Anda di halaman 1dari 14

KEANEKARAGAMAN

HAYATI

OLEH
DITA FEBRI A
Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis Berbagai Tingkat Keanekaragaman
Hayati ( Gen,Jenis, Dan Ekosistem ) Di Indonesia Serta
Ancaman Dan Pelestariannya

3.2.4 Siswa mampu 3.2.5 Siswa mampu


menganalisis pemanfaatan mengkunstruksi upaya
Indikator Pencapaian keanekaragaman hayati pelestarian
Kompetensi indonesia melalui studi keanekaragaman hayati
kasus atau fenomena yang indonesia melalui kegiatan
ada disekitar diskusi
Apa penyebab banyak
tumbuhan dan hewan mati?

Bagaimana pemanfaatan
keanekaragaman
hayati yang baik?
Mmb MARI BERKELOMPOK

Kelompok 2 : Kelompok 3 :
Kelompok 1 : Bagus, Fajar
Elviana, khoirotul,
inayatul, lia, khazinatul, ,
Nanda c, ayu purwati Rama, destha Riza, Yulia,
Zaha
Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap
Biodiversitas

Manusia merupakan salah satu


komponen yang dapat memengaruhi
ekosistem. Manusia dapat melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan
produksi komponen biotik ekosistem,
tetapi sebaliknya ulah manusia juga dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan manusia yang dapat
menurunkan keanekaragaman hayati.

1 Pembukaan hutan, seperti untuk lahan


pertanian, perumahan, pertambangan dan
industri yang disebabkan pertambahan
populasi manusia akan berakibat terhadap
keseimbangan ekosistem hutan. Terjadinya
penggundulan hutan akan mengakibatkan
banjir. Kegiatan pembukaan hutan akan
menghilangkan beribu-ribu spesies asli
yang ada di hutan karena habitatnya telah
rusak.
2. Eksploitasi sumber daya alam hayati yang berlebihan

Pertambahan populasi manusia yang


sangat cepat mengakibatkan pengambilan
sumber daya alam hayati oleh manusia
dapat melebihi batas regenerasi dan
reproduksi dari organisme tersebut.
Kenyataan semacam itu menyebabkan
kepunahan pada berbagai jenis makhluk
hidup, sehingga menurunkan
keanekaragaman hayati. Contohnya
perburuan orangutan untuk membuat obat,
gading gajah untuk dikoleksi, perburuan
beruang dan ular atau buaya untuk
pembuatan tas maupun jaket kulit.
3. Peningkatan jumlah pemukiman
Pencemaran dan industri akan membawa
konsekuensi terciptanya limbah
lingkungan yang akan mencemari
lingkungan baik air, tanah atau
udara. Pencemaran merupakan
perubahan lingkungan akibat
ulah manusia. Perubahan
lingkungan ini akan
memberikan tekanan terhadap
makhluk hidup yang akan
sangat membahayakan
kelangsungan biodiversitas atau
keanekaragaman hayati di
permukaan bumi.
4. Budidaya monokultur dan dampak
negatif rekayasa genetik
Budidaya monokultur dan dampak negatif rekayasa
genetik Sistem pertanian monokultur yang bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas pangan,
berpengaruh negatif terhadap jenis-jenis tumbuhan
yang kurang bersifat unggul karena menjadi kurang
dibudidayakan sehingga hilang dari lingkungan dan
pada akhirnya menjadi punah. Selain itu, pemanfaatan
bibit unggul yang tahan hama dan penyakit hasil
rekayasa genetika juga dapat menyebabkan erosi
plasma nuftah bagi tanaman yang tidak tahan
terhadap hama dan penyakit.
Pelestarian Kekayaan Hayati Indonesia
Konservasi kekayaan hayati Indonesia meliputi:

•1. Mencegah ladang berpindah dan melatih


penduduk agar dapat bertempat tinggal secara
menetap.
•2. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan
penebangan hutan.
•3. Mencegah terjadinya kebakaran hutan.
•4. Melakukan penghijauan dan reboisasi. Hal ini
dimaksudkan agar terjadi peremajaan atau
penyembuhan/pemulihan lingkungan.
■ 5. Mengadakan reservasi hutan
■ 6. Mengadakan preservasi hutan
■ 7.Pelestarian in situ dan ex situ
■ 8. Penangkapan ikan di laut, atau hewan-hewan lain yang
diperlukan hendaknya tidak dilakukan secara terus menerus
dalam setahun, melainkan dilakukan secara musiman
■ 9. Untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang
digunakan sebagai bahan makanan, maka diperlukan upaya
penganekaragaman makanan.
Berikut akan disajikan upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan
kekayaan hayati secara terpadu.
1. Taman Laut

2. Taman Nasional

3. Kebun Raya

Anda mungkin juga menyukai