Anda di halaman 1dari 13

Kingdom Fungi

Kelompok 3

Disusun oleh :
1. Zamita Aulia Wardah (2017405063)
2. Nur Isnaini (2017405064)
4. Farhan Kurniadi (2017405065)
5. Anis Marliyah (2017405066)
6. Lisna Nuraini (2017405067)
7. Luzi Ragil Fadhilah (2017405068)
Pengertian Fungi

Menurut Ganjar (2006), fungi adalah makhluk hidup bersel eukariotik yang
tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel yang
mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding
selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui spora,
dan melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
Karakteristik Fungi
• Memiliki hifa, atau benang halus dari rangkaian sel
pertumbuhan spora
• Memiliki dan memproduksi spora
• Berkembangbiak secara seksual maupun aseksual
• Struktur jamur berfilamen. Dinding selnya mengandung kitin,
glukan, selulosa, dan mannan
Perbedaan Fungi dan Tumbuhan
Jamur dulu diklasifikasikan dalam kingdom plantae, karena seperti tanaman, banyak jamur tumbuh di
tanah dan memiliki dinding sel. Namun, semakin banyak ahli biologi mempelajari jamur, semakin
mereka menyadari bahwa jamur masuk ke dalam kingdom tersendiri.

Adapun ciri-ciri jamur yang berbeda dengan tumbuhan, di antaranya:


1. Tidak memiliki klorofil
2. Berkembangbiak dengan spora
3. Komposisi dinding sel terdiri dari kitin, sedangkan tumbuhan dari selulosa
4. Tidak memiliki sistem vaskuler seperti tumbuhan
5. Tidak memiliki akar, batang, dan daun
6. Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi pada setiap bagian
Tipe – Tipe Fungi
Jamur dibagi menjadi empat divisi berdasarkan jenis spora seksualnya, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota

● Zygomycota, spora seksualnya disebut zigospora, sementara spora aseksualnya


adalah sporangiospora. Hifanya tidak bersekat (senositik) dan berinti banyak. Dapat
ditemukan di darat, tanah, dan organisme mati sebagai saprofit. Memiliki tiga tipe
hifa, yaitu rizoid, stolon, dan sporangiofor.
● Ascomycota, spora seksualnya disebut askospora, dan spora aseksualnya disebut
konidiaspora. Askospora dihasilkan oleh struktur berbentuk kantung askus.
Sementara konidiospora dihasilkan ujung hifa yang bernama konidiofor. Pada
umumnya, askus dibentuk dalam tubuh buah yang dinamakan askokarp.
Ascomycota memiliki hifa yang bersekat.
● Basidiomycota, memiliki struktur seperti gada yang bernama basidium
sebagai alat penghasil basidiospora. Basidiospora merupakan spora seksual,
sementara spora aseksual pada Basidiomycota adalah konidiospora.
Sebagian anggotanya bersifat makroskopis dan dapat dikonsumsi. Tubuh
buah yang dinamakan basidiokarp berbentuk seperti payung yang terdiri dari
batang dan tudung. Hifa pada Basidiomycota memiliki sekat.
● Deuteromycota, yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Jenis ini
juga disebut sebagai fungi imperfecti yang berarti jamur tak sempurna. Salah
satu contoh Deuteromycota adalah Epidermophyton floocosum yang
menyebabkan penyakit kaki atlet dan Microsporum yang menyebabkan
kurap
Struktur Fungi dan Fungsinya
■  Talus, merupakan bentuk keseluruhan dari jamur.
Talus membentuk struktur mirip atau menyerupai
akar, batang dan daun tumbuhan.

■ Dinding sel, jamur tersusun atas zat kitin dan beta-


glukan. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang
dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat
kaku.
■  Hifa, merupakan deretan sel yang membentuk benang pada jamur bersel banyak (multiseluler).

■  Pori, adalah lubang pada bagian septa yang memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke
sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.

■  Haustoria, adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki oleh jamur yang sifat hidupnya parasit,
berguna menyerap makanan dari inang.

■ Miselium, adalah kumpulan dari hifa-hifa yang bercabang. Miselium merupakan tempat


pembentukan spora, alat reproduksi, dan alat untuk mendapatkan makanan.
Reproduksi Jamur
● Reproduksi Seksual Jamur
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan dengan menghasilkan spora
generatif secara konjugasi, yaitu penyatuan dua inti sel individu yang
berbeda. Prosesnya melalui tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis.
● Reproduksi Aseksual Jamur
1. Fragmentasi
Dalam fragmentasi, misellium memecah menjadi beberapa bagian, dan masing-masing
bagian tumbuh menjadi individu baru. Contoh : Gymnascocus sp
2. Tunas
Jamur uniseluler berkembangbiak dengan tunas. Selama tunas, terjadi proses mitosis dan
muncul individu baru yang kemudian memisah dari induknya. Contoh : Saccharomyces
cerevisiae (jamur ragi)
3. Spora Vegetatif
Spora vegetatif adalah perkenbangbiakan aseksual jamur yang paling utama. Jamur dapat
menghasilkan 12 milyar spora vegetatif pada satu batang buah. Penyebaran spora vegetatif
umumnya dilakukan oleh angin. Jenis spora vegetatif yang utama adalah konidiaspora dan
sporangiospora. Contoh : Rhizopus
Adaptasi Jamur
Jamur tidak bisa membuat sendiri makanan. Mereka adalah heterotrof.
Jamur menggunakan proses yang disebut ekstra-pencernaan seluler untuk
mendapatkan nutrisi. . Ini berarti makanan dicerna di luar sel jamur dan
kemudian makanan yang dicerna diserap. Jamur ada yang memakan sampah
atau bahan organik, disebut saprofit. Beberapa jamur lain bersimbiosis
dengan ganggang untuk mendapatkan makanan. Ada pula jamur yang
menyerap nutrisi dari sel inangnya.
Peran Jamur
Peran yang Menguntungkan Peran yang Merugikan
• Khamir saccharomyces berguna sebagai fermentor • Pneumonia carinii menyebabkan penyakit
dalam industri keju, roti, dan bir. pneumonia pada paruparu manusia.
• Penicillium notatum berguna sebagai penghasil • Albugo merupakan parasit pada tanaman
antibiotik. pertanian.
• Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna • Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan
sebagai dekomposer. pada manusia.
• Volvariella volvacea (jamur merang) berguna
sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
• Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan
makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan
oncom.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai