“Cara saya untuk mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik adalah
dengan membuat tugas atau ulangan, setiap tugas yang telah dikerjakan oleh peserta
didik akan saya nilai, melalui penilaian tersebut saya akan melihat perbedaan
kemampuan dari mereka serta mana pembelajaran yang lebih mereka pahami. Selain itu
saya juga bisa melihat karaktistik belajar mereka saat sedang mengajar di kelas, dengan
kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan peserta didik saya dapat melihat
karakteristik atau cara belajar peserta didik itu setiap individu dari segi minat dan
kemampuan mereka. Adapun Upaya yang saya lakukan dalam mendorong agar peserta
didik yang memilki karakter berbeda dapat aktif dalam belajar adalah terlebih dahulu
melakukan penilaian. Melalui penilaian tersebut saya akan mengelompokkan mana
siswa yang sudah mampu dan kurang mampu dengan begitu dalam pembelajaran
selanjutnya saya akan memberikan perhatian khusus kepada siswa saya yang belum
mampu atau memberikan mereka tindakan remedial. (WK2)
“Dari pengamatan saya terhadap GR1, Dia memang dapat mengidentifikasi karakteritik
belajar siswanya berdasarkan penilaian, hasil belajar dan sikap mereka saya
menemukan dengan melakukan hal itu siswanya akan semakin berkembang dengan
kata lain setelah memahami karakteristik belajar siswanya maka ia membuat pelajaran
yang medukung perkembangan dari segi sikap dan pengetahuan peserta didiknya.”
(KS)
“Apa yang dikatakan oleh GR2 tersebut memang benar, saya melihat dia
mampumemahami bagaimana karakteritik siswanya dan dapat mengenal mereka satu
persatu. (GR2)
“Belajar bersama bapak itu kami pernah belajar secara berkelompok tapi kami lebih
sering belajar secara individu jika dibandingkan dengan belajar secara berkelompok.”
(SW1)
“Ya Ibu Guru sering memberikan kami tugas setelah selesai belajar atau sebelum
pulang, ibu itu juga sering memperhatikan sikap kami jika ada teman yang ribut maka
ia akan langsung menegurnya.” (SW4)
“Ya dari yang saya ketahui GWK1 itu selalu membuat perencaanan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum memberikan pengajaran kepada siswanya.” (KS)
“Ibu Guru pernah mengajari satu persatu terlebih kalau pelajaran matematika banyak
kami yang tidak mengerti, makanya ibu itu harus mengajari kami satu persatu.” (SW4)
“Berdasarkan observasi peneliti mengetahui bahwa guru wali kelas V melanjutkan
kembali metode bereksperimen karena paara siswanya sangat tertarik dengan hasil
eksperimen yang mereka lakukan dan memudahkan mereka untuk mengerti materi
yang diajarakan”
“Ya kalau dalam hal ini saya menemukan bahwa WK1 memang merancang
pembelajaran dengan melihat apakah materi yang dia ajarkan sesuai dan mampu
diterima oleh siswanya” (KS)
“Ya WK2 merancang pembelajaran di kelas berpacu dan silabus dan memperhatikan
materi yang dia berikan kepada siswanya sehingga dapat sesuai dengan tingkat
pemahaman siswanya.” (GR1)
“WK2 memang mengajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar namun dia
tetap selalu menggunakan buku pegangan yang telah tersedia sebagai sumber utama.
(GR1)
“Ya dengan dapat memperhatikan waktu jam pelajaran dan membaginya ia akan dapat
melaksanakan aktivitas yang akan sesuai dengan rancangan pembelajaranya, karena itu
ia harus sudah siap dalam mengajar sebelum memasuki kelas.” (GR2)
“Kalau belajar bersama bapak itu banyak hal yang sudah kami lakukan, dia tidak hanya
menjelaskan, kami pernah disuruh belajar berkelompok dan dia mengawasi kami, selain
itu kami juga disuruh praktek membuat penyulingan air kotor menjadi air bersih.”
(SW2)
“Berdasrkan observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa guru memang
menggunakan berbagi sumber belajar sebagai sarana untuk memudahkan siswanya
untuk menerima materi yang mereka ajarkan.”
“Upaya yang saya lakukan dalam mendorong peserta didik belajar adalah dengan
memberikan pengajaran yang menyenangkan dan nyaman bagi mereka sehingga
mereka dapat leluasa belajar seperti yang mereka inginkan dengan begitu mereka akan
semakin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, serta mengajar dengan metode
yang bervariasi dan selalu berusaha menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-
hari mereka, saat mengajar saya juga mau membagikan pengalaman saya kepada
mereka sehingga pola pikir mereka juga semakin terbuka dan selalu memperhatikan
mereka baik yang mampu dan kurang mampu, dengan melakukan pendekatan kepada
mereka semua sehingga saya dapat memahami mereka satupersatu.”(WK2)
“Ya apa yang dikatakan WK1 memang benar, saya melihat ia menyuruh siswanya
untuk praktik atau bereksperimen dengan beegitu mereka akan terlibat langsung dalam
proses tpembelajaran sehingga mereka akan lebih menguasai apa yang ingin Gurunya
ajarkan dan juga dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka.” (KS)
“ Sebagai rekan sejawatnya saya memang melihat WK2 itu mampu membuat
pembelajaran yang nyaman dan menyenagkan bagi siswanya. (GR1)
“Belajar bersama Ibu Guru memang menyenangkan karena dia ramah dan tidak mudah
marah.” (SW4)
“Ya benar, kami semua pasti diperhatikan oleh Bapak Guru selama kegiatan belajar
mengajar, tidak ada yang tidak diperhatikan selama dia di dalam kelas.” (SW3)
“Dalam kegiatan belajar mengajar saya memberikan pertanyaan kepada peserta didik
serta melihat apakah mereka, sudah ikut paham atau belum. Dalam pembelajaaran
tersebut juga apabila ada beberapa peserta didik yang memang tidak menjawab atau
berpartisipasi meskipun saya sudah memberikan beberapa kali pertanyaan maka yang
akan saya lakukan adalah menanyakan langsung atau membuat pertanyaan yang
langsung saya tujukan kepadanya, karena saya tidak boleh secara langsung memarahi
mereka meskipun mereka tidak ikut berpartisipasi seperti pesereta didik lainnya karena
kemampuan pesereta didik itu berbeda-beda. Oleh karena itu saya harus memberikan
perhatian kepada setiap peserta didik, dan dalam kasus ini saya harus memberikan
perhatian saya kepada peserta didik yang bermasalah tersebut. selain itu untuk
mendapatkan keterangan lebih jelas maka saya juga akan menanyakan langsung kepada
peserta didik tersebut apa penyebabnya tidak bisa menjawab pertanyaan saya seperti
peserta didik lainnya dengan begitu saya akan mengetahui kelemahan peserta didik
saya. Untuk meningkatkan kerja sama diantara peserta didik maka yang saya lakukan
adalah dengan memberikan tugas kelompok kepada mereka. (WK2)
“Dari apa yang saya ketahui WK1 memberikan pertanyaan kepada siswanya untuk
mendapatkan kepastian apakah materi yang ia ajarkan dapat dipahami oleh siswanya
atau belum.” (KS)
“Ya apa yang diakatakan Ibu itu memang benar, ia dapat melihat kerja sama antar
siswanya denegan membentuk kelompok dan meminta mereka untuk mengerjakan
tugas secara berkelompok (GR2)
“Saya tentunya membuat alat penilaian yang sesuai dengan RPP dan bentuk bentuk
penilaian tersebut seperti penilaian pengetahuan, sikap maupun keterampilannya.
Setelah melakukan penilain saya melihat mana materi yang banyak tidak dimengerti
oleh peserta didik saya sehingga saya bisa menyusun rencana agar dapat mengulang
materi tersebut kembali. Hasil penilaian yang saya dapatkan akan saya jadikan sebagai
acuan untuk merancang pembelajaran selanjutnya agar semakin lebih baik lagi karena
nilai yang saya dapatkan itu adalah modal bagi saya untuk merancang pembelajaran
selanjuntya, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah terancang tersebut maka
dengan memperhatikan kesalahan atau kendala yang kita hadapi pada pembelajaran
selanjutnya.” (WK2)
“Seperti yang diaktakan Bapak itu ia memang membuat penilaian untuk mengetahui
kemampuan pesereta didiknya dan untuk merancang pembelajaran selanjutnya. (KS)
“Apa yang diaktakan oleh Ibu tersebut adalah benar, dia menggunakan penilaian untuk
melihat apakah mereka sudah menguasai materi yang telah dipelajari atau belum.
(GR2)
“Ya itu benar untuk menentukan apakah materi pelajaran tersebut telah sesuai dengan
kemampuan peserta didiknya, dia melakukannya dengan menggunakan penilaian dan
evaluasi.” (GR3)
“Apa yang dikatakan bapak itu benar, kami pernah mengerjakan tugas tertulis atau
tidak tertulis, dan dari segi sikap kami Bapak itu selalu memperhatikannya kalau kami
berbicara tidak sopan passti kami langsung diberi teguran atau hukuman seperti
menyapu kelas sewaktu pulang sekolah.” (SW1)
“Kalau menurut kami Ibu itu semakin lama semakin baik dalam mengajar, ia selalu
berusaha mengajari kami secara sungguh-sungguh sehingga kami dapat semakin
mengerti. Menurut kami juga Ibu guru tidak pernah membiarkan kami belajar tanpa ada
arahan dari dia terlebih dahulu, ia selalu mengarahkan kami baik untuk kerja kelompok
atau kerja pribadi.” (SW4)
Proposisi: Seorang guru dapat menguasai karakteristik belaja setiap peserta didiknya
Data Temuan Analisis SYMLOG
Saya melihat karakteristik belajar siswa saya Subjek memilki persepsi yang sama terhadap
dengan melihat hasil belajar dan sikap dan cara mereka untuk mengenali karakteristik
assesment (WK1) belajar siswanya yaitu dengan cara melihat
Cara saya untuk melihat karakternya adalah bagaimana hasil belajar yang mereka peroleh
melalui penilaia melaui penugasan atau dan sikap mereka di dalam kelas.
ulangan dan aktivitas yang mereka lakukan
saat pembelajaran berlangsung (WK2)
Untuk mendorong siswa yang memilki Subjek memandang bahwa setiap siswa
karaktersitik berbeda-beda maka saya memiliki karakteristik belajar yang berbeda-
melakukan pengajaran klasikal, secara beda, dan mereka sepakat bahwa sangat perlu
individu menurut kemampun mereka, dan untuk memperhatikan perbedaan tersebut
juga secara berkelompok agar mereka dapat sehingga dalam memberikan pengajaran
saling membantu satu sama lain (WK1) tidak ada perbedaan pemahaman dalam
Upaya yang saya lakukan dalam mendorong memahami materi pelajaran.
siswa dengan karakteristik berbed-beda
adalah dengan cara memberikan perhatian
khusus kepada siswa yang memilki belum
mampu menguasai pembelajaran yang saya
berikan (WK2)
Guru wali kelas V mengamati setiap
siswanya di dalam kelas serta berusaha untuk
memberikan arahan khusus kepada siswanya
yang tidak aktif di dalam kelas atau tidak bisa
mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung secara menyeluruh. (Obs)
Hasil Interpretasi 1
“Subjek memilki persepsi yang sama terhadap cara mereka untuk mengenali
karakteristik belajar siswanya yaitu dengan cara melihat bagaimana hasil belajar
yang mereka peroleh dan sikap mereka di dalam kelas.”
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari setiap subjek, mereka sepakat dan
menyatakan bahwa hasil belajar, sikap atau penilaian dapat berguna untuk mengenali
karakteristik belajar setiap peserta didik. Sebagai guru penilaian hasil belajar dimanfaatkan
tidak hanya untuk mengetahui tingkat pemhaman yang dimilki oleh siswanya namun juga
dapat digunakan sebagai acuan untuk mengenali karakteristik belajar mereka. Melalui
pengajaran yang telah dilakukan dan dengan melihat hasil belajar siswa dengan melakukan
penilaian maka seorang guru dapat mengambil keputusan apakah program pembelajaran yang
mereka terapkan sesuai dengan karakter siswa atau tidak. Siswa yang dapat mengikuti
pembelajaran dan paham terhadap materi pembelajaran yang diberikan menandakan bahwa
program pembelajarannya sesuai dengan karakter mereka dan begitu juga sebaliknya. Melalui
sikap peserta didik saat pembelajaran, guru juga akan menemukan bagaimana karakteristik
belajar siswanya, apabila siswanya merasa nyaman atau berminat mengikuti suatu program
pembelajaran atau suatu mata pelajaran tertentu maka program pembelajaran atau mata
pelajaran tersebut dapat sesuai dengan karakteristik belajarnya karena mereka memilki minat
untuk mengiktui pembelajaran tersebut dan apabila mereka tidak berminat atau tidak mampu
mengiktui suatu program pembelajaran ataupun suatu mata pelajaran layaknya siswa lainnya
maka karakter siswa tersebut tidak sesuai dengan program pembelajaran atau mata pelajaran
yang diberikan.
Hasil Interpretasi 2
“Subjek memandang bahwa setiap siswa memiliki karakteristik belajar yang berbeda-
beda, dan mereka sepakat bahwa sangat perlu untuk memperhatikan perbedaan
tersebut sehingga dalam memberikan pengajaran tidak ada perbedaan pemahaman
dalam memahami materi pelajaran.”
Persepi subjek mengatakan bahwa mereka mengajar secara klasikal atau mengajar
dengan memberikan informasi sama dan melakukan kegiatan yang sama kepada seluruh
siswanya, selain itu mereka juga melakukan pengajaran kepada siswanya secara satu persatu
khususnya kepada siswa yang masih belum memahami pembelajaran yang telah dilakukan
dengan cara pembeljaran klasikal. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa pembelajaran
yang dilakukan oleh wali kelas V secara umum adalah pengajaran dalam bentuk klasikal, dan
terkadang menggunakan pembelajaran secara individu apabila individu tersebut belum
memahami pembelajaran, apabila setiap siswa sudah memahami pembelajaran yang
diberikan melalui pembelajaran klasikal, pembelajaran khusus kepada seorang individu tidak
lagi dilakukan.
Pada dasarnya setiap orang itu adalah unik dan memilki ciri khas masing-masing, hal
ini juga berlaku dalam belajar, setiap siswa memilki cara belajar yang berbeda-beda, oleh
karena itu sebagai guru sangat penting untuk mengenali bagaimana karakteristik belajar
siswanya satu persatu sehingga ketika seorang siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran
seperti siswa lainnya, seorang guru mengerti mengapa siswa tersebut belum paham dan
memilki cara untuk mengantispasinya.
Memberikan pengajaran secara khusus kepada siswa atau memberikan pengajaran
kepada mereka menurut minat mereka masing-masing sesungguhnya adalah pengajaran yang
ideal, namun hal ini sulit dilakukan karena seorang guru sudah memiliki kompetensi dan
tujuan pembelajan yang harus dicapai setiap siswanya dan bentuk kompetensi dan tujuan
tersebut sama kepada semua siswa oleh karena itu untuk mencapai kompetensi serta tujuan
yang sama oleh setiap siswa maka memberikan pengajaran dalam bentuk klasikal adalah cara
yang tepat berhubung waktu yang dimiliki oleh setiap guru dalam mengajar di kelas juga
terbatas.
Hasil Interpretasi 3
“Subjek memandang bahwa dalam menyusun program pembelajaran maka yang
mereka lakukan adalah dengan melihat bagaimana pembelajaran sebelumnya. baik itu
melalui respon siswanya saat belajar atau melalui hasil belajar yang mereka peroleh
setelah sebuah pembelajaran terlaksana. “
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari para subjek dalam penyususnan program
pembelajaran, mereka menyatakan bahwasannya cara yang mereka gunakan dalam menyusun
program pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan memperhatikan pembelajaran
yang telah terlaksana sebelumnya. Hasil observasi juga menunjukan bahwa setelah melihat
siswanya tertarik dengan metode eksperimen, guru tersebut kemudian membuat program
pembelajaran dengan metode eksperimen pada program pembelajaran selanjutnya.
Menguasai Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran Yang Mendidik berarti guru
mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Hal ini dimaksudkan agar
guru secara kreatif dapat menyesuaikan metode pembelajarannya dengan karakteristik siswa
dan memotivasi pembelajaran. Oleh karena itu dengan memperhatikan pembelajaran yang
telah terlakasana sebelumnya maka guru dapat melakukan evaluasi dan melihat bagaiamana
program pembelajaran yang dapat diterapkan dan sesuai kepada siswanya serta dapat
memotivasi mereka dan mana program pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik
siswanya serta dapat mengurangi minat mereka untuk belajar atau mengikuti jalannya proses
pembelajaran.
Hasil Interpretasi 4
“Subjek sepakat bahwa dalam menyusun rancangan pembelajaran mereka
menyesuaikannya atau berpacu dengan silabus yang telah ditetapkan, dan dalam
memilih materi yang di ajarkan subjek memberikan keterangan yang berbeda dalam
memilih materi yang akan diajarkan namun tetap berfokus kepada bagaimana
kecakapan peserta didik yang akan meneri materi yang diajarkan.”
Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Seorang guru
yang menyusun rancangan pembelajaran dengan menetapkan silabus sebagai acuan dalam
menyusunya, menunjukan bahwasanya guru tersebut sudah paham dalam prinsip dasar dalam
pengembangan kurikulum. Namun sangat penting juga bagi guru untuk menyesuaikan
rancangan pembelajaran yang mereka susun melalui silabus tersebut terkhusus dalam
pemilihaan materi dan penyampaiannya, karena silabus yang telah ditetapkan dipergunakan
oleh seluruh sekolah di Indonesia oleh karena itu pasti terdapat perbedaan yang signifikant
antara siswa yang berada di daerah perkotaan dengan siswa yang berada di daerah pedesaan.
Hasil Interpretasi 5
“Seluruh subjek sepakat bahwa sumber belajar yang merka manfaatkan tidak hanya
buku pengangan guru atau siswa saja, melainkan segala hal yang dapat membantu
peserta didik dalam belajar.”
Pola tutur dari subjek hampir tidak perbedaan. Mereka memandang bahwa sumber
belajar yang dapat dimanfaatkan adalah segala hal yang dapat membantu peserta didik dalam
belajar. Hasil observasi peneliti juga menunjukan bahwa guru wali kelas memanfaatkan
berbagai sumber belajar untuk memudahkan siswanya dalam menerima pembelajaran seperti
teknologi dan alat peraga meskipun tetap menjadi buku paket yang telah disedaiakan sebagai
acuan utama dalam penyampaian materi. Sebagai seorang guru memanfaatkan berbagai
sumber belajar adalah yang sangat penting, sama halnya seperti silabus, buku paket juga telah
disusun secara sistematis dan diterbitkan oleh pemerintah serta disebarluaskan kepada seluruh
sekolah di indonesia oleh karena itu dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar
menunjukan bahwa seorang guru berusaha dengan kreatif menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswanya dengan cara yang berbeda dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan.
Di era globalisasi ini memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar akan sangat
membantu siswa dalam proses belajarnya karena saat ini teknologi sudah tersebar luas di
seluruh indonesia, tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan. Mudahnya
mengakses dan menyampaikan informasi melalui teknologi mengharuskan para guru juga
harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, sehingga dapat mendalami
perkembangan anak didik di era globalisasi ini, dan tidak melulu melaksanakan pembelajaran
seperti pada jaman teknologi belum tersebar luas.
Hasil Interpretasi 6
“Subjek memberikan persepsi yang sama dalam hal membuat proses pembelajaran
yang sesuai dengan rancangan pembelajaran yaitu dengan berusaha membuat
pembelajaran yang efesien dan efektif dengan cara mempersiapakan sarana dan
prasarana sebelum atau poin-poin kunci yang dapat memudahkan penyamampaian
materi sebelum melaksanakan proses pembelajaran.”
Tidak terdapat perbedaan persepsi dari para subjek, mereka menyatakan agar
rancangan pembelajaran dapat terlaksana maka upaya yang mereka lakukan adalah dengan
cara mempersiapakan sarana dan prasarana sebelum atau poin-poin kunci yang dapat
memudahkan penyamampaian materi sebelum melaksanakan proses pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan efesien dan efektif.
Hasil observasi sendiri menunjukan bahwasanya guru sering membuat penugasan
terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi baik itu berupa tugas tertulis ataupun tidak,
karena jam pelajaran yang diberlakukan di sekolah belum penuh, waktu aktif sekolah hanya
selama 3 jam yaitu jam 8 sampai jam 11. Dengan waktu yang sediktit ini maka pemberian
penugasan terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi adalah hal yang tepat, karena
setelah mereka selesai mengerjakannya di rumah maka saat di sekoalh tugas dapat dinilai
sekaligus menyampaikan kesalahan yang dimilki oleh siswa di tugasnya, selain itu dengan
metode ini siswa juga akan secara aktif dalam mencari informasi materi yang akan mereka
pelajari.
Hasil Interpretasi 7
“Subjek memandang bahwa dengan memberikan pembelajaran yang siswa senangi
dapat mendorong mereka untuk semakin termotivasi dalam belajar. Selain itu subjek
juga menyampaikan memperbanyak praktik serta bereksperimen akan dapat
mengemabangkan bakat yang mereka miliki.”
Subjek menyatakan bahwa untuk mengembangkan bakat atau potensi peserta didik
dalam pembelajaaran adalah dengan memberikan pembelajaran yang mereka senangi, meski
begitu berdasarkan hasil observasi pengembangan bakat yang dilakukan dalam pembelajaran
diberlakukan kepada setiap siswa dengan memandang setiap siswa sama dan tidak melakukan
pembelajaran yang mengkhususkan siswa akan pembelajaran yang mereka minati, sebagai
contoh dalam mengembangkan potensi siswa dalam bidang musik dengan bernyanyi baik
siswa yang suka bernyanyi dan siswa yang tidak suka bernyanyi akan tetap di berikan tugas
yang sama atau akan tetap diminta untuk bernyanyi. Oleh karena itu dalam mengembangkan
potensi peserta didik masih belum bisa dimaksimalkan, hal ini dikarenakan waktu untuk
melaksanakannya tidak mencukupi.
Pengembagan Potensi Pesereta Didik itu sendiri dimaknai sebagai kondisi di mana
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi
pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas
bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Namun melaksanakan pembelajaran
yang sedemikian rupa memanglah sulit tidak hanya karena kendala waktu tetapi juga adanya
standard kompetensi yang telah ditetapkan, standard kompetensi tersebut telah ditetapkan dan
harus dicapai oleh setiap siswa, sehingga mengharus seorang guru untuk tetap memberikan
bentuk pengajaran yang sama kepada setiap siswa meski mereka memilki perbedaan potensi
yang harus dikembangkan.
Hasil Interpretasi 8
“Subjek memilki pesepsi yang sama dalam mengembangkan potensi siswa yaitu
mereka menyatakan bahwa setiap siswa harus diperhatikan dan tidak boleh ada siswa
yang tidak diperhatikan.”
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari subjek, mereka menyatakan bahwa setaip
siswa harus diperhatikan, dalam pelaksanaan pembelajaran perbedaan kemampuan yang
dimilki oleh siswa menyebabkan perbedaan pemahaman saat seorang guru menyampaikan
pembelajaran kepada setiap siswa dalam satu kelas. Meski begitu saat mengetahui terdapat
siswa yang tidak atau kurang memahami materi yang diberikan, guru wali kelas cenderung
memberikan pertanyaan untuk melihat sejauh mana dia sudah memahami pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi juga menunjukan bahwa guru memang memperhatikan setiap
siswanya satu persatu.
Memperhatikan setiap peserta didik adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap guru,
pada umumnya guru cenderung lebih memperhatikan siswa yang lebih pintar atau siswa yang
lebih aktif, sikap seperti ini merupakan sikap yang harus dihilangkan dari dalam diri setiap
guru, karena setiap siswa memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu terlepas dia itu
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi atau rendah.
Hasil Interpretasi 9
“Hampir tidak ada perbedaan persepsi yang diberikan oleh subjek dimana mereka
menyampaiakan bahwa dalam proses pembelajaran mereka selalu memberikan siswa
pertanyaan dan juga kesempatan untuk bertanya.”
Hampir tidak da perbedaan persepsi yang diberikan oleh para subjek, mereka
menyatakan bahwasanya mereka memberikan pertanyaan kepada siswanya untuk mengetahui
apakah siswanya sudah paham dengan materei yang mereka ajarkan, selain itu mereka juga
mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran siswa selalu diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan kepada gurunya, agar materi yang disampaikan dapat benar-benar
mereka kuasai sehingga bila ada bagian materi yang belum dimengerti, siswa memilki
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi tersebut. Hasil observasi juga
menunjukan bahwa guru sering memberikan pertanyaan kepada siswanya setelah
menyampaikan sebuah materi pelajaran
Memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari siswa merupakan salah satu
kompetensi guru untuk menciptakan komunikasi yang efektif saat proses pembelajaran oleh
karena itu sangat penting bagi guru untuk mengelola kelas agar interaksi antar guru dan siswa
dapat berjalan dengan interaktif
Hasil Interpretasi 12
“Setiap subjek sepakat bahwa untuk meningkatkan komunikasi serta kerja sama di
dalam kelas maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk peserta
didik ke dalam beberap kelompok dan memberi mereka masalah atau tugas untuk
diselesaikan secara bersama-sama.”
Subjek memberikan persepsi yang sama dalam meningkatkan komunikasi yang baik
antar siswa yaitu dengan membentuk mereka ke dalam sebuah kelompok diskusi untuk
mengerjakan suatu tugas atau memecahkan sebuah masalah, hasil observasi juga menunjukan
bahwa siswa cukup sering dibagi kedalam beberapa kelompok, terlebih dalam mengerjakan
tugas seperti melakukan eksperimen, yang mungkin sulit bagi siswanya untuk mengerjakanya
sendiri.
Pada dasarnya meskipun tidak dalam kelompok akan ada komunikasi antar siswa di
dalam kelas, meskipun begitu komunikasi tersebut jarang sekali membahas tentang
pembelajaran yang mereka pelajari, oleh karena itu membentuk kelompok diskusi atau
kelompok belajar di dalam kelas akan sangat membantu dalam meningkatkan komunikasi
antar siswa. Setelah mengerjakan tugas kelompok mereka sering kali diminta untuk
melakukan persentase akan tugas yang mereka kerjakan tersebut, dengan begitu guru akan
lebih mudah untuk melihat dan mengetahui siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik
kepada temannya dan siswa yang sulit untuk berkonukasi dengan teman kelasnnya.
4.2.7 Penilaian dan Evaluasi
Proposisi: Apakah dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan media
pembelajaran
Hasil Interpretasi 13
“Hampir tidak ada pesepsi yang berbeda dari para subjek, mereka menyampaikan
bahwa mereka membuat penilaian kepada siswa dari segi pengetahuan, keterampilan
dan sikap, yang dapat digunakan dengan intrumen penilaian tertulis ataupun tidak
tertulis.”
Para subjek mengungkapkan bahwa mereka selalu melakukan penilaian kepada
siswanya dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, hasil observasi juga menunjukan
bahwa dalam setiap proses pembelajaran guru selalu memberikan penugasan dan menilai
tugas tersebut, naik itu tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di
sekolah. Tanpa adanya penilaian yang dilakukan oleh guru maka tidak mungkin bagi guru itu
untuk mentukan apakah materi yang diajarkan tersebut sudah tuntas atau apakah kompetensi
dan tujuan pembelajaran yang telah dirancang telah dicapai oleh siswa, karena itu sangat
penting bagi setiap guru dalam melakukan penilaian.
Hasil Interpretasi 14
“Setiap subjek sepakat bahwa hasil penilaian yang telah mereka kumpulkan dijadikan
sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa, cara guru
mengajar dan juga terhadap program pembelajaran yang telah dilaksanakan.”
Setelah melakukan penilaian maka guru wali kelas menjadikan penilaian tersebut
sebagai bahan atau dasar acuan dalam melakukan evaluasi terhadap tingkat pemahaman
siswa, cara guru mengajar, dan program pembelajaran yang telah dirancang. Berdasarkan
hasil observasi peneliti, peneliti menemukan bahwasannya guru sering kali mengingatkan
siswa tertentu untuk belajar lebih giat di rumah serta dalam pengerjaan tugas di rumah, guru
wali kelas meminta siswa tersebut untuk mengerjakannya bersama orang tua atau saudaranya
yang lebih tua, karena hampir di setiap tugas di rumah siswa tersebut tidak mendapatkan nilai
yang cukup, dengan meminta bantuan orang tua atau saudaranya guru tersebut berharap agar
siswanya dapat semakin baik dalam mengerjakan tugas karena ada yang membimbingnya di
rumah.
Melakasakan evaluasi pembelajaran oleh guru adalah hal yang dapat membantu bagi
perkembangan siswa dan guru itu sendiri, karena dalam melakukan evaluasi tidak hanya
siswa yang harus di evaluasi oleh guru tetapi juga guru itu sendiri. Program pembelajaran
mulai dari teknik, strategi, metode, media dan sumber belajar adalah hal yang sangat perlu
untuk di evaluasi setiap kali seorang guru memberikan pengajaran, karena hal tersebut sangat
berpengaruh bagi perkembangan siswanya di dalam kelas baik itu dalam menerima materi
pembelajaran maupun dalam mengikuti proses pembelajaran.