Anda di halaman 1dari 4

BAB III

IDENTIFIKASI, ANALISIS DAN RTL

A. Identifikasi Masalah UKM


Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang
ditemukan. (matrik terlampir)
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When, Where,
Why and How/Apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan
masalah itu terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah
itu terjadi).

B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan
jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat ditempuh dengan
menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat
mempergunakan berbagai macam metode seperti metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dan sebagainya
Metode USG:

Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala
nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas. Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan sebagai berikut :

Indikator Puskesmas Kota Pontianak Th. 2020-2024 Page 95


(1) Urgency:
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

(2) Seriousness:
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu
tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat
dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
(3) Growth:
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

NO MASALAH U S G TOTAL
1. Masalah A 5 3 3 11

2. Masalah B 4 4 4 12

3. Masalah C 3 5 5 13

C. Mencari Akar Penyebab Masalah


Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar
penyebab dari masalah tersebut.

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di Puskesmas.


Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab
masalah yaitu:

1) Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish bone).
Diagram sebab akibat digambarkan seperti contoh pada formulir 1
terlampir, langkah-langkah penyusunannya meliputi:
a. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan
Indikator Puskesmas Kota Pontianak Th. 2020-2024 Page 96
b. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala
ikan.
c. Tetapkan kategori utama dari penyebab.
d. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.
e. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-
masing kategori.
f. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain.
g. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar
sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
h. Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dll.
i. Yang perlu diperhatikan:Fish bone diagram hanya menggambarkan
tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/penyebab yang
sesungguhnya, untuk itu diperlukan konfirmasi dengan data di
Puskesmas untuk memastikannya.
j. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas
sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan
penyebabnya.
k. Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi kemungkinan
penyebab secara terfokus sehingga dapat dihindari kemungkinan
terlewatnya penyebab.
l. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh dalam
proses penyusunan fish bone diagram tersebut.
2) Pohon Masalah (Problem Trees).
Pohon Masalah terlihat seperti pada contoh terlampir. Langkah-langkah
penyusunannya meliputi:
a. Tuliskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah.
b. Buat garis panah vertikal menuju kotak tersebut.
c. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak
dibawahnya dengan arah panah menuju ke kotak masalah.
d. Lakukan curah pendapat dan fokuskan pada masing-masing kategori.
e. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
utama yang lain

Indikator Puskesmas Kota Pontianak Th. 2020-2024 Page 97


f. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya.
g. Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi, tidak sesuai dengan masalah, dan lain-lain.
h. Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari: Input (sumber
daya): sarana, prasarana, alat kesehatan, tenaga, obat dan bahan habis
pakai, anggaran dan data.

D. Menetapkan Cara Pemecahan Maslah


Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di
antara anggota tim dengan didahului brainstorming (curah pendapat). Bila tidak
terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah. Langkah-
langkah pemecahan masalah sebagai berikut Brainstorming (curah pendapat).
Dilaksanakan untuk membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang suatu topik
atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang singkat
dan bebas dari kritik. Manfaat dari brainstorming adalah untuk Mendapatkan
ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya, Pengembangan kreatifitasi berpikir
dari anggota tim, Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim).

Indikator Puskesmas Kota Pontianak Th. 2020-2024 Page 98

Anda mungkin juga menyukai