Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah

Bahan Konstruksi Kimia


“Susunan Atom Benda Padat”

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Putri Afifa Nur Oktadina


Muhammad Kevin Putra Darmawan
Crisna Nainggolan

Kelas : 2 EGA
Dosen Pembimbing : Ir. Fatria, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN PELAJARAN 2017-2018
KATA PENGHANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang Susunan Atom dalam Benda Padat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Susunan Atom dalam Benda
Padat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang 19 Maret 2018

Penulis
Bab 1
Pendahuluan

Didalam planet ini atau bumi yang kita tinggal sekarang ini banyak sekali
sumber daya alam di dalamnya yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan manusia
terutama bahan yang sering kita gunakan untuk kepentingan sehari hari baik yang
berasal dari benda padat, cair , maupun berasal dari gas.
Namun dalam makalah ini kita akan lebih membahas tentang susunan atom dalam
benda padat. Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung mempertahankan bentuknya
ketika gaya luar mempengaruhinya. Karena kepadatannya itu, bahan padat digunakan
dalam bangunan yang semua strukturnya komplek yang berbentuk. Susunan zat padat
merupakan kumpulan dari atom, electron, dan inti atom, proton dan neutron dan quark.
Bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan susunan atom-atom
atau ion-ion penyusunnya. Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur
letaknya dan berulang (periodik) disebut bahan kristal. Dikatakan bahwa bahan kristal
mempunyai keteraturan atom berjangkauan panjang. Sebaliknya, zat padat yang tidak
memiliki keteraturan demikian disebut bahan amorf atau bukan-kristal. Perbedaan
susunan Kristal dan amorf dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Bahan kristal, untuk yang selanjutnya cukup disebut kristal (saja), dapat dibentuk
dari larutan, lelehan, uap, atau gabungan dari ketiganya. Bila proses pertumbuhannya
lambat, atom-atom atau pertikel penyusun zat padat dapat menata diri selama proses
tersebut untuk mrenempati posisi yang sedemikian sehingga energi potensialnya
minimum. Keadaan ini cenderung membentuk susunan yang teratur dan juga berulang
pada arah tiga dimensi, sehingga terbentuklah keteraturan susunan atom dalam jangkauan
yang jauh, inilah yang mencirikan keadaan kristal.
Sebaliknya, dalam proses pembentukan yang berlangsung cepat, atom-atom tidak
mempunyai cukup waktu untuk menata diri dengan teratur. Hasilnya terbentuklah
susunan yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Susunan atom ini umumnya
hanya mempunyai keteraturan yang berjangkauan terbatas, dan keadaan inilah yang
mencerminkan keadaan amorf. Dalam bahan amorf, jangkauan keteraturan atom biasanya
sampai tetangga kedua.
Di antara kedua kristal sempurna (tunggal) di satu pihak, dan keadaan omorf di
pihak lain, terdapat keadaan yang disebut polikristal (kristal jamak). Zat padat pada
keadaan ini tersusun oleh kristal-kistal kecil. Bila ukuran kristalnya dalam ukuran orde
mikrometer, bahan yang bersangkutan termasuk kristal mikro (microcrystalline); dan bila
ukuran kristalnya dalam orde nanometer, maka bahannya digolongkan sebagai kristal
nano (nanocrystalline).

A. Klasifikasi bahan
Klasifikasi bahan dapat dikelompokkan berdasarkan viskositasnya, aspek
geometri/kristalinitas, kemurnian, sifat kelistrikan, dan sifat mekanis (gaya ikat).

1. Berdasarkan viskositasnya
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut
Berdasarkan viskositasnya, material/bahan dapat dibagi 3(tiga), yaitu zat padat (solid),
Zat cair (liquid), dan gas. Sifat material terkait dengan viskositas yaitu :
 Difusitas atom penyusun
yaitu elektron , proton dan neutron
 Kerapatan (densitas) atom
 Kekerasan (hardness) atau kekuatan mekanis

2. Berdasarkan aspek geometri/kristalinitas


Klasifikasi ini didasarkan atas kristalinitas atau tingkat keteraturan geometri yang
diukur berdasarkan jumlah atom yang digantikan dari situs kisi periodiknya. Kisi ruang
adalah penataan 3-D titik titik yang terbentuk oleh situs kisi dengan perioditas
sempurnaa dalam setiap 3 arah ortogonalnya.
Berdasarkan aspek geometri, material dibedakan atas:

 Padatan kristal atau kristalin, jika semua atom atau molekul penyusun padatan
tertata dalam kisi ruang periodik 1,2 atau 3D
 Padatan polikristalin atau polikristal, jika padatan mengandung banyak sekali
kristalit (butiran kristal (grain) : kristal kecilyang terorientasi random dan saling
bergabung oleh gaya elektrostatik)
 Padatan amorf , jika atom dan molekul semuanya tertata random dan tidak
membentuk kristalin
 Padatan yang dinyatakan Imperfect, jika tidak kristalin atau atom atomnya
dipindahkan dari posisinya pada suatu tataran titik periodik. Sedangkan
imperfeksi perpindahan atom disebut juga dengan cacat fisis (physical defect)
atau cacat (defect) saja .
3. Berdasarkan Kemurnian

Didasarkan atas kandungan atom yang tertata acak (impiris kimia). Jika atom
impiristis membentuk tatanan tertentu yang periodik disebut kristal tidak murni dengan
superlatices.

Jika suatu padatan kristal tersusun oleh 2 atom yang masing masing membentuk
tatanan periodik tertentu disebut kristal biner.
Contoh : GaAs, P-Si (jika P tertata dalam superlatices)
Berdasarkan kemurnian, material dibedakan atas :
 Padatan Perfect (kristalin) dan murni
 Padatan perfect (kristalin) dan tidak murni
 Padatan imperfect dan murni
 Padatan imperfect dan tidak murni

4. Berdasarkan sifat kelistrikannya


Didasarkan atas sifat konduktivitas listrik atau resistivitas padatan

Tabel 1.1 Sifat konduktivitas listrik material


5. Berdasarkan sifat mekanis

Berdasarkan sifat mekanis (gaya ikat), material dibedakan atas:


 Crystal of inert gases (low temperature solid)
 Ionic crystals
 Covalent crystal
 Metal crystal
 Hydrogen – bonded crystals

Selain klasifikasi di atas, pembagian material berdasarkan atas komposisi kimia dibagi
menjadi 2 yaitu logam dan bukan logam yang klasifikasinya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini
B. Susunan Atom Dalam Benda Padat

1. Berdasarkan Struktur Atom


Sifat sifat zat padat bergantung pada jenis atom penyusunnya dan struktur
materialnya.

Anda mungkin juga menyukai