Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida SangHyang Widhii Wasa,


karena rahmat dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Kerja SONAR ” . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata Pelajaran Fisika.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Singaraja, 09 Januari 2020

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Balakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian SONAR ........................................................................................... 3
2.2 Sistem Kerja SONAR ...................................................................................... 4
2.3 Manfaat SONAR ............................................................................................... 4
2.4 Jenis-jenis SONAR ........................................................................................... 6
2.4.1 Sonar Aktif ................................................................................................. 6
2.4.2 Sonar Pasif .................................................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 8
3.2 Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang

Terutama pada Kemajuan teknologi di bidang perkapalan dan instrument-


instrumen navigasi yang digunakan terus berkembang pesat. Dimulai dari
instrumen sederhana (konvensional) seperti kompas, sextan, alat baring, dan
sebagainya hingga alat navigasi modern salah satunya SONAR. Berkembangnya
instrumen tersebut dilatarbelakangi tuntutan kenyamanan dan keamanan bagi
penumpang yang sangat menjadi perhatian utama. Kemajuan di bidang industry
perkapalan seiring dengan tuntutan kenyamanan dan keamanan menyebabkan
perlunya alat pengaman yang bekerja otomatis.

SONAR (Sound Navigation And Rangin) merupakan sebuah teknologi yang


berfungsi untuk navigasi, berkomunikasi dengan atau mendeteksi objek diatas
maupun dibawah permukaan air. Sonar sendiri memiliki 2 teknologi, yaitu sonar
pasif dan sonar aktif. Sonar pasif pada dasarnya hanya mendengarkan suara yang
dibuat oleh kapal, sementara sonar aktif memancarkan pulse suara dan
mendengarkan gema. Sonar dapat digunakan sebagai sarana acoustic location dan
pengukuran karakteristik gema dari target di dalam air. Acoustic location di dalam
udara pernah digunakan sebelum radar diperkenalkan. Sonar juga dapat digunakan
di udara sebagai navigasi robot. Makalah ini akan membahas terkait sonar mulai
dari pengertian, jenis dan komponen sonar, sejarah adanya sonar, fungsi, prinsip
kerja beserta mekanisme sistem sonar dalam aplikasi sebagai finding fisher dan
deepmeter, hingga penggunaannya dalam dunia kesehatan sehingga diperolah
pembahasan lengkap mengenai sonar.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan SONAR?
1.2.2 Jelaskan, bagaimana Sistem Kerja SONAR?
1.2.3 Apakah Manfaat SONAR?
1.2.4 Apa saja jenis-jenis SONAR?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Dapat mengtehaui pengertian SONAR.
1.3.2 Dapat menjelaskan Sistem Kerja SONAR.
1.3.3 Dapat mengetahui Manfaat SONAR.
1.3.4 Dapat menjelaskan jenis-jenis SONAR.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SONAR


SONAR adalah singkatan dari Sound Navigation and Ranging (Murray,
2011) merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. SONAR (Sound Navigation and
Ranging) merupakan sistem instrumen yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang obyek-obyek bawah air. Hingga saat ini sonar telah luas
digunakan untk mendeteksi kapal selam & ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Sistem SONAR ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem sonar aktif yang melakukan
proses pemancaran dan penerimaan sinyal suara dan sistem sonar pasif yang
digunakan untuk menerima sinyal-sinyal suara yang dihasilkan oleh obyek obyek
bawah air (MacLennan etal., 1992).
Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut (Bathymetry),
pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut (Subbottom Profilers),
pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping), mendeteksi kapal selam dan ranjau,
analisa dampak lingkungan didasar laut, menangkap ikan serta berbagai kegiatan
komunikasi di bawah laut. Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar, transducer,
penerima/receiver, dan layar monitor. Sonar sendiri pada awalnya diinspirasi dari
lonceng bawah air yang digunakan untuk mengukur kecepatan suara dalam air,
kemudian berkembang dan dimanfaatkan dalam mendeteksi gunung es yang ada
dalam laut ketika kapal laut melintas. Seiring dengan perkembangan waktu, sonar
dimanfaatkan dalam perang dunia I untuk mendeteksi kapal selam. Semenjak itu
sonar benar-benar dikembangkan dan dimanfaatkan dalam dunia militer dan
perang.
Metode akustik digunakan untuk menentukan perubahan kelimpahan stok
ikan, dengan menggunakan sistem pemancar yang memancarkan sinyal akustik
secara vertikal disebut echosounder, sedangkan yang memancarkan sinyal akustik
secara horizontal disebut sonar (Burczynski, 1982). Menurut Budiarto (2001),

3
untuk memperoleh informasi tentang objek-objek bawah air digunakan suatu sistem
sonar yang terdiri dari dua sistem yaitu active sonar system yang digunakan untuk
mendeteksi dan meneliti target-target bawah air dan passive sonar system yang
hanya digunakan untuk menerima suara-suara yang dihasilkan oleh objek-objek
bawah air.

2.2 Sistem Kerja SONAR

Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air


yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek
di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

Prinsip kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara


bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo).
Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan
pada monitor.

Gambar 4.1 Mekanisme Kerja SONAR

2.3 Manfaat SONAR


Sebagai salah satu instrumen navigasi SONAR memiliki arti penting karena
memiliki beberapa manfaat (Hodges, et al, 2010), antara lain :

4
a. Pengukuran kedalaman dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional
Depth Echo Sounder dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari
perbedaan waktu Antara pengiriman dan penerimaan pulsa suara
b. Pengindentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut (Sub bottom
Profilers).
a. Dengan sonar ini frekuensi jadi lebih rendah dan bias menembus lebih dalam
dan sinyalnya lebih bertenaga. Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen
dasar laut dapat menunjang dalam menentukan kandungan mineral dasar laut
dalam.
c. Pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping).
a. Sonar dapat menghasilkan tampilah peta dasar laut dalam tiga dimensi.
Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan
dengan data dari sub bottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang
lengkap dan terperinci.
d. Pencarian kapal-kapal karam di dasar laut.
a. Pencarian ini dapat ditunjang dengan teknologi sonar. Dengan teknologi ini,
lokasi kapal karam dapat ditentukan dengan tepat. Teknologi akustik bawah
air ini dapat menunjang eksplorasi dan ekploitasi dalam bidang arkeologi
bawah air (underwater archeology) dengan tujuan untuk mengangkat dan
mengidentifikasikan kepermukaan laut benda-benda yang dianggap
bersejarah.
e. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
a. Pemasangan pipa dan kabel komunikasi dasar laut membutuhkan data yang
akurat mengenai kondisi dasar lautnya dengan peta dasar laut yang baik juga
data dari sub bottom profiler pipa dan kabel dapat ditempatkan di daerah yang
sesuai dan pemasangannya akan lebih mudah.
f. Analisa dampak lingkungan di dasar laut.
a. Teknologi akustik bawah air dapat juga menunjang analisa dampak
lingkungan di dasar laut.

5
2.4 Jenis-jenis SONAR
Menurut Gitoyo (2015) cit Simmonds et al, (2005), terdapat dua jenis sonar
yaitu sonar aktif dan pasif. Aktif sonar mentransmisikan sinyal akustik dan
mendeteksi pantulan dari objek di dalam air. Pasif sonar tidak mentransmisikan
sinyal akustik, tetapi hanya mendeteksi sumber suara yang berasal dari objek yang
diamati.
2.4.1 Sonar Aktif
Sonar aktif berperan memancarkan pulsa suara dan mendengarkan
gema. Alat sonar kedua digolongkan sebagai sonar aktif, di mana ada sinyal
yang di mana sinyal sonar aktif dikirim dan diterima kembali. Misalnya saja
untuk mengetahui jarak satu obyek, petugas sonar mengukur waktu yang
diperlukan oleh sinyal sejak dipancarkan hingga diterima kembali. Sonar
aktif menciptakan pulsa suara, sering disebut "ping", dan kemudian
mendengarkan refleksi (gema ) dari pulsa.
Sonar aktif juga digunakan untuk mengukur jarak melalui air antara
dua transduser sonar atau kombinasi dari hidropon (mikrofon akustik bawah
air) dan proyektor (speaker akustik bawah air). Sebuah transduser adalah
sebuah alat yang dapat mengirim dan menerima sinyal akustik ("ping").
Ketika hydrophone / transducer menerima sinyal interogasi tertentu akan
meresponnya dengan mengirimkan sinyal balasan tertentu. Untuk
mengukur jarak, satu transduser / proyektor mentransmisikan sinyal
interogasi dan mengukur waktu antara transmisi dan penerimaan lain
transduser / hidrofon balasan. Perbedaan waktu, skala oleh kecepatan suara
melalui air dan dibagi dua, adalah jarak antara dua platform. Teknik ini, bila
digunakan dengan beberapa transduser / hydrophone / proyektor, dapat
menghitung posisi relatif benda statis dan bergerak di dalam air.
2.4.2 Sonar Pasif
Sonar pasif adalah sonar yang tidak memancarkan sinyal yang
dikirim keluar. sehingga ia hanya berperan sebagai pendengar suara yang
dibuat oleh kapal, Pada sistem pasif maju, ada bank data sonik (sumber
bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk

6
mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang
ditembakkan).
Sonar pasif mendengarkan tanpa transmisi. Hal ini sering digunakan
dalam pengaturan militer, meskipun juga digunakan dalam aplikasi ilmu
pengetahuan, misalnya, mendeteksi ikan untuk studi / tidaknya di berbagai
lingkungan perairan - lihat juga akustik pasif dan radar pasif . Dalam
penggunaan yang sangat luas, istilah ini dapat mencakup hampir semua
teknik analisis yang melibatkan suara yang dihasilkan dari jarak jauh,
meskipun biasanya terbatas pada teknik yang diterapkan dalam lingkungan
air.Tidak seperti sonar aktif, hanya ada satu cara perbanyakan yang terlibat.
Karena pemrosesan sinyal yang berbeda yang digunakan, sinyal terdeteksi
minimum untuk rasio kebisingan akan berbeda.
Persamaan untuk menentukan kinerja sonar pasif adalah:
SL - TL = NL - DI + DT
di mana SL adalah tingkat sumber, TL adalah hilangnya transmisi, NL
adalah tingkat kebisingan, DI adalah indeks directivity dari array (perkiraan
untuk keuntungan array) dan DT adalah ambang deteksi. Rumus dari sonar
pasif adalah:
FOM = SL + DI - (NL + DT).

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

SONAR (Sound Navigation and Ranging) merupakan sistem yang


menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk
mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak
bawah laut. Terdapat dua jenis sonar yaitu sonar aktif dan pasif. Sistem sonar terdiri
dari lima komponen (Transmitter, Transducer, Receiver, Peraga–perekam, Time
base). Keberadaan sonar dimulai pada beberapa binatang telah menggunakan suara
untuk berkomunikasi dan deteksi obyek selama jutaan tahun. Di Indonesia sistem
sonar digunakan pertama kali di bidang militer. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Prinsip kerjanya yaitu sonar mengirim gelombang suara bawah permukaan dan
kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo), data suara dipancar ulang
ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor. Dalam bidang
medis, sistem sonar diterapkan dalam teknologi Ultrasonografi (USG).

3.2 Saran
Referensi terpercaya terkait sonar sangat sedikit sehingga membatasi
informasi yang diperoleh, diharapkan sebaiknya informasi dalam bentuk buku
maupun jurnal menganai sonar dapat diperkaya. Saran lain, sebaiknya makalah
disusun oleh tim kecil berdasarkan diskusi sehingga informasi makalah lebih
banyak dan berkualitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

AIUM. 2013. Obstetric Ultrasound Examinations. American Institute of Ultrasound


in Medicine. New York

Budiarto, Aris. 2001. Aplikasi Split Beam Acoustic System Untuk Pendugaan Nilai
Densitas Ikan di Perairan Teluk Jakarta. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

Burczynski, J. 1982. Introduction to The Use of SONAR Systems for estimating


Fish Biomass. FAO: Rome

Gitoyo, Y. 2015. Mengenal Peralatan SOund Navigation And Ranging (SONAR)


Dalam Mengendus Puing Pesawat Airasia QZ8501. Pustaka Digital
Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai