Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK SISTEM PEMINDAH TENAGA

Mekanisme Penggerak Kopling

Oleh :
Rudi NurSetiawan 18504241036
Rizky Aditya Al Fath 18504241037
NurhadiSiswanto 18504241038
NurMufattih Al Haqiey 18504241039
Herda Sandi Prayitno 18504241040

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018

MEKANISME PENGGERAK KOPLING

I. Kompetensi:
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhoul sistem pemindah tenaga pada kendaraan
ringan.
II. Sub Kompetensi :
1. Mengidentifikasi sistem mekanisme penggerakan kopling mekanis (kabel) dan
hidrolik beserta komponennya.
2. Melepas dan memasang sistem mekanisme penggerak kopling dengan cara yang
benar.
3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak kopling dan komponen-komponennya
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya.

III. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi sistem mekanisme penggerakan kopling
mekanis kabel dan hidrolik beserta komponen-komponennya.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak kopling dan
komponen-komponennya
3. Mahasiswa dapat melepas dan memasang sistem mekanisme penggerak kopling
dengan cara yang benar.
4. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi
gangguan pada penggerak kopling, serta mengetahui cara mengatasinya.

IV. Alat dan bahan:


1. Unit mekanisme penggerak kopling pada engine model

2. Unit Mobil

3. Toolbox set

4. Jangka sorong
V. Peralatan keselamatan kerja:
1. wearpark

2. sepatu

VI. Sikap keselamatan kerja :


1. menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. selalu berhati-hari dalam proses penggantian minyak rem agar tidak tumpah atau
mengenai cat kendaraan yang dapat menyebabkan kerusakaan pada cat & warna
3. selalu berhati-hati dalam proses pelepasasan dan pemasangan pipa Hidrolik Kopling
agar tidak terjadi kerusakan dan menggunakan kunci khusus nipel pada proses ini.
4. Berhari-hati dalam bekerja, karena pada saat penggerjaan mekanik berada dibawah
kendaraan
5. Selalu bekerja dengan hati-hati dan teliti.

VII. Landasan Teori


 Mekanisme Penggerak
Ada 2 tipe mekanisme penggerak kopling, yaitu ada kopling hidrolis dan kkopling
mekanis yang menggunakan kabel
1. Tipe kopling mekanis
Kopling mekanis teriri dari bagian-bagian seperti diperlihatkan pada gambar
di bawah.Pada tipe kopling ini, perpindahan pedal diteruskan ke kopling melalui
kabel.
2. Tipe Kopling Hidrolis

Konstruksi kopling hirolis seperti gambar di bawah.Pada tipe kopling ini,


penggerak pedal kopling dirubah oleh master silinder menjadi tekanan hidrolis
kemudian diteruskan ke garpu pembeas kopling melalui silinder pembebas.Tipe
kopling ini mudah digerakan dan tenaga untuk menggerakan lebih sedikit disbanding
kopling mekanis.
 Komponen Kopling Tipe Hidrolis
a. Master Silinder Kopling
Master sillinder kopling terdiri dari reservoir , piston, cylinder cup, dan
katup.Tekanan hidrolis ditimbulkan oleh gerakan piston.Batang penekan
kopling tertarik kearah pedal kopling oleh adanya pegaspembalik pedal.

b. Silinder Pembebas Kopling


Silinder pembebas kopling terdiri dalam 2 type : tipe yang dapat disetel
dant tipe menyetel sendiri
1) Silinder pembebas tipe yang dapat disetel
Konstruksi silinder pembebas seperti gambar di bawah.Miinyak
hidrolis dari master silinder menyebabkan piston pada release cylinder
mendorog batang penekan dan mendorong garpu pembebas
.Silinderpembebas mempunyai saluran pembuang udara untuk
mengeluarkan udara dari saluran hidrolis, dan pegas pembalik menjaga
agar garpu pembebas kopling dan batang penekan tetap bersentuhan
satu sama lainnya.

2) Silinder Pembebas Tipe Menyetel Sendiri

Kebebasan garpu pembebas kopling biasanya penyetelannya


dengan jalan merubah panjang batang penekan.Pada kendaraan
modern, untuk menghilangkan penyetelan gerak bebas maka
digunakan silinder pembebas tipe menyetel sendirii tidak
menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai pengganti,
naka pada silinder pembebas dipasang pegas untuk menjaga agar garpu
pembebas selalu bersentuhan dengan batang penekan.
c. Bantalan Pembebas
Bantalan pembebas atau release bearing memudahkan garpu
pembebas bergerak mundur dan maju sepanjang penopang bantalan
depan transmisi , untuk menekan putaran pegas diapragma dan
membebaskan kopling.
 Kelebihan Sistem Hidrolis
 Kehilangan akiba gesekan lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling
lebih ringan.
 Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling lebiih
baik
 Kekurangan sistem hidrolis
 Konsruksi lebih rumit
 Kerja kopling akkan terganggu bila ada kebocoran atau terdapat udara pada
sistem penggerak.

VIII. Langkah-langkah
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada mekanisme penggerak kopling.


3. Melakukan pembongkaran unit mekanisme penggerak kopling hidrolik dengan
langkah yang efektif, efisien dan sistematik

4. Melakukan penyetelan pada kerja mekanisme penggerak kopling yang meliputi


:ketinggian pedal kopling, jarak bebas pedal kopling, jarak bebas garpu pembebas dan
kelancaran geraknya.
5. Melakukan perhitungan keuntungan mekanisme dan keuntungan hidrolis dari sistem
yang digunakan.
6. Mendiskusikan dengan kelmpok mengenai kondisi komponen dan sistem,
kemungkinan penyebab kerusakan, perbaikan serta terjadinya kerusakan yang
diabaikan.
7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang dibongkar
secara efektif dan efisien.
8. Mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan serta membersihkan tempat
kerja.

IX. Hasil Pemeriksaan


1. Penyetelan Mekanisme penggerak kopling
NO Pemeriksaan/Pengukuran Hasil
1. Ketinggian pedal kopling …cm
2. Jarak bebas pedal kopling …cm
2. Pemeriksaan komponen
NO Pemeriksaan/Pengukuran Hasil

1. Master silinder Seal rusak, dan silinder


berkarat
2. nipple silinder pembebas Kondisi jelek

X. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimulan
Pada sistem penggerak kopling hidrolis ,mekanisme penggeraknya
memanfaatkan tekanan fluida untuk menggerakkan koplinng.Sehingga apabila ada
kebocoran /udara pada sistem penggeraknya, maka kinerja dari penggerak koping
akan terganggu/ tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Saran
Dalam melakukan bleeding sistem penggerak hidrolis, harus menggunakan
selang yang transparan agar mempermudah kita dalam melihat apakah udarapada
sistem penggerak sudah tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai