Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CARA KERJA SONAR PADA KAPAL SELAM

Disusun Oleh:
1. NIAR (Ketua)
2. karmila
3. nuraslani
4. muh. alwi
5. Muh. saleh

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UPT SMP NEGERI 3 LEMBANG
KELAS IX.D
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR

0
Puji sukur saya panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul  Cara Kerja
Sonar Pada Kapal Selam.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas sekolah khususnya mata
pelajaran IPA. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya pembaca yang telah memotivasi kami sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu segala kritik dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan dan
peningkatan kualitas makalah pada kesempatan berikutnya.
Akhir kata, Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat
untuk pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua, Amin.

                                                                                         Lembang, 20 Februari 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

1
Kata
Pengantar........................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................ 2
BAB   I PENDAHULUAN                                                                            
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan Makalah..................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................3
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................4

BAB  II PEMBAHASAN                      


A.  Pengertian sonar....................................................................................... 5
B. Sejarah Sonar…....................................................................................... 5
C. Penggunaan Teknologi Sitem Sonar......................................................... 7
D. Cara Kerja Sonar Pada Kapal Selam…………………………………....8

BAB III  PENUTUP           


A. Kesimpulan…………………………………………………………….10
B. Kritik dabnSaran………………………………………………………..10

Daftar Pustaka…..……………………………………………………………11

BAB I
PENDAHULUAN

2
A.    Latar Belakang
Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging),
merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia,
yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang
menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi
kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar,
yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee. Sonar
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara
bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo).
Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan
pada monitor.Alat sonar pertama digolongkan sebagai sonar pasif, di mana tidak
ada sinyal yang dikirim keluar.

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang rumusan makalah ini adalah :
a.       Pengertian Sonar
b.      Sejarah Sonar
c.       Penggunaan  Teknologi Sistem Sonar Pertama
d.      Cara Kerja Sonar Pada Kapal Selam

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yaitu:
a. Mengetahui pengertian Sonar,sejarah sonar,dan cara menggunakan
teknologi sonar .
b. Dapat mengerti cara kerja Sonar pada kapal selam dengan tepat ketika
menjadi seorang Pelaut

D.    Manfaat Penulisan

3
Agar kita mampu menjelaskan pengertian sonar dan mampu memahami
cara menggunakan teknologi sonar dan cara kerja sonar pada kapal laut.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sonar

Istilah SONAR merupakan singkatan dari Sound Navigation And


Ranging. Sonar adalah suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara
didalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada dibawah permukaan
kawasan perairan. Secara garis besar sitem kerja sebuah peralatan sonar adalah
mengeluarkan sumber bunyi yang akan menyebar didalam air. Bunyi ini akan
dipantulkan oleh obyek didalam air dan diterima kembali oleh sistem sonar
tersebut. Berdasarkan penghitungan kecepatan perambatan suara didalam air maka
letak obyek didalam air tersebut dapat diketahui jaraknya dari sumber suara. Pada
peralatan sonar yang lebih canggih, bentuk fisik ataupun bahan pembentuk obyek
itu dapat diketahui juga.

B.     Sejarah Sonar

Leonardo da Vinci, pembuat lukisan Monalisa yang terkenal itu, pernah


membuatcatatan harian yang menyatakan seperti ini : "Dengan menempatkan
ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga Anda, maka
Anda dapat mendengarkan kapal-kapal laut di kejauhan". Catatan ini dibuat pada
tahun 1490. Berdasarkan catatan ini dapat dipastikan bahwa pada tahun tersebut
sonar sudar dikenal orang. Penggunaan sonar seperti ini disebut dengan Sonar
Pasif (Passive Sonar). Karena kita hanya menangkap bunyi yang dihasilkan oleh
suatu obyek dibawah permukaan air, bukan merupakan pantulan bunyi yang kita
buat seperti pada peralatan sonar jaman sekarang.              

Penelitian tentang perambatan suara didalam air yang merupakan prinsip


dasar sonar dilanjutkan Daniel Colloden. Pada tahun 1822 beliau menggunakan
sebuah lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan perambatan suara didalam
air. Percobaan ini dilakukan di Danau Geneva, Swiss. Lalu penelitian selanjutnya
dilakukan juga oleh Lewis Nixon. Pada percobaannya di tahun 1906, Lewis sudah
menggunakan sistem sonar aktif. Penelitiannya ini sebenarnya bertujuan untuk
mengukur puncak sebuah gunung es.

Pada tahun-tahun berikutnya penelitian tentang sonar semakin


berkembang maju. Terutama untuk tujuan kepentingan pihak militer. Terlebih
ketika kapal selam mulai banyak digunakan dalam pertempuran di laut. Di bidang
militer, peralatan sonar yang berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan sebuah
kapal selam dibuat oleh Paul Langevin pada tahun 1915.

Pada masa perang dunia pertama, pendeteksian keberadaan kapal selam


musuh dapat diketahui dengan penempatan 12 Hydrophone (alat ini bekerja
seperti microphone) yang diletakkan memanjang pada bagian bawah kapal laut.
Ini bertujuan untuk menangkap sinyal suara yang berasal dari kapal selam. Pada

5
masa itu orang belum menaruh perhatian penggunaan sonar pada bidang lain
selain untuk kepentingan militer.        
Pada saat perang dunia kedua berkecamuk, perkembangan peralatan sonar
sudah semakin maju. Bahkan sonar juga mulai dipasang pada torpedo. Sistem
sonar dapat menuntun torpedo ini meluncur kearah kapal musuh sebagai obyek
tembak. Dan hasilnya jauh lebih akurat dibanding torpedo yang tidak dilengkapi
dengan sistem sonar. Pada waktu itu, kemajuan ini benar-benar merupakan
penemuan yang hebat.     
Penggunaan teknologi sonar untuk kepentingan sipil mulai terlihat
perkembangannya pada era 1970an. Pada waktu itu mulai diadakan pembuatan
sistem sonar yang disebut Analog Echo Integrator, dan Echo Counter. Peralatan
ini sangat berguna untuk menentukan stok persediaan ikan di suatu kawasan
perairan. Tidak lama kemudian beberapa negara seperti Amerika, Jepang,
Norwegia, dan Jerman mulai mengembangkan peralatan Digital Echo Integrator
Dual Beam Acoustyc System, Quasy Ideal Beam System, dan Split Beam
Acoustic System yang semakin bisa keakuratan data bagi banyak penelitian
sumber daya kelautan yang makin giat dilakukan oleh banyak negara. Penelitian
sumberdaya kelautan ini misalnya bertujuan untuk menganalisa dampak
lingkungan dalam exploitasi sumber laut, pemetaan dasar laut (Sea Bed Maping),
menentukan lokasi pembangunan jaringan pipa atau kabel di dasar laut,
menentukan lokasi pembuatan bangunan fisik ditengah laut, pencarian sumber-
sumber mineral, mengindentifikasikan jenis lapisan didasar laut, pengukuran
kedalam suatu kawasan perairan, dan banyak lagi.
Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel
Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk
menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss. Ini kemudian
diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar
bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung es. Minat terhadap sonar
makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa
mendeteksi kapal selam.
Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun
1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan
menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak sempat terlibat lebih jauh
dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sonar.

C.    Penggunaan  Teknologi Sistem Sonar Pertama

6
 Seperti pada awal sejarah penggunaan sonar, di Indonesia pun sistem
sonar digunakan pertama kali di bidang militer. Itu terjadi sejak pemerintahan
Presiden Soekarno banyak membeli kapal-kapal perang beberapa negara seperti
Amerika, Rusia,Italia dan belanda pada tahun 1960an.           
Kabarnya sampai sekarang belum ada usaha-usaha yang serius dari
pemerintah atau swasta di Indonesia yang mau melakukan penelitian untuk
mengembangkan teknologi ini. Sangat disayangkan bila kabar ini memang benar.
Sebab seperti kita ketahui, laut di Indonesia memiliki 2/3 luas yang lebih besar
dibanding luas daratannya. Kawasan laut seluas ini seharusnya bisa dikelola
dengan cara-cara yang profesional. Salah satunya adalah mengembangkan
teknologi secara mandiri untuk menunjang tugas-tugas pengelolaan kawasan
perairan kita, baik untuk kepentingan di bidang sipil maupun militer (pertahanan).
Sehingga kita bisa segera melepaskan ketergantungan pada teknologi dari negara-
negara maju.
Benda (objek) yang diamati, kalau lebih tepatnya sih hidung untuk melihat
di bawah air. Beberapa moda transport yang menggunakan nya antara lain kapal
laut, kapal selam dan pesawat terbang ( for special purpose, biasanya pada
pesawat anti kapal selam, dimana sonar di butuhkan untuk mencari titik lokasi
kapal selam berada). Dari wikipedia pengertian nya adalah sistem yang
menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan
untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk
mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan
komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel
Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk
menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss. Ini kemudian
diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar
bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung es. Minat terhadap sonar
makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa
mendeteksi kapal selam. Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul
Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi
kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak
sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar
dalam desain sonar.

