Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

TENTANG EMPING JAGUNG

Disusun Oleh :

Maryawati 1404010003

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2016
BAB I
PENDAHULUAN

Jagung (Zea mays, keluarga L, Poaceae) dikenal sebagai tanaman yang serbaguna,
tumbuh di segala macam kondisi tanah, ketinggian dan kesuburan, yang menjelaskan adaptasi
menyeluruh dan berbagai varietas yang dimilikinya. Dalam tujuan pembudidayaannya,
jagung dibudidayakan dalam bentuk jagung manis, jagung pipilan, bahkan jagung untuk
sayur (baby corn).
Saat ini jagung merupakan produk biji-bijian ketiga yang paling banyak
diperdagangkan setelah gandum dan beras. Tanaman ini digunakan sebagai sumber makanan
pokok, terutama di Amerika latin dan Afrika, namun karena harganya yang rendah dan
digunakan di seluruh dunia jagung telah menjadi bahan baku yang paling penting untuk
pakan ternak dan beberapa bahan industri
Hasil tanaman jagung juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masih belum
optimalnya penyebaran varietas unggul dimasyarakat, pemakaian pupuk yang belum tepat,
penerapan teknologi dan cara bercocok tanam yang beum diperbaiki. Usaha untuk
meningkatkan produksi tanaman jagung adalah peningkatan taraf hidup petani dan memenuhi
kebutuhan pasar maka perlu peningkatan produksi jagung yang memenuhi standard baik
kualitas dan kuantitas jagung yan dihasilkan tetapi dalam melakukan hal tersebut perlu
mengetahui atau memahami karakteristik tanaman jagung yang akan ditanam seperti
morfologi, fisiologi dan agroekologi yang diperlukan oleh tanaman jagung sehingga dapat
meningkatkan produksi jagung di Indonesia.
Banyak kegunaan tanaman jagung selain sebagai makanan tetapi jagung dapat
dijadikan sebagai tepung, camilan yang gurih, jagung bakar dan lain-lain sehingga dapat
meningkatkan permintaan untuk tanaman jagung. Semakin banyak permintaan pasar maka
akan meningkatkan jumlah permintaan sehingga produksi tanaman atau barang akan semakin
menurun karena stok barang semakin menipis serta meningkatkan harga barang. Jagung juga
mengandung karbohidrat yang sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Keunggulan
komparatif dari tanaman jagung banyak diolah dalam bentuk tepung, makanan ringan atau
digunakan untuk bahan baku pakan ternak. Hampir seluruh bagian tanaman dapat
dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sejalan
dengan perkembangan industri pengolah jagung dan  perkembangan sektor peternakan, 
permintaan akan jagung cenderung semakin meningkat.
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan masyarakat dalam suatu
wilayah, pada era otonomi daerah unit wilayah tersebut dapat berupa desa atau kelurahan.
Agar UMKM tersebut dapat berjalan dengan baik, maka masyarakat harus mendapatkan
umpan balik dari kegiatan produktif yang dilakukannya. Berkaitan dengan aktivitas ekonomi,
umpan balik berarti peningkatan pendapatan atau memberikan nilai tambah. Sehingga
merangsang kegiatan produktif yang dilakukan oleh masyarakat secara tradisional (secara
terus menerus telah biasa mereka lakukan). Dengan demikian, kegiatan ekonomi tersebut
dapat berjalan secara berkelanjutan dan bahkan diharapkan dapat meningkat secara bertahap.

Dari beberapa sudut pandang, UMKM dapat dikelompokkan menjadi beberapa kriteria
usaha. Yaitu usaha yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang
lebih umum dikenal sebagai sektor informal, usaha yang memiliki sifat UMKM di negara
berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan
sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran,
ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah
perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UMKM diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan
masalah-masalah tersebut di atas.

Kegiatan ekonomi yang melibatkan UMKM di suatu wilayah sangat bervariasi, baik
ditinjau dari jenis usaha yang dikembangkan, tenaga kerja yang terlibat, dan kemampuan
permodalannya. Setiap komponen/anggota masyarakat harus secara aktif terlibat dan
mengambil peran dalam gerakan pembangunan berdasarkan prinsip-prinsip keberdayaan diri
sendiri. Dengan demikian setiap individu berhak dan wajib menyumbangkan potensinya
dalam gerakan pembangunan tersebut

Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan ekonomi dengan


menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah daerah yang baik; menjaga persaingan
usaha secara sehat dan perlindungan konsumen; mendorong pengembangan standarisasi
produk dan jasa untuk meningkatkan daya saing; merumuskan strategi dan kebijaksanaan
pengembangan teknologi sesuai dengan pengembangan ekonomi daerah; dan meningkatkan
daya saing usaha mikro,  kecil dan menengah (UMKM) di berbagai wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara sehingga menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan
memperkuat basis ekonomi daerah.

 Pengembangan UMKM diarahkan untuk menjadi pelaku ekonomi yang semakin berbasis
iptek, dan berdaya saing dengan produk impor khususnya dalam penyediaan barang dan jasa
kebutuhan masyarakat banyak, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan
dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian daerah. Untuk itu,
pengembangan UMKM dilakukan melalui peningkatan kompetensi perkuatan kewirausahaan
dan peningkatan produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap
kebutuhan pasar, pengembangan UMKM secara nyata akan berlangsung terintegrasi dalam
modernisasi agribisnis dan agroindustri, termasuk yang mendukung ketahanan pangan, serta
perkuatan basis produksi dan daya saing industri melalui pengembangan rumpun industri,
percepatan alih teknologi, dan peningkatan kualitas SDM.
BAB II

PEMBAHASAN

1. NAMA PRODUK

Emping Jagung

2. BAHAN DAN PERALATAN

Bahan :

Jagung
Minyak goreng
Bumbu-bumbu seperti (garam, bawang putih dll)
Kapur
Peralatan :
Kompor besar
      Panci besar
      Wajan besar
      Pempipihan
    Penyaringan dll.

3. CARA PEMBUTAN
A. Menyeleksi jagung yang kualitasnya, bentuk, dan warnanya yang baik. Jangan sampai
memilih yang jamuran.
B. Mencuci jagung hingga bersih, jangan sampai ada benda atau bahan lain yang ada
didalamnya.
C. Lalu jagung direbus tambah kapur 2-4% selama satu jam.
D. Setelah matang jagung tadi dicuci dengan air bersih, biar zat kapur didalamnya
hilang.
E. Jagung dikukus selama 1 jam.
F. Setelah matang jagung yang sudah di kukus lalu d gencet/ di pipihkan pada saat
jagung dalam keadaan panas, biar mudah digencet kalo dalam keadaan panas.
G. Jagung yang sudah di gencet lalu di jemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari
(kalau cuacanya mendukung).
H. Setelah kering jagung tersebut digoreng dengan bumbu-bumbu yang diingikan.
4. PROSPEK EMPING JAGUNG

Saat ini jagung bukan hanya dijadikan sebagai makanan pokok sehari-hari saja. Jika
biasanya masyarakat hanya mengolahnya menjadi jagung rebus, jagung bakar, atau nasi
jagung. Kini seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan masyarakat, jagung
bisa diolah menjadi produk industri yang memberikan keuntungan besar bagi para pelaku
usahanya.

Besarnya minat masyarakat akan jagung,  menjadikan potensi bisnis olahan jagung
cukup menjanjikan. Keadaan ini juga dimanfaatkan sebagian orang sebagai ajang untuk
mencari keuntungan dari peluang bisnis yang berbahan baku jagung.

5. KELAYAKAN USAHA EMPING JAGUNG

Jagung 5 kg x Rp 3.500

Minyak goreng 2 kg x Rp 12.000

Bumbu-bumbu seperti (garam, bawang putih dll) Rp 10.000

Kapur Rp 3.000

GAS LPG Rp 20.000

Total Pengeluaran Rp 74.500

Barang Jadi 3 kg, 1 kemasan berisi 2 ons sehingga jumlah kemasan 15 kemasan,

BEP 74.500 : 15 = 4.967

Sedangkan Harga Jual Rp 7.000 sehingg 15 x 7.000 = 105.000

Sehingga Keuntungan 105.000 – 74.500 = 30.500

Sehingga Keuntungan dalam 1 bulan Rp 915.000


BAB II

PENUTUP

Saat ini jagung merupakan produk biji-bijian ketiga yang paling banyak
diperdagangkan setelah gandum dan beras. Tanaman ini digunakan sebagai sumber makanan
pokok, terutama di Amerika latin dan Afrika, namun karena harganya yang rendah dan
digunakan di seluruh dunia jagung telah menjadi bahan baku yang paling penting untuk
pakan ternak dan beberapa bahan industri
Besarnya minat masyarakat akan jagung,  menjadikan potensi bisnis olahan jagung
cukup menjanjikan. Keadaan ini juga dimanfaatkan sebagian orang sebagai ajang untuk
mencari keuntungan dari peluang bisnis yang berbahan baku jagung.
Berdasarakan urain di atas, bahwa usaha emping jagung dikatakan layak. Karena
keuntungan dalam sebulan mencapai Rp 915.000 sehingga masyarakat cenderung melakukan
investasi pada usaha emping jagung tersebut.

Anda mungkin juga menyukai