Anda di halaman 1dari 56

Makalah Krida Bina Obat

Diajukan untuk memenuhi tugas untuk mendapatkan badge Krida bina obat Saka
Bakti Husada

Pamong Saka: Soni Juliana Putra, SKM

Disusun oleh:
Alfia Novita Wiyanti

Saka Bakti Husada Kalijati


Jln Raya Kalijati Timur
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Krida Bina Obat

ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

Pamong Saka Bakti Husada Kalijati untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus Krida Bina

Obat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Krida Bina

Obat Saka Bakti Husada bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Soni Juliana Putra, SKM, selaku

Pamong Saka Bakti Husada Kalijati yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya

juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Kalijati, 15 Maret 2021

ii
Alfia Novita Wiyanti

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Pengertian Krida bina obat...............................................................................................2


2.2 Kecakapan Kusus dalam Krida Bina Obat.......................................................................2
2.2.1 Kecakapan Khusus Pemahaman Obat.......................................................................2
2.2.2 Kecakapan Khusus Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...........................................10
2.2.3 Kecakapan Khusus Pencegahan dan Penanggulangan Zat Adiktif.........................16
2.2.4 Kecakapan Khusus Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan...........................................19
2.2.5 Kecakapan Khusus Pembinaan Kosmetik...............................................................26
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................31

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................31
Daftar pustaka..........................................................................................................................32

4
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satuan Karya Pramuka disingkat Saka adalah wadah pendidikan kepramukaan guna

menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan,

kemampuan, keterampilan dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang

kejuruan, serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanaan kegiatan nyata dan

produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya, serta

bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi

pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan, dalam rangka

peningkatan ketahanan nasional.

Saka bhakti husada (SBH) merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka yang

merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis

dalam bidang kesehatan. Secara fisik, SBH telah melembaga dan tersebar diseluruh

provinsi, kabupaten/kota serta di wilayah kecamatan. Mereka merupakan kader

pembangunan bidang kesehatan yang telah dibekali dengan pengetahuan dan

keterampilan praktis Saka Bakti Husada, Satuan karya tempat peningkatan dan

pengembangan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kecakapan dan

pengamalannya dibidang kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Krida Bina Obat?

b. Apa saja kecakapan khusus yang ada di Krida Bina Obat?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader

pembangunan dalam bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma

hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat dilingkungannya.

1.4 Manfaat
a. Agar kita lebih tahu tentang Krida Bina Obat.

b. Agar kita tahu tentang kecakapan khusus yang ada di Krida Obat.

2
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Krida bina obat

Krida Bina Obat merupakan salah satu dari Krida yang ada pada Saka Bakti Husada.

Saka Bakti Husada sendiri memiliki 6 krida, krida bina gizi, krida bina lingkungan

sehat, krida bina keluarga sehat, krida bina perilaku hidup bersih dan sehat, krida

penanggulangan penyakit dan krida bina obat. Krida bina obat sendiri adalah krida yang

membahas semua masalah obat-obatan, seperti apa pemahaman obatnya,

penggunaannya, takaran, dosis dan anjuran-anjuran dalam pengobatan. Kemudian juga

mempelajari obat apa yang cocok untuk penyakit A misalkan dan obat untuk

mengurangi rasa nyeri atau sakit serta obat untuk menyembuhkan penyakit yang

dipahami pada Krida ini.

Pembahasan pada krida bina obat sendiri mencakup banyak aspek, dan juga

mendalami ilmu dari obat yang terbuat dari bahan kimia sampai dengan obat yang

berasal dari alam. Selain itu pula Krida Bina Obat sendiri juga memiliki beberapa point

sub menu pembahasan pada Krida ini, atau dapat dikatakan dengan Kecakapan Khusus

pada Krida ini. Setiap masing-masing krida pada Satuan Karya memiliki Kecakapan

Khusus sendiri, dan berbeda-beda setiap krida. Seperti halnya dengan Saka lainnya Saka

Bakti Husada pun memilikinya, contohnya pada Krida Bina Obat ini yang memiliki 5

(lima) Kecakapan Khusus.

1
2.2 Kecakapan Kusus dalam Krida Bina Obat.

5 (lima) point pada Kecakapan Khusus yang dimiliki Krida Bina Obat dibahas juga

sesuai dengan menu utamanya yaitu Bina Obat sehingga Kecakapan Khusus pada Krida

ini ialah seperti berikut :

2.2.1 Kecakapan Khusus Pemahaman Obat.

1. Mengetahui arti, guna dan bahaya obat Obat adalah zat kimia yang bersifat racun,

namun dalam jumlah tertentu dapat memberikan efek mengobati penyakit. Oleh

karena itu obat harus digunakan dengan takaran/ jumlah, cara, waktu dan lama

penggunaan yang tepat, agar tidak sampai meracuni manusia. Obat adalah bahan atau

paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi

atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,

pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.

2. Mengetahui obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama Mengerti

tentang obat yang digunakan untuk pertolongan pertama pada :

- Diare

- Penyakit kulit

- Batuk

- Demam tinggi

- Penyakit kecacingan

- Luka bakar ringan

Obat yang digunakan untuk :

a. Diare

- Untuk mencegah dehidrasi : oralit

- Untuk menghentikan diare : norit (karbo adsorben)

2
b. Penyakit kulit

- Luka : Povidon Iodin

- Biang keringat : Bedak salicil

- Bisul : salep ichtiyol

c. Batuk

- Pereda batuk : Obat Batuk Hitam (OBH)

- Pelega tenggorokan : jeruk nipis + kecap 4

d. Demam

- Parasetamol

- Asetosal

e. Penyakit kecacingan

- Piperazin

- Pirantel Pamoat

f. Luka bakar ringan : salep minyak ikan

3. Mengetahui Bahaya Penggunaan Obat yang Melampaui Takaran Obat harus digunakan

sesuai dengan dosis dan cara penggunaan yang dianjurkan oleh dokter atau tercantum

pada kemasan. Pada keadaan tertentu obat memiliki efek samping yang dapat terjadi.

Harus diperhatikan, pada kemasan obat bebas dan obat bebas terbatas biasanya tercantum

efek samping serta peringatan dan perhatian. Khusus untuk obat antibiotika, jika

digunakan secara tidak tepat dapat menyebabkan kuman/bakteri menjadi kebal. Oleh

karena itu penggunaannya harus berhati-hati dan sesuai petunjuk.

4. Mengetahui Cara Menyimpan Obat yang Baik dan Benar Obat-obatan pada umumnya

adalah bahan yang terdiri dari zat kimia yang sangat peka terhadap panas, kelembaban

3
dan sinar matahari. Oleh karenanya untuk menjaga agar obatobatan tetap baik mutu

maupun khasiatnya, obat ini harus disimpan dengan cara tertentu.

Cara penyimpanan obat di rumah tangga

Umum :

a. Jauhkan dari jangkauan anak – anak.

b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

c. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau

ikuti aturan yang tertera pada kemasan.

d. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang

tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.

e. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.

Khusus :

1. Tablet dan kapsul Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan/atau

lembab.

2. Sediaan obat cair Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin

(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.

3. Sediaan obat vagina dan ovula Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan

suppositoria) disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.

4. Sediaan Aerosol / Spray Sediaan obat aerosol/spray jangan disimpan di tempat

yang mempunyai suhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.

5. Mengetahui Tanda-Tanda Obat yang Rusak

Kerusakan obat dapat disebabkan oleh :

a. udara yang lembab

b. sinar matahari

4
c. suhu

d. goncangan fisik.

Cara mengetahui obat yang rusak

a. Tablet Terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul noda bintik–bintik, lubang-

lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab.

b. Tablet Salut Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan lainnya

dan terjadi perubahan warna.

c. Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat satu

sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan.

d. Puyer Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintikbintik, lembab sampai

mencair.

e. Salep / Krim / Lotion / Cairan Terjadi perubahan warna, bau, timbul

endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah menjadi 2 (dua)

bagian, mengeras, sampai pada kemasan atau wadah menjadi rusak.

6. Mengetahui dan dapat Menjelaskan Cara Pembuangan Obat Pembuangan obat dapat

dilakukan apabila obat rusak akibat penyimpanan yang lama atau kadaluarsa.

Obat yang rusak dibuang dengan cara :

1. Penimbunan di dalam tanah Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah.

2. Pembuangan ke saluran air Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan buang

kedalam saluran air.

Cara Pembuangan Kemasan Obat:

5
1. Wadah berupa botol atau pot plastik Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup

botol, kemudian dibuang di tempat sampah, hal ini untuk menghindari

penyalahgunaan bekas wadah obat.

2. Boks / dus / tube Gunting dahulu baru dibuang.

7. Obat-Obatan yang dapat Digunakan untuk Pertolongan Pertama

a. Diare

Cara meredakan diare

- Cegah terjadinya dehidrasi dengan banyak minum air putih.

- Hindari makanan padat atau makanlah makanan yang tidak berasa (bubur, roti,

pisang) selama 1-2 hari.

- Hindari makan makanan yang dapat merangsang lambung (makanan pedas, asam),

makanan berlemak dan produk susu.

Obat Diare

1. Untuk mencegah dehidrasi

- Berikan larutan garam oralit sesuai petunjuk petugas kesehatan atau

informasi pada kemasan.

- Jika tidak ada larutan garam oralit maka dapat dibuat larutan sendiri dengan

mencampur : gula 40 gram (1 sendok makan) + garam 3,5 gram (1 sendok teh)

6
dilarutkan dalam 1 liter (5 gelas) air matang. - Pada anak – anak diberikan

garam oralit dan Zink.

2. Untuk menghentikan diare

Dapat diberikan Norit (karbo adsorben).

Bagi anak usia dibawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan lanjut usia

konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk penggunaan obat.

Beberapa hal yang perlu diingat adalah :

1. Jangan menggunakan air sedang mendidih atau direbus.

2. Jika penderita muntah, pemberian larutan garam oralit dihentikan dahulu, kemudian

dilanjutkan lagi. Larutan garam oralit diberikan sedikit demi sedikit dan sering sampai

habis.

3. Pemberian garam oralit dapat dihentikan bila penderita telah segar kembali dan

tidak mencret/ diare lagi, atau sampai penderita tidak merasa haus lagi.

4. Setelah lebih dari 24 jam jangan diminum lagi, buatlah larutan yang baru.

5. Selama diare makanan dan minuman harus tetap diberikan.

6. Untuk bayi yang diberi

a. ASI

Pemberian ASI sekurang-kurangnya setiap 3 jam selama masa diare.

b. Susu Formula

Pemberian susu formula dapat terus diberikan tetapi diselang-seling dengan air

putih dalam jumlah yang sama banyak dan berikan paling sedikit setiap 3 jam

sekali.

7
7. Bila sampai hari kedua penderita masih terus diare, atau bila keadaan

penderita menjadi lebih parah, penderita harus segera dibawa ke fasilitas

pelayanan kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) terdekat, selama dalam

perjalanan larutan oralit terus diberikan.

b. Penyakit Kulit

Penyakit kulit ada bermacam-macam, seperti luka karena terpotong, biang keringat, gatal

karena alergi, penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti panu, kadas, kurap, dan lain-lain.

Untuk mencegah infeksi luka dapat digunakan Povidon Iodin sebagai antiseptik. Untuk

pengobatan biang keringat dapat diberikan bedak salisil pada tempat yang terkena. Untuk

mengobati panu, kadas dan kurap digunakan obat-obat yang mengandung asam salisilat,

asam benzoat, yodium dalam larutan yang mengandung alkohol.

c. Batuk

Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh

bakteri, virus, atau alergi.

Jenis batuk:

1) Batuk berdahak: batuk yang disertai dengan keluarnya dahak.

2) Batuk kering: batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.

Cara meredakan batuk

- Minum banyak air hangat.

8
- Jangan makan makanan dan minuman yang merangsang batuk, seperti air dingin (es), soda,

kopi, makanan dingin atau berminyak.

- Hindari udara malam dan asap rokok.

- Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan

- Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang

kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh 10 balsam/minyak

atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan.

Apa obatnya?

- Tanyakan pada apoteker di apotek.

- Gunakan obat berdasarkan jenis batuknya.

- Gunakan obat batuk dengan logo lingkaran berwarna hijau (obat bebas) atau logo lingkaran

berwarna biru (obat bebas terbatas) yang dapat diperoleh di Apotek atau Toko Obat.

- Baca informasi yang tertera pada kemasan obat.

- Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk penggunaan obat pada anak usia dibawah 2

tahun, ibu hamil dan menyusui.

d. Demam

Demam adalah kenaikan suhu tubuh lebih dari 37,2°C pada pagi hari dan lebih dari 37,7°C

pada sore hari. Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah gejala dari suatu

penyakit. Gejalanya adalah kepala, leher dan tubuh terasa panas sedangkan tangan dan kaki

terasa dingin dan menggigil.

Upaya yang dapat dilakukan

- Ukur suhu tubuh dengan termometer agar hasil yang diperoleh lebih tepat dan akurat.

- Kompres tubuh dengan air hangat.

9
- Istirahat yang cukup.

- Minum air yang banyak.

- Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.

- Gunakan pakaian tipis dan longgar dan bahannya menyerap keringat.

- Makan makanan yang bergizi.

Kapan sebaiknya berkonsultasi ke dokter/tenaga kesehatan lainnya

- Bila seorang bayi menderita panas.

- Bila demam lebih dari 39 ˚C (pada anak-anak 38.5 ˚C) dan tidak bisa turun dengan

parasetamol atau kompres.

- Bila demam tidak berkurang setelah 2 hari.

- Bila demam disertai dengan kaku leher.

- Bila disertai gejala-gejala lain yang berkaitan dengan demam seperti : ruam kulit, sakit

tenggorokan berat, batuk dengan dahak berwarna hijau, sakit telinga, sakit perut, diare, sakit

bila buang air kecil atau terlalu sering buang air kecil, bintik-bintik merah pada kulit, kejang,

pingsan.

- Bila terjadi demam setelah melahirkan atau keguguran.

Obat yang bisa digunakan untuk mengatasi demam

1. Parasetamol

Kegunaan obat : Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit

Hal yang harus diperhatikan :

10
- Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan

fungsi hati dan ginjal.

- Sebaiknya diminum setelah makan.

- Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan kelebihan dosis.

- Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi

hati.

- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.

Dosis Parasetamol :

Dewasa:

1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

Anak :

~0 - 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

~1 - 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

~6 - 12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg) 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

2. Asetosal (Aspirin)

Kegunaan obat : Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang

Dosis Asetosal :

Dewasa :

11
500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)

Anak :

2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam

4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam

6 – 8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam

9 – 11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam

> 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam

Hal yang harus diperhatikan :

- Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk

mencegah nyeri dan perdarahan lambung.

- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau

hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi.

- Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan

risiko perdarahan lambung.

- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat

hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan, kortikosteroid,

ibuprofen, penisilin dan vitamin C.

e. Penyakit Kecacingan

Penyakit kecacingan disebabkan karena kebersihan lingkungan atau kebersihan diri kurang

diperhatikan. Obat untuk mengobati penyakit kecacingan misalnya : piperazin, pirantel

pamoat. Piperazin maupun pirantel pamoat tersedia dalam bentuk tablet maupun berbentuk

sirup dalam botol kecil/60ml.

12
Piperazin

Tablet : 250 mg dan 500 mg

Sirup : 500mg/5ml dan 1000mg/5ml

Pirantel pamoat

Tablet : 125 mg dan 250 mg

Sirup : 125mg/5ml dan 250mg/5ml

Kedua obat kecacingan ini bisa dibeli tanpa resep dokter dalam jumlah tertentu. Oleh sebab

itu sebelum menggunakan obat ini agar dibaca keterangan yang terdapat pada etiket,

pembungkus atau brosur masingmasing obat.

Dosis Piperazin :

- Dewasa dan anak usia diatas 6 tahun : 3 x sehari 1000 mg (2 tablet @ 500 mg) Atau 14 3 x

sehari 1 sendok teh (1000mg/5ml)

- Anak-anak usia 3-5 tahun : 1 x sehari ½ sendok teh (2,5 ml sirup yang mengandung

1000mg/5ml)

Dosis Pirantel pamoat :

- Anak usia 2-5 tahun : 2 x sehari 1 tablet @ 125 mg

- Anak usia 5-10 tahunn : 1 x sehari 2 tablet @ 125 mg atau 1 tablet @ 250 mg

- Anak usia 10-15 tahun : 1 x sehari 3 tablet @ 125 mg

- Anak usia diatas 15 tahun – dewasa : 1 x sehari 4 tablet @ 125 mg atau 2 tablet @ 250 mg.

13
- Pirantel pamoat tidak boleh diberikan pada anak usia dibawah 2 tahun.

f. Obat luka bakar ringan

Obat luka bakar ringan seperti terkena benda panas, tersiram minyak panas, dapat diobati

dengan salep minyak ikan. Apabila tidak ada minyak ikan di rumah, dapat digunakan

margarine atau minyak goreng.

8. Mengerti tentang Penggolongan Obat

Penggolongan obat berdasarkan bentuk sediaan

a. Bentuk cair

Contoh : sirup, suspensi, eliksir, infus, injeksi, obat tetes

b. Bentuk setengah padat

Contoh : salep, krim, gel

c. Bentuk padat

Contoh : tablet, kapsul, serbuk, suppositoria

d. Bentuk gas

Contoh : inhalasi, aerosol

Penggolongan obat berdasarkan cara penggunaan

a. Obat dalam : obat yang digunakan melalui mulut (saluran cerna) Contoh : tablet, kapsul,

sirup, obat tetes mulut

b. Obat luar : obat yang digunakan tidak melalui mulut (saluran cerna) Contoh : salep kulit,

salep mata, injeksi, suppositoria, tetes mata, tetes telinga

14
Penggolongan obat berdasarkan penandaan

a. Obat Bebas Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada

kemasan diberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh :

parasetamol, vitamin dan mineral

b. Obat Bebas Terbatas Obat keras yang masih dapat dibeli bebas tanpa resep dokter, namun

penggunaannya harus memperhatikan informasi obat pada kemasan. Pada kemasan diberi

tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan kotak berwarna hitam berisi

pemberitahuan berwarna putih. Contoh : dimenhidrinat (obat anti histamin/anti alergi)

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas berbentuk empat

persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam ukuran panjang 5 (lima) sentimeter,

lebar 2 (dua) sentimeter yang terdiri dari 6 macam, yaitu P No. 1 s/d 6, sebagai berikut :

c. Obat Keras

Obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Pada kemasan diberi tanda lingkaran

merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.

Contoh : antibiotik

d. Obat Psikotropika

Obat keras yang berkhasiat mempengaruhi susunan saraf pusat, dapat menyebabkan

perubahan mental dan perilaku, dan hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Pada kemasan

diberi tanda lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang

menyentuh garis tepi. Contoh : diazepam, fenobarbital, klorpromazin.

15
e. Obat Narkotika Obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan

menimbulkan ketergantungan yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

P. No. 1 Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainya P. No. 2 Awas ! Obat Keras Hanya

untuk kumur, jangan ditelan P. No. 3 Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan

P. No. 4 Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakar P. No. 5 Awas ! Obat Keras Tidak boleh

ditelan P. No. 6 Awas ! Obat Keras Obat wasir, jangan ditelan

Pada kemasan diberi tanda palang berwarna merah didalam lingkaran bergaris tepi merah.

Contoh : kodein, petidin, morfin.

Penggolongan obat berdasarkan kandungan zat berkhasiat

a. Obat generik

Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia

untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Contoh : Parasetamol, Dekstrometorfan, dll.

b. Obat nama dagang

Obat nama dagang adalah obat dengan nama dagang sesuai dengan yang didaftarkan oleh

pabrik pembuatnya. Contoh : Panadol®, Bodrex®, dll.

c. Obat Paten

Obat paten adalah obat dengan nama dagang, mengandung zat berkhasiat yang masih

dilindungi hak paten dan didaftarkan sebagai milik pabrik obat tertentu.

16
9. Mengetahui Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Obat

a. Nomor Izin Edar (NIE) Nomor Registrasi Obat NIE yaitu tanda yang menunjukkan

izin dari pemerintah untuk diedarkan di Indonesia sehingga obat dijamin aman,

berkhasiat dan bermutu. Contoh : Reg. No. DTL 8513507010A1

b. Masa Kadaluarsa Masa kadaluarsa yaitu waktu yang menunjukkan batas akhir obat

masih berkhasiat dan aman digunakan. Penulisan dapat berupa tanggal, bulan dan

tahun, atau 18 hanya bulan dan tahun. Contoh : Juli 2015, 10OCT15, 08 07

c. Peringatan dan Perhatian Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan

obat.

Contoh :

- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,

glaukoma, hipertrofi prostat dan retensi urin.

- Selama obat minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaran bermotor atau

menjalankan mesin.

- Tidak dianjurkan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui,

kecuali atas petunjuk dokter.

- Jangan melampaui dosis yang dianjurkan.

2.2.2 Kecakapan Khusus Tanaman Obat Keluarga (TOGA) .

PENGERTIAN TAMAN OBAT KELUARGA taman Obat Keluarga disingkat TOGA adalah

sebidang tanah, baik dihalaman rumah, kebun ataupun yang berkhasiat sebagai obat dalam

rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat . bagi Rumah yang tidak memiliki halaman

yang luas TOGA dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pot atau bahan bekas seperti

ember, kaleng bekas cat dan lain sebagainya.

17
FUNGSI TAMAN OBAT KELUARGATOGA dapat digunakan untuk mengobati beberapa

macam penyakit. Sebagai penurun panas, obat cacing, obat mencret dan sebagainya. Apabila

setelah diobati dengan TOGA, penyakitnya belum berkurang, maka pelu segera dibawa ke

Puskesmas yang terdekat. Selain untuk mengobati penyakit, TOGA dapat pula dipergunakan

untuk pencegahan penyakit maupun peningkatan derajat kesehatan.

Fungsi Taman Obat Keluarga antara lain untuk :

1.Memelihara kesehatan

Ramuan obat tradisional yang sering dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan antara lain :

cabe lempuyang, beras kencur, madu telur dan lain sebagainya.

2.Mengobati penyakit

Banyak tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit antara lain : kina

untuk malaria, temu hitam untuk obat cacing, jeruk nipis untuk obat batuk dan lain

sebagainya.

3.Mencegah penyakit

Orang dulu sering menggunakan minyak sereh untuk menghalau nyamuk terutama di daerah

malaria, rebusan daun kumis kucing untuk mencegah batu ginjal, kunyit untuk mencegah

maagdan lain sebagainya.

4.Memulihkan kesehatan

Biasanya sehabis menderita penyakit nafsu makan perlu diusahakan agar menjadi normal

seperti sebelu menderitasakit.

18
Tanaman obat banyak memberikan pertolongan untuk meningkatkan nafsu makan seperti

ramuan yang bahan bakunya mengandung temu hitam. Untuk menambah darah perlu dipacu

dengan banyak makan sayur seperti bayam dan zat putih telur seperti telur ayam.

5.Memperbaiki gizi keluarga

Beberapa tanaman obat adalah tanaman penghasil buah-buahan atau sayuran, seperti papaya,

pisang, buah pare, daun katuk, dan lain sebagainya. Bagian tanaman tersebut dapat

dimanfaatkan untuk memperbaiki gizi keluarga.

6.Pelestarian alam

Dengan menanam tanaman obat, terutama tanaman yang dinyatakan hamper punah seperti :

temu putih, pulasari, gaharu dan lain sebagainya, maka upaya ini dapat diartikan upaya untuk

melestarikan tanaman obat.

Di samping itu menanam tanaman yang banyak digunakan untuk pembuatan obat, merupakan

upaya untuk mencegahpunahnya beberapa tanaman Indonesia.

MACAM TANAMAN OBAT

1.Jenis tanaman obat sering digunakan antara lain: kumis kucing, pegagan, jahe, kunyit, jeruk

nipis, jambu biji, daun wungu, beluntas, asam, lidah buaya, saga, temu lawak, pare, papaya,

pisang, sembung, sirih, temu kunci, ubi jalar dan lain sebagainya.

2.Bagian tanaman yang digunakan

Toga atau kependekan dari Taman Obat Keluarga, merupakan lahan atau tempat yang

digunakan untuk budidaya tanaman yang berkhasiat obat untuk memenuhi kebutuhan obat

keluarga.

19
Tanaman berkhasiat obat sudah digunakan sejak jaman nenek moyang sebelum adanya obat

dari bahan kimiawi. Banyak orang mengenal tanaman obat sebagai jamu (jawa). Pemanfaatan

tanaman toga tidak mempunyai efek samping seperti halnya mengkonsumsi obat kimiawi.

 Fungsi Toga

Taman Obat Keluarga (TOGA) selain berfungsi sebagai pelestari tanaman berkhasiat obat

juga berfungsi sebagai taman rumah tangga yang mampu menghasilkan oksigen (O2).

Tanaman toga selain sebagai media penyembuh juga dapat dipergunakan sebagai media

untuk terapi, perawatan tubuh dan penghangat badan. Dalam mengenal toga yang harus

diperhatikan adalah cara memperlakukan bahan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat

atau sesuai kebutuhan kita. Dalam dunia pengobatan ada pengobat alternatif yang

menggunakan tanaman toga sebagai media pengobatan, dalam hal ini perlu adanya

keterampilan dan pemahaman dalam meracik/meramu tanaman berkhasiat obat.

 Budi Daya Toga

Dalam pembudidayaannya tanaman toga tidak memerlukan lahan yang luas, cukup dengan

sebidang tanah pekarangan rumah atau dengan pot seperti halnya tanaman hias. Struktur

tanah tidak berpengaruh banyak terhadap pembudidayaan toga, yang terpenting adalah

perawatan dan pemupukan yang teratur sehingga nutrisi dari tanaman dapat terpenuhi.

Budi daya toga di lingkup rumah tangga dapat dimulai dari tanaman yang dapat dimafaatkan

sehari-hari baik sebagai bumbu masak atau sekedar bahan minuman penghangat badan.

Beberapa contoh tanaman yang biasa di tanam/dipergunakan untuk bumbu masak di

lingungan rumah tangga : jahe, lengkuas (laos), sere, jeruk nipis, lidah buaya, pepaya, jambu

biji dll. Walaupun hanya dilihat sebagai tanaman buah, pepaya dan jambu biji adalah salah

satu sumber tanaman berkhasiat obat.

20
Budi daya toga dalam ruang lingkup usaha dapat menghasilkan peluang usaha yang dapat

meraup keuntungan yang tidak sedikit.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman toga sesuai standar yang diberlakukan

Departemen Kesehatan adalah :

1. Lahan dan iklim yang cukup baik

2. Bibit

3. Cara budi daya

4. Cara pengawetan

5. Cara penyimpanan

 Cara Panen

Pada saat panen (kalangan usaha) atau pemanfaatan toga (dalam lingkup keluarga) yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Buah           : diambil yang sudah masak

2. Daun           : yang sudah membuka sempurna, terletak pada cabang/batang yang

langsung terkena sinar matahai.

3. Daun Muda : diambil di ujung cabang/ranting, warnanya lain dari daun yang tua

(warnanya lebih muda/cerah dari daun yang lain)

4. Rimpang      : diambil di musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya bagian atas

tanaman.

5. Kulit kayu   : diambil pada saat tanaman cukup umur dan dilakukan pada musim

kering.

21
6. Biji              : dari buah yang sudah tua mengering/yang telah pecah

 Pembuatan simplisia

Simplisia adalah bahan baku obat tradisional.

Adapun cara perlakuan hasil toga adalah sebagai berikut :

1. Pencucian

Tujuan pencucian adalah untuk memisahkan debu dan kotoran terutama tanah

1. Pembentukan

1. Rimpang/buah : diiris tipis, dijemur

2. Kayu, kulit : dipotong sesuai ukuran lazim

3. Daun, biji, bunga dll : langsung dikeringkan

1. Pengeringan

 Daun, bunga, irisan rimpang, irisan buah, bahan lain yang mudah dikeringkan dengan

cara dianginkan atau di jemur langsung.

 Untuk tanaman yang bergetah disarankan untuk dikeringanginkan terlebih dahulu

agar kandungan alami dalam tanaman tidak menguap atau hilang.

 Penjemuran tidak boleh langsung bersentuhan langsung dengan tanah dan logam,

harus diberi alas anyaman bambu atau sejenisnya.

 Bagian tanaman yang berupa kulit, batang, akar dan sejenisnya dikeringkan langsung

di bawah sinar matahari atau dalam oven

1. Pengemasan

22
Pengemasan dapat dilakukan dengan karung plastik/goni. Yang perlu diperhatikan adalah

apabila menggunakan bahan yang tidak dapat dilewati air harus ditambahkan bahan yang

mampu menyerap uap air, contoh untuk kantong plastik di dalamnya ditambah kertas untuk

menyerap uap air. Hal itu dimaksudkan agar embun/uap air yang dikeluarkan dari simplisia

tidak menempel di simplisia lagi karena akan menyebabkan tumbuhnya jamur.

Setelah dikemas karung simplisia baiknya diberi label untuk memudahkan pembedaan

dengan simplisia lainnya.

 Contoh Toga dan Manfaatnya

No Tanaman Fungsi Cara Pemanfaatan

Jeruk Air perasan buah di tambah kecap


Obat Batuk
Nipis manis diminum

Kencing manis,
Pare diparut, diambil airnya diminum
Pare penambah nafsu
1-3 kali sehari (± ¼ gelas belimbing)
makan

Pepaya Pencahar Buah matang dimakan langsung

Penambah nafsu
Daun papaya ditumbuk halus,
makan dan perbaikan
diambil airnya, diminum.
pencernaan

Daun jambu muda dimakan bersama


dengan garam sedikit.Atau daun
Jambu
Diare jambu biji ditumbuk, tambah air
Biji
matang dan garam sedikit, diperas
dan diminum airnya.

Lidah Ambil getah daun lidah buaya


Luka bakar
buaya oleskan pada luka bakar/melepuh

Sirih Mimisan Ambil daun, gulung, potong

23
ujungnya masukkan ke dalam hidung

Daun sirih direbus/diseduh air panas,


Anti biotik/septik
minum dalam keadaan hangat

Ambil daun sirih, hancurkan dan


Penghenti pendarahan tempelkan pada luka. (tidak untuk
luka yang dalam)

Bawang merah diparut, air jeruk


Bawang nipis, garam dan minyak kelapa
Demam pada anak
Merah dicampur, kompreskan pada ubun-
ubun

Daun ubi muda digilas dengan kedua


Ubi Jalar Bisul telapak tangan sampai hancur,
tempelkan pada bisul

Jahe ditumbuk, tempelkan pada


Jahe Memar
memar

Jahe ditumbuk, tempelkan pada


Kencur Memar
memar

Bila suka dikunyah mentah/ ambil


Obat Batuk
airnya tambah air, diminum

Parut empu kunyit, ambil airnya


Kunyit Sakit perut
tambah garam sedikit, minum

Sakit perut saat datang Kunyit diparut, tambah air dan peras
bulan tambahkan gula merah, minum

Ambil getah pohon pisang oleskan


Pisang Luka
pada luka

Daun pisang muda digunakan untuk


Penutup luka bakar penutup luka bakar akan meberikan
efek dingin

24
Air kelapa hijau/muda apabila
diminumkan pada penderita
Kelapa Keracunan keracunan akan menimbulkan rasa
mual dan memuntahkan racun yang
tertelan

Kulit ari batang daun kelapa (emput:


Luka
jawa) dikerok ditempelkan pada luka

Ambil getah pohon jarak tambahkan


Jarak Sakit pada gigi
garam sedikit tempelkan pada gigi
pagar berlubang
berlubang

Jambu Makan daging jambu biji merah akan


biji Peningkat Hb menambah kandungan Hb bagi
merah penderita DBD

2.2.3 Kecakapan Khusus Pencegahan dan Penanggulangan Zat Adiktif.

Masalah penyalahgunaan/ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

sejak dua dasawarsa terakhir telah menjadi masalah nasional yang mendapat perhatian khusus

baik oleh pemerintah, maupun masyarakat. Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain

tercemin dalam peraturan perundang-undangan dan berbagai program yang ada dalam bidang

yang berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut menanggulangi masalah ini melalui berbagai

upaya. Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa dalam hal ini tentu juga

ikut berperan dalam upaya pemerintah. Untuk itu, di dalam TTK ini diuraikan secara minim

dan singkat pengetahuan yang berhubungan dengan masalah ini, dengan harapan dapat

berguna membantu masyarakat secara umum dan pramuka secara khusus, dalam upaya

pencegahan dan penanggulangan narkotika, psikotropika, alkohol, dan zat adiktif lainnya.

1. Apa yang disebut narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

25
Narkotika

Narkotika (menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika) adalah zat

atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintesis,

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

sampai 42 menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan yang

dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang

tentang Narkotika. Narkotika dibedakan menjadi 3 golongan:

a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi

yang sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: opium mentah, tanaman koka,

tanaman ganja, MDMA, dan Metamfetamina.

b. Narkotika golongan II adalah narkotika berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan

terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:

fentanil, metadona, morfina, dan petidina.

c. Narkotika golongan III adalah narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kodein, buprenorfina, etilmorfina.

Psikotropika

Psikotropika (menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika) adalah

zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif

melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada

26
aktivitas mental dan perilaku. 43 Contoh: alprazolam, diazepam, klordiazepoksid, lorazepam,

dan phenobarbital.

Zat Adiktif

Zat adiktif (menurut Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan) adalah

bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan

ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk

mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, memberi

prioritas pada penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan

dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat. Contoh: alkohol, produk tembakau, zat perekat

(inhalant), zat pelarut yang mudah menguap (aseton, bensin) dan lain sebagainya.

Yang dimaksud alkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau etil alkohol. Etanol

dapat diperoleh melalui peragian buah (misalnya: anggur, apel, mangga,tebu, dan ubi-ubian).

Melalui peragian, kadar alkohol yang diperoleh tidak lebih dari 14%. Untuk memperoleh

kadar yang lebih tinggi harus dilakukan proses penyulingan. Bir mengandung kadar etanol 1-

5%, anggur mengandung kadar etanol 20-45%.

2. Mengerti arti penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Penggunaan yang tepat dan sesuai dengan petunjuk dokter, tentu akan memberikan manfaat

seperti yang 44 diinginkan. Tetapi zat ini kadang-kadang disalahgunakan yang kita sebut

sebagai penyalahgunaan zat. Penyalahgunaan zat adalah pemakaian secara terus menerus atau

sekali-kali dan berlebihan serta tidak menurut petunjuk dokter atau praktik kedokteran,

sehingga menimbulkan gangguan tertentu pada badan atau jiwa seseorang dengan akibat

27
sosial ekonomi yang tidak diinginkan dan merugikan. Gangguan ini berlangsung minimal 1

bulan.

3. Mengerti apa yang dimaksud dengan ketergantungan. Tingkat penyalahgunaan zat

yang lebih parah lagi, yaitu keadaan ketergantungan zat.

Ketergantungan zat:

Adalah suatu kebutuhan fisik atau mental (psikologik) atau keduanya terhadap zat secara

terus-menerus atau jarang /sekali-kali (kadang-kadang). Ketergantungan fisik ditujukan oleh

adanya dua faktor (komponen), yaitu toleransi dan pemantangan/abstinensi. Ketergantungan

mental (psikologik) dapat dilukiskan sebagai suatu keinginan yang tak tertahankan

(komplusif) untuk memakai zat. Istilah ketagihan juga dipakai untuk melukiskan keadaan ini.

Toleransi dan pemantangan (abstinensi)

Toleransi adalah keadaan dimana khasiat zat yang menurun setelah pemakaian berlangsung.

Apabila seseorang telah mengalami toleransi terhadap sesuatu jenis zat, ia membutuhkan

dosis zat itu yang makin lama makin besar untuk memperoleh khasiat atau efek yang sama.

Pemantangan atau abstinensi adalah gejala-gejala sakit akibat pemakaian zat terus menerus

apabila pemakaiannya pada suatu saat dihentikan. Pemantangan ini menunjukan bahwa zat

tersebut mempunyai peranan dalam metabolisme tubuh seseorang. Seolah-olah tubuhnya

tidak bisa lepas dari zat itu lagi.

4. Mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika,

psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Tanda penyalahgunaan adalah

- Terdapat penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya tanpa petunjuk dokter.
28
- Kadang-kadang pemakaian yang sangat berlebihan atau mengurangi penggunaanya.

- Kadang-kadang pemakaian yang sangat berlebihan sampai keracunan, sehingga kesadaran

dan pernafasan terganggu.

Terdapat hambatan dalam fungsi sosial atau pekerjaan, misalnya: berkelahi,

kehilangan kawan, pertengkaran dalam keluarga, tidak masuk kerja, kehilangan pekerjaan

atau terlibat pelanggaran hukum. Lamanya gangguan ini paling sedikit satu bulan.

Tanda-tanda ketergantungan:

a. Terdapat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

b. Disertai dengan adanya:

1. Toleransi, yaitu:

Kebutuhan untuk menambah secara jelas jumlah zat yang digunakan untuk mencapai

mencapai efek yang diinginkan dan efek zat itu akan jelas berkurang apabila

digunakan dalam jumlah yang sama.

2. Pada individu yang mengalami hal tersebut di dapati sindrom (keadaan) putus asa,

yaitu timbulnya gejala apabila penggunaan zat tersebut dihentikan. Gejala umum

dapat berupa gemetar, gelisah, menguap terus menerus, banyak berkeringat, hidung

dan mata berair, mual, sakit perut, mecret, rasa nyeri ditulang persendian dan otot,

rasa panas dingin, menggigil, tak ada nafsu makan dan kejang perut.

3. Mengenal kelompok rawan yang mengarah ke penyalahgunaan zat adiktif. Setelah

mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan zat, maka ada baiknya

juga diketahui kelompok yang rawan ke arah penyalahgunaan atau kelompok-

kelompok yang baru mulai mencoba memakai zat tersebut.


29
Tanda-tanda dini yang perlu diperhatikan adalah

▪ Perubahan-perubahan mendadak prestasi disekolah, di dalam pekerjaan,

disiplin dan hasil produksi pekerjaan yang menurun.

▪ Perubahan tingkah laku dan tabiat anak yang mendadak seperti hilangnya

minat untuk bergaul, bermain, berteman dan berolahraga, sebaiknya malah

suka menyendiri, suka berbohong, hilang nafsu makan, cepat marah dan

tersinggung.

▪ Sebagian suka memakai kemeja lengan panjang untuk menyembunyikan

bekasbekas suntikan (bagi mereka yang memakai suntikan).

▪ Sering meminjam uang, baik pada orang tua maupun kepada teman, mencuri,

menyendiri 47 di tempat yang tidak biasa tanpa sebab, misalnya dalam

gudang, kamar mandi, dan sebagainya, untuk memakai obat.

5. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan

narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya.

Dengan mengetahui hal-hal di atas yang berhubungan dengan penyalahgunaan dan

ketergantungan zat adiktif, maka kewajiban kita untuk berusaha mencegah dan mengatasi

walaupun dengan cara yang sederhana sesuai dengan kemampuan. Anak atau kelompok

rawan janganlah dimarah-marahi atau disalahkan, tetapi berusahalah untuk berbicara secara

baik-baik, berilah nasihat untuk menjauhkan diri dari penyalahgunaan tersebut. Bila tidak

berhasil, carilah pihak ketiga untuk menolong memberikan nasihat atau penyuluhan. Bila

masih belum berhasil juga, maka dapat dihubungi tenaga yang lebih ahli, ahli psikologi atau

pekerja sosial yang telah biasa menghadapi persoalaan itu. Di setiap daerah ada Puskesmas,

Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Jiwa Pemerintah atau Swasta atau Rumah Sakit TNI. Di

30
Surabaya dan Jakarta ada Rumah Sakit untuk pasien penyalahgunaan dan ketergantungan

obat.

2.2.4 Kecakapan Khusus Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.

Berdasarkan Kepmen 187 tahun 1999 bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam

bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau campuran yang

berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,

instalasi dan lingkungan.

Salah satu bahan kimia yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang

mempunyai sifat racun.

Bahan dinyatakan sebagai bahan beracun jika pemaparan melalui mulut LD50 > 25 atau 200

mg/kg berat badan, atau pemaparan melalui kulit LD50 > 25 atau 400 mg/kg berat badan,

atau melalui pernapasan LD50 > 0,5 mg/L atau 2 mg/L.

Bahan kimia beracun didefinisikan sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil

menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya.

Pada umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh

tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu

organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain, tetapi dapat juga zat-zat

tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal, atau cairan limfa dan menghasilkan

efek kesehatan pada jangka panjang.

Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencemaan, sel

epitel, dan keringat.

31
Sifat toksik dari suatu zat, selain ditentukan oleh sifat alamiah suatu zat, juga ditentukan oleh

jenis persenyawaan dan keadaan fisik tersebut.

Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni:

a. Senyawa logam dan metaloid

b. Bahan pelarut

c. Gas-gas beracun

d. Bahan karsinogenik

e. Pestisida

Berikut adalah contoh bahan kimia beracun dan bahayanya bagi kesehatan :

Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang

dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung

yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi

(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan

Berbahaya Bagi Kesehatan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang

digunakan pada pangan meliputi boraks / asam borat, asam salisilat dan garamnya,

dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi,

nitrofuranazon, serta formalin.

Disamping itu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

239/Menkes/Per/V/1985 tentang Zat Warna Tertentu yang dinyatakan Sebagai

BahanBerbahaya, memuat sebanyak 30 zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan

32
termasuk rhodamin B dan kuning metanil. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan

dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.

Berikut adalah 3 jenis bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dengan

ditambahkannya bahan tersebut pada produk-produk pangan:

1. Rhodamni B dan Methanil Yellow

Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam

larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk industri

tekstil dan kertas. Rhodamin B dilarang digunakan untuk pewarna pangan.

Methanil Yellow atau kuning metanil adalah zat pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan

dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil (kain) dan cat.

Methanil Yellow dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Rhodamin B dan Methanil Yellow

Bahaya akut Rhodamin B dan my bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran

pencernaan. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal,

bahkan kulit bibir terkepulas. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang

menyebabkan gangguan fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

Beberapa penyalahgunaan Rhodamin B dan my pada pangan, antara lain kerupuk, terasi,

gulali, sirup berwarna merah.

Kenali ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow

33
a. Warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok (Methanil Yellow) dan

cenderung berpendar.

b. Banyak memberikan titik-titik warna tidak merata.

2. Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya

digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah

sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

Bahaya Formalin

Formail sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Jika terhirup dapat

menyebabkan iritasi saluran pernafasan, jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar,

reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan

perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga koma. Dapat pula

merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf.

Konsumsi dalm jangka panjang akan menyebabkan kanker. Jika tertelan formalin sebanyak

30 ml (3 sendok makan) menyebabkan kematian. Beberapa penyalahgunaan formalin pada

pangan diantaranya mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.

Kenali Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Formalin

Ciri-ciri mie basah berformalin:

34
Tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin. Bertahan lebih dari 1 (satu)

hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri tahu berformalin:

Tahu dengan bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur. Bertahan lebih dari 1 (satu)

hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri ikan asin, ikan segar dan daging segar berformalin:

Tidak dihinggapi lalat, bau menyengat khas formalin.

3. Boraks

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

dan tekanan normal. Boraks merupanan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat

(NaB4)2lOH). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H2BO). Salah

satu bentuk turunan borak yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng.

Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi

kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Boraks

Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang

ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata, mual,

sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan

menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi

boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian.

35
Beberapa penyalahgunaan boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong dan

kerupuk gendar.

Kenali Ciri-ciri Pangan Mengandung Boraks

Ciri-ciri mie basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak yang mengandung boraks:

Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, mudah putus.

Ciri-ciri kerupuk rambak dari tepung, gendar mengandung boraks:

Tekstur sangat renyah, terasa getir.

Secara umum, zat pewarna terbagi atas 2 jenis yaitu pewarna alami yang aman dan pewarna

sintetik yang sebagian besar dari jenis ini berbahaya jika dikonsimsi.

Pewarna Alami

Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian

daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah

diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan

mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya.

Oleh karena itu, Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat

warna alami ke dalam golongan zat pewarna yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau

dianggap masih aman. Jenis-jenis zat pewarna alami yang banyak digunakan dalam industri

pangan antara lain ialah zat pewarna asal tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan

curcumin.

Berdasarkan sumbernya, zat pewarna alami dibagi atas:

36
1. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid, betalains,

klorofil, dan kurkumin.

2. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari aktivitas

Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas ganggang.

3. Zat pewarna alami yang berasal dari hewan dan serangga, seperti: Cochineal dan zat

pewarna heme.

Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5 kelompok,

yaitu:

a. Karotenoid: isoprenoid dan derivatnya.

b. Klorofil dan senyawa heme: pigmen porphyrin.

c. Antosianin: 2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.

d. Pewarna tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.

e. Melanoidin dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan penyimpanan.

Keuntungan dalam penggunaan pewarna alami adalah tidak adanya efek samping bagi

kesehatan. Selain itu, beberapa pewarna alami juga dapat berperan sebagai bahan pemberi

flavor, zat antimikrobia, dan antioksidan. Namun penggunaan zat pewarna alami

dibandingkan dengan zat pewarna sintetis memiliki kekurangan, yaitu pewarnaannya yang

lemah, kurang stabil dalam berbagai kondisi, aplikasi kurang luas dan cenderung lebih mahal.

Pewarna Sintetik

Karena kekurangan yang dimiliki oleh zat pewarna alami, beberapa produsen memilih untuk

menggunakan pewarna sintesis. Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari

37
zat kimia, yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat

menyebabkan gangguan kesehatan terutama fungsi hati di dalam tubuh kita.

Proses pembuatan zat warna sintesis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam

nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun.

Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir,harus melalui suatu

senyawa antara dulu yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil

akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang

dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan

timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak boleh ada

Minimnya pengetahuan produsen mengenai zat pewarna untuk bahan pangan, menimbulkan

penyalahguanaan dalam penggunaan zat pewarna sintetik yang seharusnya untuk bahan non

pangan digunakan pada bahan pangan. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya keuntungan

yang diperoleh oleh produsen yang menggunakan zat pewarna sintetik (harga pewarna

sintetik lebih murah dibandingkan dengan pewarna alami ). Ini sungguh membahayakan

kesehatan konsumen, terutama anak-anak yang sangat menyukai bahan pangan yang

berwarna-warni.

Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast

green, tartrazine.

Kelarutan pewarna sintetik ada dua macam yaitu:

1. Dyes

Merupakan zat warna yang larut air dan diperjual belikan dalam bentuk granula, cairan,

campuran warna dan pasta. Biasanya digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat,

minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis, dan lain-lain.

38
2. Lakes

Merupakan pigmen yang dibuat melalui proses pengendapan dari penyerapan dye pada bahan

dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat.

Perbedaan antara pewarna alami dan pewarna buatan

Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan untuk memberi warna yang lebih menarik

pada makanan. Biasanya orang menggunakan bahan pewarna alami karena lebih aman

dikonsumsi daripada bahan pewarna buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau

akibat negatif dalam jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki

beberapa kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna alami.

Efek negative dari mengonsumsi pewarna sintesis

Hiperaktivitas adalah suatu kondisi ketika anak mengalami kesulitan untuk memusatkan

perhatian dan mengontrol perilaku mereka.

Pada bulan November 2007, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis

terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan

tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3-9 tahun. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan

yang mengandung pewarna buatan selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-

tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar

0,1%) juga mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.

Berikut adalah beberapa jenis pewarna buatan yang populer dan efek samping yang

ditimbulkan:

1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)

39
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan.

Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1- 10 dari sepuluh ribu

orang , tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis

(hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini

tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin.

2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)

Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es

krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok

kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi,

hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.

Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian

tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat ini dalam studi

tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik dalam jangka pendek dan

jangka panjang karena konsumsi Sunset Yellow.

3. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)

Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk

selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada

anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk

Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA) sejak

tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R.

Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas

toleransi.

40
4. Allura Red (E129)

Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan

minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk Belgia, Perancis,

Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.

Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi pada 15% orang yang

mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang telah menderita gatal-gatal atau

ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali

tidak mengandung Allura Red dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam

atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan

yang mengandung Allura Red dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan

gejala ruam atau gatal-gatal.

5. Quinoline Yellow (E104)

Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energi.

Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan Norwegia

karena dianggap meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan zat warna buatan dalam produk

makanan adalah sebagai berikut:

1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan

dalam produk tersebut.

2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin

41
pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah tangga maka harus ada nomor

pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan nomor izin pendaftaran”.

3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan atau

minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna tersebut berasal

dari bahan pewarna bukan makanan (non food grade) seperti pewarna tekstil.

2.2.5 Kecakapan Khusus Pembinaan Kosmetik.

1. Mengetahui Arti Kosmetika

Kosmetika adalah bahan/campuran bahan yang digunakan untuk membersikan, memelihara

dan mempercantik diri yang digunakan dengan cara digosokan, dilekatkan, dituangkan,

dipercikan, disemprotkan pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, kuku, mulut dan kelamin

luar), bukan merupakan produk untuk menyembuhkan atau mengobati. Sebaiknya

menggunakan kosmetika sesuai dengan usia dan kondisi kulit kita.

2. Mengetahui dan Dapat Mengenal Ciri – Ciri Kulit Kondisi kulit manusia terdiri dari :

a. Normal Permukaan kulit terasa lembut, halus dan elastis

b. Kering Kasar dan kaku, kulit tampak bersisik dan ada garis halus, terasa gatal, serta

pori tidak tampak

c. Berminyak Permukaan kulit tampak berminyak, berkilau terutama dahi dan hidung,

lubang pori-pori besar, cenderung mudah berjerawat.

d. Kombinasi Memiliki kedua jenis kulit dimana kulit sebagian berminyak biasanya di

zona T (dahi, hidung, bibir dan dagu merupakan kulit yang berminyak), dan sebagian

kering biasanya di daerah pipi.


42
e. Sensitif Memiliki struktur kulit yang sangat tipis dan mudah teriritasi sehingga

harus ekstra hati-hati terutama pemakaian parfum, pewarna bibir dan produk

kosmetika lainnya.

3. Mengetahui Tips Menjaga Kulit Sehat Tips menjaga kesehatan kulit

a. Melakukan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)

b. Gunakan kosmetika sesuai kebutuhan secara teratur

c. Gunakan pelembab untuk jenis kulit yang sesuai

d. Tidak Merokok

e. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari

f. Mengonsumsi makanan yang sehat

g. Perbanyak minum air Putih

h. Tidur, istirahat dan olahraga yang cukup

i. Mengelola stress

4. Mengetahui Arti dan Fungsi Rambut

a. Rambut adalah bulu yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala). Rambut

adalah bagian tubuh berkeratin yang dihasilkan oleh folikel (akar) rambut.

b. Fungsi rambut :

• Pelindung terhadap penyebaran produksi kelenjar keringat

43
• Pelindung kerusakan fisik (serangga) dan kimia

• Penjaga terhadap kehilangan panas atau kekeringan

• Membuat penampilan diri semakin indah (estetika).

5. Mengetahui dan Dapat Menjelaskan Jenis dan Sifat Rambut

a. Jenis – jenis rambut sesuai kulit kepala:

• Rambut normal : Rambut yang tidak berminyak, tapi juga tidak kering.

• Rambut berminyak : Rambut ini rata di kepala dan terlihat lengket dan

berminyak (lepek) serta berketombe. Sering dikaitkan dengan kelenjar minyak

yang terlalu aktif karena kadar hormone yang lebih tinggi.

• Rambut kering : Rambut mudah kusut, sulit disisir, dan sangat rapuh, sering

terlihat pecah-pecah dan tidak sehat b. Sifat Rambut:

• Elastisitas : Merupakan sifat terpenting dari rambut, mampu menahan

tekanan yang mengubah bentuk, volume atau panjang rambut. Memungkinkan

rambut kembali ke bentuk asal tanpa rusak.

• Porositas : Ditunjukkan dengan jumlah air yang masuk atau keluar dari

korteks, pH dan alkali meningkatkan permeabilitas rambut, suhu tinggi,

kelembaban udara dan proses kimia dapat mengakselerasi penetrasi air.

• Tekstur : Merupakan daya tarik rambut yang indah, dipengaruhi bahan yang

diaplikasikan pada rambut.

6. Mengetahui dan Dapat Menjelaskan Masalah Rambut dan Kulit Kepala


44
a. Ketombe : Kelainan kulit kepala yang ditandai oleh terlepasnya serpihan dari kulit

kepala yang disebabkan oleh kontaminasi jamur, kotoran, akumulasi shampo karena

pembilasan atau pembersihan rambut yang kurang baik.

b. Rambut rontok : Dapat disebabkan antara lain ketombe, faktor hormone di masa

kehamilan ibu, demam tinggi, kekurangan gizi dan kemoterapi.

c. Rambut kusam : Kondisi rambut yang tidak bercahaya, yang disebabkan oleh

lapisan luar rambut (kutikula) yang rusak. Dapat disebabkan akibat suhu tinggi,

pengeritingan permanen, pewarnaan, kekurangan gizi, dan lain-lain.

d. Rambut patah : Kondisi rambut rapuh dan mudah putus terlihat bercabang di

ujungnya. Dapat disebabkan karena suhu tinggi, pengeritingan permanen, pewarnaan,

kekurangan gizi, dan lain-lain.

e. Kebotakan : Kondisi rambut rontok terus menerus namun tidak segera berganti

dengan rambut baru. Rambut menjadi tipis sehingga mulai tampak kulit kepala.

Biasanya terjadi karena faktor keturunan/genetik.

7. Mengetahui dan Dapat Menjelaskan Cara Merawat Rambut dan Memberikan Kondisioner

Rambut Cara Merawat Rambut :

a. Langkah 1 : menyisir rambut terlebih dahulu, karena mencuci rambut yang kusut

justru akan membuat tambah kusut. Jangan menyisir rambut saat keadaan basah,

karena akan membuatnya rontok, rapuh dan mudah patah.

45
b. Langkah 2 : Basahi rambut dan kulit kepala dengan air hangat untuk

menghilangkan minyak dan kotoran. Lebih baik basahi rambut dibawah pancuran

dengan air yang mengalir.

c. Langkah 3 : Tuangkan shampo ke telapak tangan secukupnya, gosok perlahan, lalu

pakailah pada rambut dan kulit kepala. Lakukan sambil melakukan pijatan dengan

ujung jari, agar memperlancar peredaran darah di kepala. Jangan sesekali menggaruk,

karena akan melukai kulit kepala dan menjadikannya iritasi.

d. Langkah 4 : Bilas rambut dengan air dingin. Pemakaian shampo bisa diulang

kembali, lalu bilas kembali dengan air dingin.

e. Langkah 5 : Peras rambut dengan lembut untuk mengurangi kadar air, kemudian

usapkan kondisioner pada helaian rambut saja.

f. Langkah 6 : untuk mengeringkannya, peras rambut perlahan dan tempelkan handuk,

tapi jangan digosokgosok. Kemudian biarkan rambut mengering dengan sendirinya.

Memberikan Kondisioner Rambut :

a. Pilih kondisioner sesuai jenis rambut : Setelah tahu jenis rambut, sangat penting

untuk menggunakan kondisioner yang khusus diformulasikan untuk jenis rambut agar

memperoleh hasil yang baik.

b. Berikan kondisioner pada waktu yang tepat : memberikan kondisioner segera

setelah keramas adalah bukan waktu yang tepat. Kondisioner tidak akan tinggal

dirambut yang basah. Sebaliknya perlu untuk sedikit mengeringkan rambut dengan

handuk, atau diperas sebelum menerapkan kondisioner.

46
c. Mulai dari ujung rambut : ujung rambut lebih tua daripada akar rambut. Dengan

demikian tidak harus menerapkan kondisioner dari kulit kepala. Sebaiknya selalu

lebih berkonsentrasi pada bagian ujung bagian bawah rambut, agar berubah menjadi

lebih sehat.

d. Gunakan teknik dan aplikasi yang tepat : Gunakan jari untuk menerapkan

kondisioner hingga ke ujung rambut. Bisa menggunakan sisir. Biarkan rambut selama

3 menit, dan ke

mudian bilas.

8. Mengetahui Penandaan pada Kemasan Kosmetika Penandaan Pada Kemasan Kosmetika :

a. Tercantum Nama kosmetika dan berat bersih

b. Mencantumkan keterangan kegunaan dan cara penggunaan

c. Mencantumkan komposisi yang jelas

d. Mencantumkan nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi (nomor notifikasi)

9. Mengetahui dan Dapat Menjelaskan Tips Memilih dan Memakai Kosmetika.

a. Tips memilih kosmetika yang tepat dan benar :

- Pilih Kosmetika sesuai dengan kebutuhan kulit

47
- Perhatikan label (nomor notifikasi (POM NA XXXXX), Komposisi bahan,

netto, nama dan alamat lengkap produsen/distributor, tanggal kadaluarsa,

nomor batch, kegunaan, cara penggunaan, perhatian dan peringatan)

- Pilih produk yang sudah dinotifikasi (terdaftar di Badan POM dapat dicek

melalui website : www.pom.go.id)

- Pastikan perubahan isi produk (warna, baud an konsistensi)

- Pastikan kemaan dalam keadaan baik

b. Tips Memakai Kosmetika

- Kenali jenis kulit/rambut (normal, berminyak, kering)

- Baca dengan teliti dan ikuti cara penggunaan

- Perhatikan peringatan dan perhatian pada label

- Selesai digunakan, tutup rapat dan letakan pada tempat yang sesuai

- Hindari pemakaian kosmetika dan alat kecantikan bergantian dengan orang

lain

48
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang sudah disebutkan dapat disimpulkan bahwa Satuan Karya

Pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan praktis dalam bidang kesehatan. Kecakapan khusus yang ada pada krida

bina obat saka bakti husada ada 5 yaitu tentang pemahaman obat, tanaman obat

keluarga (TOGA), pencegahan dan penanggulangan zat adiktif, bahan berbahaya bagi

kesehatan dan pembinaan kosmetik.

3.2 Saran

Saya menyadari sepenuhnya jika Makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki Makalah krida obat ini saya

meminta kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Daftar pustaka

49
https://www.coursehero.com/file/54515286/MAKALAH-SBHdocx/

https://www.sakabaktihusada-batam.or.id/2016/01/krida-bina-obat-pada-satuan-karya-pramuka-
bakti-husada.html?m=1

https://promkes.kemkes.go.id/download/dsgr/files38314SKK%20SBH%20Krida%20Obat.pdf

https://www.sakabaktihusada-jogja.or.id/taman-obat-keluarga.sbhjogja

https://www.sakabaktihusada-jogja.or.id/materi-skk-bahan-berbahaya-bagi-kesehatan.sbhjogja

50

Anda mungkin juga menyukai