Anda di halaman 1dari 57

KIMIA DASAR 2

(TI22W1205)

KINETIKA REAKSI KIMIA


Oleh:
Tim Dosen Kimia Dasar

TEKNIK INDUSTRI
FA K U LTA S T E K N I K
U N I V E R S I TA S PA S U N D A N B A N D U N G
2023
P o k o k Bahasan
1 . P e n g e r t i an K i n e t i ka R e a k s i
2 . F a k t o r - f ak t o r y a n g m e m p e n g a ru hi K i n e t i ka R e a k s i
3 . M e n e nt u k an O r d e R e a k s i
4 . P e n e n t ua n W a k t u P a r u h
5 . T e o ri A r r h e n i u s
Pendahuluan
 Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam
persamaan reaksi dengan koefisien seimbang
 Namun persamaan reaksi tidak dapat menjawab 3
isu penting
1. Seberapa cepat reaksi berlangsung
2. Bagaimana konsentrasi reaktan dan produk saat
reaksi selesai
3. Apakah reaksi berjalan dengan sendirinya dan
melepaskan energi, ataukah ia memerlukan energi
untuk bereaksi?
Pendahuluan lanjutan

 Kinetika kimia adalah studi tentang laju reaksi,


perubahan konsentrasi reaktan (atau produk)
sebagai fungsi dari waktu
 Reaksi dapat berlangsung dengan laju yang
bervariasi, ada yang serta merta, perlu cukup
waktu (pembakaran) atau waktu yang sangat
lama seperti penuaan, pembentukan batubara
dan beberapa reaksi peluruhan radioaktif
Mengekspresikan Laju Reaksi

Perubahan posisi x2 − x1 x
Laju Gerak = = =
Perubahan waktu t2 − t1 t

Perubahan konsentrasi A
Laju reaksi =
Perubahan waktu
Konst A 2 − Konst A1 (Konst A)
=− =−
t 2 − t1 t

A B 
Laju = − =
t t
Konsep Laju (Kinetika) Reaksi

Laju reaksi: perubahan konsentrasi pereaksi


atau produk dalam suatu satuan waktu.

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai:

✓ Laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau


✓ Laju bertambahnya konsentrasi suatu produk per satuan waktu

A B

𝑑𝐴 𝑑[𝐵]
Laju reaksi = − =
𝑑𝑡 𝑑𝑡

7
Laju Reaksi Rerata, Instan dan Awal
C2H4(g) + O3(g)  C2H4O(g) + O2(g)
Konsentrasi O3 pada beberapa waktu dalam
Reaksinya dengan C2H4 pada 303 K

Konsentrasi O3
Waktu (s)
(mol/L)
0,0 3,20 x 10-5
10,0 2,42 x 10-5
20,0 1,95 x 10-5
30,0 1,63 x 10-5
40,0 1,40 x 10-5
50,0 1,23 x 10-5
60,0 1,10 x 10-5
Plot Konsentrasi vs Waktu
Ekspresi Laju dalam Konsentrasi Reaktan dan Produk

C2 H 4  O3  C2 H 4O  O2 


Laju = − =− =+ =+
t t t t
Untuk reaksi hidrogen dan iodine membentuk HI
H 2(g) + I 2 ( g ) → 2 HI ( g )
H 2  I 2  1 HI 
Laju = − =− =+ atau
t t 2 t
HI  H 2  I 2 
Laju = = −2 = −2
t t t
Soal Latihan
Karena menghasilkan produk gas non polusi, hidrogen bisa menjadi bahan
bakar roket dan sumber energi masa depan dengan reaksi:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
1. Tuliskan laju reaksi ini dalam suku perubahan [H2], [O2] dan [H2O] terhadap
waktu
2. Saat O2 turun pada 0,23 mol/L.s berapa kenaikan terbentuknya H2O?
• Perhatikan reaksi berikut :
3A → B
• Persamaan di atas dapat diartikan tiga mol A berkurang untuk
setiap mol B yang terbentuk.
• Atau laju berkurangnya A adalah tiga kali lebih cepat dibandingkan
terbentuknya B. Sehingga laju reaksi tersebut :
• Secara umum, untuk reaksi :
aA + bB → cC + dD
Kinetika Kimia

Laju reaksi ( r ) → rate (M/s) O2

𝑑𝐴 𝑑[𝐵]
A B r=− =+ CO2
𝑑𝑡 𝑑𝑡 MAP

B laju awal (ro) r t=0


[ ]
M laju tertentu (rt)
5M
4M _
setimbang A
laju rata-rata ( r )
1M 5s

t=5 t=10 t (s)


4M C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O
= 0,8 M/s
5s
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

𝑑 𝐶𝐻4 1 𝑂2 𝑑 𝐶𝑂2 𝑑 2𝐻2𝑂


r =− = − =+ = +
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

aA + bB cC + dD

1𝐴 1𝐵 1𝐶 1𝐷
r = − = − = + = +
𝑎 𝑑𝑡 𝑏 𝑑𝑡 𝑐𝑑𝑡 𝑑 𝑑𝑡
Persamaan Laju dan komponennya
Untuk reaksi umum:
aA + bB + ... → cC + dD + ...
Persamaan lajunya berbentuk
Laju = k[A]m[B]n
Konstanta proporsionalitas k disebut juga konstanta laju dan
karakteristik untuk reaksi pada suhu tertentu serta tidak berubah
saat reaksi terjadi
m dan n disebut orde reaksi didefinisikan sejauhmana laju reaksi
dipengaruhi oleh konsentrasi masing-masing reaktan
Komponen persamaan laju: laju, orde reaksi dan konstanta laju
harus ditentukan berdasarkan eksperimen bukan berdasarkan
persamaan stoikiometris yang seimbang
Konsep Laju Reaksi

Pada reaksi:

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Laju reaksi :
• laju penambahan konsentrasi NH3
• laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2.

16
Menentukan Laju Awal
• Metoda Spektrometri
• Metoda Konduktometri
• Metoda Manometri
• Metoda Penentuan kimia secara langsung
Terminologi Orde Reaksi
NO(g) + O3(g) → NO2(g) + O2(g)
 Persamaan laju hasil eksperimen

Laju = k[NO][O3]
 Reaksi dikatakan orde satu terhadap NO dan
orde satu terhadap O3 dan secara overall
reaksi berorde dua
PENENTUAN PERSAMAAN LAJU

• Mempelajari laju reaksi berarti :


- menentukan pers. Laju
- menentukan tetapan laju
- menentukan orde reaksi
• Pers. laju, tetapan laju dan orde reaksi merupakan hasil eksperimen.
• Data kinetika pada umumnya berupa informasi tentang konsentrasi
pereaksi atau hasil reaksi pada berbagai waktu
Menentukan Orde Reaksi
 Misalkan suatu reaksi:
O2(g) + 2NO(g) → 2NO2(g)
 Persamaan laju dituliskan sebagai
Laju = k[O2]m[NO]n
 Untuk menentukan orde reaksi kita harus melakukan
serangkaian eksperimen masing-masing dimulai dengan
satu set konsentrasi reaktan yang berbeda-beda dan dari
masing-masing akan diperoleh laju awal
Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
 Pada kondisi tertentu masing-masing reaksi memiliki
karakteristik laju masing-masing yang ditentukan oleh sifat
kimia reaktan
 Pada suhu kamar:
H2(g) + F2(g) → 2HF(g) sangat cepat
3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) sangat lambat
 Konsentrasi: molekul-molekul harus bertumbukan agar terjadi
reaksi dalam konteks ini laju reaksi proporsional dengan
konsentrasi reaktan
 Keadaan fisik: molekul-molekul harus bercampur agar dapat
bertumbukan
 Temperatur: molekul harus bertumbukan dengan energi yang
cukup untuk bereaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi

01 Suhu

02 Konsentrasi

03 Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel

04 Katalis

05 Fasa/sifat zat yang bereaksi

22
1. konsentrasi 4. luas permukaan

x x
x x x x
x x
x x x x

2. temperatur 5. katalis

Ek = 3/2 =½mV2

3. fasa
01 Suhu Hubungan kuantitatif perubahan suhu
terhadap laju reaksi:

Kenaikan suhu dapat mempercepat Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal
laju reaksi karena dengan naiknya diperoleh data sebagai berikut:
suhu energi kinetik partikel zat-zat
meningkat sehingga memungkinkan Suhu (oC) Laju reaksi (M/detik)
semakin banyaknya tumbukan efektif
yang menghasilkan perubahan 10 0,3
20 0,6
30 1,2
40 2,4
T Vt

24
Suhu
Education Hubungan kuantitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Plan
Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula,
maka secara matematis dapat dirumuskan

T−T0
Vt = V0 .2 10

dimana:

Vt = laju reaksi pada suhu t


Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)

25
02 Konsentrasi
Ada reaktan yang
perubahan konsentrasinya
Hubungan kuantitatif perubahan tidak mempengaruhi laju
konsentrasi dengan laju reaksi reaksi:
tidak dapat ditetapkan dari
[reaktan]  V
persamaan reaksi, tetapi harus
melalui percobaan. [reaktan] =
x  V = 1
Dalam penetapan laju reaksi
ditetapkan yang menjadi patokan x n =1
adalah laju perubahan n =o
konsentrasi reaktan.

26
ORDE Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju
NOL
Education
Plan Hukum Laju
a A + b B …. → g G + h H ….

• Laju reaksi = k [A]m[B]n ….


• Tetapan laju reaksi = k
• Orde/tingkat reaksi terhadap A = m
• Orde/tingkat reaksi terhadap B = n
• Orde/tingkat reaksi total = m + n + ….
Orde Reaksi (m)
Education
Plan • Menunjukkan tingkat pengaruh konsentrasi reaktan
terhadap laju.
• r = k [A] m ; [A] = konsentrasi reaktan; k = tetapan laju
• Harus ditentukan melalui eksperimen, tidak terkait
dengan stoikiometri reaksi.
• Pengetahuan mengenai orde reaksi memungkinkan
memperkirakan mekanisme reaksi.
Orde reaksi (m)
Education
Plan
• Reaksi orde 0
menaikkan/menurunkan konsentrasi tidak
mempengaruhi laju reaksi
• Reaksi orde 1:
menaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi
1x & sebaliknya.
• Reaksi orde 2:
menaikkan konsentrasi 1 x akan menaikkan laju reaksi
2x & sebaliknya.
Orde Reaksi
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap
perubahan laju disebut orde reaksi

Ada reaksi berorde 0 Ada reaksi berorde 1 Ada reaksi berorde 2

dimana tidak dimana perubahan dimana laju


terjadi perubahan konsentrasi perubahan
laju reaksi pereaksi 2 kali konsentrasi
berapapun menyebabkan laju pereaksi 2 kali
perubahan reaksi lebih cepat 2 menyebabkan laju
konsentrasi kali. reaksi lebih cepat 4
pereaksi kali, dst.

30
Hukum laju

Education aA + bB → cC + dD
Plan
r = k [A]x[B]y → x, y = orde reaktan ; x + y = orde reaksi (0.1.2…….)

[A]0=1

Metode laju awal: NO2 + O2 ➔ NO3 + O2


[NO2] awal [O2] awal r (M/s)
i 2,3 x 10 -5 3,0 x 10 -5 1,0 x 10 -5
ii 4,6 x 10 -5 3,0 x 10 -5 2,1 x 10 -5
iii 4,6 x 10 -5 6,0 x 10 -5 4,2 x 10 -5

[NO2] 1 ; [O2] 1 → r = k [NO2][O2]


• Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan
lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan.
• Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang
bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi makin
banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makinbesar kemungkinan terjadinya
tumbukan dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi

Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lengang atau di jalanan padat?

32
Untuk reaksi

A+ B →C

Rumusan laju reaksi adalah :

V =k.[A]m.[B]n

Dimana :
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B

Orde reaksi total = m + n


33
Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.

Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi :

NO(g) + Cl (g) → NOCl2(g)


2
Diperoleh data sebagai berikut:

Perc [NO] M [Cl2] M V M/s


1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?

34
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut 1 0,1 0,1 4
adalah : 2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
V = k.[NO]m.[Cl2]n 4 0,3 0,3 ?

Orde NO = m Orde Cl2 = n


Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2
[NO] m = V [Cl2 ] =  V n

 0,2  = 8
m
 0,2 
n
16
  =
 0,1  4  0,1  4
2m = 2 2n = 4
m =1 n =2

35
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?

Maka rumusan laju reaksinya adalah :

V= k.[NO]1.[Cl2]2

Harga k diperoleh dengan memasukkan salah satu data percobaan


V
k=
[NO].[Cl2 ]2
4
k=
0,1. 0,12
k = 4.103 M −2 s−1
36
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?

Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah:

V= k.[NO].[Cl2]2
V= 4.103.0,3. 0,32
V= 108 Ms-1
Laju Awal serangkaian eksperimen pada
reaksi O2 dan NO
Konsentrasi reaktan awal
(mol/L) Laju awal
Eksperimen
(mol/L.s)
O2 NO
1 1,10 x 10-2 1,30 x 10-2 3,21 x 10-3
2 2,20 x 10-2 1,30 x 10-2 6,40 x 10-3
3 1,10 x 10-2 2,60 x 10-2 12,8 x 10-3
4 3,30 x 10-2 1,30 x 10-2 9,60 x 10-3
5 1,10 x 10-2 3,90 x 10-2 28,8 x 10-3
03 Luas Permukaan

Mana yang lebih luas permukaannya? Perhatikan bahwa luas permukaan tahu
Sepotong tahu utuh atau sepotong utuh lebih kecil dari tahu yang dipotong 4.
tahu dipotong 4?
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya, gula
berukuran butir kasar atau gula
berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula
yang berukuran butir kasar atau yang
berukuran butiran halus ?

39
Luas permukaan mempercepat laju reaksi
karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan
dan semakin besar peluang adanya tumbukan
efektif menghasilkan perubahan.

Semakin luas permukaan zat, semakin kecil


ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran
partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.

40
Ada 2 jenis katalis:
04 Katalis
1. Katalis aktif yaitu katalis yang
• Katalis adalah zat yang ikut terlibat reaksi dan pada
dapat mempercepat laju akhir reaksi terbentuk kembali.
reaksi.
• Katalis terkadang ikut 2. Katalis pasif yaitu katalis
terlibat dalam reaksi tetapi yang tidak ikut bereaksi,
tidak mengalami hanya sebagai media reaksi
perubahan kimiawi yang saja.
permanen, dengan kata lain
pada akhir reaksi katalis Bagaimana katalis bekerja
akan dijumpai kembali
dalam bentuk dan jumlah akan dibahas pada teori
yang sama seperti sebelum tumbukan
reaksi 41
SIFAT ZAT YANG BEREAKSI
Sifat mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya
reaksi.

• Secara umum dinyatakan bahwa:


Reaksi antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat.
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara ion-ion yang muatannya
berlawanan.

Contoh: Ca2+(aq) + CO2−3 (aq) → CaCO3(s)


Reaksi ini berlangsung dengan cepat.

• Reaksi antara senyawa kovalen umumnya berlangsung lambat.


Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungnya reaksi tersebut dibutuhkan energi
untuk memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang terdapat dalam molekul zat yang
bereaksi.

Contoh: CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)


Reaksi ini berjalan lambat reaksinya dapat dipercepat apabila diberi energi
misalnya cahaya matahari.
TEORI KECEPATAN REAKSI
Teori Tumbukan (collision theory)
01 Reaksi yang terjadi adalah hasil dari adanya tumbukan
antar molekul-molekul yang mempunyai tingkat energi
yang tinggi, yang menyebabkan terganggunya gaya
tarik-menarik alami antar molekul-molekul tersebut.

Teori Aktivasi (activation theory)


02 Secara struktural, molekul mempunyai suatu bagian
(gugus) yang bersifat labil. Jika tingkat energi pada gugus
yang labil tersebut ditingkatkan (dengan cara
meningkatkan suhu), maka akan terjadi reaksi dengan
melepas kelebihan energi sehingga bisa diperoleh tingkat
energi baru yang lebih rendah dan stabil. 43
Keadaan Transisi
Persamaan : y = - 2,28x + 101
50 = - 2,28x + 101
- 51 = - 2,28x
x = 22,37

Jadi kadar vitamin C tinggal 50%


ketika waktu sterilisasi 22,37 menit.
Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi
• Kecepatan reaksi bertambah dua atau tiga kalinya tiap kenaikan 10 0C.
• Pengaruh temperatur terhadap laju, dikemukakan oleh Arrhenius,
yaitu :
47

PERSAMAAN ARRHENIUSjuga dapat


dinyatakan dalam bentuk:

Ea 1
ln k = ln k 0 -
R T

Persamaan di atas merupakan persamaan garis lurus (linier),


dengan 1/T sebagai sumbu X dan ln k sebagai sumbu Y.
Dengan demikian, slope dari kurva tersebut adalah – Ea / R.
Bentuk Logaritma

Dimana :
K : konstanta laju reaksi spesifik
A : konstanta, faktor frekuensi
Ea : Energi aktivasi
R : konstanta gas (1,987 kalori/derajat
mol)
T : Temperatur absolut (K)
PENGARUH SUHU TERHADAP
LAJU REAKSI

Persamaan Arrhenius

Ea
k = konstanta laju reaksi
- Ea
-
k 0 = A 0.e RT 0 k = A 0. e RT k0 = faktor frekuensi reaksi
 
- Ea  1 - 1 
R = konstanta gas (1,987 kal/g-mole K)
k
=e R  T T0 
Ea = energi aktivasi, yang
k0 0 0 nilain nilainya dianggap
Ea  1
-
Ea
-
R  T 
konstan pada suatu
k =k . e RT = k .e
kisaran suhu tertentu

Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi


minimum yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi.
Plot k terhadap 1/T
• Log k

Kemiringan
-Ea/2,303R

→ 1/T
• Jika percobaan dilakukan dengan 2 temperatur yang ber beda
yaitu T1 dan T2 sehingga konstanta keseimbangan menjadi k1
Education dan k2 maka :
Plan

dan

Penggabungan ke dua persamaan:


Contoh
• Pada suhu 3000 C,kecepatan reaksi dari siklopropan
Education
Plan k=2,41x10-10 detik-1 ,sedangkan pada suhu 4000 C nilai
k=1,16x10-6 detik-1 .Berapakah nilai Ea da A?
k T
1. 2,41x10-10 300 + 273= 573 K
2. 1,16x10-6 400 + 273=673 K

𝑘1 𝐸𝑎 1 1
log ( ) = ( − )
𝑘2 2,303𝑅 𝑇2 𝑇1
2,41x10−10 𝐸𝑎 1 1
log ( )= ( − ) → Ea =……..?
1,16x10−6 (2,303)(8,314) 673 573
Pada suhu 3000 C
2,71𝑥105 𝑗𝑚𝑜𝑙 −1
Log A = log (2,41x10-10 )+ → A = 1,65x1015 detik-1
2,303𝑥8,314𝑥573
Evaluasi

01 Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula terdapat 5 mol gas NO2.


Gas tersebut mengalami penguraian menurut reaksi :

→ 2 NO(g) +O
2(g) 2(g)
2 NO .

Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan a.Laju
reaksi penguraian gas NO2!
b.Laju pembentukan gas NO!
c.Laju pembentukan gas O2!

02 Diketahui reaksi A + B + C → D. Jika persamaan laju reaksi reaksi tersebut


2 1
v = k.[B] .[C] , berapa kali perubahan laju reaksinya bila konsentrasi
masing-masing komponen pereaksi diperbesar 2 kali semula?
03 Dari percobaan reaksi A+ B → AB, diperoleh data sebagai berikut:
Perc [A] M [B] M V M/s
1 1,3.10-2 2,1.10-2 1,4.10-1
2 6,5.10-3 1,05.10-2 3,5.10-2
3 3,9.10-2 4,2.10-2 8,4.10-1
4 1,3.10-2 1,05.10-2 7.10-2
Tentukan
A. Orde reaksi untuk A dan B
B. Persamaan laju reaksi
C. Harga tetapan laju reaksi
D. Laju reaksi jika konsentrasi A0,026 M dan konsentrasi B 0,021 M
04 Jika laju suatu reaksi meningkat 2 kali lebih cepat setiap kenaikan
suhu 15oC dan pada suhu 30oC lajunya 3.10-3 M/s, berapakah laju
reaksinya pada 105oC?

Dari data berikut :


05 Perc Fe [HCl] M Suhu oC
1 Serbuk 0,1 25
2 Kepingan 0,1 25
3 Serbuk 0,3 50
4 Kepingan 0,1 50
5 Serbuk 0,1 50

Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat
Thank you

Terima Kasih

Vielen Dank

Anda mungkin juga menyukai