Anda di halaman 1dari 18

PENULISAN KARYA ILMIAH

PERANCANGAN MESIN PENGGILING CABE

KAPASITAS PRODUKSI 60 – 70KG / JAM

Dosen Pengampu : Dr.Ir.BATUMAHADI SIREGAR, S.T.

Mahasiswa : WINDY – 5223121005

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
PERANCANGAN MESIN PENGGILING CABE

KAPASITAS PRODUKSI 60 – 70KG / JAM

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Produksi rempah - rempah Indonesia mencapai ±3.923.781 Ton, hasil


tersebut terdiri dari berbagai macam rempah. Hasil ini dapat disajikan dalam dua
bentuk yakni bentuk rempah segar dan bentuk rempah olahan. Pada saat panen
raya hasil panen berlimpah, tetapi kondisi pasar tidak menguntungkan, sehingga
tidak semua rempah dapat terjual dalam bentuk rempah segar karena rempah
mempunyai sifat mudah rusak dan umur simpan yang pendek. Untuk mengatasi
hal ini petani mengeringkan rempah agar rempah tidak membusuk, untuk
dijadikan rempah olahan. Rempah olahan itu mempunyai nilai jual yang rendah
dibandingkan harga jual rempah yang segar, padahal telah dikenakan biaya dan
tenaga untuk mengolahnya

Pada keadaan krisis seperti ini, jenis industri kecil yang paling
memungkinkan masih dapat berjalan dan bertahan untuk terus berproduksi, karena
dengan bentuk industri ini orang masih dapat terus memperoleh pendukungan
berdirinya suatu industri. Misalnya faktor financial, faktor alat atau mesin untuk
berproduksi dan lain-lain. Salah satu contoh industri kecil dalam bidang industri
makanan, khususnya pada pembuatan jamu tradisional dan sambal botol

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang termasuk


di bidang pertanian, sebagai contoh sebagian banyak penduduknya mayoritas
berprofesi sebagai petani. Dengan melihat begitu luasnya tanah dan lahan yang
sangat melimpah tentu negara ini harus melihat dan memperhatikan sektor
pertanian sebagai salah satu cara menyesejahterakan rakyatnya. Salah satu
sektornya adalah pertanian cabe.
Cabai merah sangat populer di Indonesia karena memiliki rasa yang pedas
juga mempunyai kandungan gizi yang baik . Dalam 100g buah cabai terkandung
90,9 % kadar air, 31 kalori, 1 g protein, 0,3 g lemak, 7,3 g karbohidrat, 29 mg
kalsium, 24 mg fosfor, 47 mg vit A dan 18 mg vit Produksi cabai merah di
Indonesia mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir, pada tahun 2013
produksi cabai merrah menjadi 1,01 juta ton, lalu mengalami peningkatan menjadi
1,07 juta ton pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 dan 2016 mengalami
penurunan ,menjadi 1,04 juta ton dan pada tahun 2017 produksi cabai merah

1
mengalami peningkatan menjadi 1,20 juta ton. Produksi cabai merah di Aceh pada
tahun 2017 hanya53,041 ribu ton (Kementrian Pertanian Republik Indonesia,
2018). Konsumsi cabai merahakan terus meningkat dari tahun ke tahun karena
meningkatnya jumlah penduduk.
Indonesia sangat terkenal akan penghasil rempah-rempah. Rempahrempah
adalah bagian tumbuhan yang biasnya di gunakan untuk pengawet atau bumbu
perasa makanan karna aroma dan rasa sangat kuat dan memiliki hasiat. Banyak
sekali jenis rempah-rempah yang ada di negara kita ini, diantaranya seperti
ketumbar, cengkih, merica atau lada, kayu manis, kencur, jahe, pala, bawang
merah, bawang putih, kemiri, jintan, kapulaga, kalabet, kapulaga, cabai, bangle,
asam kandis dan asam jawa, temulawak.
Berbagai jenis rempah-rempah yang diolah menjadi bahan baku bumbu
yang proses dengan cara dihaluskan, seperti lengkuas, jahe, bawang merah,
Bawang putih, kunyit, cabai dan masih banyak lainnya. Proses penghalusan
rempah biasanya menggunakan alat penggiling tradisional dan blender. Tentu
kedua alat ini memiliki keunggulan dan kelemahaan yang berbeda, tergantung dari
kebutuhan penggunanya
Dengan kondisi yang seperti ini agar kebutuhan cabai bisa dinikmati dalam
jangka waktu yang lama dan para pengusaha memanfaatkan cabai dengan di olah
kembali sehingga bisa tahan lama. Beberapa pengolahan cabe yang banyak
dilakukan biasanya dengan melakukan proses pengeringan dan menjadikan cabai
sebagai bubuk. Dengan hasil pengolahan seperti itu maka akan menghasilkan
olahan cabai dalam bentuk kemasan sehingga mudah untuk digunakan sewaktu-
waktu.
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki
namailmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru
dan menyebar kenegara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara
Indonesia. Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk
buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yangsebagian besar hidup di negara
asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni
cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika. Cabe giling merupakansalah
satu olahan cabe merah yang banyak dijual di pasar-pasar. Cabe giling digunakan
olehibu rumah tangga maupun pedagang pangan karena praktis. Cabe giling
diolahan denganmenggunakan mesin dan penambahan bahan-bahan lain seperti
garam, dan sedikit air

Cabai selalu mengalami fluktuasi harga yang ditentukan oleh masa panen.
Kekhawatiran lain yang sering terjadi pada cabai selain harganya yang tidak
menentu adalah karakteristik cabai yang mudah rusak, sehingga tingkat
kesegarannya sulit dipertahankan. Jenis kerusakan pada cabai umumnya adalah

2
kerusakan biologis dan kerusakan patologis. Cabaimempunyai prospek cerah
sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi karena salah satu
pemanfaatannya sebagai bahan baku industri. Komoditas ini dari sisi lain juga
mempunyai peluang sebagai komoditas ekspor dan dapat menaikkan ekonomi
negara dan pendapatan petani itu sendiri. Penanganan pasca panen cabai masih
sangat kurang diperhatikan, sehingga perlu adanya penanganan yang dapat
mempertahankan nilai ekonomi dan komoditi tersebut, salah satunya melalui
pengeringan. Pengeringan dimaksudkan
untuk menghilangkan sejumlah air dari bahan yang dikeringkan dengan cara
penguapan. Produksi yang melimpah pada saat panen raya dapat ditangani melalui
pengeringan. Pengeringan secara garis besar dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu pengeringan alami dan buatan.

Cabai merah selama ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya


kaum ibu rumah tangga. Selain memiliki rasa yang pedas yang berfungsi sebagai
perangsang nafsu makan, warna merah pada cabai seakan memberi kesan yang
menarik pada masa kan.

Cabe merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat diminiati banyak
kalangan mulai dari anak sampai orang dewasa, cabe juga banyak digunakan
masyarakat dalam proses menjual makanan dan merupakan bahan pokok dalam
memasak. Kebutuhan akan cabe selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan
bahan pokok cabe.
Cabai merah memiliki sifat mudah rusak. Sifat mudah rusak ini dipengaruhi
oleh kadar air dalam cabai yang sangat tinggi, yaitu sekitar 90.9% (Direktorat Gizi
Depkes RI, 2012). Pusat dan sentra produksi cabai merah besar adalah daerah
Kabupaten Malan g dengan jumlah produksi 21,75 ribu ton disusul Tuban 19,95
ribu ton, Kabupaten Kediri 12,77 ribu ton dan Banyuwangi 8,08 ribu ton (Badan
Pusat Statistik Jatim, 2012). Kandungan air yang sangat tinggi ini menyebabkan
banyaknya cabai yang tidak dapat dimanfaatkan pada saat musim panen. Hal ini
dikarenakan hasil panen yang melimpah sedangkan cabai mengalami susut dan
busuk saat pengiriman terutama pada musim penghujan serta naiknya biaya
pengiriman. Tingkat kerusakan dan susutnya cabai berkisar antara 15%-20% dari
total panen (Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia Jatim, 2014). Selain itu, harga
cabai di tingkat petani, sangat bergantung pada tinggi rendahnya produksi. Intinya
jika produksi baik, maka harganya otomatis turun, begitu sebaliknya. (Kominfo
Jatim, 2014) pada saat panen raya dan harga rendah sangat diperlukan penanganan
yang dapat mempertahankan nilai ekonomi dari komoditas tersebut.
Untuk menanggulangi masalah pembusukan dan harga cabai yang tidak
stabil dibutuhkan alternatif lain dalam pengolahan cabai. Untuk mengurangi kadar
air dalam cabai bisa dengan cara melakukan pengeringan. Pengeringan merupakan

3
salah satu cara dalam teknlogi pangan yang dilakukan dengan tujuan pengawetan.
Manfaat lain dari pengeringan adalah memperkecil volme dan berat bahan
dibanding kondisi awal sebelum pengeringan, sehingga dengan demikian, akan
menghemat ruang pengepakan dan mempermudah pengankutan
Cabe giling merupakan salah satu olahan dari cabe merah yang ban yak
dijual di pasaran. Cabe digunakan oleh pedagang maupun ibu rumah tangga
karena praktis, cabe giling yang diolahkan dengan mesin dapat dapan
menambahkan bahan bahan lain seperti garam dan wortel.
Kebutuhan cabai merah giling halus sebagai bahan baku rumah tangga dan
industri terus meningkat karena pengolahan cabai giling merah halus terus
berupaya membuat diversifi kasi produk olahan cabai sesuai dengan selera
konsumen. Produksi cabai merah giling halus di Indonesia mengalami
peningkatan selama lima tahun terakhir rata-rata sebesar 7,5% per tahun. Produksi
cabai merah sebesar 695.707 ton pada tahun 2008 meningkat menjadi 954.310 ton
pada tahun 2012 Total kebutuhan cabai sebesar 814,06 ton/hari, dengan rincian
25,66 ton untuk konsumsi rumah tangga, 425 ton untuk warung makan, 355 ton
untuk cabai merah giling dan 8,4 ton untuk cabai merah bubuk. Jumlah ini bisa
dijadikan indikasi adanya keterkaitan antara produksi cabai segar yang tersedia
dengan peningkatan permintaan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi cabai per
kapita, yang disebabkan oleh pertambahan penduduk maupun kebutuhan cabai
yang meningkat (Renate dkk, 2014)
Pengolahan cabe biasnya dilakukan oleh pedagang itu sendiri, kebanyakan
dari pedagang mengolah cabe merah menjadi cabe giling dilakukan secara manual
dan membutuhkan tenaga lebih dan cukup memakan waktu yang cukup lama agar
lebih halus sempurna.

Mesin merupakan suatu


alat yang dapat merubah
energi panas yang
dihasilkan dari

4
proses pembakaran bahan
bakar menjadi tenaga gerak
sehingga memungkinkan
suatu alat bisa
bergerak. Istilah mesin
biasanya menunjuk ke
bagian yang bekerja
bersama untuk melakukan
suatu kerja. Saat ini
mesin banyak digunakan
dalam segala kegiatan
yang dilakukan oleh
manusia, dengan kata
lain mesin merupakan
alat yang dapat

5
melakukan atau
membantu
kegiatan yang dilakukan
oleh manusia sehingga
pekerjaan yang biasanya
membutuhkan
tenaga dan waktu yang
lebih lama menjadi lebih
cepat dan mudah
dikerjakan dengan
menggunakan mesin.
Mesin merupakan suatu
alat yang dapat merubah
energi panas yang
dihasilkan dari

6
proses pembakaran bahan
bakar menjadi tenaga gerak
sehingga memungkinkan
suatu alat bisa
bergerak. Istilah mesin
biasanya menunjuk ke
bagian yang bekerja
bersama untuk melakukan
suatu kerja. Saat ini
mesin banyak digunakan
dalam segala kegiatan
yang dilakukan oleh
manusia, dengan kata
lain mesin merupakan
alat yang dapat

7
melakukan atau
membantu
kegiatan yang dilakukan
oleh manusia sehingga
pekerjaan yang biasanya
membutuhkan
tenaga dan waktu yang
lebih lama menjadi lebih
cepat dan mudah
dikerjakan dengan
menggunakan mesin.
Mesin merupakan suatu
alat yang dapat merubah
energi panas yang
dihasilkan dari

8
proses pembakaran bahan
bakar menjadi tenaga gerak
sehingga memungkinkan
suatu alat bisa
bergerak. Istilah mesin
biasanya menunjuk ke
bagian yang bekerja
bersama untuk melakukan
suatu kerja. Saat ini
mesin banyak digunakan
dalam segala kegiatan
yang dilakukan oleh
manusia, dengan kata
lain mesin merupakan
alat yang dapat

9
melakukan atau
membantu
kegiatan yang dilakukan
oleh manusia sehingga
pekerjaan yang biasanya
membutuhkan
tenaga dan waktu yang
lebih lama menjadi lebih
cepat dan mudah
dikerjakan dengan
menggunakan mesin.
Mesin merupakan suatu alat yang dapat merubah energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar menjadi tenaga gerak sehingga
memungkinkan suatu alat bisa bergerak,istilah mesin biasanya menunjuk ke
bagian yang bekerja sama untuk melakukan suatu kerja. Saat ini mesin banyak
digunakan dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, dengan kata lain
mesin merupakan alat yang dapat melakukan suatu atau membantu kegiatan yang
dilakukan oleh manusia sehingga pekerjaan yang biasanya membutuhkan tenaga
dan waktu yang lebih lama menjadi lebih cepat dan mudah dikerjakan dengan
mesin.
Kemajuan teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya
yang adauntuk menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri.
Terbukti bahwateknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri.
Teknologi permesinanmenghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi

10
secara signifikan. Mesin merupakankebutuhan yang sangat penting dalam
kehidupan modern sekarang ini. Berkembangnyateknologi dalam kehidupan
berefek juga terhadap perkembangan teknologi pengolahanindustri termasuk
industri kecil dan industri besar. Keefektifan dan keefisieanan dalam sistemkerja
suatu mesin menyebabkan mesin industri sangat di butuhkan dan di perlukan
dalam perkembangannya
Kemajuan teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya
yang adauntuk menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri.
Terbukti bahwateknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri.
Teknologi permesinanmenghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi
secara signifikan. Mesin merupakankebutuhan yang sangat penting dalam
kehidupan modern sekarang ini. Berkembangnyateknologi dalam kehidupan
berefek juga terhadap perkembangan teknologi pengolahanindustri termasuk
industri kecil dan industri besar. Keefektifan dan keefisieanan dalam sistemkerja
suatu mesin menyebabkan mesin industri sangat di butuhkan dan di perlukan
dalam perkembangannya.
Umumnya para pedagang yang bergerak dibidang kuliner seperti getuk,
sambal pecel dan usaha yang bergerak dibidang yang berskala kecil tidak
memiliki mesin penggiling dengan kapasitas cukup dan higenis sehingga mereka
masih menggunakan cara tradisional (manual) sehingga proses penggilingannya
membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pada penggiling di tempat umum,
mesin giling digunakan untuk penggilingan segala bahan baik itu bahan mentah
atau matang menggunakan saringan (strainer) yang terbuat dari logam yang
mudah berkarat. Dari proses inilah yang menyebabkan produksi hasil gilingan
kurang higenis. Cara produksi makanan yang baik yaitu pedoman dalam
memproduksi makanan dengan mengutamakan dan menjaga mutu agar makanan
tersebut layak dikonsumsi. oleh karena itu perlu adanya saringan yang baik dan
higenis untuk mesin serbaguna tersebut.
Mesin penggiling yang sudah ada untuk menghaluskan cabe adalah mesin
blender yang sangat bermanfaat akan tetapi penggilingan cabe menggunakan
blender dirasa sangat masih kurang karena memiliki kapasitas yang kecil dan
membutuhkan sedikit lama waktu agar halus maksimal dan masih menggunakan
air pada saat penggilingan cabe.
Mesin penggiling cabe merupakan mesin yang dirancang dan dimodifikasi
agar mempermudah pedagang untuk proses penggilingan cabe merah secara
otomatis dan menggunkan motor listrik yang membuat pekerjaan lebih mudah dan
tidak memakan banyak waktu serta bisa memproduksi dalam jumlah yang besar.

11
I.2 Rumusan Masalah

1. Berapa kapasitas kerja mesin penggiling cabe ?


2. Seperti apa prinsip dan cara kerja mesin penggiling cabe ?
3. Bagaimana perawatan dan perbaikan mesin penggiling cabe ?

I.3 Manfaat

1. Mempermudah dalam penggilingan cabe


2. Menggiling cabe dengan kapasitas besar
3. Menggiling cabe dengan menggunkan sedikit waktu
4. Membuat pedagang dan insdustri yang menggunakan bahan pokok cabe
lebih mudah
5. Menggiling cabe dengan sangat halus

I.4 Tujuan

1. Merancang mesin penggiling cabe agar memudahkan petani dalam


pengolahan menggiling cabe
2. Melataih dalam penulisan karya ilmiah
3. Memudahkan petani cabe memproduksi giling cabe dalam kapasitas besar

12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cabe giling merupakan salah satu olahan cabe merah yang banyak dijual
di pasar-pasar.Cabe giling digunakan oleh ibu rumah tangga maupun pedagang
pangan karena praktis. Cabegiling diolahkan dengan menggunakan mesin dan
penambahan bahan-bahan lain sepertigaram, san sedikit air (Putra dan Eka, 2013).
Pengolahan cabe giling dilakukan sendiri oleh para pedagang. Kebanyakan
pedagangmengolah cabe segar di tempat mereka berdagang, sebagian menggiling
cabe giling dengancara manual dengan menambahkan garam dan air. Selain itu
untuk menghindari kerugian pedagang menambahkan beberapa bahan seperti
wortel dan tomat untuk menambah beratmassa cabe giling (Santika, 2014).
Dalam sebuah industri, mesin merupakan peralata yang sangat vital
dimana mesin-mesin tersebut menentukan kualitas dan optimalisasi suatu industri.
Untuk dapat bersaingdalam pemasaran produk, dan untuk dapat memperoleh
keuntungan yang layak, industri harus bekerja secara efektif dan efisien. Cara
kerja demikian hanya dapat dicapai bila indutritersebut didukung oleh sistem
manajemen yang baik dan juga mesin dan alat penunjang produksi yang tepat
(Rizkiana, 2012).
Adapun efisiensi waktu dalam proses produksi sangatlah mendukung
tercapainyatarget produksi dalam memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen.
Luasnya area pabriksering menjadi kendala terlambatnya jumlah produksi yang
telah direncanakan. Makadiperlukan mesin yang dapat menjawabnya (Erlian,
2015).
Mesin penggiling ini berfungsi menggiling produk kering dan basah (+air).
GilingKering : cabe kering, jagung, beras, kopi, kakao, lada, kedelai. Untuk hasil
gilingan yanglembut / halus penggilingan produk dilakukan secara berulang-ulang
sedangkan GilingBasah : tambahkan air secukupnya bersamaan proses
penggilingan cabe segar, bumbu, jahe,lengkuas, tomat, dan lain-lain (Suryanti,
2007).
Pengecilan ukuran dibagai menjadi dua jenis, yaitu pengecilan ukuran
bahan padat dan pengecilan ukuran bahan cair. Pengecilan ukuran bahan cair
dapat dengan cara emulsifikasiatau homogenisasi. Emulsifikasi adalah
pembentukan emulsi yang stabil dengan pencampurandua atau lebih cairan yang
tidak saling larut, sehingga satu bagian (fase terdispersi) terdispersidalam bentuk
droplet yang sangat kecil pada bagian yang kedua (fase kontinyu).Homogenisasi
adalah pengecilan ukuran ke 0,5 - 0,3 mm dan peningkatan jumlah partikel padat
atau cair dari fase terdispersi dengan menggunakan shearing force untuk
meningkatkanikatan & stabilitas dari dua bagian (Choirunnisa, 2009)

13
Mesin penggiling cabe, mesin bekerja dengan mekanisme putaran motor
dengankecepatan tinggi mencapai 1400 rpm yang digunakan untuk memutar mata
pisau gandadidalam tangki penampungan bahan yang akan digiling. Putaran yang
sangat cepat pada mata pisau mesin penggiling cabe dari Mesin mengakibatkan
cabe yang akan digiling menjadihancur dan dilumatkan hingga halus. Hanya
butuh waktu satu hingga dua menit untukmenghaluskan cabe sebanyak 3-5 Liter.
Setelah cabe halus, kita hanya perlu membuka kenop pengunci tangki, lalu
mengangkat pisau, setelah itu mengangkat tangki untuk menuangkan bumbu.
Mesin Penggiling cabe dari Mesin dapat dioperasikan secara praktis, mudah,
danhigienis. Selain itu, penggilingan cabe dengan menggunakan Mesin Penggiling
cabe tidakmemerlukan tambahan air saat cabe digiling sehingga cabe lebih pekat
dan memiliki citarasayang lebih terjaga ( Rahayu, 2010 ).

14
BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Perencanaan mesin penggiling cabe

Dalam melaksanakan rancang bangun mesin penggiling cabe untuk menjadi


cabe,hingga mampu menghasilkan rancangan yang baik.
Dalam perancangan mesin penggiling cabe,terdapat berbagai proses yaitu
penguraian dan penentuan masalah dalam merancang mesin, perancangan wujud
mesin, perancangan desain mesin penggiling cabe, perwujudan mesin oenggiling
cabe, proses perwujudan dan analisis dan penulisan laporan rancangan mesin
penggiling cabe yang sesuai dengan tujuan yang optimal dan yang diinginkan

Menetukan dan menguraikan masalah

Menetukan kebutuhan untuk perancangan


mesin penggiling cabe

Perancangan konsep mesin penggiling cabe

Perancangan detail mesin penggiling cabe

Perwujudan mesin penggiling cabe

Pembuatan laporan

Selesai

15
Perancangan mesin penggiling cabe juga melalui tahapan pemilihan bahan
dan material agar mesin tidak gampang rusak dan berkarat yaitu pada bagian
rangka, cover mesin, spiral balde,blade dan penutup mesin penggiling
menggunkan stainless steel. Pemilihan metrail dilakukan agar mencegah
kerusakan akibat mesin yang bekerja terus menerus.

3.2 Simulasi rangka mesin penggiling cabe

Gambar 1 mesin penggiling cabe otomatis

Rangka mesin penggiling cabe bertujuan sebagai penopang pada mesin


penggiling cabe agar tetap pada posisinya yang mudah dalam pengoperasian
mesin penggiling cabe. Rangka dan mesin disambung menggunkan baut.
Materialnya menggunakan besi siku yang di lass pada bagian sisinya agar
membentuk seperti penompang, penompang itu yang digunakan sebagai corong
untuk memasukkan cabe yang akan di giling.

16
Gambar 2 spiral blade

Setelah melakukan proses perancangan maka dilakukannlah perwujudan


pelaksanaan mesin penggiling cabe ini agar terciptanya mesin penggiling cabe
yang direncanakan.
1. Mesin yang dibuat diuji dengan berbagai tahapan pealaksanaan uji:
2. Memastikan mesin sudah tersambung dengan motor listrik dan kerangka yang
aman
3. Memasukkan cabe ke wadah penampung
4. Blade yang menghaluskan cabe mulai menghaluskan cabe dengan perhitungan
yang diinginkan seperti pada judul
5. Hasil dari gilingan cabe sesuai dengan yang diinginkan
6. Bersihkan mesin setelah di uji

17

Anda mungkin juga menyukai