(TI22W1205)
TEKNIK INDUSTRI
FA K U LTA S T E K N I K
U N I V E R S I TA S PA S U N D A N B A N D U N G
2023
P o k o k Bahasan
1.Pengertian Kinetika Reaksi
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinetika Reaksi
3.Menentukan Orde Reaksi
4.Penentuan Waktu Paruh
5.Teori Archenius
ORDE REAKSI
Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi-konsentrasi yang
menghasilkan suatu garis lurus.
Persamaan umum kinetika :
= - k A
dA/dt = laju reaksi A
dA m k = konstanta laju reaksi A
[A] = konsentrasi A
dt m = orde reaksi
3
Orde 0 : Orde reaksi (m)=0
Education
Plan
• Laju reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan
A → B
d;A[
- = k[A]0 =k
dt
[A] = -kt + C
න 𝑑 𝐴 = −𝑘 න 𝑑𝑡
[A] = -kt + c
REAKSI ORDE 1
• Reaksi orde 1 adalah reaksi-reaksi yang lajunya berbanding
langsung hanya dengan konsentrasi satu senyawa
A → B
• Hasil eksperimen memberikan harga konsentrasi A pada
berbagai waktu.
• Jika konsentrasi pada t = 0 adalah A0 dan pada t tertentu
konsentrasi A adalah A, maka integrasinya :→
• Hasil eksperimen memberikan harga konsentrasi A pada
ORDE berbagai waktu.
Education
Plan 1 • Jika konsentrasi pada t = 0 adalah A0 dan pada t tertentu
konsentrasi A adalah A, maka integrasinya :
• Grafik reaksi orde 1 plot ln [A] thd t membentuk garis lurus.
ORDE
Education
Plan
1
ln A Intersep : [A0]
Slope : -k
t
• Waktu paruh (t1/2)
• Pada saat t = t1/2 maka A =1/2 A0
Karakteristik dari reaksi orde nol → hubungan linier antara
reaktan atau produk dengan waktu
Slope = - k Slope = k
Konsentrasi A
Konsentrasi A
waktu waktu
t
Waktu paro (t½)
1/2
Education
Plan
Waktu paro (t½) adalah waktu yang
diperlukan oleh inti radioaktif
untuk meluruh hingga aktivitasnya
menjadi setengah aktivitas mula-
mula.
• Infographic Style
Waktu paruh (t1/2)
Waktu kadaluwarsa (t90)
Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi Waktu suatu zatKELEMAHAN
telah terurai sampai
separuhnya. tinggal 90% dari konsentrasi mula-
mula (yaitu terurai 10%)
Untuk orde nol :
Untuk orde nol :
Ao
t1/ 2 = t90 =
0,1 Ao
2ko ko
dA
dt
= - k A 1
Education dA
Plan dt
= - k A
Reaksi
t t
dA
dt = - k A
orde 1 0
t
d A
0
t
A = - k dt
0 0
t
1
A
d A = - kt
0
A
ln t
= - kt
A 0
ln A t = ln A 0 - kt
15
Karakteristik orde 1 :
Slope = - k Slope = k
ln A
ln A
waktu waktu
Orde 1 : ln [A] vs t;garis lurus
• Waktu paruh (t1/2)
• Pada saat t = t1/2 , maka A =1/2 A0
Reaksi Orde Satu
◼ 2 N2O5(g) → 4NO2(g) + O2(g)
◼ C2H5Cl → C2H4 + HCl
◼ Inversi Gula :
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
( Reaksi ini disebut juga reaksi orde kesatu “Pseudo”)
◼ Hidrolisis ester
◼ Reaksi Hidrogenasi etilena dengan katalis Nikel
C2H4 + H2 → C2H6
◼ Peluruhan zat radioaktif
◼ Terbunuhnya m.o oleh desinfektan
CONTOH
• Penguraian termal aseton pada suhu 600oC
merupakan reaksi orde pertama dengan waktu
paruh 80 detik
• Hitunglah nilai konstanta laju reaksi (k)
• Berapa waktu yang diperlukan agar 25% dari
contoh aseton itu terurai
PENYELESAIAN
REAKSI ORDO PERTAMA SEMU
CONTOH
• Reaksi radikal OH- dengan metana di atmosfir mempunyai konstanta
laju reaksi pada suhu 25oC sebesar 6,3 x mol/L detik.
• Reaksinya: OH- (g) + CH4 (g) → H2O (g) + CH3- (g)
1. Tentukan hukum laju reaksi orde pertama semu jika OH- konstan
dan hitunglah k’ jika [OH-] = 1,2 x 106 mol/L
2. Hitunglah waktu paruh metana bila [OH-] = 1,2 x 106 mol/L
Penyelesaian
REAKSI ORDE 2
ORDE • Reaksi dikatakan memiliki orde 2, jika laju reaksi
sebanding dengan kuadrat konsentrasi salah satu
Education
Plan2
pereaksi atau dengan hasil kali konsentrasi dua pereaksi
yang masing-masing dipangkatkan satu
• A + B → produk
1. Jika konsentrasi awal kedua pereaksi sama
1/[A]
→t
Intersep : 1/[A0]
Slope : k
Orde Orde 2 : 1/[A] VS t;garis lurus
Education
Plan 2
d(A) d(B)
Education
Plan − =− = k(A)(B)
dt dt dx
Reaksi
x t
0
(a − x )2
= k dt
0
27
Jika a b W a k t u P a r u h (t1/2)
Waktu yang dibutuhkan untuk
dx
0 (a − x)(b − x) = k 0 dt
x t
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya
29
Menentukan Orde Reaksi
01 02 03
Metode Metode Metode
Substitusi Grafik waktu
paruh
01Metode 02 Metode 03 Metode
Substitusi Grafik waktu paruh
Data yang terkumpul dari hasil Plot data pada grafik Hubungan antara waktu paruh
pengamatan jalannya suatu Untuk orde nol : dengan seluruh konsentrasi
reaksi disubstitusik ke dalam Konsentrasi diplot terhadap jika seluruh reaktan sama :
bentuk integral dari berbagai waktu linear
orde reaksi. Untuk orde pertama : 1
Jika menghasilkan k yang
konstan, maka reaksi dianggap
Log konsentrasi diplot
terhadap waktu linear
t1/ 2 n−1
berjalan sesuai orde tersebut. Untuk orde kedua :
a
1/konsentrasi diplot
n adalah orde reaksi
terhadap waktu linear
Bentuk Integral:Untuk menentukan m & k
Education
Plan
Bentuk Integral:Untuk menentukan m & k
Education
Plan
Waktu
Konsentrasi A (%)
Cara menentukan apakah
suatu reaksi orde 0 atau 1
01 Plot data sumbu y (misal: konsentrasi A) vs sumbu x (waktu) →
regresi linier : y = bx + a → didapatkan juga R2 (koefisien
korelasi).
(Vitamin C (%)
80
60
40 y = -2,28x + 101
R2 = 0,996
20
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Plot Orde 1
4,7
4,6
Ln (Vitamin C)
Tanda negatif (-) atau positif (+) pada slope persamaan menunjukkan,
jika (+) berarti penambahan; jika (-) berarti pengurangan.
Persamaan : y = - 2,28x + 101
50 = - 2,28x + 101
- 51 = - 2,28x
x = 22,37
Ea 1
ln k = ln k 0 -
R T
Dimana :
K : konstanta laju reaksi spesifik
A : konstanta, faktor frekuensi
Ea : Energi aktivasi
R : konstanta gas (1,987 kalori/derajat
mol)
T : Temperatur absolut (K)
PENGARUH SUHU TERHADAP
LAJU REAKSI
Persamaan Arrhenius
Ea
k = konstanta laju reaksi
- Ea
-
k 0 = A 0.e RT 0 k = A 0. e RT k0 = faktor frekuensi reaksi
Ea 1 1 R = konstanta gas (1,987 kal/g-mole K)
k - -
=e R T T0
Ea = energi aktivasi, yang
k0 0 0 nilain nilainya dianggap
Ea 1
-
Ea
-
R T
konstan pada suatu
k =k .e RT = k .e
kisaran suhu tertentu
Kemiringan
-Ea/2,303R
→ 1/T
• Jika percobaan dilakukan dengan 2 temperatur yang ber beda
yaitu T1 dan T2 sehingga konstanta keseimbangan menjadi k1
Education dan k2 maka :
Plan
dan
𝑘1 𝐸𝑎 1 1
log ( ) = ( − )
𝑘2 2,303𝑅 𝑇2 𝑇1
2,41x10−10 𝐸𝑎 1 1
log ( )= ( − ) → Ea =……..?
1,16x10−6 (2,303)(8,314) 673 573
Pada suhu 3000 C
2,71𝑥105 𝑗𝑚𝑜𝑙 −1
Log A = log (2,41x10-10 )+ → A = 1,65x1015 detik-1
2,303𝑥8,314𝑥573
Q10
k2 T2 - T1
Ln = ln Q10
k1 10
Substitusi k 2 k; k1 k 0 ; T2 T; dan T1 T0
dalam persamaan Arrhenius
Ea - 1
k - T T
= e 1 2 1
R
k1
k 2 Ea 1 1
ln = - −
k1 R T2 T1
k2 Ea T1 - T2
ln = -
k1 R T2 T1
Subtitusi persamaan Q10
Ea ln (Q10 )
= T2T1
R 10
Ea 10
Q10 = e R T1T2
Nilai Z
Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
(T2 −T1 )
k2 = k 1 (10) z
k 2 T2 - T1
ln = ln (10)
k1 z
dari persamaan di atas dan persamaan arrhenius :
ln (10) Ea 1
=
R T T
z 2 1
ln (10)
z =
( )
Ea
R
T1T 2
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur
mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C,
dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi
aktivasi, nilai z, dan Q10 !
Jawab :
-1
-1,5
-2 y = -21016x + 61,12
ln k
R2 = 0,999
-2,5
-3
-3,5
-4
-4,5
1/T
Slope = - 21016
Ea 10
Q10 =e R 1 2
T T
Ea 1 ln(10)
ln (Q10 ) =10 𝑧= 𝑇 𝑇
𝐸𝑎/𝑅 1 2
R TT
1 2
ln 10
1 = 323 𝑥 333 = 11,8 𝑜𝐶
= 10 (21016) = 1,95 21016
(323) (333)
Q10 = 7,028
Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet akan mengalami penurunan mutu
aroma selama penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan dilakukan dengan uji
sensoris.
Data skor sensori penyedap rasa tersebut adalah:
7,95
Skor sensoris
y = -0,017x + 7,986
7,9 R² = 0,969
7,85
7,8
7,75
0 2 4 6 8 10 12 14
8,1
Plot Orde 0 Suhu 45 C
Waktu (hari) 8
7,9
y = -0,048x + 8,006
Skor sensoris
7,8
7,7 R² = 0,996
7,6
7,5
7,4
5
4 y = -0,111x + 8,006
3 R² = 0,998
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
2,09 Plot Orde 1 Suhu 40 C
2,08
2,08
Ln skor sensoris
2,07 y = -0,002x + 2,077
R² = 0,971
2,07
2,06
2,06
2,05
2,05
0 2 4 6 8 10 12 14 Plot Orde 1 Suhu 45 C
2,09
Waktu (hari)
2,08
2,07
Ln skor sensoris
2,06
2,05 y = -0,006x + 2,080
2,04 R² = 0,995
2,03
2,02
2,01
2,00
Plot Orde 1 Suhu 50 C 1,99
0 2 4 6 8 10 12 14
2,10
Waktu (hari)
2,05
Ln skor sensoris
y = -0,015x + 2,082
2,00 R² = 0,997
1,95
1,90
1,85
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1.
Nilai k masing-masing suhu :
Plot Arrhenius
0
0,00308 0,0031 0,00312 0,00314 0,00316 0,00318 0,0032
-0,5
-1
-1,5
-2
Ln k
-3,5
-4
-4,5
1 /T
Evaluasi
Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan a.Laju
reaksi penguraian gas NO2!
b.Laju pembentukan gas NO!
c.Laju pembentukan gas O2!
Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat
PENENTUAN PERSAMAAN LAJU
• Mempelajari laju reaksi berarti :
- menentukan pers. Laju
- menentukan tetapan laju
- menentukan orde reaksi
• Pers. laju, tetapan laju dan orde reaksi
merupakan hasil eksperimen.
• Data kinetika pada umumnya berupa informasi
tentang konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
pada berbagai waktu
CARA PENENTUAN PERSAMAAN LAJU
1. Cara Laju Awal
• Laju diukur pada saat awal reaksi untuk berbagai konsentrasi awal pereaksi
• Misal : A + B → Produk
❖ REAKSI ORDE 1
Reaksi orde 1 adalah reaksi-reaksi yang lajunya berbanding langsung hanya
dengan konsentrasi satu senyawa
A → B
𝑑 [𝐴]
Laju Reaksi = V =- = k [A]
𝑑𝑡
Jika eksperimen memberikan harga konsentrasi A pada berbagai waktu.
Jika konsentrasi pada t = 0 adalah A0 dan pada t tertentu konsentrasi A adalah A,
maka integrasinya :
𝐴 𝑑[𝐴] 1
- 𝑡𝐴 = k 0 𝑑𝑡
𝐴
𝐴
- ln = k.t → ln [A] = -k.t + ln [𝐴0 ]
𝐴0
1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI
Terima Kasih
Vielen Dank