Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian
Daging adalah urat daging (otot) yang telah dikuliti dengan baik, berasal dari sapi,
babi, domba, kambing, yang telah cukup dewasa dan sehat pada penyembelihan,
terdiri dari otot-otot pada rangka, lidah, diafragma, jantung, dan esofagus, tetapi tidak
termasuk otot-otot pada bibir, hidung atau moncong, dan telinga.
B. Jenis dan Sifat Khas Macam-macam Daging
Jenis Daging Keterangan
Daging Sapi  Warna merah pucat, merah keungu-
unguan atau kecoklatan dan akan berubah
menjadi warna chery bila daging tersebut
kena oksigen,
 Serabut daging halus tapi tidak
mudah hancur dan sedikit berlemak,
 Konsistensi liat, jika saat dicubit
seratnya terlepas maka daging sudah tidak
baik,
 Lemak berwarna kekuning-kuningan,
 Bau dan rasa aromatis.
Daging Kerbau  Warna lebih merah dari daging sapi
 Serabut otot kasar dan lemaknya
berwarna putih
 Rasanya hampir sama dengan daging
sapi
 Pada umumnya liat, karena
umumnya disembelih pada umur tua.

Daging Domba  Warna merah muda.


 Daging terdiri dari serat-serat halus
yang sangat rapat jaringanya.
 Konsistensi cukup padat.
 Diantara otot-otot dan dibawah kulit
terdapat banyak lemak.
 Lemak berwarna putih.
 Bau sangat khas pada daging domba
jantan.

Daging Kambing  Daging berwarna lebih pucat dari


daging domba
 Lemak berwarna putih
 Daging kambing jantan berbau khas

Daging Babi  Daging berwarna pucat hingga


merah muda
 Otot punggung yang banyak
mengandung lemak, biasanya nampak
kelabu putih
 Daging berserat halus, konsistensi
padat dan baunya spesifik
 Pada umur tua, daging babi berwarna
lebih tua, sedikit lemak dan serabut kasar
 Lemak jauh lebih lembek dibanding
lemak sapi atau kambing
Daging Ayam  Warna daging umumnya putih pucat
 Serat daging halus
 Konsistensi kurang padat
 Diantara serat daging tidak terdapat
lemak
 Warna lemak ke kuning-kuningan
dengan konsistensi lunak
 Bau agak amis sampai tidak berbau.
Daging Bebek  Jangan pilih daging bebek jika kulit
dan dagingnya berwarna kebirua bahkan
agak hijau dan aroma yang kurang sedap,
hal itu menandakan kondisi daging bebek
sudah tidak layak lagi untuk disantap.
 Daging bebek lebih liat dan basah,
tetapi rasanya gurih dibandingkan dengan
daging unggas lain.
 Daging bebek memiliki aroma yang
lebih amis, sehingga penangannya tentu
lebih rumit dibandingkan daging ayam.
Terutama untuk mengempukkan
dagingnya yang liat serta menghilangkan
aroma amis yang menyengat, dibutuhkan
waktu dan pengalaman memasak.

c. Syarat Umum Daging Sehat

Daging yang dapat dikonsumsi adalah daging yang berasal dari hewan yang sehat.
Saat penyembelihan dan pemasaran berada dalam pengawasan petugas rumah potong
hewan serta terbebas dari pencemaran mikroorganisme. Secara fisik, kriteria, atau ciri-
ciri daging yang baik adalah :
a. bersih atau terang,
b. berwarna merah segar,
c. lapisan luar kering,
d. berasal dari rumah potong hewan,
e. ada cap pemeriksaan dari pemerintah setempat,
f. daging yang sudah ditiriskan tidak berdarah,
g. aroma bau tidak amis dan tidak bau asam,
h. daging masih elastis dan tidak kaku,
i. bila ditekan tidak banyak mengeluarkan cairan.