D.    Cara Kerja Sonar Pada Kapal Selam

7
Secara sederhana berikut ini sebagai contoh sebuah kapal konventional
melepas sinyal ke dalam air, maka pantulan akan memberikan efek Echo (gema)
dan mengembalikannya kepada sistem penerima (receiver) nah setelah itu sistem
penerima tadi melakukan kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan
juga informasi informasi yang dibutuhkan lain nya, seperti pemetaan laut
( pengukuran laut, topografi laut, dll). Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar,
transducer, penerima/receiver, dan layar monitor.
Dengan mengetahui kecepatan gelombang media yang diukur dan dengan
menggunakan persamaan
s = v ( ½ t), maka kita akan mendapatkan jarak yang diukur. Faktor setengah di
depan t, di atas menyatakan setengah waktu tempuh dari sonar ke tempat
pemantulan dan kembali ke sonar. Dengan ungkapan lain, waktu yang diperlukan
oleh gelombang untuk merambat dari sonar ke tempat pemantulan.
Pada awalnya Sonar hanya memiliki sistem Sonar pasif, di mana tidak ada
sinyal yang dikirim keluar. Namun seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan
hadirlah Sonar aktif yang mana sinyal yang dikirim bisa diterima kembali.
Frekuensi yang digunakan oleh sonar berada pada daerah ultrasonic, yaitu di atas
20.000 hertz. Karena frekunsi tersebut tidak dapat didengar dan panjang
gelombang pada daerah ultrasonic pada daerah ultrasonic sangat kecil sehingga
difraksi yang terjadi juga semakin kecil, dan gelombang tidak akan menyebar.
Kecilnya panjang gelombang yang digunakan, juga dapat digunakan untuk
mendeteksi benda-benda yang kecil pula.

Bagaimana dengan tingkat Akurasi?


Akurasi sonar ternyata bisa di dipengaruhi oleh tingkat salinitas ( kadar
garam) dari perairan. Suhu dan salinitas mengubah kerapatan air, yang dapat
mempercepat atau memperlambat sinyal kembali.

Dapatkah Kapal selam menghindari lacakan Sonar?


untuk sebuah tujuan militer penyusupan kapal selam umumnya bergerak
pada posisi “daerah kedap” transmisi gelombang udara (shadow zone). Daerah ini
merupakan daerah aman dimana suhu dan salinitas laut pada lapisan tersebut
memantulkan rambatan suara yang datang sehingga kapal dapat terhindar dari
deteksi SONAR lawan, selain itu kemajuan teknologi pula sudah membuat sebuah
kapal selam dengan material khusus untuk meminimalisir pantulan dan sistem
pertahanan elektronik yang dapat mengacaukan atau merusak sistem sonar aktif
pihak lawan (jamming,sistem pengacak).

8
Tahukah kalau Sinyal Sonar berefek negatif terhadap mamalia laut?
(Negative Effects of Sonar) efek pancaran sinyal yang berlebihan dari
sinyal sinyal sonar dapat mengganggu navigasi hewan hewan mamalia laut seperti
Lumba lumba dan Paus. Pada sebuah kasus, terjadi sebuah kondisi dimana lumba
lumba banyak yang terdampar di laut oleh karena pancaran dari sonar pada sebuah
latihan militer di perairan.

BAB III
PENUTUP

9
A.    Kesimpulan

1. Yang dimaksud Sonar adalah suatu metode yang memanfaatkan


perambatan suara didalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang
berada dibawah permukaan kawasan perairann.
2. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air
yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi
obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar
telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi
kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan
komunikasi di laut.
3. Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara
bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan
(echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau
ditayangkan pada monitor.

B.     Kritik dan Saran


Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran – saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca yaitu :
1. Agar kita lebih memahami konsep dari Sonar itu sendiri yang nanti
akhirnya bermanfaat bagi Pelaut.
2. Sonar mempermudah kita untuk mengetahui benda yang ada di bawah
laut, dan sebagainya yang menyangkut tentang laut.
3. Makalah Sonar ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya
bagi calon Pelaut agar calon Pelaut bisa memahami fungsi dan manfaat
dari Sonar itu sendiri sehingga hasil karya ilmiah atau makalah menjadi
baik, benar, dan dapat dimengerti semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

10
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 19 Februari
2020 pukul 04.00 WITA.

https://blogkumpulanskripsik3.blogspot.com/2019/10/kumpulan-makalah-ipa-smp-
kelas-7-doc.html. Diakses pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 04.00 WITA.

11

Anda mungkin juga menyukai