Anda di halaman 1dari 18

CATATAN LAPANGAN WAWANCARA UNTUK PETERNAK

Nama : Pak Muliya


Pekerjaan : Peternak Ayam Pejantan Dusun Tegal
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022
Waktu : 16.15 WITA
Tempat : Halaman Peternakan Ayam Pejantan Bapak Muliya di Dusun Tegal

1. Bagaimana sejarah berkembangnya usaha peternakan ayam di Dusun Tegal?


Awalnya saya memang hobi pelihara ayam kampung di rumah, sebelumnya saya
juga pernah kerja di peternakan ayam Pak Zulfayoni, karena liat pemasukannya
sama pemeliharaannya yang gampang terus panennya cepat, saya tanya-tanya ke
Pak Zulfayoni. Tahun 2003 itu saya mulai coba ternak dulu 300 ekor terus
berkembang jadi 900 ekor, sampai sekarang ini saya sudah ada 9 kandang.
Kalau untuk di Dusun ini, bisa berkembang karena kita saling lihat teman yang
lain ternak ayam pejantan, liat pemasukannya lumayan, jadinya mereka ikut juga
mulai usaha ternak ayam pejantan ini.
2. Bagaimana visi dan misi dari usaha ternak ayam di Dusun Tegal?
Kalau visi peternak disini kita pengen maju, misinya ya kita semakin kembangkan
usaha ternak ayam disini
3. Berapa jumlah peternak dan tenaga kerja yang ada di Dusun Tegal?
Jumlah peternak di Dusun Tegal ini ada 9 orang, 6 orangnya yang skala besar,
kalau pekerjanya, tiap peternak ini dibantu 1 sampai 3 orang, tergantung skala
usaha nya.
4. Apakah semenjak berdirinya peternakan di Dusun Tegal mampu menyerap tenaga kerja
yang berasal dari penduduk disini?
Iya, kan awalnya Pak Zulfayoni yang mulai usaha ternak ayam pejantan disini,
kita ada 6 orang kerja ngabdi disana, terus setelah selesai kerja disana, saya mulai
rintis usaha ternak ayam kecil-kecilan, lama-lama dilihat sama warga lain kemajuan
usaha ternak saya ini, mulai nanya-nanya sama saya, perhatiin saya kerja, baru
mereka mulai usaha ternaknya sendiri-sendiri. Jadi ibaratnya kayak menular gitu
usaha ternak ayam disini, yang satu lihat yang lain, akhirnya mereka ikut juga bikin
usaha ternak ini, yang kerja juga kita manfaatkan tenaga dari warga sini juga. Kalau
di peternakan saya ini dibantu sama satu orang pekerja.
5. Berapa pendapatan peternak dan upah pekerja di peternakan ayam ini?
Pendapatan per periode atau sekali panennya itu bisa dapat kita 2 juta untuk
1000 ekornya, periodenya itu sekitar satu bulan setengah atau 5 minggu, disini saya
ada 9 kandang, ndak jauh dari sini juga ada 3 kandang, masing-masing kapasitas
1000 ekor, jadi total kandang saya ada 12. Kalau dikalikan 2 juta sudah dapat banyak,
tapi kita ndak berani isi semua karena kalau kena penyakit cepat nularnya, jadi kita
isi 3 kandang bergiliran. Untuk 3 kandang per periode bisa kita dapat 6 juta. Kalau
untuk yang kerja disini ada satu orang yang bantu saya, upahnya saya kasi 600 ribu
per kandangnya.
6. Apakah melakukan usaha ternak ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari Bapak
dan keluarga? (membantu perekonomian keluarga)
Kalau untuk kebutuhan sehari-hari sangat mencukupi untuk saya dan keluarga,
ini juga pekerjaan utama saya, jadi alhamdulillah sudah lebih dari cukup
7. Apakah dengan keberadaan usaha ternak ayam ini timbul usaha-usaha baru?
Kalau untuk usaha lain yang timbul karena ada usaha ternak ini, kebetulan
disini ada pemotongan ayam punyanya Pak Dian, kadang ayam saya juga dibeli
untuk dipotong dan dijual lagi sama dia.
8. Bagaimana manajemen pemeliharaan ayam dan perawatan kandang di peternakan ini?
Tahap-tahapnya itu pertama kandangnya kita bersihin disemprot pakai formades,
diistirahatkan dulu kandangnya, setelah itu bisa dimasukkan bibit ayam ke
kandangnya,
9. Bagaimana pengelolaan limbah peternakan ayam?
Limbah ternak dari kandang saya ini diambil sama petani dari Kapitan. Itu saya
kasi secara cuma-cuma ke dia, daripada ditumpuk disini malah jadi bau nanti, kalau
untuk petani di dusun ini belum ada yang ambil limbah ternak dari saya, padahal
bagus kalau bisa dimanfaatkan sama petani disini untuk tanamannya.
10. Bagaimana upaya yang Bapak lakukan agar keberadaan peternakan ayam ini tidak
mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar?
Supaya ndak menganggu, terutama dari baunya itu saya rajin ganti alas
kandang sama sekamnya, biasanya saya ganti 2 kali dalam sekali periode panen,
kalau lagi musim hujan itu bisa saya ganti sampai 3 kali per periode, supaya ndak
bau dan ndak mengganggu warga yang tinggal di sekitar sini. Terus setelah panen
saya bersihkan kandang pakai deterjen, setelah kering saya semprotkan pakai
formalin formades supaya kuman-kumannya mati. Disini kita juga isi kandangnya
ndak sekaligus, giliran 2 atau 3 kandang sekali periodenya, supaya ayamnya ndak
cepat tertular penyakit dang ndak menganggu warga yang tinggal di dekat sini juga.

dengan menumbuhkan rasa tanggung


PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PETERNAK
Nama : Pak Syafii
Pekerjaan : Peternak Ayam Pejantan Dusun Tegal
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022
Waktu : 17.00 WITA
Tempat : Peternakan Ayam Bapak Syafii di Dusun Tegal

1. Bagaimana sejarah berkembangnya usaha peternakan ayam Bapak?


Dulu sekitar tahun 2000-an itu Pak Zulfayoni kan punya kandang
disini, dia ternak ayam pejantan, nah disana ada saudaranya juga yang jaga,
saya sering dulu diajak main kesana, jadinya saya sering lihat cara-cara
ternak ayam pejantan disana, kadang juga ada dokter hewan dari Surabaya
datang kesana. Sebelumnya, saat itu saya masih kerja di Senggigi, tapi
setelah saya berhenti, karena perusahaan tempat saya kerja itu dijual, saya
mulai tertarik sama usaha ternak ayam pejantan ini. Tahun 2004 baru saya
mulai usaha ternak ayam saya sendiri, karena sering ngobrol tentang ternak
ayam pejantan ini sama pekerja yang ada di peternakan Pak Zulfayoni
makanya saya tertarik.
2. Bagaimana visi dan misi dari usaha ternak ayam di Dusun Tegal?
Visi peternak di disini ingin maju terus, makanya kita kembangkan
usaha ini supaya semakin sukses.
3. Berapa jumlah peternak yang ada di Dusun Tegal dan berapa jumlah tenaga kerja
yang ada di peternakan ayam milik Bapak?
Jumlah peternak di Dusun Tegal ini ada sekitar 9 orang, kalau untuk
tenaga kerja di kandang punya saya ini ada 3 orang yang bantu. Kemarin ada
4 orang yang kerja, tapi yang satunya udah bisa bikin usaha ternak sendiri.
Saya punya 4 kandang, untuk 1 kandang kapastias 3000 ekor itu biasanya di
handle sama 1 orang atau kadang-kadang bisa sampai 2 orang.
4. Apakah semenjak berdirinya peternakan di Dusun Tegal mampu menyerap tenaga
kerja yang berasal dari penduduk disini?
Bisa dibilang menyerap tenaga kerja, karena saya manfaatkan tenaga
dari penduduk sekitar sini untuk bantu saya. Daripada mereka nganggur
disini saya ajak mereka kerja sama saya, lumayan untuk bantu kehidupan
sehari-hari mereka juga.
5. Berapa pendapatan peternak dan upah pekerja di peternakan ayam ini?
Pendapatan yang saya dapat itu biasannya bisa sampai 3 juta per
periode panen untuk 1 kandangnya. Saya punya 4 kandang, 1 kandang yang
di depan kapasitas 3000 ekor, 3 kandang yang di belakang rumah saya ini
kapasitas 2.700 ekor, saya pelihara ayamnya ndak langsung 4 kandang, tapi
gilir-giliran saya isi ayamnya, Biasanya panen ayamnya 2 kandang, jadi bisa
dapat sekitar 6 juta untuk sekali panen dari dua kandang itu. Untuk upah
pekerja disini, saya kasih masing-masing 1.7 juta untuk urus 1 kandang.
6. Apakah melakukan usaha ternak ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
Bapak dan keluarga? (membantu perekonomian keluarga)
Alhamdulillah dari keuntungan usaha ternak ayam ini cukup untuk
kebutuhan saya dan keluarga sehari-hari.
7. Apakah dengan keberadaan usaha ternak ayam ini timbul usaha-usaha baru?
Setau saya, sejak berkembangnya usaha ternak ayam pejantan di
dusun ini, ada usaha pemotongan ayam disini, punyanya Pak Dian
8. Bagaimana manajemen pemeliharaan ayam dan perawatan kandang di peternakan
ini?
Pertama-tama kandangnya
9. Bagaimana pengelolaan limbah peternakan ayam?
Untuk limbah dari peternakan ayam pejantan disini, saya kasi ke
petani yang ada di batu layar, dia kebetulan tanam pohon pisang disana, jadi
dia sering ambil limbah untuk pupuk dari peternak-peternak yang ada di sini.
Kalau untuk karung-karung bekas pakan, biasanya saya jual ke petani disini.
10. Bagaimana upaya yang Bapak lakukan agar keberadaan peternakan ayam ini tidak
mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar?
“Untuk mengatasi bau dari kotorannya ini, supaya ndak menggangu
warga, biasanya saya kasih obat-obatan, seperti EM4 yang dicampurkan ke
pakannya, gunanya ini bisa untuk mencegah bau dari kotoran ayam. Selain
itu, saya pribadi biasanya juga kasih M21 yang disemprot ke kotorannya
untuk mempercepat pembentukan kompos. Tapi untuk M21 ini biasanya
jarang ada yang jual disini, jadi saya pesan dari luar kota.”
Terus juga, saya ndak ngisi ayam di semua kandang saya sekaligus,
karena letak kandang in ikan dekat dari rumah warga, jadi supaya ndak
menganggu saya isi ayamnya 2 kandang bergilir.
Kita di peternakan ini, rajin bersihin kandang dan ganti alas kandang
supaya ndak bau dan ndak menganggu warga. Kalau untuk penggantian
litter atau sekamnya itu 2 kali dalam 1 periode panen, ayamnya umur 20 hari
kita ganti, terus dari umur 21 hari sampe masa panen kita ganti sekali lagi.
Tapi tergantung juga, kalau musim hujan bisa kita ganti sampai 3 kali,
karena masalahnya kita beternak di kampung sekitar rumah warga, kecuali
kalau peternakannya ada di kebun ya ndak begitu masalah. Intinya sepandai-
pandai kita biar ndak di komplain tetangga.
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PETERNAK
Nama : Pak Sahabudin
Pekerjaan : Peternak Ayam Pejantan Dusun Tegal
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022
Waktu : 17.48
Tempat : Peternakan Ayam Pejantan Bapak Sahabudin di Dusun Tegal

1. Bagaimana sejarah berkembangnya usaha peternakan ayam di Dusun Tegal?


Awalnya sekitar tahun 2000-an saya kerja sama Pak Zulfayoni, bantu urus
kandangnya, terus saya tertarik bikin kandang sendiri dekat rumah saya 1
kandang, tap kan saya pergi kerja ke Arab, pas pulang dari sana saya belum
ada kerjaan lagi, jadi saya mulai bangun kandang ayam lagi disini. Sekarang
saya punya 2 kandang kapasitas 1500 sama 1200 ekor. Pak Zulfayoni sama
saya dulu yang pertama mulai buat usaha ternak disini, terus diikutin sama
Pak Paul, Pak Muliya, sama temen-temen disini yang lain.
2. Bagaimana visi dan misi dari usaha ternak ayam di Dusun Tegal?
Harapan peternak disini supaya bisa tambah berkembang dan sukses, karena
lumayan keuntungan dari ternak ayam pejantan ini, jadi pelan-pelan kita
coba lebih kembangkan lagi.
3. Berapa jumlah peternak dan tenaga kerja yang ada di Dusun Tegal?
Peternak ayam pejantan di Dusun ini ada 9 orang, kalau yang kerja sama
saya disini ndak ada, saya kerjakan semua sendiri, tapi kadang-kadang
dibantu sama istri saya.
4. Apakah semenjak berdirinya peternakan di Dusun Tegal mampu menyerap tenaga
kerja yang berasal dari penduduk disini?
Ya, bisa dibilang menyerap tenaga kerja, di kandang punya Pak Syafii ada 3
orang pekerja, terus yang lain rata-rata dibantu sama 1 orang biasanya ada
yang dari keluarga disini juga. Kita kan juga yang punya ternak-ternak disini
bisa dibilang buka lapangan kerja untuk kita juga, karena sebelumnya kita
ndak ada pekerjaan.
5. Berapa pendapatan peternak dan upah pekerja di peternakan ayam ini?
Kalau pendapatan saya ndak tentu, Bunga. Untuk 1 kandang yang kapasitas
1000-an itu paling tinggi kitab isa dapat 3 juta per periode panen. Kalau
sekarang ini kebetulan lagi rame yang ambil ayam ini jadi sekali periode
panen itu bisa 35 hari
6. Apakah melakukan usaha ternak ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
Bapak dan keluarga? (membantu perekonomian keluarga)
Usaha ternak ayam pejantan ini jadi pekerjaan utama saya, dan
alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Apakah dengan keberadaan usaha ternak ayam ini timbul usaha-usaha baru?
Ada disni Namanya ibu Maryam, dia jualan ayam krispi sama ayam taliwang
lewat online, biasanya ambil ayamnya di saya,
8. Bagaimana manajemen pemeliharaan ayam dan perawatan kandang di peternakan
ini?
a. Tahap-tahapnya itu pertama kandangnya kita bersihin disemprot pakai
formades, diistirahatkan dulu kandangnya, setelah itu bisa dimasukkan bibit
ayam ke kandangnya,
9. Bagaimana pengelolaan limbah peternakan ayam?
Kalo limbahnya ini ada yang minta, kemarin ada orang dari ireng minta
untuk menanam sayur, dia yang ngambil limbahnya. Kalau untuk petani
disini, kadang itu di sawah, disuruh buangin ke sana untuk jadi pupuknya.
Limbah ini ndak saya jual, kalau ada orang minta saya kasih aja. Kalau untuk
karung-karung bekas pakan disini juga saya kasi aja ke petani yang mau
nyabit, atau orang lain yang minta. Kalau lalat disini, biasanya kalau ada
ayam yang mati kita langsung kubur jadi sedikit lalat yang ada disini.
10. Bagaimana upaya yang Bapak lakukan agar keberadaan peternakan ayam ini tidak
mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar?
Kalau untuk kotorannya supaya ndak bau itu, saya kasih EM4 di
minumannya, nanti itu bisa nyerap bau dari kotorannya. Rata-rata peternak
disini juga kasih EM4 di pakannya supaya kotorannya ndak bau.” Kalau
untuk ganti sekamnya ini, biasanya saya ganti sekali per periode panennya.
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEKERJA
Nama : Andre
Pekerjaan : Karyawan di Peternakan Ayam Pejantan Bapak Muliya
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Februari 2022
Waktu : 16.30
Tempat : Peternakan Ayam Pejantan Bapak Muliya di Dusun Tegal

1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai keberadaan usaha ternak ayam di Dusun Tegal?
(mendukung atau tidak)
Menurut saya, dengan adanya usaha ternak ayam disini, bisa bantu
penduduk sini yang belum ada pekerjaan, apalagi untuk warga yang lulusan
sekolah kayak saya, yang bingung cari kerja, bisa bantu-bantu usaha ternak
ayam disini, atau kalau punya modal, bisa juga buka usaha ternak ayam
sendiri.
2. Apakah keberadaan peternak ayam menyerap tenaga kerja dari warga di Dusun Tegal?
Iya, bisa dibilang menyerap tenaga kerja, khususnya untuk warga yang baru
lulus sekolah bisa ini dijadiin lahan pekerjaan mereka.
3. Dimana sebelumnya Bapak bekerja?
Sebelumnya saya ndak kerja, setelah lulus smp tahun 2003, saya diajak
bantu-bantu disini sampe sekarang.
4. Bagaimanakah cara menjadi karyawan di peternakan ayam ini?
Awal kerja disini itu, saya diajak sama Pak Muliya untuk bantu-bantu, diajarin
cara kasih makan sama minum, bersihin kandang, cara vaksin sama panen itu
saya diajarin dulu.
5. Apakah bekerja di peternakan ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari Bapak?
(apakah pendapatan cukup?)
Iya, cukup untuk kebutuhan sehari-hari saya. Saya dikasih untuk satu kandang
sekali panen itu 600 rb, tergantung berapa kandang yang saya panen tiap
periodenya.
6. Bagaimana kegiatan Bapak selama bekerja di peternakan? (apa saja kegiatan yang
dilakukan)
Kalau disini saya kerjanya pagi sama sore, kegiatan saya kalau pagi itu,
bersihin kandang, bersihin tempat makan, minum, terus saya kasih pakan
minumnya. kalau sorenya itu, saya tambah pakan sama minumnya. kalau
udah jadwal vaksin, saya kasih vaksin ayam-ayam ini. Kalau udah masuk
masa panen, juga saya yang panen sama pak Muliya.
7. Bagaimana pengelolaan limbah di peternakan ini?
Kalau limbah sekamnya ini ada yang ngambil biasanya petani dari Kapitan,
kalau untuk cuci-cuci alat makan minumnya itu, ada tempat pembuangannya
disini, kesana kita buangnya.
8. Berapa perbandingan pendapatan Bapak dari pekerjaan sebelumnya dengan pekerjaan
sekarang (di peternakan)?
Sebelum kerja disini saya ndak ada pekerjaan, jadi bisa dibilang ndak ada
pendapatan, tapi setelah kerja disini saya dikasih 600 rb per kandangnya.
Biasanya panen 2 atau 3 kandang bisa saya dapat 1.2 juta atau 1.8 juta
tergantung juga. Kalau penjualannya lagi banyak, biasanya saya dapat bonus
juga.
Saya kerja disini aja, dari awal berdirinya peternakan ini tahun 2003
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEKERJA
Nama : Suhaemi
Pekerjaan : Karyawan di Peternakan Ayam Pejantan Bapak Syafii
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Februari 2022
Waktu : 17.15
Tempat : Peternakan Ayam Pejantan Bapak Syafii di Dusun Tegal

1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai keberadaan usaha ternak ayam di Dusun


Tegal? (mendukung atau tidak)
Adanya peternakan ayam disini menurut saya bagus, karena bisa jadi lahan
pekerjaan untuk kita, bisa bantu perekonomian kita juga
2. Apakah keberadaan peternak ayam menyerap tenaga kerja dari warga di Dusun
Tegal?
Menyerap, soalnya ini penduduk asli sini yang kerja di usaha ternak ayam ini.
3. Dimana sebelumnya Bapak bekerja?
Sebelum kerja di peternakan ini, saya kerja jadi kuli bangunan di Batam.
4. Bagaimanakah cara menjadi karyawan di peternakan ayam ini?
Tahun 2021 itu selesai saya kerja di bangunan, saya diajak sama Pak Syafii
untuk bantu-bantu kerja disini, karena setelah berhenti kerja bangunan itu
saya belum ada pekerjaan.
5. Apakah bekerja di peternakan ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari Bapak?
(apakah pendapatan cukup?)
Iya, cukup untuk kebutuhan sehari-hari saya. Saya dapat biasanya 1 jutaan
sekali panen.
6. Bagaimana kegiatan Bapak selama bekerja di peternakan? (apa saja kegiatan yang
dilakukan)
Kalau pagi saya bersihin tempat makan minumnya, setelah itu saya kasih
pakan sama ganti airnya, kasih vaksin juga sama panen ayam kalau sudah
masuk waktu panennya.
7. Bagaimana pengelolaan limbah di peternakan ini?
Kalau limbahnya ini biasa dambil atau dibeli sama orang, ndak pernah
dibuang soalnya bisa dijadikan pupuk untuk tanaman. Pohon-pohon pisang
disini juga pakai pupuk itu.
8. Berapa perbandingan pendapatan Bapak dari pekerjaan sebelumnya dengan
pekerjaan sekarang (di peternakan)?
Kurang lebih sama, sekitar 1 jutaan lah saya dapat sebelum kerja disini dan
setelah kerja disini juga segitu. Jadi beda-beda sedikit pendapatan yang saya
dapat.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT SEKITAR


Nama : Ibu Maryam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Pedagang Online
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Februari 2022
Waktu : 17.50 WITA
Tempat : Rumah Ibu Maryam

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai keberadaan peternakan ayam yang ada di


Dusun Tegal? (mendukung atau tidak)
 Dari sisi negatif, pencemaran (lingkungan) dan Kesehatan. Dari sisi positif
penyerapan tenaga kerja dan pendapatan. *setuju atau tidak
2. Apakah Bapak/Ibu merasa terganggu dengan keberadaan peternakan ayam?
 Misal terganggu karena bau nya, suaranya, lalat, atau mengganggu keasrian
dan keindahan lingkungan sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu.
 Terganggu karena Kesehatan jadi menurun, jelaskan kenapa bisa menurun
kesehatannya.
3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana dampak yang ditimbulkan dari keberadaan peternakan
ayam ini di lingkungan sekitar pemukiman penduduk?
 Dampak negatif berupa pencemaran lingkungan (air, udara, suara, tanah) dan
penurunan kesehatan.
 Dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan.
4. Apakah Kesehatan Bapak/Ibu menurun akibat keberadaan peternakan ayam?
 Bagaimana dampak keberadaan peternakan ayam di sekitar pemukiman ini
terhadap kesehatan penduduk sekitar.
5. Apakah lingkungan sekitar Bapak/Ibu terganggu akibat keberadaan peternakan ayam?
 Lingkungan dari segi keindahan, keasrian, pencemarannya.
6. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi dampak negatif yang dirasakan (misal bau,
estetika, lalat)?
 Adakah upaya yang dilakukan atau biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi
dan meminimalisir dampak buruk yang dirasakan dari keberadaan peternakan
ayam, misal membangun tembok pembatas, atau membeli pengharum, dan
sebagainya.
7. Apa saja yang telah diberikan oleh peternak ayam kepada warga yang tinggal di sekitar
peternakan (misal kasih ayam)?
 Apakah para peternak disini ada memberikan hasil panen ayam nya secara
gratis kepada penduduk yang tinggal di sekitar lokasi peternakan. Kalau ada,
setiap kapan dan berapa jumlahnya.
 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait pemberian ayam ini?
8. Menurut Bapak/Ibu, apakah ada dampak positif dari keberadaan peternakan ayam di
Dusun Tegal?
 Bagaimana bapak/ibu melihat dampak positif yang ditimbulkan dari
keberadaan peternakan ayam di Dusun Tegal ini, apakah ada atau tidak, misal
dari penyerapan tenaga kerja dan membantu perekonomian keluarga? Jika ada
apa saja, jika tidak mengapa.
9. Apakah kebutuhan ayam Bapak/Ibu terpenuhi dengan keberadaan peternakan ayam ini,
apakah memudahkan Bapak/Ibu untuk mendapatkan ayam untuk dimakan?
10. Apakah keberadaan peternakan ayam berpengaruh terhadap pendapatan Bapak/Ibu?
 Ya atau Tidak
11. Dimana Bapak/Ibu bekerja sebelumnya?
 (untuk yang punya usaha baru setelah munculnya usaha ini) pemotongan ayam
12. Bagaimana perbandingan pendapatan yang dulu dengan pendapatan yang sekarang?
 Perbandingan pendapatan sebelum ada peternakan dan setelah ada
peternakan (untuk usaha pemotongan ayam)
13. Bagaimana cara mengelola limbah?
 Kalau limbahnya mengganggu Bapak/Ibu, bagaimana caranya untuk mengelola
limbah peternakan tersebut.

Pertanyaan untuk:
 Bapak yang punya usaha potong ayam
 Petani 2 ORANG
 Penduduk yang tinggal di sekitar peternakan sebanyak 3 ORANG
IBU MARYAM
Jadi kan awalnya pas ppkm kemarin, ayamnya Pak Sahabudin udh umur 4 bulanan belum
ada org yg beli. Jadi saya ambil ayamnya, kebetulan karena sudah besar-besar dan lewat
masa panen jadi cocok untuk dibuat ayam krispi atau ayam taliwang, makanya saya olah
ayam itu terus saya jual online di facebook. Kalau ada orang pesen baru kita bikinin. Dari
temen ke temen aja di facebook. insyaAllah rencananya mau bikin lapak nanti. Kadang ada
yang pesan 100 porsi ayam geprek baru kita bikinin. Harga ayam geprek sama nasi 15rb,
kalau ayam gepreknya aja 10rb. Kalau ayam bakar taliwang sama nasi 25rb, kalau ayam
bakanya aja 20rb.
Untuk ayamnya ini saya ambil di pak Sahabudin, kadang di Pak Syafii atau Pak Muliya juga.
Kalau keuntungan belum keliatan karena baru merintis. Kemarin pernah ada yang pesen 100
porsi ayam geprek sm nasi, alhamdulillah lumayan keuntungannya sekitar 300 ribu. Jadi
keberadaan usaha peternakan ayam ini berdampak untuk saya, pas ppkm kemarin banyak
ayam di peternakan ini ndk laku, jadi saya cari cara gmna supaya bisa mmenghasilkan uang,
selain itu, modalnya juga lebih murah, dari 10.500 kita jual jadi 20.000 yg utuh biasanya
kalau sudah di goreng.
Selain saya disini, ada juga osi yang ikut bikin usaha kuliner ini, awalnya saya dulu yang bikin
terus dia ikut bikin juga kyk saya ini karena banyak ayam peternak belum laku pas awal
ppkm itu. Tapi udh jarang dia bikin lagi karena ayam-ayam di peternakan sudah cepat habis
terjual sekarang. biasanya kita ambil ayam-ayam yang lama belum laku yang sudah agak
besar-besar, jadi kalau untuk dibakar nanti bisa lebih banyak dagingnya.
Biasanya saya posting jualan saya di facebook, biar temen-temen liat, alhamdulillah ada aja
yang mesen 2 atau 3 orang kan lumayan untuk beli jajan anak, (uang jajan anak sehari2 atau
bantu2 suami).
G

“Jadi kan awalnya pas ppkm kemarin, ayamnya Pak Sahabudin udh umur 4
bulanan belum ada org yg beli. Jadi saya ambil ayamnya, kebetulan karena
sudah besar-besar dan lewat masa panen jadi cocok untuk dibuat ayam krispi
atau ayam bakar taliwang, makanya saya olah ayam itu terus saya jual online di
facebook. Kemarin pernah ada yang pesen 100 porsi ayam geprek sama nasi,
alhamdulillah lumayan keuntungannya sekitar 300 ribu. Jadi keberadaan usaha
peternakan ayam ini berdampak positif untuk saya, , selain itu modalnya juga
lebih murah, dari 10.500 kita jual jadi 20.000 yg utuh kalau sudah di goreng.”
IBU TINING
Guru SD
Pertama kita ndak bisa menyalahkan orang karena itu adalah usahanya, kalau
terkait dampaknya, bau sih ada, cumin kalau di saya ndak terlalu, karena mungkin
arah nginnya, jadi Cuma sekedar lewat aja kadang-kandang.
Nah kalau yang lain saya nggak tau, kemarin sempet sih ada keluhan, Cuma nggk
tau gimana kelanjutannya.
Kalau dari possitif nya mungkin bisa menarik pekerja ya, Cuma kalau dari yang
lain saya beum melihat juga. Karena saya juga barubaru disini sekitar 3 tahun,
sedangkan adanya peternakan ini sudah lama.
Sekarang sudah ndak, karena ndak terlalu terasa dampaknya di saya, selain itu
peternakan in ikan sudah dibuat seperti permanen, Cuma hanya sekedar bau lewat
saja, itu pun kadang-kadang.
Kalau dari sisi Kesehatan, ya mungkin tadi bau nya itu ya, kalau misalkan ada
tamu datang, mungkin dia punya sakit sesak, bisa batukbatuk sesak gitu.
Kalau lingkungan, ndak ada sih saya liat,
Kita sih di keluarga ngatasinnya langsung tutup pintu aja dan masuk ke rumah,
jadinya kan nggak ada masuk ke dalam rumah baunya, Cuma di luar aja gitu.
Sama juga kayak pas musim hujan, kalau baunya tercium, kita langsung masuk
rumah aja ndak ada yang di luar, kalau memang terlalu bau.
Waktu saya barubaru disini sempet ada dikasih pas panen, samasama 2 ekor yang
sudah digorok sekali setahun pas mau lebaran.
“Biasanya kita dikasih pas panen samasama 2 ekor yang sudah digorok

sekali setahun pas mau lebaran.”

Kalau saya sih ndak pernah berpikir sejjauh yang gimana gimana mbak ya, Cuma
mungkin kalau untuk saya ndk terlalu merasakan dampak negatifnya.
Ndak pernah saya beli ayam, karena peternak disini punya pasarnya sendiri, jadi
kalau untuk di kitakita ndak ada yang misalnya langsung dijual itu ndak ada.

MBAK NOVITA PUTRI


Dampaknya itu kalau misalkan lagi angin kayak gini ini, ndak begitu kecium
baunya, tapi kalau udah hujan itu kecium bau amoniaknya, kalau limbahnya itu
biasanya udah ada yang ambil buat dijadiin pupuk.
Tapi kadang dulu sebelumnya dibakar di deket sana jadi kecium
Kalau dari kesehatannya, ngga pernah ada yang sakit
“Kalau dari sisi kesehatannya, saya dan keluarga ndak pernah ada yang sakit
karena bau yang ditimbulkan.”

Posisifnya itu, perekonomian pihak yang ngelakuin bisnis itu jadi naik, yang
sebelumnya kurang, sama ada lah beberapa penyerapan tenaga kerjanya dari
penduuduk sekitar. Kalau untuk lalat nggak ada, karena sering disemprot sama
peternaknya, cukup bersih yang sebelah sini, atapi yang di dalam itu nggak
tau.

Kalau baunya muncul itu kita ccukup terganggu, apalagi kalau masih
beroperasi yang sebelh sini, sampai masuk rumah baunya.
Kalau baunya muncul itu kita Cuma tutup jendela sama ventilasi aja.
Kalau untuk dikasih ayam itu sering, kalau mau lebaran itu kita dikasih 5 ekor
ayam. Karena yang ini langsung pemiliknya

Ndk sih, tapi kita jadi saling menghargai aja, karena ini mata pencaharian satu-
satunya mereka disini.
Ndk terpenuhi, karena ini bukan ayam potong yang besaar, ini untuk siap
panggang yang kecil-kecil.

PAK DATUK
Sangat tidak nyaman, tidak sama sekali, walaupun kita tahu mereka usaha,
Namanya cari nafkah, Cuma ini masalahnya kalau kita bilang kampungnya kit
aini di kotanya kita di pertengahan kampung ini.

Jadi aroma yang nggk bagus sudah bikin kita beberapa dari kita keluarga sakit
berturut-turut. Karena kurang cepat ganti pakan atau ayamnya lambat dipanen
Dan kan kita sudah pernah ajukan ke kadus, bukan Cuma saya saja tapi
sekeliling ini juga kita ke kadus. Tapi tidak ada tanggapan setelah itu malah
kandangnya yang diperbaiki.
Sakit banyak, apalagi saat kita makan siang aromanya keluar sampai ke dapur
saya, sampai kadang kalau makan pindah tempat.
Sakit pernapasan, pusing-pusing. Kadang oksigen kita juga bermasalah
karena mereka pakai pembersih kimia itu jadi aromanya menyengat otomatis
kita jdd pusing.
Terganggu dari segi aroma terutama, dan juga pemandangan sudah tidak etis,
kita kan disini punya tamu, kalau mau bikin acara kita harus liat kapan mereka
sudah panen atau baru masuk ayamnya, jadi baunya belum keluar. Kalau pada
saat hari-hari mau panen itu kan paling kecium bau nya.
Kita minum obat, beli obat. Pengharum ruangan tidak membantu, tapi
virusnya, baunya itu sudah banyak penyakit dari ayam.
Aroma ini bisa 200 sampai 300 meter.
Kalau panen ada bbeberpa kali dikasi, kadang 2 atau 3 ekor yang kecil-
kecilnya, setiap mau lebaran atau puasa.
Tidak mengobati, kita ndak membutuhkan itu sebenernya, tapi karena sudah
diantar sebagai tetangga masa kita tolak.
Kalo untuk beli ayam disini nggak pernah.
Seluruh warga disini sudah beberapa kali lapor ke kadus, tapi nanti-nanti
Dan in ikan di atas rumah say aini mau buka penginapan dan mungkin kalo
sudah dibuka akan dampaknya sama tamu saya besok. Itu kita ada sedikit
kekhawatiran juga, apabila penginapannya dibuka kitab isa kena bad ranking.
Tamu yang sudah mulai naik, kemudian tercium baunya dan ndak terima
dengan harga kamar, sehingga dia buat suatu penilaian.

Batuk pilek
Sampai langsung ke kadus juga tidak ada tanggapamn
Sudah sejak lama udah 20 tahun

Sebenrnya kita biasa saja kalau mau cari uang, semprong.


Kalau lagi makan biasanya kita pindah ke belakang supaya ndak kecium
baunya.
Kalau giliran di semprot formalin, semua ditutup, jendela pintu diitutup
semua, kasihan sama anak-anak disini.
Kalau penginapan ini saya buka nanti, akan sangat berpengaruh besar sama
tamu-tamu saya nanti.
Soalnya rumah ini duluan.
Bisnis usaha hewan kalau tidak hatihati kita bakalan rugi, tetangga ndak
Bahagia.
Tapi ini sekarang sudah masih mending karena kandangnya sudah ditembok,
kalau dulu Cuma pakai bambu jadi aromanya langsung tercium keluar.

Kita warga sekeliling sudah pernah komplaiin ke kadus, trus ditanya, kalian
mau diurus ini atau ditiadakan, semuanya sepakat ditiadakan.
Eh bukan ditiadakan tp malah dibikin permanen kandangnya.
Kalau hujan, apalagi baunya sangat tercium.
Kita ndak nyaman, kalau ada ttamu, dia cium bau ini, mau tanya bau apa juga
ndak enak mungkin sama kita.
Karena bagaimana kita mau sembunyi, bukan karena dikasi 2 atau 3 ekor kita
jadi tutup mulut, ndak.

PAK BURHAN (PAK RT)


Kalau dampak sosialnya sekarang ini sih sudah ndak begitu karena peternakan
disini kan sudah cukup lama. Dulu sempet ada yang ternak ayam broiler, nah
itu cukup berdampak dari aromanya, kalau sekarang kan sudah ayam pejantan
semua disini dan peternakan disini ratarata sudah pernah disurvei sama dinas
peternakan, jadinya sudah cukup baguslah ndak begitu menganggu.
Tapi Namanya kita hidup di masyarakat ada sih yang kontra, Namanya kita
hidup bersosial ya. Kalau untuk ekonomi sendiri bisa lah mendongkrak
perekonomian masyarakat kami disini, jelas kan karena semakin banyak
masyarakat yang punya kandang ayam ini, artinya semakin bagus lah
perekonomiannya, bisa menyerap tenaga kerja juga.

Kalau untuk baunya saat musim hujan tetap ada, cumin sekedar lewat saja,
ndak terlalu, soalnya kana yam pejantan ini 2 kali ganti litter, jadi ndak begitu
mengganggu baunya. Tapi kalau mau door to door ada saja mungkin
masyarakat yang terganggu. Tetap ada masyarakat masyarakat yang complain-
komplain itu Cuma mungkin kalau kita lihat dari presentasinya lebih sedikit,
jadi alhamdulillah sampai detik ini tetap jalan usaha ini.
Kalau kita sebagai aparatur dusun, ya mungkin kalau memang warga kita
banyak yang complain kan mungkin tetep kita dukung, tapi sejauh ini tidak
ada dan juga kan teknis peternakan disini juga sudah bagus.
Pada dasarnya dari segi kesehatan mungkin kurang bagus, karena terlalu dekat
dengan perumahan, cumin sekarang kita liat kan perekonomiannya, kalau kita
mau complain semua, kan ndak mungkin. Nanti mereka bikin narasi untuk
perekonomian menafkahi keluarga, kalau disuruh berhenti tolong kasih saya
pekerjaan lain, kan begitu nanti katanya.

Sempat di mediasi sama Pak Kadus waktu itu, tapi belum ada tinndak lanjut.
Soalnya kan ini antara kedua belah pihak. Peternak disini mengedepankan
masalah ekonomi, tapia da beberapa masyarakat yang complain terkait
masalah kesehatan.

Kalau dari segi lingkungannya, saya pikir ndak berdampak, soalnya kan
limbahnya terarah, sejauh ini peternak disini tidak ada yang buang limbah
peternakan sembarangan disini. Malah katanya limbahnya sudah ada yang
mau beli sudah banyak yang pesen. Sebenernya kalau dioptimalkan usaha
ternak ayam ini, sangat bagus prospek kedepannya.
Kalau orang asli sini jarang ada yang ambil limbahnya, karena kita jarang ada
yang punya lahan yang luas.

Saya berharap usaha ini disupot oleh pemerintah

Sejak tahun 2004 sampai sekarang, belum ada yang begitu fatal dampaknya.
Sejauh ini tidak ada laporan ke saya sada yang sakit atau apa. Asumsi saya
seperti itu, tp kan pandangan orang lain.

Menurut saya memang untuk kesehatan ada dampaknya Cuma tidak begitu,
tapi kalau untuk dampak ekonominya jelas iya, dapat mendongkrak
perekonomian masyarakat. Malah-malah kalau seandainya ada lahan yang
bagus, ssaya peternak ayam disini bisa disuport sama pemerintah, supaya nanti
bisa berkelanjutan, berkesinambunga.
Sempat kami di support kemarin, Cuma karena kemarin sempat banjir jdi
gagal, dan juga waktu itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, karena
ayamnya waktu itu jenisnya tidak sesuai dengan pakan yang dikasi.
Seharusnya kalau dia mau kasi kita, sebaiknya tanyakan kita dulu jenis ayam
dan pakannya. Tapi karena sudah dikasi jadi kita terima, tapi akhirnya gagal
karena tidak cocok dengan jenis pakannya.
Saya tetep berharap ada bantuan dari pemerintah.
Reses sebenernya pemberian itu Cuma sebagai ucapan terima kasih.
Anggota dewan yang kasi ada 5000 ekor, Cuma pakan yang dikasi kke kita
tidak cocok, jadi gagal, kalau bantuan dari dinas belum ada, karena belum ada
kelompok untuk semua peternak ayam disini, mereka sendiri-sendiri aja.

Kalau untuk dikasi ayam sana peternak itu tetep dikasi, kadang dikasi 10
ekor atau kadang 5 ekor tergantung peternaknya, biasanya rutin pas mau
lebaran. Sebagai wujud kita bersosial masayarakat, saling menghargai. Bapak
Syafii juga begitu, ketika ada keuntungan lebih, tetep kita dikasih

Dampak positifnya itu kan, kalau Bapak Syafii ini rekrut pekerjanya pasti dari
warga sini, nah nanti lambat laun kalau pekerjanya udh paham cara beternak
punya modal yang cukup, dia bisa juga buka usaha ternaknya sendiri. Jadinya
disitu bisa mendongkrak perekonomian masyarakat disini dan itu dampak
positifnya usaha ternak ayam disini.

Anda mungkin juga menyukai