Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

4.1 PAPARAN DATA

4.1.1 Kegiatan di Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian pengambilan data kualitatif adalah SD Negeri 043940 yang
berlokasi di Perbesi, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Kegiatan di
lokasi penelitian dilaksanakan mulai pukul 07.30 sampai dengan 11.00 WIB sesuai dengan
jam masuk sekolah selama 6 hari. Kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan wawancara,
observasi, dan dokumentasi pengamatan yang difokuskan pada kompetensi pedagogik guru
kelas V. Pertanyaan untuk wawancara telah disusun sedemikian rupa oleh peneliti sebelum
melakukan kegiatan dilapangan.

4.1.2 Paparan Data


Pada hari selasa tanggal 24 Mei 2022 saya memulai penelitian saya dengan berangkat
dari rumah pukul 07.20 WIB lokasi penelitian saya tidak jauh dari tempat saya tinggal hanya
membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai di SD tempat saya akan melakukan penelitian.
Sesampainya di lokasi penelitian saya sudah melihat beberapa siswa yang sudah hadir di
sekolah sedang melakukan bersih-bersih di dalam dan diluar kelas.
Saya kemudian menyapa guru yang sudah hadir dan sedang berada di lapangan
mengarahkan siswa saat sedang membersihkan lapangan dan kelas agar tidak bermain-main
saat kebersihan, saya kemudian ikut mengarahkan siswa dan membantu mereka dalam
kebersihan. Setelah pukul 08.00 WIB lonceng pun berbunyi, para siswa masuk ke kelas
mereka masing-masing. Pada hari ini saya terlebh dahulu masuk kedalam kelas Va, karena
pada hari sebelumnya saya sudah berbincang dengan wali kelas Va dan wali kelas Vb untuk
membagi waktu masuk kedalam kelas yang meereka ajar.
Setelah lonceng berbunyi saya tidak langsung masuk kedalam kelas karena wali kelas
Va masih kembali ke kantor guru untuk mengambil perlengkapan yang telah ia siapkan untuk
mengajar, beberapa menit kemudian wali kelas Va keluar dari kantor dan menuju kelasnya,
saya sudah menunggu di depan kelas tersebut, sembari memasuki kelasnya, Wali kelas Va
mengajak saya untuk masuk kedalam kelas secara bersama. Setelah memasuki ruangan para
siswa memberi ucapan salam selamat pagi kepada guru wali kelasnya dan juga saya. Setelah
itu ibu guru memimpin doa sebelum belajar. Setelah itu ibu guru meminta saya untuk
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya datang ke sekolah tersebut agar para siswa
tidak beretanya-tanya dan merasa bingung dengan kehadiran saya di kelas mereka.
Setelah saya memperkenalkan diri saya kemudian mengambil tempat yang strategis
agar dapat mengamati keseluruhan proses belajar mengajar dengan baik. Pada hari itu wali
kelas Va terlebih dahulu mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada mereka siapa-
siapa saja siswa yang tidak bisa hadir dan apa alasannya, setelah itu barulah ibu guru
memulai pelajaran dengan mengulang sedikit materi pada hari sebelumnya sekaligus
meminta mereka untuk membuka buku tugas/PR mereka, kemudian Wali Kelas meminta agar
mereka menukarkan buku tugas mereka dengan teman sebangku mereka, kemudian tugas
mereka pun diperiksa secara bersama-sama dengan meminta satu persatu siswa membacakan
pertanyaan/soal dan juga menjawabnya, apabila ada perbedaan jawaban maka wali kelas
memberikan kesempatan kepada siswa yang lainnya untuk menyampaikan jawabanya.
Pertanyaan yang tidak bisa dijkerakan atau diawab oleh kebanyakan murid akan dijelaskan
kembali oleh wali kelas agar mereka semakin memahami materi tersebut. Setelah memeriksa
tugas wali kelas pun memulai mengajar.
Observasi yang saya lakukan pada tanggal 24 Mei 2022 ini berdasarkan kesepakatan
wali kelas dan siswanya ia telah menugaskan mereka untuk membawa beberapa bahan yang
akan dilakukan sebagai media pelajaran seperti ladaku, kecap, minyak dan air, hal ini
dilakukan untuk memperdalam materi yang membahas tentang larutan sempurna dan tidak
sempurna. Mereka melakukan eksperimen dengan bahan-bahan yang telah mereka siapkan
dan melihat mana bahan yang akan terlarut dengan sempurna dan mana bahan yang tidak
terlarut sempurna dengan air. Setelah selesai bereksperimen mereka kemudian membuat
gambar hasil eksperimen yang telah mereka lakukan dan menuliskan informasi apa yang
mereka dapatkan dari eksperimen tersebut. Kebanyakan siswa sangat antusias untuk melihat
hasil eksperimen mereka. Setelah kegiatan menggambar pada pukul 11.00 WIB lonceng
pulangpun berbunyi dan kelas dibubarkan.
Pada tanggal 25 Mei saya melakukan observasi di kelas Vb, saat saya mengamati Bapak IS
mengajar saya melihat bahwasannya selama kegiatan belajar mengajr berlangsung
komunikasi antara guru dan siswa sangat interaktif, suasana kelas saat ia mengajar cukup
kondusif dan siswa terlihat beremangat untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
Pada tanggal 27 mei saya berbincang dan bertanya kepada Wali Kelas Va tentang
pengalamannya saat menegajar di kelas V.
“Mengajar di SD kelas V sampai saat ini saya tidak memiliki kendala yang dapat
menghambat saya untuk mengajar dengan baik, saya juga bisa mengatur kelas agar
peserta didik saya mau mendengarkan saya saat mengajar di kelas.”
Kemudian saya bertanya kembali “apakah Ibu memiliki peserta didik yang sulit untuk
diatur di dalam kelas?”
“Ya, tentu saja saya punya beberapa siswa laki-laki yang ada di kelas saya sangat
sulit untuk diatur, oleh karena itu saya menempatkan tempat duduk mereka tepat di
depan saya agar mereka tidak memilki kesempatan untuk ribut ataupun
mengganggu temannya saat belajar, kalau saya biarkan mereka duduk di belakang,
meski saya sudah menegur mereka supaya tenang, mereka hanya akan bisa tenang
sebentar setelah itu mereka pasti akan ribut kembali.”
Pada tanggal 31 Mei 2022 saya melakukan observasi di kelas Vb saya menemukan
bahwasannya terdapat siswa yang masih kesulitan membaca, oleh karena itu saat siswa
tersebut diminta untuk membaca oleh WK1 dia meminta salah satu siswa lainnya untuk
membantunya dalam membaca. Selanjutnya pada tanggal 6 juni saya melakukan observasi di
kelas Vb, dalam observasi ini WK2 memberikan penugasan kepada siswanya, setelah itu ia
meminta siswanya menyampaikan hasil pengerjaan mereka satu persatu di depan kelas, saat
siswa yang belum lancar dalam membaca itu menyamaikan hasil pengerjaanya kedepan
teman sebangkunya juga ikut kedepan agar dapat membantu membacakan hasil pengerjaan
tuganya. Melihat siswa kelas V yang belum lancar dalam membaca, saya kemudian bertanya
kepada wali kelasnya “Mengapa siswa bapak di kelas lima ini ada yang masih belum lancar
dalam membaca?”
“Sebagai siswa yang sudah di kelas V memang sudah seharunya dia bisa membaca,
tapi sampai saat ini dia masih belum bisa membaca, dia juga sudah beberapa kali tidak naik
kelas, tapi karena tidak bisa membuat siswa itu tidak naik kelas selama 3 tahun atau lebih jadi
dia sudah sampai di kelas V setelah tinggal kelas beberapa kali di kelas satu sampai dia kelas
empat.”
Saya juga bertanya kepada siswa yang menjadi teman sebangkunya tentang siswa tersebut
kemudian dia mengatakan
“Kalau dia pak masih sulit rasanya untuk membaca, jadi kalau ada tugas atau dia di
suruh untuk membaca, Bapak IS sudah memberi saya tugas untuk selalu membantunya dalam
membaca, saya terlebih dahulu akan membacakannya setelah itu dia mengiktui atau
mengulangi apa yang saya bacakan.
Observasi yang saya lakukan pada tanggal 7 Juni 2022, saya mengamati mereka sedang
belajar matematika, setelah Ibu DM memberikan penjelasan dan contoh tentang materi
pelajaran matematika tersebut, ia memberikan lima soal untuk dikerjakan oleh peserta
didiknya, saya melihat kebanyakan siswa cukup kesulitan dalam mengerjakan tugas tersebut,
beberapa saat kemudian Ibu itu memberikan penjelasan kembali tentang bagaimana cara yang
harus mereka lakukan dalam mengerjaan tugas tersebut, namun kebanyakan dari mereka
masih belum mengerti juga. Ibu DM bahkan meminta saya untuk membanatu dia dalam
menjelaskan sekali lagi materi tersebut. Setelah saya memberikan penjelasan tentang materi
tersebut saya bertanya kepada Ibu DM “Mengapa kebanyakan siswa Ibu kesulitan dalam
mengerjakan tugas Matematika ini.?
“Siswa saya ini saat di kelas tiga dan empat mereka belajar di rumah dan hanya
mendapatkan pelajaran melalui aplikasi whatsapp atau dari tugas yang mereka
kerjakan di rumah tidak ada pembelajaran tatap muka secara langsung akibat dari
pandemi covid 19, dan sekarang setelah sekolah mendapatkan izin untuk beroperasi
kembali mereka sudah berada di kelas lima”
“Saya cukup menyayangkan tentang kemampuan siswa saya, akibat dari
pembelajaran daring yang diterapkan selama ini mereka terlihat kurang memilki
dasar dalam beberapa materi pelajaran khususnya pada materi pelajaran
Matematika, bagaimana bisa saya mengajari mereka materi perpangkatan
apabila mereka belum mampu melakukan perkalian ataupun pembagian yang
seharusnya sudah mereka pahami di kelas tiga ataupun empat. Oleh karena itu saat
saya mengajari mereka KPK terlebih dahulu saya memberikan beberapa soal
perkalian dan pembagian”.

4.1.2.1 Kelompok data menguasai karakteristik peserta didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
menguasai karakteristik peserta didik, berikut paparan datanya :
"Untuk mengidentifikasi karakteristik itu ada beberapa poin yang pertama itu adalah
saya melihat karateristik belajarnya itu dari hasil belajar, dengan melihat hasil
belajarnya maka saya akan dapat mengidentifikasi bagaimana kemampuan intelektual
siswa saya. Kedua yaitu sikap peserta didik ketika mengikuti pelajaran, terkadang
peserta didik itu memilki minat yang berbeda terhadap cara saya dalam mengajar
karena itu saya akan menyesuaikannya kepada mereka. Ketiga dari assesment, jadi
dengan melihat hasil belajar, sikap dan assesment saya dapat mengetahui karakteristik
belajar peserta didik yang berbeda-beda. Meskipun karakteristik belajarnya berbeda-
beda saya harus tetap membantu mereka agar dapat belajar sesuai dengan
karakeristiknya masing-masing karena sebagai guru saya harus mendorong peserta
didik yang memilki perbedaan karakteristik dalam belajar sesuai dengan kemampuan
mereka masing-masing, jadi cara yang saya gunakan melaksanakan pembelajaran yang
terprogram dan terarah serta memberikan pengajaran dalam secara individu menurut
minat mereka masing-masing dan juga mengajar mereka secara berkelompok agar
dapat saling membantu satu sama lain. Itu adalah cara-cara untuk mendorong peserta
didik berpartisipasi, dan tentunya harus ada bimbingan dan tugas supaya mereka aktif
dalam pembelajaran. (WK1)

“Cara saya untuk mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik adalah
dengan membuat tugas atau ulangan, setiap tugas yang telah dikerjakan oleh peserta
didik akan saya nilai, melalui penilaian tersebut saya akan melihat perbedaan
kemampuan dari mereka serta mana pembelajaran yang lebih mereka pahami. Selain itu
saya juga bisa melihat karaktistik belajar mereka saat sedang mengajar di kelas, dengan
kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan peserta didik saya dapat melihat
karakteristik atau cara belajar peserta didik itu setiap individu dari segi minat dan
kemampuan mereka. Adapun Upaya yang saya lakukan dalam mendorong agar peserta
didik yang memilki karakter berbeda dapat aktif dalam belajar adalah terlebih dahulu
melakukan penilaian. Melalui penilaian tersebut saya akan mengelompokkan mana
siswa yang sudah mampu dan kurang mampu dengan begitu dalam pembelajaran
selanjutnya saya akan memberikan perhatian khusus kepada siswa saya yang belum
mampu atau memberikan mereka tindakan remedial. (WK2)

“Dari pengamatan saya terhadap GR1, Dia memang dapat mengidentifikasi karakteritik
belajar siswanya berdasarkan penilaian, hasil belajar dan sikap mereka saya
menemukan dengan melakukan hal itu siswanya akan semakin berkembang dengan
kata lain setelah memahami karakteristik belajar siswanya maka ia membuat pelajaran
yang medukung perkembangan dari segi sikap dan pengetahuan peserta didiknya.”
(KS)

“Apa yang dikatakan oleh GR2 tersebut memang benar, saya melihat dia
mampumemahami bagaimana karakteritik siswanya dan dapat mengenal mereka satu
persatu. (GR2)

“Belajar bersama bapak itu kami pernah belajar secara berkelompok tapi kami lebih
sering belajar secara individu jika dibandingkan dengan belajar secara berkelompok.”
(SW1)

“Ya Ibu Guru sering memberikan kami tugas setelah selesai belajar atau sebelum
pulang, ibu itu juga sering memperhatikan sikap kami jika ada teman yang ribut maka
ia akan langsung menegurnya.” (SW4)

“Berdasarkan observasi peneliti menemukan bahwa guru wali kelas V mengamati


setiap siswanya di dalam kelas serta memberikan arahan khusus kepada siswanya
yang tidak aktif di dalam kelas atau tidak bisa mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung .”
4.1.2.2 Kelompok data Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang
mendidik
Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, berikut paparan datanya:
“Dalam menetapkan program pembelajaran seperti strategi, metode atau teknik
pembelajaran agar sesuai dengan karakteristik siswa adalah dengan memperhatikan
pembelajaran yang telah terlaksana sebelumnya, dengan melihat bagaimana peserta
didik menerima pembelajaran sebelumnya maka saya dapat menentukan mana strategi
atau metode yang paling sesuai dengan mereka. saya juga harus memperhatikan respon
peserta didik saya, karena respon peserta didik itu penting jika ada peserta didik yang
mungkin belum paham, maka saya bisa bertanya kepada mereka “apakah sudah paham
anak-anak?”, jadi jika mereka memang belum paham maka saya kembali mengulang
materi tersebut, dan ketika mereka sudah mengerti maka pembelajaran sudah berhasil
dan saya dapat mengajarkan pelajaran berikutnya. Selama proses belajar mengajar itu
berlangsung saya memberikan kesempatan kepada peserta didik itu seluas-luasnya,
saya tidak membatasi peserta didik untuk menguasai materi pelajaran, apapun materi
pembelajarannya saya harus menuangkan semua apa yang saya ketahui tentang materi
tersebut kepada mereka..” (WK1)

“Dalam menyusun program pembelajaran maka terlebih dahulu saya memperhatikan


mereka secara satu persatu dan melihat bagaimana respon mereka terhadap materi
pelajaran yang saya sampaikan di dalam kelas, dengan begitu saya bisa merencanakan
pembelajaran selanjutnya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Dengan memperhatikan respon mereka saya juga akan dapat
mengantisipasi mana pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi mereka dalam
belajar dan mana pembelajaran yang tidak memberikan motivasi keapda mereka atau
mana pembelajaran yang tidak diminati oleh mereka.”(WK2)

“Ya dari yang saya ketahui GWK1 itu selalu membuat perencaanan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum memberikan pengajaran kepada siswanya.” (KS)

“Sebagai rekan sejawatnya saya memang melihat bahwasannya WK2 tersebut


senantiasa selalu memberikan motivasi kepada peserta didiknya agar semakin giat
dalam belajar (GR1)

“Ibu Guru pernah mengajari satu persatu terlebih kalau pelajaran matematika banyak
kami yang tidak mengerti, makanya ibu itu harus mengajari kami satu persatu.” (SW4)
“Berdasarkan observasi peneliti mengetahui bahwa guru wali kelas V melanjutkan
kembali metode bereksperimen karena paara siswanya sangat tertarik dengan hasil
eksperimen yang mereka lakukan dan memudahkan mereka untuk mengerti materi
yang diajarakan”

4.1.2.3 Kelompok data Pengembangan Kurikulum


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Pengembangan Kurikulum, berikut paparan datanya :
“Saya merancang pembelajaran tentu saja harus sesuai dengan silabus, saya tidak boleh
keluar dari silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kita, baik itu dalam
menentukan tujuan pembelajaran, menetapkan pembelajaran sampai pada membuat
penilaiandengan membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan silabus maka
materi yang saya ajarkan juga berurutan, tentang urutan penyampaian materi ini harus
kita ikuti karena urutan itu berjenjang dari tujuan pembelajaran, oleh karena itu saya
tidak boleh membuat pembelajaran yang tiba-tiba, karena hal itu akan membuat
pembelajaran tidak terarah. Contohnya kalau tujuan pembelajaran itu adalah
mengetahui penjumlahan dan pengurangan maka itu dapat selesai selama satu atau dua
pertemuan baru saya bisa memasuki materi perkalian dan pembagian. Saya tidak akan
bisa mengajarkan perkalian dan pembagian terlebih dahulu sebelum mengajarkan
penjumlahan dan pengurangan. Sebelum menyampaikan materi tersebut maka saya
terlebih dahulu adalah melihat relevansi, jadi saya harus melihat relevansi materi saya
itu dari kompetensi dasar, kalau kompetensi dasarnnya hafalan maka saya membuat
bahan ajarnya adalah hafalan. Selanjutnya itu konsistensi, kalau misalnya KD-nya ada
dua macam berarti pembelajaran tersebut diselesaikan dengan membuat peserta didik
mengetahu kedua kompetensi tersebut. Misalnya tentang puisi berarti mengetahui atau
mengidentifikasi berbagai jenis puisi, setelah mengetahui kompetensi tersebut maka,
siswa juga harus tau mengetahui bentuk-bentuk puisi dan membacakannya. Yang ketiga
itu adalah kecukupan dalam hal ini materi-materi yang diajarkan harus dapat mencakup
kemampuan rata-rata peserta didik. (WK1)

“Dalam merancang pembelajaran tentu saja saya menyesuaikannya dengan silabus,


karena bila tidak sesuai silabus maka akan sulit untuk membuat bahan ajar terlebih
dalam membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran, selain itu bila saya membuat
RPP tanpa melihat dan menyesuaikannya dengan silabus maka rancangan tersebut tidak
akan terarah dan tidak jelas, karena setiap saya membuat program saya juga harus
mengikuti urutan materi dengan memperhatikan tujuan pembelajarannya dari silabus
yang telah ditetapkan. Dalam memilih materi agar sesuai dengan tingkat pemahaman
peserta didik maka upaya yang saya lakukan adalah melihat terlebih dahulu
kemampuan mereka dengan memberikan penugasan, setelah mendapatkan hasilnya bila
masih banyak yang kemampuannya bisa dikatakan kurang, maka saya akan mengganti
metode pembelajaran yang saya gunakan, misalnya sebelumya saya tidak memberikan
media seperti gambar, maka untuk pertemuan selanjutnya saya akan lebih kreatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran yaitu dengan mengguanakan media gambar atau
media audio visual sehingga peserta didik akan lebih mudah memahaminya. Bila hal ini
belum berhasil kepada beberapa peserta didik saya akan memberikan bimbingan khusus
kepada anak tersebut atau memanggilnya kedepan dan mengajarinya” (WK2)

“Ya kalau dalam hal ini saya menemukan bahwa WK1 memang merancang
pembelajaran dengan melihat apakah materi yang dia ajarkan sesuai dan mampu
diterima oleh siswanya” (KS)

“Ya WK2 merancang pembelajaran di kelas berpacu dan silabus dan memperhatikan
materi yang dia berikan kepada siswanya sehingga dapat sesuai dengan tingkat
pemahaman siswanya.” (GR1)

4.1.2.4 Kelompok data Kegiatan pembelajaran yang mendidik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Kegiatan pembelajaran yang mendidik, berikut paparan datanya :
“Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang medidik maka saya akan
menggunakan berbagai sumber belajar bisa dari orang atau guru baik itu data atau
wujud tertentu, selain itu saya juga menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar,
karena tidak hanya buku yang dapat kita pakai sebagai sumber belajar, dengan kata lain
saya bisa memanfaaatkan berbagai hal sebagai sumber belajar dengan catatan harus
memberikan pengaruh peserta didik. Selain itu saya juga menggunakan teknologi
sebagai sumber belajar karena itu relevan bagi pesereta didik saat ini dan memudahkan
mereka dalam memahami suatu materi. Adapun tentang rancangan pembelajaran yang
saya terapkan adalah membuat pembelajaran dengan prinsip PAKEM atau
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, karena bila merancang
pembelajaran yang hanya berfokus pada guru maka keaktifan pesertea didik dalam
pembelajaran maka pembelajaran tersebut akan kurang maksimal. Pembelajaran yang
sedemikian rupa dilakukan agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran yang
kita ajarkan, karena sebagai guru kita berperan sebagai mediator serta fasilitator dalam
mempersiapkan segala bentuk sarana atau prasarana yang dibutuhkan peserta didik, dan
juga beran sebagiai evualator dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik.(WK1)

“Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik saya menyediakan


fasilitas seperti sumber belajar yang saya gunakan yang pertama dulu itu adalah buku
tentunya buku tersebut adalah buku yang telah disediakan oleh sekolah meski begitu
saya juga menggunakan sumber belajar seperti buku yang bukan dari sekolah, beberapa
materi saya juga lihat dari internet dengan memberikan hal ini maka saya dapat
membantu pembentukan kemampuan mereka dengan menggunakan berbagai sumber
belajar. Memilki berbagai sumber belajar membuat informasi materi pembelajaran
dapat disampaikan dengan lebih jelas. Dalam penyampaian materinya cara yang saya
lakukan itu adalah menjelaskan, meskipun begitu saya tidak menjelaskan materi seperti
yang dulu lagi yang secara monoton hanya menjelaskan, melainkan saya terlebih
dahulu membuat perencaan yang matang sebelum mengajarkannya di sekolah, dan
memikirkan bagaimana caranya agar pembelajaran tersebut dapat diberikan dengan
lebih cepat dan mereka juga dapat memahaminya, sebagai contoh mempersiapkan
beberapa poin penting yang akan diberikan kepada siswa dengan cara tidak bertele-tele
dalam melaksanakannnya sehingga waktu peserta didik tersebut termanfaatkan dengan
baik dalam mencapai kompeetensi atau tujuan yang hendak dicapai. (WK2)

“Dari pengamatan saya WK1 menggunakan banyak sumber belajar seperti


memanfatkan buku, lingkungan, alat peraga, teknologi dan saya melihat itu memilki
pengaruh positif terhadap penyampaian informasi kepada siswanya (KS)

“WK2 memang mengajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar namun dia
tetap selalu menggunakan buku pegangan yang telah tersedia sebagai sumber utama.
(GR1)

“Ya dengan dapat memperhatikan waktu jam pelajaran dan membaginya ia akan dapat
melaksanakan aktivitas yang akan sesuai dengan rancangan pembelajaranya, karena itu
ia harus sudah siap dalam mengajar sebelum memasuki kelas.” (GR2)

“Kalau belajar bersama bapak itu banyak hal yang sudah kami lakukan, dia tidak hanya
menjelaskan, kami pernah disuruh belajar berkelompok dan dia mengawasi kami, selain
itu kami juga disuruh praktek membuat penyulingan air kotor menjadi air bersih.”
(SW2)

“Berdasrkan observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa guru memang
menggunakan berbagi sumber belajar sebagai sarana untuk memudahkan siswanya
untuk menerima materi yang mereka ajarkan.”

4.1.2.5 Kelompok data Pengembagan Potensi Pesereta Didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Pengembagan Potensi Pesereta Didik, berikut paparan datanya :
“Sebagai guru kita memang harus merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar
masing-masing, jadi caranya yang pertama itu adalah saya memperbanyak praktik atau
bereksperimen atau langsung keluar lapangan supaya peserta didik saya itu aktif dalam
pembelajaran tersebut. Selain itu saya juga menggunakan kegiatan diskusi untuk
membahas sebuah materi sehingga dalam diskusi tersebut saya dapat mendorong
peserta didik dengan kecakapannya masing-masing hal ini saya lakukan karena setiap
peserta didik itu sebenarnya memiliki kreativitas hanya saja mereka belum
memunculkannya, karena itu upaya yang bisa saya lakukan adalah menggunakan
praktek, dalam hal kecerdasannya saya cenderung meningkatkan kecerdasan visual,
musikal, dan kecerdasan verbalnya dengan cara meminta mereka menggambar,
persentase di depan kelas, dan bernyanyi, Adapun cara yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kecerdasan logis-matematisnya adalah dengan membuat soal-soal yang
bersifat hots atau high order thinking skill atau disebut juga dengan skill berpikir
tingkat tinggi, sehingga peserta didik akan semakin bisa berpikir dengan tingkat tinggi,
untuk keaktifannya secara individu itu harus saya lihat, saya bukan hanya
memperhatikan seorang peserta didik saja, tetapi setiap pribadi peserta didik itu, bila
saya memilki dua puluh jumlah siswa maka dua puluhnya akan saya perhatikan secara
satu persatu, dengan begitu saya akan tahu bila bila ada masalah dalam diri mereka .”
(WK1)

“Upaya yang saya lakukan dalam mendorong peserta didik belajar adalah dengan
memberikan pengajaran yang menyenangkan dan nyaman bagi mereka sehingga
mereka dapat leluasa belajar seperti yang mereka inginkan dengan begitu mereka akan
semakin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, serta mengajar dengan metode
yang bervariasi dan selalu berusaha menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-
hari mereka, saat mengajar saya juga mau membagikan pengalaman saya kepada
mereka sehingga pola pikir mereka juga semakin terbuka dan selalu memperhatikan
mereka baik yang mampu dan kurang mampu, dengan melakukan pendekatan kepada
mereka semua sehingga saya dapat memahami mereka satupersatu.”(WK2)

“Ya apa yang dikatakan WK1 memang benar, saya melihat ia menyuruh siswanya
untuk praktik atau bereksperimen dengan beegitu mereka akan terlibat langsung dalam
proses tpembelajaran sehingga mereka akan lebih menguasai apa yang ingin Gurunya
ajarkan dan juga dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka.” (KS)

“ Sebagai rekan sejawatnya saya memang melihat WK2 itu mampu membuat
pembelajaran yang nyaman dan menyenagkan bagi siswanya. (GR1)

“Belajar bersama Ibu Guru memang menyenangkan karena dia ramah dan tidak mudah
marah.” (SW4)

“Ya benar, kami semua pasti diperhatikan oleh Bapak Guru selama kegiatan belajar
mengajar, tidak ada yang tidak diperhatikan selama dia di dalam kelas.” (SW3)

“Berdasarkan observasi peneliti melihat bahwa untuk meningkatkan kecerdasan


spasial-visual siswanya mereka meminta siswanya untuk menggambar di buku gambar,
mereka juga pernah diminta persentase di depan kelas sehingga dapat meningkatkan
kecerdasan verbal-liguistiknya.

4.1.2.6 Kelompok data Komunikasi dengan peserta didik


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Komunikasi dengan peserta didik, berikut paparan datanya :
“Setelah selesai memberikan pelajaran tentu saja saya harus selalu membuat pertanyaan
kepada peserta didik sebagai bentuk upaya saya dalam melihat apakah mereka sudah
paham dengan materi pelajaran yang telah saya sampaikan, baik itu secara lisan atau
tertulis, kita akan mendapatkan jawaban bahwa peserta didik itu sudah berhasil atau
tidak.Selain itu saya juga memberi kesempatan kepada mereka untuk memberikan
pertanyaan.Dalam hal menumbukan kerja sama antara peserta didik yang saya lakukan
adalah membagi mereka ke dalam beberapa kelompok, dalam kelompok tersebut saya
membaginya kedalam anggota yang memilki tingkat kemampuan yang berbeda, saya
tidak membagi mereka ke dalam kelompok yang memiliki kepintaran yang sama dalam
satu kelompok tersebut, melainkan mereka harus dipisah, dengan ini kelompok tersebut
akan menjadi aktif dan menumbuhkan kerja sama, setelah itu saya meminta mereka
untuk mempersentasekan hasil kerja mereka oleh karena itu saya juga bisa melihat
bagaimana interaksi mereka di depan kelas dan sekalian juga dapat melatih mental
mereka. (WK1)

“Dalam kegiatan belajar mengajar saya memberikan pertanyaan kepada peserta didik
serta melihat apakah mereka, sudah ikut paham atau belum. Dalam pembelajaaran
tersebut juga apabila ada beberapa peserta didik yang memang tidak menjawab atau
berpartisipasi meskipun saya sudah memberikan beberapa kali pertanyaan maka yang
akan saya lakukan adalah menanyakan langsung atau membuat pertanyaan yang
langsung saya tujukan kepadanya, karena saya tidak boleh secara langsung memarahi
mereka meskipun mereka tidak ikut berpartisipasi seperti pesereta didik lainnya karena
kemampuan pesereta didik itu berbeda-beda. Oleh karena itu saya harus memberikan
perhatian kepada setiap peserta didik, dan dalam kasus ini saya harus memberikan
perhatian saya kepada peserta didik yang bermasalah tersebut. selain itu untuk
mendapatkan keterangan lebih jelas maka saya juga akan menanyakan langsung kepada
peserta didik tersebut apa penyebabnya tidak bisa menjawab pertanyaan saya seperti
peserta didik lainnya dengan begitu saya akan mengetahui kelemahan peserta didik
saya. Untuk meningkatkan kerja sama diantara peserta didik maka yang saya lakukan
adalah dengan memberikan tugas kelompok kepada mereka. (WK2)

“Dari apa yang saya ketahui WK1 memberikan pertanyaan kepada siswanya untuk
mendapatkan kepastian apakah materi yang ia ajarkan dapat dipahami oleh siswanya
atau belum.” (KS)

“Ya apa yang diakatakan Ibu itu memang benar, ia dapat melihat kerja sama antar
siswanya denegan membentuk kelompok dan meminta mereka untuk mengerjakan
tugas secara berkelompok (GR2)

“Bapak GR1 terkadang memang membuat pembelajaran secara berkelompok di dalam


kelas.” (GR3)
“Ya kami pernah bertanya kepada Ibu itu tentang materi yang belum kami pahami dan
ketika kami bertanya ibu itu selalu menjawab setiap pertanyaan kami tidak pertanyaan
kami yang tidak dijawab oleh Ibu. (SW6)

“Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa guru memberikan pertanyaan


secara lisan kepada peserta didiknya untuk melihat sejauh mana mereka sudah
memahami pelajaran yang baru saja ia sampaikan selain itu mereka juga memberikan
kesempatan kepada siswanya untuk bertanya agar mereka semakin dapat memhamai
materi pelajaran yang telah disampaikan

4.1.2.7 Kelompok data Penilaian dan Evaluasi


Data dikumpulkan dari hasi wawancara dan observasi seluruh informan yang untuk
menjawab proposisi bahwa guru dapat menguasai kompetensi pedagogik dengan aspek
Penilaian dan Evaluasi, berikut paparan datanya :
“Saya menyusun alat penilaian baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis, dalam hal
ini jenis penilaian sebenarnya ada banyak ya seperti tes kinerja, tes lisan, tes tertulis,
penugasan, observasi, portofolio dan sikap. Untuk penilaian tidak formal itu yang saya
lakukan adalah seperti melakukan penilaian sikap, dalam hal ini seorang guru bisa
melihat bagaimana sikap peserta didik terhadap temannya, gurunya, atau dengan
lingkungan sekitar bila kita satu kampung dengan peserta didik kita, kita bisa langsung
melihat kepribadiannya di rumah dan sekolah. Dengan membuat berbagai penilaian
tersebut maka saya akan mengetahui apakah kompetensi tersebut dapat dipahami
peserta didik atau tidak, dan bila tidak dari situlah saya jadikan acuan untuk mengulang
materi yang sama dengan pembelajaran yang dilakukan melalui metode yang berbeda.
Kemudian hasil penilaian tersebut selalu dimanfaatkan untuk merancang pembelajaran
selanjutnya, dengan mempertimbangkan hal tersebut saya merancang metode
pembelajaran yang berbeda dan bervariasi mengingat sebelumnya sudah gagal maka
perlu ada perubahan metode pengajaran, dan bila ada masukan dari peserta didik maka
saya juga akan mempertimbangkanya terlebih dahulu (WK1)

“Saya tentunya membuat alat penilaian yang sesuai dengan RPP dan bentuk bentuk
penilaian tersebut seperti penilaian pengetahuan, sikap maupun keterampilannya.
Setelah melakukan penilain saya melihat mana materi yang banyak tidak dimengerti
oleh peserta didik saya sehingga saya bisa menyusun rencana agar dapat mengulang
materi tersebut kembali. Hasil penilaian yang saya dapatkan akan saya jadikan sebagai
acuan untuk merancang pembelajaran selanjutnya agar semakin lebih baik lagi karena
nilai yang saya dapatkan itu adalah modal bagi saya untuk merancang pembelajaran
selanjuntya, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah terancang tersebut maka
dengan memperhatikan kesalahan atau kendala yang kita hadapi pada pembelajaran
selanjutnya.” (WK2)

“Seperti yang diaktakan Bapak itu ia memang membuat penilaian untuk mengetahui
kemampuan pesereta didiknya dan untuk merancang pembelajaran selanjutnya. (KS)
“Apa yang diaktakan oleh Ibu tersebut adalah benar, dia menggunakan penilaian untuk
melihat apakah mereka sudah menguasai materi yang telah dipelajari atau belum.
(GR2)

“Ya itu benar untuk menentukan apakah materi pelajaran tersebut telah sesuai dengan
kemampuan peserta didiknya, dia melakukannya dengan menggunakan penilaian dan
evaluasi.” (GR3)

“Apa yang dikatakan bapak itu benar, kami pernah mengerjakan tugas tertulis atau
tidak tertulis, dan dari segi sikap kami Bapak itu selalu memperhatikannya kalau kami
berbicara tidak sopan passti kami langsung diberi teguran atau hukuman seperti
menyapu kelas sewaktu pulang sekolah.” (SW1)

“Kalau menurut kami Ibu itu semakin lama semakin baik dalam mengajar, ia selalu
berusaha mengajari kami secara sungguh-sungguh sehingga kami dapat semakin
mengerti. Menurut kami juga Ibu guru tidak pernah membiarkan kami belajar tanpa ada
arahan dari dia terlebih dahulu, ia selalu mengarahkan kami baik untuk kerja kelompok
atau kerja pribadi.” (SW4)

“Berdasarkan observasi peneliti menemukan bahwa guru membuat berbagai jenis


penilaian kepada siswanya seperti penialain tertulis, lisan dan praktek untuk
mengetahui tingkat kemampuan peserta didiknya dan untuk merancang pembelajaran
selanjutnya.”

4.1 Analisis Data


4.1.2 Menguasai Karakteristik Peserta Didik

Proposisi: Seorang guru dapat menguasai karakteristik belaja setiap peserta didiknya
Data Temuan Analisis SYMLOG
Saya melihat karakteristik belajar siswa saya Subjek memilki persepsi yang sama terhadap
dengan melihat hasil belajar dan sikap dan cara mereka untuk mengenali karakteristik
assesment (WK1) belajar siswanya yaitu dengan cara melihat
Cara saya untuk melihat karakternya adalah bagaimana hasil belajar yang mereka peroleh
melalui penilaia melaui penugasan atau dan sikap mereka di dalam kelas.
ulangan dan aktivitas yang mereka lakukan
saat pembelajaran berlangsung (WK2)
Untuk mendorong siswa yang memilki Subjek memandang bahwa setiap siswa
karaktersitik berbeda-beda maka saya memiliki karakteristik belajar yang berbeda-
melakukan pengajaran klasikal, secara beda, dan mereka sepakat bahwa sangat perlu
individu menurut kemampun mereka, dan untuk memperhatikan perbedaan tersebut
juga secara berkelompok agar mereka dapat sehingga dalam memberikan pengajaran
saling membantu satu sama lain (WK1) tidak ada perbedaan pemahaman dalam
Upaya yang saya lakukan dalam mendorong memahami materi pelajaran.
siswa dengan karakteristik berbed-beda
adalah dengan cara memberikan perhatian
khusus kepada siswa yang memilki belum
mampu menguasai pembelajaran yang saya
berikan (WK2)
Guru wali kelas V mengamati setiap
siswanya di dalam kelas serta berusaha untuk
memberikan arahan khusus kepada siswanya
yang tidak aktif di dalam kelas atau tidak bisa
mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung secara menyeluruh. (Obs)

Hasil Interpretasi 1
“Subjek memilki persepsi yang sama terhadap cara mereka untuk mengenali
karakteristik belajar siswanya yaitu dengan cara melihat bagaimana hasil belajar
yang mereka peroleh dan sikap mereka di dalam kelas.”
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari setiap subjek, mereka sepakat dan
menyatakan bahwa hasil belajar, sikap atau penilaian dapat berguna untuk mengenali
karakteristik belajar setiap peserta didik. Sebagai guru penilaian hasil belajar dimanfaatkan
tidak hanya untuk mengetahui tingkat pemhaman yang dimilki oleh siswanya namun juga
dapat digunakan sebagai acuan untuk mengenali karakteristik belajar mereka. Melalui
pengajaran yang telah dilakukan dan dengan melihat hasil belajar siswa dengan melakukan
penilaian maka seorang guru dapat mengambil keputusan apakah program pembelajaran yang
mereka terapkan sesuai dengan karakter siswa atau tidak. Siswa yang dapat mengikuti
pembelajaran dan paham terhadap materi pembelajaran yang diberikan menandakan bahwa
program pembelajarannya sesuai dengan karakter mereka dan begitu juga sebaliknya. Melalui
sikap peserta didik saat pembelajaran, guru juga akan menemukan bagaimana karakteristik
belajar siswanya, apabila siswanya merasa nyaman atau berminat mengikuti suatu program
pembelajaran atau suatu mata pelajaran tertentu maka program pembelajaran atau mata
pelajaran tersebut dapat sesuai dengan karakteristik belajarnya karena mereka memilki minat
untuk mengiktui pembelajaran tersebut dan apabila mereka tidak berminat atau tidak mampu
mengiktui suatu program pembelajaran ataupun suatu mata pelajaran layaknya siswa lainnya
maka karakter siswa tersebut tidak sesuai dengan program pembelajaran atau mata pelajaran
yang diberikan.
Hasil Interpretasi 2
“Subjek memandang bahwa setiap siswa memiliki karakteristik belajar yang berbeda-
beda, dan mereka sepakat bahwa sangat perlu untuk memperhatikan perbedaan
tersebut sehingga dalam memberikan pengajaran tidak ada perbedaan pemahaman
dalam memahami materi pelajaran.”
Persepi subjek mengatakan bahwa mereka mengajar secara klasikal atau mengajar
dengan memberikan informasi sama dan melakukan kegiatan yang sama kepada seluruh
siswanya, selain itu mereka juga melakukan pengajaran kepada siswanya secara satu persatu
khususnya kepada siswa yang masih belum memahami pembelajaran yang telah dilakukan
dengan cara pembeljaran klasikal. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa pembelajaran
yang dilakukan oleh wali kelas V secara umum adalah pengajaran dalam bentuk klasikal, dan
terkadang menggunakan pembelajaran secara individu apabila individu tersebut belum
memahami pembelajaran, apabila setiap siswa sudah memahami pembelajaran yang
diberikan melalui pembelajaran klasikal, pembelajaran khusus kepada seorang individu tidak
lagi dilakukan.
Pada dasarnya setiap orang itu adalah unik dan memilki ciri khas masing-masing, hal
ini juga berlaku dalam belajar, setiap siswa memilki cara belajar yang berbeda-beda, oleh
karena itu sebagai guru sangat penting untuk mengenali bagaimana karakteristik belajar
siswanya satu persatu sehingga ketika seorang siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran
seperti siswa lainnya, seorang guru mengerti mengapa siswa tersebut belum paham dan
memilki cara untuk mengantispasinya.
Memberikan pengajaran secara khusus kepada siswa atau memberikan pengajaran
kepada mereka menurut minat mereka masing-masing sesungguhnya adalah pengajaran yang
ideal, namun hal ini sulit dilakukan karena seorang guru sudah memiliki kompetensi dan
tujuan pembelajan yang harus dicapai setiap siswanya dan bentuk kompetensi dan tujuan
tersebut sama kepada semua siswa oleh karena itu untuk mencapai kompetensi serta tujuan
yang sama oleh setiap siswa maka memberikan pengajaran dalam bentuk klasikal adalah cara
yang tepat berhubung waktu yang dimiliki oleh setiap guru dalam mengajar di kelas juga
terbatas.

4.2.2 Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik


Proposisi: Seorang guru dapat Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang
mendidik
Hasil Temuan Analisis SYMLOG
Dalam menetapkan program pembelajaran Subjek memandang bahwa dalam menyusun
seperti strategi, metode atau teknik program pembelajaran maka yang mereka
pembelajaran agar sesuai dengan lakukan adalah dengan melihat bagaimana
karakteristik siswa adalah dengan pembelajaran sebelumnya terlaksana baik itu
memperhatikan pembelajaran yang telah melalui respon siswanya saat belajar atau
terlaksana sebelumnya, dengan melihat melalui hasil belajar yang mereka peroleh
bagaimana peserta didik menerima setelah sebuah pembelajaran terlaksana.
pembelajaran sebelumnya maka saya dapat
menentukan mana strategi atau metode yang
paling sesuai dengan mereka. (WK1)
Dalam menyusun program pembelajaran
maka terlebih dahulu saya memperhatikan
mereka secara satu persatu dan melihat
bagaimana respon mereka terhadap materi
pelajaran yang saya sampaikan di dalam
kelas. (WK2)

Guru wali kelas melanjutkan kembali metode


eksperimen di dalam kelasnya karena melihat
siswanya sangat tertarik untuk mengetahui
hasil dari eksperimen yang mereka lakukan
(Obs)

Hasil Interpretasi 3
“Subjek memandang bahwa dalam menyusun program pembelajaran maka yang
mereka lakukan adalah dengan melihat bagaimana pembelajaran sebelumnya. baik itu
melalui respon siswanya saat belajar atau melalui hasil belajar yang mereka peroleh
setelah sebuah pembelajaran terlaksana. “
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari para subjek dalam penyususnan program
pembelajaran, mereka menyatakan bahwasannya cara yang mereka gunakan dalam menyusun
program pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan memperhatikan pembelajaran
yang telah terlaksana sebelumnya. Hasil observasi juga menunjukan bahwa setelah melihat
siswanya tertarik dengan metode eksperimen, guru tersebut kemudian membuat program
pembelajaran dengan metode eksperimen pada program pembelajaran selanjutnya.
Menguasai Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran Yang Mendidik berarti guru
mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Hal ini dimaksudkan agar
guru secara kreatif dapat menyesuaikan metode pembelajarannya dengan karakteristik siswa
dan memotivasi pembelajaran. Oleh karena itu dengan memperhatikan pembelajaran yang
telah terlakasana sebelumnya maka guru dapat melakukan evaluasi dan melihat bagaiamana
program pembelajaran yang dapat diterapkan dan sesuai kepada siswanya serta dapat
memotivasi mereka dan mana program pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik
siswanya serta dapat mengurangi minat mereka untuk belajar atau mengikuti jalannya proses
pembelajaran.

4.2.3 Pengembangan Kurikulum


Proposisi: Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kurikulum

Data Temuan Analisis SYMLOG


Saya merancang pembelajaran tentu saja Subjek sepakat bahwa dalam menyusun
harus sesuai dengan silabus, saya tidak boleh rancangan pembelajaran mereka
keluar dari silabus yang telah ditetapkan menyesuaikannya atau berpacu dengan
pemerintahan kita. (WK1) silabus yang telah ditetapkan.
Dalam merancang pembelajaran tentu saja
saya menyesuaikannya dengan silabus.
(WK2)
Dalam memilih materi yang akan saya Subjek memberikan keterangan yang berbeda
ajarkan maka saya akan melihat dengan dalam memilih materi yang akan diajarkan
tingkat relevansi, konsistensi dan kecukupan namun tetap berfokus kepada bagaimana
(WK1) kecakapan peserta didik yang akan meneri
materi yang diajarkan.
Untuk mengajarkan suatu materi maka saya
terlebih dahulu melihat tingakat kemampuan
siswa dengan memberi mereka penugasan
(WK2)

Hasil Interpretasi 4
“Subjek sepakat bahwa dalam menyusun rancangan pembelajaran mereka
menyesuaikannya atau berpacu dengan silabus yang telah ditetapkan, dan dalam
memilih materi yang di ajarkan subjek memberikan keterangan yang berbeda dalam
memilih materi yang akan diajarkan namun tetap berfokus kepada bagaimana
kecakapan peserta didik yang akan meneri materi yang diajarkan.”
Silabus adalah salah satu komponen  perangkat pembelajaran  dari rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Seorang guru
yang menyusun rancangan pembelajaran dengan menetapkan silabus sebagai acuan dalam
menyusunya, menunjukan bahwasanya guru tersebut sudah paham dalam prinsip dasar dalam
pengembangan kurikulum. Namun sangat penting juga bagi guru untuk menyesuaikan
rancangan pembelajaran yang mereka susun melalui silabus tersebut terkhusus dalam
pemilihaan materi dan penyampaiannya, karena silabus yang telah ditetapkan dipergunakan
oleh seluruh sekolah di Indonesia oleh karena itu pasti terdapat perbedaan yang signifikant
antara siswa yang berada di daerah perkotaan dengan siswa yang berada di daerah pedesaan.

4.2.4. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik


Proposisi: Upaya guru dalam menciptakan pembelajaran yang mendidik
Hasil Temuan Analisis SYMLOG
Sumber belajar yang saya gunakan bisa dari Seluruh subjek sepakat bahwa sumber belajar
orang atau guru, data atau wujud tertentu, tidak hanya buku pengangan guru atau siswa
selain itu saya juga menggunakan lingkungan saja, melainkan segala hal yang dapat
dan teknologi sebagai sumber belajar, karena membantu peserta didik dalam belajar.
tidak hanya buku yang dapat kita pakai
sebagai sumber belajar, (WK1)
Sumber belajar yang saya gunakan yang
pertama dulu itu adalah buku tentunya buku
tersebut adalah buku yang telah disediakan
oleh sekolah meski begitu saya juga
menggunakan sumber belajar seperti buku
yang bukan dari sekolah, beberapa materi
saya juga lihat dari internet. (WK2)
Guru wali kelas menggunakan teknologi dan
alat peraga untuk memudahkan pesereta
didiknya dalam menerima pembelajaran,
namun tetap menjadikan buku paket yang
telah disediakan sebagai pedoman utama.
(Obs)
Untuk membuat pembelajaran yang selalu Subjek memberikan persepsi yang sama
sesuai dengan rancangan pembelajaran maka dalam hal membuat proses pembelajaran
upaya yang saya lakukan adalah dengan yang sesuai dengan rancangan pembelajaran
mempersiapkan sarana dan prasarana yaitu dengan berusaha membuat
pembelajaran agar pembelajaran dapat pembelajaran yang efesien dan efektif dengan
terlaksana dengan efektif (WK1) cara mempersiapakan sarana dan prasarana
Untuk membuat pembelajaran yang sesuai sebelum atau poin-poin kunci yang dapat
dengan rancangan pembelajaran, saya memudahkan penyamampaian materi
berusaha membuat pembelajaran yang sebelum melaksanakan proses pembelajaran.
efesien dan efektief dengan cara membuat
poin-poin kunci agar dapat di ajarkan dengan
tidak bertele-tele (WK2)
Guru wali kelas cukup sering memberikan
tugas dirumah tentang materi yang akan
dipelajari kepada para siswa (Obs)

