No n
Nama Genus Kapang Bagian-bagian
. Morfologi
Koloni
1 Rhizopus sp. Warna 1. Rhizoid
koloni:
Putih 2. Sporangiofor
keabu-
abuan
Sifat 3. Spora
koloni:
Kapas 4. Sporangium
5. Sporangispore
3
2
5
1
Sifat 3. Metula/sterigmata
koloni:
Beludru 4. Phialide/sterigmata
sekunder
5. Konidia
3 Warna 1. Konidiofor
5 koloni:
Putih 2. Metula
keruh
4 2 Sifat 3. Phialide/sterigmata
3
Penicillium koloni: 4. Konidia
Beludru
2
1
4
ANALISIS DATA
Pada koloni 1 diamati dari kaca preparat mempunyai warna putih keabu-abuan lalu
saat dilihat mempunyai koloni yang bersifat seperti kapas. Pada pengamatan mikroskopis,
kapang pada koloni 1 menunjukkan adanya spora yang berbentuk bulat seperti kapas lalu
dilihat lebih luas lagi terdapat adanya bagian rhizoid dan sporangiofor sebagai jangkar dan
tumbuh tegaknya kapang pada substrat. Terdapat pula bagian sporangium dan sporangispore
sebagai alat untuk menghasilkan spora. Dapat dilihat dari warna, tipe koloni, dan bagian-
bagiannya menunjukkan kapang ini termasuk genus Aspergillus.
Pada koloni 2 diamati dari kaca preparat menunjukkan warna hijau tua dan diamati
mempunyai koloni yang bersifat beludru. Pada pengamatan mikroskopis, kapang pada koloni
2 ini mempunyai spora yang sangat kecil sehingga jika dilihat berwarna hijau. Jika diamati
lagi terdapat konidiofor dan vesikel yang digunakan untuk tempat spora yang bisa
diterbangkan. Dilihat lebih luas lagi terdapat adanya metula dan phialide yang berfungsi
sebagai tempat berkembangnya basidiospora dan juga terdapat konidia sebagai spora
aseksual. Dilihat dari warna, tipe, dan bagian-bagiannya menunjukkan kapang ini termasuk
genus Rhizopus.
Pada koloni 3 diamati pada kaca preparat mempunyai warna putih keruh dan jika
dilihat mempunyai koloni yang bersifat beludru. Pada pengamatan secara mikroskopis,
kapang pada koloni 3 memiliki spora yang dihasilkan pada konidia. Jika diamati lebih dalam
lagi terdapat adanya bagian metula dan phialide yang digunakan sebagai tempat tumbuh
kembangnya basidiospora dan terdapat juga konidiofor sebagai tangkai konidium. Dilihat
dari warna, tipe, dan bagiannya menunjukkan kapang ini termasuk genus Penicillium.
PEMBAHASAN
Setelah diamati pada mikroskop, bagian-bagian tubuh kapang dapat terlihat dengan
jelas. Pada pengamatan ini terdapat tiga macam koloni yang dapat diamati yaitu koloni
Rhizobium sp., Aspergillus sp., dan Penicillium sp.. Dari hasil praktikum kapang kontaminan
pada roti yang diamati tersebut terdapat beberapa yang merupakan penghasil mikotoksin, dari
genus Aspergillus sp. diketahui dapat menghasilkan ochratoksin dimana senyawa tersebut
mampu menyebabkan kerusakan hati, ginjal, jantung, otak, dan saraf pada tikus (Makfoeld,
1993). Sedangkan pada genus Penicillium sp. diketahui merupakan kapang yang bersifat
entomophatogenik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengendali hayati hama dapat
menghasilkan penicillin (Farber, 1994 dalam Zimmer 2011).
Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa beberapa macam kapang
kontaminan pada makanan yang diamati antara lain yaitu Rhizopus sp., Aspergillus sp., dan
Pennicillium sp. yang termasuk ke dalam tiga genus yang berbeda. Ketiga jenis kapang
tersebut mampu mengontaminasi makanan dan menyebabkan perubahan pada makanan yang
ditandai dengan perubahan rasa, tekstur, dan juga warna.
Daftar Rujukan
Hastuti, Utami Sri. 2015. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang:UMM Press.
Jutono. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:Fakultas Pertanian
UGM.
Makfoeld. 1993. Mikotoksin Pangan. Yokyakarta: Penerbit Kanisius, Bekerja sama dengan
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada.
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta:Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Zimmer. 2011. Antagonistic Activity Of The Food-Related Filamentous Fungus Penicillium
Nalgiovense By The Production Of Penicillin, (online), (http://intl-journals.asm.org ,
diakses tanggal 19 Maret 2021)