kapang
kontaminan
pada makanan
OLEH :
BERTHODY
DITA
LIA
NANDA
RIZA
Tujuan
Alat Bahan
◦ Mikroskop ◦ Makanan yang telah terkontaminasi oleh jamur
◦ Jarum inokulasi ujung lurus ◦ Alcohol 70%
◦ Lampu spirtus
◦ Larutan lactophenol
◦ Kaca benda
◦ Kaca penutup
◦ Pipet
CARA KERJA
DATA PENGAMATAN
Analisis
Pada pengamatan kapang kontaminan makanan dari nasi busuk sebagai koloni 1 dan agar – agar
berjamur sebagai koloni 2,pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 X
10 dengan penambahan warna lactophenol.
Dari hasil pengamatan koloni 1 yaitu nasi busuk memiliki warna hitam, setelah di amati dibawah
mikroskop terdapat miselium berukuran panjang,sifat koloni seperti kapas,jumlah koloni banyak,
tidak memiliki sekat hifa dan juga memiliki spora dengan bentuk oval.
Sedangkan pada koloni 2 yaitu agar – agar berjamur memiliki warna hitam, setelah diamati
dibawah mikroskop terdapat miselium yang panjang,memiliki sifat koloni seperti kapas,jumlah
koloni banyak dan juga terdapat spora yang berbentuk bulat.
Dari hasil pengamatan koloni 1 dan koloni 2 dapat di simpulkan awal dengan melihat ciri- ciri
yang terdapat pada koloni 1 dan koloni 2 bahwasannya koloni 1 tergolong genus botrytis dan
koloni 2 tergolong genus aspergillus.
Pembahasan
Praktikum pengamatan morfologi kapang dimana digunakan kapang dari makanan nasi yang
berjamur dan agar-agar yang berjamur. Pada nasi yang sudah didiamkan beberapa hari , membentuk
kapang diamana saat diidentifikasi termasuk jenis Botrytis sp.
Pada praktikum ini kapang jenis Botrytis sp memiliki warna morfologi koloni berwarna hitam yang
jumlah koloni tersebut banyak. Pada Botrytis sp memiliki miselium yang berbentuk panjang .
Botrytis sp tidak memiliki hifa dan memiliki spora yang berbentuk oval. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Ellis dkk (2007) bahwa Botrytis sp memiliki miselium yang berwarna putih dan bersekat ,
dan memiliki konidia (spora aseksual) hyaline abu-abu bersel satu seperti telur (berbentuk oval)
bergerombol dan menghasilkan skerotia hitam.
Sifat dari Botrytis sp ini sendiri yaknibparasit yang menyebabkan mold abu-abu pada sporofit.
Botrytis sp termasuk ke dalam kelas fungi imperficti atau Deuteromycetes yang dapat berkembang
biak secara aseksual dengan cara fragmentasi dan menghasilkan konidi (spora aseksual) .
Pada pengamatan ke dua yakni agar-agar yang sudah terkontaminasi didapat jenis kapang
Aspergillus sp. Kapang jenis Aspergillus sp.tergolong ke dalam filum Ascomycota yang tergolong
dalam fungi tingkat tinggi.
Secara mikroskopis Aspergillus sp. memiliki hifa bersekat (monocytic), namun pad pengamatan
sekat hifa yang diamati tidak jelas terlihat. Sehingga praktikan menyimpulkan bahwa tidak
ditemukan hifa pada jenis kapang Aspergillus sp.
Aspergillus sp mempunyai spora aseksual yang tidak berada dalam sporangium yang disebut
konidiospora/konidia. Secara umum badan kapang Aspergillus sp. ditopang oleh struktur batang
yang disebut dengan konidiofor. Struktur tersebut memiliki ujung melebar yang disebut dengan
vesikel. Pada vesikel tersebut dapat tumbuh sejumlah hifa. Hifa yang mengandung konidiaspora
disebut fialid (phialide), namun terdapat pula hifa yang menunjang fialid yang disebut metula
(metulae).
Aspergillus sp. yang memiliki metula disebut sebagai bentuk biseriate, sedangkan yang tidak
memiliki metula disebut sebagai bentuk uniseriate (Ellis dkk. 2007: 8). Pada pengamatan
tersebut juga didapat jumlah koloni Aspergillus sp yang banyak , memiliki miselium yang
panjang . Bentuk spora pada Aspergillus sp berbentuk bulat
Pada pengamatan kapang agar-agar ini didapat warna hitam pada koloni kapang hal ini sesuai
dengan pernyataan Gandjar (1992: 30) bahwa secara makroskopis kapang jenis Aspergillus sp.
memiliki warna koloni hitam, hijau, kuning, kuning-coklat, coklat, atau putih. Teksturnya tampak
seperti butiran tepung (powdery). Kapang Aspergillus sp. memiliki growing zone, beberapa
memiliki zonasi dan beberapa tidak, memiliki, exudate drops, dan radial furrow.
Gambar 2. Morfologi mikroskopis Aspergillus sp.
[Sumber: Ellis dkk. 2007: 8]
KESIMPULAN
1.Pada koloni 1 terdapat genus Botrytis , jamur tersebut berasal dari nasi berwarna hitam. Pada
jamur tersebut terdapat miselium,tidak terdapat sekat hifa,terdapat spora dan bentuk sporanya
oval .
2. Pada koloni 2 terdapat genus Aspergillus, jamur tersebut berasal dari agar. Pada jamur terdapat
miselium,tidak memiliki sekat hifa,spora dan bentuk sporanya bulat.