Oleh :
NIM.1815071005
Proses penerapan mesin ini yaitu Air terdiri dari molekul-molekul air yang bergerak
bebas dalam lingkungannya. Molekul tersebut tidak akan meninggalkan lingkungannya
karena ada gaya tarik-menarik antara molekul air itu sendiri, apabila air tersebut dipanasi
maka kecepatan gerak molekulnya akan bertambah, Namun molekul itu belum mampu
untuk melepaskan diri dari lingkungannya. Bila air tersebut terus dipanasi sampai
temperatur didih air (100 0C) maka molekul-molekul air tersebut mampu melepaskan diri
dari lingkungannya dan mampu melepaskan diri dari gaya tarik menarik antara molekul-
molekul air tersebut. Peristiwa proses penguapan dan molekul-molekul tersebut disebut
molekul uap dan uap yang terbentuk dari proses penguapan disebut uap kenyang.
Kerugian kalor yang terjadi dalam boiler adalah kerugian berupa energi kalor yang tidak
dimanfaatkan untuk menghasilkan uap, kerugian kalor dalam gas buang serta kerugian
karena kandungan air dari pembakaran hydrogen. Kerugian kalor pada gas buang ini dapat
disebabkan oleh besarnya kalor yang tidak bias diserap oleh boiler karena gas asap yang
keluar dari cerobong masih memiliki kalor. Berat gas buang yang diperoleh.
Masa gas buang juga sangat berpengaruh terhadap kerugian dalam gas buang, oleh
sebab itu kebutuhan kelebihan udara (excess air) harus dijaga sehingga kerugian masa gas
buang dapat ditekan.Tidak berhasilnya proses penyerapan panas pada boiler serta
kelebihan udara yang besar akan menyebabkan terjadinya suhu yang sangat tinggi dalam
boiler, hal ini dapat menyebabkan terjadinya over heating yang dapat menimbulkan
kerusakan pada material boiler.
Terjadinya proses pembakaran tidak terlepas dari tersedianya udara pembakaran.
Pada reaksi pembakaran karbon (C) merupakan salah satu unsur yang paling penting dan
menjadi bagianutama dari setiap senyawa hidrokarbon. Karbon (C) merupakan zat padat
yang bertemperatur tinggi dan relatif lebih lambat terbakar. Akibatnya dalam setiap proses
pembakaran teoritis akan dianggap bahwa sulfur (S) dan hidrogen (H), keduanya terbakar
sempurna sebelum karbon terbakar. Karbon tersebut akan teroksidasi menjadi karbon
monoksida (CO) sebelum semua bagian karbon itu akan dirubah menjadi karbondioksida
(CO2). Jumlah udara yang tidak cukup akan mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar
dengan sempurna, sehingga menimbulkan kerugian kalor dari bahan bakar yang tidak
terbakar dan sebaliknya bila jumlah udara terlalu banyak akan menyebabkan terjadinya
campuran disamping kerugian kalor yang terbawa oleh gas buang. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu diperhitungkan jumlah udara pembakaran optimal sehingga proses
pembakaran yang diinginkan dapat berlangsung dengan sempurna. Nilai kalor dari
kerugian yang disebabkan karbon tak terbakar.
Temperatur fluida sebelum masuk ke deaerator akan lebih kecil dari temperatur
fluida yang keluar dari deaerator dikarenakan adanya transfer energy panas dari gas panas
sisa pembakaran ke air pengisi boiler yang sebagian besar energi panas tersebut diperoleh
dari gas hasil pembakaran yang kemudian ditransfer melalui bidang pemanas. Besarnya
nilai energi feedwater yang masuk ke boiler dan deaerator memiliki nilai yang
berbedabeda, hal ini tergantung laju aliran bahan bakar dengan nilai kalor hasil pembakaran
yang tidak konstan sehingga energi panas yang ditransfer ke air melalui bidang (dinding)
yang kontak langsung dengan sumber panas. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi laju
penguapan di dalam boiler dan akan berpengaruh pada laju aliran feedwater. Besarnya laju
penguapan air di dalam boiler sangat tergantung pada besarnya kalor hasil pembakaran
yang transfer air melalui heating surface, semakin besar kalor yang ditransfer maka laju
penguapan akan semakin tinggi dan laju aliran feedwater juga akan bertambah.
2. POMPA SENTRIFUGAL
\
Selisih nergy per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar
disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat
mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energy fluida. Energi inilah
yang mengakibatkan perubahan head tekanan , head kecepatan dan head potensial pada zat
cair yang mengalir secara continue.
Pada keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan
dan kecepatan tertentu. Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian
rupa, sehingga terdapat perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna.
Oleh karena ini, kolom zat cair dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini
bergerak dalam aliran yang tak terputus-putus dari saluran isap melalui pompa ke
saluran kempa.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak terdiri
dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check valve
yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran keluaran
pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switchhigh,
dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk menghindari
overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari
vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH), flow
switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang pada
sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya
minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa yang
cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi dalam
pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level
switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat
besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan
untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnya Berikut ini beberapa
contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memeperlancar
proses kerja di kapal.
c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur, bahan
kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi,seperti:
industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan aplikasi umumlainnya.
Tugas Teknik Pendingin
Permasalahan yang biasanya terjadi pada mesin pendingin beserta penyebab dan solusi dari
kerusakan yang terjadi pada mesin pendingin. Adapun permasalahannya sebagai berikut.
1. Pada Mesin Pendingin Daihatsu Charade
a) Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu
rendah (jauh di bawah temperatur kerja idelnya). Jika hal ini terjadi berarti
Overcooling. Dari neraca panas hal ini berarti terjadi kenaikan kerugian karena
pendinginan (cooling loos). Dengan adanya kenaikan cooling loos ini berarti daya
mekanis yang dihasilkan sudah pasti berkurang. Tetapi pada mesin tidak terasa betul,
yang lebih terasa adalah adanya kenaikan pamakaian bahan bakarnya. Jadi over
cooling sepertinya tidak berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan
melainkan menaiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin.
Gejala dan kemungkinan yang terjadi:
Termostat rusak.
Termostat yang berfungsi untuk mengatur masuknya air pendingin yang
masuk ke dalam mantel air supaya didapatkan suhu mesin yang sesuai dan
apabila pada alat ini terjadi kerusakan akan mengakibatkan mesin manjadi
dingin atau sebaliknya.
Cara mengatasinya:
Tes bagaimana kerja termostat tersebut masih bisa bekerja dengan baik apa
tidak apabila termostat membuka terus ini karena alat tersebut tidak bias
menutup saat mesin dingin, salah satu yang dapat dilakukan adalah
menggantinya.
Jika udara terlalu dingin, radiator harus ditutup.
Udara luar yang terlalu dingin akan menjadikan mesin itu menjadi dingin.
Cara mengatasinya:
Dengan menghindarkan radiator dengan udara luar dan radiator dalam
keadaan tertutup.
b) Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yang
selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over
heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas
karena pendinginan (cooling loss). Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang
diamati pada air pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen
mesin mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti
piston pada silinder. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan
kerugian akibat gesekan.
Secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin
dan udara pada radiator yang mengalami ganguan. Kemungkinan penyebab dari
terganggunya sistem pendinginan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sistem Pendinginan Bocor
Penyebab terjadinya sistem pendingin bocor:
Pemakaian yang lama dan perawatan sistem pendinginan ynag kurang
teratur dapat menyebabkan kebocoran. Kebocoran ini akan menggangu
sirkulasi air pendingin. Untuk mengetahui bocor atau tidaknya sistem
pendinginan yaitu dengan menggunakan tes tekanan sistem pendingin.
Cara mengatasinya:
Tes tekanan sistem pendingin ini untuk menemukan tempat yang
mengalami kebocoran. Alat yang digunakan adalah radiator tester. Bagian-
bagian yang rawan bocor adalah pada sambungan pipa air dan bak penampung
air. Pemompaan ke dalam tidak boleh melebihi tekanan kerja (1,2 kg/cm2 atau
118 kpa) dari sistem pendingin karena dapat merusakkan bagian–bagian system
pendingin.
Setelah sistem diberi tekanan (1,2 kg/cm2 atau 118 kpa) dengan radiator
tester dapat diketahui tempat kebocoran yang alan diperbaiki.
Gambar 12. Tes Tekanan Sistem Pendinginan
(Sumber: Astra Daihatsu Motor, 1993: 10)
2. Radiator Tersumbat
Penyebab radiator tersumbat:
Di dalam radiator terdapat komponen yaitu pipa air. Pemakaian yang lama
menyebabkan banyak kotoran atau kerak yang mengendap dan menyumbat
saluran air, sehingga kemampuan membuang panas menjadi menurun.
Temperatur yang tinggi akan merusak komponen-komponen mesin yang
lainnya.
Cara mengatasinya yaitu:
Untuk membersihkan kotoran tersebut pada bagian ujung pipa dapat
dibersihkan dengan alat penggores besi atau baja yang dibentuk seperti skrap.