Anda di halaman 1dari 8

Sulaiman, Mantan Penggembala Bebek yang Jadi Jutawan dari Bisnis Telur

Asin
31 Oct 2013 Hits : 6,183

Hidup bagai roda yang berputar. Pepatah ini bisa menggambarkan kisah Sulaiman, pengusaha
asal Sidoarjo. Pria yang pernah menjadi penggembala bebek ini kini telah menjadi pebisnis telur
asin. Nama usahanya, Adonan Jaya. Kini, telur asin buatannya sudah menjangkau pasar di
seluruh Indonesia, bahkan ekspor.
Kisahnya berawal ketika 1987, Sulaiman menerima tawaran menggembalakan bebek milik
tetangganya di Desa Kebonsari, Sidoarjo, lantaran harus membantu orang tua mencari uang.
Saat itu, karena tidak punya biaya, lulusan SMP ini tidak bisa melanjutkan sekolahnya. "Setiap
hari saya harus menggiring bebek ke sana ke mari untuk mencari makan. Saya sampai harus
berenang di empang," kenang pria kelahiran Sidoarjo 56 tahun silam ini.
Namun, ia tak berkecil hati. Bahkan, kondisi tersebut membuatnya bertekad, suatu saat
kondisinya akan berubah. Ia pun rajin bekerja dan tak takut mencoba berbisnis kecil-kecilan
sembari menjadi penggembala.
Ia membeli telur dari peternak bebek di desanya, dan belajar mengolahnya menjadi telur asin.
Telur-telur itu ia jual kepada tetangga dan ke pasar.
Setelah lima tahun berjalan, ia berhasil mengumpulkan modal untuk membuka usaha ternak
bebek sendiri. Awalnya, ia hanya membeli 20 ekor bebek. Perlahan, jumlah ternak bebeknya
bertambah berkali-kali lipat. Kini, ia memiliki 2.200 ekor bebek, yang bisa menghasilkan sekitar
1.000 - 1.500 telur dalam sehari.
Dengan demikian, Sulaiman tidak lagi mengandalkan pasokan telur dari peternak lain untuk
diolah menjadi telur asin. Bapak dua anak ini bilang, ia membuat tiga jenis olahan telur asin,
yaitu telur asin biasa, sedang, dan istimewa.
"Kualitas istimewa bisa didapatkan ketika telur berukuran besar dan diperam dalam waktu lebih
dari 20 hari. Rasanya masir, dengan warna kuning kemerahan dengan sedikit lelehan minyak
ketika dibelah menjadi dua," ungkapnya.
Sementara, telur asin kualitas sedang, ukurannya sedikit lebih kecil dibanding tipe istimewa,
dengan masa peram kurang dari 10 hari.
Sulaiman mengaku, dengan punya peternakan sendiri, ia memang bisa lebih leluasa
merencanakan kualitas telur asin buatannya. Contohnya, ternak bebek diberi makan campuran
kulit udang, kupang putih dan bekatul. Campuran pakan itu supaya warna kuning telurnya
menjadi kemerahan dan ukuran telur lebih besar dan bercangkang tebal.
Usahanya terus berkembang dan produk telur asin buatan Sulaiman sudah merambah hingga
Jakarta, Bandung, dan Medan. Bahkan, bisa menembus pasar ekspor. Ini juga karena adanya
dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo.
Sekarang, Sulaiman mampu menghasilkan 1.500 butir telur asin sehari, dengan harga jual Rp
3.000 per butir. Alhasil, ia bisa meraup omzet sekitar Rp 135 juta sebulan. (bn/kontan)

Dari Telur Asin, Ida Raup Omzet Rp 20 Juta per Bulan
Selasa, 14 Mei 2013 11:41 WIB

TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Jambi memang bukan sentra industri rumah tangga dengan
produk telur asin. Tapi justru di sana peluang datang.
Ida Rochani, jeli melihat peluang itu. Padahal usaha yang kini memberinya omzet hingga
puluhan juta bermula sekadar mengisi waktu luang.
Kalau saja Ida tak turut saran sang suami yang memintanya berhenti bekerja, barangkali ia masih
berada di kuadran kiri atas sebagai employe atau karyawan.
Selepas mengundurkan diri dari sebuah kantor konsultan, ia akhirnya fokus mengurus rumah
tangga serta ketiga orang anaknya.
Dari sanalah ia berpikir untuk mengisi waktu luang dengan membuat suatu usaha. Bermodalkan
ilmu yang didapat dari internet, ia mantap membuat telur asin tersebut dan melemparnya ke
toko-toko kecil.
"Saya awalnya nyoba buat dengan 15 butir telur bebek, terus saya coba menitipkannya ke toko
dekat rumah. Alhamdulilah pihak toko meminta lagi untuk dititipkan. 15 butir telur tersebutlah
modal awal saya," kata Ida, Minggu (12/5).
Sadar memiliki peluang akhirnya Ida menambah jumlah produksinya dan menitipkan di lebih
banyak tempat. Alhasil usaha yang dijalaninya sejak 2011 tersebut kini menuai hasil yang manis.
Saat ini telur asin buatannya sudah dipesan oleh beberapa swalayan dan minimarket di Kota
Jambi. Bila Anda penyuka telur asin, bila dikulitnya ada brand nama "Annisa" itulah telur asin
buatan Ida.
"Saat ini saya sudah memasukkan telur asin buatan saya ke 20 minimarket dan dua swalayan
yang ada di Kota Jambi," ucapnya.
Selain itu bisnis yang ditekuni Ida saat ini juga berdampak baik terhadap daerah sekitarnya.
Dirinya mengajak beberapa ibu rumah tangga sekitar untuk membantunya memproduksi telur-
telur asin. Kini dari kediamannya di Jalan Sari Bakti nomor 80 A Kelurahan Beliung, tak kurang
2.400 butir telur asin ia produksi.
"Saya bersyukur sekali, dengan beberapa bantuan dari sesama ibu rumah tangga disekitar,
produksi pembuatan telur asin menjadi lebih ringan," bebernya.
Saat ini dalam sebulan, Ida memerlukan 2.400 butir telur bebek untuk diolah. Tantangannya saat
ini adalah memenuhi pasokan bahan baku. Maklum saja, Kota Jambi bukan sentra peternakan
bebek. "Ada pengepul telur dari Kerinci yang biasa membawa ke Jambi, nah saya pesan telur
dari mereka, karena untuk produksi telur bebek dalam jumlah banyak masih susah di Jambi,"
jelasnya.
Merespon keinginan pasar yang beragam, ia menjual si asin secara butiran dan kemasan isi
empat dan enam butir. Per butir dijual Rp 2.800. Adapun kemasan empat dan enam butir masing-
masing, Rp 7.900 dan Rp 11.200.
Dan belakangan, Ida bukan menjual telur asin saja, ia mengemas pula telur ayam kampung. Ia
juga menjualnya ke minimarket dan swalayan yang bermitra dengannya. Kini omzet yang
diterima Ida dalam sebulan bisa mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.
Tak mau setengah-setengah dalam berwirausaha, ibu tiga anak ini juga mengantongi izin dari
Dinkes. Artinya, telur produksinya sehat dan aman dikonsumsi.
Mengenai proses produksi, ia menuturkan butuh waktu hingga enam hari. Agar rasa tak terlalu
asin, pembuatan adonan pembukus telur harus lebih teliti. Jumlah produksi telur asinnya akan
meningkat mendekati hari raya Idul Fitri. Tak jarang dirinya kewalahan dengan banyaknya
pesanan.
"Apabila mau mendekat puasa kita bisa menambah produksi telur sampai 50 persen, karena telur
asin biasanya menjadi incaran masyarakat untuk berbuka puasa atau untuk sahur," jelasnya.
PELUANG BISNIS TELUR ASIN ANEKA RASA
Gurihnya laba telur asin dengan beragam
rasa
Oleh Ragil Nugroho, Gloria Natalia - Jumat, 18 Maret 2011 | 15:23 WIB

Telah dibaca sebanyak 8312 kali
Komentar

BERITA TERKAIT
Rasakan juga nikmatnya usaha mandiri ayam goreng krispi
Bisnis tas anak bergambar tokoh kartun tetap semarak
Saus sambal untuk anak: Rasa pedasnya pas, kemasannya juga khas

Bukan hanya asin, kini telur asin juga memiliki beragam pilihan rasa, seperti rasa bawang,
kepiting, ikan salmon dan lainnya. Penjualan telur asin berasa ini lumayan kencang, bahkan
mencapai pasar ekspor. Seorang produsennya bisa meraup omzet Rp 57 juta per bulan.

Selain rasanya yang khas, telur asin memiliki kandungan gizi yang tinggi. Tak heran, telur asin
punya banyak penggemar. Apalagi, sebagai salah satu pilihan lauk, harga telur asin terjangkau
Formatted: Font: (Default) Times New Roman,
12 pt
banyak kalangan masyarakat.

Inilah yang menciptakan peluang bagi Sudarmaji. Berbeda dengan produsen telur asin pada
umumnya, warga Masangan Waetan, Sidoarjo, Jawa Timur ini membuat telur asin dalam
berbagai rasa.

Telur asin buatan Sudarmaji antara lain rasa telur kepiting, rasa ikan salmon, kepiting goreng,
kepiting rebus, dan rasa bawang. Selain rasa, Sudarmaji juga membedakan pembuatan telur asin
ini, yakni dengan cara dipresto, digoreng maupun dibakar.

Ia menuturkan, usaha pembuatan telur asin ini berawal sejak tahun 2005. Saat itu, ia mempunyai
banyak telur bebek dari hasil beternak bebek. Lantas, ia membuat telur asin biasa yang dijualnya
ke warung sekitar dan kantin sekolah.

Setelah mendapat respon cukup baik, Sudarmaji mengembangkan usaha dengan membuat telur
asin aneka rasa. Ia menambahkan berbagai rempah-rempah saat membumbui telur asin itu.
"Butuhkan waktu 10 hari untuk membuat telur asin aneka rasa," ujarnya.

Saat ini, ia bisa melayani permintaan 700 butir telur asin aneka rasa tiap hari. Tak hanya pesanan
lokal, Sudarmaji mengirim telur asin ke Malaysia dan Singapura. Dengan mematok harga Rp
2.350 hingga Rp 2.760 per butir, ia pun bisa meraup omzet Rp 57 juta per bulan.

Selain Sudarmaji, Chandra Reza Permana juga memproduksi telur asin aneka rasa. Produsen
telur asin yang juga berasal dari Sidoarjo ini membuat telur asin rasa bawang, asap bawang,
buah-buahan dan jahe. "Tapi, rasa buah tak bertahan lama. Setelah dicicipi beberapa teman
mereka bilang rasanya aneh," kata Chandra.

Di antara berbagai rasa itu, telur asin rasa asap bawang menuai pesanan paling banyak. Dalam
sebulan, Chandra mendapat pesanan telur asin rasa ini hingga 1.000 butir.

Pesanan telur asin rasa bawang mencapai 500 butir. "Sedangkan pembuatan telur asin rasa jahe
tergantung pesanan," ujar Chandra. Ia menjual telur asin ini dengan harga berkisar Rp 2.000
hingga Rp 2.200 per butir.

Chandra memasarkan produknya di Sidoarjo dan Madura. Ia mengaku kewalahan memenuhi
pesanan ini lantaran pasokan telur tak cukup untuk memenuhi banyaknya pesanan.

Padahal, permintaan telur asin aneka rasa ini juga datang dari Kalimantan, Batam dan Medan.
"Namun, saya belum bisa kirim tester ke sana karena kewalahan memasok pedagang di
Sidoarjo," ujarnya.

Sayang, Chandra enggan membeberkan rahasia dapur alias formula proses pembuatan telur asin
aneka rasa. "Yang pasti saya tidak menyuntikkan rasa ke telur asin," kata Chandra yang berniat
mulai memasarkan telur asin ini ke luar Pulau Jawa bulan depan.
Editor: Tri Adi

Kiat Membangun Usaha TELUR ABU (Asin Berbumbu)
Berwirausaha
membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan keberanian. Kemungkinan
gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan
kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis.
Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko membutuhkan komitmen tinggi dan
pengorbanan besar untuk mencapai keberhasilan.

Jika seseorang berani untuk berwirausaha maka selain mendapatkan keuntungan juga akan
memberikan kepuasan dan kebebasan dalam hidup. Ada berbagai macam wirausaha, salah
satunya menciptakan produk Telur ABU (Asin Berbumbu) yang akan menjadi sebuah usaha
yang sukses dan berkembang.

Untuk mencapai kesuksesan dalam usaha Telur ABU (Asin Berbumbu), diperlukan tiap tips
sebagai berikut :
1. Diawali dengan niat dan keinginan untuk mencapai kesuksesan
Untuk usaha Telur ABU (Asin Berbumbu), diawali dengan niat keinginan berwirausaha
yang sangat kuat. Memiliki mimpi untuk sukses disertai dengan berfikir cara cara untuk
menggapai kesuksesan tersebut. Untuk mengawali niat berwirausaha tentunya tidak berfikir
tentang keuntungan lebih dulu, tetapi berfikirlah menghadapi resiko yang akan kita hadapi dan
cara cara menghadapinya. Dalam hal niat dan keinginan berarti siap menang siap kalah juga di
dunia persaingan, siap untung juga harus bisa siap rugi. menjadi seorang wirausahawan wajib
memiliki kemauan yang kuat dan pantang menyerah untuk mencapai keberhasilan dan
kesuksesan, tidak mudah menyerah pada nasib.
2. Mencari peluang pasar
Bila niat dan keinginan berwirausaha untuk sukses sudah tertanam pada diri sendiri,
sebelum menjalani usaha Telur ABU (Asin Berbumbu) dicari dulu peluang usahanya. Apakah
memiliki prospek yang baik dan mengetahui kendala kendala setelahnya. Dengan mengetahui
prospek usaha berarti mengetahui celah pasar untuk penjualan. Bila suatu peluang kita sudah
ketahui dan pasar yang sudah didapat maka akan tahu usaha apa yang harus dibangun dan
dijalankan tanpa ada keraguan, sehingga dibangun usaha Telur ABU (Asin Berbumbu) yang
dijalankan tidak setengah setengah.
3. Kreatif mengembangkan sebuah ide menciptakan inovasi.
Telur ABU (Asin Berbumbu) awal idenya adalah usaha telur asin biasa, namun kreatifitas
menjadi faktor penting dalam berwirausaha. Hasil dari kreatifitas dan ide sehingga menghasilkan
inovasi baru dimana telur asin dirubah tidak hanya memiliki rasa asin namun juga terdapat rasa
gurih bumbu yang diberi nama Telur ABU (Asin Berbumbu).
Menjadi seorang wirausahawan dituntut memiliki ide yang cemerlang dalam membangun
usahanya. Produk yang sederhana bahkan dianggap tidak berarti jika dibalut dengan ide dan
kreativitas akan menghasilkan inonasi produk yang baik. Produk yang memiliki inovasi baru
akan memiliki nilai jual lebih dan mempermudah mendapatkan pasar sehingga memperkecil
persaingan. Hal tersebut akan memberikan jalan sukses dalam berwirausaha.
4. Kerja Keras
Berwirausaha Telur ABU (Asin Berbumbu) tidak ada mengenal kata santai, mulai dari
mondar mandir mencari bahan baku yang paling murah dengan kualitas maksimal, mencari tau
cara bekerja membuat produk seefesien dan seefektif mungkin, terus meneliti komposisi bumbu
yang paling tepat agar rasa telur maksimal sampai mencari pasar sebagai pelanggan. Wirausaha
sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan
usahanya.
5. Berani dan tidak putus asa
Hampir semua pengusaha sukses pernah mengalami kegagalan. Tetapi karena tidak
mengenal putus asa dan selalu bangkit, selain memperoleh pelajaran dari pengalaman, mereka
jadi terampil dalam mengatasi banyak hal dalam berwirausaha.
Begitu juga dengan usaha Telur ABU (Asin Berbumbu) yang memiliki kendala harga
bahan pokok melonjak, sehingga susah untuk melanjutkan usaha. Namun dengan keberanian
dengan mencari jalan keluar maka usaha dapat terus berlanjut. Sebuah usaha pasti akan
menemukan kendala, bila wirausahawan putus asa maka usahanya akan kandas ditengah jalan.
Untuk itu wirausaha perlu keberanian dan tidak mengenal putus asa.
6. Membangun Jaringan Kerja Sama
Wirausahawan harus memiliki banyak teman, hal ini akan menguntungkan untuk
memasarkan produk. Usaha Telur ABU (Asin Berbumbu) sering mempromosikan ke teman
teman terutama yang memiliki warung walaupun kecil, sehingga akan mudah menjadi
pelanggan. Begitu pula bila ada acara pesta yang mungkin membutuhkan Telur ABU (Asin
Berbumbu). Kerja sama dalam untuk pasar yang besar pun harus dibangun untuk
berkembangnya usaha. Seperti kerja sama dengan warung makan besar, konsumen telur asin dan
lain sebagainya. Dimana pihak produsen dan konsumen sama sama untung.
Untuk itu bertemanlah dengan banyak orang, bangun kerjasama yang efektif dengan
siapapun. Bila ingin melebar kan usaha tentu harus bekerja sama dengan teman dari luar daerah,
bahkan luar negeri.
7. Agar usaha berkembang terus belajar
Agar usaha terus berkembang maka harus terus belajar, karna pengetahuan akan selalu
berkembang begitu juga ilmu berwirausaha. Belajar wirausaha bisa dari buku, orang lain yang
berpengalaman ataupun dari seminar-seminar.
Saat menjalani usaha Telur ABU (Asin Berbumbu), sebelumnya sering mengikuti
pelatihan pelatihan wirausaha, mengikuti seminar sehingga banyak bertemu orang yang
berpengalaman dan bisa banyak balajar dan bertanya dari orang tersebut, belajar untuk terus
memperbaiki kualitas produk dan mengembangkan usaha masih dilakukan sampai selama
menjalani usaha.
Seorang pengusaha sukses berkata bahwa semua usahanya, baik yang gagal mau pun
berhasil itu adalah tempat belajarnya. Dan dia mau untuk terus mempelajari setiap usahanya.
Bahkan tidak hanya mempelajari apa yang telah dia peroleh dari pengalamannya atau dari teori
atau buku, dia juga melakukan percobaan-percobaan dan bermanuver dalam usahanya
8. Doa.
Usaha apapun, bagaimanapun cara kita tetap saja Tuhan yang menetukan. Sebagai
manusia yang berwirausaha hanya bisa berusaha dan berdoa. Karna bagi kita yang mau terus
berusaha maka akan ada jalan untuk tujuan. Untuk itu berdoa merupakan hal mutlak karena
Tuhan lah yang menentukan seperti apa jalan kita dan bagaimana akhir dari tujuan usaha kita.
------------------------

Anda mungkin juga menyukai