Anda di halaman 1dari 10

Nama : faradilla suci prameswari

Farmasi B

13613142

Bisnis Elgia Melissa Kirana - "Hanaroo Baby Wrap"

Elgia lahir di Bandung pada tanggal 19 Oktober 1986. Ia menikah tidak lama setelah
lulus dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi utama di Bandung (ITB). Setelah itu, ia
enggan untuk bekerja dan meninggalkan bayinya yang baru lahir di rumah. Gagasan memiliki
bisnis sendiri dimana dia bisa bekerja dari rumah tertarik padanya.

Jasa Elgia Melissa Kirana. Sarjana Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung
(ITB) pada 2008 itu memulai usaha Hanaroo BabyWrap pada Juni 2010 dengan bermodal
Rp1,2 juta. Hanaroo BabyWrap yang dikenakannya memang produk perlengkapan bayi
berupa gendongan inovatif yang tidak membuat ibu yang menggendong jadi merasa pegal
jika harus menggendong bayinya berlama-lama. Selain itu, bayi akan merasa lebih nyaman
karena bahan gendongan ini sangat lembut dan tidak kaku. Elgia bermimpi menjadi
pengusaha sejak bangku kuliah dan mimpinya terwujud setelah bayi yang dilahirkannya
menginspirasi untuk memulai bisnisnya. Pengalaman sehari hari mengasuh anak dan rasa
pegal saat menggendong mendorong lahirnya produk bernama Hanaroo yang sejak April lalu
sudah dipatenkannya. Hanaroo dari kata ‘Hana’ dan ‘Roo’. Hana berasal dari bahasa Jepang
yang artinya kesayangan dan roo bermakna kanguru sehingga jika diartikan secara bahasa,
Hanaroo adalah yang disayang seperti kanguru. “Gendongan ini menggunakan dua bahu
untuk menjadi topangan sehingga tidak pegal untuk menopang berat bayi,” ujar Elgia yang
aktif mengikuti pameran UKM. Dengan menggunakan Hanaroo, bayi yang digendong akan
merasa disayang seperti bayi kanguru dalam kantong induknya. Hanaroo dapat dipakai mulai
dari bayi prematur hingga berat badan 15 kg dan dapat digunakan dalam enam posisi
menggendong yang berbeda baik untuk ibu maupun ayah. Bayi dapat digendong di depan
atau di belakang dan dapat pula digendong dengan posisi bayi sambil tidur. Soal manfaatnya
bagi bayi prematur, gendongan bayi ini bisa meningkatkan berat badan bayi itu dan
mengalahkan kerja inkubator. Elgia menjelaskan jika sang ibu menghangatkan bayi dengan
cara mendekap bayi secara langsung di dada, memungkinkan kulit bayi menyentuh bunda
secara langsung layaknya kanguru, berat badan bayi akan cepat meningkat. Tak heran kalau
kreativitas dan inovasi Elgia juga berbuah manis karena Oktober 2011, dia menyabet
penghargaan tahunan Shell Live Wire Business Start Award (BSA) yang digelar oleh PT
Shell Indonesia tahun 2011 yang memberikan penghargaan 10 pemenang termasuk Elgia. Dia
berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp20 juta dan piagam penghargaan, selain juga
mendapatkan pelatihan, bimbingan bisnis dan publikasi media. Cita-cita Elgia sejak di
bangku kuliah untuk menjadi pengusaha makin mulus dengan kemenangan itu. Harapan itu
juga sesuai dengan tujuan kompetisi untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda yang
dibutuhkan untuk membangun ketahanan ekonomi nasional menghadapi era perdagangan
bebas 2015. Kiprah Elgia kini bahkan memotivasi anak-anak muda untuk berwirausaha dan
menjadikannya sebagai alternatif karier terutama di lingkungan keluarga besarnya maupun
lingkungan tempat tinggalnya.

Hal yang menarik :

Menurut saya :

1. Unik
2. Untung besar
3. Produk disukai Ibu-ibu yang masih punya anak balita
4. Mudah dan Simple
5. Publikasi Nasional
6. Potensi Berkembang
7. Investasi Ringan
8. Kreatif dan inovatif
9. Dengan adanya hanaro ini, ibu-ibu tidak pegal ketika menggendong bayi

Sumber : http://aguspur.staff.uns.ac.id/2011/10/08/teknik-produk-kelas-a-2/
Profil Ivan Kurniawn “batik Lazula sarae”

Ivan lahir di Prabumulih pada tanggal 21 September 1986. Ia lulus dari Teknologi Informasi utama
dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan telah bekerja dengan dua perusahaan multinasional
sebelum akhirnya memutuskan untuk berkonsentrasi pada pengelolaan Lazuli SARAE.

Usaha nya pada tahun 2011 pada saat menang dalam Program Shell LiveWIRE “Business Start
Award (BSA)” yang digelar oleh PT Shell Indonesia .Ivan Kurniwan dengan brandnya “Lazuli Sarae
– Batik on Denim” yaitu sebuah produk yang menggabungkan kultur tradisional dan modern dengan
melakukan proses pembatikan pada bahan denim sehingga menghasilkan varian baru (denim dengan
motif batik). Ini memang bukan tergolong penemuan baru melainkan sebauh pengembangan industri
Batik agar sesuai dengan perkembangan zaman. Ivan Kurniawan , co-founder dan director usaha batik
on denim yang merupakan mahasiswa lulusan teknik informatika Institut Teknologi Bandung ini ingin
membuat sebuah fashion yang unik, yang dapat digunakan siapapun (tidak bergantung usia) yang
menginginkan suatu sentuhan untuk tampil beda dengan semangat muda yang modern dengan tidak
meninggalkan nilai – nilai lokal kearifan Indonesia.Pengembangan batik on denim ini sendiri terpusat
pada Ivan dan kawan – kawan. Untuk sekarang ini mereka memperioritaskan diri pada pengembangan
produk dan promosi dari produk mereka. Sementara ini mereka masih menggunakan penjahit
outsource dan melakukan dua tipe konsep produksi, yaitu mendesain batik di bahan dasar lalu di
dijahit menjadi produk, dan membeli produk jadi lalu dibatik. Sedangkan untuk lokasi penjualan
mereka menggunakan fasilitas internet dan harga produk yang mereka tetapkan adlaah berada
dikisaran menengah keatas.

Hal yang menarik :

Menurut saya,
1. Batik of denim yang unik
2. Kreatif dan inovatif
3. Mendapat untung besar
4. Invertasi ringan
5. Desainnya keren, bagus,menarik

Sumber : http://aguspur.staff.uns.ac.id/2011/10/08/teknik-produk-kelas-a-2/

Profil owner “ROBBY ADIARTA”

 Owner Angkringan Cekli, Cekli Kaos dan Serdadu Muslim


 Director CV. JAKARIA
 Duta Wirausaha Muda Mandiri dan Shell LiveWIRE
 Riwayat prestasi :
- Wirausaha Muda Mandiri, Finalis Nasional 2012
- Shell LiveWIRE Bussines Start-Up Winner 2011
- Youth_Women-Netizen Berpengaruh di
- Indonesia 2011 oleh Majalah The Marketeers
- Wirausaha Muda Mandiri Finalis DIY Jateng

Robby lahir di Kudus pada tanggal 17 Juli 1985. Sementara belajar Teknik Sipil di
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, ia mengembangkan minat dalam tradisional
jajanan ala kuliner Indonesia. Setelah lulus, ia kembali ke kampung halamannya dan
mengejar impiannya untuk memiliki dan menjalankan bisnis sendiri. Robby Adiarta yang
memodernisasi bisnis kuliner angkringan khas Jogjakarta di kota asalnya di Kudus yang ia
namakan angkringan Cekli. Robby yang alumnus jurusan Teknik Sipil menceritakan dia
harus menjadi tulang punggung perekonomian keluarga pasca meninggalnya sang ayah.
Lulusan 2008 itu lantas mengembangkan angkringan Jogjakarta dalam versi yang lebih
modern. Berbeda dengan angkringan yang biasanya menggunakan sebuah grobak,
angkringan cekli dibuat dengan konsep restoran yang memiliki tempat duduk dan meja, TV
Plasma dan wiFi. Bahkan, bisnis yang sudah dibangun setahun yang lalu ini telah memiliki
omset 1,5 juta rupiah per hari. “Saya ingin masakan khas Indonesia tidak kalah dengan
fast food yang sudah menyerbu kota di Indonesia , termasuk di Kudus,” ujarnya, Selasa
(18/10). Robby menggandeng anak yatim piatu sebagai karyawan dalam bisnisnya. Baginya,
dengan merekrut keluarga kurang mampu ini paling tidak bisa membantu ekonomi keluarga
mereka. Saat ini dia memperkerjakan empat anak yatim piatu sebagai pelayan restoran.
“Untuk pegawai, saya tidak melakukan rekrutmen serta mencari orang yang membutuhkan
kerja khususnya anak yatim piatu dan yang kurang mampu,” katanya. Saat memulai bisnis
kuliner ini, Robby butuh modal Rp 60 juta. Dia membangun resto bangunan bamboo 8 x 20
meter yang menampung 100 pengangkring sekaligus. Penyajiannya hampir sama dengan
angkringan gerobak, konsumen langsung dapat memilih menu makanan yang disukainya.
Hampir 90 persen menu makanan dibikin sendiri. Beberapa menu yang disajikan diantaranya
8 macam sego kucing, 9 macam gorengan,dan 20 minuman,

 Hal yang menarik :


1. Nama usaha yang unik, kreatif dan unik
2. Tempat bisnisnya bervariasi, makanannya hegienis
3. Untung besar
4. Investasi ringan
5. Simple dan bagus, mempunyai semangat yang tinggi, sukses di usia muda
6. Makanan di Angkringan Cekli 90% dibuat sendiri.

Sumber : http://ugm.ac.id/en/post/page?id=4169
Profil Perusahaan “Imah Monyet”

Nama : Fauzi Nugraha

Tempat tanggal lahir : Subang, 8 maret 1987

Mulai usaha : Tahun 2010 Dia telah mencoba untuk menjalankan beberapa bisnis sebelum
ia memutuskan untuk fokus dalam mengelola Kedai Imah Monyet. Sebuah dine-in
pengalaman yang menyajikan berbagai manis dan gurih pisang piring. Semangatnya untuk
pengembangan kewirausahaan tidak berhenti di situ. Dia mendorong karyawannya untuk
membuka usaha sendiri dengan menyediakan mereka start-up modal setelah tiga tahun
bekerja. Kedai Imah Monyet atau sering dikenal dengan sebutan “IMO” yang bertempat di
jalan subang-pagaden km.5 cilameri Kec. Cibogo , Kab. Subang , Prop. Jawa Barat
merupakan bisnis yang telah didirikan sejak bulan maret 2010, diawali dengan membuka
kedai cemilan sederhana di pinggiran jalan, sampai dapat membuka cabang dibeberapa kota,
dan sekarang sudah dapat melayani sistem kemitraan bagi anda yang ingin berwirausaha
dengan modal minim namun hasil maksimal.

Alamat : Jalan.Subung-pagaden km.5 cilameri

Telepon : 087822984606

Email : Kojiwhite@gmail.com

Website : Http//www.imahmonyet.com

Kategori : Makanan dan minuman, franchise

Hal yang menarik :

1. Unik
2. Untung besar
3. Produk disukai pasar
4. Mudah dan Simple
5. Publikasi Nasional
6. Potensi Berkembang
7. Investasi Ringan

Sumber : http://bisnisukm.com/+kedai-imah-monyet

Profil owner “Krawu Burger” Lailatus Sa’dah

Nama lengkap : Lailatus Sa’adah


Tempat lahir : Gresik
Tanggal lahir : 21 April 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Asal : Jl. KH. Faqih Usman XVII/22 Gresik
Alamat Surabaya : Jl. Gebang Lor 100 Surabaya
Telepon : 085731063660
E – mail : lailatus.ella@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2008 – sekarang : Program Studi DIII Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2005 – 2008 : SMA Negeri 1 Gresik
2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Gresik
1996 – 2002 : SD NU 1 Gresik

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-17103-2308030035-Biography.pdf

Profil Usaha :
Surabaya, ITS Online - Ella, nama panggilan Lailatus Sa'adah, Kamis (22/12) lalu, ia
membawakan ide bisnisnya di final kompetisi bisnis nasional tersebut. Untuk menuju final
tentunya tak mudah. Semuanya bermula dari  proposal bisnis 100 kata yang dikirimkan
olehnya September lalu. Kompetisi tersebut diikuti oleh sekitar 1.800 peserta dari berbagai
latar belakang seperti sales, produser radio, hingga sutradara.

Ini lantas diikuti oleh beberapa tahap seleksi seperti market challenge dan presentasi di setiap
sesi. Market challenge merupakan tantangan simulasi bisnis langsung di lapangan. Tahap
seleksi ini diadakan di beberapa kota seperti Surabaya dan Yogyakarta. Selama seluruh tahap
seleksi,setiap gerak langkah peserya dipantau oleh kamera dari pihak panitia untuk dinilai
nantinya. Inilah sesi terakhir Ella menunjukkan kualitasnya di bidang bisnis. Dibandingkan
dengan peserta lain, ia merupakan yang paling muda. Menurut Ella, juri menganggapnya
kurang piawai karena basis keilmuannya dari Teknik Kimia. ''Tapi saya unggul di passion
dan kepahaman dalam bisnis. Alhasil, ternyata idenya berhasil memuaskan juri dan menjadi
juara pertama. Di rumah produksi Krawu Burger di Jl Gubeng Kertajaya 3F/4a, Ella dapat
ditemui bersama dua partner bisnisnya Said dan Teguh. Mereka mengaku ingin
menggunakan hadiah tersebut untuk pengembangan bisnis mereka lebih lanjut. Meskipun
menurut mereka, Rp 500 juta termasuk jumlah yang kecil dalam dunia bisnis. ''Kami ingin
menggunakannya untuk mengembangkan branding Krawu Burger lebih luas lagi,''
ungkapnya di akhir wawancara. (anl/lis)

sumber : http://old.its.ac.id/berita.php?nomer=9551

hal yang menarik :

1. Ella tidak mudah menyerah dan terus bersemangat


2. Bisnis krawu burger sudah terkenal dan mendapat pengahsilan banyak
3. Percaya diri
4. Kerja keras
5. Beliau memliki jaringan yang sangat kuat dalam mengembangkan bisnis nya
6. Bisnisnya sangat kreatif, dapat disukai banyak masyarakat, praktis, higienis dan lezat
7. Mendapat untung yang besar
8. Investasi ringan.
Profil owner Muhammad Baarik Khoiruman “Sego njamor”

Muhammad Baarik Khoiruman,seorang mahasiswa tahun ketiga dari Fisika Teknik Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ruman dan lima teman-temannya datang dengan
sebuah bisnis yang disebut Sego Njamoer. Terinspirasi oleh kepraktisan onigiri dari Jepang,
mereka menciptakan hidangan nasi lezat atasnya dengan jamur tiram. Bisnis mereka telah
berkembang secara signifikan di Surabaya, Jawa Timur.Berawal dari even Program
Kreativitas Mahasiswa, sekumpulan mahasiswa kreatif asal Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) akhirnya menciptakan sebuah inovasi
dalam bidang pangan yang mereka namai Sego Njamoer (Nasi Berjamur). Seperti namanya,
bahan baku makanan ini adalah nasi dan jamur tiram. Yang bikin unik, jamur tiram ini
memliki cita rasa seperti daging, nasinya pun dibentuk seperti onigiri (makanan Jepang)
sehingga niscaya akan membuat ngiler semua orang yang belum pernah mencobanya
langsung. Secara fisik, bolehlah Sego Njamoer ini dikatakan setara dengan Sego Kucing di
Jawa Tengah. Sego Njamoer mengangkat dua makna: yakni mempublikasikan khasiat jamur
tiram sebagai makanan yang mampu mencegah pembentukan tumor dan kanker, serta
keistimewaan Sego Njamoer yang nikmat dan murah.Untuk sebungkus Sego Njamoer kita
hanya perlu membayar sebesar Rp3.000,00. Ada dua varian Sego Njamoer, yaitu original dan
pedas. Gerai Sego Njamoer telah tersebar di beberapa lokasi seperti di Kantin pusat ITS, FTI
ITS, Ria Swalayan Keputih, kantin Fakultas Hukum Universitas Airlangga, serta Kampus A
Universitas Airlangga.

Hal yang menarik :

1. Unik
2. Bagus dan simple
3. Dari bisnis semacam ini, bisa mengembangkan makanan vegetarianagar masyarakat
sehat
4. Mereka terinspirasi dari orang jepang , sampai bisnisnya bisa sukses seperti sekarang
5. Insvetasi ringan dan besar
6. Untungnya besar
7. memiliki keunggulan yaitu lebih bergizi dan bebas bahan pengawet,dan harganya juga
cukup murah

sumber : http://aguspur.staff.uns.ac.id/2011/10/08/teknik-produk-kelas-a-2/a

Profil owner “Nutrisi kids”

Nutrikidz merupakan lembaga profesional yang bergerak dibidang jasa katering bagi
bayi mulai usia 6,5 bulan. Produk Nutrikidz di buat dengan hygienis. Bahan-bahan makanan
nutrikidz dibuat selalu segar dan tidak menggunakan bahan pengawet sehingga dapat
mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi dan anak. Sebagai tanggung jawab kepada
konsumen, nutrikidz menyampaikan kandungan gizi pada setiap makanan, sehingga
konsumen dapat mengetahui kegunaan dan kesesuaian makanan untuk bayi dan anak

Nutrikidz melakukan strategi yang berbeda dalam mendekati pasar yaitu dengan
menjalin kedekatan kepada bayi melalui orang tua dengan cara yang unik. Sehingga bayi dan
anak merasakan lingkungan yang nyaman, serta memperoleh makanan yang tepat
berdasarkan usia dan keadaan psikologis bayi dan anak. Informasi lebih lanjut tentang
pemesanan dan layanan lainnya dapat menghubungi kedai nutrikidz di nomor (031) 853
2006/  0821 404 95988 , atau melalui email nutrikidz.indonesia@gmail.com.

 Hal yang menarik:


1. Usaha yan g sangat menarik dan menguntungkan
2. Menyediakan makanan yang sangat
3. Inovasi bagi orang tua yang tidak repot repot untuk menyiapkan makanan
yang sehat dan bergizi
4. Usaha yang cocok di daerah perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai