat halus.
Sebagaimana bahan aslinya yaitu daging, abon merupakan sumber protein.
Abon terbuat dari daging yang tidak berlemak, namun kandungan lemak pada
abon masih cukup tinggi, karena adanya proses penggorengan dalam
pengolahan daging menjadi abon. Mutu protein pada abon terbilang lebih
rendah dibanding dengan daging, disebabkan dalam pembuatan abon terdapat
proses pencokelatan (browning). Reaksi browning menyebabkan protein
bereaksi dengan karbohidrat sehingga susah dicerna oleh enzim pencernaan.
Kandungan gizi yang terkandung dalam 10 gram abon sapi murni:
Komposisi Nilai
Energi 212 Kkal
Protein 18 gram
Lemak 10.6 gram
Karbohidrat 59.3 gram
Kalsium 150 mg
Fosfor 209 mg
Besi 12.3 mg
Vitamin A 138 RE
Vitamin B1 0.17 mg
Air 7.1 %
g. Rendang
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi
sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatra Barat ini sangat banyak
digemari disemua kalangan masyarakat. Selain daging sapi, rendang juga
menggunakan kelapa, dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia.
Perlu Anda ketahui daging segar tahan disimpan di chiller atau penyimpanan dingin
hanya 2-3 hari pada suhu dibawah 4oC dan bila ingin menyimpannya lebih lama,
masukkan di dalam freezer atau penyimpanan beku. Di freezer pada suhu -18 oC sampai
-23,5oC, daging bisa bertahan hingga 3 bulan. Ada beberapa syarat agar daging tetap
segar dan aman diolah setelah disimpan di freezer:
a. Daging harus dalam kondisi segar. Begitu anda dapat daging yang betul-betul segar,
pisahkan antara yang mau dimasak hari itu dan yang mau disimpan, jangan menunda
waktu untuk menyimpan.
b. Jangan menyimpan daging dalam ukuran besar, sebaiknya potong-potong daging
sebelum disimpan agar pembekuan lebih merata.
c. Bungkus daging dengan kemasan plastik tebal, dikemas rapat agar daging tidak
mengalami dehidrasi. Daging yang dehidrasi akan mengalami perubahan warna
menjadi coklat kehitaman, akan terjadi penyimpangan rasa bila diolah, dan alot.
d. Bila hendak digunakan, cairkan (thawing) daging. Ada 3 cara pencairan, yaitu di
pindahkan ke chiller selama 12-24 jam, dibiarkan dalam temperatur ruang, dan
letakkan di wastafel sambil dikucuri air keran dalam keadaan masih terbungkus
plastik.
e. Daging yang sudah di-thawing tidak boleh dikembalikan ke freezer karena bakteri
yang semula tertidur lelap bangun kembali dan mulai merusak daging. Sebaiknya
daging yang sudah keluar segera diolah habis, kalaupun mau disimpan masukkan ke
chiller, itu pun hanya bertahan 2 hari saja.