Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

4.1 PAPARAN DATA

4.1.1 Kegiatan di Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian pengambilan data kualitatif adalah SD Negeri 043940 yang
berlokasi di Perbesi, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Kegiatan
di lokasi penelitian dilaksanakan mulai pukul 07.30 sampai dengan 11.00 WIB sesuai
dengan jam masuk sekolah selama 6 hari. Kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi pengamatan yang difokuskan pada kompetensi
pedagogik guru kelas V. Pertanyaan untuk wawancara telah disusun sedemikian rupa oleh
peneliti sebelum melakukan kegiatan dilapangan.

4.1.2 Paparan Data


Pada hari selasa tanggal 24 Mei 2022 saya memulai penelitian saya dengan
berangkat dari rumah pukul 07.20 WIB lokasi penelitian saya tidak jauh dari tempat saya
tinggal hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai di SD tempat saya akan
melakukan penelitian. Sesampainya di lokasi penelitian saya sudah melihat beberapa siswa
yang sudah hadir di sekolah sedang melakukan bersih-bersih di dalam dan diluar kelas.
Saya kemudian menyapa guru yang sudah hadir dan sedang berada di lapangan
mengarahkan siswa saat sedang membersihkan lapangan dan kelas agar tidak bermain-
main saat kebersihan, saya kemudian ikut mengarahkan siswa dan membantu mereka
dalam kebersihan. Setelah pukul 08.00 WIB lonceng pun berbunyi, para siswa masuk ke
kelas mereka masing-masing. Pada hari ini saya terlebh dahulu masuk kedalam kelas Va,
karena pada hari sebelumnya saya sudah berbincang dengan wali kelas Va dan wali kelas
Vb untuk membagi waktu masuk kedalam kelas yang meereka ajar.
Setelah lonceng berbunyi saya tidak langsung masuk kedalam kelas karena wali
kelas Va masih kembali ke kantor guru untuk mengambil perlengkapan yang telah ia
siapkan untuk mengajar, beberapa menit kemudian wali kelas Va keluar dari kantor dan
menuju kelasnya, saya sudah menunggu di depan kelas tersebut, sembari memasuki
kelasnya, Wali kelas Va mengajak saya untuk masuk kedalam kelas secara bersama.
Setelah memasuki ruangan para siswa memberi ucapan salam selamat pagi kepada guru
wali kelasnya dan juga saya. Setelah itu ibu guru memimpin doa sebelum belajar. Setelah
itu ibu guru meminta saya untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya datang
ke sekolah tersebut agar para siswa tidak beretanya-tanya dan merasa bingung dengan
kehadiran saya di kelas mereka.
Setelah saya memperkenalkan diri saya kemudian mengambil tempat yang strategis
agar dapat mengamati keseluruhan proses belajar mengajar dengan baik. Pada hari itu wali
kelas Va terlebih dahulu mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada mereka siapa-
siapa saja siswa yang tidak bisa hadir dan apa alasannya, setelah itu barulah ibu guru
memulai pelajaran dengan mengulang sedikit materi pada hari sebelumnya sekaligus
meminta mereka untuk membuka buku tugas/PR mereka, kemudian Wali Kelas meminta
agar mereka menukarkan buku tugas mereka dengan teman sebangku mereka, kemudian
tugas mereka pun diperiksa secara bersama-sama dengan meminta satu persatu siswa
membacakan pertanyaan/soal dan juga menjawabnya, apabila ada perbedaan jawaban maka
wali kelas memberikan kesempatan kepada siswa yang lainnya untuk menyampaikan
jawabanya. Pertanyaan yang tidak bisa dijkerakan atau diawab oleh kebanyakan murid
akan dijelaskan kembali oleh wali kelas agar mereka semakin memahami materi tersebut.
Setelah memeriksa tugas wali kelas pun memulai mengajar.
Observasi yang saya lakukan pada tanggal 24 Mei 2022 ini berdasarkan
kesepakatan wali kelas dan siswanya ia telah menugaskan mereka untuk membawa
beberapa bahan yang akan dilakukan sebagai media pelajaran seperti ladaku, kecap,
minyak dan air, hal ini dilakukan untuk memperdalam materi yang membahas tentang
larutan sempurna dan tidak sempurna. Mereka melakukan eksperimen dengan bahan-bahan
yang telah mereka siapkan dan melihat mana bahan yang akan terlarut dengan sempurna
dan mana bahan yang tidak terlarut sempurna dengan air. Setelah selesai bereksperimen
mereka kemudian membuat gambar hasil eksperimen yang telah mereka lakukan dan
menuliskan informasi apa yang mereka dapatkan dari eksperimen tersebut. Kebanyakan
siswa sangat antusias untuk melihat hasil eksperimen mereka. Setelah kegiatan
menggambar pada pukul 11.00 WIB lonceng pulangpun berbunyi dan kelas dibubarkan.
Pada tanggal 25 Mei saya melakukan observasi di kelas Vb, saat saya mengamati Bapak IS
mengajar saya melihat bahwasannya selama kegiatan belajar mengajr berlangsung
komunikasi antara guru dan siswa sangat interaktif, suasana kelas saat ia mengajar cukup
kondusif dan siswa terlihat beremangat untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
Pada tanggal 27 mei saya berbincang dan bertanya kepada Wali Kelas Va tentang
pengalamannya saat menegajar di kelas V.
“Mengajar di SD kelas V sampai saat ini saya tidak memiliki kendala yang dapat
menghambat saya untuk mengajar dengan baik, saya juga bisa mengatur kelas agar
peserta didik saya mau mendengarkan saya saat mengajar di kelas.”
Kemudian saya bertanya kembali “apakah Ibu memiliki peserta didik yang sulit untuk
diatur di dalam kelas?”
“Ya, tentu saja saya punya beberapa siswa laki-laki yang ada di kelas saya sangat
sulit untuk diatur, oleh karena itu saya menempatkan tempat duduk mereka tepat di
depan saya agar mereka tidak memilki kesempatan untuk ribut ataupun
mengganggu temannya saat belajar, kalau saya biarkan mereka duduk di belakang,
meski saya sudah menegur mereka supaya tenang, mereka hanya akan bisa tenang
sebentar setelah itu mereka pasti akan ribut kembali.”
Pada tanggal 31 Mei 2022 saya melakukan observasi di kelas Vb saya melihat
bahwasannya terdapat siswa yang masih kesulitan membaca, oleh karena itu saat siswa
tersebut diminta untuk membaca oleh Bapak IS dia meminta salah satu siswa lainnya untuk
membantunya dalam membaca. Selanjutnya pada tanggal 6 juni saya melakukan observasi
di kelas Vb, dalam observasi ini Bapak IS memberikan penugasan kepada siswanya,
setelah itu ia meminta siswanya menyampaikan hasil pengerjaan mereka satu persatu di
depan kelas, saat siswa yang belum lancar dalam membaca itu menyamaikan hasil
pengerjaanya kedepan teman sebangkunya juga ikut kedepan agar dapat membantu
membacakan hasil pengerjaan tuganya. Melihat siswa kelas V yang belum lancar dalam
membaca, saya kemudian bertanya kepada wali kelasnya “Mengapa siswa bapak di kelas
lima ini ada yang masih belum lancar dalam membaca?”
“Sebagai siswa yang sudah di kelas V memang sudah seharunya dia bisa membaca,
tapi sampai saat ini dia masih belum bisa membaca, dia juga sudah beberapa kali tidak naik
kelas, tapi karena tidak bisa membuat siswa itu tidak naik kelas selama 3 tahun atau lebih
jadi dia sudah sampai di kelas V setelah tinggal kelas beberapa kali di kelas satu sampai dia
kelas empat.”
Saya juga bertanya kepada siswa yang menjadi teman sebangkunya tentang siswa tersebut
kemudian dia mengatakan
“Kalau dia pak masih sulit rasanya untuk membaca, jadi kalau ada tugas atau dia di
suruh untuk membaca, Bapak IS sudah memberi saya tugas untuk selalu membantunya
dalam membaca, saya terlebih dahulu akan membacakannya setelah itu dia mengiktui atau
mengulangi apa yang saya bacakan.
Observasi yang saya lakukan pada tanggal 7 Juni 2022, saya mengamati mereka sedang
belajar matematika, setelah Ibu DM memberikan penjelasan dan contoh tentang materi
pelajaran matematika tersebut, ia memberikan lima soal untuk dikerjakan oleh peserta
didiknya, saya melihat kebanyakan siswa cukup kesulitan dalam mengerjakan tugas
tersebut, beberapa saat kemudian Ibu itu memberikan penjelasan kembali tentang
bagaimana cara yang harus mereka lakukan dalam mengerjaan tugas tersebut, namun
kebanyakan dari mereka masih belum mengerti juga. Ibu DM bahkan meminta saya untuk
membanatu dia dalam menjelaskan sekali lagi materi tersebut. Setelah saya memberikan
penjelasan tentang materi tersebut saya bertanya kepada Ibu DM “Mengapa kebanyakan
siswa Ibu kesulitan dalam mengerjakan tugas Matematika ini.?
“Siswa saya ini saat di kelas tiga dan empat mereka belajar di rumah dan hanya
mendapatkan pelajaran melalui aplikasi whatsapp atau dari tugas yang mereka
kerjakan di rumah tidak ada pembelajaran tatap muka secara langsung akibat dari
pandemi covid 19, dan sekarang setelah sekolah mendapatkan izin untuk beroperasi
kembali mereka sudah berada di kelas lima”
“Saya cukup menyayangkan tentang kemampuan siswa saya, akibat dari
pembelajaran daring yang diterapkan selama ini mereka terlihat kurang memilki
dasar dalam beberapa materi pelajaran khususnya pada materi pelajaran
Matematika, bagaimana bisa saya mengajari mereka materi perpangkatan
apabila mereka belum mampu melakukan perkalian ataupun pembagian yang
seharusnya sudah mereka pahami di kelas tiga ataupun empat. Oleh karena itu saat
saya mengajari mereka KPK terlebih dahulu saya memberikan beberapa soal
perkalian dan pembagian”.

4.1.2.1 Kelompok data menguasai karakteristik peserta didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
menguasai karakteristik peserta didik, berikut paparan datanya :
"Cara yang saya lakukan untuk mengidentifikasi karakteristik itu ada beberapa poin
yang pertama itu adalah saya melihat karateristik belajarnya itu dari hasil belajar, dari
hasil belajar itu saya tahu bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didik itu.
Kedua yaitu sikap peserta didik ketika mengikuti pelajaran, terkadang peserta didik
itu menyukai metode yang satu dan ada juga peserta didik yang menyukai metode
yang lain. Ketiga dari assesment, jadi dengan melihat hasil belajar, sikap dan
assesment saya dapat mengetahui karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-
beda. Meskipun karakteristik belajarnya berbeda-beda saya harus tetap membantu
mereka agar dapat belajar sesuai dengan karakeristiknya masing-masing karena
sebagai guru saya harus mendorong peserta didik yang memilki perbedaan
karakteristik dalam belajar sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, jadi
cara yang saya gunakan itu pertama adalah dengan membuat program pembelajaran,
sebagai guru saya membuat program pembelajaran agar saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung pembelajaran tersebut dapat terarah. yang kedua itu adalah
pengajaran individual, dengan mengajar secara individual saya dapat menyesuaikan
pengajaran saya dengan kemampuan mereka jadi terkadang saya harus mengajar
anak-anak itu secara individual dan juga klasikal, dan yang ketiga itu bisa kita
bentuk kelompok, seperti membentuk kelompok a, kelompok b, dan kelompok c. Itu
adalah cara-cara untuk mendorong peserta didik berpartisipasi, dan tentunya harus
ada bimbingan dan tugas supaya mereka aktif dalam pembelajaran. (WK1)

“Cara saya untuk mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik adalah
dengan membuat tugas, setiap tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik akan
saya nilai, setelah itu saya akan melihat bagaimana karakteristik belajar setiap peserta
didik itu pribadi lepas pribadi. Hal ini terjadi karena pada saat penilaian saya akan
melihat hasil dari peserta didik itu dan pada umumnya mereka memilki hasil belajar
yang berbeda-beda, melalui hasil penilaian belajar yang berbeda-beda tersebut saaya
dapat melihat dan mengidentifikasi karakteristik belajar pesereta didik satu persatu,
selain itu saya juga bisa melihat karaktistik belajar mereka saat sedang mengajar di
kelas, dengan kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan peserta didik saya
dapat melihat karakteristik atau cara belajar peserta didik itu setiap individu. Adapun
Upaya yang saya lakukan dalam mendorong agar peserta didik yang memilki
karakter berbeda dapat aktif dalam belajar adalah terlebih dahulu melakukan
penilaian, setelah melakukan penilaian maka saya dapat melihat perbedaan nilai yang
diperoleh setiap peserta didik baik itu yang mendapatkan nilai rendah maupun
peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi. Dalam hal ini saya akan melakukan
tindakan remidial bagi pesereta didik bila tingkat remedialnya diatas 20% dengan
mengulang pembelajaran, namun bila tingkat remedialnya dibawah angka tersebut
maka saya hanya akan memanggil peserta didik yang nilainya rendah saja dan
memberi bimbingan khusus kepadanya agar menjadi lebih aktif dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat mengatasi kekurangan yang dia miliki dibandingkan
dengan temannya yang lain. (WK2)

“Dari pengamatan saya terhadap bapak tersebut, Dia memang dapat mengidentifikasi
karakteritik belajar siswanya berdasarkan penilaian, hasil belajar dan sikap mereka
dengan melakukan hal itu siswanya akan semakin berkembang dengan kata lain
setelah memahami karakteristik belajar siswanya maka ia akan dapat membuat
pelajaran yang medukung perkembangan dari segi sikap dan pengetahuan peserta
didiknya.” (KS)

“Apa yang dikatakan oleh Ibu tersebut memang benar, dia harus memahami
karakteristik siswakarena itu sangatlah penting, dia harus mengenal karakter mereka,
karena ada siswa yang ingin dipuji, ada juga yang kalau dia berikan pelajaran dengan
metode yang keras siswa akan lebih keras lagi, tapi ada juga yang jika dia buat secara
lunak maka ia akan merasa merajalela karena itu dia harus memperhatikan merke
satu persatu.” (TS2)
“Belajar bersama bapak itu kami pernah belajar secara berkelompok tapi kami lebih
sering belajar secara individu jika dibandingkan dengan belajar secara
berkelompok.” (SW1)

“Ya Ibu Guru sering memberikan kami tugas setelah selesai belajar atau sebelum
pulang, ibu itu juga sering memperhatikan sikap kami jika ada teman yang ribut
maka ia akan langsung menegurnya.” (SW4)

“Berdasarkan observasi maka peneliti mengetahui bahwa Bapak Wali Kelas V


memiliki siswa yang masih lamban dalam membaca dalam hal ini dia tetap
memberikan kesan positif terhadap siswa tersebut dengan memberikan dia teman
sebangku yang akan selalu membantunya dalam membaca materi yang akan
dipelajari atau membacakan tugas di depan kelas .”

4.1.2.2 Kelompok data Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang
mendidik
Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, berikut paparan datanya:
“Dalam proses belajar mengajar saya memberikan kesempatan kepada peserta didik
itu seluas-luasnya, saya tidak membatasi peserta didik untuk menguasai materi
pelajaran, apapun materi pembelajarannya saya harus menuangkan semua apa yang
saya ketahui tentang materi tersebut kepada mereka, karena itu memang adalah hak
dari peserta didik itu, setelah memberikan materi kepada mereka saya akan selalu
memastikan apakah mereka sudah paham dengan materi yang saya ajarkan dengan
menggunakan assesment, evaluasi atau menananyakan langsung kepada mereka
apakah mereka sudah paham atau belum, setelah itu baru saya bisa melanjukan ke
materi selanjutnya karena saya merancang pembelajaran yang saling terkait antara
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan saya ajarkan selanjutnya .”
(WK1)

“Saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi


pembelajaran sesuai dengan usia dan kemampuannya tentunya, adapun cara yang
saya lakukan adalah menerapkan cara belajar secara menyeluruh kepada seluruh
siswa, melalui pengajaran ini bila ada pesereta didik yang tidak bisa mengikuti
pembelajaran dengan cara yang sama seperti peserta didik lainnya maka cara yang
akan saya lakukan adalah memanggil mereka kedepan atau melakukan bimbingan
khusus kepadanya, sehingga saya dapat memberikan penjelasan kepada peserta didik
tersebut tentang ketertinggalan pembelajaran yang dia alami bila dibandingkan
dengan peserta didik lainnya karena terkadang meski usia yang peserta didik milki
sudah sesuai dengan materi tersebut namun kemampuan yang dimilkinya belum
sesuai untuk memahami suatu materi pembelajaran, oleh karena itu saya harus
memerhatikan seluruh peserta didik secara detail. Oleh karena itu saya harus
memperhatikan mereka secara satu persatu dan melihat bagaimana respon mereka
terhadap materi pelajaran yang saya sampaikan di dalam kelas, dengan begitu saya
bisa merencanakan pembelajaran selanjutnya agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.(WK2)

“Ya dari yang saya ketahui Bapak itu selalu membuat perencaanan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum memberikan pengajaran kepada siswanya.” (KS)

“Sebagai rekan sejawatnya saya memang melihat bahwasannya Ibu tersebut


memberikan waktu dan tempat yang khusus bagi siswanya yang memilki
ketertinggalan dengan begitu maka pembelajaran formal yang telah ia renacakan
tidak akan terganggu. (GR1)

“Ibu Guru pernah mengajari. Kalau pelajaran matematika banyak kami yang tidak
mengerti, makanya ibu itu harus mengajari kami satu persatu.” (SW4)

“Berdasarkan obseervasi peneliti mengetahu bahwa saataat kegiatan belajar


mengajar berlangsung bapak guru terkadang mengulang kembali materi yang baru
saja ia jelaskan karena melihat kebanyakan dari peserta didiknya masih belum
mengerti”

“Berdasarkan observasi peneliti mengetahui sebelum menyampaikan materi pelajaran


pada hari ini Ibu Guru terlebih dahulu mengulang kembali materi pada pertemuan
sebelumnya karena ada beberapa bagian materi yang belum sempat diajarkan”

4.1.2.3 Kelompok data Pengembangan Kurikulum


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Pengembangan Kurikulum, berikut paparan datanya :
“Saya merancang pembelajaran tentu saja harus sesuai dengan silabus, saya tidak
boleh keluar dari silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kita, dengan
membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan silabus maka materi yang saya
ajarkan juga berurutan, tentang urutan penyampaian materi ini harus kita ikuti karena
urutan itu berjenjang dari tujuan pembelajaran, oleh karena itu saya tidak boleh
membuat pembelajaran yang tiba-tiba, karena hal itu akan membuat pembelajaran
tidak terarah. Contohnya kalau tujuan pembelajaran itu adalah mengetahui
penjumlahan dan pengurangan maka itu dapat selesai selama satu atau dua pertemuan
baru saya bisa memasuki materi perkalian dan pembagian. Saya tidak akan bisa
mengajarkan perkalian dan pembagian terlebih dahulu sebelum mengajarkan
penjumlahan dan pengurangan. Sebelum menyampaikan materi tersebut maka saya
terlebih dahulu adalah melihat relevansi, jadi saya harus melihat relevansi materi
saya itu dari kompetensi dasar, kalau kompetensi dasarnnya hafalan maka saya
membuat bahan ajarnya adalah hafalan. Selanjutnya itu konsistensi, kalau misalnya
KD-nya ada dua macam berarti pembelajaran tersebut diselesaikan dengan membuat
peserta didik mengetahu kedua kompetensi tersebut. Misalnya tentang puisi berarti
mengetahui atau mengidentifikasi berbagai jenis puisi, setelah mengetahui
kompetensi tersebut maka, siswa juga harus tau mengetahui bentuk-bentuk puisi dan
membacakannya. Yang ketiga itu adalah kecukupan dalam hal ini materi-materi yang
diajarkan harus dapat mencakup kemampuan rata-rata peserta didik. (WK1)

“Dalam merancang pembelajaran tentu saja saya menyesuaikannya dengan silabus,


karena bila tidak sesuai silabus maka akan sulit untuk membuat bahan ajar terlebih
dalam membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran, selain itu bila saya membuat
RPP tanpa melihat dan menyesuaikannya dengan silabus maka rancangan tersebut
tidak akan terarah dan tidak jelas, karena setiap saya membuat program saya juga
harus mengikuti urutan materi dengan memperhatikan tujuan pembelajarannya.
Dalam memilih materi agar sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik maka
upaya yang saya lakukan adalah melihat terlebih dahulu kemampuan mereka dengan
memberikan penugasan, setelah mendapatkan hasilnya bila masih banyak yang
kemampuannya bisa dikatakan kurang, maka saya akan mengganti metode
pembelajaran yang saya gunakan, misalnya sebelumya saya tidak memberikan media
seperti gambar, maka untuk pertemuan selanjutnya saya akan lebih kreatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran yaitu dengan mengguanakan media gambar atau
media audio visual sehingga peserta didik akan lebih mudah memahaminya. Bila hal
ini belum berhasil kepada beberapa peserta didik saya akan memberikan bimbingan
khusus kepada anak tersebut atau memanggilnya kedepan dan mengajarinya” (WK2)

“Ya kalau dalam hal ini sudah pasti Bapak itu mengikuti silabus dalam membuat
perencanaan pembelajarannya” (KS)

“Ya Ibu itu memang berpacu dari silabus dalam merancang pembelajaran, dalam hal
ini sesuai apa yang kami ketahui sebagai guru, kami berpacu dari silabus untuk
membuat semua rancang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan di dalam
kelas.” (GR1)

4.1.2.4 Kelompok data Kegiatan pembelajaran yang mendidik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Kegiatan pembelajaran yang mendidik, berikut paparan datanya :
“Pada dasarnya sumber belajar itu banyak, bisa dari orang atau guru baik iu data atau
wujud tertentu, selain itu saya juga menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar,
karena tidak hanya buku yang dapat kita pakai sebagai sumber belajar, dengan kata
lain saya bisa memanfaaatkan berbagai hal sebagai sumber belajar dengan catatan
harus memberikan pengaruh peserta didik. Selain itu saya juga menggunakan
teknologi sebagai sumber belajar karena itu relevan bagi pesereta didik saat ini dan
memudahkan mereka dalam memahami suatu materi. Adapun tentang rancangan
pembelajaran yang saya terapkan adalah membuat pembelajaran dengan prinsip
PAKEM atau Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, karena bila
merancang pembelajaran yang hanya berfokus pada guru maka keaktifan pesertea
didik dalam pembelajaran maka pembelajaran tersebut akan kurang maksimal.
Pembelajaran yang sedemikian rupa dilakukan agar peserta didik dapat menguasai
materi pelajaran yang kita ajarkan, karena sebagai guru kita berperan sebagai
mediator serta fasilitator dalam mempersiapkan segala bentuk sarana atau prasarana
yang dibutuhkan peserta didik, dan juga beran sebagiai evualator dalam
mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Menerapkan prinsip tersebut akan membuat
pembelajaran tidak monoton, karena terkadang seorang guru selalu melakukan
metode ceramah, hal ini akan membuat peserta didik menjadi bosan. Jadi sebagai
guru saya harus membuat aktivitas pembelajaran yang bervariasi serta metode yang
bervariasi, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar akan merasa senang dan
nyaman, sehingga mereka dapat mengikuti arahan dan pelajaran yang disampaikan
selain memperhaatikan rancangan pembelajaran saya juga selalu memperhatikan seni
keterampilan saya sebagai guru, seperti gaya bahasa dan gerak-gerik tubuh, hal itu
akan mempengaruhi proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, karena ketika
mengajar dengan monoton atau hanya duduk dan menggunakan intonasi suara yang
tidak kuat dan tidak tegas maka peserta didik tidak akan mengikuti pelajaran dengan
efektif, karena itu guru harus mempunyai seni yang dapat menarik perhatian peserta
didik. (WK1)

“Sumber belajar yang saya gunakan yang pertama dulu itu adalah buku tentunya
buku tersebut adalah buku yang telah disediakan oleh sekolah meski begitu saya juga
menggunakan sumber belajar seperti buku yang bukan dari sekolah, beberapa materi
saya juga lihat dari internet. Memilki berbagai sumber belajar membuat informasi
materi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas. Dalam penyampaian
materinya cara yang saya lakukan itu adalah menjelaskan, meskipun begitu saya
tidak menjelaskan materi seperti yang dulu lagi yang secara monoton hanya
menjelaskan, melainkan saya terlebih dahulu membuat perencaan yang matang
sebelum mengajarkannya di sekolah, dan memikirkan bagaimana caranya agar
pembelajaran tersebut dapat diberikan dengan lebih cepat dan mereka juga dapat
memahaminya, sebagai contoh mempersiapkan beberapa poin penting yang akan
diberikan kepada siswa dengan cara tidak bertele-tele dalam melaksanakannnya
sehingga waktu peserta didik tersebut termanfaatkan dengan baik. (WK2)

“Dari pengamatan saya Bapak itu memang tidak hanya menggunakan Buku Paket
saja sebagai sumber utama melainkan juga menggunakan hal lain sebagai sumber
belajarnya sebagai contoh bapak itu sering menggunakan teknologi saat dia
menegajar (KS)

“Tanggapan saya tentang hal ini sangat bagus karena bila Ibu itu hanya
menggunakan buku pelajaran sebagai sumber belajaar informasi yang diterima oleh
siswanya terbatas serta bila dengan menggunakan sumber lain maka mereka akan
lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan.” (GR1)

“Ya dengan dapat memperhatikan waktu jam pelajaran dan membaginya ia akan
dapat melaksanakan aktivitas yang akan sesuai dengan rancangan pembelajaranya,
karena itu ia harus sudah siap dalam mengajar sebelum memasuki kelas.” (GR2)

“Kalau belajar bersama bapak itu banyak hal yang sudah kami lakukanm, dia tidak
hanya menjelaskan, kami pernah disuruh belajar berkelompok dan dia mengawasi
kami, selain itu kami juga disuruh praktek membuat penyulingan air kotor menjadi
air bersih.” (SW2)

“Berdasrkan observasi yang peneliti lakukan peneliti melihat bahwa Bapak Isac
mengajari peserta didiknya dengan sesekali membuat candaan yang mengundang
tawa dari para pesereta didiknya.”

4.1.2.5 Kelompok data Pengembagan Potensi Pesereta Didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Pengembagan Potensi Pesereta Didik, berikut paparan datanya :
“Sebagai guru kita memang harus merancang dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan
dan pola belajar masing-masing, jadi caranya yang pertama itu adalah saya
memperbanyak praktik atau bereksperimen atau langsung keluar lapangan supaya
peserta didik saya itu aktif dalam pembelajaran tersebut. Selain itu saya juga
menggunakan kegiatan diskusi untuk membahas sebuah materi sehingga dalam
diskusi tersebut saya dapat mendorong peserta didik dengan kecakapannya masing-
masing hal ini saya lakukan karena setiap peserta didik itu sebenarnya memiliki
kreativitas hanya saja mereka belum memunculkannya, karena itu upaya yang bisa
saya lakukan adalah menggunakan praktek, misalnya seorang murid suka dengan
kegiatan menggambar, jadi kita harus selalu menyuruh dia untuk menggambar
sesuatu, semakin banyak dia menggambar maka hasil gambar yang akan dia hasilkan
akan semakin baik. Adapun cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan
kemampan berpikirnya itu yaitu dengan membuat soal-soal yang bersifat hots atau
high order thinking skill atau disebut juga dengan skill berpikir tingkat tinggi,
sehingga peserta didik akan semakin bisa berpikir dengan tingkat tinggi, untuk
keaktifannya secara individu itu harus saya lihat, saya bukan hanya memperhatikan
seorang peserta didik saja, tetapi setiap pribadi peserta didik itu, bila saya memilki
dua puluh jumlah siswa maka dua puluhnya akan saya perhatikan secara satu persatu,
dengan begitu saya akan tahu bila bila ada masalah dalam diri mereka.” (WK1)
“Upaya yang saya lakukan dalam mendorong peserta didik belajar sesuai dengan
kecapan dan pola belajarnya masing-masing adalah memberikan pengajaran yang
menyenangkan dan nyaman bagi mereka sehingga mereka dapat leluasa belajar
seperti yang mereka inginkan, serta mengajar dengan metode yang bervariasi dan
selalu berusaha menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka, saat
mengajar saya juga mau membagikan pengalaman saya kepada mereka sehingga pola
pikir mereka juga semakin terbuka dan selalu memperhatikan mereka baik yang
mampu dan kurang mampu, dengan melakukan pendekatan kepada mereka semua
sehingga saya dapat memahami mereka satupersatu.”(WK2)

“Ya apa yang dikatakan Bapak itu memang benar, saya melihat ia menyuruh
siswanya untuk praktik atau bereksperimen dengan beegitu mereka akan terlibat
langsung dalam proses tpembelajaran sehingga mereka akan lebih menguasai apa
yang ingin Gurunya ajarkan dan juga dapat mengembangkan potensi dalam diri
mereka.” (KS)

“Sebagai seorang guru Ibu itu memang tanggap terhadap siswanya dan menurut saya
itu adalah sesuatu yang sangat penting karena meskipun ada seorang guru yang
memiliki pengetahuan atau pendidikan tinggi bila dia tidak dapat membuat suasana
pembelajaran yang nyaman bagi siswa maka akan membuat siwa merasa canggung
dalam terlaksananya proses belajar mengajar hal ini membuat siswa menjadi pasih
dalam belajar. (GR1)

“Sebagai rekan sejawatnya apa yang disampaikan oleh Ibu tersebut memang benar,
dan dengan menghubungkan maateri dengan kehidupan sehari-hari memang akan
sangat membantu peserta didik (GR2)

“Ya benar, kami semua pasti diperhatikan oleh Bapak Guru selama kegiatan belajar
mengajar, tidak ada yang tidak diperhatikan selama dia di dalam kelas.” (SW3)

“Berdasarkan observasi peneliti melihat bahwa Wali Kelas Va meminta semua


peserta didiknya secara satu persatu menyanyikan lagu Tanah Karo Simalem di
depan kelas setelah membahas materi tentang lagu-lagu daerah untuk melihat
kecapakan dan kepercayaan diri peserta didiknya dalam bernyanyi.”

4.1.2.6 Kelompok data Komunikasi dengan peserta didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Komunikasi dengan peserta didik, berikut paparan datanya :
“Setelah selesai memberikan pelajaran tentu saja saya harus selalu membuat
pertanyaan kepada peserta didik sebagai bentuk upaya saya dalam melihat apakah
mereka sudah paham dengan materi pelajaran yang telah saya sampaikan, baik itu
secara lisan atau tertulis, kita akan mendapatkan jawaban bahwa peserta didik itu
sudah berhasil atau tidak. Selain itu saya juga memberi kesempatan kepada mereka
untuk memberikan pertanyaan. Dalam hal menumbukan kerja sama antara peserta
didik yang saya lakukan adalah membagi mereka ke dalam beberapa kelompok,
dalam kelompok tersebut saya membaginya kedalam anggota yang memilki tingkat
kemampuan yang berbeda, saya tidak membagi mereka ke dalam kelompok yang
memiliki kepintaran yang sama dalam satu kelompok tersebut, melainkan mereka
harus dipisah, dengan ini kelompok tersebut akan menjadi aktif dan menumbuhkan
kerja sama, setelah itu saya meminta mereka untuk mempersentasekan hasil kerja
mereka oleh karena itu saya juga bisa melihat bagaimana interaksi mereka di depan
kelas dan sekalian juga dapat melatih mental mereka. (WK1)

“Dalam kegiatan belajar mengajar saya memberikan pertanyaan kepada peserta didik
serta melihat apakah mereka, sudah ikut berpartisipasi atau belum. Dalam
pembelajaaran tersebut juga ketika ada beberapa peserta didik yang memang tidak
menjawab atau berpartisipasi meskipun saya sudah memberikan beberapa kali
pertanyaan maka yang akan saya lakukan adalah menanyakan langsung atau
membuat pertanyaan yang langsung saya tujukan kepadanya, karena kita tidak boleh
secara langsung memarahi mereka meskipun mereka tidak ikut berpartisipasi seperti
pesereta didik lainnya karena ada kemungkinan mereka memilki masalah tersendiri,
masalah tersebut tidak hanya bisa datang dari orang tua mereka tetapi juga bisa dari
materi yang kita ajarkan sulit untuk dipahami oleh mereka, atau bisa juga karena saya
sebagai pengajar juga kurang mengena bagi peserta didik tersebut sehingga mereka
belum mampu memahami pelajaraan yang kita berikan dan menyebabkan tidak bisa
berpartisipasi meski metode tersebut bisa diterima oleh peserta didik lainnya. Oleh
karena itu kita harus memberikan perhatian kepada setiap peserta didik, dan dalam
kasus ini kita harus memberikan perhatian kita kepada peserta didik yang bermasalah
tersebut. selain itu untuk mendapatkan keterangan lebih jelas maka saya juga akan
menanyakan langsung kepada peserta didik tersebut apa penyebabnya tidak bisa
menjawab pertanyaan saya seperti peserta didik lainnya. Selain memberikan
pertanyaan kepada mereka saya juga mendengarkan semua pertanyaan peserta didik
yaitu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pertanyaan-
pertanyaan dari peserta didik dan tetap semangat sereta fokus dalam menerima
pertanyaan dari mereka. Untuk meningkatkan kerja sama diantara peserta didik
maka yang saya lakukan adalah dengan memberikan tugas kelompok kepada mereka,
ketika hasil kinerja kelompok merkea itu bagus tetapi anggota yang berpaartisipasi
didalam kelompok tersebut tidak semuannya maka saya akan mengurangi poin nilai
mereka karena didalam kelompok tersebut tidak terjlin kerja sama sama yang baik .
(WK2)

“Dari apa yang saya ketahui Bapak isac memang memastikan memastikan apakah
siswa sudah paham atau tidak dan ini adalah hal yang sangat penting, jadi dengan ia
memberikan pertanyaan kepada mereka setelah melakukan aktivitas pembelajaran ia
akan mengetahui siapa siswa yang sudah memahami dan mengerti materi yang ia
ajarkan, dan juga mengetahui siapa siswa yang belum memahaminya.” (KS)

“Ya apa yang diakatakan Ibu itu memang benar, ia dapat melihat kerja sama antar
siswanya denegan membentuk kelompok dan meminta mereka untuk mengerjakan
tugas secara berkelompok (GR2)

“Bapak GR1 terkandang memang membuat pembelajaran dengan metode diskusi di


dalam kelas. Sebagai guru saya juga melakukan hal itu karena bagaimanapun juga
dengan membuat kegiatan diskusi interaksi antar peserta didik semakin baik.” (GR3)

“Ya kami pernah bertanya kepada Ibu itu tentang materi yang belum kami pahami
dan ketika kami bertanya ibu itu selalu menjawab setiap pertanyaan kami tidak
pertanyaan kami yang tidak dijawab oleh Ibu. (SW6)

“Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa Wali Kelas Vb memberikan


pertanyaan secara lisan kepada peserta didiknya untuk melihat sejauh mana mereka
sudah memahami pelajaran yang baru saja ia sampaikan.”

4.1.2.7 Kelompok data Penilaian dan Evaluasi


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Penilaian dan Evaluasi, berikut paparan datanya :
“Saya menyusun alat penilaian baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis, dalam
hal ini jenis penilaian sebenarnya ada banyak ya seperti tes kinerja, tes lisan, tes
tertulis, penugasan, observasi, portofolio dan sikap. Untuk penilaian tidak formal itu
yang saya lakukan adalah seperti melakukan penilaian sikap, dalam hal ini seorang
guru bisa melihat bagaimana sikap peserta didik terhadap temannya, gurunya, atau
dengan lingkungan sekitar bila kita satu kampung dengan peserta didik kita, kita bisa
langsung melihat kepribadiannya di rumah dan sekolah. Dengan membuat berbagai
penilaian tersebut maka saya akan mengetahui apakah kompetensi tersebut dapat
dipahami peserta didik atau tidak, dan bila tidak dari situlah saya jadikan acuan untuk
mengulang materi yang sama dengan pembelajaran yang dilakukan melalui metode
yang berbeda. Kemudian hasil penilaian tersebut selalu dimanfaatkan untuk
merancang pembelajaran selanjutnya, dengan mempertimbangkan hal tersebut saya
merancang metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi mengingat sebelumnya
sudah gagal maka perlu ada perubahan metode pengajaran, dan bila ada masukan dari
peserta didik maka saya juga akan mempertimbangkanya terlebih dahulu (GR1)

“Saya tentunya membuat alat penilaian yang sesuai dengan RPP dan bentuk bentuk
penilaian tersebut seperti penilaian pengetahuan, sikap maupun keterampilannya.
Setelah melakukan penilain saya melihat mana materi yang banyak tidak dimengerti
oleh peserta didik saya sehingga saya bisa menyusun rencana agar dapat mengulang
materi tersebut kembali. Hasil penilaian yang saya dapatkan akan saya jadikan
sebagai acuan untuk merancang pembelajaran selanjutnya agar semakin lebih baik
lagi karena nilai yang saya dapatkan itu adalah modal bagi saya untuk merancang
pembelajaran selanjuntya, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah terancang
tersebut maka dengan memperhatikan kesalahan atau kendala yang kita hadapi pada
pembelajaran selanjutnya.” (GR2)

“Seperti yang diaktakan Bapak itu ia memang membuat penilaian dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswanya.” (KS)

“Apa yang diaktakan oleh Ibu tersebut adalah benarr, dari penilaian hasil belajar
mereka maka ia akan tahu mana peserta didik yang kurang mampu dan yang mampu
selain itu ia juga akan mengetahu mana materi yang sulit bagi siswa kita dan mana
yanag mudah dengan melihat soal yang memilki tjumlah siswa yang paling banyak
salah dan jumlah siswa yang paling banyak benar (GR2)

“Ya itu benar tanpa melihat hasil penilaian tidak mungkin Bapak itu bisa menentukan
apakah materi yang ia ajarkan sesuai dengan peserta didik atau tidak.” (TS3)

“Apa yang dikatakan bapak itu benar, kami pernah mengerjakan tugas tertulis atau
tidak tertulis, dan dari segi sikap kami Bapak itu selalu memperhatikannya kalau
kami berbicara tidak sopan passti kami langsung diberi teguran atau hukuman seperti
menyapu kelas sewaktu pulang sekolah. (SW1)

“Kalau menurut kami Ibu itu semakin lama semakin baik dalam mengajar, ia selalu
berusaha mengajari kami secara sungguh-sungguh sehingga kami dapat semakin
mengerti. Menurut kami juga Ibu guru tidak pernah membiarkan kami belajar tanpa
ada arahan dari dia terlebih dahulu, ia selalu mengarahkan kami baik untuk kerja
kelompok atau kerja pribadi” (SW4)

“Berdasarkan observasi peneliti melihaat untuk medapatkan nilai harian dari siswa
Ibu Wali Kelas Va menyuruh siswa untuk mengerjakan soal dengan cara melihat
siapa yang paling cepat menjawab dengan benar, dalam hal ini ia membatasi hanya
10 siswa yang tercepatlah yang mendapatkan nilai dengan begitu ia dapat mendorong
peserta didik untuk mau mengerjakan tugasnya serta mendorong mereka yang tidak
mendapatkan nilai agar lebih giat dalam belajar sehingga bila ada tugas yang serupa
mereka bisa mendapatkan nilai”

Anda mungkin juga menyukai