Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM TROMOL PADA MOBIL

A. Sistem Rem Tromol Pada Mobil

Sistem rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat ataupun
juga memperhentikan berbagai kendaraan termasuk mobil. Dengan cara kerja
memberi hambatan gesekan berupa tekanan pada bidang yang berputar(tromol)
yang biasanya dipasang pada dudukan roda.
Khususnya sistem rem tromol, banyak mobil dipasangkan jenis ini,
dipakai pada kendaraan pribadi sampai kelas angkutan umum ataupun juga
angkutan barang-barang. Banyak kendaraan memakai sistem ini karena kelebihan
berupa kemudahan dalam perawatan dan perbaikan. Lebih dari itu, banyak
kelebihan yang ditawarkan dalam sistem rem jenis ini. Masalah dana! Itu
merupakan daya tarik bagi pemiliknya memilih rem tromol, karena harga
komponen ataupun unit rem tromol relatif lebih terjangkau daripada harga
komponen jenis sistem rem yang lain. Dan masalah dana juga seorang pabrik
mobil ingin menciptakan mobil yang sederhana namun keselamatan pengemudi
tetap diutamakan.

Akan tetapi sistem rem ini juga bukan tidak ada kekurangan. Tidak lah
mungkin benda buatan manusia tidak akan terdapat kerusakan dan berbagai
keterbatasan dalam rem ini juga tersaji banyak dalam jenis produk sistem rem
tromol ini. Salah satu contohnya untuk daya kekuatan sistem rem ini! Daya
pengereman untuk jenis ini rendah, tetapi lebih besar daya pengeremannya dari
pada sistem rem cakram, maka untuk angkutan barang kelas besar harus didukung
rem kevakuman pada bagian mesin. Oleh karena itu beberapa dari pengalaman
tentang rem tromol akan kita mulai bedah dalam bab ini.

B. Sistem kerja dan komponen penyusunnya


1. Cara kerja rem tromol

Cara kerja dalam sistem rem tromol menggunakan perantara cairan fluida,
yang sebagai perantara lebih mudah untuk pengereman, yang pada motor
menggunakan kabel yang terbuat dari kawat, karena gaya pengereman yang
dibutuhkan untuk motor relatif lebih kecil. Cairan ini bekerja bila pedal rem
ditekan dan akan menekan cairan fluida pada silinder master rem hingga keluar,
yang kemudian disalurkan oleh pipa-pipa rem, dan akhirnya sampai pada silinder
penekan pada roda.

Setelah masuk pada silinder roda, cairan akan diteruskan dengan tekanan sama
besar pada setiap dindingya, teori rem dengan cairan fluida ini berdasarkan
hukum pascal. Sehingga masing-masing sil didalam silinder roda pada setiap roda
tertekan sama besar.

2. Komponen penyusunnya
a. Silinder Master

Silinder master adalah suatu unit sistem rem pertama yang terpasang pada
bagian ruang kemudi.Unit ini biasa terpasang dekat sistem kemudi. Mengapa bisa
begitu? Karena Sistem rem perlu perawatan rutin, sehingga tempatnya pun dibuat
agar dalam perbaikan lebih mudah dan secara mudah pengemudinya pun dapat
tahu keadaan cairan fluida rem. Karena bila cairan fluida rem kurang
mengakibatkan sistem kemasukan udara.

Komponen yang terdapat pada sistem rem unit Silinder Master ini secara
lebih rinci dapat dilihat melalui gambar berikut.

b. Silinder Roda
Silinder penekan adalah unit rem yang berupa silinder yang berada pada
dudukan roda. Unit rem ini berguna membagi tekanan cairan fluida yang ditekan
dari slinder master yang dalam pembagiannya dipasang pegas pengembali dan
sepasang sil serta sepasang piston, sehingga cairan fluida akan menekan dengan
mudah tanpa terjadi seleb. Untuk lebih rincinya perhatikan gambar berikut.

C. Trouble Shouthing
Berdasarkan gambaran dan uraian tentang komponen rem diatas rem,
dapat disimpulkan bahwa syarat paling penting dalam suatu sistem rem adalah
sistem yang dapat berjalan dengan maksimal,.dengan keadaan setiap komponen
pada sistem rem harus bersih dan bebas dari udara ataupun lubang serta rongga
udara yang menyebabkan kemungkinaan udara luar akan masuk pada sistem rem.

Beberapa syarat penting lain dalam sistem rem tromol :


1. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
2. Apa bila beban semua roda sama, maka daya pengereman harus sama atau
daya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh
masing-masing roda.
3. Mempunyai daya tahan yang cukup.
Sistem kemasukan udara (kanginan)
kerusakan yang paling sering terjadi adalah masuknya udara ke dalam sistem
rem yang mengakibatkan tekanan cairan fluida yang seharusnya tertekan kuat
terjadi, malah terjadi seleb dengan gelembung udara yang ikut bercampur pada
cairan fluida yang mengakibatkan hasil tekanan ke ruang silinder penekan pun
lemah.

berbagai cara perbaikan dalam menangani masalah ini cukup mudah. Tetapi
karena keterbatasan pengetahuan penulis, penulis hanya mengetahui dua cara,
yaitu

a. Cara Biasa
Cara ini umumnya dilakukan oleh dua orang/mekanik. Pada umumnya untuk
mengencangkan dan mengendorkan sekrup pelimpah pada kendaraan ringan
beroda empat menggunakan kunci ring 8mm atau 10mm. Untuk penyaluran
cairan fluida rem menggunakan selang dan disalurkan pada wadah penampung.
Dengan pembagian tugas, salah satu orang/mekanik berada di bawah kendaraan
tepat pada salah satu roda yang paling jauh dari unit rem silinder master. Salah
satu orang/mekaniknya lagi berada di ruang kemudi dengan menunggu aba-aba
ataupun perintah dari mekanik yang berada dibawah kendaraan.

Setelah masing-masing mekanik siap, mekanik yang ada di ruang kemudi


menginjak berulang kali pedal rem dan bila mekanik yang berada dibawah
kendaraan telah memberi perintah atau aba-aba maka pedal rem yang ditekan
berulang-ulang tadi ditahan, dan bersamaan dari itu mekanik yang berada pada
bawah kendaraan mengendorkan sekrup pelimpah dengan kunci 8mm atau
10mm.. Sekrup pelimpah kembali dikencangkan dan proses sebelumnya diulang
kembali dan kembali diulang pada silinder penekan pada masing-masing roda
yang lain.

Ingat! Pada saat proses penekanan/pehilanghan udara dari sistem rem, cairan
fluida rem harus berada diatas garis full (3/4 bagian).

b. Cara Tekanan

Cara ini menggunakan suatu tangki tekan, dapat dilakukan oleh seorang saja
danb prosesnya lebih cepat dari cara biasa. Sebuah tangki tekan dapat dilakukan
oleh seorang saja dan prosesnya lebih cepat dari cara biasa. Sebuah pipa
karet/plastik. Hubungkan pipa antara sislinder utama dengan tangki tekan kedap
udara.

Tangki juga dihubungkan dengan kompresor bertekanan 10-15 psi. Dengan


demikian minyak rem akan mengalir masuk silinder utama dengan tekanan yang
cukup tinggi, katup buang pada silinder penekan disambung dengan selang
bening dan botol penadah seperti biasa. Bilamana sekrup katup buang
dilonggarkan dan katup dari tangki dibuka mengalirlah sejumlah minyak rem
kedalam silinder master. Aliran yang bertekanan itu diteruskan ke seluruh instalasi
saluran rem dan akan keluar bersama-sama gelembung udara melalui katup buang
yang terbuka tadi.

2. Kanvas Aus
umumnya kerusakan ini harus dilakukan penggantian kanvas, tetapi bila
masih memungkinkan masih dapat dipakai maka perlu penyetelan limit kanvas
dengan dinding tromol. Apabila menginginkan lebih amannya lebih baik kanvas
yang sudah tidak memungkinkan untuk dipakai lebih baik diganti yang baru dari
pada harus disetel kembali, tetapi memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Cara mengganti kanvas yang aus dapat penulis sampaikan dalam uraian
berikut :
1. ganjal mobil lalu kendorkan baut roda.
Dongkrak mobil dan tambahkan ganjal pengaman (jack stand), lalu Lepas
roda dan tromol.
2. Putar 90 pengunci pada masing-masing kanvas hingga kanvas lepas.
Congkel pegas pengunci sepasang kanvas.
Pasang salah satu kanvas kanvas yang baru dan pasang pengunci kanvas
dengan menekan dan memutar 90 pengunci.
Kaitkan sepasang kanvas dengan pegas pengunci
3. Pasang pengunci kanvas yang satu. Pasang tromol dan roda.
Setel limit kanvas dengan dinding tromol:
4. Renggangkan silinder penekan roda dengan mencongkel dari luar
menggunakan obeng (-).
5. Setelah pada posisi kencang maksimal, kurangi renggangan sedikit sehingga
roda dapat berputar lebih mudah.
6. Ulangi proses tersebut pada sistem rem yang sudah diganti kanvasnya.

3. Sil aus
keausan sil dikarenakan sil selalu didorong oleh cairan fluida bergesekan
dengan dinding silinder penekan pada roda ataupun juga karena sil memberi
kemampatan saat mendorong cairan fluida pada silinder master, sehingga
menyebabkan sil yang terbuat dari komponen karet tersebut kalah dan berakibat
ausnya pada sil tersebut. Keausan pada sil ini biasa harus diganti, atau bila masih
memungkinkan dicuci dan diperbarui lapisan pelumasnya.

a. Memperbaiki Sil pada Silinder Master


untuk melepas suatu unit rem yang disebut Silinder Master, biasanya
Menggunakan kunci pas 12 mm. Untuk melepas slang-slang pada silinder master
menggunakan kunci pas 10 mm atau juga bisa menggunakan tang.

Untuk memperbaikinya, lepas pengunci pada inti Silinder Master dengan


menggunakan tang ujung panjang. Setelah pengunci lepas, ketokkan Dinding
Silinder Master sehingga masing-masing komponen yang ada pada Silinder
Master keluar. Setelah masing-masing komponen keluar, cuci komponen Silinder
Master dan amplas dinding bagian dalam silinder Master. Perhatikan keadaan Sil,
lalu ganti Sil yang telah lower. Dengan cara mencongkel masing-masing sil dan
menggantinya dengan yang baru dengan menambah pelumas vaselin pada bagian
tepi permukaan sil.

Untuk memasangnya rangkailah masing-masing komponen pada silinder


master. Setelah setiap kompone telah terpasang secara baik pada silinder master,
maka pasang pengunci pada inti Silinder Master. Lalu Pasang silinder master
pada kedudukannya serta pasang masing masing slang.

b. Memperbaiki Sil pada Silinder Roda

untuk melepas suatu unit rem yang disebut Silinder Roda, biasanya harus
menggunakan alat pelepas roda. Serta ditambah alat pelepas komponen Silinder
master, yang berupa palu dan batang besi untuk mengeluarkan sepasang sil pada
silinder roda. Dengan syarat roda, tromol, serta kanvas harus dilepas dahulu.

Untuk mengeluarkan sil dari silinder roda, buka tutup silinder roda.
kemudian letakkan batang besi yang dapat masuk ke dalam ruang Silinder Roda.
Tepat pada inti Silinder Roda. Lalu tekan dengan pukulan palu, sehingga diharap
sil akan segera keluar.

Untuk memperbaikinya, congkel sepasang sil pada masing-masing piston.


Setelah lepas perhatikan keadaan sil. Bila tidak memungkinkan lagi untuk
digunakan, lakukan penggantian. Setelah masing-masing komponen telah lepas.
Cuci komponennya serta Amplas dinding dalam Silinder Roda dan amplas
dinding Piston.

Untuk pemasangannya rangkailah komponen pada silinder master dan


masukan kedalam silinder roda. Setelah proses perangkaian sudah selesai. Pasang
kanvas, tomol, serta roda. Setelah selesai lakukan proses penghilangan udara dari
sistem, yang kemudian diteruskan proses penyetelan limit kanvas sesuai urutan
penyetelan kanvas pada bahasan sebelumnya.

4. kerusakan lain
kerusakan ini biasanya dikarenakan tidak teraturnya dalam perawatan
sistem ataupun juga dalam proses perbaikananya tidak sesuai dengan Manual
Kerja. Oleh karena itu sistem rem ini perlu perawatan rutin dalam perbaikan perlu
kehati-hatian. Dari gambar dibawah ini diharap para pemilik mobil yang
bersistem rem tromol diharap melakukan pengecekan rutin pada titik-titik
kerusakan yang telah ditunjuk sebagai berikut ;

Anda mungkin juga menyukai