Anda di halaman 1dari 22

Puisi Berantai

1. Juru Masak
2. Pengasuh Bayi
3. Tukang Kuli Bangunan
4. Tukang Angon Bebek

1. Juru Masak
- Menjadi seorang juru masak/chef menjadi kebanggaan pada diri ku,
apalagi itu tugas yang sangat penting sebagai ….
2. Pengasuh Bayi
- Pengasuh Bayi. Sebagai seorang pengasuh bayi atau tukang momong bayi,
aku sangat bangga sekali, karena itu adalah kebanggaan ku sebagai ….
3. Tukang Kuli Bangunan
- Tukang Kuli Bangunan. Wow hebat, aku bias membangun rumah, tapi
bukan rumahku, yang aku bangun rumah orang, tapi aku bangga bisa
membuat rumah, karena cita-citaku menjadi kenyataan sebagai ….
4. Tukang Angon Bebek
- Tukang angon bebek. Wek wek wek, itulah suara bebek, bahagianya aku
sebagai tukang angon bebek, cita-cita itulah yanag aku bangga-banggakan
sebagai ….

1. Juru Masak/Chef
- Tukang masak. Dari masakkan tradisional, nasional sampai internasional
aku sudah mencobanya, apalagi bikin sambal terasi, yang sangat disenangi
oleh …
2. - Bayi. Owa owa owa, itulah suara bayi yang sedang menangis, bias juga bayi
yang sedang menangis karena ia lapar, atau pengen …
3. Tukang Kuli Bangunan
- Bahan-bahan bangunan, banyak sekali bahan-bahan bangunan, karena
untuk membuat rumah, kita butuh bahan-bahan bangunan, contoh bahan-
bahan bangunan seperti pasir, batu kali, batu bata, semen, terus ditambah
dengan …
4. Tukang Angon bebek
- Bebek. Untuk merawat bebek dibutuhkan keuletan, agar bebek tidak
mudah loyo, maka kita harus merawatnya, agar bebek dapat …

1. Juru Masak
- Memasak, untuk memasak pasti kita membutuhkan bahan-bahan, contoh
untuk memasak sayur asem, pasti kita membutuhkan asem, dan …
2. Pengasuh Bayi
- Susu, bukan hanya susu, tapi ada lagi yang lebih baik dari susu, yaitu …
3. Tuksang Kuli Bangunan
- Cat. Cat bukan hanya kita gunakan untuk mengecat tembok, pagar atau
benda-benda yang lain, bisa juga kita gunakan untuk …
4. Tukang Angon Bebek
- Minuman bebek. Pasti bebek pun butuh minum, untuk menambah tenaga
bebek, sisa minuman bebek bisa juga kita gunakan untuk …
1. Juru Masak
- Kuah sayur asem. Betapa sedapnya kuah sayur asem yang masih panas,
karena kuah sayur asem yang masih panas, bisa juga di campur untuk …
2. Pengasuh Bayi
- SUN bayi. Untuk menambah asupan makanan bayi. Bisa juga kita berikan
SUN, bila tidak ada SUN bisa juga kita berikan …
3. Tukang Kuli Bangunan
- Pasir. Untuk menembok kita menggunakan pasir, semen, air, dan …
4. Tukang angon Bebek
- Menir. Bebek suka sekali makan menir, dedek, kiong, menir dedek dan
kiong, cocok untuk di jadikan …
1. Juru Masak
- Sambel Pete. Mantap sambel pete, apalagi kita makannya bareng-bareng
keluarga, untuk membuat sambel pete, pasti kita menggunakan pete, atau
juga kita menggunakan …
2. Pengasuh Bayi
- ASI. ASI adalah kepanjangan dari Air Susu Ibu, ASI sangat bagus sekali
untuk bayi, bila tidak ada ASI, bisa juga kita berikan …
3. Tukang Bangunan
- Tener. Agar cat tidak lengket kita bisa berikan tener, tener juga bisa kita
gunakan untuk …
4. Tukang Angon Bebek
- Mandi bebek. Agar kelihatan lebih bersih, bebek pun perlu mandi, air
mandian bebek bisa juga kita gunakan untuk …
1. Juru Masak
- Mencuci Sayuran. Banyak sekali nama-nama sayuran, kalo di sebutkan
mungkin dari kita tidak akan cukup untuk menghitungnya, contohna
seperti …
2. Pengasuh Bayi
- Promina. Itu ada lagi makanan buat bayi, selain Promina ada lagi ang di
senangi oleh bai, terutama bayi suka sekali makan…
3. Tukang Bangunan
- Semen. Untuk menambah kekuatan dalem membuat rumah, maka kita
menggunakan semen, bila tidak ada semen bisa juga kita menggunakan …
4. Tukang Angon Bebek
- Tai bebek. Bebek juga mengeluarkan kotoran yang dinamakan tai bebek,
tai bebek bisa juga untuk …
1. Juru Masak
- Semur Jengkol. Nikmat rasanya makan semur sengkol, bahan-bahan untuk
membuat semur jengkol adalah …
2. Pengasuh Bayi
- Kotoran Bayi. Bila bayi kita sering buang air besar, maka kita harus
memberikan …
3. Tukang Bangunan
- Adukkan. Aduk terus agar pasir, semen, dan air menjadi rata, karena bila
adaukkan rata, maka cocok untuk …
4. Tukang Angon Bebek
- Makanan bebek. Sangat senang sekali melihat bebek yang sedang
makan,apalagi makannya bareng sama teman-temannya, bila selesai makan
bebek ini pergi lagi untuk …
1. Juru Masak
- Masak Nasi. Untuk memasak nasi, di jaman yang sudah modern ini,
biasanya orang mengguanakan cosmos, selain untuk memasak, bisa juga di
gunakan untuk …
2. Pengasuh Bayi
- Tidur Bayi. Sangat lucunya liat bayi yang sedang tidur, bila bayi kita sulit
tidu, maka kita harus …
3. Tukang Bangunan
- Gergaji. Untuk memotong kayu, bisa juga kita menggunakan gergaji, bila
tidak ada gergaji bisa juga kita menggunakan …
4. Tukang Angon Bebek
- Telur. Senang rasanya memungut telur di pagi hari, apalagi telurnya
banyak, bila sudah terkumpul maka telur-telur kita kirim ke pengepul
telur.

- Nyo kite pulang. Kite jual telur

- Ayo

Celotehan sesaat

1. @. Untuk saudara-saudara, bapak-bapak, ngkong-ngkong, teman-teman,


ncang-ncing, yang ada kehilangan surat nikah, mulai sekarang, tidak perlu
lagi lapor, ke Rt, Rw, wakil,Kelurahan atau ke pejabat Agama setempat,
cukup hanya perlu nikah lagi aja, sama istri kita yang baru,.. nanti juga
dapat surat nikah yang baru !.
2. @. Info Terbaru
Harga jual eceran BBM per 13 Maret 2017 mulai pukul 00.00 wib yang di
jual oleh SPBU ke konsumen sebagai berikut :
- Premium : Rp.3.650
- Bio Solar : Rp.2.850
- Pertalite : Rp.3.850
- Pertamax : Rp.4.025
- Pertamax Plus : Rp.4.550
- Pertamina Dex : Rp.4.550
Demikian di sampaikan, agar di lakukan penyesuaian pada harga jual dan
penunjuk harga pada toten SPBU. TMT 13 Maret 2017 pukul 00.00 wib.
#. Semua harga tersebut untuk ½ liter.
3. @. Seorang pasien RS Jiwa berhasil menolong teman yang tercebur ketika
banjir dating, besoknya petugas rumah sakit memujinya, baik sekali
perbuatan mu. tapi saying, teman mu yang sudah kamu tolong, ditemukan
tewas gantung diri di kamar tadi pagi. Siorang gila tersebut menjawab, “
Saya yang gantung dia pak, biar cepat kering.
4. @. Serang Kyai yang baru saja pulang dari kuburan kedatengan seorang
pemuda lulusan sebuah kampus ternama dipulau jawa, yang hendak
mengajak berdebat, dengan gaya mengetes, si pemuda bertanya ?
 Pak Kyai, apa hukum mendo’akan orang mati ?
 Haram. Kata pak kyai.
 Si pemuda kaget, jawaban kyai diluar dugaan.
 Alesannya , kyai?
 “ Islam mengajarkan, mendo’akan orang harus yang baik-baik. Harusnya
kita mendo’akan orang banyak rezeki,sehat, atau panjang umur, jangan
sampai kita mendo’akan orang mati. Itu do’a buruk.
( Si pemuda lekas pamit pulang )
5. @.Awas Ustadz gadungan, mengambil kesempatan dalem kesempitan
# Pengganti suami #
Di sebuah pemakaman
Pak Ustadz mendekati wanita cantik yang ditinggal mati suaminya.
Pak ustadz : ( berbisik ) terut berduka cita ya mbak, semoga suami mbak
diterima disisinya.
Wanita : Terima kasih mas
Pak ustadz : kamu ngga boleh lama-lama larut dalem kesedihan… bolehkan
aku menggantikan posisi suami kamu …???
Wanita : Mas serius … ???
Pak ustadz : Bener … serius … suwerrr …!!!
Sambil berbinar wanita itu, bilang ke tukang gali kubur !
Wanita : Pak.. !! Tolong makam bongkar lagi, karena bapak ini ingin
menggantikan suami saya !!!
Pak ustadz : Kampreeettt …!!!
6. @. Teman-teman mohon maaf sebelumnya, dengan kerendahan hati,
mohon dimaafkan bila selama ini ada yang kurang berkenan, baik dari
tutur kata saya ataupun perbuatan saya yang disengaja maupun tidak di
sengaja, saya menyadari dengan sepenuh hati, bahwa kita tidak luput dari
salah dan dosa. Ada sesuatu yang sangat meresahkan saya selama ini, yang
buat pikiran saya terganggu, saya ingin berbagi, namu apa daya, saya tidak
punya kekuatan, untuk menyampaikannya, pada kesempatan ini dengan
sgenap kekuatan hati, saya memberanikan diri bertanya pada rekan –
rekan sekalian, bila berkenan monggo di terima, dan kalau pun tiadak juga
monggo diterima … Sebetulnya sangat berat untuk mengucapkan ini,
namun apa daya, semua harus tau yang sebenarnya … Untuk itu, mohon
dijawab dengan jujur dan keikhlasannya.
# Sebenarnya, Bapaknya Upin dan Ipin itu siapa sih ?
7. @. Diarea pemakaman, seorang dokter menangis, di depan sebuah makam,
yang tanahnya msih merah, uniknya di pusara makam terletak batu nisan
berbentuk Hati yang cukup besar, serta mencolok.
Ustadz : “ Sudahlah, ikhlaskan saja, jangan terus menangis.
Dokter : Ustadz, giman saya tidak sedih, bagaimana kalau saya yang mati.!
Ustadz : Semua orang pasti mati, Dok !.
Dokter : “ Begini pak Ustadz, yang mati ini teman saya, kami para
kumpulan spesialis sudah sepakat, siapa saja diantara kami yang mati,
maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang spesialis
yang kami tekuni ”.
Ustadz : Ooo. Teman dokter yang mati ini apa spesialisnya ?
Dokter : Dia spesialis Hati, maka batu Nisan dia berbentuk Hati.
Ustadz : Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir ?
Dokter : Lahhh, kalau saya mati, gak bias ngebayangin batu Nisan yang
akan di buat untuk saya.
Ustadz : Emang dokter Spesialis apa ?
Dokter : Saya kan dokter Spesialis KELAMIN pak Ustadz.
Ustadz : “ Astaghfirullah haladzim ”, ( Ustadz sampai melompat … Mikir
dan tersenyum, karena gak bias nahan ketawa, akhirnya ustadz bilang !
“ Gak apa – apa, tenang aja, ntar batu Nisannya di pakein celana ”.

PROSESI PALANG PINTU


ADAT BETAWI
( Madrasah Tsanawiyah Asy-Syifa Cabangbungin Bekasi )

Tim Hadroh lagu Tholaal Badru alaina …( Rombongan masuk )

P. Pintu : Woooyyy !!! Berhenti. Berhenti Bang… berhenti Bang. Budeg ape lu
pade ?
ini ada ape ni, gumbrang gambreng berisik aje lu disini,… ape luh
pade kage tahu, kalo majikan gue lagi punya hajat.
Murid : ( berhenti ) emang kite pada mao ke situ Bang,… mao menghadiri
acare …
P. Pintu : Eh Bang,…
Naek mobil lewat kampung Setu
Nyayur labu parang bumbunya terasi
Kalo mao ambil yang pake baju biru
Lewat kampung orang kudu permisi
Murid : Ohh…, jadi lewat sini kudu permisi Bang ?
P. Pintu : Lha iya … emang luh kaga liat ada gueh disinih ?
Murid : Sebelumnya saya ucapin
“ Assalamu’alaikum … Bang
P. Pintu : “Wa’alaikumsalam …… ( gueh sahutin )
Murid : Bang …
Kalo sayur labu parang bumbunye terasi
Jangan di bungkus dalem selampe
Saya tau bang, kalo lewat kampung orang kudu permisi
Nyang saya kage tau, emang abang ini siape ?
P. Pintu : Jiaaahhhh … dia belum tau siapa kite
( ngomong sama teman-temannye )
P.P.1 : Kasih tau dah Bang … siape kite …
P. Pintu : Bang …
Beli tahu di pasar kote
Makan gado-gado di Cikini
Kalo emang lu mao tau siape kite
Kite ini jago kampung sini
Murid : Ohhhh… Abang jago kampung sini ??
Kalo gitu Bang …
Nyok dah kite makan sekuteng di Pasar Jum’at
Pulangnye mampir dulu di Pinang Ranti
Saya sama rombongan dateng dengan segala hormat
Mohon diterima dengan senang hati
P. Pintu : oohhhh …. rupanye lu dateng ke sini udah ada niatan
Murid : Dari bedug subuh… ampe bedug robek Bang …
P. Pintu : Ehhh … bosehhhh… tepo amat bedug lu Bang …
Begini Bang ye …
Kalo belanja di pasar Kemiri
Jangan lupe beli bumbu masaknye
Kalo lu udah pada niat dateng kemari
Coba …, gue pengen tahu apa hajatnye
Murid : laahhh lah … emang lom di kasih tahu Bang …
P. Pintu : belon. Baru tempe doangannn ini ame cabe rawit.
Murid : ( nanya ke murid ) Bang … emang lom di kasih tau ke Guru-gurunye
Siswa/i : Udah Bang…
Murid : Bang …
Ada siang ada malem
Ada bulan ada matahari
Kalo bukan lantaran izazah yang ada di dalem
Kaga bakalan ni anak-anak saya anterin ke mari
P. Pintu : Ohhh … jadi luh dateng ke mari lantaran izazah yang ade di dalem
Bang .., kaga saleh lu nanem ari-ari
tapi sayang kaga ade lampunye
emang kaga pada salah lu dateng ke mari
tapi sayang tu izazah udah ada yang punye
Murid : ( nanya ke siswa/I ) kite ke sini izazah udeh ade yang punye ???
Terusin kage nih ?
Siswa/I : terusin dah Bang, terusin tanggung …
Murid : Bang … asal lu tau aja ya
Krukuk kuburan Cine
Kuburan Islam gue yang ngajiin
Biar kate tuh izazah udah ade yang punye
Tetap aje kite mau jadiin
P. Pintu : Bang …. Gueh bilangin ya ..
Mendingan lu pergi ke Cikini
Dari pada lu pergi ke Senayan
Ehh mendingan lu angkat kakin dari sini
Dari pada hajat lu kaga kesampaian
Murid : Waduh … ngusir lagi die …
Bang … ibarat kata baju kepalang basah
Masak nasinye udah jadi bubur
Ehhh biar kate mati bekalang tanah
Pantang bang, kaga bakalan ayeh mundur
P. Pintu : jadi lu kaga mao mundur
Murid : pegimana mao mundur. Di belakang gueh banyak orang tua.
P. Pintu : Ikan sapu-sapu mati di tusuk
Dalem kuali kudu masaknye
Nih palang pintu kage ijinin lu masuk
Kecuali lu penuhi dulu persyaratannye
Murid : ohhh … jadi kalo mao ambil izazah, ade syaratnye Bang ?
P. Pintu : Ade … mao jadi pelayan aje ade syaratnye, apalagi mao ambil izazah
Murid : Bang …. Ke Tenabang membeli limo
Jangan lupa sambel kecapnye
Kalo itu yang abang mao
Sebutin dah bang syarat-syarat nye
P. Pintu : lu pengen tahu syarat-syaratnye … nih lu dengerin …
Kuda lumping dari Tangerang
Kedipin mata nyari menantu
Lu pade pasang kuping biar terang
Nih lu jatoin dulu gue punye palang pintu
Murid : ya udah. Abang diem-diem biar gampang saya jatoin ( sambil
nyamperin palang pintunye, terus jatuhin )
P. Pintu : jiah elehhhh, bukan begitu maksudnye… maksud gueh. Lu berkelahi
ame gueh punya jago.
Murid : ohhhh … berkelahi maksudnye bang ?
P. Pintu : Iya !
Murid : Bang … kalo kedipin mate cari menantu
Lu kudu cerite biar orang pada tahu
Eh bang jangan kate palang pintu
Palang kereta gue bejek jadi tahu
P. Pintu : ( Ngomong ke temannya ) eh busehhh … sakti ni orang Bang ya?
palang kereta di jadiin tahu … bukan Bang … kasih liat ke dia kite
punye mainan …
P.Pintu 1 : Bang … beli gado-gado di bambu apus
Naek sepeda lurus jalannye
Berape banyak jago yang udah gueh bikin mampus
Ini die bang jurus pukulannye
( ngeluarin jurus-jurusnye )
( usai nunjukkin permainan ) ini baru daonnye Bang, belum buahnye
P. Pintu : pegeimana Bang? Kalo lu takut mendingan lu pulang …
Murid : Eeiiittttt ntar dulu Bang …
Kalo kuda lumping cari menantu
Jangan lupa senyum simpulnya
Kalo abang punye palang pintu
Nih ideh kite siapin tukang pukulnya ( ngomong ame jago 1 )
Nunjukkin bang biar die pade jiper ngadepin kite …
Jago 1 : Bang … jalan-jalan ke tanjung pasir
Naek kuda jalannya pelan
Eh mendingan lu pada minggir
Sebelon kena pukulan
( keluarin jurusnya ) tuh bang… kalo lu daonnya, ini gua kembangnye
P. Pintu : ( setelah jago 1 keluarin jurusnya )
Bang … daon papaya rasanye basi
Jangan dibuang dipinggir kali
Maenan saudara kaya kelinci
Mendingan pulang nikahin banci
Jago 1 : Bang … perahu layar jalanya lurus
Sampe Tenabang jalanya muter
Waktu saya ngeluarin jurus
Teman abang kenapa badannya gemeter
( nunjuk palang pintu 1 )
P.Pintu 1 : ehhh Bang …
Burung puter mati di lubang
Dikuburnya di samping gudang
Gua gemeter bukan lantaran abang
Gua gemeter lantaran banyak perawan yang pada memandang
Jago 1 : cuiiihhhhh… eh Bang …
Cilincing pagarnya tembok
Emping ninjo kayak duit gobangan
Eh lu kencing kagak cebok
Laler ijo pada kondangan
P.Pintu 1 : Cilincing emang pagarnya tembok
Orang baru gua kelarin
Lu liat gua kencing kagak cebok
Lantaran baba lu yang ngajarin
Jago 1 : lu, jangan bawa-bawa baba gua …, kite berantem aja dah!
P.Pintu 1 : Jadi lu ngajakkin gua berkelahi, bek kalo begitu, gua pengen tau
sampe di mana, lu punya maenan???
# Akhirnya mereka berdua palang pintu 1 dan jago 1 saling berkelahi, dan
pada pertarungan itu, di menangkan oleh jagoan 1 dari pihak besan
laki-laki #
P. Pintu : ( Ngomong ama palang pintu 1 )
Ahhh… payah lu ah. Ama dia ajah bisa kalah, kapan semalam badan
lu udah di isi
P. Pintu 1 : Ama jimat Bang ???
P. Pintu : lhaa itu nasi sebakul, semalam sapa yang ngabisin…
P.Pintu 1 : diem-diem aja napah Bang, jangan disebut-sebut, jadi malu gua!
Murid : ( ngomong ama Duta laki-laki )
Tenang aja Bang … lu bakal jadi lulus (ngomong ama palang pintu)
Bang … masih ada jagoan lu ???
P. Pintu : Masih banyak Bang… ntar kalo abis gua pakai palang kereta
Murid : Ehhh buseh … palang kereta.
P.Pintu : Nih dia Bang jago aye atu lagi (nunjuk ke palang pintu 2)
Asal tau aja Bang …
Jurus dia jurus ciuknya
Pagi makan sorenya kaga
Eh Abang boleh percaya boleh kaga
Dia matiin orang sehari tiga
Murid : orang beneran Bang …
P. Pintu : Orang-orang sawah …
Bang kalo jalan ke Senayan
Ati-ati jalanya licin
Dari pada hajat lu kagak kesampaian
Lu pilih mati apa lu batalin
Jago 1 : Enak aja maen dibatalin, guah uda jauh-jauh ari, bersiap-siap maen
di batalin aja, bang…
Atasnya pisang bawahnya jantung
Mentah-mentah saya kelapain
Biar kata ni kepala kena kemplang kena pentung
Urusan dia gua bela-belain
( sambil nunjuk ke duta pelepasan )
P.Pintu 2 : Bang … Tung-tung Alang-alang
Alang-alang empanan kude
Gua kata mendingan lu pulang Bang
Dari pada bini lu jadi jande
Jago 1 : Tantang-tantang gulintang
Awan-awan diatas bulan berkawan bintang
Abang kalo mendukungnya jangan suka menantang
Ntar gua tendang jatoh celentang, gua masukin ke kurung batang
P.Pintu 2 : Ehhh Bang …
Mana kulon mana wetan
Rumah panggung bikinya papan
Orang-orang pada keringetan
Lantaran mayat geletak gua punya kekuatan
Jago 1 : Di atas gonggo di bawah gonggo
Ada gonggo item jangan di matiin
Di situ jago nih ketemu jago
Nyok kite berantem kita buktiin
P. Pintu 2 : ciaaatttttt ….
# akhirnya jago 1 dari pihak murid, ngelawan palang pintu 2, dari
pihak guru, dan akhirnya di menangkan oleh palang pintu 2, jadi
skornya 1+1 #
P. Pintu : lu tetap berkeras tetap masuk Bang …
Murid : iya bang… pantang mundur bang …
Daon kelor enak dimakan
Apalagi dicampur ama ikan peda
Ama pelor aja dia udah kagak mempan
Kecuali dia udah ke goda janda
P. Pintu : ilok jagoan kalahnya ama janda
Murid : (ngomong ama jago 2) maju Bang … lu adepin tu palang pintu
Jago 2 : (ngomong ama duta) iya Bang… Abang diem-diem aja disini…
(ngomong ama palang pintu)
Bang … uler sawah uler beludak
Nyusurin jalan di tanah licin
Kalo gua udah bertindak
Ntar nasi prasmanan bisa gua abisin
P. Pintu : dasar kemaruk
Murid : (ngomong ama jago 2) lu bikin malu aja, masa lu mao abisin sendiri
P.Pintu 2 : Bang … belarak kayu jati
Belaraknya dari Ciapus
Bergerak lu mati
Kagak bergerak lu mampus
Jago 2 : Kancil berlari dipinggir setu
Ambil gala terus tancapin
Sendiri jatoin palang pintu
Nih orang yang belon pernah kalah bakal ngadepin
P.Pintu 2 : Bang … Palmerah banyak Cinenye
Rawa Belong banyak Betawinye
Eh baju merah gua kagak kenal namanye
Bergerak dikit bolong pipinye
Jago 2 : Bang nih lu kenalin nama gua Rojali
Orangnya item matanya jeli
Musuh kagak gua cari
Kalo udah berantem pantangan gua lari
P. Pintu : lu kagak mao lari juge???
Jago 2 : Pegeimana mo lari … ada rombongan bego…
P. Pintu 3 : Bang … Tung-tung Alang-alang
Alang-alang makanan sapi
Kalo lu emang kagak mao pulang
Berarti lu udah siap bakalan mati
Jago 2 : Bang … roti buaya kembang kelapa
Di Betawi buat arak-arak
Eh biar kate ilmu gua belon seberapa
Kalo udah kena bekelahi, usus lu gua bikin berantak
P. Pintu 3 : Bang … kalo kata orang sini!
Maafin-maafin bukan Cuma lebaran
Kalo perlu tiap ari, asal penuh kesadaran
Kalah menang kagak jadi ukuran
Nyang penting kite jalin persaudaraan
Jago 2 : gua demen begini ( sambil jalan jabat tangan buat salaman )
P. Pintu 3 : kagak pake berkelahi kite ( sambil nyambut salaman )
( tiba-tiba ciiaaaattttt …. ( ternyata Cuma boongan aja)
Jago 3 : wah … jagoan tukang boong
# Akhirnya palang pintu 2 dan palang pintu 3, dari pihak guru
ngeroyok jago 2, dari pihak murid, ditengah perkelahian, mereka
adu pantun kembali #
Jago 2 : Bang… ke gelodok beli pajangan
Jangan lupa bawain gua bawain ikan tongkol
Dari pada itu golok bakal pajangan
Mendingan lu kasih si udin buat ngupasin jengkol
P. Pintu 2 : ( Ngeluarin golok )
Asal lu tau aja bang, ini golok gua satu-satunya dari cibatu
Dibikinnya dimalem Maulid tanggal Satu
Lu didepan gua jangan belagu
Ntar gua tenggel pala lu buat ganjelan pintu
P. Pintu 3 : ( nanya ke jago 2 ) lahhh lu sendiri itu golok, ngapa kagak lu
keluarin Bang ???
Jago 2 : Asal lu tau aja Bang …
Tadi ada orang jawa, minta di anterin ke Gelodok
Mao beli keran yang ada rada panjangan
Ehh kalo gua udah keluarin nih golok
Tujuh kelurahan pada kemalingan
Murid : Asal jangan abis mantun, ntar lu dibawa ke Polsek
# Mereka bekelahi kembali, pertandingan di menangkan oleh jago 2 #
Murid : Pegeimana Bang? Jagoan Abang udah pada koit Bang! Apa
rombongan saye udah boleh masuk.
P. Pintu : Ntar dulu Bang…
Manisan cereme jangan dihabisin
Makan nasi di atas bale
Syarat pertama udah abang penuhin
Tapi masih ada syarat yang kedue
Murid : masih ada lagi bang syaratnye, sebutin Bang…
P. Pintu : Bang … Tukang sekuteng dagangnya malem
Jalannya muter kepasar Keranji
Saya minta abang kaga cuman jago berantem
Tapi saya pengen dengar abang ngaji
Murid : cuman itu bang syaratnye ?
P. Pintu : kalo itu bisa, silakkan dah masuk bang
Murid : Bang … tumbuk ketan jadi uli
Ulinye juga kudu di tapein
Betaon-taon anak betawi belajar ngaji
Nih sikehnye tulung didengerin
# Sikeh pun dilantunkan #
Murid : pegeimana Bang? Apa ada lagi syaratnye
P. Pintu : udah Bang, silakkan dah Abang ame rombongan pada masuk Bang
Murid : Bang … siang ari di Gondasari
Kalo malem ada di Munjul
Ini ari die mukanya berseri
Lantaran besok malem die mau macul
# Hadroh, lagu Sholawat #

Dadang Kurnia, S.Pd.I

Narasi kakak kelas

NARASI SISWA/I

Tetesan keringat jerih payahmu


Jemari-jemarinya luluh lantakan meja
Diajarkannya berdo’a dan bershalawat
Alun-alun semilir indahnya kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menanti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek
Sungguh sama suaranya menggemakan dunianya
Gerakkan langkahnya dan detakkan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku …jiwaku…
Dan bumi akan tak akan bisa tumbang hingga ke langit
Permata indah, indahnya cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan cinta
Terima kasih guruku
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugas mu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas semua jasamu
Guru ijinkan kami meneteskan embun dimata ini
Ijinkan kami menggenggam ketabahan mu
Ijinkan kami memahami keikhlasanmu
Ijinkan pula, kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini
Guru …
Dengan lengan kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu
Dengan hati ini, kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna
Kini kami baru mengerti, arti ketulusanmu
Ketulusan yang tak terbayarkan, dengan apa pun itu
Guru …
Tanpa mu kami bukanlah siapa, kami bukanlah apa
Disudut dada kiri kami, namamu telah membeku menjadi satu
Guru …
Maafkan kesalahanku
Maafkan kesalahan kami
Maafkan kesalahan teman-teman kami
Maafkan kesalahn adik-adik kelas kami
Do’akan kami agar menjadi anak yang berbakti
Guru …
Terima kasih atas segala keikhlasanmu
Terima kasih atas segala perhatianmu
Terima kasih atas segala kasih sayangmu
Terima kasih atas segala yang telah engkau berikan kepada kami
Guru …
Terimalah salam hormat kami
Terimalah salam takdzim kami
Terimalah salam maaf kami
Biarlah do’a kami yang memelukmu dari jauh
Maaf kan kami guru
NARASI GURU

Anak-anakku tercinta
Tiga tahun sudah waktu berlalu
Tak terasa banyak sekali hal yang telah kita lakukan
Senang, sedih,suka dan duka terangkai dalam satu cerita
Yang indah dan penuh kesan
Anak-anakku tercinta
Jika kita menolak kebelakang
Ada tawa ria disanah, ada berjuta asa
Silih berganti, sungguh menghantarkan
Langkah yang kita jalani bersama
Anak-anakku tercinta
Hari berlalu, tahun pun berganti sudah
Guru-guru mengajarmu, mendidikmu, menasehatimu,
Menumpahkan segala kasih dan sayang,
Dengan tulus ikhlas tanpa kenal letih dan lelah
Anak-anakku tercinta
Kini diantara tembok-tembok bisu sekolahmu
Diantara semilir angin, hijaunya dedaunan
Dan bunga-bunga indah ditaman mu
Kami ingatkan kepada mu, kejarlah semua mimpi-mimpi indahmu,
Raihlah cita-cita leluhurmu, larilah menyongsong masa depanmu
Teguhkan pada pendirianmu jangan putus asa menjalani sisa hidupmu
Belajarlah keras tuk mendapatkan sempurnanya ilmu
Janganlah menangis ketika bersedih
Janganlah meradang ketika terluka
Janganlah putus asa ketika tak terlaksana
Sebab hidup adalah perjuangan
Dan kita harus berusaha keras untuk mendapatkan kemenangan
Anak-anakku tercinta
Kehidupan terus mengalir
Tanpa pernah manusia bisa membendungnya
Ada timur ada barat, ada siang ada malem, ada kecil ada besar
Ada kehidupan ada kematiaan, ada pertemuan tentulah aka ada perpisahaan
Tiga tahun yang lalu, gerak lincah tubuhmu
Dan senyum polos bibir mu, dateng disini berharap dengan segenap jiwa ragamu
Dengan tekad dan semangat bajamu
Mendidik kami mendidikmu dengan cinta dan kasih sayang yang tulus
Kami berikan cinta itu, kami berikan kasih itu
Dengan harapan kelak engkau akan menjadi manusia
Yang berilmu tinggi, berakhlak mulia dan menjadi insan yang taqwa
Anak-anakku tercinta
Selamat melanjutkan langkah hidupmu
Selamat mengejar cita-citamu
Cinta kasih kami mengiringimu, do’a tulus kami menyertaimu
Selamat jalan sayang, selamat berpisah
Sayonara untuk anak-anakku
Dengar,dengar,dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita-cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap oftimis
Paculah laju kudamu dengan sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Inget, engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tangan mu
Harapan terpendam ada dipundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Ya Allah, bantulah aku
Kuatkanlah suara,tubuh dan pikiran mereka
Berikanlah ekpreksi pada perasaan mereka
Dan kendalikan tingkah laku mereka
Tapi yang terpenting
“ Bantulah aku untuk mencintai mereka ”.
Kamu ingatkan pada diriku
Ketika aku sangat muda dulu
Penuh semangat melompat-lompat
Tak kenal lelah tak jengah-jengah
Kamu tersenyum selalu
Seperti aku muda dulu
Penuh harap kerjakan semua
Tak habis asa entah apa menerpa
Kamu hebat, anakku
Tak jauh beda dengan diriku
Tiada halangan kau hentikan
Tiada rintangan kau lemahkan
Jadilah hebat melebihiku
Tapi ingat ini, anakku
Lepaskanlah, segala beban yang tak berguna
Melangkahlah, bukan untuk masa remaja saja
Jadilah manusia yang seutuhnya belajar sepanjang masa
Lihatlah … seharian
Aku telah diminta menjadi seorang actor
Teman, penemu barang hilang, psikologi,
Pengganti orang tua, penasehat, hakim, pengarah,
Motivator, dan pembimbing murid-muridku
Meski tersedia peta,grafik,formula,kata kerja,cerita dan buku
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan
Karena murid-muridku, sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri
Untuk belajar apakah yang ku punya
Anak-anakku selain buku-buku dan sedikit ilmu
Sumber pengabdianku padamu
Kalu dihari minggu enkau dateng kerumahku
Aku takut anak-anakku, kursi-kursi tua yang disanah
Dan meja tulis yang sederhana
Dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
Semua padamu akan bercerita
Tentang hidupku dirumah tangga
Ah, tentang ini tak pernah aku bercerita depan kelas
Sedang menatap wajah-wajahmu remaja
“ Horizon yang selalu biru bagiku ”
Karena ku tahu, anak-anakku engkau terlalu muda
Engkau terlalu bersih dari dosa untuk mengenal ini semua

Ayuh !
Bangkitlah wahai muridku
Buanglah selimut mimpi
Ketika fajar mengetuk pintu hari
Mulakan langkah berani
Membawa Watikah Amanah dan janji
Muridku
Tahukah kau?
Bahwa setiap waktu
Betapa lebatnya dedaunan ilmu
Secepat musim berlalu
Tapi …
Manakah mampu meneduhkan hidupmu
Jika usahamu kian pantas dihambat jemu
Muridku
Coba kau lalukan napas kentalmu
Pada Ayahmu, pada Bundamu, jua pada Gurumu
Bahwa gunung harapan bisa kau daki
Puncak menara bisa kau jajaki
Dan ketahuilah !
Ketika bibir suria menguntum senyum
Lalu menghulurkan jemari halusnya
Serta melambai ucapan “ SOBAHUL KHAIR dan AHLAN WASAHALAN ”.
Buatmu tamu terhormatnya
Maka mengertilah, bahwa indah cahaya
Akan menemani tiap jejak sepatu putihmu
Menuju teratak ilmu itu
Yakinlah bahwa kesuksesanmu adalah kebanggaaan
Muridku, biarpun hari depanmu
Masih dalam dua kemungkinan
Namun, biarlah “ UTARA dan SELATAN menjadi tawanan
Diatara dua, aku harus memilih entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri dintara keduanya dan aku menetukannya
Diantara, dua aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bias begelut diantara keduanya dan aku meratapinya
Dintara dua aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Tangan ini saya memegang aku
Menyentuhnya sekarang untuk selama-lamanya
Dan pengetahuan yang saya bagikan
Aku memberikan untuk saya untuk kalian
Dengan harapan bahwa semua
Yang kalian lakukan dan katakan mencerminkan pembelajaran
Dan semua penghargaan yang kalian terima, apakah orang yang kalian telah terima
Saya guru kalian saat ini, dan teman sejati kalian
Tapi ketika tahun berakhir, pikiranku dari kalian tidak akan berakhir
Untuk dalem memori tersayang selamanya
Kalian akan dan ketika kau pergi, aku berharap bahwa kalian
Akan mengambil bagian dariku
Tangan ini saya memegang aku
Untuk menyentuhnya sekarang untuk selama-lamanya
Dan pengetahuan yang saya bagikan
Aku memberikan dari saya untuk kalian
Berikut adalah gambar, bahwa kalian dapet harta karun
Pengajaran kalian telah menyenangkan
Tahun sekarang berakhir
Ketahuilah kalian berada di hatiku selamanya

Narasi kakak kelas


NARASI SISWA/I
Sekian lama kami belajar, berjuang melawan males dan lelah
Kini tiba saatnya, kami akan berpisah
Meninggalkan semua kenangan yang pernah kita bina
Bersama teman-teman dan guruku tercinta
Disini kami merajut sebuah cerita masa kecil silam
Mulai sejak TK, MI, SD sampai sekarang ini
Masa-masa yang indah dan sangat berkesan untuk kami kenang dalem bingkai sejarah
Ingin kami ulangi semua kenangan itu
Tapi semua percuma, sebab saat ini kami akan berpisah
Dan semuanya hanyalah tinggal kenangan
Ya Allah, andai saja boleh kami meminta
Perpanjanglah kenangan-kenangan kami
Dan maafkanlah dosa guru hamba
Karena merekalah penyelamat masa depan hamba
Guru …
Disini ladang perjuangan kami
Menuntut ilmu atas jerih payahmu setiap waktu bersamamu
Hujan, pekerjaan, bahkan tugas untuk mencari nafkah, mereka tinggalkan
Demi murid-muridmu
Semangatmu yang membaja dan keikhlasanmu yang laur biasa,
Membuat kami bangga menjadi murid-muridmu
Tapi apa balasan kami kepada mereka?
Sering kami tidak patuh terhadap perintahnya, jengkel, tidak mengerjakan PR
Tidak mendengarkan keterangannya, telat masuk sekolah,bahkan kami pernah menyakiti engkau
para guru?
Ya Allah … pantaslah hamba atas kelakuan kami Ya Allah?
Guru semoga engkau tak parnah emnyimpan dendam untuk kami
Kau adalah segala-galanya untuk kami
Guru, sesungguhnya kami tak sanggup untuk melewati semua akhir dari kenangan ini
Sebab menangispun kami tak sanggup apalagi harus kehilanganmu, wahai para guru
Guru
Maafkan kami
Maafkan kami wahai para guru
Sepertinya kami ingin memelukmu erat dan menumpahkan sejuta penyeselan
Dan kesalahan yang pernah kami lakukan kepadamu
Wahai para guru… tapi kami pikir semua ini tidak cukup
Sebab kesalahan kami padamu, terlalu banyak untuk kau maafkan
Kami hanya bisa berdo’a yang tak bermusim untukmu
Guru …
Guru kau akan selalu hidup dalem ingetan dan do’a kami setiap waktu
Guru
Maafkan jika selama ini jasamu tak terbales
Kami hanya mempunyai do’a tulus ikhlas untukmu, wahai guru
Karena engkau, kami bias menjadi siswa yang berakhlak, tahu dan cerdas, seperti mimpimu
untuk kami …
Apa yang harus kami lakukan? Sementara air mata berlinang deras tak tentu arah
Meraup semua kesedihan hari ini
Guru
Lihat kami, lihat senyum kami, air mata kehilangan kami, sebab di kelopak mata kami
Takkan pernah pupus dan kering
Ya Allah, saksikanlah kami
Ya Allah, pujilah guru-guru kami
Berilah beliau kesejahteraan hidup yang cukup
Jauhkan mereka dari mara bahaya dunia akhirat
Lindungi mereka, sebab mereka adalah malaekat
Penyelamat masa depan kami
Guru
Iringi kepergian kami, dengan do’amu yang suci
Dengan cinta yang tak bermusim untuk kami
Do’akan kami semoga menjadi anak yang soleh, solehah dan berbakti
Karena engkau kami semua tahu terhadap rumus dunia dan jalan menuju syurga
Selamat tinggal guru
Titip adik-adik kami
Selamat tinggal guru
Ikhlaskan kepergian kami
Selamat tinggal guru
Kau adalah kado terindah dalem hidup kami
Ayah, ah. Nama itu selalu menyimpan kenangan
Selama aku hidup hingga nanti setelah mati
Masih ingatkah kalian, pada kemarahan ayah kita?
Saat kita melakukan kesalahan, atau saat keinginan kita tak sejalan dengan apa yang Ayah
harapkan
Masih ingatkah sosok laki-laki, yang bekerja yang mencari receh, demi sesuap nasi yang kita
makan setiap hari?
Masih ingatkah pada sosok pria, yang sering kali pulang, dengan wajah letih dan kening berkerut
Setelah seharian membanting tulangnya demi kehidupan kita
Bagiku, Ayah lebih dari sekedar manusia yang telah berkorban demi kehidupanku
Lebih dari itu, adalah malaikat pelindung
Yang Allah kirimkan untuk kita
Diantara senyum lebar Ayah, saat dia bahagia
Diantara giginya yang kian rontok dimakan usia
Atau wajahnya keriput yang menghiasi rupanya
Tentu ada banyak kenangan baik, menyenangkan atau menyedihkan
Yang membekas dihati kita, mengenai sosok Ayah
Kenangan-kenangan dan jasa-jasa Ayahlah yang kemudian menuntun jemari ini
Menulis huruf demi huruf dalam satu tulisan puisi tentang Ayah
Yang penuh kasih sayang
Remang hadirku di dunia
Lalu cahaya membuka tabir kepanaan
Dunia beserta hamba-hambanya
Beriring hiruk padang sesatnya
Aku menangis memejamkan segenap mata
Ketika para penungggu hadir
Tertawa bahagia atas diriku
Dan keselamatan bundaku
Bunda telah mengantarku melewati jurang maut
Ketika malaikat pun tak lepas, dari saat datengku
Sementara bunda menjerit menahan sakit, bertarung dengan kematian
Demi aku yang tak berbakti
Bunda
Engkau adalah sebalik cahaya yang terkurung dalam jasad pana
Disana kita bersama
Dalam syurga para bidadari yang agung
Menangislah bunda
Mungkin tak cukup kasih untuk mengingat betapa besar jasamu
Tak cukup ingat, betapa tulus cintamu, saat aku bukan siapa-siapa
Tanpa apapun dia
Kau menyelimuti duniaku, dengan beragam cerita, beragam rasa
Dan sering kali beragam makna
Mengapakah durhaka jika bunda begitu cinta
Mengapakah membangkang jika bunda begitu saying
Mengapakah selalu membantah, bahkan saat bunda kian lemah
Maafkan aku, anakmu yang tak tahu budi
Mnangislah bunda
Maafkanlah anakmu, yang hanya bisa menagih bahagia namun mencekik lehermu
Yang hanya bisa mengemis, namun membuang baktiku
Menangislah bunda
Jangan tahan, tangismu demi aku, karena tangisan dalem hati
Jauh lebih menyengat dari tangis airmata
Biarkan aku tersiksa atasair lukamu
Maafkan aku duhai bunda
Jika masih ada waktu
Ijinkan aku mengucap baktiku
Membangun budiku
Untuk menmani hari terakhirmu
Sebelum malaikat dateng menjemput takdir pungkasmu

NARASI AYAH DAN IBU

Ayah dan bunda


Mereka adalah sosok yang luar biasa
Dalem kehidupan kita
Kita menjadi saksi perjuangan mereka
Yang begitu sangat luar biasa dalem kehidupan kita
Cucuran keringat yang keluar
Perginya ayah kita dari rumah kita
Untuk mencari nafkah
Pagi siang malem kadang tak pulang
Ternyata semua itu dilakukan untuk kita
Lalu bagaimana dengan bunda
Tidak pernah dihiraukan, dan rasa sakit
Yang mendera,apalagi saat kita dikandungnya
Sembilan bulan kita berada di dalem perutnya
Saat-saat yang menegangkan
Saat kita dilahirkan, itu adalah saat yang paling berat
Yang dirasakan oleh ibunda kita
Yang ada dipikirannya
Hanyalah bagaimana kita bisa keluar dengan selamat
Menatap dunia ini
Maka yangpantas bagi kita adalah apa
Kita mengangkat tangan
Kita bermunajat, kita meminta kepada Allah
Untuk Ayah dan Bunda kita
Duhai Allah, yang maha rahman dan maha rahim
Engkau pasti mendengar
Apa yang kami pinta
Ya Allah
Engkau pasti tahu, apa yang kami harapkan
Untuk Ayah dan Bunda kami
Ya Allah, selamatkan mereka
Ya Rabb, jika halnya mereka masih hidup
Kami hanya memohon Ya Allah
Panjangkan umur taat mereka
Umur ibadah mereka
Jangan susahkan mereka dalem kehidupan ini
Karena mereka sudah susah mengasuh kami,membesarkan kami
Jangan biarkan kami
Membuat hati mereka luka
Bahkan air mata mengalir dari kedua mata mereka
Ya Allah, Ya Rabbana
Untuk mereka, Ayah bunda kami yang sudah ada di dalem kuburnya
Kami memohon kepada engkau Ya Allah
Jangan disiksa, Ya Allah
Jangan di adzab
Jadikan kuburnya taman-taman syurga
Berikan haruman syurga di dalem kuburnya
Jadikan setiap amal baiknya
Adalah sahabat di dalem kuburnya
Kami menjadi saksi Ya Allah
Bahwa mereka adalah orang yang sangat luar biasa dalem kehidupan kami
Ya Robbyyyy … jika kalau nanti Ya Allah
Engkau betul-betu selamatkan kami
Kami hanya ingin kau pertemukan kami, dengan kedua orang tua kami lagi
Rindu Ya Robb… rindu hati, menatap wajahnya, mendengar suaranya
Ini karena bukan kehatan pelukkan
Ya Allah Ya Robby Ya Rabbana
Syurga itu tidak akan indah
Tanpa kedua orang tua kami
Syurga itu tidak akan terbuka, tanpa mendengar Ya Rabb,
Mereka itu membuat kami seperti ini
Mereka yang telah menjadikan kami
Bermakna dalem kehidupan ini
Maka Ya Rabbana, jangan biarkan kami terpisah
Jangan biarkan kami, tidak lagi bisa melihat wajah keduanya Ya Allah
Ya Rabbana, selamatkan mereka, selamatkan mereka
Narasi Adik Kelas

SELAMAT JALAN

Rasanya baru kemarin


Ketika kami malu-malu
Dateng di tempat ini
Dan kakak menyapa
Namun dihari ini
Kakak akan pergi meninggalkan kami semua
Tuk gapai cita dan harapan
Masa depanmu …
Masih ingatkah kakak
Saat kami menangis di sudut ruang
Dengan lembut kakak tersenyum
Lalu berkata … bagikan dukamu untukku …
Hari-hari sering kita lalui bersama
Engkau ajarkan kami
Sebuah persahabatan
Engkau ajarkan kami
Sebuah ikatan
Engkau ajarkan kami
Sebuah kekeluargaan
Engkau ajarkan kami
Sebuah kenangan
Andai saja bisa kami menahan
Jangan tinggalkan kami
Kami masih butuh figure seorang kakak
Kami masih ingin tersnyum
Menyambut hari bersama kakak
Kami masih ingin bercanda dan tertawa bersama kakak
Kami masih ingin
Namun
Jika waktu tlah bertentu
Pergilah … melangkahlah
Maaf … kami tak bisa berikan yang terbaik
Hanya barisan do’a yang kami iringkan
Selamat jalan
Selamat berpisah
Selamat berjuang
Hati dan jiwa kami akan selalu bersamamu

Anda mungkin juga menyukai