LAMBU MAKMUR
Usaha tahu ini dilatar belakangi oleh usaha turun temurun , bapak ajat
melanjutkan usaha turun temurun yang diawali oleh sang paman yaitu bapak
enjang . modal awal yang dikeluarkan oleh bapak ajat dan istrinya untuk
membangun usaha tahu ini yaitu sebesar Rp. 11.000.000,00 dan modal tersebut
diperoleh dari tabungan yang dimiliki . Dalam usaha tahu ini melibatkan bapak
ajat dan istrinya selaku pemilik usaha dan bersama seorang karyawannya . yang
mana karyawan bapak ajat merupakan tetanggannya.
Bapak ajat tidak memsang target khusus pada penjualannya karena dia
membuat tahu sesuai dengan pesan. Omset rata – rata seiap hari bapak ajat adalah
Rp.500.000,00/ hari dan selama sebulan bisa mengahasilkan Rp.2.000.000,00/
bulan . Bapak ajat dalam pemasarannya pernah mengalami surplus dan pernah
juga mengalami omset yang rendah. Menurut bapak ajat hal ini merupakan hal
yang sudah wajar dalam usaha jual beli. Strategi bapak ajat mempertahankan
surplus keuntungan dan pemasukan yang tidak sebanding dengan cara menjaga
kepercayaan konsumen terkait mutu tahu tersebut serta menjaga keramahan
terhadap konsumen.
Dalam usaha tahu ini bapak ajat memiliki pesaing yang banyak . dalam
pembuatan tahu ditempat produksi tahu pak ajat sudah mengguanakan teknologi
karena menurutnya dengan menggunakan teknologi bisa membantunya
mempercepat kerja dalam pembuatan tahu. Saat ini bapak ajat sudah
menggunakan 1 teknologi dalam membantunya memproduksi tahu yaitu mesin
disel, dimana mesin ini digunakan untuk menggiling kacang kedelai agar hasilnya
akan lebih maksimal dan dengan waktu pengolahan yang relatif singkat. selain
lebih maksimal dalam penggilingan kacangnya, penggunaan teknologi ini juga
berpengaruh terhadap waktu produksi menjadi lebih cepat.
Pada saat ini , bapak ajat dan istri tidak tertarik untuk menjual tahu hasil
produksinya dengan cara pemasaran online. Karena menurutnya kurang efektif.
Bapak ajat sendiri memiliki niat untuk membuka cabang usaha tahu ini , namun
sampai saat ini belum terlaksana dan belum memiliki target tempat pemasarannya.
Cara mengukur kepuasan konsumen terhadap hasil produksi usaha bapak ajat
dengan cara melihat pendistribusian tahu setiap harinya jika tahu banyak terjual
berarti konsumen puas dengan tahu yang di produksi oleh bapak ajat. Untuk
pemasaran setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Dalam sehari bapak ajat
bisa memproduksi tahu sebanyak 2 ember, rata – rata 25 kg/hari. Pengemasan
yang digunakan pada produksi tahu ini dengan menggunakan plastik, karena
bapak ajat merasa plastik lebih praktis dan cocok untuk digunakan sebagai
kemasan tahu .
Hingga saat ini usaha bapak ajat memiliki pengaruh terhadap masyarakat
sekitar seperti membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar dan produksi
tahu ini juga mempermudah masyarakat sekitar sibuak 4 untuk membeli produk
langsung ke pabriknya yang berlokasi dirumah bapak ajat sehingga mereka dapat
lebih mudah membeli tahu dari pabriknya langsung dan tau bagaimana cara
produksinya dan melihat sanitasi dan hygine dalam memproduksi tahu ini. Sejauh
ini respon mereka terhadap industri tahu ini baik – baik saja dan mendukungnya.
Kelebihan produk bapak ajat dibandingkan dengan produk sejenis, tahu yang
dijual berbeda dengan kebanyakan tahu yang dijual di pasaran dikarnakan tahu
kami tidak menggunakan sama sekali bahan pengawet sehingga tahu kami lebih
lembek dibandingkan dengan tahu yang dijual dipasar yang biasanya cendrung
lebih keras.
DOKUMENTASI
Tempat Pembuatan Tahu