D. Mutu dan Kualitas Daging


Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik dan
digunakan konsumen untuk memilih produk. Pada daging dan produk olahan daging,
mutu daging ditentukan oleh mutu komposisi gizi atau rasio antara daging non-lemak
dengan lemak dan palatabilitasnya yang mencakup penampakan, tekstur (juiciness dan
keempukan) dan flavor. Secara visual, mutu daging dinilai dari warna, marbling, dan
daya ikat air.
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih
hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan
hidup adalah cara pemeliharaan, yang meliputi : pemberian pakan, tata laksana
pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh
pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan
dipotong.
a) Kualitas daging yang baik.
Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak
konsumsi adalah :
 Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia
hewan susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang dihasilkan
semakin liat. Jika ditekan dengan jari daging yang sehat akan memiliki konsistensi
kenyal.
 Kandungan lemak (marbling) adalah lemak yang terdapat diantara serabut otot
(intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan
keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra
rasa.
 Warna daging bervariasi tergantung dari jenis hewan secara genetik dan usia,
misalkan daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah, daging sapi
muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.
 Rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik mempunyai
rasa gurih dan aroma yang sedap.
 Kelembaban : Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering
sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian
mempengaruhi daya simpan daging tersebut.

b) Kualitas daging yang tidak baik


Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut :

 Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang
akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
 Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan
menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
 Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan
mengurangi selera konsumen.
 Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah (jika
ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat,
apabila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal maka daging tersebut
tidak layak dikonsumsi.
 Daging busuk dapat menganggu kesehatan konsumen karena menyebabkan
gangguan saluran pencernaan. Pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang
kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga kativitas bakteri pembusuk
meningkat, atau karena terlalu lama dibiarkan ditempat terbuka dalam waktu relatif
lama pada suhu kamar, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-
enzim dalam daging yang menghasilkan amonia dan asam sulfit.

E. Manfaat Daging

Daging merah merupakan sumber terbaik elemen nutrisi esensial dan berbagai
vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Banyak dari mineral-mineral ini tidak
ditemukan pada biji-bijian dan sayuran. Daging merah mengandung protein tinggi dan
mikro nutrien yang sangat esensial bagi kesehatan kita. Protein yang dikandung daging
merah sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan sangat menentukan kemampuan tubuh
memelihara kondisinya dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Daging
merupakan sumber utama untuk mendapatkan asam amino esesial. Asam amino
esensial terpenting di dalam otot segar adalah alanine, glisin, asam glutamate, dan
histidin.
Ditinjau dari segi kandungan lemak, lemak pada daging mengandung kombinasi
berbagai asam lemak, yaitu SFA (lemak jenuh), PUFA (asam lemak tidak jenuh ganda),
dan MUFA (asam lemak tidak jenuh tunggal). Makin sedikit lemak pada daging, maka
kandungan PUFA akan semakin tinggi dan kandungan SFA akan semakin rendah.
Disamping itu daging merah juga mengandung rantai panjang n-3 PUFA yang
bermanfaat bagi kesehatan jantung kita, terutama bagi orang yang telah mengalami
serangan jantung.
Dalam 100g daging yang dihidangkan sangat kaya akan vitamin B12 dan sumber
niasin, vitamin B6, serta Posfor. Daging merah juga mengandung vitamin E yang larut
dalam lemak. Selain itu daging mengandung trace element seperti zat besi dan zinc.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satunya Anemia.
Pentingnya zinc yang dikandug dalam daging berhubungan erat dengan aktivitas
berbagai enzim.
Beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis daging.
a) Ayam
Ayam Daging ayam merupakan pilihan yang lezat sebagai alternatif daging merah.
Manfaat dari daging ayam meliputi:
 Sumber protein yang kaya. Dalam 100 gram ayam sudah terkandung 60 persen
dari nilai kecukupan harian untuk protein.
 Tinggi niasin (vitamin B3) dan vitamin B6. Niasin penting untuk menjaga
kesehatan kulit dan sistem saraf. Niasin dan vitamin B6 juga diperlukan dalam
metabolisme lemak, karbohidrat dan protein dalam tubuh.
 Sumber mineral dan selenium yang sangat baik. Selenium merupakan
komponen penting dari beberapa jalur metabolisme, termasuk metabolisme
hormon tiroid, sistem pertahanan antioksidan, dan kekebalan tubuh.
 Dapat disajikan dalam berbagai jenis hidangan.
Kekurangannya : makan ayam goreng berlebihan dapat meningkatkan risiko
sindrom koroner akut, meningkatkan kolesterol secara signifikan, dan
meningkatkan risiko serangan jantung. Batasi diri Anda untuk memakan ayam,
minimal dua kali dalam seminggu.

