Anda di halaman 1dari 8

Keuntungan Abon Cabai Sepedas Rasanya Selasa, 06/03/2012 | 09:14 WIB

Bagi penyuka pedas, wajib hukumnya mencicipi abon cabai yang rasanya hot. Abon cabai dapat menjadi teman nasi, mi atau sebagai campuran bumbu masakan. Omzet usaha ini pun juga superpedas. Pengusaha abon cabai bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 43,5 juta dalam sebulan.

Salah satu pemain di bisnis abon cabai ini adalah Rita Dewi yang domisili di Semarang, Jawa Tengah. Ia mulai memproduksi abon cabai dengan merek Mooi sejak dua tahun lalu. Rita yang suka pedas ini sering kecewa lantaran sambal buatannya tak tahan lama meski sudah disimpan di kulkas. Ia pun kemudian mencari cara pengeringan cabai lewat internet. Awalnya, abon cabai buatannya hanya untuk konsumsi sendiri. Namun, karena banyak teman dekat dan tetangga yang tertarik, Rita lantas memberanikan diri menitipkan abon cabainya ke warung-warung di sekitar rumahnya. Tak disangka, penjualannya bagus. Ia pun memutuskan menjual abon cabai bikinannya melalui internet. Rita membuat dua varian abon cabai, yakni abon lombok merah dan abon lombok ijo. Keduanya mempunyai tiga rasa: original, teri, dan ebi. Ia berani menjamin abon cabai buatannya bisa bertahan selama sebulan penuh.

Dia mematok harga Rp 29.000 untuk kemasan 100 gram abon cabai original dan teri. Sementara itu, rasa ebi dijual Rp. 32.000. Untuk kemasan 250 gram, abon cabai original dan teri harganya Rp. 69.000, sedang rasa ebi Rp. 72.000. Rita bilang, kadang-kadang ada juga yang memesan ukuran satu kilogram. "Saya diskon, harganya hanya Rp 260.000," ungkap dia. Menurut Rita, pemasaran abon cabainya telah mencapai Jakarta, Jember, Surabaya, Sumbawa, dan Flores. Dalam sebulan, ia mampu menjual 1.500-2.000 botol dengan omzet mencapai Rp 43,5 juta lebih. Pembuatan abon cabai ini melalui proses pengovenan selama dua hari untuk mengeringkan cabai. "Ini yang menyebabkan harganya mahal," imbuh Rita. Sebab, dalam proses tersebut terjadi penyusutan drastis berat cabai. "Lima kilogram (kg) cabai merah hanya menjadi satu 1 kg, sedangkan cabai hijau dari 5 kg susut menjadi 0,5 kg," ujarnya. Tak mengherankan, lonjakan harga cabai belakangan ini sangat berpengaruh pada bisnis Rita. Untungnya, ia masih mempunyai stok cabai kering. Ia pun berharap sebelum stok habis, harga cabai sudah turun. Rita juga menolak mengurangi jumlah cabai karena rasa akan berubah. Ia bertekad tetap memenuhi pesanan jika cabai habis.

Ke depannya, Rita berharap ada orang yang mau menjadi agen. Selain itu, dia ingin menciptakan rasa-rasa baru seperti abon cabai sapi. Selain Rita, Asikin Soeriapoetra di Bandung, juga membuat abon cabai bermerek ABCD. Namun, abon cabainya tak melalui proses pengeringan, melainkan dimasak. Jadi, penyusutan lebih sedikit. Dari 2 kg cabai rawit dapat dibuat satu kilogram abon cabai dengan daya tahan produk mencapai tiga bulan. Kenaikan harga cabai membuat Asikin mengerek harga produknya dari Rp 25.000 menjadi Rp. 35.000 per botol. Konsumen terbesar Asikin adalah keluarga dan teman-temannya yang bekerja di luar negeri. "Tiap bulan ada yang pulang ke Indonesia dan mereka diminta dibuatkan dalam jumlah banyak," ujar Asikin yang mantan koki. Selain itu, banyak juga yang memesan setelah melihat produk Asikin di situsnya. Berawal dari hobinya yang suka makan sambel dan sangat memfavoritkan cabe, Henny Widjaja (36) wanita cantik yang terjun di dunia entertainment (artis), ternyata menjadi ladang usaha yang menjanjikan. Ketika tinggal di Australia menyelesaikan studinya di bidang bisnis management,

Henny melihat banyak ditemukan cabe yang kering, timbullah ide untuk membuat sambel tanpa harus mengotori pakaian, dibuatlah abon cabe. Ide Henny ini ternyata menjadi yang pertama di Indonesia. Mengetahui negaranya salah satu penghasil cabe terbesar Henny mengembangkan usahanya. Dikatakan Henny, jangan ngaku doyan pedas kalau belum coba yang ini (abon buatannya). Semua serba mengejutkan. Tak mengira abon cabe ini bisa menjadi bisnis seperti sekarang. Saya gembira, banyak orang senang dengan produk ini. Apalagi saat ini jadi sumber penghasilan saya dan ini adalah hobby yang menjanjikan, kata Henny, pemilik usaha Abon Cabe Ninoy yang lahir pada 21 Juli 1974 ini. Henny membangun usahanya sejak 2008, dua tahun lalu itu, semula membuat abon cabai untuk konsumsi sendiri. Pasalnya, dia memang doyan sambal. Setiap makan harus pakai sambal. Ibaratnya, makan nasi sama sambal saja sudah cukup, imbuh Henny yang pernah bermain dalam film Arisan dan Arisan the series yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Ternyata tidak hanya Henny yang doyan sambal. Paling tidak, hal itu terlihat dari bazar-bazar yang diikutinya pada bulan Ramadan lalu. Abon cabai yang dikemas dalam toples ukuran 100 gram dan 250 gram itu laris manis diserbu pembeli. Saat mengikuti bazar di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, seseorang memborong lima kilogram abon cabai untuk dibawa ke Kalimantan Timur, cerita Henny. Abon Cabe Ninoy terbuat dari cabai rawit, cabai keriting, dan rempah rempah. Dinamakan abon karena bentuknya bubuk dan kering. Membangun usaha rumahan bisa dimulai dari hobi seperti yang dilakukan Henny Widjaja (36). Ibu satu anak ini sukses mengembangkan usaha abon cabai menjadi mesin uang keluarga. Semua serba mengejutkan. Tak mengira abon cabe Ini bisa menjadi bisnis seperti I sekarang. Saya gembira, banyak orang senang dengan produk ini. Apalagi saat ini jadi sumber penghasilan saya," kata Henny, pemilik usaha Abon Cabe Ninoy. "Awalnya, sambal keringnya masih kasar karena untuk dimakan sendiri. Waktu itu. saya gilingnya asal saja. Belum halus seperti saat ini," kata Henny. Modal Rp 2,5 juta Usaha mikro yang dikembangkan Henny tak butuh modal besar. Dengan modal Rp 2,5 juta, wanita yang mempunyai keahlian sebagai penata rambut dan make up artis itu sudah bisa menjalankan usaha rumahan itu. "Uang sebesar itu untuk modal kerja. Seperti, beli cabe rawit dan cabe keriting masingmasing 50 kg dan bumbu lainnya. Sedangkan untuk produksinya, saya menggunakan peralatan dapur yang ada," katanya.

Henny mengatakan, untuk mengeringkan cabai awalnya mengandalkan sinar matahari. Kebetulan, orangtuanya me-miliki lahan relatif luas di Bogor. Namun, karena sering terkendala hujan dan makin banyak pesanan. Henny lalu beralih menggunakan oven. "Cabe itu dioven selama tujuh sampai 10 hari, terus menerus selama 24 jam. Masaknya tak bisa pakai api besar, harus api kecil. Sekarang, sekali masuk oven mencapai 80 sampai 100 kg cabe. Nanti, setelah kering paling Jadinya sekitar 15 kg." ujarnya. Menurut Henny, hingga kini dia membuat abon cabal kalau ada pesanan. Dulu, pesanan pertama berasal dari temannya. Awalnya dia masih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan Jaringan temannya di salon-salon. Setelah itu, diperluas lewat internet, seperti komunitas internet Kaskus. Termasuk merambah melalui situs jejaring sosial Facebook Lewat Internet, kata Henny, dia dapat menjangkau pasar lebih luas, mulai dari Aceh sampai Papua. "Dari Kaskus, saya mendapat pembeli dan agen. Pertama kali dapat order dari Papua, saya sempat kaget. Maklum, belum punya pengalaman," ujarnya. Dia mengaku, melalui Kaskus dia mendapat pesanan dua sampai tiga kali/ minggu. "Yang bikin kaget, ternyata penggemar abon cabe di Kaskus itu banyak cowok." kata Henny. Seiring dengan perjalanan waktu, kepercayaan diri Henny makin mantap. Apalagi dengan kian banyaknya orang yang menyampaikan pujian, saran dan kritik lewat Kaskus. Serta meningkatnya pesanan dari berbagai daerah setelah produknya diliput media. Menurut dia, saat ini produksi abon cabainya mencapai 20 kg atau sekitar 200 toples/ hari. Selain dijual ritel, abon cabe itu juga dijual lewat delapan agennya yang ada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. "Saya mau memperbanyak agen. Saya mau bagi-bagi rezeki dengan teman-teman agen,"ujar Henny. Berbagai sumber -Resep Abon Cabai Abon cabai menjadi sebuah penemuan yang cukup fenomenal karena sekian lama publik hanya mengenal abon yang terbuat dari aneka daging, mulai dari sapi, ayam, sampai ikan.Berikut cara membuat abon cabe dengan rasa original : Bahan: 1 kg cabai merah keriting 1/2 kg cabai rawit merah yang sudah tua Bahan bumbu:

20 siung bawang putih 10 siung bawang merah 2 sdm ketumbar 2 sdm gula merah sisir halus Garam dan bumbu masak sesuai selera. Cara Membuat: Cuci bersih cabai merah keriting dan cabe rawit, kemudian tiriskan. Keringkan kedua jenis cabe yang telah dicuci bersih tadi dengan cara dijemur dibawah sinar matahari secara langsung atau dengan menggunakan oven Setelah cabe benar-benar kering, tidak mengandung air lagi, maka cabe siap dihaluskan. Haluskan cabe dengan menggunakan food processor atau blender biasa. Setelah cabe halus dan teksturnya ringan, pindahkan cabe ke dalam baskom kering. Haluskan semua bahan bumbu kemudian tumis sampai harum di wajan yang berukuran besar. Masukkan cabe yang sudah halus ke dalam wajan, aduk terus sampai semua bumbu tercampur rata dan sangat kering (tidak berminyak lagi) Diamkan sampai dingin dan abon cabe siap disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat.

Keterangan: Resep diatas adalah untuk membuat abon cabai dengan rasa original. Bila ingin membuat abon cabai dengan tambahan rasa yangg lain, seperti ebi, bawah putih, teri, dll bisa menambahkannya pada saat memasukkan cabe ke dalam wajan. Gunakan sedikit saja minyak untuk menumis bumbu halus supaya abon yang dihasilkan tidak berminyak. Tunggu abon sampai benar-benar dingin dan baru kemudian mengemasnya supaya

abon awet lama dan tidak berjamur. -Makan Cabai, Rematik Lari Cabai rawit memang pedas, tapi memiliki banyak khasiat pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi. Tanaman bernama Latin Capsicum frutescens ini terdiri atas tiga varietas. Pertama, cengek leutik. Buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kedua, jenis cengek domba (cengek bodas). Buahnya lebih besar dari cengek leutik, berwarna putih, dan menjadi jingga pada saat masak. Ketiga, ceplik. Buahnya besar, berwarna hijau, dan menjadi merah pada saat tua. Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas. Menurut dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik). Sementara dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) mengatakan, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit. Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik. Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Salah satu hasil penelitian, kata dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas),

afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan. Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit. Penelitian yang dilakukan Tyas Ekowati Prasetyoningsih dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Jawa Timur, pada 1987, menyebutkan, ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid. dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.ins -Empat Resep Ramuan La Jiao 1. Rematik

Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

2.

Sakit perut

Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.

3.

Kaki dan tangan lemas (lumpuh)

Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum

sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut. 4. Frostbite

Bahan: 5 cabai rawit segar Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus. Balurkan ke bagian yang sakit.ins

http://www.surabayapost.co.id/? mnu=berita&act=view&id=80a137de44804a46e64e255ab7334a5a&jenis=d41d 8cd98f00b204e9800998ecf8427e

Anda mungkin juga menyukai