Hasil Interpretasi 5
“Seluruh subjek sepakat bahwa sumber belajar yang merka manfaatkan tidak hanya
buku pengangan guru atau siswa saja, melainkan segala hal yang dapat membantu
peserta didik dalam belajar.”
Pola tutur dari subjek hampir tidak perbedaan. Mereka memandang bahwa sumber
belajar yang dapat dimanfaatkan adalah segala hal yang dapat membantu peserta didik dalam
belajar. Hasil observasi peneliti juga menunjukan bahwa guru wali kelas memanfaatkan
berbagai sumber belajar untuk memudahkan siswanya dalam menerima pembelajaran seperti
teknologi dan alat peraga meskipun tetap menjadi buku paket yang telah disedaiakan sebagai
acuan utama dalam penyampaian materi. Sebagai seorang guru memanfaatkan berbagai
sumber belajar adalah yang sangat penting, sama halnya seperti silabus, buku paket juga telah
disusun secara sistematis dan diterbitkan oleh pemerintah serta disebarluaskan kepada seluruh
sekolah di indonesia oleh karena itu dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar
menunjukan bahwa seorang guru berusaha dengan kreatif menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswanya dengan cara yang berbeda dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan.
Di era globalisasi ini memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar akan sangat
membantu siswa dalam proses belajarnya karena saat ini teknologi sudah tersebar luas di
seluruh indonesia, tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan. Mudahnya
mengakses dan menyampaikan informasi melalui teknologi mengharuskan para guru juga
harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, sehingga dapat mendalami
perkembangan anak didik di era globalisasi ini, dan tidak melulu melaksanakan pembelajaran
seperti pada jaman teknologi belum tersebar luas.
Hasil Interpretasi 6
“Subjek memberikan persepsi yang sama dalam hal membuat proses pembelajaran
yang sesuai dengan rancangan pembelajaran yaitu dengan berusaha membuat
pembelajaran yang efesien dan efektif dengan cara mempersiapakan sarana dan
prasarana sebelum atau poin-poin kunci yang dapat memudahkan penyamampaian
materi sebelum melaksanakan proses pembelajaran.”
Tidak terdapat perbedaan persepsi dari para subjek, mereka menyatakan agar
rancangan pembelajaran dapat terlaksana maka upaya yang mereka lakukan adalah dengan
cara mempersiapakan sarana dan prasarana sebelum atau poin-poin kunci yang dapat
memudahkan penyamampaian materi sebelum melaksanakan proses pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan efesien dan efektif.
Hasil observasi sendiri menunjukan bahwasanya guru sering membuat penugasan
terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi baik itu berupa tugas tertulis ataupun tidak,
karena jam pelajaran yang diberlakukan di sekolah belum penuh, waktu aktif sekolah hanya
selama 3 jam yaitu jam 8 sampai jam 11. Dengan waktu yang sediktit ini maka pemberian
penugasan terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi adalah hal yang tepat, karena
setelah mereka selesai mengerjakannya di rumah maka saat di sekoalh tugas dapat dinilai
sekaligus menyampaikan kesalahan yang dimilki oleh siswa di tugasnya, selain itu dengan
metode ini siswa juga akan secara aktif dalam mencari informasi materi yang akan mereka
pelajari.

4.2.5 Pengembangan Potensi Peserta Didik


Proposisi: Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan potensi peserta
didik
Hasil Temuan Analisis SYMLOG
Saya membuat kegiatan pembelajaran yang Subjek memandang bahwa dengan
dapat mengembangkan bakat siswa dengan memberikan pembelajaran yang siswa
cara memperbanyak praktik dan eksperimen senangi dapat mendorong mereka untuk
serta melakukan kegiatan pembelajaran yang semakin termotivasi dalam belajar. Selain
mereka sukai. (WK1) itu subjek juga menyampaikan
Upaya yang saya lakukan dalam mendorong memperbanyak praktik serta bereksperimen
siswa adalah dengan memberikan akan dapat mengemabangkan bakat yang
pengajaran yang menyenangkan dan nyaman mereka miliki.
bagi mereka sehingga mereka dapat leluasa
belajar seperti yang mereka inginkan dengan
begitu mereka akan semakin termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran. (WK2)
Untuk meningkatkan kecerdasan spasial-
visual siswanya wali kelas meminta
siswanya untuk menggambar di buku
gambar, mereka juga pernah diminta
persentase di depan kelas sehingga dapat
meningkatkan kecerdasan verbal-
liguistiknya (Obs)
Saya bukan hanya memperhatikan seorang Subjek memilki pesepsi yang sama dalam
siswa saja, tetapi setiap pribadi siswa itu, mengembangkan potensi siswa yaitu
bila saya memiliki dua puluh siswa maka mereka menyatakan bahwa setiap siswa
dua puluhnya akan saya perhatikan secara harus diperhatikan dan tidak boleh ada
satu persatu, dengan begitu saya akan tahu siswa yang tidak diperhatikan.
bila ada masalah dalam diri mereka. (WK1)
Saya selalu berusaha memperhatikan mereka
baik yang mampu dan kurang mampu,
dengan melakukan pendekatan kepada
mereka semua sehingga saya dapat
memahami mereka satu persatu.” (WK2)
Guru wali kelas selalu memberikan
perhatian kepada setiap siswanya khususnya
siswa yang kurang mampu mengikuti
pembelajaran (Obs)

Hasil Interpretasi 7
“Subjek memandang bahwa dengan memberikan pembelajaran yang siswa senangi
dapat mendorong mereka untuk semakin termotivasi dalam belajar. Selain itu subjek
juga menyampaikan memperbanyak praktik serta bereksperimen akan dapat
mengemabangkan bakat yang mereka miliki.”
Subjek menyatakan bahwa untuk mengembangkan bakat atau potensi peserta didik
dalam pembelajaaran adalah dengan memberikan pembelajaran yang mereka senangi, meski
begitu berdasarkan hasil observasi pengembangan bakat yang dilakukan dalam pembelajaran
diberlakukan kepada setiap siswa dengan memandang setiap siswa sama dan tidak melakukan
pembelajaran yang mengkhususkan siswa akan pembelajaran yang mereka minati, sebagai
contoh dalam mengembangkan potensi siswa dalam bidang musik dengan bernyanyi baik
siswa yang suka bernyanyi dan siswa yang tidak suka bernyanyi akan tetap di berikan tugas
yang sama atau akan tetap diminta untuk bernyanyi. Oleh karena itu dalam mengembangkan
potensi peserta didik masih belum bisa dimaksimalkan, hal ini dikarenakan waktu untuk
melaksanakannya tidak mencukupi.
Pengembagan Potensi Pesereta Didik itu sendiri dimaknai sebagai kondisi di mana
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi
pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas
bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Namun melaksanakan pembelajaran
yang sedemikian rupa memanglah sulit tidak hanya karena kendala waktu tetapi juga adanya
standard kompetensi yang telah ditetapkan, standard kompetensi tersebut telah ditetapkan dan
harus dicapai oleh setiap siswa, sehingga mengharus seorang guru untuk tetap memberikan
bentuk pengajaran yang sama kepada setiap siswa meski mereka memilki perbedaan potensi
yang harus dikembangkan.
Hasil Interpretasi 8
“Subjek memilki pesepsi yang sama dalam mengembangkan potensi siswa yaitu
mereka menyatakan bahwa setiap siswa harus diperhatikan dan tidak boleh ada siswa
yang tidak diperhatikan.”
Tidak terdapat pola tutur yang berbeda dari subjek, mereka menyatakan bahwa setaip
siswa harus diperhatikan, dalam pelaksanaan pembelajaran perbedaan kemampuan yang
dimilki oleh siswa menyebabkan perbedaan pemahaman saat seorang guru menyampaikan
pembelajaran kepada setiap siswa dalam satu kelas. Meski begitu saat mengetahui terdapat
siswa yang tidak atau kurang memahami materi yang diberikan, guru wali kelas cenderung
memberikan pertanyaan untuk melihat sejauh mana dia sudah memahami pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi juga menunjukan bahwa guru memang memperhatikan setiap
siswanya satu persatu.
Memperhatikan setiap peserta didik adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap guru,
pada umumnya guru cenderung lebih memperhatikan siswa yang lebih pintar atau siswa yang
lebih aktif, sikap seperti ini merupakan sikap yang harus dihilangkan dari dalam diri setiap
guru, karena setiap siswa memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu terlepas dia itu
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi atau rendah.

4.2.6 Komunikasi dengan Peserta Didik


Proposisi: Guru menciptkan komunikasi yang baik dengan pesertea didik di

Hasil Temuan Analisis SYMLOG


Saya selalu memberikan pertanyaan kepada Hampir tidak ada perbedaan persepsi yang
peserta didik serta memberi mereka diberikan oleh subjek dimana mereka
kesempatan untuk bertanya supaya saya menyampaiakan bahwa dalam proses
dapat melihat sejauh mana tingkat pemhaman pembelajaran mereka selalu memberikan
mereka tentang materi yang saya ajarkan siswa pertanyaan dan juga kesempatan untuk
(WK2) bertanya.
Saya selalu menyiapkan pertanyaan kepada
mereka setelah memberikan pengajaran akan
suatu materi dan memberi mereka
kesempatan untuk bertanya agar dapat
melihat perhatian mereka saat proses belajar
mengajar berlangsung. (WK1)
Guru wali kelas memberikan pertanyaan
lisan kepada siswa setelah menyampaikan
pembelajaran dan juga mendorong anak
untuk bertanya dengan berkata, “Anak-anak
sudah paham” atau “Kalau ada yang belum
mengerti boleh angkat tangan ya anak-anak”
(Obs)
Saya membentuk mereka kedalam beberapa Setiap subjek sepakat bahwa untuk
kelompok yang anggotanya terdiri dari meningkatkan komunikasi serta kerja sama
peserta didik yang memilki tingkat di dalam kelas maka upaya yang dapat
pemahaman yang berbeda-beda (WK1) dilakukan adalah dengan membentuk peserta
Untuk meningkatkan kerja sama mereka saya didik ke dalam beberap kelompok dan
membentuk mereka kedalam kelompok untuk memberi mereka masalah atau tugas untuk
mengerjakan sebuah tugas diskusi dan saya diselesaikan secara bersama-sama.
melihat bagiamana partisipasi setiap anggota
di dalam kelompok tersebut dan tidak hanya
menilai hasil kinerja secara keseluruhan
tetapi juga secara individu (WK2)
Guru wali kelas meminta siswa untuk
mengerjakan tugas dalam bentuk kelompok.
(Obs)

Hasil Interpretasi 9
“Hampir tidak ada perbedaan persepsi yang diberikan oleh subjek dimana mereka
menyampaiakan bahwa dalam proses pembelajaran mereka selalu memberikan siswa
pertanyaan dan juga kesempatan untuk bertanya.”
Hampir tidak da perbedaan persepsi yang diberikan oleh para subjek, mereka
menyatakan bahwasanya mereka memberikan pertanyaan kepada siswanya untuk mengetahui
apakah siswanya sudah paham dengan materei yang mereka ajarkan, selain itu mereka juga
mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran siswa selalu diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan kepada gurunya, agar materi yang disampaikan dapat benar-benar
mereka kuasai sehingga bila ada bagian materi yang belum dimengerti, siswa memilki
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi tersebut. Hasil observasi juga
menunjukan bahwa guru sering memberikan pertanyaan kepada siswanya setelah
menyampaikan sebuah materi pelajaran
Memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari siswa merupakan salah satu
kompetensi guru untuk menciptakan komunikasi yang efektif saat proses pembelajaran oleh
karena itu sangat penting bagi guru untuk mengelola kelas agar interaksi antar guru dan siswa
dapat berjalan dengan interaktif
Hasil Interpretasi 12
“Setiap subjek sepakat bahwa untuk meningkatkan komunikasi serta kerja sama di
dalam kelas maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk peserta
didik ke dalam beberap kelompok dan memberi mereka masalah atau tugas untuk
diselesaikan secara bersama-sama.”
Subjek memberikan persepsi yang sama dalam meningkatkan komunikasi yang baik
antar siswa yaitu dengan membentuk mereka ke dalam sebuah kelompok diskusi untuk
mengerjakan suatu tugas atau memecahkan sebuah masalah, hasil observasi juga menunjukan
bahwa siswa cukup sering dibagi kedalam beberapa kelompok, terlebih dalam mengerjakan
tugas seperti melakukan eksperimen, yang mungkin sulit bagi siswanya untuk mengerjakanya
sendiri.
Pada dasarnya meskipun tidak dalam kelompok akan ada komunikasi antar siswa di
dalam kelas, meskipun begitu komunikasi tersebut jarang sekali membahas tentang
pembelajaran yang mereka pelajari, oleh karena itu membentuk kelompok diskusi atau
kelompok belajar di dalam kelas akan sangat membantu dalam meningkatkan komunikasi
antar siswa. Setelah mengerjakan tugas kelompok mereka sering kali diminta untuk
melakukan persentase akan tugas yang mereka kerjakan tersebut, dengan begitu guru akan
lebih mudah untuk melihat dan mengetahui siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik
kepada temannya dan siswa yang sulit untuk berkonukasi dengan teman kelasnnya.
4.2.7 Penilaian dan Evaluasi
Proposisi: Apakah dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan media
pembelajaran

Hasil Temuan Analisis SYMLOG


Saya menyusun alat penilaian baik itu secara Hampir tidak ada pesepsi yang berbeda
tertulis maupun tidak tertulis, saya juga membuat dari para subjek, mereka menyampaikan
penilaian terhadap sikap mereka baik itu didalam bahwa mereka membuat penilaian
kelas ataupun di luar kelas (WK1) kepada siswa dari segi pengetahuan,
Saya membuat alat penilaian yang sesuai dengan keterampilan dan sikap, yang dapat
rancangan pembelajaran saya dan bentuk digunakan dengan intrumen penilaian
penilaian tersebut seperti penilaian pengetahuan, tertulis ataupun tidak tertulis.
sikap maupun keterampilannya. (WK2)
Guru wali kelas memberikan penilaian kepada
siswanya dan meminta siswanya untuk
membacakan nilai mereka masing-masing (Obs)
Kemudian hasil penilaian tersebut selalu Setiap subjek sepakat bahwa hasil
dimanfaatkan sebagai bahan evalusai untuk penilaian yang telah mereka kumpulkan
merancang pembelajaran selanjutnya, dengan dijadikan sebagai acuan untuk
mempertimbangkan hal tersebut saya merancang melakukan evaluasi terhadap
metode pembelajaran yang berbeda dan kemampuan siswa, cara guru mengajar
bervariasi mengingat sebelumnya sudah gagal dan juga terhadap program pembelajaran
maka perlu ada perubahan metode pengajaran. yang telah dilaksanakan.
(WK1)
Hasil penilaian yang saya dapatkan akan saya
jadikan sebagai acuan untuk merancang
pembelajaran selanjutnya agar semakin lebih baik
lagi karena nilai yang saya dapatkan itu adalah
modal bagi saya untuk merancang pembelajaran
selanjuntya. (WK2)
Guru wali kelas meminta siswa untuk belajar
lebih giat dan meminta orang tuanya
membantunya. (Obs)

Hasil Interpretasi 13
“Hampir tidak ada pesepsi yang berbeda dari para subjek, mereka menyampaikan
bahwa mereka membuat penilaian kepada siswa dari segi pengetahuan, keterampilan
dan sikap, yang dapat digunakan dengan intrumen penilaian tertulis ataupun tidak
tertulis.”
Para subjek mengungkapkan bahwa mereka selalu melakukan penilaian kepada
siswanya dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, hasil observasi juga menunjukan
bahwa dalam setiap proses pembelajaran guru selalu memberikan penugasan dan menilai
tugas tersebut, naik itu tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di
sekolah. Tanpa adanya penilaian yang dilakukan oleh guru maka tidak mungkin bagi guru itu
untuk mentukan apakah materi yang diajarkan tersebut sudah tuntas atau apakah kompetensi
dan tujuan pembelajaran yang telah dirancang telah dicapai oleh siswa, karena itu sangat
penting bagi setiap guru dalam melakukan penilaian.
Hasil Interpretasi 14
“Setiap subjek sepakat bahwa hasil penilaian yang telah mereka kumpulkan dijadikan
sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa, cara guru
mengajar dan juga terhadap program pembelajaran yang telah dilaksanakan.”
Setelah melakukan penilaian maka guru wali kelas menjadikan penilaian tersebut
sebagai bahan atau dasar acuan dalam melakukan evaluasi terhadap tingkat pemahaman
siswa, cara guru mengajar, dan program pembelajaran yang telah dirancang. Berdasarkan
hasil observasi peneliti, peneliti menemukan bahwasannya guru sering kali mengingatkan
siswa tertentu untuk belajar lebih giat di rumah serta dalam pengerjaan tugas di rumah, guru
wali kelas meminta siswa tersebut untuk mengerjakannya bersama orang tua atau saudaranya
yang lebih tua, karena hampir di setiap tugas di rumah siswa tersebut tidak mendapatkan nilai
yang cukup, dengan meminta bantuan orang tua atau saudaranya guru tersebut berharap agar
siswanya dapat semakin baik dalam mengerjakan tugas karena ada yang membimbingnya di
rumah.
Melakasakan evaluasi pembelajaran oleh guru adalah hal yang dapat membantu bagi
perkembangan siswa dan guru itu sendiri, karena dalam melakukan evaluasi tidak hanya
siswa yang harus di evaluasi oleh guru tetapi juga guru itu sendiri. Program pembelajaran
mulai dari teknik, strategi, metode, media dan sumber belajar adalah hal yang sangat perlu
untuk di evaluasi setiap kali seorang guru memberikan pengajaran, karena hal tersebut sangat
berpengaruh bagi perkembangan siswanya di dalam kelas baik itu dalam menerima materi
pembelajaran maupun dalam mengikuti proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai