TERMODINAMIKA

Kerja Mekanik W = F.ds Energi ∆E = E2 – E1 Kapasitas panas

Kerja Ekspansi W = P.dV kapasitas panas dari 1 mol zat:
Hukum 1 Termodinamika
C = n c=w c '
Kerja Gravitasi W = mgh ∆E = Q – W
∆E = Q Jika W = 0 Hubungan antara Cp dan Cv
Kerja Permukaan W = 𝛾.dA 2
∆E = – W Jika Q = 0 C P −CV =¿ α VT
Kerja Listrik W = 𝜺 dq Entalpi dan Energi β
∆H = ∆E + ∆nRT 𝛂: koefisien ekspansi termal, 𝛽
W =∫ P. dV koefisien kompresi/faktor
untuk jumlah mol reaksi
Kerja total system kompresibilitas.
Ekspansi Adiabatis Reversibel dari
Gas Ideal
R R
CV CV
T 1 . V 1 =T 2 .V 2
γ γ
P1 .V 1=P 2 . V 2
CP
γ=
CV
Laju Reaksi Reaksi Orde Satu :
o
Setiap kenaikan 10 C, maka laju A  Produk
mengalami kenaikan 2 kali semula, d[A] d[A]
1
t −t
- =k [ A ] =k [ A]
[ A] = -k.dt
0

dirumuskan: V =V .2 10 dt
t 0
m n Waktu paruh (t1/2) reaksi orde satu:
Rumus laju reaksi: v = k [A] [B]
Energi aktivasi: k = A e−E a/RT

ln k = ( )( )
−E a 1
R T
+ ln A
1
Jika ln k diplot terhadap T maka
akan didapat garis lurus dengan
−Ea
nilai tangensial ISOTERM FREUNDLICH
Reaksi Orde Dua: R
K dan n = konstanta
f
1
l og q e=log K f + log C e
n
log (q ) sumbu y dan log C sumbu x. Grafik
Waktu paruh (t1/2) reaksi orde satu: e e
yang diperoleh adalah garis linear dengan
slope = 1/n dan intercept = log 𝐾
f
ISOTERM LANGMUIR

Ce 1 1
= C +
q e qm e K L . qm
KL konstanta Langmuir (l/mg) dan qm
kapasitas adsorpsi.
Kesetimbangan asosiasi/pembentukan. Konstanta tekanan (Kp) Pada reaksi
Contoh: N2O4(g) ⇌ 2NO(g) berikut, konstanta tekanannya adalah:
Derajat dissosiasi (𝛂) 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)
❑ 2
jumlah zat terdissosiasi ( PSO3 )
α= K p=
jumlah zat awal ¿¿
Konstanta konsentrasi (Kc)
Contoh: Pada reaksi berikut, konstanta
konsentrasinya:
2+ 2-
BaSO4(s) ⇌ Ba (aq) + SO4 (aq)
K c =¿ ¿ = ¿
Contoh:

Dimana:
Q = panas total yg diserap
W = kerja
∆E = perubahan energy
n = jumlah mol
w = berat zat
c = kapasitas panas molar
c’= kapasitas panas spesifik
Q = untuk menaikkan temperature zat
sebesar ∆T derajat.
V = laju reaksi pada suhu t
t
V = laju reaksi pada suhu awal (t )
0 0
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi A
n = orde reaksi B
A = konstanta arhenius
Ea = energi aktivasi
T = suhu
R = tetapan gas
k = tetapan laju reaksi