Anda di halaman 1dari 13

APLIKASI SONAR

KELOMPOK 1:
1. Een Darwati
2. M. Rizki Samsil Ardi (1908160161)
3. Naila Fista Marami
4. Sahputra Dewantara (1908106150)
5. Sumyati (1908106167)
Pengertian Sonar

 SONAR merupakan singkatan dari Sound Navigation


And Ranging adalah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan teknik yang menggunakan
prinsip- prinsip dalam ilmu Fisika terkhusus
memanfaatkan prinsip penjalaran gelombang suara.
 Frekuensi yang digunakan oleh sonar berada pada
daerah ultrasonik yaitu di atas 20.000 hertz
Aplikasi Sonar
1. Sistem Radar pada Kapal Selam
 Radar (Detection and Ranging, yang berarti
deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu
sistem gelombang elektromagnetik yang
berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan
membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor dan
informasi cuaca(hujan). Panjang gelombang
yang dipancarkan radar adalah beberapa
milimeter hingga satu meter. Gelombang
radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan
dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh
radar. Dengan menganalisa sinyal yang
dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat
ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat
juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang
diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal
tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan
diperkuat oleh radar.
 Ada jenis radar yang mampu menembus permukaan tanah (Ground
Penetrating Radar/GPR). Pada dasarnya, radar bekerja dengan cara
mengirimkan impuls gelombang elektromagnetik (EM) dan kemudian
menangkap gema-nya. Pengiriman impuls dapat dilakukan langsung dalam
kawasan waktu atau secara tak langsung dengan mensintesa gema radar
pada kawasan frekuensi.
 Prinsip radar geometri pencitraan GPR yaitu data pantulan untuk satu titik
pencitraan akan berupa suatu fungsi waktu yang menyatakan letak dan
kekuatan pemantul sepanjang perjalanan gelombang. Bentuk data radar
yang paling mendasar ini disebut sebagai sapuan jenis-A atau A-scan. Untuk
kasus impuls Dirac, pantulan ideal akan berupa impuls Dirac yang tertunda
dan dilemahkan. Jika penyapuan dilakukan sepanjang suatu garis lurus, akan
diperoleh sekumpulan A-scan yang menyatakan letak-letak pemantul pada
kedalaman tertentu sepanjang garis. Untuk pemantuk berupa benda titik,
profil pantulan akan berbentuk hiperbola tertelungkup. Hasil penyapuan
yang demikian disebut sebagai B-scan. Jika B-Scan dilakukan berkali-kali
sehingga meliputi suatu bidang datar, maka hasilnya adalah gambaran
dimensi tiga yang disebut sebagai C-scan
Sistem USG
 Pada dunia kedokteran, sistem sonar diterapkan dalam teknologi
Ultrasonografi (USG). USG adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang
menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih
tinggi dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk
mencitrakan organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Secara umum
kegunaan USG adalah membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai
kelainan organ tubuh. Pemeriksaan USG ini mengunakan frekuensi10MHz ( 1- 10
juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal
yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer.
 Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus
penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan
oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada
bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-
macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut
akan membentur transducer, dan kemudian diubah
menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya
diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Sistem Sonar Pada Lumba-Lumba
 Cara kerja sistem sonar padalumba-lumba, yaitu gelombang bunyi lumba-
lumba segeramemantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan
gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang
disebut"jendela akustik". Dari bagiantersebut, informasi bunyi diteruskanke
telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan.
Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak ben
da-bendadari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut,
lumba-lumbamengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu
saling
berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-
lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatka
n akan bahaya. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba
memindaidasar laut layaknya alat pemindai elektronik.
Pemanfaatan dari sistem sonar

1. Pengukuran Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry)


Pengukuran kedalaman dasar laut dapat dilakukan
dengan ConventionalDepth Echo Sounder dimana kedalaman
dasar laut dapat dihitung
dari perbedaan waktu antara pengiriman dan penerimaan pul
sa suara. Dengan pertimbangan sistim Side-
Scan Sonar pada saat ini, pengukuran kedalamandasar laut
(bathymetry) dapat dilaksanakan bersama-sama dengan
pemetaandasar laut (Sea Bed Mapping) dan
pengidentifikasian jenis-jenis lapisansedimen dibawah dasar
laut (subbottom profilers).
2. Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut
(SubbottomProfilers)
Seperti telah disebutkan diatas bahwa dengan teknologi akustik
bawah air, peralatan side-scan sonar yang mutahir dilengkapi
dengan subbottom profilers dengan menggunakan prekuensi yang
lebih rendah dan sinyal impulsifyang bertenaga tinggi yang
digunakan untuk penetrasi kedalam lapisan-lapisansedimen
dibawah dasar laut. Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen
dasarlaut dapat menunjang dalam menentukkan kandungan
mineral dasar lautdalam. Dengan demikian teknologi akustik
bawah air dapat menunjangesplorasi sumberdaya non hayati laut
3. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping)
Dengan teknologi side-scan sonar dalam
pemetaan dasar laut, dapatmengahsilkan tampilan peta
dasar laut dalam tiga dimensi. Dengan teknologiakustik
bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan dengan data
darisubbottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang
lengkap dan rinci. Petadasar laut yang lengkap dan rinci ini
dapat digunakan untuk
menunjang penginterpretasian struktur geologi bawah dasar
laut dan kemudian dapatdigunakan untuk mencari mineral
bawah dasar laut.
4. Pencarian kapal-kapal karam didasar laut
Pencarian kapal-kapal karam dapat ditunjang dengan
teknologi side-scan sonar baik untuk untuk kapal yang
sebagian terbenam di dasar lautataupun untuk kapal yang
keseluruhannya terbenam dibawah dasar laut.Dengan
teknologi ini, lokasi kapal karam dapat ditentukan dengan
tepat.Teknologi akustik bawah air ini dapat menunjang
eksplorasi dan eksploitasidalam bidang Arkeologi bawah air
(Underwater archeology) dengan tujuanuntuk mengangkat
dan mengidentifikasikan kepermukaan laut benda-
bendayang dianggap bersejarah.
5. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar
laut.Dengan diperolehnya peta dasar laut secara tiga
dimensi dan ditunjangdengan data subbottom
profiler, jalur pipa dan kabel sebagai sarana utama
atau penunjang dapat ditentrukan dengan optimal d
engan mengacu kepada petageologi dasar laut.
Jalur pipa dan kabel tersebut harus melalui jalur
yang secarageologi stabil, karena sarana-sarana
tersebut sebagai penunjang dalameksplorasi dan
eksploitasi di Laut
6. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar Laut
Teknologi akustik bawah air
Side-Scan Sonar ini dapat juga menunjang analisa dampak
lingkungan di dasar laut. Sebagai contoh adalah
setelaheksplorasi dan ekploitasi sumber daya hayati di dasar
laut dapat dilakukan,Side-Scan Sonar dapat digunakan untuk
memonitor perubahan-perubahan yang terjadi disekitar
daerah eksplorasi tersebut. Pemetaan dasar laut yang
dilakukansetelah eksplorasi sumber daya non-hayati
tersebut, dapat menunjang analisadampak lingkungan yang
telah terjadi yang akan terjadi

Anda mungkin juga menyukai