Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI 2

MEKANIKA FLUIDA, TEKNIK PENDINGIN, DAN PERPINDAHAN PANAS

Dosen Pengampu : Gede Wiratmaja. S.T., M.T.

Oleh :

NIM.1815071005

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2019
Tugas Mekanika Fluida
1. MESIN BOILER TIPE PIPA

Proses penerapan mesin ini yaitu Air terdiri dari molekul-molekul air yang bergerak
bebas dalam lingkungannya. Molekul tersebut tidak akan meninggalkan lingkungannya
karena ada gaya tarik-menarik antara molekul air itu sendiri, apabila air tersebut dipanasi
maka kecepatan gerak molekulnya akan bertambah, Namun molekul itu belum mampu
untuk melepaskan diri dari lingkungannya. Bila air tersebut terus dipanasi sampai
temperatur didih air (100 0C) maka molekul-molekul air tersebut mampu melepaskan diri
dari lingkungannya dan mampu melepaskan diri dari gaya tarik menarik antara molekul-
molekul air tersebut. Peristiwa proses penguapan dan molekul-molekul tersebut disebut
molekul uap dan uap yang terbentuk dari proses penguapan disebut uap kenyang.

Kerugian kalor yang terjadi dalam boiler adalah kerugian berupa energi kalor yang tidak
dimanfaatkan untuk menghasilkan uap, kerugian kalor dalam gas buang serta kerugian
karena kandungan air dari pembakaran hydrogen. Kerugian kalor pada gas buang ini dapat
disebabkan oleh besarnya kalor yang tidak bias diserap oleh boiler karena gas asap yang
keluar dari cerobong masih memiliki kalor. Berat gas buang yang diperoleh.

Masa gas buang juga sangat berpengaruh terhadap kerugian dalam gas buang, oleh
sebab itu kebutuhan kelebihan udara (excess air) harus dijaga sehingga kerugian masa gas
buang dapat ditekan.Tidak berhasilnya proses penyerapan panas pada boiler serta
kelebihan udara yang besar akan menyebabkan terjadinya suhu yang sangat tinggi dalam
boiler, hal ini dapat menyebabkan terjadinya over heating yang dapat menimbulkan
kerusakan pada material boiler.
Terjadinya proses pembakaran tidak terlepas dari tersedianya udara pembakaran.
Pada reaksi pembakaran karbon (C) merupakan salah satu unsur yang paling penting dan
menjadi bagianutama dari setiap senyawa hidrokarbon. Karbon (C) merupakan zat padat
yang bertemperatur tinggi dan relatif lebih lambat terbakar. Akibatnya dalam setiap proses
pembakaran teoritis akan dianggap bahwa sulfur (S) dan hidrogen (H), keduanya terbakar
sempurna sebelum karbon terbakar. Karbon tersebut akan teroksidasi menjadi karbon
monoksida (CO) sebelum semua bagian karbon itu akan dirubah menjadi karbondioksida
(CO2). Jumlah udara yang tidak cukup akan mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar
dengan sempurna, sehingga menimbulkan kerugian kalor dari bahan bakar yang tidak
terbakar dan sebaliknya bila jumlah udara terlalu banyak akan menyebabkan terjadinya
campuran disamping kerugian kalor yang terbawa oleh gas buang. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu diperhitungkan jumlah udara pembakaran optimal sehingga proses
pembakaran yang diinginkan dapat berlangsung dengan sempurna. Nilai kalor dari
kerugian yang disebabkan karbon tak terbakar.
Temperatur fluida sebelum masuk ke deaerator akan lebih kecil dari temperatur
fluida yang keluar dari deaerator dikarenakan adanya transfer energy panas dari gas panas
sisa pembakaran ke air pengisi boiler yang sebagian besar energi panas tersebut diperoleh
dari gas hasil pembakaran yang kemudian ditransfer melalui bidang pemanas. Besarnya
nilai energi feedwater yang masuk ke boiler dan deaerator memiliki nilai yang
berbedabeda, hal ini tergantung laju aliran bahan bakar dengan nilai kalor hasil pembakaran
yang tidak konstan sehingga energi panas yang ditransfer ke air melalui bidang (dinding)
yang kontak langsung dengan sumber panas. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi laju
penguapan di dalam boiler dan akan berpengaruh pada laju aliran feedwater. Besarnya laju
penguapan air di dalam boiler sangat tergantung pada besarnya kalor hasil pembakaran
yang transfer air melalui heating surface, semakin besar kalor yang ditransfer maka laju
penguapan akan semakin tinggi dan laju aliran feedwater juga akan bertambah.

2. POMPA SENTRIFUGAL
\

Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat


zat cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar
diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair
yang ada didalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat berputar. Karena timbul gaya
sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran diantara
sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi.Demikian pula head
kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan.
Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk volute
(spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini
sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan. Jadi impeller pompa
berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga nergy yang dikandungnya menjadi
lebih besar.

Selisih nergy per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar
disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat
mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energy fluida. Energi inilah
yang mengakibatkan perubahan head tekanan , head kecepatan dan head potensial pada zat
cair yang mengalir secara continue.
Pada keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan
dan kecepatan tertentu. Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian
rupa, sehingga terdapat perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna.
Oleh karena ini, kolom zat cair dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini
bergerak dalam aliran yang tak terputus-putus dari saluran isap melalui pompa ke
saluran kempa.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak terdiri
dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check valve
yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran keluaran
pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switchhigh,
dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk menghindari
overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari
vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH), flow
switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang pada
sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya
minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa yang
cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi dalam
pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level
switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat
besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan
untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnya Berikut ini beberapa
contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memeperlancar
proses kerja di kapal.
c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur, bahan
kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi,seperti:
industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan aplikasi umumlainnya.
Tugas Teknik Pendingin
Permasalahan yang biasanya terjadi pada mesin pendingin beserta penyebab dan solusi dari
kerusakan yang terjadi pada mesin pendingin. Adapun permasalahannya sebagai berikut.
1. Pada Mesin Pendingin Daihatsu Charade
a) Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu
rendah (jauh di bawah temperatur kerja idelnya). Jika hal ini terjadi berarti
Overcooling. Dari neraca panas hal ini berarti terjadi kenaikan kerugian karena
pendinginan (cooling loos). Dengan adanya kenaikan cooling loos ini berarti daya
mekanis yang dihasilkan sudah pasti berkurang. Tetapi pada mesin tidak terasa betul,
yang lebih terasa adalah adanya kenaikan pamakaian bahan bakarnya. Jadi over
cooling sepertinya tidak berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan
melainkan menaiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin.
Gejala dan kemungkinan yang terjadi:
Termostat rusak.
Termostat yang berfungsi untuk mengatur masuknya air pendingin yang
masuk ke dalam mantel air supaya didapatkan suhu mesin yang sesuai dan
apabila pada alat ini terjadi kerusakan akan mengakibatkan mesin manjadi
dingin atau sebaliknya.
Cara mengatasinya:
Tes bagaimana kerja termostat tersebut masih bisa bekerja dengan baik apa
tidak apabila termostat membuka terus ini karena alat tersebut tidak bias
menutup saat mesin dingin, salah satu yang dapat dilakukan adalah
menggantinya.
Jika udara terlalu dingin, radiator harus ditutup.
Udara luar yang terlalu dingin akan menjadikan mesin itu menjadi dingin.
Cara mengatasinya:
Dengan menghindarkan radiator dengan udara luar dan radiator dalam
keadaan tertutup.
b) Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yang
selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over
heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas
karena pendinginan (cooling loss). Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang
diamati pada air pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen
mesin mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti
piston pada silinder. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan
kerugian akibat gesekan.
Secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin
dan udara pada radiator yang mengalami ganguan. Kemungkinan penyebab dari
terganggunya sistem pendinginan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sistem Pendinginan Bocor
Penyebab terjadinya sistem pendingin bocor:
Pemakaian yang lama dan perawatan sistem pendinginan ynag kurang
teratur dapat menyebabkan kebocoran. Kebocoran ini akan menggangu
sirkulasi air pendingin. Untuk mengetahui bocor atau tidaknya sistem
pendinginan yaitu dengan menggunakan tes tekanan sistem pendingin.
Cara mengatasinya:
Tes tekanan sistem pendingin ini untuk menemukan tempat yang
mengalami kebocoran. Alat yang digunakan adalah radiator tester. Bagian-
bagian yang rawan bocor adalah pada sambungan pipa air dan bak penampung
air. Pemompaan ke dalam tidak boleh melebihi tekanan kerja (1,2 kg/cm2 atau
118 kpa) dari sistem pendingin karena dapat merusakkan bagian–bagian system
pendingin.
Setelah sistem diberi tekanan (1,2 kg/cm2 atau 118 kpa) dengan radiator
tester dapat diketahui tempat kebocoran yang alan diperbaiki.
Gambar 12. Tes Tekanan Sistem Pendinginan
(Sumber: Astra Daihatsu Motor, 1993: 10)

2. Radiator Tersumbat
Penyebab radiator tersumbat:
Di dalam radiator terdapat komponen yaitu pipa air. Pemakaian yang lama
menyebabkan banyak kotoran atau kerak yang mengendap dan menyumbat
saluran air, sehingga kemampuan membuang panas menjadi menurun.
Temperatur yang tinggi akan merusak komponen-komponen mesin yang
lainnya.
Cara mengatasinya yaitu:
Untuk membersihkan kotoran tersebut pada bagian ujung pipa dapat
dibersihkan dengan alat penggores besi atau baja yang dibentuk seperti skrap.

c) Termostat Tidak Bekerja/Macet


Penyebab termostat tidak bekerja:
Termostat berfungsi mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal pada
temperatur yang sesuai. Termostat yang macet pada saat tertutup dapat
menyebabkan mesin menjadi overheating dan termostat yang macet pada saat
terbuka dapat menyebabkan mesin menjadi overcooling. Penyebabnya karena
termostat sudah lama dan tidak mampu bekerja dengan baik jadi pegas-pegasnya
sudah tidak mampu untuk membuka termostat itu.
Cara mengatasinya:
Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga yang
dihasilkan menjadi turun. Bila pada saat suhu mesin masih dingin sudah ada
sirkulasi air, maka kemungkinan termostat macet dalam keadaan terbuka. Tetapi
bila pada saat temperatur mesin sudah mencapai suhu kerja tetapi tidak ada sirkulasi
air, ada kemungkinan termostat macet dalam posisi tertutup. Saat temperatur air
mencapai 820C, maka katup termostat akan mulai membuka dan pada 880C katup
tersebut terbuka penuh dan memugkinkan air pendingin bersirkulasi ke radiator
dalam keadaan baik. Apabila termostat tidak dapat membuka atau tidak dapat
bekerja pada waktunya, sudah waktunya termostat tersebut harus diganti.

d) Water Jacket Tersumbat


Penyebab terjadinya mantel air tersumbat:
Water jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder-silinder
mesin dan kepala silinder. Fungsi water jacket ini adalah untuk mendinginkan
bagian-bagian dinding silinder dan ruang bakar. Mantel pendingin pada kepala
silinder berhubungan langsung dengan bak penampung atas radiator dan bagian
blok silinder berhubungan dengan bak penampung bawah radiator. Aliran air yang
melewati mantel pendingin akan meningggalkan kotoran/karat yang akan
mengendap dan menghambat sirkulasi pendingain di dalam matel pendingin, jadi
akibat dari water jacket tersumbat karena adanya kotoran-kotoran di dalamnya
seperti kotoran yang dibawa oleh air atau kotoran dari akibat terjadinya korosi atau
karat.
Cara mengatasinya:
Endapan kotoran harus dibersihkan dengan cara meniupkan udara yang
bertekanan dari kompresor ke lubang-lubang yang tersmbat sehingga kotoran
diharapkan keluar dari water jacket.
Tugas Perpindahan Panas
1. Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana kalor
mengalir dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah
dalam suatu medium (padat, cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan
yang bersinggungan secara langsung sehingga terjadi pertukaran energi dan momentum.
Penerapan perpindahan panas secara konduksi dalam dunia industri :
a. Membakar besi logam dan sejenisnya
Saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujung dari
besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke seluruh ba
gian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini menunjukkan pan
as berpindah dengan perantara besi logam tersebut.
b. Solder
Untuk melekatkan komponen elektronika ke papan rangkaian kita menggunakan c
airan timah dengan menyoldernya. Solder listrik akan menerima panas dari konversi e
nergy listrik. Panas dari energy listrik ini akan diterukan ke ujung logam pada solder
yang di sentuhkan ke timah yang diposisikan di kakikaki komponen elektronika yang
akan di lekatkan. Setelah beberapa saat, timah akan meleleh dan pada saat itu solder k
ita angkat. Timah akan segera mendingin dan membeku, melekatkan kaki komponen
elektronika tadi ke papan rangkaian dengan kuat.
c. Setrika listrik
Untuk merapikan dan mensterilkan pakaian, kita memerlukan sesuatu yang panas
namun tidak merusak. Karena itulah kita perlu konduktor untuk menstransfer panas d
ari sumber panas tertentu ke pakaian kita. Kita memerlukan sebuah setrika. Setrika ak
an menstransfer panas dari sumber panas (mislya panas dari konversi energi istrik) ke
pakaian. Panas di bagian logam pada setrika bertahan cukup lama sehingga memung
kinkan kita menggunakannya untuk merapikan pakaian kita
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas karena adanya gerakan/aliran/ pencampuran
dari bagian panas ke bagian yang dingin.Contohnya adalah kehilangan panas dari
radiator mobil, pendinginan dari secangkir kopi dll.
Penerapan perpindahan panas secara konveksi dalam dunia industri :
a. Radiator mobil
Pada system pendingin mesin (radiator) air dipaksa mengalir melalui pipa-
pipa dengan bantuan pompa air (water pump).panas mesin yang tidak dikehendaki
dibawa oleh sirkulasi air tersebut menuju radiator. Di dalam radiator, air didingin
kan dengan bantuan udara. Air yang telah mendingin ini kemudian di pimpa untu
k mengulang kembali proses transfer panas dari mesin mebil ke radiator. Ingat ba
hwa proses konveksi melibatkan fluida (dalam kasus ini di wakili oleh air) sebaga
i penghantar panas. Air yang digunakan dalam radiator lama
lama akan berkurang akibat penguapan dan akhirnya akan habus. Oleh karena itu,
radiator perlu diisi air kembali untuk memastikan lancarnya proses pendinginan m
esin selama mobil berjalan.
b. Pengering rambut (hairdryer) di dalam usaha salon kecantikan
Pada alat pengering rambut (hair dryer), kipas angin menarik udara disekit
arnya dan meniupkan kembali setelah di lewatkan pada elemen pemanas di dalam
nya. Dengan proses ini di peroleh arus konveksi paksa udara panas
3. Radiasi
Radiasi adalah proses di mana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan jika
terdapat ruang hampa di antara benda - benda tersebut.
Penerapan perpindahan panas secara radiasi dalam dunia industry adalah sebagai
berikut :.
a. Oven microwave
Gelombang mikro (microwave) merupakan salah satu bentuk radiasi elektr
omagnetik yang mudah diserap oleh molekul-
molekul air. Pada oven microwave, gelombang mikro didistribusiakan dari logam
yang berputar serta logan pada dinding-
dindingnya. Gelombang mikro mampu menembus plastic pembungkus makanan a
tau pirirng keramik dan akhirnya di serap oleh molekul – molekul air di dalam ma
kanana yang sedang diamasak. Penyerapan energy gelombang mikro ini akan me
manaskan makanan dan menjadikannya matang, siap dihidangkan.
b. Pengawetan maknana dengan radiasi
Ternyata bahan pangan baik dari tumbuhan maupun dari hewan tidak hanya
bisa diawetkan dengan bahan pengawet, namun teknologi telah membantu manusia
mengawetkannya, dengan bantuan iradiasi. Secara harfiah, iradiasi setaip prosedur
dan perlakuan untuk melakukan radiasi ionisasi pada berarti makanan, baik dengan
penyinaran tunggal maupun beberapa penyinaran. Iradiasi dimaksudkan
untukmembunuh jamur, serangga dan bakteri perusaka sehingga makanan menjadi
lebih tahan lama dan memiliki kondisi lebih baik. Jenis radiasi pengion bisa dari
berbagai macam: sinar gamma dari nukleotida Co 60 atau Cs 137, sinar X maupun
dari electron
Pengawetan dengan cara iradiasi makanan itu menggunakan radioaktif dari
Ko-balt 60. Menurut Fisikawan Laboratorium Pengujian Pusat Aplikasi Teknologi
Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Dr. Nada Marnada,
M.Eng (2010) , unsur inti radioaktif ini tidak stabil. Inti Kobalt 60 meluruh dalam
iradiator dan memancarkan partikel beta dan gamma. Setelah itu, Kobalt 60
berubah menjadi Nikel 60 yang jauh lebih stabil. (Andina, 2010) Saat peluruhan,
partikel beta tertahan selongsong iradiator. Sedangkan partikel gamma-nya keluar.
Energinya mengionisasi molekul yang dilewatinya, kemudian memutus sel DNA
mikroba, salmonela, dan lain-lain sesuai takarannya. Apabila sel DNA-nya
terputus, mikroba atau organisme tak dapat bereplikasi dan akhirnya mati. nBila
partikel gamma digunakan untuk mengiradiasi makanan yang sudah dikemas dan
kedap udara, mikroba pembusukan di dalamnya akan mati. Ini membuat makanan
tidak mudah membusuk.

Anda mungkin juga menyukai