Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN ELEKTRO PNEUMATIK PADA ALAT BANTU SEKUR

KLEP MENGGUNAKAN GERAK LINIER SILINDER PNEUMATIK


YANG DIUBAH MENJADI GERAK ROTASI
Suyadi, Agus Pramono, Wahyu Djalmono Putro, Eko Armanto
1)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
JL. Prof. Sudharto, SH Tembalang Semarang, 50275
Email : suyadimt@yahoo.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat bantu yang dapat digunakan pada proses
mensekur klep pada blok mesin sepeda motor dengan menggunakan sistem pneumatik sebagai penjepit
blok mesin dan sebagai penggerak rack dan pinion sebagai fungsi pengganti gerakan tangan manusia
sehingga dapat diatur dan dioperasikan secara semi otomatis dengan elektropneumatik supaya bisa
menghemat waktu penyekuran, karena proses penyekuran secara manual yang biasa dilakukan dapat
memakan waktu yang lama sekitar 90 sampai 120 menit. Dengan menggunakan alat bantu sekur klep
waktu sekur klep lebih pendek menjadi 10 sampai 17,5 menit sebagai hasil penenelitian ini. Adapun
metode penelitian ini antara lain mendesain, pembuatan komponen, perakitan hingga sampai proses
pengujian dan pengambilan data. Hasil rancang bangun alat bantu sekur klep dengan sistem elektro
pneumatik juga dapat digunakan untuk proses pembelajaran mahasiswa teknik mesin di laboratorium
kontrol Fluida.
Kata Kunci : “sekur”,” klep”, dan “elektro pneumatik”

1. Pendahuluan yang dibutuhkan penyekuran jadi lama dan


Penggunaan kendaraan bermotor sebagai alat tidak efisien tetapi walaupun demikian tidak
transportasi semakin meningkat demikian semua teknisi bengkel bisa melakukan
pula banyak kita jumpai berbagai macam penyekuran seperti itu.
kerusakan yang ada pada mesin dan untuk Untuk mengatasi proses manual dalam
sepeda motor yang paling sering adalah pengerjaan penyekuran klep agar klep tidak
kebocoran klep pada cylinder head yaitu bocor dan terpasang rapat antara klep dengan
dimana timbul tumpukan kerak yang melekat dudukannya dengan baik diperlukan alat
pada seating klep sehingga mengganggu bantu sekur klep dengan menggunakan
proses kompresi dan menurunkan kinerja aplikasi elektro-pneumatik dengan cara
mesin. Gejala–gejala yang timbul adalah mengubah gerak linier silinder menjadi gerak
kinerja mesin yang berkurang karena rotasi, alat bantu sekur klep ini diharapkan
kompresi kurang maksimal, mesin akan cepat mampu mengatasi kesulitan dalam mengatur
mati karena kinerja mesin tidak stabil, boros gerakan penyekuran manual dengan tangan
bahan bakar. Penyebab kerak salah satunya karena gerakan tangan ini tidak stabil
disebabakan karena oli masuk ke ruang sehingga hasil penyekuran klep tidak teliti
pembakaran, untuk mengatasi hal ini yang mengakibatkan permukaan klep tidak
diperlukan perbaikan untuk mengatasi rata sehingga masih terjadi kebocoran.
kebocoran klep tersebut yaitu penyekuran Pembuatan alat bantu sekur klep dengan
klep (valve lapping). aplikasi elektro-pneumatik hasil penelitian
Berdasarkan observasi peneliti di Bengkel di ini bisa diterapkan di bengkel-bengkel sekur
sekitar Banyumanik dan Pucang Gading klep, selain itu juga bisa digunakan sebagai
Semarang masih ada cara manual alat pembelalajaran praktek pneumatik
(tradisional) dalam melakukan, yaitu dengan mahasiswa teknik mesin sehingga mahasiswa
cara memutar dengan tangan gagang klep ke akan lebih mudah dalam memahami aplikasi
kanan ke kiri dan ke atas ke bawah, dengan elektro-pneumatik dalam melakukan
menggunakan kedua tangan maka waktu prakteknya..

