KIMFIS/JTK UNSYIAH
•DEFINISI KINETIKA KIMIA
• KINETIKA KIMIA
Untuk crosscheck :
(a). 3.55x10 −28 cm 3molekul −1s −1
(b). 1.12x10 −2 dm 3mol −1s −1
(c). 7.525 x10 9 dm 3mol −1s −1
•Reaksi orde Nol & orde satu
Re aksi orde nol :
A→P
dCA
Maka Laju, rA = − = k.C 0A = k ... (1).
dt
C t
dCA A
− = k, integrasikan; − ∫ dCA = k ∫ dt
dt CA0 t0 =0
• 2). Suatu reaksi 25% sempurna dalam 25 menit .Jika kinetika mengikuti
orde 1, berapakah konsentrasi pd akhir 50 menit setelah itu?
Ambil konsentrasi mula-mula 2x104 mol.dm-3
(untuk crosscheck, CA setelah 75 menit = 0.846 mol/dm3)
1
• 3). Suatu reaksi fasa gas sebagai berikut: N 2O5 → 2NO 2 + O2
2
merupakan reaksi orde pertama. Konstanta lanju reaksi pada 337.6 K
adalah 5.12 x 10-3. det-1. Jika tekanan parsial N2O5 sebesar 0,5 atam
pada waktu t = 0. Tentukanlah tekanan parsial N2O5 pada t = 60 detik?
•Reaksi orde 2 dan 3
• Reaksi orde 2, kasus 1:
Reaksi orde 2:
kasus 1, dimana 2 A → P
dCA
rA = − = k.C 2A = kCA2 ... (5).
dt
dC 1 1
− 2A = k.dt , integrasikan ⇔ = + kt ... (6)
CA CA CA0
dimana CA0 konsentrasi reaktant pd t = 0
kasus 2, dim ana aA + bB → P
a ≠ b dan CA0 ≠ CB0 , maka :
1 dCA 1 dCB
rA = − =− = k[CA ][CB ] ... (7)
a dt b dt
Integrasikan :
1 % (C )(C ) (
ln '' B0 A
** = kt ... (8)
bCA0 − aCB0 & (CB )(CA0 ) )
jika a = b = 1, pers (8) menjadi :
1 % (C )(C ) (
ln '' B0 A
** = kt ... (9)
CA0 − CB0 (C
& B )(C )
A0 )
Reaksi orde 3: •Kinetika Reaksi orde 3
kasus 1: laju berbanding lurus dgn konsentrasi reaktant:
3R → P
dC
rR = − R = k.C 3R ... (10).
dt
1$ 1 1 '
integrasikan ⇔ k = & 2
− 2
) ... (11)
2t &%[CR ] [CR0 ] )(
kasus 2, dimana laju sebanding dgn kuadrat konsentrasi
reaktan satu dan kuadrat konsentrasi reaktant 2
d[CR 2 ]
rR = − = k[CR1 ]2 [CR 2 ] ... (12)
dt
Integrasikan :
1 $ 1 1 ' 1 [R 1 ][R2 ]0
& − )+ 2
ln = kt ... (13)
[ R2 ]0 − [ R1 ]0 %[R1 ] [R1 ]0 ( ([ R2 ]0 − [ R1 ]0 ) [R 1 ]0 [R2 ]
Kasus 3: Laju sebanding dengan hasil kali konsentrasi dari
3 reaktan:
d[CR1 ]
rR = − = k[CR1 ][CR 2 ][CR3 ] ... (14)
dt
•Reaksi Pseudo molekular (Orde Semu)
• Banyak reaksi-reaksi bimolekuler atau
termolekuler, tetapi sejatinya reaksi tsb tingkat
satu, misalnya:
• COS + H2O CO2 + H2S
• Dimana reaksi ini tingkat satu terhadap COS dan
tingkat nol terhadap H2O
• Ini disebabkan karena H2O sangat banyak
hingga tdk berpengaruh pada laju reaksi:
COS + H 2O → CO2 + H 2 S
2
konsentrasi mula , t = 0 : a b → 0 0
konsentrasi waktu, t = t : (a − x) (b − x)
karena air sangat banyak, b >> , maka b − x = b
dx
sehingga : − = k2 (a − x)b = k2 b(a − x)
dt
dx
− = k(a − x) ⇔
dt
1 a
−Ln(a − x) = −kt ⇔ k = ln
t a−x
2.303 a
atau k = k2 .b = log
t a−x
1
Waktu paruh (t )
2
adalah waktu yg dibutuhkan bila separuh konsentrasi
dari suatu reaktant digunakan. Waktu paruh dpt ditentukan
dgn tepat jika hanya satu reaktant saja yg terlibat
1 2 n−1 −1
dimana t =
2 n −1[C]0 n−1 k
Untuk n = 1 ,
1 0.69
t =
2 k
•REAKSI FASE GAS
• Pada reaksi yang melibatkan fase gas pada reaktan dan
produknya, maka laju reaksi didasarkan pada
perubahan tekanan gas total.
Contoh:
dekomposisi etana pada suhu 856 K untuk reaksi orde 1
C2H6 (g) C2H4 (g) + H2 (g)
Jika tekanan mula-mula = Po
Penurunan tekanan = y
Tekanan parsial masing-masing komponen:
C2H6 = Po - y C 2H 4 = y H2 = y
Tekanan total, P = Po + y y = P - Po maka tekanan
parsial C2H6 = 2Po - P
menjadi
2,303 ⎛ T∞ − To ⎞
k= log⎜⎜ ⎟⎟
t ⎝ To − Tt ⎠
1⎛ x ⎞ 1 ⎛ κo − κt ⎞
k= ⎜ ⎟ k = ⎜⎜ ⎟⎟
at ⎝ a − x ⎠ at ⎝ κ t − κ ∞ ⎠
⎛ xe ⎞
kt = 2,303 log⎜⎜ ⎟⎟ xe proposional dengan α0 - α∞
xe – x proposional dengan αt - α∞
⎝ xe − x ⎠
Maka
⎛ α0 − α∞ ⎞ kt
kt = 2,303 log⎜⎜ ⎟⎟ log(α t − α ∞ ) = log(α 0 − α ∞ ) −
⎝ αt − α∞ ⎠ 2,303
•Metode Spektrofotometri
• Pengukuran berdasarkan pada absorbansi dari reaktan dan
atau produknya
• Jika hanya reaktan saja yang menyerap cahaya pada panjang
gelombang yang digunakan, maka untuk reaksi orde 1 berlaku
⎛ a ⎞ ⎛ A0 ⎞
kt = 2,303 log⎜ ⎟ = 2,303 log⎜⎜ ⎟⎟
⎝a−x⎠ ⎝ At ⎠
vJika reaktan dan produk sama-sama dapat menyerap
cahaya, maka berlaku
⎛ a ⎞ ⎛ A0 − A∞ ⎞
kt = 2,303 log⎜ ⎟ = 2,303 log⎜⎜ ⎟⎟
⎝a−x⎠ ⎝ At − A∞ ⎠
kt
( ) ( )
log At − A∞ = log A0 − A∞ −
2,303
kt
log[A] = log[A]o −
2,303
dx
dt
=k kt = x
Reaksi orde satu
dx a
= k (a − x ) kt = ln
dt (a − x )
•Hukum Laju Reaksi
dx x
= k (a − x )
2 kt =
dt a(a − x )
dx 1 b(a − x )
= k (a − x )(b − x ) kt = ln
dt a − b a(b − x )
Reaksi orde tiga
1 1
dx 3 kt = − 2
= k (a − x ) 2
2(a − x ) 2a
dt
•Penentuan persamaan laju reaksi
dengan metode laju reaksi awal
Reaksi 2H 2 (g) + 2NO(g) → 2H 2O(g) + N 2 (g)
SYARAT TERJADINYA REAKSI KIMIA
(TEORI TUMBUKAN)
Reaksi hanya dapat berlangsung jika molekul-molekul
reaktan saling bertumbukan.
Tidak setiap tumbukan akan menghasilkan reaksi. Hanya
tumbukan yang efektif saja yang akan menghasilkan
reaksi.
Tumbukan yang efektif terjadi Jika tersedia jumlah energi yang
cukup dan orientasi (atau posisi) yang tepat untuk
memutuskan atau memecahkan ikatan dan membentuk ikatan
kimia yang baru.
Efektif:
Ø arah yang tepat (orientasi)
Ø energi tumbukan > Ea
Tumbukan Efektif
Kriteria energi untuk tumbukan efektif adalah
memiliki energi cukup atau minimal sama dengan
energi aktivasi (pengaktifan / Ea).
Sedangkan kriteria posisi tumbukan memiliki posisi
tumbukan yang menguntungkan untuk
terbentuknya suatu produk.
Energi
Aktivasi dengan katalis
Produk
∆H = (+)
Reaktan
Reaksi endoterm
Energi aktivasi tanpa katalis
Reaktan ∆H = (-)
Produk
Reaksi eksoterm
Reaction Profile
39
40
Energi aktivasi tinggi, panas
reaksi rendah
41
PENENTUAN LAJU REAKSI
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan,
yaitu dengan mengukur banyaknya pereaksi
yang dihabiskan atau banyaknya produk
yang dihasilkan pada selang waktu tertentu.
Contoh :
Laju reaksi antara Mg dengan HCl dapat
ditentukan dengan mengukur jumlah salah
satu produknya, yaitu gas hydrogen
waktu (detik)
Volum H2 Y
45
40
35
30
25
20 Y
15
10
5
0 Waktu (detik)
0 2 4 6 8
Keterangan:
•Pada 10 detik pertama dihasilkan 14 mL gas H2,
jadi laju reaksi pada 10 detik pertama adalah 1,4
mL hydrogen perdetik.
Laju
produksi O2
berkurang
Hasil
ekperimen
49
Laju reaksi rata-rata
Kita dapat menghitung laju reaksi rata-rata
pembentukan oksigen selang waktu tertentu
53
•Laju vs Konsentrasi
• Kita dapat mengembangkan
secara kuantitatif hubungan
antara konsentrasi dengan laju
reaksi
• Dengan mencari tangensial dari
kurva [N2O5], kita dapat
mengukur laju reaksi
• Sesuai dengan data dapat
diketahui bahwa laju raksi
berbanding lurus dengan
konstanta laju reaksi
• Laju = k [N2O5]
• Sehingga kita dapat menghitung
nilai k untuk tiap nilai laju reaksi
54
•Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Orde 0
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Konsentrasi
•Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
orde 1
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Konsentrasi
•Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Orde 2
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Konsentrasi
•FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
• Konsentrasi
• Suhu
• Tekanan
• Luas permukaan
• Katalis
•Faktor Luas Permukaan
Bagaimana pengaruh luas permukaan bidang
sentuh terhadap laju reaksi .....?
1 Lempeng 1M 60
2 Butiran 1M 40
3 Serbuk 1M 20
•Faktor Katalis