Anda di halaman 1dari 31

Proses Industri Kimia II

Prof. Syahiddin Dahlan Said


Manajemen Bahan: aliran bahan dalam proses, flowsheet
yang kompleks, recycle
Studi Kasus Manajemen Bahan: studi kasus : unit Nitrasi
dan Aminasi
Manajemen Panas: managemen panas sensibel,
managemen panas reaksi, managemen dalam “recovery
POKOK product”
BAHASAN Kuis 2
Studi Kasus Manajemen Panas: studi kasus Unit
Pemisahan Sulfur dan CO2
Manajemen Bahan dan Manajemen Panas Pembahasan
Tugas-Tugas
Presentasi Tugas Kelompok Manajemen Bahan dan
Manajemen Panas
20XX presentation title 3
Apa yang dimaksud dengan Integrasi Proses
(PI)?
Metode yang Sistematis dan umum untuk merancang Sistem
Produksi Terintegrasi, mulai dari Proses Individu sampai
pabrik secara keseluruhan , dengan penekanan khusus pada
Penggunaan Energi yang Efisien dan mengurangi Efek
Lingkungan.
Integrasi Proses dapat juga didefinisi sebagai Metodologi
untuk Analisis, Desain dan Optimalisasi Sistem Produksi yang
terkait dengan Material dan Energi.

20XX 4
Apa yang dimaksud dengan Proses ?
Proses dapat kita anggap sebagai “Konverter atau alat
yang berfungsi untuk melakukan perubahan

20XX presentation title 5


Apa yang dimaksud dengan Integrasi?
Integrasi berarti menggabungkan Kebutuhan/Tugas yang
“berlawanan atau berbeda” sehingga Penghematan (atau
Sinergi) dapat diperoleh. Contoh Integrasi dalam Industri
Proses:
Integrasi Panas
Pendinginan dan Kondensasi yang terintegrasi dengan
Pemanasan dan Penguapan
Mengidentifikasi Tingkat Pemulihan (recovery) energi
Panas yang mendekati optimal
Merancang Jaringan Penukar Panas yang sesuai
Integrasi Kimia
• Produk samping dari satu Pabrik digunakan kembali
sebagai Bahan Baku di Pabrik lain.
• Gagasan integrasi material digunakan dalam “Cluster”
Industri

Integrasi Peralatan
• Beberapa Fenomena (Reaksi, Pemisahan, Perpindahan
Panas) terintegrasi dalam satu Peralatan, hal ini dapat juga
disebut sebagai Intensifikasi Proses

20XX presentation title 7


Integrasi Kimia dalam Klaster Industri

20XX presentation title 8


Proses sintesa : Proses Khlorinasi langsung
Sistem pemisahan
Integrasi Reaktor dan kondensor serta sistem
seperator
Rancangan Efisiensi Energi dan Utilitas

 Bagaimana aliran proses dipanaskan dan didinginkan


 Metode apa yang digunakan untuk memulihkan panas
buangan proses
 Bagaimana menggunakan metode rancangan PINCH untuk
mengoptimalkan pemulihan panas proses
 Bagaimana merancang jaringan (network) penukar panas
• Bagaimana energi dikelola dalam proses batch

20XX 12
UTILITAS
Kata "utilitas" digunakan untuk layanan tambahan yang diperlukan
dalam pengoperasian proses produksi.
1. Listrik
2. Bahan bakar untuk pemanas boiler
3. Cairan untuk proses pemanasan: a. Steam, b. Minyak panas atau
cairan khusus perpindahan panas
4. Fluida untuk pendinginan proses : a. Air pendingin (chilled water),
b. Air dingin, c. Sistem-sistem refrijerasi
5. Air proses: a. Air untuk keperluan umum b. Air demineral
6. Udara terkompresi
7. Pasokan gas inert (biasanya nitrogen)
13
Energi Listrik
Permintaan listrik : untuk pemompaan, kompresi, pendingin udara,
dan operasi penanganan padatan, tetapi juga termasuk: instrumen,
lampu, dan pengguna lainnya.
Beberapa pabrik menghasilkan listrik sendiri menggunakan turbin gas,
dengan uap penggerak turbin yang diproduksi dari generator uap
(ketel limbah panas) dengan memanfaatkan hasil pemulihan panas

20XX presentation title 14


• Energi listrik jarang digunakan untuk pemanasan di pabrik kimia
skala besar, meskipun sering digunakan dalam proses batch untuk
pabrik yang lebih kecil. Kerugian utama dari pemanasan
menggunakan listrik untuk proses skala besar adalah:
• Panas dari listrik biasanya dua sampai tiga kali lebih mahal daripada
panas dari bahan bakar, karena inefisiensi termodinamika
pembangkit listrik.
• Pemanasan listrik membutuhkan penarikan daya yang sangat tinggi
yang secara substansial akan meningkatkan biaya infrastruktur
listrik di lokasi tersebut.

20XX presentation title 15


Pemanas listrik secara intrinsik kurang aman
daripada sistem uap. Suhu maksimum yang
dapat dicapai oleh pemanas uap adalah
suhu uapnya. Suhu maksimum pemanas
listrik ditentukan oleh pengontrol suhu (yang
bisa gagal) atau oleh elemen pemanas yang
dapat terbakar.

20XX presentation title 16


Panas Pembakaran (Fired Heat)
Pemanas berbahan bakar (fired Heater) digunakan untuk tujuan
pemanasan bahan proses di atas suhu tertinggi yang dapat dicapai hanya
dengan menggunakan uap bertekanan tinggi, biasanya sekitar 250 ºC (482
ºF). Aliran proses dapat juga dipanaskan secara langsung dalam tabung
(tubes) yang tersusun di dalam furnace (tungku), atau secara tidak
langsung menggunakan sirkuit minyak panas atau fluida panas. Biaya
bahan bakar untuk menghasilkan panas dapat dihitung dari harga bahan
bakar yang digunakan (biasanya gas alam).
Bahan bakar yang dikonsumsi pada fired Heater dapat diperkirakan dari
kapasitas kebutuhan pemanas dibagi dengan efisiensi tungku. Efisiensi
tungku biasanya sekitar 0,85 jika panas radiasi dan konvektif
dimasukkan dalam perhitungan, dan hanya sekitar 0,6 jika proses
pemanasan dihitung hanya pada panas radiasi.
20XX presentation title 17
20XX presentation title 18
20XX presentation title 19
Uap (steam)
Uap memiliki sejumlah keunggulan sebagai utilitas panas:
• Panas kondensasi uap tinggi, memberikan keluaran panas yang
tinggi per pon utilitas pada suhu konstan (dibandingkan dengan
utilitas lain seperti minyak panas dan gas buang yang melepaskan
panas sensibel pada kisaran rentang suhu yang lebar).
• Temperatur perpindahan panas dapat dikontrol dengan tepat
dengan mengontrol tekanan uap.
• Uap kondensasi memiliki koefisien perpindahan panas yang sangat
tinggi, hal ini dapat mengurangi luas permukaan perpindahan panas
yang dibutuhkan oleh H.E. sehingga harganya bisa lebih murah. Uap
tidak beracun, tidak mudah terbakar, terlihat jika bocor secara
eksternal, dan inert terhadap banyak (namun tidak semua) cairan
proses.
20XX presentation title 20
Sistem produksi uap diilustrasikan pada Gambar 3.2. Air umpan boiler
pada tekanan tinggi dipanaskan terlebih dahulu dan selanjutnya
diumpankan ke boiler. Uap yang bertekanan tinggi yang dihasilkan dari
boiler kemudian dialirkan ke dalam alat economizer untuk dinaikkan
suhunya diatas titik embun, hal ini untuk menghindari terjadinya
kondensasi uap dalam pipa. Pemanasan awal air umpan boiler dapat
dilakukan dengan menggunakan panas limbah proses atau panas
konvektif yang dihasilkan dari furnace boiler.
Biasanya uap dengan Tekanan sekitar 40 bar, suhu kondensasinya
berkisar 250 ºC. Sebagaian dari uap HP digunakan untuk proses
pemanasan pada suhu tinggi, dan sisanya diekspansi baik melalui
katup let-down atau turbin uap yang dikenal sebagai turbin tekanan
balik (back pressure) untuk membentuk uap tekanan sedang (MP).
Tekanan
20XX
MP biasanya sekitar 20 bar.
presentation title 21
Uap tekanan sedang digunakan untuk pemanasan suhu menengah atau
diperluas untuk membentuk uap tekanan rendah (low pressure, LP),
biasanya sekitar 3 bar, mengembun pada 134 ºC. Beberapa uap LP
dapat digunakan untuk proses pemanasan pada suhu rendah. Steam
tekanan rendah (juga Medium Pressure atau HP) juga dapat diperluas
untuk menghasilkan kerja poros, atau untuk produksi listrik. Sejumlah
kecil uap LP digunakan untuk menghilangkan gas terlarut yang tidak
dapat terkondensasi seperti udara dari kondensat dan air make-up. Uap
bertekanan rendah juga sering digunakan sebagai “ Live steam” dalam
proses, misalnya, sebagai stripping uap atau untuk membersihkan, atau
mensterilkan peralatan.

20XX presentation title 23


Minyak Panas dan Fluida-fluida Pemindah Panas
Sistem sirkulasi minyak panas atau khususnya fluida-fluida peminindah
panas sering digunakan sebagai sumber panas pada situasi di mana
panas pembakaran atau uap tidak sesuai untuk diterapkan atau
digunakan. Fluida-fluida pemindah panas dan minyak mineral bisa
digunakan pada rentang suhu dari 50 ºC hingga 400 ºC. Untuk batas
suhu atas (400 ºC), minyak panas yang boleh digunakan biasanya mesti
mempertimbangkan antara lain: dekomposisi termal dari minyak, dan
potensi pembentukkan pengotoran atau kerak pada pipa-pipa alat
penukar panas. Beberapa fluida pemindah panas dirancang untuk
dapat diuapkan dan dikondensasikan dengan cara yang mirip dengan
sistem uap.
20XX presentation title 24
Secara umum, sistem minyak panas sering digunakan pada pabrik-
pabrik yang memerlukan pemanasan suhu tinggi dengan kapasitas
kecil dan dalam jumlah yang relatif banyak. Ketimbang membangun
beberapa sistem fired heater skala kecil, maka lebih ekonomis jika
memasok kebutuhan panas proses dengan menggunakan sirkulasi
aliran minyak panas dengan membangun satu fired heater yang
memanaskan minyak panas. Penggunaan minyak panas juga dapat
mengurangi risiko terhadap aliran proses terkena suhu yang tinggi
dari dinding pipa. Hal ini dapat saja terjadi dalam sistem pemanas
fired heater. Disamping itu, keuntungan lain dari sitem minyak panas
adalah dapat mengindari perbedaan tekanan yang tinggi antara aliran
proses dengan penggunaan uap bertekanan tinggi. Penggunaan uap
bertekanan tinggi memerlukan penggunaan pipa yang lebih tebal.
20XX presentation title 25
Cairan pemindah panas yang paling umum digunakan adalah mineral
Dowtherm A. Mineral Dowtherm A adalah campuran 26,5% berat
difenil dalam difenil oksida. Dowtherm A memiliki sifat termal yang
sangat stabil dan biasanya dioperasikan dalam siklus penguapan dan
kondensasi, hal ini mirip dengan sistem uap

20XX presentation title 26


20XX presentation title 27
FIRED HEATER

20XX presentation title 28


20XX presentation title 29
20XX presentation title 30
Berbagai
konfigurasi
Furnace
(tungku)

20XX presentation title 31

Anda mungkin juga menyukai