Anda di halaman 1dari 11

Budidaya Jamur Tiram lebih Mudah dengan

Media Murah
AGRIBISNIS jamur tiram, di Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini masih tergolong hal baru. Di Jawa
dan Bali, bisnis ini sudah cukup lama dikenal. Di Lombok, tidak banyak bahkan bisa dikatakan hanya
satu dua saja yang menggeluti usaha ini. Salah satunya adalah usaha yang dirintis Ir. M. Mahrup Kaseh
sejak tahun 1989. Hingga kini usaha itu masih bertahan dan terus melakukan inovasi pada teknik
budidaya dan pengembangan pemasarannya sehingga menjadi agribisnis yang utuh dan mudah
dilaksanakan sebagai teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

Pengembangan teknik budidaya ini dipermudah dengan menggunakan bibit sebar dedan dengan media
yang mudah dan murah. Alat pres dan alat sterilisasi direkayasa sendiri sehingga mudah dilaksanakan
dengan hasil yang baik. “Teknik dan alat yang digunakan merupakan hasil pencarian terus menerus,”
ungkap pensiunan PNS ini yang mengaku, belajar membudidayakan jamur lewat buku, potongan-
potongan koran, majalah dan informasi yang ia kumpulkan.

Di Mataram, menurut, Ir. Parman, Ph.D, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, yang selama
ini peduli dalam penelitian dan permasalahan jamur, animo masyarakat untuk membudidayakan jamur
ini terbilang kurang. “Padahal untuk komoditi ekspor usaha ini sangat menjanjikan,” katanya.

Berbeda dengan jamur merang yang perlu ruangan tertutup dan hangat serta kedap udara, jamur tiram
tidak memerlukan suhu tertentu atau ruang kedap udara. “Pada suhu biasa, jamur tiram bisa tumbuh
dengan baik,” lanjutnya. Jamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna
putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Menyoal rasa dari jamur tersebut, ungkap
Parman, tergantung medianya. Sementara itu, untuk menghasilkan jamur sesuai warnanya tergantung
pada warna asal bibit yang ditanam.

Cermati Ciri-ciri Jamur Beracun

SECARA umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan
hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. “Karena kandungan
kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya,”
kata Ni Nyoman Widarmini, S.K.M. Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum, Mataram.

“Tentunya, jamur yang boleh dimakan atau tidak beracun,” ungkap Ir. Parman, Ph.D. Menurutnya, jamur
tiram, yang berkembang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah
muda. Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di
ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.

Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan. Jamur yang tergolong beracun dan tidak dapat
dikonsumsi, lanjutnya, jika jamur tiram misalnya, tumbuh di kayu yang masih hidup, tumbuh di bangkai,
kotoran ayam atau binatang ternak. “Jika termakan, jamur jenis ini akan menyebabkan keracunan dan
dalam konsentrasi racun tinggi dan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.

Ciri-ciri jamur beracun antara lain, umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran
menyerupai cincin. Tapi, katanya, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun. Selain itu,
aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan
berlendir. “Jika terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya jamur ini jangan dikonsumsi,” saran Parman.
Jamur ini biasanya tumbuh liar, sementara jamur yang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi
tentunya jamur yang tidak beracun, jadi tidak perlu khawatir membeli jamur apalagi yang sudah dalam
kemasan.

Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan
untuk pengawetan. Menurut Nyoman, antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori
yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram,
lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.

Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat
64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C. “Jamur
segar maupun jamur kering keduanya tidak mengandung vitamin A,” ujar Nyoman yang sudah 15 tahun
bekerja di Instalasi Gizi ini.

BUDIDAYA jamur tiram dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu yang dilakukan Mahrup, bisa
dijadikan alternatif usaha yang mempunyai prospek sangat baik. Selain memakai bahan yang mudah
dan murah, Mahrup juga membuat sendiri bibit induk dan bibit sebar jamur tiram ini, sehingga tidak
perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bibit.

Dalam waktu dua setengah bulan bibit tersebut sudah dapat dipakai, lebih cepat ketimbang proses yang
selama ini dikenal yang memakan waktu sekitar empat bulan. Membuat bibit induk dan bibit sebar jamur
tiram dilakukan dengan menyediakan media antara lain dedak halus dan tepung jagung yang dicampur
dan ditambahkan air lalu dibuat adonan atau pasta (perbandingan 2:1). Media tanam dipres dengan alat
pres yang direkayasa sendiri.

Proses perawatan hingga panen dalam budidaya jamur tiram ini juga cenderung gampang. Setelah
polybag-polybag dingin, bibit jamur tiram dimasukkan satu sendok di bagian atasnya dan disimpan
dalam ruang inkubasi. Jumlah bibit yang dimasukkan tidak akan berpengaruh pada berat jamur yang
dihasilkan melainkan proses keluarnya jamur bisa lebih cepat, kata Mahrup. Lama kelamaan, polybag-
polybag tersebut nantinya akan kelihatan memutih di seluruh permukaannya. “Jika sudah putih semua,
polybag tersebut dapat dipindahkan ke ruang produksi,” ujar Mahrup.

Dalam ruang produksi, perawatan sederhana dimulai dengan membersihkan ruangan tiap pagi serta
menyemprot polybag dengan air untuk tetap menjaga kelembaban ruangan serta merangsang
tumbuhnya jamur tiram. Agar proses tumbuhnya jamur cepat, maka kapas penutup mulut polybag
dibuka beberapa sebelum jamur keluar. Dalam waktu 15 hari dalam ruang produksi, jamur akan terlihat
bermunculan, keluar dari mulut-mulut polybag. Tidak lama setelah itu, selang tiga hari kemudian jamur
tiram pun mekar dan panen pertama pun bisa dimulai.

Selain menjual jamur segar, Mahrup juga menyediakan polybag-polybag berisi jamur tiram berumur
sehari untuk dijual. “Artinya, kami menjual jamur yang sudah keluar dan kemungkinan sudah tidak lagi
terkontaminasi,” katanya. Untuk pemasaran polybag jamur siap panen ini, Mahrup memakai sistem
mitra, mereka yang sengaja membeli polybag-polybag jamur siap panen tersebut. Sampai saat ini, ia
memiliki setidaknya enam mitra yang rutin mengambil masing-masing 200 polybag tiap bulannya. Di
samping itu, pemasaran dilakukan di pasar-pasar tradisional sekitar Mataram.
Permintaan akan jamur siap panen dalam polybag tersebut, menurutnya, sangat tinggi, hanya saja ia
belum mampu menyediakannya. Tahun 2005 ini ia telah membuat bibit lebih banyak dari biasanya,
serta sedang melakukan proses percobaan pada kemungkinan bisa menambah berat jamur tiram saat
dipanen setidaknya dua ons. Di rumahnya, tempat budidaya jamur tiram sampai saat ini, Mahrup telah
banyak memberikan pelatihan-pelatihan pada mahasiswa tentang budidaya jamur tiram juga sebagai
tempat PKL, sumber bahan penelitian dan konsultasi teknologi serta menjadi tempat tujuan agrowisata
yang sering dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di NTB. –niek

Budidaya Jamur Tiram - Jamur merupakan salah satu tumbuh tumbuhan yang hidup di berbagai
tempat,dan ada yang berbahaya ada juga yang menyehatkan yang bisa dimakan atau dijadikan
obat,pastinya salah satu dari jenis jamur tersebut pernah kita makan dengan berbagai macam cara
penyajian.

Tak hanya di Indonesia Jamur sudah terkenal di seluruh dunia untuk digunakan sebagai hidangan
makanan ataupun untuk kesehatan,salah satunya yang banyak manfaatnya adalah jamur tiram,jamur
ini dikenal sebagai salah satu jamur yang baik untuk dikonsumsi oleh manusia

Jamur tiram sendiri arti harfiahnya adalah (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok
Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna
putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian
tengah agak cekung.

Banyak orang ingin mem Budidaya Jamur Tiram ini untuk kemudian dijual sebagai bisnis,karena
banyak yang mencari untuk dijadikan sebagai santapan makanan atau untuk makanan kesehatan,oleh
karena itu bisnis budidaya ini sangat menjanjikan dan cukup mudah jika kita tahu tekniknya. 

Apalagi permintaan pasar terhadap Jamur Tiram sangat besar saat ini,alhasil keuntungan dalam
berbisnis Budidaya Jamur Tiram mungkin akan cepat kembali,untuk mengetahui bagaimana cara
Budidaya Jamur Tiram itu sendiri berikut ini Blogger Indonesia bagikan informasi kepada sobat kalian
yang ingin mencoba bisnis ini.

Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram

Peralatan : yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler,
gerobak dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan : yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur
(CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.

Proses dan Teknik Budidaya Jamur Tiram

Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses dan kegiatan yang dilaksanakan
antara lain:

1. Persiapan Bahan

Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan
glukosa.

2. Pengayakan

Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal
ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka
serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam),
pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan
pasir.

3. Pencampuran

Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji
selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi
tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.

4.Pengomposan

Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran
serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic.

5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)

Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara
membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai
padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.

6.Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba,
bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi
dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)

Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog
ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan
mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet
dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:

- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi

8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram

Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu.
Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih
merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen Jamur Tiram

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya
dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk
mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran(sumber)

Ikutilah tips dan teknik Budidaya Jamur Tiram seperti diatas,dan dengan sedikit ketekunan Insya Allah
bisa berhasil,oke itulah tips dan teknik mengenai budidaya jamur tiram yang diambil dari berbagai
sumber,semoga bermanfaat selamat mencoba.

Pelatihan Budidaya Jamur


"Pelatihan budidaya jamur diadakan untuk mengatasi seperti, benih yang kurang bagus mutunya,
atau mutu yang tidak seragam serta produktifitas yang belum maksimal"
Siapa yang tak mengenal jamur? Jamur yang dahulu dikenal sebagai makanan hutan yang mematikan
karena mengandung racun, kini dikenal sebagai makanan favorit karena rasanya yang khas dan dikenal
baik bagi kesehatan. Kini pemahaman orang tentang jamur telah berubah. Ternyata tidak semua jenis
jamur mematikan, tetapi ada beberapa jenis jamur yang sangat enak untuk dikonsumsi. Tak ayal,
permintaan pasar akan jamur segar pun cenderung tinggi.

Kami bisnisUKM membuka pelatihan bisnis yang kami beri tema “Panen Untung Budidaya Jamur”.
Dengan mengikuti pelatihan ini Anda akan mendapatkan berbagai menfaat tentang bagaimana memulai
sebuah bisnis usaha budidaya jamur, dan berbagai tips dan trick sukses dengan budidaya jamur ini.

Materi pelatihan yang kami berikan berupa:

1. Mengenal Jenis-jenis Jamur Tiram.


2. Kondisi ideal tumbuhnya Jamur.
3. Cara perawatan jamur.
4. Kumbung yang ideal.
5. Hama dan Penyakit serta Pencegahannya.
6. Pemasaran Jamur Tiram.
7. Analisa Usaha Jamur.
8. Aneka Olahan Jamur.
9. Kunjungan ke Petani Jamur.
 

Fasilitas :
1. Modul Training
2. Snack 4x
3. Makan Siang 2x
4. Transportasi selama training (Kantor – Lokasi)
5. Video dokumentasi selama training
 
Informasi lainnya bisa Anda lihat disini.
 
sumber gambar: Tim bisnisUKM
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Customer Service: 
» Telp. 0274-3000-422 (10.00 AM - 16.00 PM) 
» SMS : 081 329 612 111 
» Email : support@bisnisukm.com 

Rekening BisnisUKM.com:

 BCA No Rek 1911367276 an Sri Jabat Kaban


 MANDIRI No Rek 1480005074771 an Sri Jabat Kaban
 BNI No Rek. 0143474070 an. Sri Jabat Kaban

Kumpulan artikel, tanya jawab seputar budidaya jamur, kami buat dengan tujuan untuk menambah
wawasan keilmuan tentang budidaya jamur, semoga kumpulan artikel ini bermanfaat bagi kita semua
sebagai pelaku budidaya jamur. Mari kita gali ilmu budidaya jamur agar kita mendapatkan peningkatan
kwalitas produksi dan efisiensi di dalam bekerja [upah kerja, bahan baku dan waktu].

