ZOOLOGI INVERTEBRATA
“PENGAMATAN PROTOZOA”
Dususun Oleh : :
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2021
LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI INVERTEBRATA
ACARA 1I
PENGAMATAN PROTOZOA
A. PENDAHULUAN
Step selanjutnya yakni Langkah kerja , Langkah pertama yakni Menyiapkan sediaan
sampel Protozoa , kemudian Siapkan dua botol bekas air mineral, tandai dengan botol 1 dan
botol 2, masukkan jerami ke dalam botol bekas air mineral , ambil air dan Tambahkan air
ke dalam botol tersebut. Tambahkan 3 butir kotoran kambing/ ayam ke dalam botol 1. Botol
2 tanpa penambahan kotoran kambing, Tutup botol, dan simpan di suhu ruang, Buka botol
sehari sekali untuk memberikan sirkulasi udara kemudian Amati perubahan air rendaman
jerami pada botol 1 dan botol 2 meliputi warna, bau, kondisi jerami di dalam botol dan
dokumentasikan. Pengamatan dilakukan selama 3 hari.
• Pengamatan, karakterisasi, dan klasifikasi Protozoa
C. HASIL PENGAMATAN
• Penyiapan sediaan sampel Protozoa
• Pengamatan, karakterisasi, dan klasifikasi Protozoa
Hari Kondisi yang Botol 1(Dgn Botol 2(tanpa
ke- diamati kotoran ayam) kotoran ayam)
1 -PERUBAHAN -Warna air sedikit -warna air masih
WARNA AIR DI keruh dikarnakan bening agak sedikit
DALAM BOTOL endapan dari Jerami keruh dikarnakan
-PERUBAHAN dan kotoran dari endapan Jerami
BAU ayam yang masih - tidak tercium bau
seedikit menyengat hanya
menggumpal saja bau jerami
-bau busuk lumayan
menyengat
dikarnakan bau yang
berasal dari tai ayam
tersebut.
2 -PERUBAHAN -warna air mulai -warna keruh
WARNA AIR DI keruh hamper dikarnakan endapan
DALAM BOTOL kecoklatan dan tai Jerami yang mulai
-PERUBAHAN ayam mulai hancur membusukJ
BAU bersamaan dengan - sedikit tercium bau
air tidak enak pada air
-bau busuk dari dikarnakan Jerami
kotoran ayam mulai mulai membusuk
tercium
3 -PERUBAHAN - warna air sudah -warna sudah sangat
WARNA AIR DI sangat keruh keruh dikarnakan
DALAM BOTOL kecoklatan dan tai endapan Jerami
-PERUBAHAN ayam hancur yang mulai
BAU bersamaan dengan membusukJ
air
-bau sangat busuk -tercium bau tidak
dari kotoran ayam enak pada air
mulai tercium dikarnakan Jerami
mulai membusuk.
D. PEMBAHASAN
Kondisi Jerami di botol 1 dengan menggunnakan kotoran ayam lebih bau dan cepat
mengeruh sedangkan pada botol 2 yang tidak ada kotoran ayamnya lebih terjaga baunya
dan warna airnya. Dikarnakan , Varietas padi unggul yang dihasilkan dapat menghasilkan
jerami padi dalam satu kali panen mencapai 25 ton / ha dapat digunakan sebagai bahan
baku pupuk kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar
air pada proses pengomposan jerami dan kotoran ayam , dan mengetahui kadar air yang
sesuai agar proses pengomposan jerami dan kotoran sapi lebih cepat. Penelitian ini
menggunakan 5 perlakuan yaitu: P1 (perlakuan kadar air 40%), P2 (perlakuan kadar air
45%), P3 (perlakuan kadar air 50%), P4 (perlakuan kadar air 55%), dan P5 (perlakuan kadar
air 60%). Berat bahan untuk masing-masing perlakuan adalah 35 kg menggunakan
perbandingan jerami dan kotoran sapi 3:4. Parameter yang diamati adalah suhu, kadar air,
rendemen, pH, nitrogen, karbon dan rasio C/N. Suhu puncak maksimal dari 5 perlakuan
adalah pada perlakuan kadar air 60% dengan suhu 49,8oC dan suhu puncak terendah adalah
perlakuan kadar air 40% dengan suhu tertinggi 48,4 oC. Pengomposan awal, nilai pH
berkisar 6,4- 6,6 pada akhir proses pengomposan, nilai pH berkisar 6,9-7,2. Rasio C/N dari
semua perlakuan memenuhi standar SNI yaitu rasio C/N berkisar 18,60-19,01. Kualitas
kompos yang dihasilkan dari bahan baku jerami dan kotoran Ayam pada kelima perlakuan
sudah sesuai dengan standar SNI No. 19-70302004 digunakan sebagai acuan kualitas
kompos.
Praktikan mendapat satu protozoa yang akan diKarakterisasi dan klasifikasi dengan
menggunakan eksplorasi pada media virtual, protozoa yang saya dapati yakni chilodonella
sp. Chilodonella sp., merupakan protozoa yang dapat berreproduksi dengan cepat. Menurut
Tobler et al. (2007). Chilodonella sp. berreproduksi dengan pembelahan mitosis namun
dapat juga dengan konjugasi. Chilodonella uncinata adalah bersel tunggal organisme
dari Ciliata kelas alveoles . Chilodonella sp memiliki silia yang menutupi tubuhnya dan
memiliki struktur inti ganda, mikronukleus dan makronukleus . Tidak seperti beberapa
ciliata lainnya, Chilodonella sp mengandung jutaan minikromosom ( kromosom somatik )
dalam makronukleusnya sementara mikronukleusnya diperkirakan mengandung
3 kromosom . Childonella uncinate adalah agen penyebab Chilodonelloza , penyakit yang
menyerang insang dan kulit ikan air tawar, dan dapat bertindak sebagai parasit fasilitasi
jentik-jentik nyamuk.
Chilodonella sp Parasit jenis ini telah diidentifikasi dalam penelitian memiliki ciri-ciri
berukuran 80 μm, berbentuk oval dengan bagian ventral rata, dorsal cembung dan memiliki
cilia, hidup secara eukariota uniseluler atau berkoloni Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin
(1992), Chilodonella sp ini memiliki silia pada seluruh tubuhnya. Silia berfungsi sebagai
alat gerak.
Chilodella sp. ditemukan pada semua spesies ikan yang tertangkap disungai dan
mempunyai kelimpahan yang relatif tinggi hampir semua spesies ikan tersebut.
Kelimpahan tertinggi untuk Chilodonella sp., dijumpai pada ikan Brek kemudian ikan Jeler
dan Ikan Benter. Kelimpahan yang sangat tinggi menunjukan kecenderungan adanya
dominasi ektoparasit yang mempengaruhi nilai indeks keragamannya. Ektoparasit
Chilodonella sp., merupakan protozoa yang dapat berreproduksi dengan cepat. Menurut
Tobler et al. (2007). Chilodonella sp. berreproduksi dengan pembelahan mitosis namun
dapat juga dengan konjugasi. Chilodonella sp. juga dapat mengalami dormansi untuk waktu
yang lama. Walaupun demikian, apabila keadaan ikan menjadi lemah atau stress atau
keadaan perairan yang memburuk, reproduksi Chilodonella sp. dapat berlangsung sangat
cepat Tobler et al. (2007).
Keberadaan ektoparasit Chilodonella sp. yang melimpah dapat pula disebabkan karena
ektoparasit ini mempunyai kisaran toleransi temperatur yang lebar sehingga dapat menjaga
eksitensinya (Lafferty, 2008). Selain ukurannya yang sangat kecil, Chilodonella sp., juga
menginfeksi secara berkelompok atau koloni sehingga sering kali ektoparasit ini ditemukan
dalam jumlah banyak, ketika terjadi penurunan temperatur ikan akan mudah terinfeksi
Chilodonella sp
Semua ciliata memiliki dua inti , tetapi mereka berbeda dalam struktur inti
somatiknya. Semua ciliata kecuali Karyorelictea memiliki makronukleus yang
membelah. Chilodonella. uncinata juga memiliki makronukleus pemisah, tetapi
memodifikasi genom makronuklear dari genom mikronuklear ibu dengan memproduksi
kromosom makronuklear yang mengandung satu atau dua kerangka baca
terbuka (ORFs). Ukuran rata-rata kromosom makronuklear ini adalah 4 kbit / s Kromosom
makronuklear juga diperkuat untuk menghasilkan jumlah salinan variabel tinggi antara
kromosom. Misalnya, kromosom A mungkin memiliki 500 salinan sedangkan kromosom
B hanya memiliki 5 salinan di makronukleus. Ini meninggalkan genom makronuklear
dengan jutaan kromosom individu, semuanya mengandung ujung telomer , hanya satu
ORF, dan sedikit area untuk pengikatan faktor transkripsi untuk inisiasi transkripsi.
Chilodonella uncinata memiliki konjugasi seksual untuk rekombinasi , dan replikasi sel
terjadi dengan pembelahan aseksual Seks dan reproduksi terpisah pada ciliates. C.
uncinata mampu kawin dengan sel C. uncinata lain yang memiliki jenis kawin
yang sama . Setelah saling melengkapi jenis kawin , inti germ-line mengalami meiosis
untuk menghasilkan inti zigotik. Setiap sel terkonjugasi mentransfer satu inti zigotik ke sel
lain tempat inti zigotik berfusi. Inti garis kuman diploid mengalami mitosis yang
menciptakan duplikasi inti garis kuman. Pada titik ini inti somatik sedang terdegradasi.
Inti garis germinal yang digandakan kemudian berkembang menjadi inti somatik yang
baru. Struktur genom inti somatik dibuat oleh fragmentasi kromosom dengan kromosom
gen tunggal dan amplifikasi kromosom somatik ini. Tidak diketahui apa yang menentukan
jumlah salinan setiap kromosom atau jika nomor salinan dari kromosom somatik dapat
diwariskan antara konjugasi seksual.
C. uncinata mengalami reproduksi aseksual untuk pembelahan sel dan duplikasi yang
disebut amitosis . Karena C. uncinata memiliki dua inti, ia melewati dua gaya pembagian
inti yang berbeda. Inti germ-line mengalami mitosis selama pembelahan aseksual
sementara nukleus somatik mengalami amitosis. Amitosis adalah proses stokastik dimana
tidak seperti pada mitosis, tidak ada pembentukan spindel untuk memisahkan kromosom
selama pembelahan inti. Sebaliknya, kromosom di dalam inti somatik diduplikasi, dan inti
melewati pembelahan biner. Mekanisme tepatnya tidak diketahui, tetapi diyakini bahwa
kromosom somatik yang terletak di satu sisi inti somatik yang membelah didistribusikan
ke satu sel anak, dan kromosom somatik di sisi lain inti didistribusikan ke sel anak lainnya.
Proses amitosis ini menyebabkan dua sel anak berpotensi memiliki inti germ-line yang
identik tetapi inti somatik yang berbeda dalam hal jumlah salinan kromosom. Karena inti
somatik adalah inti yang aktif secara transkripsi, mutasi nomor salinan somatik yang
diturunkan oleh proses amitotik ini dapat memiliki konsekuensi kesesuaian untuk sel
individu.]
Domain: Eukaryota
(tidak Alveolata
diperingkat):
Divisi: Ciliophora
Kelas: Phyllopharyngea
Memesan: Cyrtophorida
Keluarga: Chilodonellidae
Marga: Chilodonella
Jenis: C. uncinata
E. SIMPULAN
Kondisi Jerami di botol 1 dengan menggunnakan kotoran ayam lebih bau dan cepat
mengeruh sedangkan pada botol 2 yang tidak ada kotoran ayamnya lebih terjaga baunya dan
warna airnya.
. Chilodonella sp., merupakan protozoa yang dapat berreproduksi dengan cepat. Menurut
Tobler et al. (2007). Chilodonella sp. berreproduksi dengan pembelahan mitosis namun dapat
juga dengan konjugasi. Chilodonella uncinata adalah bersel tunggal organisme
dari Ciliata kelas alveoles . Chilodonella sp memiliki silia yang menutupi tubuhnya dan
memiliki struktur inti ganda, mikronukleus dan makronukleus , Chilodonella sp Parasit jenis
ini telah diidentifikasi dalam penelitian memiliki ciri-ciri berukuran 80 μm, berbentuk oval
dengan bagian ventral rata, dorsal cembung dan memiliki cilia, hidup secara eukariota
uniseluler atau berkoloni , untuk Chilodonella sp., dijumpai pada ikan Brek kemudian ikan
Jeler dan Ikan Benter. Kelimpahan yang sangat tinggi menunjukan kecenderungan adanya
dominasi ektoparasit yang mempengaruhi nilai indeks keragamannya , Habitat Chilodonella
uncinata memiliki sebaran kosmopolitan. Diduga bertindak sebagai endoparasit fakultatif dari
larva nyamuk Culex , Aedes , dan Anopheles . Ia hidup di kolam air tawar, danau, anak sungai,
dan bayous di mana ia memakan bakteri dan mikroba lainnya.Pemeriksaan mikroskopis sampel
sitologi menunjukkan bahwa jentik-jentik nyamuk yang mengandung subkutan , morfologi
Chilodonella ,Chilodonella uncinata memiliki zona tigmotatik yang luas yaitu dua pertiga
panjang tubuh dan memiliki paruh anterior yang menonjol yang mengarah ke kiri Dapat
dipertahankan dalam kondisi laboratorium dalam media rumput gandum sereal yang
diinokulasi dengan Klebsiella sp
F. DARTAR PUSTAKA
Bunda, Halang DKK. 2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP
UNLAM Banjarmasin.
Djuhanda, Tatang. (1980).Kehidupan dalam Setetes Air Bandung : Institut TeknologiBandung
http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
https://en.wikipedia.org/wiki/Chilodonella_uncinata
https://www.academia.edu/8433903/Laporan_Praktikum_Protozoa