Anda di halaman 1dari 15

Nama: Vira Annisa Indriani

NPM: 1706038286

The hydrolysis of triglyceride to glycerol may be described by a sequenced of irreversible


pseudo first order steps.
k1 k2 k3
T → D→ M → G
where k1, k2, k3 correspond to the pseudo first order rate constants for the hydrolysis of triolein,
diolein, and monoolein, respectively.
1. Please write the reaction rate equation for each component (dCT/dt, dCD/dt, dCM/dt, dCG/dt)
(score 25)
2. The analytical solution of the reaction rate equations of component T, D and M in question
no 1. were given as follows:
C T =C T0 exp (−k 1 t ) (Pers 1)

k 1 CT0 (Pers 2)
C D= × [ exp (−k 1 t ) −exp (−k 2 t ) ]
k 2−k 1

k 1 k 2 C T0 (Pers 3)
CM= × [ ( k 3−k 2 ) exp ( −k 1 t ) + ( k 1−k 3 ) exp (−k 2 t ) + ( k 2 −k 1 ) exp (−k 3 t ) ]
( k 1−k 2 ) ( k 2−k 3 ) ( k 3−k 1)

The data obtained from the HPLC analysis of the reaction mixture are represented as a function
of time as listed in Table 1 and were fitted to the equation (1)-(3).
a. Estimate the values of the rate constants k1 (score 15), k2 (score 15), k3 (score 15)
b. draw the line with the values of k obtained in 2.a, and simulate if the k1 become half and
double, draw the line in the same graph. (15)
c. If you want to produce the highest yield of D, how long the reaction time you need for
each value of k1 in 2.b (15)
Table 1 HPLC analysis of the reaction mixture
Time [h] CT [mol m-3] CD [mol m-3] CM [mol m-3]
0 200 0 0
4 44 72 80
8 16 36 124
12 4 12 125
16 1 4 116
24 0.02 1 86
JAWABAN:
1. Please write the reaction rate equation for each component (dCT/dt, dCD/dt, dCM/dt, dCG/dt)
Penyelesaian:
Pada soal diketahui reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
k1 k2 k3
T → D→ M → G
Maka, persamaan laju reaksi untuk setiap komponennya adalah sebagai berikut:
 Laju reaksi T
dC T
=r T =−k 1 C T
dt
 Laju reaksi D
Komponen D terkait dengan dua reaksi yaitu:
k1
(reaksi 1)
T→D
k2
(reaksi 2)
D→M
Maka, persamaan laju reaksinya adalah:
dC D
=r D total
dt
Dimana:
r D total=r D reaksi 1+r D reaksi 2
r D total =k 1 C T −k 2 C D
Maka diperoleh:
dC D
=r D total =k 1 C T −k 2 C D
dt

 Laju reaksi M
Komponen M terkait dengan dua reaksi yaitu:
k2
(reaksi 2)
D→M
k3
(reaksi 3)
M →G
Maka, persamaan laju reaksinya adalah:
dC M
=r M total
dt
Dimana:
r M total =r M reaksi 2 +r M reaksi 3
r M total=k 2 C D −k 3 C M
Maka diperoleh:
dC M
=r M total=k 2 C D −k 3 C M
dt
 Laju reaksi G
dC G
=r G =k 3 C M
dt

2.a. Estimate the values of the rate constants k1 (score 15), k2 (score 15), k3 (score 15)
Penyelesaian:
Untuk dapat menyelesaikan pertanyaan no 2, dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan 1, 2, dan 3 yang terdapat pada soal dan dengan menggunakan data yang tersedia
di tabel. Berikut adalah penjelasannya:
 Menghitung k1
Persamaan yang digunakan untuk menghitung k1 adalah persamaan (1). Berikut
persamaannya:
C T =C T0 exp (−k 1 t ) (Pers 1)

Lalu, persamaan 1 diubah bentuknya menjadi persamaan 4 di bawah ini dimana nilai
C T0 = 200 (nilai C Tpada kondisi t = 0).

( )
CT (Pers 4)
ln =−k 1 t
200
Kita tahu bahwa persamaan 4 menyerupai persamaan garis lurus y = mx + c.
Sehingga, yang harus kita lakukan adalah pertama-tama membuat grafik antara x dan
y dimana nilai x nya adalah t dan nilai y nya adalah ln C T . Berikut saya tuliskan
tabelnya:
t
ln
CT
200( )
0 0
4 -1.514127733
8 -2.525728644
12 -3.912023005
16 -5.298317367
24 -9.210340372
Lalu, kita plot grafiknya dan dihasilkan sebagai berikut:
t vs ln(CT/200)
0
-1 0 5 10
f(x) = − 0.373523572284345 15 20
x + 0.240828584217948 25 30
-2 R² = 0.986521603993863
-3

ln(CT/200)
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
t

Maka, dari grafik di atas diperoleh persamaan garis:


y=−0.3735 x +0.2408
Dimana x = t dan y = ln C T . Sehingga:

ln
CT
200 ( )
=−0.3735 t +0.2408

Maka, dari definisi persamaan 4 yaitu ln


CT
200 ( )
=−k 1 t , kita peroleh hasil bahwa:

−k 1 t=−0.3735 t
k 1=0.3735
Sehingga, kita dapatkan nilai konstanta laju reaksi k 1 adalah sebesar 0.3735 h-1.

 Menghitung k2
Persamaan yang digunakan untuk menghitung k2 adalah persamaan (2). Berikut
persamaannya:
k 1 C T0
CD= × [ exp (−k 1 t ) −exp (−k 2 t ) ] (Pers 2)
k 2−k 1

Nilai k1 yang sudah diperoleh pada bagian sebelumnya disubstitusi ke persamaan 2,


dan akhirnya didapatkan persamaan 5.
0.3735(200)
CD= × [ exp (−0.3735t )−exp (−k 2 t ) ]
k 2−0.3735

74.7
k 2−0.3735 [
CD= × exp (−0.3735 t )−exp (−k 2 t ) ] (Pers 5)

Persamaan 5 kemudian diselesaikan untuk mencari nilai k 2 dengan menggunakan data


t dan C D yang terdapat pada tabel di soal. Cara mencari nilai k 2 adalah dengan
menggunakan regresi di polimath yaitu menggunakan regresi non linear. Berikut
adalah hasilnya dengan menggunakan polymath.

Maka, dari perhitungan di atas didapatkan bahwa nilaik 2 adalah sebesar 0.33586 h-1.

 Menghitung k3
Persamaan yang digunakan untuk menghitung k3 adalah persamaan (3). Berikut
persamaannya:
k 1 k 2 C T0
CM= × [ ( k 3−k 2 ) exp ( −k 1 t ) +¿
( k 1−k 2 ) ( k 2−k 3 ) ( k 3−k 1) (Pers 3)

( k 1−k 3 ) exp (−k 2 t ) + ( k 2−k 1 ) exp (−k 3 t ) ]


Nilai k1 dan k2 yang sudah diperoleh pada bagian sebelumnya disubstitusi ke
persamaan 3, dan akhirnya didapatkan persamaan 6.
k 1 k 2 C T0
CM= × [ ( k 3−k 2 ) exp ( −k 1 t ) +¿
( k 1−k 2 ) ( k 2−k 3 ) ( k 3−k 1)
( k 1−k 3 ) exp (−k 2 t ) + ( k 2−k 1 ) exp (−k 3 t ) ]

( 0.3735 ) (0.33586)(200)
CM= × [ ( k 3−0.33586 ) exp (−0.3735 t ) + ¿
( 0.3735−0.33586 ) ( 0.33586−k 3 ) ( k 3 −0.3735 )
( 0.3735−k 3 ) exp (−0.33586 t ) + ( 0.33586−0.3735 ) exp (−k 3 t ) ]
(Pers 6)
25.0887
CM= × [ ( k 3−0.33586 ) exp (−0.3735 t ) +¿
( 0.03764 ) ( 0.33586−k 3 )( k 3−0.3735 ) (Pers 6)

( 0.3735−k 3 ) exp (−0.33586 t ) + (−0.03764 ) exp (−k 3 t ) ]

Persamaan 6 kemudian diselesaikan untuk mencari nilai k 3 dengan menggunakan data


t dan C M yang terdapat pada tabel di soal. Cara mencari nilai k 3 adalah dengan
menggunakan regresi di polimath yaitu menggunakan regresi non linear. Berikut
adalah hasilnya dengan menggunakan polymath.
Maka, dari perhitungan di atas didapatkan bahwa nilai k 3 adalah sebesar 0.0499 h-1.

2.b. Draw the line with the values of k obtained in 2.a, and simulate if the k1 become half and
double, draw the line in the same graph. (15)
Penyelesaian:
Grafik yang akan saya buat di bawah ini yaitu terdiri dari empat buah grafik konsentrasi
vs waktu. Setiap gambar akan menunjukan 3 buah grafik dengan nilai k1 yang berubah dari
waktu t = 0 hingga t = 30. Berikut adalah hasilnya:
 Grafik C T vs t
Untuk dapat membuat grafik C T vs t diperlukan persamaan (1). Akan digunakan nilai C T0 =
200 mol m-3.
C T =C T0 exp (−k 1 t ) (Pers 1)

Nilai k 1 dari hasil perhitungan sebelumnya adalah sebesar 0.3735 h -1. Nantinya akan dibuat
perhitungan juga untuk nilai k 1 yang setengah kalinya yaitu 0.18675 h -1 dan nilai k 1 yang dua
kalinya yaitu 0.747 h-1. Berikut adalah tabelnya:
CT [mol m-3] CT [mol m-3] (k1 CT [mol m-3] (k1
Time [h]
(k1 normal) setengahnya) dua kalinya)

0 200 200 200


3 65.2233391 114.2132559 21.27041982
6 21.2704198 65.2233391 2.262153796
9 6.93663902 37.24684959 0.240584805
12 2.2621538 21.27041982 0.025586699
15 0.73772612 12.14681951 0.002721199
18 0.2405848 6.936639023 0.000289405
21 0.07845872 3.961280639 3.07789E-05
24 0.0255867 2.262153796 3.2734E-06
27 0.00834425 1.291839752 3.48133E-07
30 0.0027212 0.737726121 3.70246E-08

Berikut adalah hasil dari plot grafiknya:

Grafik CT vs t
250

200

Dengan nilai k1 biasa


150
Dengan nilai k1 seten-
gahnya
CT

100
Dengan nilai k1 dua kalinya

50

0
0 5 10 15 20 25 30 35
t

 Grafik C D
Untuk dapat membuat grafik C D vs t diperlukan persamaan (2). Akan digunakan nilai C T0 =
200 mol m-3.
k 1 CT0
C D= × [ exp (−k 1 t ) −exp (−k 2 t ) ] (Pers 2)
k 2−k 1

Nilai k 1 dari hasil perhitungan sebelumnya adalah sebesar 0.3735 h -1. Nantinya akan dibuat
perhitungan juga untuk nilai k 1 yang setengah kalinya yaitu 0.18675 h -1 dan nilai k 1 yang dua
kalinya yaitu 0.747 h-1. Pada persamaan 2 juga dibutuhkan nilai k 2 yang mana besarnya dari
bagian sebelumnya adalah sebesar 0.33586 h-1. Berikut adalah tabelnya:

Time CD [mol m-3] CD [mol m-3] CD [mol m-3]


[h] (k1 normal) (k1 setengahnya) (k1 dua kalinya)

0 0 0 0
3 77.36880111 51.59134949 94.02430815
6 53.47871976 48.29815687 44.32809442
9 27.7534929 34.45852785 17.24773908
12 12.81623791 22.18893489 6.410278766
15 5.55432777 13.58806077 2.352430975
18 2.313278088 8.094374835 0.86015527
21 0.93764999 4.744620885 0.314179998
24 0.372688663 2.754107067 0.114722045
27 0.145967235 1.589066338 0.041886725
30 0.056520773 0.913409216 0.015293068
Berikut adalah hasil dari plot grafiknya:

Grafik CD vs t
100
90
80
Dengan nilai k1 biasa
70
60
Dengan nilai k1 seten-
50 gahnya
CD

40
30 Dengan nilai k1 dua kalinya
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
t

 Grafik C M
Untuk dapat membuat grafik C M vs t diperlukan persamaan (3). Akan digunakan nilai C T0 =
200 mol m-3.
k 1 k 2 C T0
CM= × [ ( k 3−k 2 ) exp ( −k 1 t ) +¿ (Pers 3)
( k 1−k 2 ) ( k 2−k 3 ) ( k 3−k 1)
( k 1−k 3 ) exp (−k 2 t ) + ( k 2−k 1 ) exp (−k 3 t ) ]
Nilai k 1 dari hasil perhitungan sebelumnya adalah sebesar 0.3735 h -1. Nantinya akan dibuat
perhitungan juga untuk nilai k 1 yang setengah kalinya yaitu 0.18675 h -1 dan nilai k 1 yang dua
kalinya yaitu 0.747 h-1. Pada persamaan 3 juga dibutuhkan nilai k 2 yang mana besarnya dari
bagian sebelumnya adalah sebesar 0.33586 h-1 dan nilai k 3 yang mana besarnya dari bagian
sebelumnya adalah sebesar 0.04991 h-1. Berikut adalah tabelnya:
CM [mol m-3] CM [mol m-3] CM [mol m-3]
Time [h]
(k1 normal) (k1 setengahnya) (k1 dua kalinya)
0 0 5.96762E-14 -3.3988E-14
3 54.13913993 32.3335864 79.5146405
6 109.3239736 76.34749439 131.6713121
9 131.0234701 104.4025604 140.0754606
12 130.8433323 115.9732793 130.7360806
15 120.7237154 116.2064521 116.2984899
18 107.3695449 109.9232227 101.4963793
21 93.8503913 100.4720438 87.88270449
24 81.36627068 89.90335388 75.84416507
27 70.27493599 79.37048181 65.36360961
30 60.58932674 69.46701171 56.29812735
Berikut adalah hasil dari plot grafiknya:

Grafik CM vs t
160

140

120

100

80
CM

60
Dengan nilai k1 biasa
40
Dengan nilai k1 setengahnya
20
Dengan nilai k1 dua kalinya
0
0 5 10 15 20 25 30 35
t

 Grafik C G
Untuk dapat membuat grafik C G vs t digunakan persamaan laju reaksi C G yaitu sebagai
berikut:
dC G
=k 3 C M
dt
Persamaan laju reaksi di atas disubstitusi oleh C M dari persamaan 3 hingga menghasilkan
persamaan di bawah ini:

(Pers 7)
dC G
=k 3 C M
dt
dC G k 3 k 1 k 2 C T0
= × [ ( k 3−k 2 ) exp (−k 1 t ) +¿
dt ( k 1−k 2 )( k 2−k 3 )( k 3−k 1 )
( k 1−k 3 ) exp (−k 2 t ) + ( k 2−k 1 ) exp (−k 3 t ) ]

Dimana nilai C T 0 = 0 karena merupakan produk dan nilai k 2dan k 3 seperti bagian sebelumnya
serta k 1yang diubah-ubah. Dengan menggunakan persamaan di polymath yaitu berikut:

Pada persamaan polymath di atas, nilai k1a = k1 biasa = 0.3735, k1b = ½ k1 = 0.18675, dan k1c
= 2k1 == 0.747. Dari perhitungan di atas didapatkan grafik sebagai berikut:
Atau jika dibuat dengan Excel adalah sebagai berikut:
160 Grafik CG vs t
140

120

100

80
CG

60

40 Dengan k1 biasa
Dengan k1 setengahnya
20
Dengan k1 dua kalinya
0
0 5 10 15 20 25 30 35
t

2.c. If you want to produce the highest yield of D, how long the reaction time you need for each
value of k1 in 2.b (15)
Penyelesaian:
Pada gambar grafik konsentrasi D vs waktu pada bagian sebelumnya kita bisa lihat bahwa
terdapat suatu titik dimana konsentrasi D yang dihasilkan akan mencapai titk minimumnya
seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.

Grafik CD vs t
100
90
80
Dengan nilai k1 biasa
70
60
Dengan nilai k1 seten-
50 gahnya
CD

40
30 Dengan nilai k1 dua kalinya
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
t

Pada soal ini kita diminta untuk mencari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan yield D yang terbesar. Untuk dapat menemukan titik maksimum konsentrasi D,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menurunkan persamaan C D yaitu persamaan 2 dan
menetapkan besarnya sama dengan 0. Berikut adalah perhitungannya.
k 1 C T0
CD= × [ exp (−k 1 t ) −exp (−k 2 t ) ]
k 2−k 1

Lalu persamaan 2 diturunkan di jadikan sama dengan 0.


d C D k 1 C T0
= ׿
dt k 2−k 1

dC D k 1 C T0
= × [−k 1 exp (−k 1 t )+ k 2 exp (−k 2 t ) ]=0 (Pers 8)
dt k 2 −k 1

Kemudian persamaan 8 diubah hingga kita dapat mencari rumus t nya. Berikut perhitungannya:

k 1 C T0
× [−k 1 exp ( −k 1 t ) + k 2 exp ( −k 2 t ) ]=0
k 2−k 1
[−k 1 exp (−k 1 t ) + k 2 exp (−k 2 t ) ] =0
k 2 exp (−k 2 t )=k 1 exp ( −k 1 t )
ln ( k 2 exp ( −k 2 t ) ) =ln ⁡(k ¿ ¿1 exp (−k 1 t ) )¿
ln k 2−k 2 t=ln k 1 −k 1 t
ln k 2−ln k 1 =k 2 t−k 1 t
ln k 2−ln k 1 =t(k ¿ ¿ 2−k 1) ¿
ln k 2−ln k 1 (Pers 9)
t=
k 2−k 1
Maka, persamaan 9 dapat digunakan untuk mencari waktu untuk mencapai konsentrasi D
maksimum.
 Untuk k1 biasa (k1 = 0.3735 h-1) dan k2 = 0.33586 h-1
Maka, waktu yang dibutuhkan jika nilai k1 biasa adalah sebagai berikut:
ln k 2−ln k 1
t=
k 2−k 1
ln 0.33586−ln 0.3735
t= =2.822 h
0.33586−0.3735

 Untuk k1 setengah kalinya (k1 = 0.18675 h-1) dan k2 = 0.33586 h-1


Maka, waktu yang dibutuhkan jika nilai k1 biasa adalah sebagai berikut:
ln k 2−ln k 1
t=
k 2−k 1
ln 0.33586−ln 0.18675
t= =3.936 h
0.33586−0.18675
 Untuk k1 dua kalinya (k1 = 0.747 h-1) dan k2 = 0.33586 h-1
Maka, waktu yang dibutuhkan jika nilai k1 biasa adalah sebagai berikut:
ln k 2−ln k 1
t=
k 2−k 1
ln 0.33586−ln 0.747
t= =1.944 h
0.33586−0.747

Maka, dari hasil perhitungan dapat kita ketahui bahwa untuk semua nilai k 1 yang berbeda, yang
paling cepat untuk mencapai konsentrasi D maksimum adalah nilai k 1 yang paling besar yaitu
nilai k1 yang dua kalinya dari nilai k 1 biasa. Hal tersebut karena jika nilai konstanta laju
reaksinya (k1) semakin besar, maka reaksi akan berjalan semakin cepat dan juga semakin cepat
dalam pembentukan D nya.

Anda mungkin juga menyukai