Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 8

Anggota Kelompok :
Dinda Angrgaeni H

(141710101052)

Isnitzia Bellia Indiana

(141710101064)

Denny Devandya N

(141710101073)

Rio Bagus Prasetyo

(141710101112)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam,namun di
Indonesia memliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.Warga negara Indonesia
(WNI) masih sering mengandalkan investor asing untuk membuka lapangan
kerja,hal ini masih belum bisa menekan sekecil mungkin tingkat kemiskinan yang
tinggi.Salah satu cara yaitu dengan mengubah pola pikir warga negara indonesia
dari mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri atau menjadi
wirausaha.
Kewirausahaan atau diseut juga dengan enterpreneurship adalah suatau
kemampuan untuk mengelolah sesuatu yang ada dalam diri anda untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa meningkatkan
taraf hidup dimasa mendatang. Sedangkan menurut Peggy A. Lambing dan
Charles R. Kuehl dalam buku Enterpreneurship (1999), kewirausahaan adalah
suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada
menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
Sifat kepribadian seorang enterpreneur merupakan aspek yang menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan,diantaranya yaitu seseorang yang
berani mengambil resiko,percaya diri,keuletan,mencari peluang.Namun didalam
berwirausaha aspek modal juga mempengaruhi usaha yang dijalankan,karena
didalam berwirausaha tidak dapat memulainya bila kekurangan uang atau tidak
ada uang sebagai modal awal.Selain itu pengelolahan dan pemasaran juga
memiliki peran yang snagat penting dalam memulai berwirausaha.Menjadi
seorang wirausahawan tidaklah mudah,dibutuhkan skill,modal dan manajemen
yang baik.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tips awal berwirausaha
2. Untuk mengetahui tips sukses dan potensi yang harus dikembangkan sejak
dini
3. Untuk mengetahui kiat-kiat dalam berwirausaha sampai menjadi seorang
wirausahawan yang sukses.
4. Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah kewirausahaan

BAB 2. ISI

Roti Yuli merupakan salah satu nama usaha dibidang pangan yang didirikan
oleh Bapak Eko Sudarsono sejak tahun 2004. Sebelum memulai usaha roti Bapak
Eko pernah bekerja di perkebunan kayu karet selama dua belas tahun namun
pekerjaan beliau tidak berjalan mulus karena terjadi banjir sehingga beliau tidak
memenuhi target dan harus berhenti dari pekerjaannya. Setelah berhenti dari
perkebunan kayu karet beliau memulai usaha dengan membudidayakan ikan lele
namun budidaya ikan lele tersebut tidak membuahkan hasil. Beliau memulai
usahanya kembali dengan membudidayakan bibit kayu sengon bersama salah
seorang rekannya. Usaha budidaya bibit kayu sengon ini juga kurang mebuahkan
hasil. Setelah mengalami kegagalan dalam menjalankan usaha-usahanya Bapak
Eko tidak patah semangat beliau terus mencari peluang usaha yang
menguntungkan.
Bapak Eko Sudarsono lahir di Jember pada tanggal 27 Mei 1968. Beliau
memulai pendidikannya di SD Pagah Jember, SMP Katolik Jember, SMAN 2
Jember, dan melanjutkan pendidikan Budidaya Tanaman Pangan di POLTEK
Negeri Jember. Meskipun lahir di Jember Bapak Eko Sudarsono merupakan orang
Yogjakarta. Terinspirasi dari kota Yogjakarta beliau ingin berwirausaha bakpia
pathok di Jember. Namun keinginan tersebut terhalang oleh naiknya harga bahan
baku bakpia pathok dan biaya pendistribusian yang cukup mahal. Berawal dari
bakpia pathok Bapak Eko mendirikan usaha Roti Yuli. Beliau berharap
masyarakat menengah kebawah dapat menikmati makanan yang mirip dengan
bakpia pathok namun dengan ukuran yang lebih besar dan dengan harga yang
terjangkau. Agar harga Roti Yuli tidak terlalu mahal Bapak Eko mecampur isi
bakpia yaitu kacang hijau dengan ubi. Bapak Eko berharap dengan harga roti yang
relatif murah beliau masih mendapatkan keuntungan dan Roti Yuli memliki yang
rasa enak sehingga dapat diterima di masyarakat.
Usaha Roti Yuli diawali oleh Bapak Eko dengan menyewa alat produksi.
Seiring dengan berjalannya waktu usaha Roti Yuli memiliki prospek yang cukup
baik sehingga Bapak Eko mengembangkan usahanya dengan membeli alat
produksi. Alat produksi yang ingin dibeli Bapak Eko memiliki harga yang cukup
tinggi yaitu Rp. 20.000.000 sehingga beliau harus menjual sepeda motornya. Pada

saat itu sepeda motor beliau terjual dengan harga Rp 11.000.000. Hasil penjualan
sepeda motor beliau gunakan untuk membeli alat Rp 10.000.000 dan Rp
1.000.000 untuk uang muka pambelian sepeda motor sebagai alat pendistribusian
produk. Kurangnya uang unuk membeli alat produksi beliau pinjam dari saudarasaudaranya.
Keuntungan awal dari penjualan Roti Yuli beliau gunakan untuk membayar
pinjaman dari saudara-saudaranya. Saat ini Bapak Eko telah memiliki tiga orang
karyawan dan dapat memproduksi Roti Yuli sebanyak 50 - 75 kg setiap kali
produksi. Roti Yuli telah tersebar luas di daerah besuki raya yaitu Jember,
Banyuwangi, dan Bondowoso. Karena permintaan yang terus menigkat tempat
produksi Roti Yuli sekarang sudah lebih besar. Bapak Eko berpesan jangan patang
menyerah terus berusaha dan mencari inspirasi, jangan pernah ragu dan tetap
percaya diri dengan usaha yang dijalankan.

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara adalah sebagai
berikut :
1. Jika ingin terjun ke bidang wirausaha, pelajari dahulu usaha apa yang
cocok dengan keinginan
2. Dalam melakukan wirausaha hal yang paling penting adalah tidak malu
dalam menjalankan usaha kita
3. Untuk melakukan suatu usaha jangan takut dalam mengambil resiko.

3.2 Saran
Saran yang bisa kami sampaikan sebagai penulis adalah untuk menjadi
pengusaha atau wirausahawan yang sukses kenali potensi yang ada pada diri
kita masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai