Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………..………..………………………………………………………………………..1

Kata Pengantar…………………………………….....…………………………………………………………………………………….2

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………..…………....3
B. Tujuan……………………………………....……………………………………………………………………………....………3
C. Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………….....…3

Bab II Isi

A. Pelaksanaan Observasi dan pengambilan


data…………………………………………………………………...4
B. Biodata Narasumber...............................................................................................................4
C. Pembahasan Pengelolaan Data..............................................................................................4

Kesimpulan..........................................................................................................................................6

Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………………….............7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………….........8

1|Page
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami limpahkan terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmatnya
kami telah dapat menulis sebuah laporan yang berjudul ‘Laporan Observasi Budidaya Ikan
Konsumsi’. Sebelumnya kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
terhadap guru kami yaitu Ibu Indri Oktaviani, M.Pd. selaku guru Prakarya dan
Kewirausahan kami. Berkatnya kami dapat menuliskan laporan ini.

Ikan konsumsi adalah ikan jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia sebagai
sumber pangan. Ikan konsumsi ini ada yang berasal dari laut dan ada yang berasal dari
perairan darat seperti sungai dan danau. Seiring perkembangan zaman, manusia mulai
mempelajari teknik untuk membudidayakan ikan konsumsi. Tentu saja dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

Sebelumnya kami ingin membahas bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan.
Kami disini meminta maaf sebesar-besarnya apabila kami melakukan kesalahan-kesalahan
dalam pembuatan laporan ini.

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat cocok untuk
Pertanian, Perikanan dan Perkebunan. Tapi sangat jarang bahkan sampai sekarang
Indonesia yang katanya penghasil ikan terbesar tapi hanya mengandalkan tangkapan
alamnya saja. Sebagai negara yang memiliki kekayaan yang melimpah kita harus bisa
membudidayakan ikan secara khusus, kami sangat mendukung jika Indonesia menjadi
produsen ikan terbesar di dunia melalui sistem budidaya ikannya.

Budiaya ikan tidaklah serumit yang dibayangkan , Kita hanya perlu lahan dan kolam
atau aquarium. Budidaya ikan selain menjadi hobi juga bisa menghasilkan uang.

Budidaya ikan yang sangat diminati saat ini adalah budidaya ikan air tawar Budidaya
ikan untuk konsumsi umum seperti Ikan lele, Gurami , Ikan Mas , Nila dan Budidaya untuk
konsumsi lainnya.

Dalam laporan ini, kami akan membahas teknik bioflok. Yaitu teknik yang
diperkenalkan oleh Ibu Susi selaku menteri kelautan pada tahun 2014-2019. Dan teknik ini
juga digunakan oleh narasumber kami, yaitu Bapak Muhammad Komarudin. Dan juga jenis
ikan lele sangkuriang.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui jenis ikan-ikan yang di budidaya untuk konsumsi di sekitar
Ponorogo Jawa Timur
 Untuk mengetahui Teknik budidaya ikan lele yang tepat dan efisien yaitu
menggunaakn teknik bioflok
 Untuk mengetahui potensi Indonesia dalam bidang perikanan budidaya

C. MANFAAT
 Sebagai pengetahuan dan informasi bagi teman-teman untuk budidaya ikan lele
dengan teknik bioflok

3|Page
BAB II

ISI

A. Pelaksanaan Observasi dan pengambilan data


Kami mengambil data dari laman website detik.news. observasi dan pengambil data
dilakukan pada:
Tanggal: 26 Oktober 2019
B. Biodata Narasumber

Nama pengelola : Muhammad Komarudin

Usia : 45 Tahun

No telepone :-

Nama tempat budi daya : Jual ikan lele sangkuriang

Alamat : Ponorogo, Jawa Timur

C. Pembahasan pengolahan data


Pak Komarudin adalah salah satu peternak lele yang menggunakan Teknik
bioflok. Teknik ini, adalah Teknik yang diperkanankan oleh Menteri kelautan yang
menjabat pada tahun 2014 sampai 2019, yaitu Ibu Susi Pudjiastuti. Teknik ini
diperkanankan oleh Ibu Susi dengan tujuan untuk meningkatkan hasil perikanan
dari bidang budidaya, bukan hanya ikan tangkap.
Pengertian bioflok adalah flok atau gumpalan-gumpalan kecil yang tersusun dari
sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-layang di air. Teknologi bioflok
ialah teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang membentuk
flok. Aplikasi BFT (Bio Floc Technology) juga banyak diaplikasikan disistem
pengolahan air limbah industri serta mulai diterapkan di sistem pengolahan air
media aquakultur.

4|Page
Untuk pemberian pakan sendiri, Pak Komarudi menggunakan prebiotik hasil
racikannya sendiri yaitu rempah-rempat seperti kunir, kencur, jahe dan temulawak.
Jadi sebelum memberikan pakan, pak komarudin akan merendam pelet red tersebut
selama 10 menit. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah konsumsi pakan
secara berlebihan sekaligus membuat lele tidak berbau amis. Dalam satu hari, lele
dalam satu kolam bioflok milik Pak Komarudin mampu menghabiskan 8-9 kg pelet
yang sudah direndam larutan prebiotik. Dengan direndam dalam larutan ini, pakan
lele bisa berkurang hingga 20 persen, namun ikan sudah kenyang. Hal ini juga
menyebabkan deging lele lebih kesat dan tidak terlalu berbau amis. Dalam proses
perawatannya, pak komarudin memberikan makan 2 kali sehari, pagi dan malam
hari, sekitar pukul 07.00 pagi dan pukul 19.00 malam.
Pak Komarudin mengembangkan Teknik bioflok ini dengan biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan 1 kolam adalah Rp.3.000.000,00. Itu belum termasuk
dalam biaya perawatannya. Satu kolam dengan diameter 3 meter serta tinggi 1
meter. Kolam ini hanya dilapisi dengan terpal dan dampat menampung 3-5 ribu
ekor lele.
Dalam proses perawatannya juga, pak komarudin tidak perlu menguras kolam.
Cukup hanya dengan menambahkan sedikir air maka kolam akan bersih kembali.
Hal ini terjadi karena kotoran lele hanya akan mengendap didasar. Dan untuk
mengeluarkan kotoran lele, hanya perlu mengalirkan kotoran yang berada didasar
dengan pipa. Air kotoran lele yang keluar dari pipa juga bisa digunakan sebagi
pupuk organik. Selain lebih efisien, proses pengelolaan kolam ini juga lebih hemat
dan ramah lingkungan.
Jenis lele yang dikembang biakan oleh pak komarudin adalah jenis lele
sangkuriang. Lele jenis ini adala lele yang cukup cepat besar. Hanya perlua waktu 3
sampai 4 bulan agar lele siap di panen. Dalam waktu tersebut akan dihasilkan lele
yang ukurannya sesuai dengan keinginan pasar. Apabila waktu panen melebih
waktu normal, maka konsumen pasar tidak akan mau karena ukuran lele yang
dinilai terlalu besar atau melebihi standar.

5|Page
Lele pak komarudin selain memiliki keunggulan cepat besar, lele ini juga tidak
amis. Karena penggunaan Teknik bioflok yang dingunakan tidak menghasilkan lele
yang amis. Hal ini tetu saja disebabkan karena pengelolaan Teknik bioflok yang
dinilai lebih bersihh dan higienis. Pak Komarudin juga bisa mendapatkan
keuntungan sebesar 18 juta rupiah dari penjualan 1,2 juta ton lele per bulannya.
Sekarang ini, pak komarudin memiliki 24 kolam bioflok yang siap panen.
Kesimpulan
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya ikan konsumsi.
Apalagi jika menggunakan teknik bioflok yan cukup sederhana dan efisien ini. tentu
indonesa bisa menjadi negara pengeskpor ikan budidaya terbesar di dunia.
Dan juga peluag pesar dari budidaya ikan konsumsi ini cukup besar. Hal ini karena
masyarakat lebih menilai bahwa ikan konsumsi lebih efisien, segar dan higienis.
Tentu saja diperlukan teknik dan pengembangan yang cukup baik dalam hal ini.

6|Page
Lampiran:

Udin melakukan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok yang diperkenalkan Menteri Susi
Pudjiastuti. (Foto: Charolin Pebrianti)

Udin telah memiliki 24 kolam bioflok yang siap panen setiap bulan. (Foto: Charolin Pebrianti)

7|Page
Pak Komarudin memberi pakan lele-lelenya. (Foto: Charolin Pebrianti)

Daftar pustaka
 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4114222/cerita-komarudin-sukses-
budidaya-lele-yang-tak-amis-dengan-bioflok
 https://dosenpertanian.com/pengertian-bioflok/
 Kemendikbud. 2018.Prakarya dan kewirausahaan. Depok: CV Arya Duta

8|Page

Anda mungkin juga menyukai