BAGAIMANA CARA MEMBELI BIBIT JAMUR PRODUK "BUDIMUSHROOM", bibit f1 jamur tiram putih, bibit
f2 jamur tiram putih ?
1). Kontak BUDI SISWANDI di no hp 08158751024, 082114209849.
2). Sebutkan nama, alamat jelas / lengkap dan jumlah order.
3). Kami akan memberitahukan jumlah nilai pembayaran yg harus ditransfer.
4). Bila nilai transfer sdh masuk, kami segera mengirim paket sesuai dengan alamat yg diminta.
   
DIMULAI DARI BIBIT INDUK JAMUR (kemasan botol) produk "budimushroom" USAHA BUDIDAYA
JAMUR SUDAH BISA TERBENTUK DAN DARI BIBIT INDUK JAMUR INI, ANDA DAPAT MEMBUAT BAGLOG
(TEMPAT TUMBUHNYA JAMUR) SESUKA ANDA INGINKAN. KARENA 1 BOTOL DAPAT DIGUNAKAN (30
S/D 40) BAGLOG (UK.17X35).

APAKAH BELAJAR MEMBUKA USAHA BUDIDAYA JAMUR ITU MUDAH ?


Saya katakan Ya, asalkan anda mempunyai niat untuk belajar, mau berusaha dengan sungguh-
sungguh, banyak bertanya dan mempraktekkan teori yang sudah didapat, hilangkan rasa ragu-ragu,
was-was, dan yakin akan kemampuan / potensi diri.

APA SAJA BAHAN-BAHAN UNTUK MEMBUAT BAGLOG ?


1). Bahan pokok adalah serbuk kayu, dedak dan CaCO3 (kapur).
2). Bahan tambahan adalah CaSO4 (gips), tepung jagung dan tepung gula putih.

APAKAH BP. BUDI SISWANDI MENJUAL : pHmeter, Hygrometer, Plastik PP, Sendok Bibit dll ?
Ya, silahkan anda kontak kami, kami akan melayani anda.

UNTUK MEMBUAT ALAT STERIL YG BAIK TETAPI MURAH BAGAIMANA CARANYA ?


Bentuk secara fisik silahkan dibuka disitus http://www.infojamur.blogspot.com
Alat tsb terbuat dari plat bekas drum, anggaran biaya komplit tinggal memakainya sekitar Rp 4 juta.

APAKAH USAHA BUDIDAYA JAMUR BISA DIJADIKAN SUMBER INCOME BAGI KEHIDUPAN ?
Kami jawab Yaaaaaaa, karena dari hulu sampai hilir didalam usaha budidaya jamur bisa dijadikan
sumber pemasukkan uang (sumber income). Alur ceritanya : tidak semua orang bisa membuat jamur,
tidak semua orang bisa mengolah jamur menjadi makanan yang lezat, padahal jamur kaya akan gizi.
Sekarang tinggal diri kita sendiri berani untuk melakukkan sebanyak mungkin inovasi di dalam usaha
budidaya jamur.

BILA KAMI AKAN MEMULAI USAHA BUDIDAYA JAMUR HARUS BAGAIMANA ?


Hubungi kami, kami akan menjadi konsultan anda. mulaillah dari skala terkecil tetapi cukup komplit
yaitu start / mulai dari membuat baglog sendiri sampai tumbuh jamur. buat skala kapasitas sekitar
10.000 baglog.

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG PRAKIRAAN HASIL PANEN JAMUR ?


Data hitungan : kumbung isi 10.000 baglog, budidaya di tempat yang dingin (dataran tinggi), satu
baglog satu periode akan menghasilkan jamur sekitar 0,40 kg s/d 0,60 kg, berat baglog rata-rata 1,70
kg.
Cara berhitung : 90 % x 10.000 baglog x 0,60 kg = 5.400 kg akan menghasilkan jamur dengan jumlah
total selama satu periode.

BERAPA KALI PETIK / TUMBUH TIAP BAGLOG YANG IDEAL ?


Baglog buatan "budimushroom" jumlah pertumbuhan / jumlah petik jamur dalam satu periode ukuran
ideal antara 3 sampai 4 kali petik jamur.

BAGAIMANA CARA AGAR SUHU DIDALAM RUANG PERTUMBUHAN TETAP DINGIN DAN LEMBAB ?
Ada dua cara teknik perawatan suhu ruang dalam kumbung pertumbuhan jamur :
1). area lantai dan dinding secara berkala disiram pakai air, kadang-kadang  / sekali-kali lantai ruang
direndam pakai air (diglontorkan air kedalam ruangan).
2). untuk baglog jangan disiram tetapi cukup dispray, jaga permukaan baglog tetap lembab (basah
tidak / kering pun tidak)

BERAPA HARGA JUAL JAMUR SEGAR DI TINGKAT PETANI ?


Relatif [tiap daerah berbeda-beda] - mulai dari harga Rp 6.000 per kg sampai Rp 35.000 per kg.

APAKAH BP. BUDI SISWANDI, BISA MEMBIMBING / MEMANDU KAMI DIDALAM MENDIRIKAN USAHA
BUDIDAYA JAMUR, DIMANA BIBIT INDUK JAMUR dan lain-lain kami order ke Bp. Budi Siswandi ?
Oke, silahkan saja, yang penting anda percaya dan kami pun percaya dengan anda (saling percaya
modal awal hubungan kerja sama). Petani binaan kami sdh banyak hampir ditiap daerah dipelosok
tanah air.

HAL-HAL YANG PENTING  PADA WAKTU MEMBUAT BAGLOG / MEDIA TANAM / BIBIT SEMAI UNTUK
DITUMBUH MENJADI JAMUR ADALAH :

Pada waktu pengadaan bahan-bahan khususnya SERBUK KAYU dan DEDAK. Untuk serbuk kayu
usahakan kayu jenis lunak dan satu jenis dan kondisinya masih baru (maksimal 1 bulan bila disimpan di
dalam karung), hindari serbuk kayu tercampur dari olie atau solar. Untuk DEDAK usahakan bekerja
sama dengan penggilingan padi, bila harus beli dari pedagang (penyuplai) test terlebih dahulu dedak
tersebut dengan cara masukkan dedak kedalam gelas yang berisi air kemudian diaduk-aduk, diamkan
sebentar, bila dipermukaan gelas banyak partikel yang mengambang artinya dedak tsb sudah tercampur
dengan bahan lain artinya kwalitas dedak tidak bagus. Jangan menggunakan dedak yang sudah lama
tersimpan karena akan ada (mengandung) kutu, yang mana kutu tsb akan memakan miselium didalam
baglog pada waktu proses inkubasi.

Untuk pekerjaan pembuatan adonan (pencampuran bahan-bahan) harus benar-benar menjadi satu
kesatuan, pembagian kandungan nutrisi benar-benar rata dan kandungan airnya pun mencukupi.
DAMPAK BILA HAL INI TDK DIPERHATIKAN : pertumbuhan miselium tidak rata atau bibit tebar bisa
tidak jalan atau tidak hidup (mandek) atau akan ada hama (cacing) didalam baglog.
Kumpulan artikel tanya jawab seputar budidaya jamur.
Seringnya kami mendapatkan pertanyaan seputar budidaya jamur, maka kami coba untuk
mengumpulkan semua pertanyaan dan jawabannya untuk dijadikan artikel agar bermanfaat bagi
sesama [semua] petani budidaya jamur lainnya khusus bagi pemula.

Bagaimana caranya untuk mendapatkan bibit jamur yang baik [berkwalitas] ?


Jawaban : turunan bibit jamur harus jelas pada waktu dibuatnya, misalkan di mulai dari kultur murni [f.0],
kemudian dikembangbiakan menjadi f.1 [bibit induk], kemudian dikembangbikan menjadi bibit jamur siap
tanam [f.2]. Dari bibit jamur [f.2] inilah yang kemudian dipindahkan atau dipergunakan di baglog [media
tanam]  untuk ditumbuhkan menjadi jamur. Pada waktu proses pembuatan bibit jamur [mulai dari f.0 s/d
f.2] harus benar benar teliti, sabar, jangan sampai menimbulkan kontaminasi terhadap turununan
berikutnya.

Bagaimana komposisi untuk membuat baglog [media tanam] ?


Jawaban : komposisi yang selalu kami pergunakan didalam membuat baglog [media tanam] adalah
dimisalkan untuk : [100 kg] serbuk kayu jenis kayu lunak, (10 s/d 20) kg dedak [bekatul] yang baik
[bagus] adalah yang mengandung menir, [3 kg] tepung kapur, [1/2] tepung gips, [1 kg atau 2 kg] tepung
biji bijian dan [1/2 kg] tepung gula putih.

Apa yang harus diperhatikan pada waktu proses membuat baglog [media tanam] ?
Jawaban : pertama-tama bibit jamurnya harus yang berkwalitas atau baik. Pergunakan bibit jamur
turunan yang ke dua [f.2].
Kedua, perhatikan bahan-bahan dasar [bahan pokok], usahakan yang masih baru, misalkan serbuk
kayu, dedak dan lain-lain.
Ketiga, urutan kerjanya harus teratur, mulai dari mencampur bahan-bahan sampai pekerjaan inokulasi
[pemindahan atau memasukkan bibit jamur kedalam baglog].
Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat
media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya. Pada tahanan membuat media
bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan. Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau
campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah
yang terbaik.
 
Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau
panci. Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3),
1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60
% dengan penambahan air sedikit dan pH 7.
 
Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu
atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut
kertas koran/alumunium foil. Langkah kelima, sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi
8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur
pasteurisasi 95 derajat C.
 
Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit
turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3
koloni miselium per botol bibit). Langkah ketujuh, inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada
ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.
 
Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan
agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit tidak
menggumpal/mengeras. Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan
miselium jamur kompak dan merata.
 
Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat perbanyakan ke 1
dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1 tahun, bila tidak akan segera digunakan.
Tahap selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp). Dalam tahapan ini juga ada 10
langkah. Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada
spesies/strain serbuk kayu yang digunakan). Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu
juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.
 
Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau
polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan
air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.
 
Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada ahri itu juga. Padatkan dalam wadah
tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan
kapas/kertas minyak. Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar
uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam
bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi. Langkah keenam, inokulasi substrat
dengan spawn di ruang inokulasi. Setelahsuhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan
bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.
 
Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah
jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.
Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka
berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.
 
Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari
kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar
jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman
langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.
 
Langkah terakhir panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan
tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali
seminggu.
 
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi
bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media
tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.

Meningkatnya jumlah kebutuhan jamur konsumsi di kalangan masyarakat, ternyata belum sebanding


dengan besarnya kapasitas produksi jamur yang dihasilkan para petani di berbagai daerah. Bahkan
sampai saat ini masih banyak permintaan ekspor yang belum bisa dipenuhi para pelaku
usaha budidaya jamur, mengingat tingkat kebutuhan jamur di pasar lokal masih sangat tinggi. Kondisi
inilah yang menjadikan prospek bisnis jamur semakin hari kian diminati pasar.
Ketertarikan masyarakat untuk menekuni bisnis budidaya jamur konsumsi tentunya tidak terlepas dari
tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur. Melalui buku panduan, video tutorial,
maupun pelatihan budidaya jamur, kini para pemula bisa mendapatkan bekal pengetahuan dan
pengalaman untuk bisa menekuni dunia jamur dengan mudah. Sehingga tidak heran bila saat ini jumlah
petani jamur konsumsi sudah semakin berkembang di berbagai pelosok daerah.
Meskipun saat ini jumlah petani jamur semakin tumbuh subur di berbagai daerah, namun belum
semuanya berhasil menjalankan bisnis tersebut hingga mencapai puncak kesuksesan. Banyak
diantaranya yang menyerah di tengah jalan sehingga harus menutup bisnis jamurnya sebelum mereka
meraih sukses. Tentu kejadian tersebut tidak ingin Anda alami bukan?

Untuk mengantarkan Anda menuju kesuksesan dalam berbisnis budidaya jamur, berikut ini kami
informasikan beberapa cara sukses menjalankan bisnis budidaya jamur yang wajib Anda perhatikan
sebelum memulai usaha.

Cara Sukses Menjalankan Bisnis Budidaya Jamur


Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang jamur.Selain membutuhkan modal uang, hal penting
lainnya yang harus Anda miliki yaitu bekal pengetahuan dan pengalaman di bidang budidaya jamur.
Mulai dari pengetahuan macam-macam jamur konsumsi, cara pembibitannya, bagaimana teknik
pembudidayaanya, sampai cara perawatan pada saat panen dan pasca panen jamur berlangsung.
Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, Anda bisa mempelajarinya melalui buku, majalah, tabloid,
ebook, video tutorial, atau belajar langsung dari ahlinya dengan mengikuti pelatihan bisnis jamur yang
sekarang ini banyak diselenggarakan instansi pemerintah maupun swasta.

Pahami target pasar penjualan jamur

Kiat sukses yang kedua adalah memahami target pasar dari bisnis budidaya jamur. Pada dasarnya
target pasar usaha jamur sangatlah luas. Anda bisa membidik para pembudidaya jamur lokal, nasional
bahkan internasional untuk memasarkan bibit jamur yang Anda produksi. Selain itu Anda juga bisa
memasarkan produk jamur segar kepada konsumen rumah tangga maupun para pelaku bisnis kuliner.
Untuk membidik konsumen rumah tangga, Anda bisa mengemas jamur segar dalam ukuran sedang
(misalnya ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1 kg) lalu dipasarkan melalui pasar tradisional atau
supermarket di sekitar wilayah Anda. Sedangkan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih besar
(seperti pelaku bisnis kuliner jamur, usaha catering, dll) Anda bisa menawarkan diri sebagai supplier
tetap mereka untuk memenuhi kebutuhan jamur setiap harinya.

Budidaya Jamur  - Cari mitra kerja


Segala jenis peluang usaha tentunya membutuhkan adanya mitra kerja agar bisnis tersebut bisa
berkembang dengan baik. Begitu juga dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, dengan memiliki mitra
kerja, kita bisa berbagi modal, memperkuat daya tawar, memperluas strategi pemasaran jamur, serta
menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang jamur, sehingga bisnis yang dijalankan bisa
berjalan lancar dan terhindari dari resiko kerugian. Meskipun demikian, dalam memilih mitra kerja Anda
juga harus teliti dan berhati-hati. Pilihlah partner atau mitra kerja yang benar-benar terpercaya dan
memiliki visi yang sama dengan pemikiran Anda. Sehingga kemungkinan adanya perselisihan dalam
bekerja bisa Anda hindari sedini mungkin.

Kelola dengan manajemen yang sehat

Usaha yang sukses selalu didukung dengan manajemen yang sehat. Begitu juga dalam menjalankan
bisnis budidaya jamur, Anda harus menggunakan perhitungan yang benar-benar akurat sebelum
menetapkan harga jual jamur ke pasaran. Disamping itu Anda juga harus mempersiapkan pembukuan
dan administrasi untuk mencatat segala macam transaksi yang Anda lakukan selama menjalankan
bisnis budidaya jamur. Hal ini penting agar segala pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda dapat
terekap dengan baik, sehingga perkembangan bisnis Anda bisa terkontrol setiap bulannya.

Sukses tidaknya bisnis budidaya jamur yang Anda jalankan, semua tergantung bagaimana cara Anda
mengelolanya. Semoga dengan adanya tips bisnis ini, para pembaca tidak perlu ragu lagi untuk segera
memulai bisnis budidaya jamur

Anda mungkin juga menyukai