b) Kambing
Inilah jenis daging merah yang dikonsumsi di berbagai bagian dunia. Kelebihan
daging kambing adalah:
 Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi. Konsumsi daging kambing
juga akan meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari makanan nabati.
Daging kambing juga kaya akan seng.
 Mengandung antibiotik, hormon, dan toksin.
Kekurangannya: Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki serat.

c) Sapi
Daging sapi dianggap pilihan yang paling populer dari semua daging merah.
Kelebihannya:
 Daging sapi tanpa lemak mengandung 60 persen dari nilai kecukupan harian
untuk protein hanya dalam 100 gram.
 Sumber vitamin B12 dan sumber vitamin B6. Vitamin B12 adalah hanya
ditemukan dalam produk hewani dan sangat penting untuk metabolisme sel,
menjaga sistem saraf yang sehat dan produksi sel darah merah dalam tubuh.
 Daging sapi tanpa lemak memiliki zinc (seng) enam kali lebih tinggi dari pada
daging lainnya. Zinc membantu mencegah kerusakan pada dinding pembuluh
darah yang berkontribusi terhadap penyempitan pembuluh darah. aterosklerosis.
 Sumber zat besi yang baik serta mengandung selenium dan fosfor.
 Mengandung asam amino leusin, lisin, dan valin yang lebih tinggi daripada
daging babi atau domba.
Kekurangan : Daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap
meningkatkan risiko kanker. Daging sapi yang tidak dimasak dengan benar juga
bisa mengundang penyakit. Untuk pilihan terbaik, pilihlah daging sapi organik
yang bebas hormon dan antibiotik. Selain itu pilihlah bagian daging tanpa
lemak.

d) Babi
Meski di negara Muslim daging ini dilarang, tapi di banyak negara daging babi
sangat populer.
 Daging babi sangat kaya vitamin B6, B12, tiamin, niasin, riboflavin dan
Pantothenic acid. Daging babi merupakan sumber zat besi yang mudah diserap
tubuh daripada zat besi dari sumber daging lainnya vegetarian lainnya.
 Babi juga memiliki kandungan mineral yang tinggi fosfor, selenium, natrium,
seng, kalium dan tembaga.
 Dagingnya juga baik untuk kulit, mata, sistem saraf, tulang dan performa
mental.
Kekurangannya : Tinggi dalam kandungan lemak jenuh. Untuk mengurangi
lemaknya, bersihkan daging dari semua lemaknya. Kekurangan lainnya, babi
juga tinggi natrium sehingga tidak disarankan untuk orang dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi)

F. Hasil Olahan Daging

Macam-macam hasil olahan daging:


1. Makanan olahan dari daging angsa
a. Foire Gras
Foire gras merupakan makanan khas Perancis yang terbuat dari daging angsa.
Nama foire gras disini memang tidak populer. Tapi hidangan ini bagi orang
Eropa boleh dibilang begitu dekat. Terutama di Perancis, Bulgaria dan
Hungaria. Olahan dari hati angsa ini tergolong tua di Eropa. Orang Bulgaria
telah membuatnya sejak 2000 tahun lalu. Namun, hidangan ini pertama kali
muncul di Mesir.

b. Mentok Bakar
Mentok bakar ialah mentok yang dibakar dengan sedikit garam dan bawang
putih. Dilengkapi dengan sambal tomat hijau atau sambal jeruk nipis.

2. Makanan olahan dari daging kambing


a. Tengkleng
Tengkleng adalah masakan sejenis sup dengan bahan utama daging atau jeroan
atau tulang kambing. Masakan ini berasal dari Solo. bentuk fisiknya hampir
mirip dengan gulai kambing tapi kuahnya lebih encer.
b. Kebab
Kebab adalah sebutan untuk berbagai daging panggang atau bakar yang ditusuk
menggunakan tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum dijumpai pada
masakan Timur Tengah, Kaukasus, Asia Tengah, Asia Selatan dan beberapa
masakan Afrika.
c. Gulai
Gulai adalah sejenis makan yang dimasak dengan menggunakan bahan baku
dari daging kambing, sapi, ayam, atau jenis daging lain yang memiliki ciri khas
berwarna kuning karena pengaruh dari fitrat kunyit. Makanan ini adalalah
bentuk lain dari kari. Cirinya berminyak dan menggunakan santan kelapa.
d. Tongseng
Tongseng adalah makanan sejenis gulai namun dengan bumbu yang lebih tajam.
Perbedaan yang lebih jelas adalah penggunaan dagingnya. Tongseng dibuat dari
daging yabg masih melekat pada tulang, terutama tulang iga dan tulang
belakang. Tongseng terbuat dari daging kambing dan ditumis dengan berbagai
sayuran seperti kol, bawang, tomat dan ditambah bumbu dan kecap. Biasanya
tongsenng dijual bersama dengan sate kambing. Tongseng dianggap sebagai
makanan khas Solo dan sekitarnya.

3. Makanan olahan dari daging sapi


a. Bakso
Bakso atau baso adalah makanan berupa bola daging. Bakso umumnya dibuat
dari campuran daging sapi dan tepung tetapi ada juga yang terbuat dari daging
ayam atau ikan. Untuk jenis bakso daging sapi, ayam, dan ikan sekarang banyak
ditawarkan dalam bentuk frozen yang dijual di minimarket, supermarket,
swalayan dan mall. Dalam penyajiannya bakso biasa dsajikan dengan kuah
kaldu dan mi. Ada beberapa pedagang yang dalam proses pembuatanya
menggunakan boraks atau bleng untuk membuat tepung lebih kenyal mirip
daging, hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman
oleh BPOM.
Pembuatan bakso terdiri dari tahap pemotongan daging, penggilingan daging,
penghalusan daging giling sekaligus pencampuran dengan bahan pembantu dan
bumbu, pencampuran dengan tepung tapioka dan sagu aren, pembentukan bola-
bola dan perebusan.
Perebusan bakso dilakukan dalam dua tahap agar permukaan bakso yang
dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu yang terlalu
cepat.Tahap pertama, bakso dipanaskan dalam panci berisi air hangat sekitar
60oC sampai 80oC, sampai bakso mengeras dan terapung. Tahap kedua, bakso
direbus sampai matang dalam air mendidih.
b. Sosis
Sosis adalah makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan dan
rempah serta bahan-bahan lain. Sosis umumnya dibungkus dalam suatu
pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, tapi sekarang
kebanyakan menggunakan bahan sintesis serta diawetkan dengan suatu cara,
misalnya pengasapan. Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan
pengawetan makanan yang telah dilakukan sejak lama. Dibanyak Negara, sosis
merupakan toping popular untuk pizza.
Komposisi nilai gizi pada sosis yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI 01-3820-1995), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. memiliki kadar air maksimal 67%
b. memiliki kandungan abu maksimal 3%
c. memiliki kandungan protein minimal 13%
d. memiliki kandungan lemak maksimal 25%
e. memiliki kandungan karbohidrat maksimal 8%

Namun dibalik kelezatan sepotong sosis, perlu diwaspadai pula bahaya yang
dapat ditimbulkan bagi kesehatan. Pada beberapa jenis produk sosis
mengandung kadar lemak dan kolesterol serta sodium yang cukup tinggi yang
berpotensi dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung, stroke, maupun
hipertensi apabila dikonsumsi secara berlebihan.

c. Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya
dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan
dengan api kecil atau dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan semi manis
yang tidak perlu disimpan di lemari es.
d. Kornet
Daging kornet atau cornet beef adalah daging sapi yang diawetkan dalam brine
yang kemudian dimasak dengan cara simmering. Biasanya digunakan potongan
daging yang seratnya memanjang seperti brisket. Nama cornet beef berasal dari
garam kasar yang digunakan. Corn artinya butiran, yaitu butiran garam.
e. Steak
Steak atau bistik adalah sepotong daging besar biasanya daging sapi. Daging
merah, dada ayam dan ikan sering kali dijadikan steak. Kebanyakan steak
dipotong tegak lurus dengan fiber otot, menambah kelegitan daging. Steak
biasanya dipanggang meskipun dapat digoreng atau dibroil.
f. Abon
Abon merupakan makanan yang praktis dan siap saji. Abon dapat disajikan
bersama nasi, roti, atau sebagai pengisi kue kering. Abon bisa terbuat dari
daging. Umumnya daging sapi atau kerbau. Abon tergolong produk olahan
daging yang awet. Untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan, abon
dikemas dalam kantong plastik dan ditutup dengan rapat. Dengan cara
demikian, abon dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan.
Pembuatan abon terdiri dari perebusan daging, penumbukan daging,
pembentukan serat daging halus, penambahan bumbu, dan pengeringan.
Perebusan dan penumbukan daging bertujuan untuk memudahkan pembentukan
serat-serat halus.
Sebagaimana bahan aslinya yaitu daging, abon merupakan sumber protein.
Abon terbuat dari daging yang tidak berlemak, namun kandungan lemak pada
abon masih cukup tinggi, karena adanya proses penggorengan dalam
pengolahan daging menjadi abon. Mutu protein pada abon terbilang lebih
rendah dibanding dengan daging, disebabkan dalam pembuatan abon terdapat
proses pencokelatan (browning). Reaksi browning menyebabkan protein
bereaksi dengan karbohidrat sehingga susah dicerna oleh enzim pencernaan.
Kandungan gizi yang terkandung dalam 10 gram abon sapi murni:
Komposisi Nilai
Energi 212 Kkal
Protein 18 gram
Lemak 10.6 gram
Karbohidrat 59.3 gram
Kalsium 150 mg
Fosfor 209 mg
Besi 12.3 mg
Vitamin A 138 RE
Vitamin B1 0.17 mg
Air 7.1 %
g. Rendang
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi
sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatra Barat ini sangat banyak
digemari disemua kalangan masyarakat. Selain daging sapi, rendang juga
menggunakan kelapa, dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia.

4. Makanan olahan dari daging ayam


a. Nugget
Nugget adalah salah satu pangan hasil olahan daging ayam yang memiliki
citarasa khas daginng, biasanya berwarna kuning oranye.
b. Betutu
Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek utuh yang berisi bumbu,
kemudian dipanggang di api sekam. Betutu ini telah dikenal diseluruh kawasan
pulau Bali. Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali saja, namun warga
Indonesia dan turis asing juga bayak yang menyukai masakan ini. Betutu tidak
tahan lama.
c. Sate Ayam
Sate ayam adalah makanan khas Indonesia. Sate ayam dibuat dari daging ayam.
Pada umumnya sate ayam dimasak mdengan cara dipanggang menggunakan
arang. Dan disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu kecap. Sate biasanya
disajikan dengan lontong.
d. Ayam Goreng
Ayam goreng adalah hidangan dari daging ayam yang digoreng dalam minyak
panas. Beberapa rumah makan siap saji mengkhususkan diri menghidangkan
ayam, misalnya Kentucky Fried Chicken. Sementara itu beberapa rumah makan
di Indonesia juga menghidangkan ayam goreng tradisional Indonesia.

