PENDAHULUAN
Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan saja
kesukaran bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi orang tuanya,
masyarakat bahkan sering kali aparat keamanan. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara masa kanak–kanak dan masa dewasa. Masa
transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membingungkan, disatu pihak ia masi anak–anak, tetapi dilain pihak ia harus
bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi–situasi yang menimbulkan konflik
seperti ini, seringkali menyebabkan perilaku–perilaku aneh, canggung dan kalau
tidak kontrol bisa menjadi kenakalan.
Dalam hal ini Remaja di Desa Penglatan sebagian individu sedang berada
dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja
memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau
wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan
arah kehidupannya. Proses perkembangan individu tidak selalu berjalan secara
mulus atau sesuai harapan dan nilai – nilai yang dianut, karena banyak faktor yang
menghambatnya. Faktor penghambat ini bisa bersifat internal atau eksternal.
Faktor eksternal adalah yang berasal dari lingkungan seperti ketidak stabilan
dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan
perlakuan orang tua yang otoriter atau kurang memberikan kasih sayang dan
pelecehan nilai – nilai moral atau agama dalam kehidupan agama atau
masyarakat.
Masa remaja dalam kehidupan sehari –hari sangat berkaitan erat dengan
aspek psikologi yang menjadikan remaja sering mancoba sesuatu untuk alasan
mencari jati diri. Kadang remaja salah mengartikan jati diri sehingga terjebak
dalam pergaulan bebas terutama terjebak dalam hal penggunaan minuman keras,
selain faktor rasa ingin mencoba, faktor lingkungan atau pergaulan juga dapat
mempengaruhi keingintahuan remaja tentang minuman keras, jadi pengaruh
perubahan psikologi dapak berdampak pada penggunaan minuman keras pada
masa remaja.
1. Carbon (C)
2. Hidrogen (H)0
3. Oksigen (O)
Ketiga unsur kimia ini terikat secara kimiawi dalam struktur yang bisa
dirumuskan sebagai CnHn2n+1OH.
Dalam prakteknya, kadar alkohol yang terkandung dalam berbagai jenis minuman
itu tidak sama, tergantung dari komposisi yang diracik untuk menimbulkan efek
psikis berupa penurunan tingkat kesadaran yang dituju, antara lain :
2. Uang Saku
Uang saku mencangkup uang yang diperoleh responden dari orang
tua rata-rata responden mendapatkan uang dari orang tuanya perhari.
Untuk mengetahui seberapa besar jumlah yang dihasilkan responden dari
orang tuanya. Uang saku peminum minuman keras dalam penelitian ini
mayoritas Pemnim mengatakan bahwa uang mereka berasal dari orang
tua, jika dilihat uang dari tabel di atas rata-rata Peminum minuman
berakohol peneliti temui peminum meliki uang saku yang jumlah tinggi
antara Rp 21.000 -Rp 50.000 rupiah perharinya, dibandingkan dengan
yang memiliki uang Rp 10.000 -Rp 20.000 rupiah perhari, mayoritas
Peminum minuman berakohol peneliti yang peneliti temui berasal dari
anak yang orang tuanya yang berekonomian menenggah atas.
3. Keluarga Peminum
Perilaku minum-minuman keras berawal dari pengaruh
keluarganya seperti orang tuanya sering berkegiatan minum berakohol di
depan anggota keluarga, sering disuruh orang tua atau saudara kandung
membeli minuman berakohol.
Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir, wine, dan
spirit.
1) Bir
Bir adalah minuman paling terkenal ketiga di dunia (di belakang teh dan
air putih), dan hampir semua orang, mulai dari tukang sayur sampai Homer
Simpson, kenal dengan minuman yang satu ini.
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan
dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas
bir, lalu diproses dan difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian
dibiarkan selama beberapa hari atau beberapa minggu sampai proses
fermentasi, di mana ragi mengubah kandungan gula di dalam campuran itu
menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir dimasukkan lagi ke
dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’ selama beberapa minggu atau
beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan dipasteurisasi, akhirnya jadilah
bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen,
walau beberapa jenis bir mengandung sekitar 14 persen alkohol.
Bir sendiri adalah salah satu minuman tertua di dunia. Di mana ada bahan
sejenis gandum, maka di situ ada sejenis bir, walaupun pada awalnya bir
hanya difermentasikan selama satu atau dua hari saja. Gandum digunakan
sebagai bahan baku bir di Mesopotamia kuno, nasi dipakai di Asia, sementara
Mesir menggunakan barley sebagai bahan baku dari bir versi mereka.
3) Anggur
Merah Anggur (atau juga populer disebut dalam dalam bahasa adalah
(wine)merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis
Vitisv ini ferayang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat
lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain
yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut
sebagai wine buah (fruit wine).Peneliti mewawancari 4 reponden yang sedang
berkegiatan minum minuman berakohol jenis Aggur Merah tersebut di atas.
4) Gggg