1 d A 1 d B 1 d P 1 d Q
... k A B
l m
a dt b dt p dt q dt
Di mana:
a, b, ..., p, q, ... adalah koefisien-koefisien stoikiometris dari reaktan dan
produk
l, m, ... adalah orde dari reaksi terhadap A, B, …
LAJU REAKSI 11/18/2019 |4
Konstanta Laju
Konstanta laju didefinisikan sebagai laju reaksi bila konsentrasi dari masing-masing
jenis adalah satu. Satuannya tergantung pada orde reaksi.
Reaksi Dasar
Tiap reaksi yang merupakan proses satu tahap disebut reaksi dasar, misalnya:
H + Cl2 HCl + Cl
NO + N2O5 3 NO2
Reaksi Kompleks
Suatu kumpulan dari reaksi-reaksi dasar yang memberikan produk yang diperlukan
atau menguraikan mekanisme suatu reaksi disebut reaksi kompleks, misalnya:
2 N2O5 4 NO2 + O2
Dapat ditulis dalam batasan-batasan reaksi dasar sebagai:
N2O5 NO2 + NO3
NO2 + NO3 N2O5
NO2 + NO3 NO2 + O2 + NO
NO + N2O5 3 NO2
MOLEKULARITAS DAN LAJU REAKSI 11/18/2019 |5
Molekularitas
Banyaknya molekul yang diambil bagian dalam suatu tahap dasar dikenal sebagai
molekularitas. Orde dan molekularitas dari suatu tahap dasar adalah sama. Tetapi
untuk reaksi kompleks ini mungkin tidak demikian, misalnya molekularitas dari
masing-masing reaksi dasar mempunyai molekularitas dua dan itu juga
merupakan suatu reaksi kompleks tetapi ordenya satu.
Orde Reaksi
Orde dari suatu reaksi menggambarkan bentuk matematik di mana hasil
percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara
eksperimen dan hanya dapat diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui
ke seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari eksponen untuk
masing-masing reaktan sedangkan harga eksponen untuk masing-masing reaktan
dikenal sebagai orde reaksi untuk komponen itu.
CONTOH SOAL 11/18/2019 |6
Penyelesaian:
Banyaknya molekul dalam reaksi (a) adalah dua sehingga molekularitas
adalah dua atau bimolekular. Demikian pula reaksi (b), (c) dan (d) berturut-
turut adalah bimolekular, termolekular dan unimolekular.
REAKSI-REAKSI ORDE NOL 11/18/2019 |7
Reaksi-reaksi orde nol adalah reaksi-reaksi yang lajunya dapat ditulis sebagai:
dA
k
dt
Di mana k adalah konstanta laju orde nol. Persamaan diferensial di atas
dapat diintegrasikan dengan kondisi-kondisi awal, t = 0, [A] = [A]0
A A 0 kt Atau A 0 A
k
t
Persamaan di atas juga menyatakan bahwa laju reaksi orde nol tidak
tergantung pada konsentrasi reaktan.
CONTOH SOAL 11/18/2019 |8
Penyelesaian:
Separuh dari [A]0 dipakai dalam 10 menit, jadi k adalah:
k
1 12 10 mol.dm
3 3
50mol.dm 3 .menit 1
10menit
Sekarang 5 menit selanjutnya, yaitu sesudah 15 menit:
[A] = [1 x 103 - 50 x 15] mol.dm-3 = 250 mol.dm-3
REAKSI-REAKSI ORDE I 11/18/2019 |9
Emisi fosforescensi dari Aseton-d6 (0,05 M) dalam Asetonitril pada 20oC diukur pada 450
mm. Hitung konstanta laju untuk emisi dari data berikut.
t (μs) 20 32 40 60 80 100 120 140
Intensitas (I) 5,5 4,6 4,0 2,9 2,1 1,5 1,05 0,75
log I 0,74 0,66 0,60 0,46 0,33 0,18 0,025 0,12
Penyelesaian:
Log I diplot terhadap waktu dan kemiringan yang
diperoleh adalah -0,596 x 10-2 s-1
Suatu reaksi 25% sempurna dalam 25 menit. Jika reaksi tersebut mengikuti
kinetik orde I, berapakah konsentrasi pada akhir 50 menit setelah itu?
Konsentrasi mula-mula adalah 2 x 104 mol.dm-3.
Penyelesaian:
Karena 25% reaktan dipakai setelah 25 menit, konsentrasi setelah 25 menit
akan menjadi:
25
C 2x104 2x104 x 1,5x10 4 mol.dm 3
100
Dengan mensubstitusi harga [C] = 1,5 x 104 mol.dm-3 dan [C]0 = 2,0 x 104
mol.dm-3, t = 25 menit dalam
2,303 2x104 mol.dm3 2 1
k log 1,152x10 menit
25min 1,5x104 mol.dm3
Sekarang [C] = [C]0 eksp(-kt) = 2 x 104 eksp [(-1,152 x 10-2)(75)]
Konsentrasi setelah 75 menit = 0,846 x 104 mol.dm-3
REAKSI ORDE II 11/18/2019 | 12
Dalam reaksi orde II, laju berbanding langsung dengan kuadrat konsentrasi
dari satu reaktan atau dengan hasil kali konsentrasi yang meningkat sampai
pangkat satu atau dua dari reaktan-reaktan tersebut.
(a) Kasus I
2A Produk
dA
kA 2
dt
Yang pada integrasi memberikan:
1 1
kt
A A 0
Di mana [A]0 adalah konsentrasi reaktan pada t = 0
Plot sisi kiri dari persamaan di atas terhadap t akan merupakan garis lurus.
Konstanta laju dapat dihitung dari kemiringan dan konsentrasi awal reaktan
dari intersep tersebut.
REAKSI ORDE II 11/18/2019 | 13
(b) Kasus II
aA + bB Produk
Di mana a b dan [A]0 [B]0. Persamaan laju diferensial adalah:
1 dA 1 dB
kA B
a dt b dt
Dan persamaan laju yang diintegrasikan adalah:
1 B A
ln 0 kt
bA 0 aB0 BA 0
Jika a = b = 1, persamaan di atas menjadi:
1 B A 2,303 B0 A
ln 0 kt Atau log kt
A 0 B0 BA 0 0 0 0
A B B A
CONTOH SOAL 11/18/2019 | 14
Kemiringan
0,246 0,152 x106 mol1 .dm3
5,5 1,5x10 3 s
= 2,35 x 107 dm3.mol-1.s-1
Konstanta laju k = 2,35 x 107 dm3.mol-1.s-1
REAKSI ORDE III 11/18/2019 | 15
Dalam suatu reaksi orde III dapat dilihat tiga kasus berbeda.
(a) Kasus I
Laju berbanding langsung dengan pangkat tiga konsentrasi dari suatu reaktan,
yakni:
3R P
dR
kR3
dt
Dan persamaan yang diintegrasikan dengan [R] = [R]0 pada t = 0 adalah:
1 1
kt Atau: 1 1 1
2R 2R0
2 2 k
2t R2 R02
11/18/2019 | 16
REAKSI ORDE III
(b) Kasus II
Laju sebanding dengan kuadrat konsentrasi dari reaktan dan pangkat satu dari
konsentrasi reaktan kedua, yaitu:
dR2
kR1 2 R2
dt
Dan bentuk terintegrasi dari persamaan tersebut adalah:
1 1 1 1 R R
ln 1 2 0 kt
R2 0 R1 0 R1 R1 0 R2 0 R1 0 R1 0 R2
2
R1 0 R2 0 R2 0 R3 0 R3 0 R1 0 R1
2
R R
3
CONTOH SOAL 11/18/2019 | 17
9x107 M.t1
k 4,265x102 mol2 .dm6 .t 1
0,10,00587 0,036M
Demikian pula dengan mengambil data dari
baris terakhir, yaitu:
28x107 M.t1
k 4,346x102 mol2 .dm6 .t 1
0,36M0,00493 M0,0363 M
persamaan laju :
d BrO3 Kedua harga tersebut sangat dekat satu dengan
k H BrO3 H 2 O 2 lainnya (k konsisten). Dengan cara ini, dengan
dt
menggunakan data dari baris lain, harga rata-rata dari
k bisa diperoleh.
WAKTU PARUH 11/18/2019 | 18
Adalah bahwa waktu paruh tidak tergantung pada konsentrasi awal untuk
reaksi orde I
11/18/2019 | 19
CONTOH SOAL
Waktu paruh untuk disintegrasi radium adalah 1590 tahun. Hitung konstanta
laju dalam s-1?
Penyelesaian:
0,69 11 1
k 10
1,376x10 s
5,014x10 s
11/18/2019 | 20
CONTOH SOAL
Reaksi 2A + B C + D menjadi sempurna dan mengikuti hukum laju berikut:
dA
kA 2 B
dt
Isilah kekurangan dalam informasi berikut:
106 x [A]0 (mol.dm-3) [B]0 x 106 (mol.dm-3) waktu paruh (s)
300 40 62,6
300 60 ---
5 300 625
10 300 ---
Dalam sistem lebih dari satu reaktan, waktu paruh adalah waktu untuk
separuh dari reaktan yang ada dalam jumlah kecil.
PENYELESAIAN 11/18/2019 | 21
Dalam set pertama, reaktan B ada dalam jumlah kecil, berarti waktu paruh
adalah untuk reaktan B. Selanjutnya laju merupakan orde I berkenaan dengan B.
Jadi waktu paruh tidak tergantung pada konsentrasi awal, yaitu data yang hilang
adalah 62,6 detik.
Dalam set kedua, waktu paruh adalah untuk reaktan A dan laju merupakan
orde II berkenaan dengan A, persamaan 2n 1 1
t1
1
2 n 1C0n 1.k
menjadi: t1
2 kA 0
t
12 1 1 x kA 2 0
Sekarang
t kA 1 0 1
2 2
1
TERIMA KASIH