5. Makanan olahan dari daging bebek


a. Bebek Goreng
Bebek goreng adalah makanan khas Jawa Timur. Bebek goreng dapat kita
jumpai dari kaki lima hingga restoran besar. Bebek goreng biasanya disajikan
dengan nasi hingga disebut dengan nasi bebek. Selain itu juga disajikan dengan
lalapan seperti daun kemangi. Yang paling khas dari nasi bebek adalah bumbu
kuning yang disiramkan pada nasi.
b. Bebek peking
Bebek peking adalah makanan khas Tingkok yang berasal dari Beijing.
Makanan ini juga dapat dijumpai di Thailand. Bebek peking orisinil dibuat dari
bebek-bebek yang diternakan secara khusus. Bebek tersebut disajikan setelah
dipanggang dengan kayu-kayu bakar khusus yang akan menentukan wangi atau
tidak bebek yang dipanggang tadi.
c. Bebek Betutu
Bebek betutu adalah masakan kebanggaan masyarakat bali. Biasanya dibuat dari
bebek yang dibungkus daun pisang lalu dibungkkus pelepah pinangsehingga
rapat. Bebek ditanam dilubabg ditanah lalu ditutup dengan bara api selama 6-7
jam.

6. Makanan olahan dari daging babi


a. Babi guling
Babi guling adalah sejenis makanan dari anak babi dimana perutnya diisi
dengan bumbu dan sayuran. Lalu dipanggang sambil diputar-putar sampai
matang. Awalnya babi guling hanya digunakan sebagai sajian dalam upacara
namun sekarang babi guling sudah banyak dijual.
b. Currywurst
Currywurst adalah makanan dari Jerman dengan bahan utama sosis babi yang
dipotong tipis, bumbu kari dan bubuk kari secukupnya. Currywust biasanya
disajikan dengan kentang atau roti.
c. Bakut
Bakut merupakan hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan sayuran dan
kaldu babi.

G. Cara Penyimpanan Daging

Perlu Anda ketahui daging segar tahan disimpan di chiller atau penyimpanan dingin
hanya 2-3 hari pada suhu dibawah 4oC dan bila ingin menyimpannya lebih lama,
masukkan di dalam freezer atau penyimpanan beku. Di freezer pada suhu -18 oC sampai
-23,5oC, daging bisa bertahan hingga 3 bulan. Ada beberapa syarat agar daging tetap
segar dan aman diolah setelah disimpan di freezer:
a. Daging harus dalam kondisi segar. Begitu anda dapat daging yang betul-betul segar,
pisahkan antara yang mau dimasak hari itu dan yang mau disimpan, jangan menunda
waktu untuk menyimpan.
b. Jangan menyimpan daging dalam ukuran besar, sebaiknya potong-potong daging
sebelum disimpan agar pembekuan lebih merata.
c. Bungkus daging dengan kemasan plastik tebal, dikemas rapat agar daging tidak
mengalami dehidrasi. Daging yang dehidrasi akan mengalami perubahan warna
menjadi coklat kehitaman, akan terjadi penyimpangan rasa bila diolah, dan alot.
d. Bila hendak digunakan, cairkan (thawing) daging. Ada 3 cara pencairan, yaitu di
pindahkan ke chiller selama 12-24 jam, dibiarkan dalam temperatur ruang, dan
letakkan di wastafel sambil dikucuri air keran dalam keadaan masih terbungkus
plastik.
e. Daging yang sudah di-thawing tidak boleh dikembalikan ke freezer karena bakteri
yang semula tertidur lelap bangun kembali dan mulai merusak daging. Sebaiknya
daging yang sudah keluar segera diolah habis, kalaupun mau disimpan masukkan ke
chiller, itu pun hanya bertahan 2 hari saja.

Anda mungkin juga menyukai