TERADAP LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Kewirausahaan
Disusun oleh :
Josua Bili .A
145060701111016
referensi kepada perpustakaan Intan Payung di Sekolah Alam Bandar Bakau di Jalan
Nelayan Laut, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat.
Selain memberikan bantuan pada fasilitas pendidikan, PT. Wilmar juga aktif
dalam memberikan bantuan untuk pembangunan desa. Pada tahun 2011-2012
perusahaan minyak tersebut memberikan dana CSR untuk warga Kelurahan
Sidorukun mencapai 2 miliar. Dengan adanya bantuan tersebut, kini kelurahan
Sidorukun memiliki akses transportasi yang lebih baik, sehingga memudahkan
aktifitas warga disana.
Gambar 1. Bantuan CSR yang diberikan untuk warga banten (kiri) dan perpustakaan Dumai
(kanan)
2. Hendy Setiono
Nama tersebut mungkin masih asing kita dengar dalam katergori
wirausahawan Indonesia, namun apabila saya menyebutkan Kebab Turki Baba
Rafi, pastilah banyak dari kita yang telah mengetahuinya. Kebab Turki Baba
Rafi meerupakan bisnis yang dirintis oleh pengusaha muda beruasia 25 tahun asal
Surabaya, Hendy Setiono. Kebab Baba Rafi kini telah banyak ditemui diseluruh
wilayah Indonesia, dengan setidaknya 100 outlet di 16 kota di Indonesia, belum
termasuk gerobak-gerobak yang juga digunakan sebaga media pemasaran kebab
ini.
Bisnis Kebab Baba Rafi berawal ketika pada tahun 2003, Hendy Setiono
mengunjungi ayahnya yang sedang bekerja di Qatar. Pada saat itu, ia melihat
banyak kedai yang menjual kebab. Hendy pun kemudia mencoba untuk membeli
kebab tersebut, dan munculah ide untuk menjual kebab di Indonesia.
Hendy pun kemudian mencari seorang partner untuk menjalankan ide
bisnisnya tersebut. Ia bertemu dengan kawannya yang juga tertarik dengan bisni
kuliner, Hasan Baraja. Bersama temannya tersebut, ia mencoba mencari resep
yang sesui untuk kebabnya. Hendy juga memutuskan untuk berhenti kuliah di
tahun keduanya ia kuliah di Teknik Informatika ITS agar lebih fokus terhadap
bisnisnya tersebut.
Dalam waktu 3-4 tahun, bisnis kebab Hendy telah mampu berkembang pesat.
Pada akhir 2006 ia mampu memiliki 100 outlet yang tersebar di wilayah
Indonesia. Selain itu, kini usaha Kebab Hendy juga telah mulia dipasarkan di
beberapa Negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Filipina dan Malaysia.
Berkat keberaniannya dalam menjalankan ide usahanya tersebut, kini Kebab
Baba Rafi mampu menghasilkan omset mencapai 45 miliar pada tahun 2015, dan
25% dari omset teresebut telah masuk sebagai pendapatan bersih yang diterima
Hendy.
Kemajuan usaha Kebab Baba Rafi ini tidak hanya dirasakan oleh Hendy saja,
banyak masyarakat sekitar yang merasa senang karena dengan dibukanya outlet
maupun gerobak jualan kebab ini, dapat memberikan lapangan kerja baru oleh
masyarakat sekitar. Hendy juga aktif dalam peningkatan dan pelatihan wirausaha
yang ada di Indonesia melalui pelatihan wirausaha yang diberikan. Hendy sadar
bahwa wirausaha memiliki peran penting dalam kemajuan ekonomi suatu negara,
dan dalam menjadi seorang wirausaha, tidak hanya perlu menyiapkan modal yang
besar, melainkan ide bisnis yang bagus, dan kemampuan manajemen usaha yang
baik. Selain itu, Kebab Baba rafi juga aktif dalam pemberian bantuan kepada
panti asuhan, sekolah, usaha kecil, dan pembangunan fasilitas desa.
Gambar 2. Pelatihan wirausaha baba rafi (kiri) dan bantuan kepada panti asuhan
Muhammadiyah Kebon Melati, tanah Abang (kanan)
3. Hafiza Elfira
Wanita cantik alumni Universitas Indonesia ini merupakan salah satu
wirausaha inspiratif sekaligus kontributif terhadap sesama. Wanita kelahiran
Jakarta 22 September 1990 ini, mampu memberdayakan ibu-ibu mantan penderita
kusta dalam menjalankan ide bisnisnya. Hafiza menjadi seorang wanita
entrepreneur yang tidak hanya mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru,
melainkan juga menginspirasi wirausahawan lainnya.
Bisnis Hafiza berawal ketika ia menerima tugas kuliah (KKN). KKN yang
memiliki waktu tiga bulan dan dana sebesar 7,5 juta ini dilanjutkan Hafiza hingga
sekarang. Pada awalnya, Hafiza bersama teman-temannya mengumpulkan 20 ibuibu OYPMK (Orang yang Pernah Menderita Kusta), melalui Nalacity Foundation
ia pun kemudian mengajarkan ibu-ibu OYPMK dalam membuat jilbab dan
manik-manik. Hafiza melihat peluang bisnis jilbab saat ini sangat besar, karena
mode jilbab yang semakin beragam dan banyak peminatnya.
Setiap bulannya, hafiza membeli 60-80 bahan kain di Jakarta untuk bahan
baku jilbabnya. Produk-produk yang telah diposes menjadi jilab jadi kemudian
diambil oleh Nalacity Foundation setiap minggunya. Media pemasaran yang ia
gunakan ialah melalui online. Produk jilbab dan manik-manik buatan Hafiza pun
kini telah mencapai pasar ekspor hingga Qatar.
REFERENSI
Dinda.
Kisah
Inspiratif
Hafiza
Alfira
membantu
OYPMK.
Ety.
Hafiza,
Pemberdaya
Para
Mantan
Penderita
Kusta.