Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MINAT USAHA BIDANG PERTANIAN

PRODUKSI CABAI DAN PRODUK OLAHANNYA


DI DESA LEYANGAN UNGARAN TIMUR JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Nama

YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal minat usaha di bidang
pertanian dengan baik dan tepat waktu. Proposal kegiatan usaha ini disusun guna
memenuhi syarat pendaftaran ke Jenjang Pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai
negara agraris, Indonesia berpotensi besar dalam menghasilkan bahan pangan
hasil pertanian. Diantara komoditas tanaman pertanian, saat ini cabai menjadi
salah satu komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat, sehingga budidaya
cabai ini menjadi peluang usaha yang dapat menjanjikan tidak hanya untuk pasar
lokal, tetapi dapat pula menjadi peluang dalam memenuhi pasar ekspor. Proposal
ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai peluang usaha tanaman cabe
terutama di daerah Leyangan Ungaran Timur..Saya menyadari masih ada
kekurangan dalam penyajian proposal minat usaha ini. Untuk itu masukan dan
saran sangat kami harapkan.

Penulis
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata


pencaharian sebagai petani. Beberapa faktor pendukung diantaranya adalah
kondisi tanah Indonesia yang mempunyai kandungan unsur hara yang baik dan
cocok untuk budidaya tanaman pertanian, mempunyai iklim tropis serta curah
hujan yang tinggi. Salah satu komoditas sayuran hasil pertanian yang menyimpan
potensi besar adalah tanaman cabai. Tanaman cabai adalah tumbuhan perdu dari
family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp, dan buahnya
berasa pedas yang disebabkan oleh kandungan Kapsaisin. Jenis cabe juga cukup
bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedas, dan
warna buahnya. Di Indonesia jenis cabai yang banyak dibudidayakan antara lain
cabai keriting, cabai besar, cabai rawit, dan cabai paprika.
Cabai saat ini banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan
kebutuhannya terus meningkat seiring dengan tingkat konsumsi yang semakin
tinggi. Beberapa gerai dan rumah makan yang saat ini sedang tren di berbagai
daerah di Indonesia juga menggunakan produk olahan cabai berupa sambal.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian tingkat konsumsi cabai di Indonesia
pada tahun 2021 mencapai 158.855 ton. Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik
menunjukkan adanya peningkatan konsumsi cabai di tingkat rumah tangga pada
tahun 2021 yaitu sebesar 8,49% untuk cabai besar dan 10,25% untuk cabai rawit.
Harga cabai yang tinggi tentu akan memberikan keuntungan yang tinggi
pula bagi petani. Cabai pun kini tidak hanya diperjual belikan untuk pasar
Indonesia saja tetapi sudah menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Selain
dalam bentuk segar, produk olahan cabai kini juga beragam, mulai dari cabai
bubuk, saus sambal, “abon” cabai, chilli oil dan sebagainya yang tentu membuka
peluang pasar lebih lebar sekalgus menyerap tenaga kerja di sekitar lokasi usaha.
1.2. Visi dan Misi Usaha

Visi usaha yang ingin diwujudkan adalah menjadikan daeyah Leyangan sebagai
salah satu sentra produksi cabai khususnya cabai rawit di daerah Jawa Tengah .
Sedangkan misi dari usaha ini antara lain :
- Menghasilkan cabai rawit dan cabai merah besar dengan kualitas baik dan
berdaya saing khususnya area Jawa Tengah
- Menjalin kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam
mengembangkan budidaya tanaman cabai
- Menghasilkan produk olahan cabai untuk meningkatkan nilai ekonomis cabai
BAB 2. ISI

2.1. Profil Usaha

Usaha ini utamanya adalah sebagai produsen cabai segar khususnya cabai
rawit. Tidak menutup kemudian, akan ada usaha pengolahan poduk turunan dari
cabai seperti saus sambal dan “abon” cabai. Daerah Leyangan merupakan daerah
yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa
Tengah. Daerah ini berada di ketinggian 339 m dpl sehingga cocok untuk
budidaya tanaman cabai yang akan menghasilkan produksi buah maksimal di
daerah dengan ketinggian 0-500 m dpl. Suhu di daerah Leyangan berada pada
kisaran 26°C sehingga juga cocok untuk budidaya tanaman cabai yang umumnya
membutuhkan suhu optimal 24-28⁰C. Tanaman cabai di daerah ini biasanya
dibudidayakan dalam areal kebun. Diceritakan konsep pertaniannya nanti akan
seperti apa. Salah satu contoh budidaya tanaman cabai yang telah ada dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Budidaya Tanaman Cabai di Daerah Leyangan

2.2. Proses Budidaya (ini saya ga terlalu paham tentang budidaya, bisa
dijabarkan) Bisa juga dibuat diagram alir mulai dari pembibitan hingga
panen disertai lamanya waktu sehingga lebih praktis dan uraiannya tidak
terlalu panjang.

A. SYARAT TUMBUH TANAMAN CABAI


Syarat tumbuh tanaman cabai dalam budidaya tanaman cabai adalah sebagai
berikut:
1. Iklim

2. Ketinggian tempat
Ketinggian suatu daerah menentukan jenis cabai yang akan ditanam.
Misalnya paprika, dapat ditanam didaerah dengan suhu udara yang rendah
karena jenis cabai yang tidak pedas sangat membutuhkan daerah yang suhu
udara pada siang hari antara 24°C-37°C dan udara malam hari antara
13°C-26°C.
3. Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman. Jenis tanah yang baik untuk
tanaman cabai adalah tanah yang mengandung pasir, keadaan tanah harus
berstruktur gembur serta tanah harus subur dan kaya akan bahan organik.
Derajat keasaman tanah(pH tanah) antara 6,0-7,0, tetapy akan lebih baik
jika pH tanahnya 6,5.

B. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI


1. Pengolahan tanah
Sebelum menanam cabai hendaknya melalukan pengolahan tanah lebih
dahulu, supaya tanah yang padat bisa menjadi gembur, sehingga dapat
terjadinya pertukaran udara di dalam tanah serta gas-gas oksigen dapat masuk
kedalam tanah agar gas-gas yang meracuni akar dapat teroksidasi, dan asam-
asam dapat keluar dari tanah.
(Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan
masyarakat, sehingga budidaya cabe ini menjadi peluang usaha yang dapat
menjanjikan.)

C. PASCA PANEN CABAI

2.3. Produk Turunan

Dalam setiap panen, tentu tidak semua cabai akan memenuhi kualitas dengan
grade terbaik. Untuk itu dapat dilakukan pembuatan produk turunan untuk
meningkatkan nilai ekonomis dari cabai. Bebeapa produk turunan yang dapat
dihasilkan dari produk cabai antara lain :
1. Saus Cabai

Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari bahan utama atau bahan pokok berupa
cabai yang matang dan berkualitas baik dengan tambahan bahan-bahan lain yang
digunakan sebagai bahan pembantu (Koswara, 2009). Bahan-bahan tambahan
yang digunakan antara lain garam, gula, bawang putih, dan bahan pengental
(maizena). Pati digunakan untuk bahan pengikat dan memberikan penampakan
yang bagus. Saus yang berkualitas baik yaitu yang diolah dengan penambahan
bumbu-bumbu dan bahan tambahan pangan yang diizinkan (SNI 01 - 2976-2006).
Proses pembuatan saus cabai sebagai berikut :
- Cabai dan tomat direndam selama beberapa menit dengan air panas.
Setelah itu angkat dan tiriskan serta bersihkan bijinya hingga bersih.
- Haluskan cabe dan juga tomat rebus dengan menggunakan blender
- Panaskan wajan untuk memasak dan masukkan tomat dan cabe ke dalam
wajan tersebut.
- Masak tanpa minyak dengan menggunakan api sedang dan aduk cabe dan
tomat hingga mengental
- Masukan semua bumbu dan kaldu ayam sesuai dengan selera. Lalu aduk
semua bahan hingga benar-benar tercampur.
- Setelah itu angkat saus sambal, dinginkan dan kemas dengan botol kaca
2. “Abon” Cabai

Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi,
kerbau dan ikan) yang disuwir – suwir dengan berbentuk serabut atau
dipisahkan dari seratnya. Kemudian ditambahkan bumbu-bumbu selanjutnya
digoreng. Saat ini banyak bermunclan produk “abon” cabai dengan mengganti
bahan utama daging dengan cabai. Proses pembuatannya sebagai berikut :
- Cuci bersih cabai merah dan cabai rawit yang sudah disortasi, kemudian
tiriskan.
- Keringkan cabai yang telah dicuci bersih tadi dengan cara dijemur dibawah
sinar matahari secara langsung atau dengan menggunakan oven.
- Haluskan cabe dengan menggunakan mesin penggiling hingga halus dan
teksturnya ringan.
- Haluskan semua bahan bumbu kemudian tumis sampai harum di wajan
yang berukuran besar.
- Masukkan cabe yang sudah halus ke dalam wajan, aduk terus sampai
semua bumbu tercampur rata dan sangat kering (tidak berminyak lagi).
- Diamkan sampai dingin dan abon cabe siap disimpan kedalam wadah yang
tertutup rapat.

2.4. Perkiraan Anggaran

Ini perkiraan saja dibuat nya. Dibuat permisalan dengan luas area yang ada atau
perkiraan. Jika tidak perlu di skip saja.

Biaya Produksi (untuk 3 bulan sampai panen)

Kebutuhan Satuan Perkiraan Biaya

Benih

Pupuk

Pestisida

Nutrisi

Sewa Lahan

Sewa Peralatan

Polybag

Tenaga Kerja

dll

Pendapatan

Pendapatan Perkiraan Pendapatan

Produktivitas Per tanaman misal berapa kg

Harga @
Total pendapatan per
3 bulan

Perhitungan di atas masih bersifat perkiraan saja, tentunya membutuhkan


perhitungan yang lebih cermat apabila usaha ini akan ditindaklanjuti.

2.5. Analisis SWOT

Strenght : Weakness :

Lokasi Leyangan yang sesuai dengan Luas area yang terbatas


syarat budidaya tanaman cabai

Opportunities : Threat :

Peluang pasar yang terbuka lebar Produsen petani cabai dan produk
karena konsumsi cabai yang terus turunannya
meningkat

2.6. Strategi Pemasaran

Pemasaran dilakukan secara online maupun offline. Secara offline, konsumen


dapat langsung mendatangi lokasi sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga dapat
dilakukan distribusi langsung ke pedagang dengan sistem beli putus dengan
minimal pembelian. Sedangkan secara online, pemasaran sekaligus marketing
dilakukan melalui media social. Promosi dapat dilakukan melalui penyebaran
leaflet sekaigus pameran produk holtikultura.
BAB 3. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai minat usaha
produksi cabai segar dan produk olahannya di daerah Leyangan Ungaran Timur
sekaligus sebagai salah satu syarat syarat pendaftaran ke Jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi. Besar harapan agar proposal ini dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai