Diajukan untuk memenuhi tugas untuk mendapatkan badge Krida bina obat Saka
Bakti Husada
Disusun oleh:
Alfia Novita Wiyanti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Krida Bina Obat
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Pamong Saka Bakti Husada Kalijati untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus Krida Bina
Obat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Krida Bina
Obat Saka Bakti Husada bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Soni Juliana Putra, SKM, selaku
Pamong Saka Bakti Husada Kalijati yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
ii
Alfia Novita Wiyanti
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................31
Daftar pustaka..........................................................................................................................32
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satuan Karya Pramuka disingkat Saka adalah wadah pendidikan kepramukaan guna
produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya, serta
bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi
Saka bhakti husada (SBH) merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka yang
dalam bidang kesehatan. Secara fisik, SBH telah melembaga dan tersebar diseluruh
keterampilan praktis Saka Bakti Husada, Satuan karya tempat peningkatan dan
1
1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader
hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat dilingkungannya.
1.4 Manfaat
a. Agar kita lebih tahu tentang Krida Bina Obat.
b. Agar kita tahu tentang kecakapan khusus yang ada di Krida Obat.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Krida bina obat
Krida Bina Obat merupakan salah satu dari Krida yang ada pada Saka Bakti Husada.
Saka Bakti Husada sendiri memiliki 6 krida, krida bina gizi, krida bina lingkungan
sehat, krida bina keluarga sehat, krida bina perilaku hidup bersih dan sehat, krida
penanggulangan penyakit dan krida bina obat. Krida bina obat sendiri adalah krida yang
mempelajari obat apa yang cocok untuk penyakit A misalkan dan obat untuk
mengurangi rasa nyeri atau sakit serta obat untuk menyembuhkan penyakit yang
Pembahasan pada krida bina obat sendiri mencakup banyak aspek, dan juga
mendalami ilmu dari obat yang terbuat dari bahan kimia sampai dengan obat yang
berasal dari alam. Selain itu pula Krida Bina Obat sendiri juga memiliki beberapa point
sub menu pembahasan pada Krida ini, atau dapat dikatakan dengan Kecakapan Khusus
pada Krida ini. Setiap masing-masing krida pada Satuan Karya memiliki Kecakapan
Khusus sendiri, dan berbeda-beda setiap krida. Seperti halnya dengan Saka lainnya Saka
Bakti Husada pun memilikinya, contohnya pada Krida Bina Obat ini yang memiliki 5
1
2.2 Kecakapan Kusus dalam Krida Bina Obat.
5 (lima) point pada Kecakapan Khusus yang dimiliki Krida Bina Obat dibahas juga
sesuai dengan menu utamanya yaitu Bina Obat sehingga Kecakapan Khusus pada Krida
1. Mengetahui arti, guna dan bahaya obat Obat adalah zat kimia yang bersifat racun,
namun dalam jumlah tertentu dapat memberikan efek mengobati penyakit. Oleh
karena itu obat harus digunakan dengan takaran/ jumlah, cara, waktu dan lama
penggunaan yang tepat, agar tidak sampai meracuni manusia. Obat adalah bahan atau
paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
- Diare
- Penyakit kulit
- Batuk
- Demam tinggi
- Penyakit kecacingan
a. Diare
2
b. Penyakit kulit
c. Batuk
d. Demam
- Parasetamol
- Asetosal
e. Penyakit kecacingan
- Piperazin
- Pirantel Pamoat
3. Mengetahui Bahaya Penggunaan Obat yang Melampaui Takaran Obat harus digunakan
sesuai dengan dosis dan cara penggunaan yang dianjurkan oleh dokter atau tercantum
pada kemasan. Pada keadaan tertentu obat memiliki efek samping yang dapat terjadi.
Harus diperhatikan, pada kemasan obat bebas dan obat bebas terbatas biasanya tercantum
efek samping serta peringatan dan perhatian. Khusus untuk obat antibiotika, jika
digunakan secara tidak tepat dapat menyebabkan kuman/bakteri menjadi kebal. Oleh
4. Mengetahui Cara Menyimpan Obat yang Baik dan Benar Obat-obatan pada umumnya
adalah bahan yang terdiri dari zat kimia yang sangat peka terhadap panas, kelembaban
3
dan sinar matahari. Oleh karenanya untuk menjaga agar obatobatan tetap baik mutu
Umum :
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau
d. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang
Khusus :
1. Tablet dan kapsul Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan/atau
lembab.
2. Sediaan obat cair Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin
(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
3. Sediaan obat vagina dan ovula Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan
b. sinar matahari
4
c. suhu
d. goncangan fisik.
a. Tablet Terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul noda bintik–bintik, lubang-
lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab.
b. Tablet Salut Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan lainnya
c. Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat satu
d. Puyer Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintikbintik, lembab sampai
mencair.
6. Mengetahui dan dapat Menjelaskan Cara Pembuangan Obat Pembuangan obat dapat
dilakukan apabila obat rusak akibat penyimpanan yang lama atau kadaluarsa.
2. Pembuangan ke saluran air Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan buang
5
1. Wadah berupa botol atau pot plastik Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup
a. Diare
- Hindari makanan padat atau makanlah makanan yang tidak berasa (bubur, roti,
- Hindari makan makanan yang dapat merangsang lambung (makanan pedas, asam),
Obat Diare
- Jika tidak ada larutan garam oralit maka dapat dibuat larutan sendiri dengan
mencampur : gula 40 gram (1 sendok makan) + garam 3,5 gram (1 sendok teh)
6
dilarutkan dalam 1 liter (5 gelas) air matang. - Pada anak – anak diberikan
Bagi anak usia dibawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan lanjut usia
2. Jika penderita muntah, pemberian larutan garam oralit dihentikan dahulu, kemudian
dilanjutkan lagi. Larutan garam oralit diberikan sedikit demi sedikit dan sering sampai
habis.
3. Pemberian garam oralit dapat dihentikan bila penderita telah segar kembali dan
tidak mencret/ diare lagi, atau sampai penderita tidak merasa haus lagi.
4. Setelah lebih dari 24 jam jangan diminum lagi, buatlah larutan yang baru.
a. ASI
b. Susu Formula
Pemberian susu formula dapat terus diberikan tetapi diselang-seling dengan air
putih dalam jumlah yang sama banyak dan berikan paling sedikit setiap 3 jam
sekali.
7
7. Bila sampai hari kedua penderita masih terus diare, atau bila keadaan
b. Penyakit Kulit
Penyakit kulit ada bermacam-macam, seperti luka karena terpotong, biang keringat, gatal
karena alergi, penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti panu, kadas, kurap, dan lain-lain.
Untuk mencegah infeksi luka dapat digunakan Povidon Iodin sebagai antiseptik. Untuk
pengobatan biang keringat dapat diberikan bedak salisil pada tempat yang terkena. Untuk
mengobati panu, kadas dan kurap digunakan obat-obat yang mengandung asam salisilat,
c. Batuk
Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh
Jenis batuk:
8
- Jangan makan makanan dan minuman yang merangsang batuk, seperti air dingin (es), soda,
- Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan
- Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang
kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh 10 balsam/minyak
Apa obatnya?
- Gunakan obat batuk dengan logo lingkaran berwarna hijau (obat bebas) atau logo lingkaran
berwarna biru (obat bebas terbatas) yang dapat diperoleh di Apotek atau Toko Obat.
- Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk penggunaan obat pada anak usia dibawah 2
d. Demam
Demam adalah kenaikan suhu tubuh lebih dari 37,2°C pada pagi hari dan lebih dari 37,7°C
pada sore hari. Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah gejala dari suatu
penyakit. Gejalanya adalah kepala, leher dan tubuh terasa panas sedangkan tangan dan kaki
- Ukur suhu tubuh dengan termometer agar hasil yang diperoleh lebih tepat dan akurat.
9
- Istirahat yang cukup.
- Bila demam lebih dari 39 ˚C (pada anak-anak 38.5 ˚C) dan tidak bisa turun dengan
- Bila disertai gejala-gejala lain yang berkaitan dengan demam seperti : ruam kulit, sakit
tenggorokan berat, batuk dengan dahak berwarna hijau, sakit telinga, sakit perut, diare, sakit
bila buang air kecil atau terlalu sering buang air kecil, bintik-bintik merah pada kulit, kejang,
pingsan.
1. Parasetamol
10
- Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan
- Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan kelebihan dosis.
- Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi
hati.
Dosis Parasetamol :
Dewasa:
Anak :
2. Asetosal (Aspirin)
Dosis Asetosal :
Dewasa :
11
500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
Anak :
- Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk
- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau
e. Penyakit Kecacingan
Penyakit kecacingan disebabkan karena kebersihan lingkungan atau kebersihan diri kurang
pamoat. Piperazin maupun pirantel pamoat tersedia dalam bentuk tablet maupun berbentuk
12
Piperazin
Pirantel pamoat
Kedua obat kecacingan ini bisa dibeli tanpa resep dokter dalam jumlah tertentu. Oleh sebab
itu sebelum menggunakan obat ini agar dibaca keterangan yang terdapat pada etiket,
Dosis Piperazin :
- Dewasa dan anak usia diatas 6 tahun : 3 x sehari 1000 mg (2 tablet @ 500 mg) Atau 14 3 x
- Anak-anak usia 3-5 tahun : 1 x sehari ½ sendok teh (2,5 ml sirup yang mengandung
1000mg/5ml)
- Anak usia 5-10 tahunn : 1 x sehari 2 tablet @ 125 mg atau 1 tablet @ 250 mg
- Anak usia diatas 15 tahun – dewasa : 1 x sehari 4 tablet @ 125 mg atau 2 tablet @ 250 mg.
13
- Pirantel pamoat tidak boleh diberikan pada anak usia dibawah 2 tahun.
Obat luka bakar ringan seperti terkena benda panas, tersiram minyak panas, dapat diobati
dengan salep minyak ikan. Apabila tidak ada minyak ikan di rumah, dapat digunakan
a. Bentuk cair
c. Bentuk padat
d. Bentuk gas
a. Obat dalam : obat yang digunakan melalui mulut (saluran cerna) Contoh : tablet, kapsul,
b. Obat luar : obat yang digunakan tidak melalui mulut (saluran cerna) Contoh : salep kulit,
14
Penggolongan obat berdasarkan penandaan
a. Obat Bebas Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada
kemasan diberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh :
b. Obat Bebas Terbatas Obat keras yang masih dapat dibeli bebas tanpa resep dokter, namun
penggunaannya harus memperhatikan informasi obat pada kemasan. Pada kemasan diberi
tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan kotak berwarna hitam berisi
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas berbentuk empat
persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam ukuran panjang 5 (lima) sentimeter,
lebar 2 (dua) sentimeter yang terdiri dari 6 macam, yaitu P No. 1 s/d 6, sebagai berikut :
c. Obat Keras
Obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Pada kemasan diberi tanda lingkaran
merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.
Contoh : antibiotik
d. Obat Psikotropika
Obat keras yang berkhasiat mempengaruhi susunan saraf pusat, dapat menyebabkan
perubahan mental dan perilaku, dan hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Pada kemasan
diberi tanda lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang
15
e. Obat Narkotika Obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan
P. No. 1 Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainya P. No. 2 Awas ! Obat Keras Hanya
untuk kumur, jangan ditelan P. No. 3 Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan
P. No. 4 Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakar P. No. 5 Awas ! Obat Keras Tidak boleh
Pada kemasan diberi tanda palang berwarna merah didalam lingkaran bergaris tepi merah.
a. Obat generik
Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
Obat nama dagang adalah obat dengan nama dagang sesuai dengan yang didaftarkan oleh
c. Obat Paten
Obat paten adalah obat dengan nama dagang, mengandung zat berkhasiat yang masih
dilindungi hak paten dan didaftarkan sebagai milik pabrik obat tertentu.
16
9. Mengetahui Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Obat
a. Nomor Izin Edar (NIE) Nomor Registrasi Obat NIE yaitu tanda yang menunjukkan
izin dari pemerintah untuk diedarkan di Indonesia sehingga obat dijamin aman,
b. Masa Kadaluarsa Masa kadaluarsa yaitu waktu yang menunjukkan batas akhir obat
masih berkhasiat dan aman digunakan. Penulisan dapat berupa tanggal, bulan dan
tahun, atau 18 hanya bulan dan tahun. Contoh : Juli 2015, 10OCT15, 08 07
c. Peringatan dan Perhatian Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan
obat.
Contoh :
- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,
- Selama obat minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaran bermotor atau
menjalankan mesin.
- Tidak dianjurkan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui,
PENGERTIAN TAMAN OBAT KELUARGA taman Obat Keluarga disingkat TOGA adalah
sebidang tanah, baik dihalaman rumah, kebun ataupun yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat . bagi Rumah yang tidak memiliki halaman
yang luas TOGA dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pot atau bahan bekas seperti
17
FUNGSI TAMAN OBAT KELUARGATOGA dapat digunakan untuk mengobati beberapa
macam penyakit. Sebagai penurun panas, obat cacing, obat mencret dan sebagainya. Apabila
setelah diobati dengan TOGA, penyakitnya belum berkurang, maka pelu segera dibawa ke
Puskesmas yang terdekat. Selain untuk mengobati penyakit, TOGA dapat pula dipergunakan
1.Memelihara kesehatan
Ramuan obat tradisional yang sering dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan antara lain :
2.Mengobati penyakit
Banyak tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit antara lain : kina
untuk malaria, temu hitam untuk obat cacing, jeruk nipis untuk obat batuk dan lain
sebagainya.
3.Mencegah penyakit
Orang dulu sering menggunakan minyak sereh untuk menghalau nyamuk terutama di daerah
malaria, rebusan daun kumis kucing untuk mencegah batu ginjal, kunyit untuk mencegah
4.Memulihkan kesehatan
Biasanya sehabis menderita penyakit nafsu makan perlu diusahakan agar menjadi normal
18
Tanaman obat banyak memberikan pertolongan untuk meningkatkan nafsu makan seperti
ramuan yang bahan bakunya mengandung temu hitam. Untuk menambah darah perlu dipacu
dengan banyak makan sayur seperti bayam dan zat putih telur seperti telur ayam.
Beberapa tanaman obat adalah tanaman penghasil buah-buahan atau sayuran, seperti papaya,
pisang, buah pare, daun katuk, dan lain sebagainya. Bagian tanaman tersebut dapat
6.Pelestarian alam
Dengan menanam tanaman obat, terutama tanaman yang dinyatakan hamper punah seperti :
temu putih, pulasari, gaharu dan lain sebagainya, maka upaya ini dapat diartikan upaya untuk
Di samping itu menanam tanaman yang banyak digunakan untuk pembuatan obat, merupakan
1.Jenis tanaman obat sering digunakan antara lain: kumis kucing, pegagan, jahe, kunyit, jeruk
nipis, jambu biji, daun wungu, beluntas, asam, lidah buaya, saga, temu lawak, pare, papaya,
pisang, sembung, sirih, temu kunci, ubi jalar dan lain sebagainya.
Toga atau kependekan dari Taman Obat Keluarga, merupakan lahan atau tempat yang
digunakan untuk budidaya tanaman yang berkhasiat obat untuk memenuhi kebutuhan obat
keluarga.
19
Tanaman berkhasiat obat sudah digunakan sejak jaman nenek moyang sebelum adanya obat
dari bahan kimiawi. Banyak orang mengenal tanaman obat sebagai jamu (jawa). Pemanfaatan
tanaman toga tidak mempunyai efek samping seperti halnya mengkonsumsi obat kimiawi.
Fungsi Toga
Taman Obat Keluarga (TOGA) selain berfungsi sebagai pelestari tanaman berkhasiat obat
juga berfungsi sebagai taman rumah tangga yang mampu menghasilkan oksigen (O2).
Tanaman toga selain sebagai media penyembuh juga dapat dipergunakan sebagai media
untuk terapi, perawatan tubuh dan penghangat badan. Dalam mengenal toga yang harus
diperhatikan adalah cara memperlakukan bahan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat
menggunakan tanaman toga sebagai media pengobatan, dalam hal ini perlu adanya
Dalam pembudidayaannya tanaman toga tidak memerlukan lahan yang luas, cukup dengan
sebidang tanah pekarangan rumah atau dengan pot seperti halnya tanaman hias. Struktur
tanah tidak berpengaruh banyak terhadap pembudidayaan toga, yang terpenting adalah
perawatan dan pemupukan yang teratur sehingga nutrisi dari tanaman dapat terpenuhi.
Budi daya toga di lingkup rumah tangga dapat dimulai dari tanaman yang dapat dimafaatkan
sehari-hari baik sebagai bumbu masak atau sekedar bahan minuman penghangat badan.
lingungan rumah tangga : jahe, lengkuas (laos), sere, jeruk nipis, lidah buaya, pepaya, jambu
biji dll. Walaupun hanya dilihat sebagai tanaman buah, pepaya dan jambu biji adalah salah
20
Budi daya toga dalam ruang lingkup usaha dapat menghasilkan peluang usaha yang dapat
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman toga sesuai standar yang diberlakukan
2. Bibit
4. Cara pengawetan
5. Cara penyimpanan
Cara Panen
Pada saat panen (kalangan usaha) atau pemanfaatan toga (dalam lingkup keluarga) yang perlu
3. Daun Muda : diambil di ujung cabang/ranting, warnanya lain dari daun yang tua
tanaman.
5. Kulit kayu : diambil pada saat tanaman cukup umur dan dilakukan pada musim
kering.
21
6. Biji : dari buah yang sudah tua mengering/yang telah pecah
Pembuatan simplisia
1. Pencucian
Tujuan pencucian adalah untuk memisahkan debu dan kotoran terutama tanah
1. Pembentukan
1. Pengeringan
Daun, bunga, irisan rimpang, irisan buah, bahan lain yang mudah dikeringkan dengan
Penjemuran tidak boleh langsung bersentuhan langsung dengan tanah dan logam,
Bagian tanaman yang berupa kulit, batang, akar dan sejenisnya dikeringkan langsung
1. Pengemasan
22
Pengemasan dapat dilakukan dengan karung plastik/goni. Yang perlu diperhatikan adalah
apabila menggunakan bahan yang tidak dapat dilewati air harus ditambahkan bahan yang
mampu menyerap uap air, contoh untuk kantong plastik di dalamnya ditambah kertas untuk
menyerap uap air. Hal itu dimaksudkan agar embun/uap air yang dikeluarkan dari simplisia
Setelah dikemas karung simplisia baiknya diberi label untuk memudahkan pembedaan
Kencing manis,
Pare diparut, diambil airnya diminum
Pare penambah nafsu
1-3 kali sehari (± ¼ gelas belimbing)
makan
Penambah nafsu
Daun papaya ditumbuk halus,
makan dan perbaikan
diambil airnya, diminum.
pencernaan
23
ujungnya masukkan ke dalam hidung
Sakit perut saat datang Kunyit diparut, tambah air dan peras
bulan tambahkan gula merah, minum
24
Air kelapa hijau/muda apabila
diminumkan pada penderita
Kelapa Keracunan keracunan akan menimbulkan rasa
mual dan memuntahkan racun yang
tertelan
sejak dua dasawarsa terakhir telah menjadi masalah nasional yang mendapat perhatian khusus
baik oleh pemerintah, maupun masyarakat. Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain
tercemin dalam peraturan perundang-undangan dan berbagai program yang ada dalam bidang
yang berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut menanggulangi masalah ini melalui berbagai
upaya. Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa dalam hal ini tentu juga
ikut berperan dalam upaya pemerintah. Untuk itu, di dalam TTK ini diuraikan secara minim
dan singkat pengetahuan yang berhubungan dengan masalah ini, dengan harapan dapat
berguna membantu masyarakat secara umum dan pramuka secara khusus, dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan narkotika, psikotropika, alkohol, dan zat adiktif lainnya.
25
Narkotika
Narkotika (menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika) adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintesis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
yang sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: opium mentah, tanaman koka,
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
c. Narkotika golongan III adalah narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
Psikotropika
zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
26
aktivitas mental dan perilaku. 43 Contoh: alprazolam, diazepam, klordiazepoksid, lorazepam,
dan phenobarbital.
Zat Adiktif
Zat adiktif (menurut Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan) adalah
bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan
ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk
prioritas pada penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan
dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat. Contoh: alkohol, produk tembakau, zat perekat
(inhalant), zat pelarut yang mudah menguap (aseton, bensin) dan lain sebagainya.
Yang dimaksud alkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau etil alkohol. Etanol
dapat diperoleh melalui peragian buah (misalnya: anggur, apel, mangga,tebu, dan ubi-ubian).
Melalui peragian, kadar alkohol yang diperoleh tidak lebih dari 14%. Untuk memperoleh
kadar yang lebih tinggi harus dilakukan proses penyulingan. Bir mengandung kadar etanol 1-
Penggunaan yang tepat dan sesuai dengan petunjuk dokter, tentu akan memberikan manfaat
seperti yang 44 diinginkan. Tetapi zat ini kadang-kadang disalahgunakan yang kita sebut
sebagai penyalahgunaan zat. Penyalahgunaan zat adalah pemakaian secara terus menerus atau
sekali-kali dan berlebihan serta tidak menurut petunjuk dokter atau praktik kedokteran,
sehingga menimbulkan gangguan tertentu pada badan atau jiwa seseorang dengan akibat
27
sosial ekonomi yang tidak diinginkan dan merugikan. Gangguan ini berlangsung minimal 1
bulan.
Ketergantungan zat:
Adalah suatu kebutuhan fisik atau mental (psikologik) atau keduanya terhadap zat secara
mental (psikologik) dapat dilukiskan sebagai suatu keinginan yang tak tertahankan
(komplusif) untuk memakai zat. Istilah ketagihan juga dipakai untuk melukiskan keadaan ini.
Toleransi adalah keadaan dimana khasiat zat yang menurun setelah pemakaian berlangsung.
Apabila seseorang telah mengalami toleransi terhadap sesuatu jenis zat, ia membutuhkan
dosis zat itu yang makin lama makin besar untuk memperoleh khasiat atau efek yang sama.
Pemantangan atau abstinensi adalah gejala-gejala sakit akibat pemakaian zat terus menerus
apabila pemakaiannya pada suatu saat dihentikan. Pemantangan ini menunjukan bahwa zat
- Terdapat penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya tanpa petunjuk dokter.
28
- Kadang-kadang pemakaian yang sangat berlebihan atau mengurangi penggunaanya.
kehilangan kawan, pertengkaran dalam keluarga, tidak masuk kerja, kehilangan pekerjaan
atau terlibat pelanggaran hukum. Lamanya gangguan ini paling sedikit satu bulan.
Tanda-tanda ketergantungan:
1. Toleransi, yaitu:
Kebutuhan untuk menambah secara jelas jumlah zat yang digunakan untuk mencapai
mencapai efek yang diinginkan dan efek zat itu akan jelas berkurang apabila
2. Pada individu yang mengalami hal tersebut di dapati sindrom (keadaan) putus asa,
yaitu timbulnya gejala apabila penggunaan zat tersebut dihentikan. Gejala umum
dapat berupa gemetar, gelisah, menguap terus menerus, banyak berkeringat, hidung
dan mata berair, mual, sakit perut, mecret, rasa nyeri ditulang persendian dan otot,
rasa panas dingin, menggigil, tak ada nafsu makan dan kejang perut.
▪ Perubahan tingkah laku dan tabiat anak yang mendadak seperti hilangnya
suka menyendiri, suka berbohong, hilang nafsu makan, cepat marah dan
tersinggung.
▪ Sering meminjam uang, baik pada orang tua maupun kepada teman, mencuri,
ketergantungan zat adiktif, maka kewajiban kita untuk berusaha mencegah dan mengatasi
walaupun dengan cara yang sederhana sesuai dengan kemampuan. Anak atau kelompok
rawan janganlah dimarah-marahi atau disalahkan, tetapi berusahalah untuk berbicara secara
baik-baik, berilah nasihat untuk menjauhkan diri dari penyalahgunaan tersebut. Bila tidak
berhasil, carilah pihak ketiga untuk menolong memberikan nasihat atau penyuluhan. Bila
masih belum berhasil juga, maka dapat dihubungi tenaga yang lebih ahli, ahli psikologi atau
pekerja sosial yang telah biasa menghadapi persoalaan itu. Di setiap daerah ada Puskesmas,
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Jiwa Pemerintah atau Swasta atau Rumah Sakit TNI. Di
30
Surabaya dan Jakarta ada Rumah Sakit untuk pasien penyalahgunaan dan ketergantungan
obat.
Berdasarkan Kepmen 187 tahun 1999 bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam
bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
Salah satu bahan kimia yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang
Bahan dinyatakan sebagai bahan beracun jika pemaparan melalui mulut LD50 > 25 atau 200
mg/kg berat badan, atau pemaparan melalui kulit LD50 > 25 atau 400 mg/kg berat badan,
Bahan kimia beracun didefinisikan sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil
Pada umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh
tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu
organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain, tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal, atau cairan limfa dan menghasilkan
Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencemaan, sel
31
Sifat toksik dari suatu zat, selain ditentukan oleh sifat alamiah suatu zat, juga ditentukan oleh
Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni:
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Berikut adalah contoh bahan kimia beracun dan bahayanya bagi kesehatan :
Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung
yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi
digunakan pada pangan meliputi boraks / asam borat, asam salisilat dan garamnya,
BahanBerbahaya, memuat sebanyak 30 zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan
32
termasuk rhodamin B dan kuning metanil. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan
Berikut adalah 3 jenis bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dengan
Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam
larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk industri
Methanil Yellow atau kuning metanil adalah zat pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan
dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil (kain) dan cat.
Bahaya akut Rhodamin B dan my bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pencernaan. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal,
bahkan kulit bibir terkepulas. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang
Beberapa penyalahgunaan Rhodamin B dan my pada pangan, antara lain kerupuk, terasi,
33
a. Warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok (Methanil Yellow) dan
cenderung berpendar.
2. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya
digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah
sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
Bahaya Formalin
Formail sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Jika terhirup dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar,
reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan
perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga koma. Dapat pula
Konsumsi dalm jangka panjang akan menyebabkan kanker. Jika tertelan formalin sebanyak
pangan diantaranya mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.
34
Tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin. Bertahan lebih dari 1 (satu)
Tahu dengan bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur. Bertahan lebih dari 1 (satu)
3. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan
dan tekanan normal. Boraks merupanan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat
(NaB4)2lOH). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H2BO). Salah
satu bentuk turunan borak yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng.
Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi
Bahaya Boraks
Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata, mual,
sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan
menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi
boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian.
35
Beberapa penyalahgunaan boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong dan
kerupuk gendar.
Ciri-ciri mie basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak yang mengandung boraks:
Secara umum, zat pewarna terbagi atas 2 jenis yaitu pewarna alami yang aman dan pewarna
sintetik yang sebagian besar dari jenis ini berbahaya jika dikonsimsi.
Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian
daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah
diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan
mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya.
Oleh karena itu, Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat
warna alami ke dalam golongan zat pewarna yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau
dianggap masih aman. Jenis-jenis zat pewarna alami yang banyak digunakan dalam industri
pangan antara lain ialah zat pewarna asal tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan
curcumin.
36
1. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid, betalains,
2. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari aktivitas
Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas ganggang.
3. Zat pewarna alami yang berasal dari hewan dan serangga, seperti: Cochineal dan zat
pewarna heme.
Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5 kelompok,
yaitu:
Keuntungan dalam penggunaan pewarna alami adalah tidak adanya efek samping bagi
kesehatan. Selain itu, beberapa pewarna alami juga dapat berperan sebagai bahan pemberi
flavor, zat antimikrobia, dan antioksidan. Namun penggunaan zat pewarna alami
dibandingkan dengan zat pewarna sintetis memiliki kekurangan, yaitu pewarnaannya yang
lemah, kurang stabil dalam berbagai kondisi, aplikasi kurang luas dan cenderung lebih mahal.
Pewarna Sintetik
Karena kekurangan yang dimiliki oleh zat pewarna alami, beberapa produsen memilih untuk
menggunakan pewarna sintesis. Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari
37
zat kimia, yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat
Proses pembuatan zat warna sintesis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam
nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun.
Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir,harus melalui suatu
senyawa antara dulu yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil
akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang
dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan
timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak boleh ada
Minimnya pengetahuan produsen mengenai zat pewarna untuk bahan pangan, menimbulkan
penyalahguanaan dalam penggunaan zat pewarna sintetik yang seharusnya untuk bahan non
pangan digunakan pada bahan pangan. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya keuntungan
yang diperoleh oleh produsen yang menggunakan zat pewarna sintetik (harga pewarna
sintetik lebih murah dibandingkan dengan pewarna alami ). Ini sungguh membahayakan
kesehatan konsumen, terutama anak-anak yang sangat menyukai bahan pangan yang
berwarna-warni.
Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast
green, tartrazine.
1. Dyes
Merupakan zat warna yang larut air dan diperjual belikan dalam bentuk granula, cairan,
campuran warna dan pasta. Biasanya digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat,
minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis, dan lain-lain.
38
2. Lakes
Merupakan pigmen yang dibuat melalui proses pengendapan dari penyerapan dye pada bahan
dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat.
Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan untuk memberi warna yang lebih menarik
pada makanan. Biasanya orang menggunakan bahan pewarna alami karena lebih aman
dikonsumsi daripada bahan pewarna buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau
akibat negatif dalam jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki
Hiperaktivitas adalah suatu kondisi ketika anak mengalami kesulitan untuk memusatkan
Pada bulan November 2007, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis
tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3-9 tahun. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan
yang mengandung pewarna buatan selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-
tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar
0,1%) juga mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.
Berikut adalah beberapa jenis pewarna buatan yang populer dan efek samping yang
ditimbulkan:
39
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan.
Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1- 10 dari sepuluh ribu
orang , tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis
(hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini
tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin.
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es
krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok
kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi,
Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian
tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat ini dalam studi
tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik dalam jangka pendek dan
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk
selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada
Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA) sejak
tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R.
Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas
toleransi.
40
4. Allura Red (E129)
Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan
minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk Belgia, Perancis,
Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi pada 15% orang yang
mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang telah menderita gatal-gatal atau
ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali
tidak mengandung Allura Red dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam
atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan
yang mengandung Allura Red dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energi.
Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan Norwegia
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan zat warna buatan dalam produk
1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin
41
pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah tangga maka harus ada nomor
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan atau
minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna tersebut berasal
dari bahan pewarna bukan makanan (non food grade) seperti pewarna tekstil.
dan mempercantik diri yang digunakan dengan cara digosokan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikan, disemprotkan pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, kuku, mulut dan kelamin
2. Mengetahui dan Dapat Mengenal Ciri – Ciri Kulit Kondisi kulit manusia terdiri dari :
b. Kering Kasar dan kaku, kulit tampak bersisik dan ada garis halus, terasa gatal, serta
c. Berminyak Permukaan kulit tampak berminyak, berkilau terutama dahi dan hidung,
d. Kombinasi Memiliki kedua jenis kulit dimana kulit sebagian berminyak biasanya di
zona T (dahi, hidung, bibir dan dagu merupakan kulit yang berminyak), dan sebagian
harus ekstra hati-hati terutama pemakaian parfum, pewarna bibir dan produk
kosmetika lainnya.
d. Tidak Merokok
i. Mengelola stress
a. Rambut adalah bulu yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala). Rambut
adalah bagian tubuh berkeratin yang dihasilkan oleh folikel (akar) rambut.
b. Fungsi rambut :
43
• Pelindung kerusakan fisik (serangga) dan kimia
• Rambut normal : Rambut yang tidak berminyak, tapi juga tidak kering.
• Rambut berminyak : Rambut ini rata di kepala dan terlihat lengket dan
• Rambut kering : Rambut mudah kusut, sulit disisir, dan sangat rapuh, sering
• Porositas : Ditunjukkan dengan jumlah air yang masuk atau keluar dari
• Tekstur : Merupakan daya tarik rambut yang indah, dipengaruhi bahan yang
kepala yang disebabkan oleh kontaminasi jamur, kotoran, akumulasi shampo karena
b. Rambut rontok : Dapat disebabkan antara lain ketombe, faktor hormone di masa
c. Rambut kusam : Kondisi rambut yang tidak bercahaya, yang disebabkan oleh
lapisan luar rambut (kutikula) yang rusak. Dapat disebabkan akibat suhu tinggi,
d. Rambut patah : Kondisi rambut rapuh dan mudah putus terlihat bercabang di
e. Kebotakan : Kondisi rambut rontok terus menerus namun tidak segera berganti
dengan rambut baru. Rambut menjadi tipis sehingga mulai tampak kulit kepala.
7. Mengetahui dan Dapat Menjelaskan Cara Merawat Rambut dan Memberikan Kondisioner
a. Langkah 1 : menyisir rambut terlebih dahulu, karena mencuci rambut yang kusut
justru akan membuat tambah kusut. Jangan menyisir rambut saat keadaan basah,
45
b. Langkah 2 : Basahi rambut dan kulit kepala dengan air hangat untuk
menghilangkan minyak dan kotoran. Lebih baik basahi rambut dibawah pancuran
pakailah pada rambut dan kulit kepala. Lakukan sambil melakukan pijatan dengan
ujung jari, agar memperlancar peredaran darah di kepala. Jangan sesekali menggaruk,
d. Langkah 4 : Bilas rambut dengan air dingin. Pemakaian shampo bisa diulang
e. Langkah 5 : Peras rambut dengan lembut untuk mengurangi kadar air, kemudian
a. Pilih kondisioner sesuai jenis rambut : Setelah tahu jenis rambut, sangat penting
untuk menggunakan kondisioner yang khusus diformulasikan untuk jenis rambut agar
setelah keramas adalah bukan waktu yang tepat. Kondisioner tidak akan tinggal
dirambut yang basah. Sebaliknya perlu untuk sedikit mengeringkan rambut dengan
46
c. Mulai dari ujung rambut : ujung rambut lebih tua daripada akar rambut. Dengan
demikian tidak harus menerapkan kondisioner dari kulit kepala. Sebaiknya selalu
lebih berkonsentrasi pada bagian ujung bagian bawah rambut, agar berubah menjadi
lebih sehat.
d. Gunakan teknik dan aplikasi yang tepat : Gunakan jari untuk menerapkan
kondisioner hingga ke ujung rambut. Bisa menggunakan sisir. Biarkan rambut selama
3 menit, dan ke
mudian bilas.
47
- Perhatikan label (nomor notifikasi (POM NA XXXXX), Komposisi bahan,
- Pilih produk yang sudah dinotifikasi (terdaftar di Badan POM dapat dicek
- Selesai digunakan, tutup rapat dan letakan pada tempat yang sesuai
lain
48
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang sudah disebutkan dapat disimpulkan bahwa Satuan Karya
keterampilan praktis dalam bidang kesehatan. Kecakapan khusus yang ada pada krida
bina obat saka bakti husada ada 5 yaitu tentang pemahaman obat, tanaman obat
keluarga (TOGA), pencegahan dan penanggulangan zat adiktif, bahan berbahaya bagi
3.2 Saran
Saya menyadari sepenuhnya jika Makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki Makalah krida obat ini saya
Daftar pustaka
49
https://www.coursehero.com/file/54515286/MAKALAH-SBHdocx/
https://www.sakabaktihusada-batam.or.id/2016/01/krida-bina-obat-pada-satuan-karya-pramuka-
bakti-husada.html?m=1
https://promkes.kemkes.go.id/download/dsgr/files38314SKK%20SBH%20Krida%20Obat.pdf
https://www.sakabaktihusada-jogja.or.id/taman-obat-keluarga.sbhjogja
https://www.sakabaktihusada-jogja.or.id/materi-skk-bahan-berbahaya-bagi-kesehatan.sbhjogja
50