67
2. Metode Penelitian Pembuatan alat bantu sekur klep berdasarkan
Tahapan penelitian dan semua rangkaian gambar rancangan sebelumnya, tahap
kegiatan akan kami lakukan di Laboratorium pertama membuat kerangka meja tempat
Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. dudukan elektro-pneumatik dan tahap kedua
Adapun tahapan penelitian ini sebagai merakit komponen-komponen elektro-
berikut : pneumatik beserta aktuator silindernya.
Pengujian Hasil Pembuatan Alat Bantu
Studi Literatur Sekur Klep
Pada studi ini dimaksudkan untuk menggali Pengujian alat merupakan tolok ukur
permasalahan aplikasi elektro-pneumatik keberhasilan penelitian, karena tanpa
yang relean dengan teknik mesin berdasarkan pengujian niscaya penelitiannya belum
teori dan beberapa referensi yang ada. mencapai tujuannya. Adapun pengujian
Observasi dilakukan untuk mengetahui berfungsi
Observsi di lapangan dalam upaya untuk tidaknya alat bantu sekur bekerja dengan
mengidentifikasi permasalahan bengkel sekur baik, pengujian ini dilakukan dengan
klep yang ada di Semarang. menyekur tiga sampel klep pada blok mesin
sepeda motor, pengujian dengan mencatat
Merancang Alat Bantu Sekur Klep data lamanya waktu penyekuran yang terbaik
Berdasarkan hasil identifikasi permasalah baik pada klep hisap (intake) dan klep buang
proses sekur klep tradisional/manual banyak (exhaust), tolok ukur pensekuran terbaik
ditemukan permasalahan penyekuran tidak adalah kalau klep dipasangkan pada
teliti karena gerakan tangan saat penyekuran dudukannya tidak terjadi bocor (rapat)
tidak konsisten maka perlu merancang alat dengan cara meneteskan cairan bahan bakar
bantu sekur klep sistem elektro-pneumatik bensin.
Pembuatan Alat Bantu Sekur Klep sistem
Elektro-Pneumatik
IDENTIFIKASI MEMBUAT ALAT BANTU
PERMASALAHAN SEKUR SEKUR KLEP SISTEM
KLEP MESIN SEPEDA ELEKTRO-PNEUMATIK
STUDI LITERATUR MOTOR SESUAI RANCANGAN

HASIL PEMBUATAN
ALAT BANTU SEKUR
KLEP ELEKTRO-
PNEUMATIK BISA
DIGUNAKAN UNTUK
PRAKTEK APLIKASI
PNEUMATIK
OBSERVASI MERANCANG ALAT PENGUJIAN
PERMASALAHAN DI BANTU SEKUR ALAT BANTU SEKUR
BENGKEL SEKUR KLEP KLEP ELEKTRO-
KLEP SISTEM PNEUMATIK DIUJI
DI SEMARANG ELEKTRO- UNTUK DICATAT DATA
PNEUMATIK WAKTU
PENYEKURAN KLEP
TERBAIK

Gambar 1. Diagram Fishbone Penelitian

68
3. Hasil Dan Pembahasan • Hubungkan kable yang ada di limit switch
dengan saklar
3.1 Hasil Rancang Bangun Penelitian • Hubungkan kabel-kabel ke posisi/tempat
Pada penelitian ini berupa pembuatan alat yang telah ditentukan , hubungkan ralay
bantu sekur klep dengan penggerak silinder dan saklar dengan menggunakan kabel
• Hubungkan kable (+) dan (-) yang ada di
pneumatik diubah mnjadi gerak rotasi bolak
saklar dengan power supply
balik.
3.2 Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan dengan melakukan
keberhasilan pengujian fungsi alat dan
pengujian pengambilan data waktu
pensekuran yang baik sekali dengan
parameter keberhasilan tidak ada kebocoran
pada lobang masukan (intake) dan
pembuangan (exhaust)

Gambar 2. Alat bantu sekur klep Tabel 1. Dudukan Klep Terhadap Klep
pada Blok Mesin Sepeda
Keterangan :
Motor 1
1. Double Acting Cylinder A dan B (untuk Kualitas
Waktu Hasil
mencekam slilinder head ) Jenis Klep Pengujian
Penyekuran Penyekuran
Hasil
Penyekuran
2. Spons peredam Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik
3. Kerangka Intake 2 5 menit Masih bocor Belum baik
3 7,5 menit Masih bocor Belum baik
4. Double Acting Cylinder C (untuk 4 10 menit Masih Bocor Belum baik
menggerakkan Rack and Pinion) 5 12,5 menit Merembes Baik
6 15 menit Rapat Baik sekali
5. Rack and Pinion 7 17,5 menit Rapat Baik sekali
6. Roda 8 20 menit Rapat Baik sekali
Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik
7. Double Acting Cylinder D (untuk menaik Exhaust 2 5 menit Masih bocor Belum baik
turunkan klep) 3 7,5 menit Masih bocor Belum baik
4 10 menit Masih Bocor Belum baik
8. Pencekam Klep 5 12,5 menit Masih bocor Belum baik
9. Landasan Peluncur 6 15 menit Merembes Baik
7 17,5 menit Rapat Baik sekali
• Langkah Kerja Sebelum Pengujian 8 20 menit Rapat Baik sekali

Alat
Tabel 2. DudukanKlep Terhadap Klep
• Hubungkan selang pneumatik dari 2 buah pada Blok Mesin SepedaMotor 2
double acting cylinder bagian atas Kualitas
Jenis Waktu Hasil
dengan sambungan T, hubungkan ke Klep
Pengujian
Penyekuran Penyekuran
Hasil
Penyekuran
sebuah katup 5/2 solenoid ganda sebelum Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik
Intake
dihubungkan kasih terlebih dahulu katup 2
3
5 menit
7,5 menit
Masih bocor
Masih bocor
Belum baik
Belum baik
pengatur aliran. Hubungkan selang pada 4 10 menit Masih Bocor Belum baik
5 12,5 menit Merembes Baik
5/2 solenoid ganda dengan kompresor, 6 15 menit Rapat Baik sekali
hubungkan kable 5/2 solenoid ganda 7 17,5 menit Rapat Baik sekali
8 20 menit Rapat Baik sekali
dengan saklar. Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik
• Hubungkan selang pneumatik pada 2 buah Exhaust 2
3
5 menit
7,5 menit
Masih bocor
Masih bocor
Belum baik
Belum baik
double acting cylinder bagian bawah 4 10 menit Masih Bocor Belum baik
5 12,5 menit Masih bocor Belum baik
dengan Katup pengatur aliran, hubungkan 6 15 menit Merembes Baik
7 17,5 menit Rapat Baik sekali
dengan 2 buah katup 5/2 solenoid ganda . 8 20 menit Rapat Baik sekali
hubungkan selang pada 5/2 solenoid
ganda dengan kompresor , hubungkan
kabel 5/2 solenoid ganda dengan saklar
69
Tabel 3. DudukanKlep Terhadap Klep Keterangan :
pada Blok Mesin SepedaMotor 3 • Kualitas pensekuran 1 adalah kurang baik
Jenis Pengujia
Waktu Hasil
Kualitas
Hasil
• Kualitas pensekuran 2 adalah baik
Klep n
Penyekura
n
Penyekura
n
Penyekura • Kualitas pensekuran 1 adalah baik sekali
• Series 1 adalah klep hisap (intake)
n
Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik
Intake 2
3
5 menit
7,5 menit
Masih bocor
Merembes
Belum baik
Baik
• Series 2 adalah klep buang (exhaust)
4 10 menit Rapat Baik sekali Berdasarkan data tabel 1 dan gambar 3 hasil
5 12,5 menit Rapat Baik sekali
6 15 menit Rapat Baik sekali penelitian pensekuran dudukan klep dan
7 17,5 menit Rapat Baik sekali klepnya pada blok msein sepeda motor 1
8 20 menit Rapat Baik sekali
Klep 1 2,5 menit Masih bocor Belum baik menunjukan untuk klep hisap memerlukan
Exhaus 2 5 menit Masih bocor Belum baik
t 3 7,5 menit Masih bocor Belum baik
waktu pensekuran 15 menit untuk
4 10 menit Merembes Baik mendapatkan kualitas baik sekali dan untuk
5 12,5 menit Rapat Baik sekali
6 15 menit Rapat Baik sekali pensekuran klep buang agar baik sekali
7
8
17,5 menit
20 menit
Rapat
Rapat
Baik sekali
Baik sekali
memerlukan waktu 17,5 menit

3.3 Pembahasan Hasil Penelitian.


Berdasarkan data hasil pengujian pensekuran
antara klep dan dudukan klep pada blok
mesin sepeda motor1, 2, dan 3 (ada 3 sampel
blok mesin sepeda motor yang disekur)
masing-masing blok mesin terdapat satu klep
hisap (intake) dan satu klep buang (exhaust)
telah berhasil disekur dengan baik sekali
dimana ditunjukkan dengan uji kebocoran,
Gambar 4. Hubungan waktu pensekuran
bila katup dan dudukan katup rapat terhadap kualitas hasil sekur
menunjukkan pensekuran baik sekali, bila blok mesin 2
merembes menunjukkan pensekuran baik dan
bilamasih bocor menunjukkan pensekura Keterangan :
kurang baik. • Kualitas pensekuran 1 adalah kurang baik
• Kualitas pensekuran 2 adalah baik
• Kualitas pensekuran 1 adalah baik sekali
• Series 1 adalah klep hisap (intake)
• Series 2 adalah klep buang (exhaust)

Berdasarkan data tabel 2 dan gambar 4 hasil


penelitian pensekuran dudukan klep dan
klepnya pada blok msein sepeda motor 1
menunjukan untuk klep hisap memerlukan
waktu pensekuran 15 menit untuk
mendapatkan kualitas baik sekali dan untuk
pensekuran klep buang agar baik sekali
memerlukan waktu 17,5 menit (kebetulan
Gambar 3. Hubungan waktu pensekuran hasil pengujian sama dengan pengujian
terhadap kualitas hasil sekur pensekuran pada blok mesin sepeda motor 1.
blok mesin 1

70
untuk dudukan katup buang (exhaust)
memerlukan waktu pensekuran 17,5 menit.
Perbedaan waktu pensekuran yang
dibutuhkan antara ketiga sampel uji satu
dengan yang lainnya disebabkan oleh kondisi
awal dudukan klep dan klepnya masing-
masing berbeda bisa disebabkan oleh tahun
pembutan mesin masing-masing sampel uji
berbeda, perbedaan yang lain juga karena
cara perawatannya, cara menggunakan
sepeda motornya dan juga karena perbedaan
penggunaan bahan bakarnya. Sedangkan
untuk waktu pensekuran pada dudukan klep
Gambar 5. Hubungan waktu pensekuran
dan klep pada klep exhaust lebih lama dari
terhadap kualitas hasil sekur
klep intake dikarenakan pada klep buat
blok mesin 3 dilewati gas buang dari pembakaran yang
bisa mempercepat menumpuknya kotoran
Keterangan :
hasil pembakaran.
• Kualitas pensekuran 1 adalah kurang baik
• Kualitas pensekuran 2 adalah baik
• Kualitas pensekuran 1 adalah baik sekali 4. Kesimpulan
• Series 1 adalah klep hisap (intake) Luaran peenelitian ini berupa alat bantu
• Series 2 adalah klep buang (exhaust) sekur klep menggunakan gerak linier
pneumatik yang diubah menjadi gerak rotasi
Berdasarkan data tabel 3 dan gambar 5 hasil dan dari hasil pengujian dapat disimpulkan
penelitian pensekuran dudukan klep dan sbb :
klepnya pada blok msein sepeda motor 1 1. Pengujian kualitas pensekuran yang baik
menunjukan untuk klep hisap memerlukan sekali adalah pada dudukan klep dan
waktu pensekuran 10 menit untuk klepnya pada blok mesin sepeda motor 3
mendapatkan kualitas baik sekali dan untuk dengan waktu pensekuran 10 menit untuk
pensekuran klep buang agar baik sekali klep hisap.(intake) dan 12,5 menit untuk
memerlukan waktu 12,5 menit (hasil klep buang (exhaust)
pengujian tidak sama dengan pengujian 2. Dari tiga sampel uji hanya sampel uji 1
pensekuran pada blok mesin sepeda motor 1 dan 2 menunjukkan hasil yang sama yaitu
atau 2) waktu pensekuran 15 menit untuk klep
Dari keseluruhan 3 sampel uji blok mesin hisap.(intake) dan 17,5 menit untuk klep
sepeda motor 1, 2, dan 3 dapat disimpulkan buang (exhaust).
bahwa pensekuran minimal memerlukan 3. Waktu pensekuran pada klep hisap lebih
waktu 10 menit untuk klep hisap (intake)dan cepat daripada klep buang karena dilalui
perlu waktu pensekuran 12,5 menit untuk gas buang yang menyebabkan lebih cepat
klep buang (exhaust) yaitu pada pengujian menumpuknya sisa pembakaran.
pensekuran blok mesin sepeda motor 3. 4. Penyebab perbedaan waktu pensekuran
Adapun untuk pengujian pensekuran blok antara masing-masing sampel uji karena
mesin sepeda motor 1 dan 2 mengahasilan sampel uji pada kondisi awalnya tidak
pensekuran yang baik sekali perlu waktu 15 diketahui seperti umur mesin sepeda
menit untuk dudukan klep hisap (intake) dan motor sudah berapa lama dipakai.

71
5. Daftar Pustaka • Ogata, Katsuhiko (1996), Teknik Kontrol
• FESTO, 1991, Electro Pneumatics. Automatik, Erlangga, Jakarta.
• Histand, Michael B, 1999, Mechatronics, • Parr, Andrew.2003.Hidrolik dan
McGraw Hill, Singapore. Pneumatika.Pedoman Bagi Tekhnisi
• Khurmi, R.S & Gupta, J.K. 2005. A Text dan Insinyur.PT. Gelora Aksara
Book of Machine Design. Eurasia Pratama(Erlangga):Jakarta
Publishing House (Pvt) Ltd.
• Sularso & Kiyokatsu Suga. 1978. Dasar
• Meixner. H & Kobler. 1978. Introduction
To Pneumatics. Festo Ditactic: Perancangan dan Pemilihan Elemen
Germany. Mesin. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.
• Meriam, JL, 1993, Mekanika Teknik • http://www.ivteh.ru/in/_notes/katfit.pdf
Dinamika, Erlangga, Jakarta. diunduh tanggal 1 Agustus 2015
• Muljowidodo, 1996, Mekatronika, HEDS,
ITB.

72

Anda mungkin juga menyukai