Anda di halaman 1dari 12

Cara Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high
pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem
boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan
menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur
rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk
pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan
melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan
steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan
bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem.
Sumber: http://harisok.blogspot.com/2010/04/cara-kerja-boiler.html

Dasar Generator Uap


Generator uap dapat diartikan sebagai piranti yang mampu mengubah air menjadi
uap air dengan memanfaatkan energy termal untuk berbagai keperluan baik dalam
proses pembangkitan energy listrik (PLTU) maupun dalam proses indutri lainnya
seperti industri pengolahan makanan, pulp, kertas, pengolah limbah-limbah
padatan, industri minyak dan petrochemical.

Di dalam merancang sebuah generator uap (boiler), seorang insinyur harus mampu
mengakomodasi berbagai parameter seperti ilmu pengetahuan dasar, karakteristik
baha bakar yang akan digunakan, proteksi lingkungan, efisiensi termal, biaya
investasi dan operasi, serta kondisi geografis dimana boiler tersebut akan
ditempatkan termasuk dalam hal ini adalah kondisi cuaca atau iklim dari daerah
tersebut. Harapannya adalah mampu terciptakanboiler yang sesuai kebutuhan baik
ditinjau dari segi teknis, ekonomis, dan sosial kemasyarakatan. Secara teknis,
boiler harus mampu menyuplai uap secara kontinyu dan sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan. Kelebihan suplai uap akan mempengaruhi efisiensi ekonomis
sedangkan kekurangan suplai uap akan mengganggu jalannya proses secara
keseluruhan. Pemilihan material penyusun boiler juga perlu diperhatikan karena
berkaitan langsung dengan keamanan kerja dan biaya investasi. Dari segi bahan
bakar, diusahakan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan kondisi
keuangan dengan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Isu yang menyangkut kelestarian lingkungan turut berimbas pada perkembangan
teknologiboiler. Hal ini telah memacu perancangan boiler yang ramah lingkungan
ditandai dengan peningkatan sistem pembakaran yang akan mengurangi timbulnya
gas NOx dan penigkatan efisiensi untuk mengurangi kadar emisi gas karbon
dioksida (CO2). Oleh karena itu, dikenalkanlah teknologi pressurized fluidized-bed
combustion dan integrated gasification combined cycle system.
Dasar Pembangkitan Uap
Pendidihan (boiling)
Didalam proses pembangkitan air menjadi uap, kalor diberikan secara kontinyu
sehingga air akan mengalami peningkatan suhu sampai pada titik cair jenuhnya.
Apabila pada kondisi ini kalor tetap diberikan ke fluida kerja (air), maka fluida
kerja tidak akan mengalami peningkatan temperatur tetapi kualitas uap akan
mengalami peningkatan. Dengan penambahan kalor secara terus-menerus, fluida
kerja akan mencapai titik uap jenuh dimana seluruh massa H 2O(l) dapat diubah
menjadi H2O(g). Jika kalor masih diberikan, maka fluida kerja akan mencapai
kondisi superheated. Peningkatan tekanan kerja akan meningkatkan titk cair jenuh
dan titik uap jenuhnya. Demikian pula sebaliknya, jika tekanan kerja diturunkan,
maka titik cair jenuh dan titik uap jenuh juga akan mengalami penurunan. Suplai
air ke boiler harus dijaga dan diperhatikan sehingga terjadi kesetimbangan massa
antara uap yang dipakai pada proses selanjutnya dan air yang memasuki boiler.
Jika hal ini tidak tercapai, maka dapat dipastikan boiler akan mengalami kerusakan
teknis dan proses secara keseluruhan akan mengalami masalah.
Sirkulasi

Sirkulasi merupakan proses mengalirnya fluida kerja melewati pipa-pipa. Ini dapat
ditemukan pada teknologi pressurized fluidized-bed combustion dan integrated
gasification combined cycle system. Sistem sirkulasi dapat dibagi menjadi dua,
sistem alami dan sistem tekan. Sistem alami memanfaatkan gaya gravitasi bumi
untuk menyirkulasikan fluida kerja. Aliran dapat terbentuk karena perbedaan berat
jenis anatara air sebelum disuplai kalor dan campuran uap-air yang sudah disuplai
kalor. Sedangkan system tekan terdapat pompa untuk menciptakan tekanan
sehingga air akan tersuplai ke zona penambahan kalor. Sistem tekan biasa
digunakan pada boiler-boiler dengan kapasitas uap yang sangat besar.
Empat hal yang turut memengaruhi sirkulasi rataan total pada sistem sirkulasi
alamiah :
1.

Tinggi lengan boiler : ini berpengaruh pada beda tekan yang implikasinya pada
debit aliran.
2.
Tekanan operasi: tekanan operasi yang tinggi akan berpengaruh pada densitas
fluida kerja.
3.
Kalor input
4.
Area aliran bebas komponennya.
Terkadang pada sisten sirkulasi tekan, drum uap tidak diperlukan lagi karena
generator uap sudah dirancang di atas titik tekan kritisnya. Oleh karena itu, akan
terjadi
penghematan
investasi.
Penyusunan Sistem dan Komponen Kunci
Generator uap merupakan bagian yang penting dari sebuah sistem yang sangat luas
dan memiliki banyak subsistem dan komponen. Subsistem-sunsistem tersebut
diantaranya generator uap, dapur pembakaran, turbin, heat rejection, dan menara
pendingin.
Tiap-tiap subsistem memilki peran yang berbeda-beda. Subsistem bahan bakar
akan menyimpan suplai bahan bakar cadangan, mempersiapkan untuk proses
pembakaran dan mengantarkannya ke generator uap. Subsistem udara akan
menyediakan udara yang dibutuhkan untuk proses pembakaran dengan
menggunakan kipas-kipas pemaksa. Subsistem generator uap (termasuk di
dalamnya air heater) akan membakar campuran udara bahan bakar , recover kalor,
dan membangkitkan dan mengontrol tekanan tinggi serta temperature yang tinggi
pada uap. Gas panas sisa pembakaran kemudian melewati subsistem scrubbing
yang mana di sini terjadi pengumpulan polutan dan pemindahan abu atau sisa

padatan lainnya. Kemudian gas panas sisa pembakaran dikeluarakan melalui


cerobong asap dengan bantuan kipas induksi.
Selanjutnya boiler akan menyuplai uap bertekanan dan bertemperatur tinggi ke
turbin uap.Ekspansi uap di dalam turbin akan menyebabkan perputaran pada poros
turbin dan akan turut menggerakkan generator listrik. Terkadang juga terdapat
mekanisme reheater dimana uap yang berekspansi di turbin pada tekanan yang
tertentu di ekstraksi dan dimasukkan ke boiler untuk mengalami pemanasan ulang
dan masuk ke turbin tekanan rendah. Pada akhirnya uap sisa dari turbin tekanan
rendah dilewatkan ke penukar kalor dimana pada penukar kalor kadang juga
dipasang feed water heater. Kalor diserap oleh kondenser dan dibuang ke atmosfer
melalui menara pendingin.
Klasifikasi Generator Uap Berbahan bakar Fossil
Generator uap dapat diklasifikasikan berdasrkan penggunaannya,
pengapiannya, tekanan operasinya, bahan bakar, dan metode sirkulasi.

metode

Pengaruh dari Sumber Energi


Sebuah boiler memerlukan pasokan energy termal dalam pekerjaanya. Energi
termal dapat diambil dari batubara, biomas, dan atau energy nuklir. Pemilihan
bahan bakar primer amat penting tidak hanya ditinjau dari aspek financial akan
tetapi juga sangat berpengaruh terhadap desain boiler secara keseluruhan. Misalnya
saja ketika kita memilih boiler berbahan bakar batubara tentunya akan memiliki
perbedaan rancangan dengan boiler bertenaga nuklir. Secara kasat mata, boiler
berbahan bakar batubara akan membutuhkan ruangan yang lebih luas dibandingkan
dengan nuklir.
Untuk pembnagkit uap bertenaga nuklir, perkembanagn difokuskan pada keamanan
dan pengamanan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran radiasi. Oleh karena
itu dalam pemilihan material boiler perlu dipertimbangkan aspek radiokatifitas,
konduktivitas termal, korosivitas, dan kekuatan mekanisnya.
Sistem generator uap akan terasa sangat kompleks apabila bahan bakar yang
digunakan merupakan bahan bakar dengan tingkat emisi padatan yang sangat
tinggi seperti batubara. Minimalnya harus terdapat peralatan pembersih abu, air
preheating, perlengkapan perlindungan lingkungan termasuk didalmnya
penanganan limbah padatan. Selain itu, proses pembakaran juga sangat penting
karena akan berkaitan secara langsung dengan kontrol emisi, korosi material, dan
proses perpindahan kalornya. Debit bahan bakar harus dihitung secara cermat agar
mampu membangkitkan uap sesuai dengan kebutuhan.

Sistem Bahan Bakar Fosil


Komponen Generator Uap Berbahan bakar Fosil
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

Dapur, merupakan tempat terjadinya pembakaran dan pendingin gas buang


sebelum memasuki saluran konveksi. Besarnya geometri dapur tergantung
kapasitas dan tipe bahan bakarnya.
Saluran konveksi, merupakan tempat yang menghubungkan boiler dengan pipapipa superheater, reheater, dan economizer.
Steam superheater dan Steam reheater, merupakan piranti yang didesai secara
khusus untuk meningkatkan temperature uap jenuh. Prinsip kerjanya mirip dengan
penukar kalor dengan aliran uap berada di dalam pipa dan aliran uap panas
mengalir secara tegak lurus di luar pipa-pipa tersebut. Materialnya biasanya berupa
campuran baja tahan suhu tinggi. Yang membedakan antara reheater dan
superheater adalah tekanan kerjanya dimana superheater memiliki tekanan kerja
yang lebih tinggi.
Boiler atau steam generating bank, dibutuhkan ketika dapur kemungkinan tidak
cukup untuk membangkitkan uap jenuh sesuasi kebutuhan.
Economizer, merupakan penukar kalor aliran berlawanan untuk menutup
kembali energy dari gas uap panas yang melewati superheater.
Steam drum, merupakan bejana silindris yang sangat luas dimana didalmnya
terjadi proses pemisahan uap jenuh dari campuran uap-air. Dibuat dari plat baja
tebal yang digulung menjadi silindris dengan bagian kepalanya berbentuk bulat.
Attemperator dan system pengatur temperature uap. Atemperator
Air heater

Sistem Aliran Uap-Air


Feed water heater memasuki pipa ekonomizer dengan arah aliran berkebalikan
dengan arah gas uap panas dan berkumpul di outlet header yang berada di dalam
aliran gas uap panas. Air kemudian mengalir melalui sejumlah pipa yang
menghubungkan bagian outlet header dari ekonomizer dengan steam drum. Pipa
pipa tersebut dipasang secara vertical melalui saluran konveksi yang berada di
puncak boiler. Air ini kemudian diinjeksikan ke steam drum sehingga bercampur
dengan air yang berasal dari separator yang mana akan dialirkan melalui down
comer. Air ini kemudian akan mengalami penambahan kalor setelah dilewatkan di
bagian dapur pembakaran. Setelah melewati dapur pembakaran air akan
mengalami perubahan fase menjadi campuran uap-air. Campuran uap-air akan
menuju separator dan terjadi proses pemisahan antara uap murni dan air di sini.

Embun hasil dari proses separasi akan memasuki separator ke-2, dan uap kering
akan dialirkan ke superheater melalui sejumlah drum outlet connections.
Aliran uap memiliki 2 fungsi : mendinginkan aliran konveksi dan membangkitkan
kondisi uap superheated. Uap dari drum kemudian melewati koneksi berganda
sampai ke header dan menyuplai roof tubes dan bagian yang lain akan menyuplai
panel membrane di dalam aliran konveksi. Uap mengalir melalui panel membrane
sampai ke outlet header. Uap dari sini dan dari roof tube outlet header akan
mendinginkan aliran konveksi horizontal dan berkumpul di outlet header. Aliran
uap muncul melalui superheater primer dan keluar melalui outlet header dan
menghubungkan piping equipped denagan atemperator spray. Itu kemudian
memasuki inlet header dari superheater yang ke-2, mengalir melalui bagian
superheater.
Sistem Pembakaran
Kebanyakan di dalam system pembangkit uap memiliki poranti tambahan terutama
dalam hal persiapan bahan bakar dan system pembakarannya, seperti :
1.
2.
3.

Persiapan bahan bakar : feeder dan pulverizers


Sistem pembakaran : burner, flame scanners, lighters, pengendali, windbox
Penanganan gas dan udara : kipas, peredam, sistem pengukuran dan kendali,
silencers, dan berbagai peralatan tambahan lain semacam sootblowers, ash
collection, monitoring equipment,dll.
Sistem pengalir Udara-Gas
Udara disuplai oleh kipas forced draft ke pemanas udara untuk menutup kembali
energi yang hilang dan meningkatkan pembakaran. Udara yang ke-2(panas, 70%)
melewati windbox secara langsung dimana itu didistribusikan ke burner. Udara
primer(30%) menuju kipas booster dan kemudian sampai ke coal pulverizers.
Udara panas ini akan menarik serbuk batubara ke burners dan bercampur dengan
udara ke-2 sehingga akan terjadi proses pembakaran. Gas panas hasil pembakaran
akan mengalir ke atas dan akan mengalami pendinginan karena proses radiasi
sampai keluar dari dapur. Gas panas kemudian memasuki superheater ke-2,
reheater, superheater pertama dan ekonomizer sebelum meninggalkan generator
uap. Gas melewati air heater dan kemudian melalui peralatan pengendali polusi
dan kipas induksi sebelum dilepas ke atmosfer.
Kontrol Emisi
Proteksi lingkungan merupakan hal yang amat p0enting bagi perancangan suatu
generator uap. Batasan-batasan kandungan polutan seperti SO x dan NOx telah

diatur oleh pemerinth melalui regulasi. Oleh karena itu, kejelian dalam memilih
bahan bakar amat dibutuhkan termasuk dalam pemilihan teknik-teknik pembakaran
serta peralatan yang akan digunakan.SO2 an NOx dapat dikurangi dengan
pemilihan bahan bakar rendah sulfur dan fuidized-bed combusters. Sementara itu,
keluaran air dapat dikurangi dengan memakai recirculating cooling system.
artikel terkait : Mengenal Blowdown Boiler Boiler Furnace dan rancangan Fireside
Sumber: http://muhammad-nashir.blogspot.com/2010/05/blowdon-boiler.html

Tentang boiler dan tungku untuk boiler. Mohon pencerahannya.?


Salam sejahtera untuk para penjawab,.
Saya mahasiswa yang lagi merancang tungku batu bara untuk pemanasan boiler.
Pertanyaan saya, jika suhu yang dihasilkan oleh tungku batubara tersebut tinggi
sekali apakah dapat menyebabkan meledaknya boiler. Masalahnya suhu yang
dibutuhkan oleh boiler tersebut belum saya ketahui dan saya takut perancangan
saya dapat berakibat fatal jika suhu yang dihasilkan oleh tungku tersebut terlalu
tinggi untuk boiler.
Jika ada web nya, saya salut deh.
Mohon masukannya dan terima kasih untuk para penjawab.
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
Sebenarnya suhu semakin tinggi dari tungku maka akan mempercepat proses:
liquid menjadi vapor, dan kemudian menjadi superheated vapor. Hanya saja
dengan suhu tungku yang tinggi sekali tentunya akan boros cost karena tidak
ekonomis dan efisien.
Yang utama untuk mencegah boiler meledak karena kelebihan tekanan, maka harus
di pasang alat pengaman berupa katup penggembos tekanan (pressure relief).
Bahkan sebaiknya lebih dari 1 katup pengaman tekanan, dan salah satunya harus
100% mekanis (tidak boleh mekanis-elektrik).
Jawaban lain: Tungku boiler mempunyai pengaman/ safety berupa pengaman
tekanan atau pressure valve. Ini akan mengurangi tekanan jika sudal melampaui
setting tekanan. Jadi selama pengaman tsb masih berfungsi normal, boiler tidak
akan meledak. Maka sebaiknya pengaman lebih sering dikontrol. Lebih baik lagi
jika pengaman dibuat lebih dari 1 buah

Sumber: http://id.answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545219

Boiler/ Ketel Uap


boiler merupakan salah satu jenis heat exchanger
selanjutnya w dapet dari wikipedia
boiler adalah bejana tertutup di mana air atau cairan lainnya adalah media
pemanas. cairan yang dipanas atau uap air Keluar boiler digunakan untuk
berbagai proses atau aplikasi pemanasan

Overview
Material
bejana tekanan dalam boiler biasanya terbuat dari baja (atau paduan baja), atau
historis dari besi tempa. Baja tahan karat hampir dilarang (oleh ASME Boiler
Kode) untuk digunakan dalam bagian yang terendam dari boiler modern, tetapi
sering digunakan dalam bagian superheater yang tidak akan terkena cairan boiler.
Dalam model uap hidup, tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih
mudah dibuat dalam boiler ukuran lebih kecil. Secara historis, tembaga sering
digunakan untuk fireboxes (khususnya untuk lokomotif uap), karena formability
yang lebih baik dan konduktivitas termal yang lebih tinggi, namun pada masa yang
lebih baru, harga tembaga tinggi seringkali membuat sebuah pilihan ini tidak
ekonomis dan pengganti yang lebih murah (seperti baja ) digunakan sebagai
gantinya.
Untuk sebagian besar Victoriaan usia uap, bahan hanya digunakan untuk
boilermaking adalah kelas tertinggi besi tempa, dengan perakitan oleh rivetting.

besi ini sering diperoleh dari barang besi spesialis, seperti pada Cleator
Moor(Inggris), terkenal karena kualitas tinggi dari penggulung lembaran dan
kesesuaian untuk digunakan high-reliability dalam aplikasi kritis, seperti boiler
bertekanan tinggi. Pada abad ke-20, praktek desain bukannya bergerak ke arah
penggunaan baja, yang lebih kuat dan lebih murah, dengan konstruksi las, yang
lebih cepat dan membutuhkan tenaga kerja sedikit.
Bahan bakar
Sumber panas untuk boiler adalah pembakaran dari setiap beberapa bahan bakar ,
seperti kayu, batubara, minyak, atau gas alam. ketel uap menggunakan listrik atau
elemen hambatan pemanas. Fisi nuklir juga digunakan sebagai sumber panas untuk
menghasilkan uap. generator uap panas pemulihan/Heat recovery steam
generators (HRSGs) menggunakan panas sisa dari proses lain seperti turbin gas.
Konfigurasi
Boiler dapat diklasifikasikan ke dalam konfigurasi berikut:
* Pot boiler atauHaycock boiler : sebuah ketel primitif di mana api
memanaskan wadah yang berisi air sebagian dari bawah. 18 abad timbunan rumput
kering umumnya boiler diproduksi dan disimpan volume besar sangat uap
bertekanan rendah, sering tidak di atas atmosfer. Ini dapat membakar kayu atau
paling sering, batubara. Efisiensi sangat rendah.
* Fire-tube boiler. Di sini, air mengisi sebagian boiler per barel dengan volume
kecil kiri atas untuk menampung uap (ruang uap). Ini adalah jenis boiler yang
digunakan dalam hampir semua lokomotif uap. Sumber panas di dalam tungku
atau perapian yang harus disimpan secara permanen dikelilingi oleh air untuk
menjaga suhu permukaan pemanasan tepat di bawah titik didih. tungku dapat
terletak di salah satu ujung dari tabung-api yang memperpanjang jalan gas panas,
sehingga pemanasan memperbanyak permukaan yang dapat lebih meningkat
dengan membuat arah sebaliknya gas melalui tabung paralel kedua atau seikat
beberapa tabung ( dua-pass atau kembali buang boiler); alternatif gas dapat diambil
sepanjang sisi dan kemudian di bawah boiler melalui flues (3-pass boiler). Dalam
kasus-jenis boiler lokomotif, boiler barel memanjang dari tungku dan gas panas
melewati tabung seikat api di dalam tong yang sangat meningkatkan permukaan
pemanasan dibandingkan dengan sebuah tabung tunggal dan lebih meningkatkan

perpindahan panas. Api-tabung boiler biasanya memiliki tingkat yang relatif


rendah produksi uap, tetapi uap kapasitas penyimpanan yang tinggi. Api-tabung
boiler kebanyakan membakar bahan bakar padat, namun mudah beradaptasi
dengan orang-orang dari berbagai cair atau gas.

*water-tube boiler. Dalam jenis ini, tabung air tersebut diatur di dalam tungku
dalam beberapa konfigurasi yang mungkin: sering menghubungkan saluran air
drum besar, yang lebih rendah yang mengandung air dan yang atas, uap dan air,
dalam kasus lain, seperti boiler monotube , air yang diedarkan oleh pompa melalui
sebuah suksesi dari koil. Jenis ini umumnya memberikan tingkat produksi uap
tinggi, tapi kapasitas penyimpanan kurang daripada di atas. boiler pipa air dapat
dirancang untuk mengeksploitasi sumber panas dan umumnya pilihan dalam
aplikasi tekanan tinggi karena air tekanan tinggi / uap terkandung di dalam pipa
berdiameter kecil yang dapat menahan tekanan dengan dinding tipis.

Flash boiler. Jenis khusus dari water-tube boiler.


* Fire-tube boiler dengan tungku water-tube . Kadang-kadang kedua tipe di atas
telah digabungkan dengan cara berikut: tungku yang berisi perakitan tabung air,
disebut syphons termal. Gas kemudian melewati boiler firetube konvensional.
water-tube fireboxes dipasang di lokomotif Hungaria, tetapi telah bertemu dengan
sedikit keberhasilan di negara-negara lain.
* Sectional boiler. Dalam cast iron sectional boiler, kadang-kadang disebut sebagai
pork chop boiler air yang terkandung di dalam bagian besi cor. Bagian ini di
situs dirakit untuk menyelesaikan boiler.
Keselamatan
Secara historis, boiler adalah sumber cedera serius banyak dan kerusakan properti
karena kurang memahami prinsip-prinsip rekayasa. kerang logam Tipis dan rapuh
bisa pecah, sementara kurang dilas atau terpaku lapisan bisa membuka, mengarah
ke letusan kekerasan terhadap uap bertekanan. Runtuh atau lepas tabung boiler
juga bisa semprot uap panas-panas dan asap keluar dari asupan udara dan saluran
menembak, melukai petugas pemadam kebakaran yang dimuat batubara ke dalam
ruang api. Sangat boiler besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk
mengoperasikan pabrik-pabrik bisa menghancurkan seluruh bangunan.

Sebuah boiler yang memiliki kehilangan air umpan dan diperkenankan untuk
mendidih kering bisa sangat berbahaya. Jika air pakan kemudian dikirim ke boiler
kosong, air terjun kecil air mendidih langsung masuk pada kontak dengan kulit
logam superheated dan menyebabkan ledakan kekerasan yang tidak dapat dikontrol
bahkan oleh katup pengaman uap. Pengeringan boiler juga bisa terjadi jika
kebocoran terjadi di jalur uap pasokan yang lebih besar dari pasokan air make-up
bisa menggantikan. The Loop Hartford diciptakan pada 1919 oleh Hartford Steam
Boiler dan Perusahaan Asuransi sebagai metode untuk membantu mencegah
kondisi ini dari terjadi, dan dengan demikian mengurangi klaim asuransi mereka.
Sumber: http://adimasramdhani.wordpress.com/2010/06/05/boiler-ketel-uap/

Anda mungkin juga menyukai