Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS EFISIENSI ENERGI PADA BOILER INDUSTRI TIPE FIRE-

TUBE KAPASITAS 2TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR


COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) DI PT.X
Achmad Husen

Institut Sains Dan Teknologi Nasional


Jl. Moh. Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, DKI Jakarta 12630
amd.husen69@gmail.com

ABSTRAK
Boiler adalah suatu bejana atau tangki bertekanan tinggi yang berfungsi untuk menghasilkan uap panas.
Permasalahan yang banyak terjadi dilapangan pada mesin boiler tidak berefisiensi dengan baik pada
saat sistem kerja atau proses operasi dilapangan, khususnya pada saat proses dibawah keadaan operasi
pada mesin boiler fire tube selalu mengalami kehilangan panas pada sistem uap atau steam serta sistem
bahan bakar yang mempengaruhi efisiensi mesin boiler fire tube tidak maksimal untuk hasil uap. Oleh
karena itu dengan kondisi tersebut diperlukan perhitungan efisiensi mesin boiler tipe fire tube yang baik
guna memenuhi standar nilai efisiensi yang sesuai pada proses operasi di lapangan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan efisiensi dikukan dengan dua metode yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi dengan metode langsung
mendapakan nilai efisiensi 81.04%, sedangkan hasil perhitungan dengan metode tidak langsung
85.65%. Hasil nilai perhitungan efisiensi yang telah dilakukan dari dua metode yaitu metode langsung
dan tidak langsung memenuhi standar nilai efisensi dari mesin boiler yaitu ≥ 80 %.

Kata Kunci: Boiler Fire Tube, Efisiensi, Kehilangan Panas, Metode Langsung dan Tidak Langsung

ABSTRACT
Boiler is a high pressure vessel or tank that functions to produce hot steam. Problems that often occur
in the field on boiler machines are not efficient well when the work system or operating process in the
field, especially when the process is under operating conditions on a fire tube boiler engine always
experiences heat loss in the steam or steam system and the fuel system which affects the efficiency of
the engine. fire tube boilers are not optimal for steam output. Therefore, with these conditions, it is
necessary to calculate the efficiency of a good fire tube type boiler engine in order to meet the
appropriate efficiency value standards in the operating process in the field. The method used in this
study is the calculation of efficiency carried out by two methods, namely the direct method and the
indirect method. Based on the results of efficiency calculations using the direct method, the efficiency
value is 81.04%, while the results of calculations using the indirect method are 85.65%. The results of
the calculation of efficiency values that have been carried out from two methods, namely the direct and
indirect methods meet the standard efficiency value of the boiler engine ≥ 80 %.

Keywords: Fire Tube Boiler, Efficiency, Heat Loss, Direct and Indirect Method
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

1. PENDAHULUAN keamanan dalam pengoperasian, sehingga


Efisiensi merupakan penilaiaan/tolak akan meningkatkan efisiensi ketel uap
ukur suatu alat dalam berkerja. Efisiensi sekaligus menekan biaya operasional.
pada boiler adalah suatu tingkat kerja yang
didapatkan dari proses perpindahan energi
fluida yang ada pada boiler dengan
ditambahkan bahan bakar yang
digunakannya. Efisiensi ini juga berkaitan
dengan heat loss pada sebuah boiler. Heat
loss pada sebuah boiler biasanya
disebabkan oleh berbagai kemungkinan Gambar 1. Ketel Uap Sumber :
seperti : panas yang terbawa keluar oleh gas (“Mengenal Boiler ( Ketel Uap) pada
buang tanpa air (dry flue gas), panas yang Berbagai Pabrik Produksi,” n.d.)
terbawa keluar oleh uap air panas, termasuk
panas sensible dan latent, bahan bakar Boiler mempunyai berbagai alat utama
yang tidak terbakar secara sempurna seperti Penyala (Burner), Blower, dan lain-
termasuk solid ash combustible, CO dalam lain. Dengan banyaknya alat yang berada
gas buang kehilangan panas dari dinding pada ketel uap tentunya ketel uap
boiler melalui isolasi (radiasi dan memerlukan komponen pengaman yang
konveksi), panas yang terbawa keluar berada pada ketel uap tersebut. Komponen
bersama blowdown, kehilangan panas ini disebut Appendages. Contoh
pembakaran tersebut yang disebut Appendages antara lain safety valves, gelas
dengan rugi-rugi panas.(UG Jurnal. Vol. 14 penduga (sight glass), dan manometer.
2020) Hasil uap yang dihasilkan pada ketel
Analisi evaluasi efisiensi energi pada uap dapat dibedakan menjadi 2 jenis.
boiler di PT. X dengan menggunakan Berikut jenis-jenis hasil uap yaitu :
metode langsung (direct) dan tidak 1. Low-Pressure Steam (Uap bertekanan
langsung (indirect). rendah) adalah uap yang bertekanan
tidak melebihi 15 psi dan
2. LANDASAN TEORI temperaturnya tidak melebihi 250 F.
Uap jenis ini berguna dalam proses-
2.1 Pengertian Boiler/Ketel Uap
proses industri dengan skala kecil
Boiler/Ketel uap adalah salah satu
seperti pemanasan air dalam suatu
peralatan dibidang industri yang
bangunan seperti universitas dan
merupakan bejana tertutup dimana panas
rumah sakit dan pemanas bahan bakar
pembakaran dialirkan ke air hingga
pada kapal laut.
menghasilkan steam/uap yang bertekanan
2. High-Pressure Steam (Uap bertekanan
tinggi seperti yang terlihat pada gambar 2.1.
tinggi) adalah uap yang bertekanan
Ketel uap berfungsi untuk mengubah energi
diatas 15 psi dan temperaturnya
kimia yang berada dalam bahan bakar
melebihi 250 F. Uap jenis ini berguna
menjadi steam/uap yang akan
untuk kegiatan industry dengan skala
dimanfaatkan sesuai dengan kemauan
besar seperti pembangkit listrik tenaga
pemakai produk tersebut.
uap (PLTU), pabrik pengolahan karet,
Uap (steam) yang dihasilkan dari boiler
dan sebagai sumber tenaga utama pada
digunakan untuk berbagai proses dalam
proses manufaktur.
aplikasi industri, seperti penggerak,
pemanas, dan lain-lain. Pengoperasian 2.2 Prinsip Kerja Boiler
boiler harus sesuai dengan standar operasi Pada penelitian ini boiler yang diteliti
yang telah ditentukan oleh pengguna boiler berjenis Fire-tube boiler. Boiler pipa api
maupun standar pabrik pembuat boiler itu merupakan pengembangan dari ketel
sendiri. Standar yang dibuat akan menjamin lorong api dengan menambah pemasangan
pipa –pipa api, dimana gas panas hasil

68
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

pembakaran dari ruang bakar mengalir boiler/ketel uap tersebut. Pada gambar 2.2
didalamnya, sehingga akan memanasi dan (dijelaskan bahwa diagram Sankey
menguapkan air yang berada di sekeliling menjelaskan bahwa sumber energi dari
pipa –pipa api tersebut dan menghasilkan ketel ini adalah bahan bakar dan hasil yang
steam/uap. Bahan bakar yang dipakai pada didapatkan adalah steam.
boiler ini adalah bahan bakar Compressed
Natural Gas (CNG).
2.3 Bahan Bakar Boiler
Bahan bakar adalah segala bahan yang
dapat dibakar, sehingga dapat energi kimia
yang berada pada bahan tersebut dapat
dikonversikan menjadi sumber energi yang
baru. Pada boiler bahan bakar menjadi
sumber utama energi yang digunakan pada
proses penguapannya.
2.4 Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi kimia
antara O2 (oksigen) yang didapatkan dari
udara dan gas sisa pembakaran sebelumnya
dengan bahan bakar dalam jangka waktu
yang sangat cepat. Pada reaksi ini oksigen
berperan sebagai oksidator, oksidator Gambar 2. Diagram Sankey pada
adalah substansi yang melepas electron Boiler/Ketel Uap Sumber : (“Energy
negative dalam hal ini oksigen. Sedangkan Efficiency Guide for Industry in Asia!,”
bahan bakar sebagai substansi yang n.d.)
melepas panas ketika dioksidasi, bahan Bisa kita lihat pada Gambar 2.2 yang
bakar ini biasanya mengandung unsur H berwarna pink itu adalah energi yang
(hydrogen), C (karbon), N (nitrogen), dan S dibawa bahan bakar masuk, dan digambar
(sulfur). ini bisa dilihat adanya rugi-rugi atau panas
Proses pembakaran dapat terjadi yang lepas. Pertama ada yang hilang
dikarenakan ada 3 faktor yaitu, panas, terbawa oleh gas buang, secara
bahan bakar dan oksigen. Teori ini disebut stokiometrik, udara berlebih, dan bahan
teori segitiga api. Namun seiring dengan bakar yang tidak terbakar. Kemudian ada
berjalannya waktu teori ini dikembangkan juga rugi-rugi secara konveksi dan radiasi,
menjadi teori Tetrahedron of fire. Selain kemudian rugi-rugi karena blowdown,
dari ketiga faktor sebelumnya teori ini karena air yang kita blowdown ini adalah air
menyebutkan ada satu faktor tambahan panas dan juga memiliki energi dari bahan
terjadinya pembakaran yaitu reaksi bakar, kemudian juga bisa dari abu dan
berantai. Reaksi berantai disini menjelaskan bagian bahan bakar yang tidak terbakar
bahwa ketika bahan bakar seperti dalam abu.
hidrokarbon diberikan energi, ikatan-ikatan 2.6 Excess Air (Udara yang berlebih)
karbon akan terputus dan menyebakan Excess Air adalah persentasi jumlah
adanya radikal bebas. Radikal bebas oksigen yang berlebihan pada udara hasil
tersebut menyebabkan reaksi yang berantai pembakaran. Hasil dari pembakaran yang
sehingga proses pembakaran akan terus tidak sempurna adalah CO (karbon
berlangsung. monoksida) hal ini disebabkan unsur
oksigen yang kurang sehingga tidak
2.5 Neraca Kalor
terbentuknya CO2 (karbon dioksida). Peran
Neraca kalor adalah diagram yang
Excess Air pada proses ini adalah sebagai
menggambarkan bagaimana proses
pengatur udara yang masuk untuk proses
pembagian energi yang terjadi pada

69
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

pembakaran. Sehingga hasilnya mencapai 𝑄 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑟 )


𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝜂) = 𝑥 100
hasil yang optimum. 𝑞 𝑥 𝐺𝐶𝑉
Faktor yang menentukan besar (1)
kecilnya persentase adalah jenis bahan Dimana :
bakar, desain boiler, dan beban boiler. Q = Jumlah Steam yang dihasilkan per
Umumnya, boiler berbahan bakar batubara jam (kg/jam)
menggunakan 15% hingga 30% excess air. hg = Entalpi steam jenuh (kkal/kg)
Untuk boiler yang menggunakan bahan hr = Entalpi air umpan (kkal/kg)
bakar gas atau minyak fosil, mereka q = Jumlah bahan bakar yang
membutuhkan lebih sedikit excess air. digunakan per jam (kg/jam)
Boiler gas membutuhkan excess air 5% GCV= Nilai panas kotor bahan bakar
hingga 10%, sedangkan boiler berbahan (kkal/kg)
bakar minyak membutuhkan excess air 3% Lalu untuk metode tidak langsung atau
hingga 15%. yang sering disebut dengan metode indirect
2.7Jenis Steam/Uap adalah suatu metode perhtiungan untuk
1. Uap Panas Lanjut adalah sebuah fase air mencari suatu efisiensi sebuah boiler
yang telah melewati fase saturasi daengan cara menghitung nilai panas yang
dengan menyerap lebih banyak energi nilai (heat loss).
panas, sehingga keseluruhan fluida air 𝜂 = 100 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑎𝑡𝑙𝑜𝑠𝑠
sudah memiliki fase gas murni. (2)
2. Uap Kering adalah uap yang didapat Heat loss yang terjadi pada sebuah boiler
dengan pemanas lanjut dari uap jenuh disebabkan oleh beberapa hal diantara lain :
dimana pada tekanan terbentuk dan  Dry Flue Gas
dapat diperoleh beberapa jenis uap  Kandungan H2 pada bahan bakar
kering dengan suhu yang berlainan.  Penguapan kadar air pada bahan bakar
3. Uap Basah adalah uap jenuh yang  Kandungan air pada udara pembakaran
bercampur dengan bagian-bagian air  Bahan bakar yang tidak terbakar pada
yang halus yang temperaturnya sama. abu terbang (fly ash)
2.8Efisiensi Boiler/Ketel Uap  Bahan bakar yang tidak terbakar pada
Efisiensi adalah parameter kinerja dari abu bawah (bottom ash)
sebuah alat. Efisiensi boiler dapat  Persen kehilangan karena radiasi dan
didefinisikan sebagai seberapa optimal kehilangan lain yang tidak terhitung
sebuah boiler dapat mengubah fluida yang Bedasarkan penjabaran diatas heat loss
berada pada boiler dan mengkonversi yang disebabkan oleh kandungan H 2,
energi kimia pada bahan bakar untuk penguapan kadar air, dan bahan bakar yang
diubah menjadi steam/uap yang tidak terbakar tergantung jenis dan bahan
dihasilkannya. bakar yang dipakai pada boiler tersebut.
Efisiensi pada boiler bisa didapatkan Berikut ini merupakan persamaan heat loss
dengan 2 metode yaitu metode langsung yang terjadi pada boiler
(input-output) dan metode tidak langsung  Dry Fuel Gas (Lg)
(heat loss). Nilai efisiensi yang ideal 𝑊𝑑𝑔 𝑥 𝐶𝑝 𝑥 (𝑇𝑔−𝑇𝑟𝑎 )
biasanya berkisar 70%-90%. Metode 𝑳𝒈 = 𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
langsung atau yang sering disebut dengan (3)
metode direct adalah suatu metode Dimana :
perhitungan untuk mencari efisiensi sebuah Wdg = berat total udara
boiler yang membandingkan antara energi Cp = Panas jenis flue gas
yang terkandung pada bahan bakar boiler Tg = Suhu gas buang (C)
dengan energi yang terkandung pada steam Tra = Suhu ambient/suhu ruangan (C)
yang dihasilkan. Berikut perhitungan GCV= Nilai panas kotor bahan bakar
efisiensi dengan metode direct: (kkal/kg)

70
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

 Penguapan kadar moisture pada bahan dengan rumusan masalah kita akan melihat
bakar (Lmf) nilai efisiensi boiler dikarenakan adanya
𝑊𝑎 𝑥 (ℎ𝑔 −ℎ𝑟 ) penurunan nilai efisiensi dalam boiler
𝑳𝒎𝒇 = tersebut. Dengan mengusut hal apa saja
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
(4) yang berpengaruh dalam efisiensi boiler
Dimana : diharapkan kita dapat menyelesaikan
Wa = berat moisture dalam bahan masalah tersebut.
bakar 3.2 Spesifikasi Ketel Uap
hg = Entalpi steam jenuh (kkal/kg) Pada penilitian ini Boiler yang terletak
hr = Entalpi air umpan (kkal/kg) dapat dikategorikan tipe Fire-tube boiler
GCV = Nilai panas kotor bahan bakar dengan kapasitas 2TON/JAM dan
(kkal/kg) menggunakan bahan bakar berupa
 Heat loss dari Hidrogen (LH) Compressed Natural Gas (CNG)
𝑛 𝑥 𝑊𝑤 {𝐻𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛𝑡 +𝐶𝑝 (𝑇𝑠−𝑇𝑟𝑎 )}
𝑳𝑯 = 3.3 Perhitungan Nilai Efisiensi
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
(5) Data-data yang diambil untuk
Dimana : mendukung penilitian ini berasal dari
n = berat mol logsheet atau data rekaman perusahaan.
Ww = berat H2O dalam proses Data yang diambil adalah temperature
pembakaran (feedwater, bahan bakar, dan steam yang
Hlatent = panas latent keluar), tekanan (feedwater, bahan bakar,
Cp = Koefesien panas flue gas dan steam yang keluar), kapasitas boiler,
Ts = Suhu steam (C) kandungan bahan bakar. Setelah semua
data yang diperlukan sudah didapatkan,
Tra = Suhu ambient/suhu ruangan
diringkas kembali sehingga dapat diolah
(C)
dan digunakan pada proses perhitungan
GCV = Nilai panas kotor bahan bakar
efisiensi. yaitu metode langsung dan metode
(kkal/kg)
tidak langsung. Ketika sudah mendapatkan
2.9 Pengertian Metode Langung dan
nilai efisiensi ≥ 70% selanjutnya mulai
Metode Tidak Langsung
menganalisis semua data yang sudah
2.9.1 Metode Langsung
dimiliki.
Metode langsung, atau dikenal juga
sebagai metode input-output, dilakukan 3.4 Diagram Alir Penelitian
dengan jalan membandingkan secara Tahapan yang akan dilakukan pada
langsung penelitian ini ditunjukan pada Gambar 3.1
energi panas yang diserap oleh air
sehingga berubah fase menjadi uap air
(energi output), dengan energi panas
yang dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar di dalam ruang
bakar boiler (energi input).
2.9.2 Metode Tidak Langsung
Metode Tidak Langsung: atau
metode kehilangan panas. Untuk
menghitung efisiensi dengan
mengurangkan bagian kehilangan panas
dari rugi-rugi energi.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Identifikasi Masalah
Pada penilitian ini akan membahas
Boiler Industri Kapasitas 2TON/JAM. Sesuai
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

71
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2000 𝑥 (668.25 − 65.31 )


= 𝑥 100
4.1 Perhitungan Efesiensi Boiler 124 𝑥 12000
Pada penilitian ini data yang akan = 81.04 %
dimasukkan ke dalam perhitungan akan
disederhanakan menjadi data per 2 minggu. Dengan mengulangi perhitungan diatas
Sehingga dapat mencari entalpi dari data sesuai dengan data yang ada pada Tabel 1,
yang ada diatas, yaitu seperti pada Tabel 1 maka dapatkan hasil perhitungan sebagai
dan 2 berikut: Tabel berikut :

Table 1. Tabel Entalpi (kkal/kg) Table 3. Hasil Efesiensi Metode Langsung

Jangka waktu ( Efisiensi Metode


Entalpi (kkal/kg)
per 2 Minggu) Langsung
Feed 1 81.04
Jangka waktu ( per Steam
Water
2 Minggu) (hg) 2 81.05
(hr)
1 668.25 65.31 3 80.99
4 80.92
2 668.31 65.29
5 80.87
3 667.45 64.87
4 667.15 65.06
5 666.16 64.46 4.3 Efisiensi Metode Tidak Langsung
Reaksi yang terjadi pada proses
pembakaran dengan bahan bakar
Table 2. Tabel Entalpi (BTU/lb) yang didapatkan adalah :
 𝐶𝐻4 + 2𝑂2 → 𝐶𝑂2 + 2𝐻2𝑂
Entalpi (BTU/lb)
Jangka Steam Feed Water
 𝐶2𝐻6 + 3𝑂2 → 4𝐶+ 6𝐻2𝑂
waktu ( per (hg) (hr)
2 Minggu)
1 1202.80 117.57  𝐶3𝐻8 + 5𝑂2 → 3𝐶𝑂2 + 4𝐻2𝑂
2 1203.00 117.54
3 1201.40 116.78  𝐶4𝐻8 + 6𝑂2 → 4𝐶𝑂2 + 4𝐻2𝑂
4 1200.90 117.12 Efisiensi boiler dapat dihitung
dengan cara jumlah uap panas yang
5 1199.10 116.04 dihasilkan dikurangi dengan rugi
rugi panas yang terjadi. Berikut
4.2 Efiensi Metode Langsung Prosedur rinci untuk perhitungan
Dari data yang didapatkan kita dapat efisiensi boiler menggunakan
mengetahui bahwa : metode tidak langsung :
 Tahap 1 : Menghitung Kebutuhan
 Q = 2000 kg
Udara Teoritis (TA)
 q = 124 kg
TA =
 GCV = 12000 kcal/kg 𝑂
[(11.43 𝑥 𝐶) + {34.5 𝑥 (𝐻2 – 2 )} + (4.32 𝑥 𝑆)]
Dengan menggunakan data yang ada 8

diatas, kita dapat mencari efesiensi 100


TA =
metode langsung dengan persamaan : 0,65
[(11.43 𝑥 75.07) + {34.5 𝑥 (22.89 − )} + (4.32 𝑥 0)]
8
𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝜂) 100
𝑄 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑟 ) (858.05) + (786.9) + 0
TA =
= 𝑥 100 100
𝑞 𝑥 𝐺𝐶𝑉 TA = 16.44 kg udara/kg bahan bakar

72
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

 Tahap 2 : Menghitung persen bakar, heat loss due to evaporation of


kelebihan udara yang dipasok (EA) moisture present in fuel (Lmf)
𝑂2 % 𝑥 100 𝑊𝑎 𝑥 (ℎ𝑔−ℎ𝑟)
EA = Lmf =
21− 𝑂2 % 𝐺𝐶𝑉 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟
EA = 21−6.18
6.18 𝑥 100 hg = nilai terdapat pada tabel 4.5
hr = nilai terdapat pada tabel 4.5
EA = 41.7% 2.75 𝑥 (668.25 – 65.31)
 Tahap 3 : Menghitung massa udara Lmf =
12000
sebenarnya yang dipasok/kg bahan Lmf = 0.138173 kkal/kg
bakar (AAS) Dengan menggunakan rumus yang
𝐸𝐴 sama namun dengan data dari Tabel 4
AAS = {1 + } x Udara Teoritis
100 nilai Lmf yang didapat adalah
41.7%
AAS = {1 + } x 16.44 Table 4.Tabel Lmf
100
AAS = 0.427 x 16.44 Jangka waktu (per 2
kkal/kg
AAS = 7% kg udara/kg bahan bakar Minggu)
 Tahap 4 : Memperkirakan seluruh 1 0.138173
kehilangan panas (THL) 2 0.138192
4.4 Perhitungan Heat loss
3 0.138091
 Persentase kehilangan panas yang 4 0.137978
diakibatkan oleh gas buang kering, 5 0.137889
heatloss due to dry fuel gas (Ldfg)
𝑚 𝑥 𝐶𝑝(𝑇𝑓 – 𝑇𝑎)
Ldfg = 𝐺𝐶𝑉 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟 x 100  Persentase kehilangan panas karena
kadar air dalam udara, heat loss due to
m = massa CO2 + massa S + massa O2
moisture present in air (Lma)
+ massa N2
0.75 𝑥 44 Lma=
m= ( ) + 0 + (0.0618 𝑥 32) + 𝐴𝐴𝑆 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 𝐶𝑝(𝑇𝑓−𝑇𝑎)
7 𝑥 77
12 𝑥 100
𝐺𝐶𝑉 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟
( ) Cp = Panas jenis steam lewat jenuh
100
m = 2.75 + 0 + 1.977 + 5.39 (0.45 Kkal/Kg)
m = 10.117 7 𝑥 0.018 𝑥 0.45(185−33)
Lma = 𝑥 100
Cp = Panas jenis gas buang (0.23 12000
Lma = 0.071%
kkal/kg)
10.117 𝑥 0.23(185 – 33) 4.4.1.1 Hasil Perhitungan Heat Loss
Ldfg = x 100% Setelah mengetahui nilai heat loss yang
12000
Ldfg = 2.94% dicari, kita dapat mencari nilai efesiensi
 Persentase kehilangan panas karena dengan metode tidak langsung dengan
penguapan air yang terbentuk karena persamaan :
adanya H2 dalam bahan bakar, heat loss 𝜂 = 100 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑎𝑡𝑙𝑜𝑠𝑠
due to evaporation of water formed due 𝜂 = 100 − (𝐿𝑑𝑓𝑔 + LH2 + Lmf +
to H2 in fuel (LH2) Lma)
9 𝑥 𝐻2 {584 + 𝐶𝑝(𝑇𝑓 – 𝑇𝑎)}
LH2 = 𝑥 100% 𝜂 = 100 − (2.94 + 11.2 + 0.138173
𝐺𝐶𝑉 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟
+ 0.071)
Cp = Panas jenis uap lewat jenuh 𝜂 = 85.650827
(0,45 kkal/kg) Dengan hal nilai Lmf yang berbeda,
LH2 bergantung pada nilai temperatur dan
9 𝑥 22.89{584 + 0.45(185−33)} tekanan steam dan feed water. Sehingga
= 𝑥 100% nilai efesiensi sesuai dengan jangka waktu
12000
LH2 = 11.2% yang ditentukan adalah
 Persentase kehilangan panas karena
penguapan kadar air dalam bahan

73
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

Table 4. Hasil Efisiensi Metode Tidak yang terjadi karena kandungan moisture
Langsung pada bahan bakar boiler.
Jangka waktu ( per 2 Efesiensi Tidak Untuk penelitian ini membahas tentang
Minggu) Langsung efisiensi energi pada boiler dengan
1 85.650827 metode langsung dan metode tidak
2 85.650808 langsung, kita bisa melihat perbandingan
perhitungan dengan menggunakan
3 85.650909 metode langsung dan menggunakan
4 85.651022 metode tidak langsung sehingga
5 85.651111 mendapatkan grafik seperti yang sudah
4.4 Hasil dan Pembahasan tertera diatas.
 Hasil Efesiensi Metode Langsung 4.5 Perbandingan Hasil Efisiensi Standar
Dengan hasil yang didapat pada Umum dan Perhitungan
perhitungan sebelumnya, kita dapat Pada penelitian ini akan
membuat grafik dengan hasil hasil yang membandingkan hasil efisiensi pada boiler
ada. Berikut grafiknya: sesuai dengan standar umum dan hasil
dari perhitungan
4.5.1 Hasil Efisiensi Standar Umum
Efisiensi Metode Untuk perhitungan kondisi umum
Langsung efisiensi boiler terdapat sebagai berikut :
81.5
81
80.5
1 2 3 4 5

Berdasarkan grafik diatas, kita bisa


melihat ada penurunan nilai efesiensi
yang tidak terlalu signifikan, sampai 2 Gambar 4.Kondisi Umum Efisiensi Boiler
minggu yang ke 5. Sumber: TUV Nord Indonesia
 Hasil Efisiensi Metode Tidak Seperti yang terlihat pada gambar, untuk
Langsung nilai efisiensi boiler bervariasi mengikuti
beban seperti yang terlihat pada Gambar 4.1
Efisiensi Metode dan untuk secara umum efisiensi didapat
sebesar 90% dan nilai tertinggi dari efisien
Tidak Langsung terdapat pada beban 80%.
85.6515 4.5.2 Hasil Perhitungan Efisiensi
85.651 Untuk perhitungan efisiensi boiler
penulis mendapatkan hasil sebagai
85.6505
1 2 3 4 5 berikut :

Bedasarkan grafik diatas, kita bisa


melihat ada kenaikan nilai efesiensi yang
tidak terlalu signifikan, sampai 2 minggu
yang ke 5. Hal tersebut terjadi karena
perumusan pada efesiensi metode tidak
langsung, pada metode ini temperatur dan
tekanan menjadi peran penting, Gambar 5. Hasil Perhitungan Efisiensi
dikarenakan semakin tinggi sebuah Boiler
tekanan dan suhu pada steam dan feed Seperti yang terlihat pada diagram
water-nya akan semakin besar heat loss diatas, untuk nilai efisiensi boiler bervariasi

74
Analisis Efisiensi Energi Pada Boiler Industri Tipe Fire-Tube Kapasitas 2Ton/Jam Dengan Bahan Bakar Compressed
Natural Gas (CNG) Di PT. X
Achmad Husen – Sainstech, Vol. 32 No. 2(Juni 2022): ,67 - 75
DOI: https://doi.org/10.37277/stch.v32i2 (https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sainstech/article/view/1302/862)

mengikuti beban. Untuk hasil penelitian memanaskan udara pembakaran dan


beban yang didapatkan sebesar 60% dan pemasangan economizer.
untuk efisiensi didapat sebesar 85% serta
nilai tertinggi dari efisien terdapat pada DAFTAR PUSTAKA
beban sebesar 50%. Abdillah, Aji. Arif Budiman. “Perhitungan
Perbandingan antara efisiensi standar Efisiensi (Efficiency) Mesin Boiler Jenis
umum dan penelitian yang dilakukan, Fire-Tube Menggunakan Metode Direct dan
memiliki hasil yang berbeda, dimana hasil Indirect Untuk Produk Butiran-Butiran
penelitian < standar umum. Karena hasil Pelet.” UG Jurnal. Vol.14
hitungan dari setiap boiler akan memiliki De, Dewa. “Fungsi Dan Cara Kerja Boiler
hasil efisiensi dan memiliki beban yang Beserta Komponen Boiler.” [WWW
berbeda. Document],n.d.URL:https://teknisibali.com
/fungsi-dan-cara-kerja-boiler-beserta-
5. KESIMPULAN komponen-boiler/ (accessed 20.11.21)
1. Berdasarkan hasil data dan
FireTubeBoiler - OnlineElectrical[WWW
pengambilan data pada perhitungan
Document],n.d.URLhttps://oelectrical.com
efisiensi mesin boiler fire tube secara
/fire-tube-boiler/ (accessed 10.12.21).
aktual dengan menggunakan metode
langsung (Direct Method) dan metode Macam-macam Uap Air | | Artikel
tidak langsung (Indirect Method). Hasil Teknologi Indonesia [WWW Document],
perhitungan efisiensi dengan metode n.d.URLhttps://artikel-
(Direct) mempunyai nilai efisiensi teknologi.com/macam-macam-uap-air/
81.04%, sedangkan hasil perhitungan (accessed 19.02.22).
dengan metode (Indirect) 85.65%. Muzaki, Imam. Aqil Mursadin. “Analisis
2. Hasil Faktor persentase nilai kerugian Efisiensi Boiler Dengan Metode Input-
kehilangan panas terbesar pada boiler Output Di PT. JAPFA COMFEED INDONESIA
tipe fire tube PT. X diakibatkan karena Tbk. UNIT BANJARMASIN.” SJME
kehilangan panas pada gas buang kering KINEMATIKA. Vol.4
dengan nilai sebesar 2,94 %. Sedangkan, Palaloi, Sudirman. “Analisis Potensi
faktor lain yang menyebabkan turunnya Penghematan Energi Pada Boiler DI Pabrik
efisiensi mesin boiler fire tube Tekstil.” Prosiding Seminar Nasional
diakibatkan juga oleh persentasi Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
kehilangan panas yang disebabkan oleh
kandungan penguapan air yang Patro, B., 2016. Efficiency studies of
terbentuk oleh adanya hidrogen (H2) combination tube boilers. Alexandria Eng. J.
dalam bahan bakar berdasarkan hasil 55, 193–202.
kondisi operasi dilapangan sebesar Eonchemicals. “Komponen Boiler dan
11.2%. Fungsinya | Prinsip Kerja Boiler II.”
3. Faktor lain yang menyebabkan Eonchemical Solution. 28 Agustus 2021.
turunnya efisiensi mesin boiler fire tube S. Krishnanunni, Josephkunju Paul, Mathu
pada PT. X diakibatkan juga oleh Potti, Ernest Markose
persentasi kehilangan panas yang Mathew. 2012. Evaluation of Heat Losses
disebabkan oleh kandungan penguapan inFire Tube Boiler. International Journal of
air yang terbentuk oleh adanya Emerging Technology and Advanced
hidrogen (H2) dalam bahan bakar serta Engineering Website:www.ijetae.com (ISSN
rugi-rugi energi dan peningkatan 2250-2459, ISO 9001:2008 Certified
efisiensi boiler dapat diperoleh dengan Journal, Volume 2, Issue 12,
jalan mengontrol komposisi udara December2012)
pembakarandan bahan bakar,
Riyaz Papar, P.E., CEM dan Greg
pemanfaatan gas buang untuk
Harrell.Ph.D., P.E., 2013 "Industrial Steam
System Optimization".

75

Anda mungkin juga menyukai