“Cara saya untuk mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik adalah
dengan membuat tugas, setiap tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik akan
saya nilai, setelah itu saya akan melihat bagaimana karakteristik belajar setiap peserta
didik itu pribadi lepas pribadi. Hal ini terjadi karena pada saat penilaian saya akan
melihat hasil dari peserta didik itu dan pada umumnya mereka memilki hasil belajar
yang berbeda-beda, melalui hasil penilaian belajar yang berbeda-beda tersebut saaya
dapat melihat dan mengidentifikasi karakteristik belajar pesereta didik satu persatu,
selain itu saya juga bisa melihat karaktistik belajar mereka saat sedang mengajar di
kelas, dengan kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan peserta didik saya
dapat melihat karakteristik atau cara belajar peserta didik itu setiap individu. Adapun
Upaya yang saya lakukan dalam mendorong agar peserta didik yang memilki
karakter berbeda dapat aktif dalam belajar adalah terlebih dahulu melakukan
penilaian, setelah melakukan penilaian maka saya dapat melihat perbedaan nilai yang
diperoleh setiap peserta didik baik itu yang mendapatkan nilai rendah maupun
peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi. Dalam hal ini saya akan melakukan
tindakan remidial bagi pesereta didik bila tingkat remedialnya diatas 20% dengan
mengulang pembelajaran, namun bila tingkat remedialnya dibawah angka tersebut
maka saya hanya akan memanggil peserta didik yang nilainya rendah saja dan
memberi bimbingan khusus kepadanya agar menjadi lebih aktif dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat mengatasi kekurangan yang dia miliki dibandingkan
dengan temannya yang lain. (WK2)
“Dari pengamatan saya terhadap bapak tersebut, Dia memang dapat mengidentifikasi
karakteritik belajar siswanya berdasarkan penilaian, hasil belajar dan sikap mereka
dengan melakukan hal itu siswanya akan semakin berkembang dengan kata lain
setelah memahami karakteristik belajar siswanya maka ia akan dapat membuat
pelajaran yang medukung perkembangan dari segi sikap dan pengetahuan peserta
didiknya.” (KS)
“Apa yang dikatakan oleh Ibu tersebut memang benar, dia harus memahami
karakteristik siswakarena itu sangatlah penting, dia harus mengenal karakter mereka,
karena ada siswa yang ingin dipuji, ada juga yang kalau dia berikan pelajaran dengan
metode yang keras siswa akan lebih keras lagi, tapi ada juga yang jika dia buat secara
lunak maka ia akan merasa merajalela karena itu dia harus memperhatikan merke
satu persatu.” (TS2)
“Belajar bersama bapak itu kami pernah belajar secara berkelompok tapi kami lebih
sering belajar secara individu jika dibandingkan dengan belajar secara
berkelompok.” (SW1)
“Ya Ibu Guru sering memberikan kami tugas setelah selesai belajar atau sebelum
pulang, ibu itu juga sering memperhatikan sikap kami jika ada teman yang ribut
maka ia akan langsung menegurnya.” (SW4)
4.1.2.2 Kelompok data Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang
mendidik
Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, berikut paparan datanya:
“Dalam proses belajar mengajar saya memberikan kesempatan kepada peserta didik
itu seluas-luasnya, saya tidak membatasi peserta didik untuk menguasai materi
pelajaran, apapun materi pembelajarannya saya harus menuangkan semua apa yang
saya ketahui tentang materi tersebut kepada mereka, karena itu memang adalah hak
dari peserta didik itu, setelah memberikan materi kepada mereka saya akan selalu
memastikan apakah mereka sudah paham dengan materi yang saya ajarkan dengan
menggunakan assesment, evaluasi atau menananyakan langsung kepada mereka
apakah mereka sudah paham atau belum, setelah itu baru saya bisa melanjukan ke
materi selanjutnya karena saya merancang pembelajaran yang saling terkait antara
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan saya ajarkan selanjutnya .”
(WK1)
“Ya dari yang saya ketahui Bapak itu selalu membuat perencaanan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum memberikan pengajaran kepada siswanya.” (KS)
“Ibu Guru pernah mengajari. Kalau pelajaran matematika banyak kami yang tidak
mengerti, makanya ibu itu harus mengajari kami satu persatu.” (SW4)
“Ya kalau dalam hal ini sudah pasti Bapak itu mengikuti silabus dalam membuat
perencanaan pembelajarannya” (KS)
“Ya Ibu itu memang berpacu dari silabus dalam merancang pembelajaran, dalam hal
ini sesuai apa yang kami ketahui sebagai guru, kami berpacu dari silabus untuk
membuat semua rancang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan di dalam
kelas.” (GR1)
“Sumber belajar yang saya gunakan yang pertama dulu itu adalah buku tentunya
buku tersebut adalah buku yang telah disediakan oleh sekolah meski begitu saya juga
menggunakan sumber belajar seperti buku yang bukan dari sekolah, beberapa materi
saya juga lihat dari internet. Memilki berbagai sumber belajar membuat informasi
materi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas. Dalam penyampaian
materinya cara yang saya lakukan itu adalah menjelaskan, meskipun begitu saya
tidak menjelaskan materi seperti yang dulu lagi yang secara monoton hanya
menjelaskan, melainkan saya terlebih dahulu membuat perencaan yang matang
sebelum mengajarkannya di sekolah, dan memikirkan bagaimana caranya agar
pembelajaran tersebut dapat diberikan dengan lebih cepat dan mereka juga dapat
memahaminya, sebagai contoh mempersiapkan beberapa poin penting yang akan
diberikan kepada siswa dengan cara tidak bertele-tele dalam melaksanakannnya
sehingga waktu peserta didik tersebut termanfaatkan dengan baik. (WK2)
“Dari pengamatan saya Bapak itu memang tidak hanya menggunakan Buku Paket
saja sebagai sumber utama melainkan juga menggunakan hal lain sebagai sumber
belajarnya sebagai contoh bapak itu sering menggunakan teknologi saat dia
menegajar (KS)
“Tanggapan saya tentang hal ini sangat bagus karena bila Ibu itu hanya
menggunakan buku pelajaran sebagai sumber belajaar informasi yang diterima oleh
siswanya terbatas serta bila dengan menggunakan sumber lain maka mereka akan
lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan.” (GR1)
“Ya dengan dapat memperhatikan waktu jam pelajaran dan membaginya ia akan
dapat melaksanakan aktivitas yang akan sesuai dengan rancangan pembelajaranya,
karena itu ia harus sudah siap dalam mengajar sebelum memasuki kelas.” (GR2)
“Kalau belajar bersama bapak itu banyak hal yang sudah kami lakukanm, dia tidak
hanya menjelaskan, kami pernah disuruh belajar berkelompok dan dia mengawasi
kami, selain itu kami juga disuruh praktek membuat penyulingan air kotor menjadi
air bersih.” (SW2)
“Berdasrkan observasi yang peneliti lakukan peneliti melihat bahwa Bapak Isac
mengajari peserta didiknya dengan sesekali membuat candaan yang mengundang
tawa dari para pesereta didiknya.”
“Ya apa yang dikatakan Bapak itu memang benar, saya melihat ia menyuruh
siswanya untuk praktik atau bereksperimen dengan beegitu mereka akan terlibat
langsung dalam proses tpembelajaran sehingga mereka akan lebih menguasai apa
yang ingin Gurunya ajarkan dan juga dapat mengembangkan potensi dalam diri
mereka.” (KS)
“Sebagai seorang guru Ibu itu memang tanggap terhadap siswanya dan menurut saya
itu adalah sesuatu yang sangat penting karena meskipun ada seorang guru yang
memiliki pengetahuan atau pendidikan tinggi bila dia tidak dapat membuat suasana
pembelajaran yang nyaman bagi siswa maka akan membuat siwa merasa canggung
dalam terlaksananya proses belajar mengajar hal ini membuat siswa menjadi pasih
dalam belajar. (GR1)
“Sebagai rekan sejawatnya apa yang disampaikan oleh Ibu tersebut memang benar,
dan dengan menghubungkan maateri dengan kehidupan sehari-hari memang akan
sangat membantu peserta didik (GR2)
“Ya benar, kami semua pasti diperhatikan oleh Bapak Guru selama kegiatan belajar
mengajar, tidak ada yang tidak diperhatikan selama dia di dalam kelas.” (SW3)
“Dalam kegiatan belajar mengajar saya memberikan pertanyaan kepada peserta didik
serta melihat apakah mereka, sudah ikut berpartisipasi atau belum. Dalam
pembelajaaran tersebut juga ketika ada beberapa peserta didik yang memang tidak
menjawab atau berpartisipasi meskipun saya sudah memberikan beberapa kali
pertanyaan maka yang akan saya lakukan adalah menanyakan langsung atau
membuat pertanyaan yang langsung saya tujukan kepadanya, karena kita tidak boleh
secara langsung memarahi mereka meskipun mereka tidak ikut berpartisipasi seperti
pesereta didik lainnya karena ada kemungkinan mereka memilki masalah tersendiri,
masalah tersebut tidak hanya bisa datang dari orang tua mereka tetapi juga bisa dari
materi yang kita ajarkan sulit untuk dipahami oleh mereka, atau bisa juga karena saya
sebagai pengajar juga kurang mengena bagi peserta didik tersebut sehingga mereka
belum mampu memahami pelajaraan yang kita berikan dan menyebabkan tidak bisa
berpartisipasi meski metode tersebut bisa diterima oleh peserta didik lainnya. Oleh
karena itu kita harus memberikan perhatian kepada setiap peserta didik, dan dalam
kasus ini kita harus memberikan perhatian kita kepada peserta didik yang bermasalah
tersebut. selain itu untuk mendapatkan keterangan lebih jelas maka saya juga akan
menanyakan langsung kepada peserta didik tersebut apa penyebabnya tidak bisa
menjawab pertanyaan saya seperti peserta didik lainnya. Selain memberikan
pertanyaan kepada mereka saya juga mendengarkan semua pertanyaan peserta didik
yaitu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pertanyaan-
pertanyaan dari peserta didik dan tetap semangat sereta fokus dalam menerima
pertanyaan dari mereka. Untuk meningkatkan kerja sama diantara peserta didik
maka yang saya lakukan adalah dengan memberikan tugas kelompok kepada mereka,
ketika hasil kinerja kelompok merkea itu bagus tetapi anggota yang berpaartisipasi
didalam kelompok tersebut tidak semuannya maka saya akan mengurangi poin nilai
mereka karena didalam kelompok tersebut tidak terjlin kerja sama sama yang baik .
(WK2)
“Dari apa yang saya ketahui Bapak isac memang memastikan memastikan apakah
siswa sudah paham atau tidak dan ini adalah hal yang sangat penting, jadi dengan ia
memberikan pertanyaan kepada mereka setelah melakukan aktivitas pembelajaran ia
akan mengetahui siapa siswa yang sudah memahami dan mengerti materi yang ia
ajarkan, dan juga mengetahui siapa siswa yang belum memahaminya.” (KS)
“Ya apa yang diakatakan Ibu itu memang benar, ia dapat melihat kerja sama antar
siswanya denegan membentuk kelompok dan meminta mereka untuk mengerjakan
tugas secara berkelompok (GR2)
“Ya kami pernah bertanya kepada Ibu itu tentang materi yang belum kami pahami
dan ketika kami bertanya ibu itu selalu menjawab setiap pertanyaan kami tidak
pertanyaan kami yang tidak dijawab oleh Ibu. (SW6)
“Saya tentunya membuat alat penilaian yang sesuai dengan RPP dan bentuk bentuk
penilaian tersebut seperti penilaian pengetahuan, sikap maupun keterampilannya.
Setelah melakukan penilain saya melihat mana materi yang banyak tidak dimengerti
oleh peserta didik saya sehingga saya bisa menyusun rencana agar dapat mengulang
materi tersebut kembali. Hasil penilaian yang saya dapatkan akan saya jadikan
sebagai acuan untuk merancang pembelajaran selanjutnya agar semakin lebih baik
lagi karena nilai yang saya dapatkan itu adalah modal bagi saya untuk merancang
pembelajaran selanjuntya, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah terancang
tersebut maka dengan memperhatikan kesalahan atau kendala yang kita hadapi pada
pembelajaran selanjutnya.” (GR2)
“Seperti yang diaktakan Bapak itu ia memang membuat penilaian dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswanya.” (KS)
“Apa yang diaktakan oleh Ibu tersebut adalah benarr, dari penilaian hasil belajar
mereka maka ia akan tahu mana peserta didik yang kurang mampu dan yang mampu
selain itu ia juga akan mengetahu mana materi yang sulit bagi siswa kita dan mana
yanag mudah dengan melihat soal yang memilki tjumlah siswa yang paling banyak
salah dan jumlah siswa yang paling banyak benar (GR2)
“Ya itu benar tanpa melihat hasil penilaian tidak mungkin Bapak itu bisa menentukan
apakah materi yang ia ajarkan sesuai dengan peserta didik atau tidak.” (TS3)
“Apa yang dikatakan bapak itu benar, kami pernah mengerjakan tugas tertulis atau
tidak tertulis, dan dari segi sikap kami Bapak itu selalu memperhatikannya kalau
kami berbicara tidak sopan passti kami langsung diberi teguran atau hukuman seperti
menyapu kelas sewaktu pulang sekolah. (SW1)
“Kalau menurut kami Ibu itu semakin lama semakin baik dalam mengajar, ia selalu
berusaha mengajari kami secara sungguh-sungguh sehingga kami dapat semakin
mengerti. Menurut kami juga Ibu guru tidak pernah membiarkan kami belajar tanpa
ada arahan dari dia terlebih dahulu, ia selalu mengarahkan kami baik untuk kerja
kelompok atau kerja pribadi” (SW4)
“Berdasarkan observasi peneliti melihaat untuk medapatkan nilai harian dari siswa
Ibu Wali Kelas Va menyuruh siswa untuk mengerjakan soal dengan cara melihat
siapa yang paling cepat menjawab dengan benar, dalam hal ini ia membatasi hanya
10 siswa yang tercepatlah yang mendapatkan nilai dengan begitu ia dapat mendorong
peserta didik untuk mau mengerjakan tugasnya serta mendorong mereka yang tidak
mendapatkan nilai agar lebih giat dalam belajar sehingga bila ada tugas yang serupa
mereka bisa mendapatkan nilai”