Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak-
anak ke masa dewasa, pada masa remaja terjadi kematangan secara kognitif yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang
semakin luas yang memugkinkan remaja untuk berfikir abstrak. Pada usia remaja
inilah berkembang sifat, sikap dan perilaku yang selalu ingin tahu, ingin
merasakan dan ingin mencoba. Tentu apabila tidak segera difasilitasi atau
diarahkan bukan tidak mungkin akan salah arah dan berdampak negatif

Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan saja
kesukaran bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi orang tuanya,
masyarakat bahkan sering kali aparat keamanan. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara masa kanak–kanak dan masa dewasa. Masa
transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membingungkan, disatu pihak ia masi anak–anak, tetapi dilain pihak ia harus
bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi–situasi yang menimbulkan konflik
seperti ini, seringkali menyebabkan perilaku–perilaku aneh, canggung dan kalau
tidak kontrol bisa menjadi kenakalan.

Dalam hal ini Remaja di Desa Penglatan sebagian individu sedang berada
dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja
memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau
wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan
arah kehidupannya. Proses perkembangan individu tidak selalu berjalan secara
mulus atau sesuai harapan dan nilai – nilai yang dianut, karena banyak faktor yang
menghambatnya. Faktor penghambat ini bisa bersifat internal atau eksternal.
Faktor eksternal adalah yang berasal dari lingkungan seperti ketidak stabilan
dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan
perlakuan orang tua yang otoriter atau kurang memberikan kasih sayang dan
pelecehan nilai – nilai moral atau agama dalam kehidupan agama atau
masyarakat.

Masa remaja dalam kehidupan sehari –hari sangat berkaitan erat dengan
aspek psikologi yang menjadikan remaja sering mancoba sesuatu untuk alasan
mencari jati diri. Kadang remaja salah mengartikan jati diri sehingga terjebak
dalam pergaulan bebas terutama terjebak dalam hal penggunaan minuman keras,
selain faktor rasa ingin mencoba, faktor lingkungan atau pergaulan juga dapat
mempengaruhi keingintahuan remaja tentang minuman keras, jadi pengaruh
perubahan psikologi dapak berdampak pada penggunaan minuman keras pada
masa remaja.

Pada saat sekarang banyak remaja di Desa Penglatan Kecamatan Buleleng,


yang mengatakan bahwa dengan minum minuman keras kepercayaan diri mereka
bertambah dari yang pemalu menjadi pemberani, mereka beranggapan bahwa
semua masalah dapat teratasi dengan minum minuman keras, minuman keras
dapat memperbanyak teman. Tapi sesuai kenyataan minuman keras dapat merusak
proses berfikir dan menjadikan seorang tidak sadarkan diri atau bertindak tidak
sesuai kehendak. Hal-hal diataslah yang mendorong pembuatan laporan makalah
ini dengan judul “ Banyaknya Remaja-Remaja Minum Minuman Keras di
Lingkungan Desa Penglatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian minuman Keras ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan minuman
keras terutama di kalangan remaja?
3. Apa saja dampak-dampak yang dirasakan oleh remaja setelah
menggunakan minuman keras?
4. Bagaimana upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras?

1.3 Tujuan Penulisan


Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan minuman keras
2. Untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku penggunaan minuman keras terutama di kalangan remaja.
3. Untuk mengetahui dan mengkaji dampak-dampak yang dirasakan oleh
remaja setelah menggunakan minuman keras.
4. Bagaimana upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya makalah ini, baik penulis maupun pembaca dapat memperoleh
beberapa manfaat, yaitu :
1. Dapat mengetahui Pengertian minuman keras
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan
minuman keras terutama di kalangan remaja, sehingga ada upaya dari
pihak keluarga atau pemerintah untuk mengantisipasi factor tersebut.
3. Dapat mengetahui dampak-dampak yang dirasakan oleh remaja setelah
menggunakan minuman keras, sehingga dapat mencegah remaja untuk
mengkonsumsi miras lebih banyak.
4. Dapat mengetahui upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman
keras, sehingga dapat meminimalisir angka kejahatan atau kenakalan
remaja.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Minuman Keras


Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam
alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari
buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput,
tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.
Fermentasi adalah proses berubahnya zat tepung di dalam bahan menjadi
gula, yang kemudian berubah menjadi alkohol. Lama proses fermentasi
tergantung pada jenis minuman yang akan dibuat. Untuk wine, proses fermentasi
bisa menghabiskan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun (proses fermentasi
yang tidak main-main ini salah satu faktor yang membuat harga wine sangat wow
dan beresiko menyebabkan kanker alias kantong kering.)

2.2 Pengertian Remaja


Masa remaja telah didefinisikan oleh beberapa ahli seperti yang dijelaskan
dibawah ini:
Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak–
anak ke masa dewasa, pada masa remaja terjadi kematangan secara kognitif yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang
semakin luas yang memugkinkan remaja untuk berfikir abstrak
Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting.
Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu
periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak
berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger
berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin
dapat merupakan the best of time and the worst of time.
Pada awalnya, remaja yang mengonsumsi miras biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar dikalangan remaja saat ini. Dari kebiasaan inilah
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika remaja tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu miras. Awalnya mencoba,
lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dalam minuman keras terdapat zat-zat yang sangat berbahaya untuk tubuh
kita,di antaranya adalah kematian overdosis miras. oleh karena itu minuman keras
sangat dilarang bahkan di haramkan dalam agama. Meminum minuman keras juga
termasuk menghambur-hamburkan uang atau disebut pemborosan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Minuman Keras


Minuman Keras adalah minuman yang mengandung ETHANOL, yakni
sejenis senyawa kimia organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
utamanya terikat pada atom-2 Carbon (C) dan Hidrogen (H), yang secara umum
mampu Menurunkan Kesadaran
Jadi unsur-unsur kimia yang terlibat dalam alkohol meliputi :

1. Carbon (C)
2. Hidrogen (H)0
3. Oksigen (O)
Ketiga unsur kimia ini terikat secara kimiawi dalam struktur yang bisa
dirumuskan sebagai CnHn2n+1OH.
Dalam prakteknya, kadar alkohol yang terkandung dalam berbagai jenis minuman
itu tidak sama, tergantung dari komposisi yang diracik untuk menimbulkan efek
psikis berupa penurunan tingkat kesadaran yang dituju, antara lain :

1. Minuman berkadar alkohol rendah antara 1 sampai 7%


2. Munuman berkadar berkadar alkohol sedang antara 10 – 15%
3. Minuman berkadar alkohol tinggi antara 35 – 55%
4. Minuman berkadar alkohol tak beraturan (oplosan) bisa mencapai lebih
dari 55%.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :
 Kecelakaan lalu lintas
 Luka bakar
 Kasus penganiayaan anak
 Bunuh diri
 Kecelakaan kerja
3.2 Melatar Belangi Perilaku Minum Minuman Keras Remaja Desa
Penglatan

Maraknya perilaku minum minuman keras dikalangan remaja Desa Penglatan


Kecamatan Buleleng Dalam Kabupaten Buleleng. Dari hasil penelitian penulis
menganalisis bahwa yang melatarbelakangi remaja mengkonsumsi minum
minuman keras disebabkan oleh karena, minuman tersebut menjadi faktor
pendorong bagi peminum untuk mengkonsumsinya karena minuman keras mudah
untuk di dapatkan kemudian harga minuman keras tersebut masih terjangkau oleh
uang saku yang diberi orang tua si peminum. Ada beberapa yang melatar
belakangi Remaja Desa Penglatan meminum minuman keras adalah sebagai
berikut :
1. Pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan Remaja yang ada di Desa Penglatan
menunjukan bahwa, semakin tinggi pendidikan masyarakat bahwa
semakin mempengaruhi masyarakat untuk melakukan tindakan perilaku
Remaja minum minuman keras di desa tersebut. Jika dilihat secara
pengetahuan, bahwa semakin tinggi pendidikan yang ada maka semakin
dalam pengetahuan mengenai hukum mabuk-mabukan dan dampak
terhadap perilaku minum minuman keras. Namun berdasarkan hasil
penelitian di lapangan, menunjukkan hal yang sangat berbeda yaitu tingkat
pendidikan responden berbanding lurus dengan perilaku Minum minuman
keras. Peminum minuman berakohol yang peneliti temui dalam penelitia
ini mayoritas berstatus seorang Pelajar tingkat SMP dan SMA. Jika dilihat
dari tingat pendidikan Peminum minuman keras rata-rata berada di tingkat
SMA, jika dibandingkan dengan tingkat SMP.

2. Uang Saku
Uang saku mencangkup uang yang diperoleh responden dari orang
tua rata-rata responden mendapatkan uang dari orang tuanya perhari.
Untuk mengetahui seberapa besar jumlah yang dihasilkan responden dari
orang tuanya. Uang saku peminum minuman keras dalam penelitian ini
mayoritas Pemnim mengatakan bahwa uang mereka berasal dari orang
tua, jika dilihat uang dari tabel di atas rata-rata Peminum minuman
berakohol peneliti temui peminum meliki uang saku yang jumlah tinggi
antara Rp 21.000 -Rp 50.000 rupiah perharinya, dibandingkan dengan
yang memiliki uang Rp 10.000 -Rp 20.000 rupiah perhari, mayoritas
Peminum minuman berakohol peneliti yang peneliti temui berasal dari
anak yang orang tuanya yang berekonomian menenggah atas.

3. Keluarga Peminum
Perilaku minum-minuman keras berawal dari pengaruh
keluarganya seperti orang tuanya sering berkegiatan minum berakohol di
depan anggota keluarga, sering disuruh orang tua atau saudara kandung
membeli minuman berakohol.

4. Keinginan Tidak Dipenuhi


Hal ini juga sangat berpengaruh besar oleh responden dalam
penelitian ini, dalam hal ini peneliti temui responden yang beralasan
perilaku minum-minuman keras berawal dari keluarga tidak memenuhi
apa di inginkan anaknya sehingga anak tersebut Frustasi kemudian
mengkonsumsi minuman keras, seperti contoh seorang anak meminta
tukar sepeda motor yang baru dan kemudian orang tua menjanjikan akan
menganti sepeda motor tersebut dengan yang baru, namun janjinya
tersebut sekian lama juga belum tergantikan kemudian anak dikecewakan
lalu memcoba melarikan rasa kekecewaannya ke minuman keras dan tanpa
disadari menjadi pecandu miras.

5. Orang Tua Jarang Dirumah


Selain itu juga masyarakat di Desa Penglatan setiap harinya sangat
sibuk dengan pekerjaan baik di perkebunan sendiri maupun di Perkebunan
di Sawah, akibat orang tua jarang memberi kasih sayang terhadap seorang
anak juga berpengaruh terhadap anak berperilaku konsumsi minuman
keras sperti contoh, orang tua sibuk dengan pekerjaan diluar sehingga
jarang ketemu anak dan juga jarang berkomunikasi dengan seorang anak.
Hal ini disimpulkan bahwa kesibukan orang tua sehingga anak tidak
merasa diperhatikan sehingga anak mencari kesenangan diluar rumah
kemudian mendapatkan pergaulan yang salah seperti bergabungnya
dengan seorang peminum-minuman berakohol.

6. Pengaruh Lingkungan Teman


Maraknya perilaku minum minuman keras dikalangan remaja yang
ada di Desa Penglatan Kecamatan Buleleng ini karena berawal dari ingin
tahu bagaimana rasa minuman keras yang sering dikonsumsi salah satu
keluarga maupun teman sepermain, kemudian mencoba untuk menenggak,
tanpa disadari ketagihan untuk menengak minuman keras, namun
didukung pula minuman tersebut mudah atau gampang untuk di dapatkan
oleh anak di usia remaja. Hal ini berdekatan dengan Djajoesman
menyebutkan bahwa perilaku remaja yang menjadi pelaku Minum
Minuman keras disebabkan Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu
mempunyai sifat selalu ingin tahu yang besar, sehingga segala sesuatu
yang belum tahu atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja
ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena
kesibukan orang tua maupun keluarga sibuk dengan kegiatannya masing-
masing atau akibat broken home, kurang kasih sayang dan sebagainya.

7. Minuman Keras yang Dikonsumsi


Minuman keras merupakan segala jenis minuman yang
memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang
kesadarannya,yang termasuk minuman keras seperti Tuak, arak (khamar)
minuman yang banyak mengandung alkohol, seperti Bir, Whisky, Anggur
Merah, New Portdan lain-lain.

3.3 Jenis Minuman Keras Yang di Minum Remaja Desa Penglatan

Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir, wine, dan
spirit.
1) Bir
Bir adalah minuman paling terkenal ketiga di dunia (di belakang teh dan
air putih), dan hampir semua orang, mulai dari tukang sayur sampai Homer
Simpson, kenal dengan minuman yang satu ini.
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan
dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas
bir, lalu diproses dan difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian
dibiarkan selama beberapa hari atau beberapa minggu sampai proses
fermentasi, di mana ragi mengubah kandungan gula di dalam campuran itu
menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir dimasukkan lagi ke
dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’ selama beberapa minggu atau
beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan dipasteurisasi, akhirnya jadilah
bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen,
walau beberapa jenis bir mengandung sekitar 14 persen alkohol.
Bir sendiri adalah salah satu minuman tertua di dunia. Di mana ada bahan
sejenis gandum, maka di situ ada sejenis bir, walaupun pada awalnya bir
hanya difermentasikan selama satu atau dua hari saja. Gandum digunakan
sebagai bahan baku bir di Mesopotamia kuno, nasi dipakai di Asia, sementara
Mesir menggunakan barley sebagai bahan baku dari bir versi mereka.

2) Tuak dan Arak Bali


Tuak merupakan jenis minuman memabukkan yang merupakan hasil
fermentasi dari bahan minuman atau buah yang mengandung gula. Tuak
sering juga disebut arak, produk yang mengandung alkohol37%-50%.Tuak
banyak dihasilkan oleh masyarakat tradisional khususnya Di Bali dan tersebar
hampir di seluruh wilayah Bali Nusantara. Bahan baku yang tuak adalah
cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari
pohon siwalan, atau sumber lain. Bali Timur dikenal sebagai penghasil
minuman arak dengan kadar alkohol tinggi. Arak yang dibuat di Pulau Bali
dikenal juga dengan nama brem Bali dan memiliki kadar alkohol yang cukup
tinggi .Jenis minuman berakohol tersebut di atas banyak di hasilkan oleh
masyakat Desa Pakisan sebelah timur Desa Penglatan , Remaja di kalangan
Desa penglatan membeli dari desa tersebut dan di pasasarkan di Desanya
Sendiri kemudian Remaja peminum dalam berkegiatan minum minum di
sebuah warung Tuak secara bersama-sama umumnya dikalangan. Dewasa
khususnya masyarakat Bali. Tak jarang pula jikaacara pesta di masyarakat
batak pada umumnya menghidangkan minuman tuak ini, hal ini sudah ada
sejak dahulunya di masyarakat Pengatan sebagian dari masyarakat juga
mengatakan bahwa tuak jika di tenggak dalam takaran 1 Gelas dalam sehari
maka tuak merupakan obat atau bisa dikatakan sebagai jamu.

3) Anggur
Merah Anggur (atau juga populer disebut dalam dalam bahasa adalah
(wine)merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis
Vitisv ini ferayang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat
lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain
yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut
sebagai wine buah (fruit wine).Peneliti mewawancari 4 reponden yang sedang
berkegiatan minum minuman berakohol jenis Aggur Merah tersebut di atas.

4) Gggg

Anda mungkin juga menyukai