Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI


MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS
Dosen Pengampu

Rivanna C.R M,Pd

Disusun oleh :
Wahyu Tri Febriliani
12320096
2C

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013

A. TUJUAN
Mengenal berbagai macam spesies serta ciri-ciri dan taksonomi dari Fungi.
B.

LANDASAN
Fungi atau Cendawan adalah organisme Heterotrofik, mereka memerlukan senyawa
organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut mereka
disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan
kedalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat
menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana
mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain.
Cendawa saprofit juga penting dalam fermentasi industri, misalnya pembuatan bir,
minuman anggur, dan produk anti biotik seperti pinisilin. Peragian adonan dan pemasakan
beberapa keju juga tergantung kepada kegiatan cendawan.
Beberapa Fungi, meskipun saprofitik, dapat juga menerbu inang yang hidup lalu
tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit. Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit
pada tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Cara memperoleh nutrien yang absorptif menjadikan Fungi terspesialisasi sebagai
pengurai(saproba), parasit atau simbion-simbion mutualistik. Fungi Saprobik menyerap zatzat makanan dari bahan organik yang sudah mati, seperti pohon yang sudah tumpang,

bangkai hewan, atau buangan organisme hidup. Di dalam proses nutrisi saprobik ini, fungi
menguraikan bahan organik tersebut. Fungi Parasitik menyerap zat-zat makanan dari sel-sel
inang yang masih hidup. Beberapa jenis fungi parasitik, misalnya seperti spesies tertentu
yang menginfeksi paru-paru manusia, bersifat patogenik. Fungi Mutualistik juga menyerap
zat makanan dari organisme inang, akan tetapi fungi tersebut membalasnya dengan fungi
yang menguntungkan bagi pasangannya dalam hal tertentu, misalnya membantu suatu
tumbuhan di dalam proses pengambilan mineral dari tanah.
Fungi menempati lingkungan yang sangat beraneka ragam dan berasosiasi secara
simbiotik dengan banyak oganisme. Meskipun paling sering ditemukan di habitat darat,
beberapa fungi hidup di lingkungan akuatik, di mana fungi tersebut berasosiasi dengan
organisme laut dan air-tawar serta dengan bangkainya. Lichen, perpaduan simbiotik antara
fungi dan alga, banyak terdapat dimana-mana dan ditemukan di beberapa habitat yang sangat
tidak bersahabatdi Bumi ini: gunung yang kering dan di Antartika, tundra alpin dan arktik.
Fungi simbiotik lainnyahidup di dalam jaringan tumbuhanyang sehat, dan spesies lain
membentuk mutualisme-mutualisme pengkonsumsi-selulosa dengan serangga, semut dan
rayap.
Jamur merupakan organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil.
Dalam klasfikasi system tiga kingdom, jamur (fungi) dikelompokan sendiri terlepas dari
kelompok Plantae (tumbuhan) karena jamur tidak dapat berfotosintesis dan dinding selnya
bukan dari selulosa.
Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air vegetasi, badanhewan, makanan, di
bangun, bahkan pada tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada kelembaban
dan pada suhu yang tinggi. Saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat 4.250 sampai 12.000
jenis jamur. Dari jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki peran masing-masing di
habitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia.
1. CIRI-CIRI JAMUR
Organisme yang termasuk dalam kelompok jamur, anggotanya mempunyai cirri-ciri
umum sebagai berikut :
a. Uniseluler (bersel satu) atau multi seluler (benang-benang halus), tubuhnya terseususn atas
hifa (jalinan benang-benang halus);
b. Eukaryotik (mempunyai membrane inti);
c. Tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara saproftik, parastik, dan
simbiosis;
d. Dindinh selnya tersusun atas zat kitin;
e. Cadangan makanan tersimpan dalam bentuk glikogen danprotein;
f. Pencernannya berlangsung secara ekstraseluler, di mana makanan sebelum diserap
disederhanakan terlebih dahulu oleh enzim extraseluler yang dikeluarkan dari hifa jamur;
g. Memiliki keturunan yang bersifat haplopid lebih singkat;
h. Reproduksi jamur uniseluler dilakukan secara aseksual dengan membentuk spora. Jamur
multiseluler secara aseksual dengan cara memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk
zoozpora, endospora, dan konodia. sedanghkan secara seksual melalui peleburan inti jantan
dan inti betina sehingga dihasilkan spora askus atau basidium.

2. REPRODUKSI
Bagian terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang
biak. Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah cukup untuk memulai individu
baru. Hal ini diperoleh dengan menanamkan inokulum pada medium segar dengan bantuan
jarum transfer, suatu cara yang serupa dengan yang digunakan untuk bakteri. Bedanya ialah
bahwa jarum yang dipakai untuk kapang itu lebih kaku dan ujungnya pipih agar dapat
memotong miselium.
Secara alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual
dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dapat pula dengan seksual
dengan peleburan nukleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri
untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan, semua sel anak tumbuh dari
penonjolan kecilpada sel inangnya.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesiesdibentuk dalam jumlah
besar. Macam spora aseksual:
a. Konidiospora atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium.
Konidium yang besar lagi bersel banyakdinamakan makromonodium. Konidium dibentuk di
ujung atau di sisi suatu hifa.
b. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang
disebut sporangium di ujung hifa khusus (sporangiosfor). Aplanosporaadalah sporangiospora
nonmotil. Zoospora ialah sporangiospora yang motil, motilitasnya disebabkan oleh adanya
flagelum.
c. Oidium atau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
d. Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten terhadap keadaan
yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik.
e. Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Spora seksual, yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus, terbentuk lebih jarang, lebih
kemudian, dan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan spora aseksual. Juga,
hanya terbentuk dalam keadaan tertentu. Ada beberapa tipe spora seksual:
a. Askospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora. Spora bersel satu ini terbentuk diatas strukturberbentuk ganda yang
dinamakan basidium.
c. Zigospora. Zigospora adalah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujungujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia, pada beberapa cendawan
melebur.
d. Oospora. Spora ini terbentuk dalam struktur betina khusus yang disebut oogonium.
Pembuahan
telur,
atau oosfer, oleh
gamet
jantanyang
terbentuk
di
dalam anteredium menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium dapat ada satu atau
beberapa oosfer.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung yang sangat
terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya

ialah aservulus dan piknidium.


disebut peritesium dan apotesium.

Tubuh

buah

seksual

yang

umum

3. KLASFIKASI JAMUR
Berdasarkan Cara reproduksi secara genratif, jamur dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deutromycotina.
a. Zygomycotina
Jamur kelompok ini namanya Zygomycotina karen dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan zigot di dalam zigospora. Jmaur Zygomycotina mempunyai cirri-ciri yaitu
dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa tidak bersekat, mengandung inti
haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat, reproduksi vegetative dengan membentuk
spora, reproduksi generative dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora.
Perkembangan secara seksual terjadi karena ada 2 macam hifa, yaitu hifa (+) dan hifa
(-). Keduanya bias terdapat pada satu talus atau talus yang berbeda. Anggota kelas
Zygomycotina antara lain : Rhizopusoryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus nigricans,
Mucor mucedo, Mucor javanicans, dan Clamydomucor oryzae.
b. Ascomycotina
jamur kelompok ini di sebut Ascomycotania, karena dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan askospora. Jamur ini yang termasuk kelas Ascomycotania mempunyai cirri-ciri
yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, uniseluler dan multiseluler, hifa bersekat,
membentuk badan buah yang disebut askokrap, memiliki inti haploid, memiliki keturunan
dipoloid lebih singkat, reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora, reproduksi
generatifnya dengan konjugasi yang menghasilkan askospora. Spesies-spesies anggota kelas
Ascomycotina ialah sebagai berikut:
1) Sacchormyces cerviciae, jamur unisel yang dapat membelah diri, dapt memfermentasikan
gula menjadi alcohol sehingga sering digunakan untuk membuat tape maupun roti.
2) Sacharomyces ellipsoids, Saccharomyces tuac, Penicillium notatum, Penecillium
chrysogenum, Penecillium camemberti, Penecillium requeforti, Aspergillus
3) wentii, Aspergellus flavus, dan Aspergillus roti.

b.

Basidiomycotina
Jamur kelompok ini disebut Basidiomycotina karena dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan basidiofora. Jamur yang termasuk kelas Basidiomycotina mempunyai cirri-ciri
yaitu dinding selnya tersusun atus zat kitin,multiseluler, hifa bersekat, dibedakan hifa primer
(berinti satu) dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid, memiliki keturunan
diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop, reproduksi vegetative
dengan membentuk kondiospora, reproduksi generative dengan menghasilkan basidopora.

Spesies-spesies anggota dari kelas Basidiomycotina antara lain sebagai berikut :


Volvoriella volvace (jamur merang), Auricularia polytricha (jamur kuping), Pleurotus (jamur
tiram), Amanita phalloides, Amanita Verna, Amanita muscarnia, Amanita caesarnia, Puccinia
graminus (jamur api).
c. Deuteromycotina
Jamur kelompok ini disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna) atau
deuteromycotina karena belum diketahui cara perkembang biakan seksualnya. Namun
demikian, untuk memudahkan dan karena tingkat konidiumnya begitu jelas dan tidak asing
lagi, banyak spesies yang masih dianggapkipun tingkat seksualnya sekarangtelah diketahui
dengan baik.
Sebagian besar cendawan yang patogen pada manusia adalah Deuteromycetes. Mereka
sering kali membentuk spora aseksual beberapa macam di dalam spesies yang sama, sehingga
dapat membantu dalam mengidentifikasikannyadi laboratorium.
Jamur yang termasuk kelas Deuteromycotina mempunyai cirri-ciri yaitu dinding selnya
tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan tipe hifa Primer (berinti satu)
dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid, Memiliki keturunan diploid lebih
singkat, dan reproduksi vegetative dengan membentuk konidiospora.
Contoh spesies dari kelas Deuteromycotina antara lain sebagai berikut :
1) Microsporium audoini, Trichophyton, dan Epidermophyton penyebab penyakit kurap dan
panu.
2) Epidermophyton floocosum penyebab penyakit kaki atlet.
3) Scelothium rolfsii penyebab penyakit busuk pada tanaman.
4) Helmintorosporium oryzae perusak kecambah dan buah.
4. HUBUNGAN SIMBOTIK JAMUR
Jamur dapat hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk liken (lichens) dan
dengan akar tumbuhan tingkat tinggi mem,bentuk mikorhiza.
a. Liken (Lichens)
Liken
merupakan
organisme
hasil
simbiosis
anatar
jamur Ascomycotina atau Basidiomycotina dengan ganggang hijau atang ganggang biru-hijau.
Bentuk simbiosis tersebut memungkinkan jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis
ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari jamur.
Reproduksi liken tidak dapat dilakukan secara seksual (generative). Liken hanya
bereproduksi secara aseksual (Vegetatif) melaui fragmentasi. Pada proses reproduksi tersebut
liken melepas fragmen-fragmen kecil yang disebut soredia. Soredia adalh unit reproduksi
berupa sel ganggang yang terbungkus dengan hifa jamur. Selanjutnya, soredia
(tunggal=soredium) tersebut tersebar dan dapat tumbuh membentuk talus yang baru pada
tempat yang sesuai.
Beberapa contoh liken adalah sebagai berikut :
1) Parmelia, hidupnya menempel pada batang pohon, dan berwarna abu-abu.

Graphis, hidupnya menempel pada batang-batang pohon, berbentuk seperti coretan garis
kecil-kecil.
3) Usnea dasifoga (lumut janggut), bentuknya mirip tumbuhan tingkat tinggi dan banyak
ditemukan pada pohon di daerah pegunungan. jenis ini dapat digunakan sebagai bahan obatobatan.
b. Mikorhiza
Banyak kehidupan jamur yang memiliki hubungan simbotik dengan akar tumbuhan.
Bentuk hubungan simbiotik antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat itnggi biasanya
disebut mikorhiza. Adapun kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan
biasanya berasal dari divisiZygomycotina, Ascomycotina, dan Basdiomycotina.
Secara umum, mikorhiza dapat dibedakan atas endomikorhiza dan ektonikorhiza.
Penamaan demikian dibuat berdasarkan posisi jamur pada akar tumbuhan.
1) Endomikorhiza
Pada endomikorhiza, hifa jamur dapat menembus akar samapai kebagian korteks.
Misalnya yang terjadi pada tanaman anggrek, sayuran (kol), dan pada berbagai jenis
tumbuhan tingkat itnggi. Jamur pada endomikorhiza ini tidak memiliki inang khusus dan
dapat hidup sendiri tanpa bersimbiosis.
2)

2) Ektomikorhiza
Pada ektomikorhiza, hifa jamur tidak sampai menembus kedalam korteks akar, tetapi
hanya sampai pada bagian epidermis akar tumbuhan. Dengan adanya ektomikorhiza, akar
tumbuhan tidak begitu memerlukan bulu akar. Tumbuhan tersebut dapat memperoleh air dan
unsure-unsur hara dari tanah dalm jumlah yang lebih banyak. Jamur yang bersimbiosis
dengan akar tumbuhan (ektomikorhiza) biasanya memiliki tubuh sepert paying atau bulat.
Misalnya yang terdapat pada tumbuhan pinus di hutan.
5. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Sebagian jenis jamur ada yang dapat
dimakan sebagai sumber protein, lemak, dan glikogen. Beberapa jenis lainnya dapat
dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman dengan melalui proses fermentasi. Di
dalam ekosistem, jamur sangat berguna sebagai organisme decomposer (pengurai). jamur
bersama bakteri berperan dalam menguraikan sampah organic hingga menjadi bentuk
sederhana. Namun, beberapa jenis jamur ada yang dapat menyebabkan penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Akibat serangan jamur, tidak sedikit kerugian yang
ditimbulkannya terhadap hasil pertanian. Lengkapilah table mengenai peranan yang
menguntungkan dan merugikan dari jamur berikut ini.
Peranan jamur dalam kehidupan :
a. Menguntungkan:
1) Bidang industri makanan dan minuman :
a) Rhizopus oryzae, jamur pada tempe
b) Saccharomyces cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti
c) Saccharomyces ovale, pada tape, alkohol dan roti.
d) Saccharomyces sake, jamur pada sake

e)
f)
g)
h)
i)

2)
a)
b)

Aspergillus wentii, pada pembuatan kecap


Aspergillus oryzae, untuk tape
Penicellium camemberti, untuk peembuatan keju
Penicellium roqueforti, untuk pembuatan keju
Volvariela volvacea, jamur merang.
Bidang kedokteran :
Penicellium notatum, untuk antibiotik
Penicellium chrysogenum, untuk antibiotik

3) Bidang pertanian :
a) Jamur membantu mengembalikan kesuburan tanah , sebagai organisme pengurai.
b. Merugikan:
1) Pada manusia : Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit
pada telinga (otomikosis).Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
2) Pada hewan : Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
3) Pada tanaman : Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.Phytophthora nicotianae,
penyakit pada tembakau.Phytophthora faberi, penyakit pada karet.
4) Jamur penghasil racun:
a) Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin.
b) Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.

C.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

ALAT DAN BAHAN


ALAT
Pipet
Mikroskop
Deck glass
Obyek glass
Tissue
Jarum pentul
Cawan Petri
BAHAN
Preparat Alami
Jamur Tempe
Jamur Tape
Jamur Pisang
Jamur Jagung
Jamur Nasi
Jamur Roti
Jamur Kentang
Jamur Jeruk

9)
b.
1)
2)
3)
4)
5)

D.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
a.
a.
b.
c.

Air
Preparat Awetan
Jamur Kuping (Auricularia polytric)
Jamur Tiram (Pleratus Ostreatus)
Jamur Merang (Vulvariella vulvaceae)
Jamur Kayu (Gamoderma applanatum)
Jamur Paku (Lentinula edodes)

CARA KERJA
PREPARAT ALAMI
Sterilkan alat.
Mengambil sedikit miselium jamur dari salah satu makanan.
Meletakkan pada objek gelas yang sebelumnya telas ditetesi air.
Menutup dengan deck glass dan jangan sampai terbentuk gelembung udara.
Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran sedang.
Mengamati dan menggambar hasil pengamatan dan sebut bagian yang tampak.
Mengklasifikasikan.
Melakukan kegiatan tersebut diatas pada semua jamur dari makanan tersebut.
PREPARAT AWETAN
Mengambil preparat yang sudah ditentukan.
Mengambil gambar morfologi dan menyebutkan dari bagian preparat.
Mengklasifikasikan.
Melakukan kegiatan tersebut diatas pada jamur yang telah disediakan.

E. DATA HASIL PENGAMATAN


1. PREPARAT ALAMI
Jamur Pada Tempe (Rhizopus oryzae)
Domain
: Eukaryota

Kingdom
Divisio
Classis
Ordo
Familia
Spesies

: Fungi
: Zygomycota
: Zygomycetes
: Mucorales
: Mucoraceae
: Rhizopus orizae
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen

Gambar Pembanding

Jamur Pada Tape (Saccharomyces serviceae)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Ascomycota
Classis
: Ascomycetes
Ordo
: Endomycetales
Familia
: Saccharomycetaceae
Genus
: Saccharomyces
Spesies
: Saccharomyces cereviceae

-Terdiri dari miselium yang lebatserta


hifa yang memiliki inti banyak.
-Menghasilkan rhizoid yang berfungsi
untuk berpegangan pada substrat.
-Mempunyai
miselium
3tipe:stolon,
rhizoid, sporangiofor.
-Menempel pada substrat, kebanyakan
menempel pada tempe.
-Heterotrof karena tidak memiliki
klorofil.
-Aseksual
dengan
spora
yang
dihasilkan oleh sporangium dan hasil
akhir menghasilkan aplanospora.
-Seksual
dengan
konjugasi
(penggabungan gen)

Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen

Gambar Pembanding

Jamur Pada Pisang (Saccharomyces sereviceae)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Ascomycota
Classis
: Ascomycetes
Ordo
: Endomycetales
Familia
: Saccharomycetaceae
Genus
: Saccharomyces
Spesies
: Saccharomyces cereviceae

-Uniseluler.
-Terjadinya patenogenesis, karena
hanya terdapat satu sel saja.
-Dalam keadaan tertentu miselium
semu.
-Menempel pada substrat biasanya
terdapat pada makanan yang berjamur.
-Dengan cara aseksual membentuk
kuncup atau tunas.
-Heterotrof.
-Peranan : sebagai fermentor

Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen

Gambar Pembanding

Jamur Pada Jagung ()


Domain
:
Kingdom
:
Divisio
:
Classis
:
Ordo
:
Familia
:
Genus
:
Spesies
:

-Uniseluler.
-Terjadinya patenogenesis, karena
hanya terdapat satu sel saja.
-Dalam keadaan tertentu miselium
semu.
-Menempel pada substrat biasanya
terdapat pada makanan yang berjamur.
-Dengan cara aseksual membentuk
kuncup atau tunas.
-Heterotrof.
- Peranan: Sebagai fermentor

Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen

Gambar Pembanding

Jamur Pada Nasi (Aspergilus oryzae)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Ascomycota
Classis
: Eurotiomycetes
Ordo
: Plectascales
Familia
: Trychocomaceae
Genus
: Aspergilus
Spesies
: Aspergilus oryzae
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Tubuh ada yang uniseluler dan ada


yang
multi
seluler.
- Vegetatif : pada jamur uniseluler
membentuk tunas-tunas,pada yang
multiseluler membentuk spora dari
konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang
menghasilkan askospora.
- Koloni mempunyai sifat menyerupai
serbuk, warna koloni hijau dan
kuning,serta warna khas bagian dasar
koloni tetap seperti medium.
- Digunakan untuk mengempukan
adonan roti dan fungi tersebut dapat
menghasilkan enzim protease.

Jamur Pada Roti (Mucor mucedo, Saccharomyces sereviceae )


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Zygomycota
Classis
: Zygomycetes
Ordo
: Mucorales
Familia
: Mucoraceae
Genus
: Mucor
Spesies
: Mucor mucedo
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Terdiri dari miselium serta hifa yang


memiliki inti banyak.
-Menghasilkan rhizoid yang berguna
untuk berpegangan pada substrat.
-Dari miselium keluar benang-benang
tegak dengan sporangium pada
ujungnya.
-Hidup ditempat-tempat yang lembab
dan makanan serta substrat lainnya.
-Saprofit pada kotoran hewan dan
substrat lainnya.
-Heterotrof.
-Perkembangbiakan cara aseksual
dilakukan
dengan
menghasilkan
applanospora, seksual dilakukan oleh
gametangiogami yang menghasilkan
zoospora.

Jamur Pada Kentang (Phytophtora infestans )


Domain
:Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
:Heterokontophyta
Classis
:Oomycetes
Ordo
:Peronosporales
Famili
:Pythiaceae
Genus
:Phytophthora
Spesies
:Phytophtora infestans
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Hifa tidak bersekat


-Reproduksi aseksual dengan zoospora
yang mempunyai dua flagel.
-Reproduksi seksual dengan
bersatunya gamet betina dan gamet
jantan membentuk oospora (sel telur
yang telah dibuahi membentuk dinding
yang tebal) kemudian memasuki
periode istirahat.
-Dinding selnya memberikan reaksi
selulosa
-Miselium interseluler Phytophthora
infestans membentuk sporangiofora
pada permukaan bercak.Sporangiofora
berturut-turut membentuk sporangium
pada ujungnya. Sporangium biasanya
tumbuh dengan membentuk spora
kembara (zoospora), kadang-kadang
tumbuh secara langsung dengan
membentuk pembuluh kecambah.

Jamur Pada Jeruk (Penicillium itacium )


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Ascomycota
Classis
: Eurotyumycetes
Ordo
: Eurotiales
Familia
: Penicilliumyceae
Genus
: Penicillium
Spesies
: Penicillium sp
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Tubuh ada yang uniseluler dan ada


yang
multi
seluler.
- Ascomycotina, multiseluler, hifanya
bersekat
dan
berinti
banyak.
-Hidupnya: ada yang parasit, saprofit,
ada yang
bersimbiosis
dengan
ganggang
membentuk
Lichenes
(Lumut kerak).
Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler
membentuk tunas-tunas,pada yang
multiseluler membentuk spora dari
konidia.

PREPARAT AWETAN
Jamur Kuping (Aurycularia politrica)
Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Basidiomycota
Classis
: Basidiomycetes
Ordo
: Auriculorioles
Familia
: Auriculoriaceae
Genus
: Auricularia
Spesies
: Auricularia politrica
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Ciri
khasnya
alat
repoduksi
generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
-Tubuh buah berwarna.
-Tubuh buah berstruktur kenyal.
-Tumbuh dipohon yang lembab/mati.
-Reproduksi vegetatif dengan tunas
dengan konidia dan fragmentasi
miselium.
Reproduksi generatif dengan alat yang
disebut basidium

Jamur Tiram (Pleuratus ostreatus)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Basidiomycota
Classis
: Basidiomycetes
Ordo
: Pleratusales
Familia
: Pleratuseae
Genus
: Pleurotus
Spesies
: Pleurotus astreatus
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

- Dinding selnya tersusun atus zat


kitin,multiseluler,
hifa
bersekat,
dibedakan hifa primer (berinti satu)
dan
sekunder
(berinti
dua),
mengandung inti haploid, memiliki
keturunan diploid lebih singkat,
membentuk badan buah yang disebut
basidikrop.
- Reproduksi
vegetative
dengan
membentuk kondiospora, reproduksi
generative
dengan
menghasilkan
basidopora.
-Reproduksi
generatifnya
menghasilkan basidiofora

Jamur Merang (Vulvariella vulvaceae)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Basidiomycota
Classis
: Homobasidiomycetes
Ordo
: Agaricales
Familia
: Pluteaceae
Genus
: Volvariella
Spesies
: Vulvariella vulvaceae
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Merupakan kelompok organisme


eukariotik yang membentuk ragnum
fungi jamur yang umumnya bersel
banyak.
-Tubuh buah kebanyakan berbentuk
payung.
-Himefora membentuk lamela/papan
dengan lapisan himenium pada kedua
sisinya, hidup sebagai saprofit,
sebagian kecil sebagai parasit.
-Beberapa diantaranya ada yang dapat
dimakan, tetapi ada pula yang beracun.
-Tubuh buah mendaging, lunak dan
cepat membusuk.
-Bersifat Heterotrof.
-Pada tubuh buah jamur dewasa,
tudung berkembang seperti cawan,
berwarna coklat tua keabu-abuan
dengan bagian tulang berwarna coklat
muda.

Jamur Kayu (Ganoderma applanatum)


Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Basidiomycota
Classis
: Homobasimyecetes
Ordo
: Hymenomycetalea
Familia
: Polyporaceae
Genus
: Ganoderma
Spesies
: Ganoderma applanatum
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Tubuh buah berupa suatu kipas atau


cangkang kerang.
-Himonefora merupakan bulu-bulu
(pori) yang dilihat dari luar berupa
lubang-lubang.
-Sisi dalam lubang-lubang itu dilapisi
himenium
-Tubuh buah jamur ini dapat berumur
beberapa tahun dengan tiap-tiap kali
membetuk lapisan-lapisan himenofora
baru.
-Jamur ini memiliki diameter kurang
lebih 10cm dan ketebalan kurang lebih
3 cm.

Jamur Paku (Lentinula edodes)


Domain
: Eukariota
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Basidiomycota
Classis
: Hemolobasidiomycetes
Ordo
: Agaricales
Familia
: Marasmilaceae
Genus
: Lentinula
Spesies
: Lentinula edodes
Gambar

Deskripsi

Gambar spesimen
Gambar Pembanding

-Bentuk seperti paku.


-Tumbuh diatas kayu yang lembab.
-Merupakan jenis jamur liar.
-Berwarna kecoklat-coklatan.
-Memiliki batang atau tangkai(seupe).
-Memiliki akar semu(Rhizoid).

F. PEMBAHASAN
PREPARAT ALAMI
Yang pertama kami lakukan pada praktik jamur mikroskopis kali ini adalah jelas
mensterilkan alat terlebih dahulu lalu menyiapkan beberapa bahan yang akan dipergunakan
pada praktikum jamur mikroskopis ini, diantaranya jamur tempe, jamur tape, dan jamur
pisang. Ketiga jamur itu dilakukan pada praktikum hari pertama. Pada praktikum hari kedua
juga masih dengan jamur mikroskopis yang diantaranya jamur pada jagung, nasi, roti,
kentang dan jeruk.
Pada praktikum pertama kelompok kami mengamati jamur pada tempe , pertama kali
kami bingung karena belum mendapatkan gambar yang sesuai, ternyata pada percobaab
pertama itu miseliumnnya ketebalan, lalu mengganti dengan yang tipis, setelah diamati di
mikroskop terlihat kurang jelas struktur jamur, pada kelompok kami menemukan

jamur Rhizopus oryzae, setelah gambar mudah untuk dipahami salah satu dari anggota
kelompok kami langsung menggambarnya.
Yang kedua kami mengamati jamur pada Tape, disini waktu yang terlalu singkat
membuat kelompok kami terburu-buru dalam mengamati jadi hasilmya kurang memuaskan,
pada jamur tape kelompok kami mendapatkan jamur Saccharomyces cereviceae, pada
mulanya kami ragu akan gambar yang kami dapatkan tetapi setelah mengidentifikasi gambar,
itu betul gambar jamur Saccharomyces cereviceae, setelah yakin salah satu kelompok kami
langsung menggmbarnya dan sabagian mencari identifikasi jamur tersebut dan sebagian lagi
dari anggota kelompok kami mengambil preparat selanjutnya.
Yang ketiga kami mengamati jamur pada Pisang, mengambil miselium tipis dari jamur
pada pisang, waktu yang terlalu singkat menjadikan kelompok kami kurang puas
mendapatkan gambar yang bagus, kelompok kami menemukan Saccharomyces
cereviceae , awalnya kami bingung untuk menggambar tapi setelah di identifikasi memeng
benar gambar seperti itu tetapi masih kurang sempurna, dengan waktu yang hampir selesai
kami cepat-cepat untuk menggambarkan dan mengidentifikasikannya, jamur pada pisang
hampir sama dengan jamur pada tape yang kelompok kami temukan.
Pada praktikum hari kedua masih mengamati jamur mikroskopis, yang pertama
kelompok kami amati yaitu jamur pada jagung, yang pertama kelompok kami lakukan adalah
mengambil miselium tipis jamur pada jagung, agar gambar tidak ngeblog selanjutnya kami
langsung menggambar hasil yang terlihat dalam mikroskop, setah itu kami mencoba untuk
mengidentifikasikannya tetapi masih belum mendapatkannya, lalu mengkosonginya terlebih
dahulu dan melanjutkan percobaab berikutnya.
Yang kedua kami mengamati jamur pada nasi, seperti biasa kami mengambil miselium
yang tipis dan diletakkan diatas kaca yang sudah ditetesi dengan air lalu mengamatinya
dalam mikroskop, jamur pada nasi ini kelompok kami menemukan jamur Aspergilus oryzae,
lalu salah satu dari anggota kelompok kami menggambar dan sebagian mengidentifikasikan
yang sebagian lagi mengambil preparat selanjutnya yang akan diamati.mbil
Yang ketiga kami mengambil jamur pada roti, lalu mengamati dalam mikroskop,
awalnya kelompok kami bingung untuk menemukan jamur yang ada pada roti, ternyata
sesudah diamati terus mendapatkan jamur Mucor mucedo, kelompok kami mengira hanya
ada Mucor mucedo yang ada dalam jamur roti, setelah diamati secara mendetail ternyata juga
ada jamur Saccharomyces cereviceae. Berarti bukan hanya 1 jamur yang ada dalam 1 macam
makanan, buktinya dalam jamur roti terdapat dua macam jamur yang berkembangbiak dalam
roti. Lalu salah satu dari kelompok kami menggambar dan mengidentifikasikannya.
Yang keempat kami mengamati jamur pada kentang, dengan waktu yang sangat
terbatas ini kelompok kami sedikit terburu-buru dalam mengamatinya, tetapi kelompok kami
tetap mencoba untuk lebih teliti dalam mengamatinya. Ternyata kami belum
mendapatkannya, dari pada menghabiskan waktu yang lama, kelompok kami memutuskan
mengamati jamur yang terakhir, yaitu jamur pada jeruk.
Yang terakhir kami mengamati jamur pada jeruk, sulit sekali untuk dapat mengambil
miselium dari jamur jeruk untuk diamati, tetapi kelompok kami tetap berusaha untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan jika sudah diamati dalam mikroskop, sudah pada

pengamatan dalam mikroskop kami senang dengan gambar yang berada dalam mikroskop,
bentuknya sangat tidak membosankan untuk dilihat, lalu salah satu anggota kelompok kami
menggambar dengan agak sedikit terburu-buru karena waktu yang cukup terbatas ini, setelah
iku kami mengidentfikasikannya. Setelah selesai kami meneliti kembali dari pertama barang
kali ada yang kurang. Tetapi dengan waktu yang hampir selesai kelompok kami kurang 2
dalam mengidentifikasi jamur.
PREPARAT AWETAN
Pada preparat awetan ini terlebih dahulu kelompok kami mendengarkan penjelasan dari
dosen, Preparat awetan ini lebih mudah diamati dari pada jamur yang mikroskopis, pada
pengamatan jamur yang makroskopis ini bentuknya sangat beragam dan berwarna jadi tidak
bosan untuk kita mengamatinya.
Yang pertama kelompok kami mengamati jamur kuping denagn bentuk yang hampir
menyerupai bentuk kuping atau yang sering disebutAuricularia politryca, dengan bentuk
yang unik kelompok kami langsung saja menggambar pada HVS masing-masing dengan
sebisanya. Dengan hati-hati kami menggambarnya dan menulis identifikasi yang telah tertera
dalam luar toples jamur awetan tersebut, setelah selesai semuanya kelompok kami
menggambar kami bergantian mengamati dengan kelompok lain, dengan jamur yang berbeda.
Yang kedua kelompok kami mengamati jamur tiram yang berwarna putih dengan
badan buah yang terlihat lembut membut kami gemas untuk melihatnya, jamur yang terlihat
putih melebar ini juga biasa disebut dengan jamur Pleurotus ostreatus, langsung saja
kelompok kami menggambarnya dan menulis identifikasi yang telah tertera diluar toples
yang membungkus jamur tiram tersebut. Bergantian lagi dengan kelompok lain dengan jamur
yang berbeda.
Yang ketiga kami mendapatkan jamur yang bernama jamur merang, bentuknya lucu
seperti payung, dengan warna coklat tua pada badan buahnya dan putih pada bagian
bawahnya, kelompok kami menyebutnya jamur rumah kurcaci supaya lebih mudah untuk
diingat. Langsung saja kelompok kami untuk menggambar jamur yang lucu itu dengan
sebisanya , jamur merang ini mempunyai nama ilmiah jamur Vulvariella vulvaceae. Dan tak
lupa menulis identifikasi yang telah tertera diluar pembungkus jamur merang tersebut. Lalu
bergantian lagi dengan kelompok lain dengan jamur yang berbeda.
Yang keempat kelompok kami mendapatkan jamur kayu, yang mempunyai warna
coklat kecil, dan bentuknya menyerupai kayu. Pada jamur kayu ini sering disebut dengan
jamur Gamoderma applanatum. Langsung saja kami pelan-pelan untuk menggambarnya,
setelah selesai menggambar tak lupa kami menulis identifikasi yang telah tertera dalam luar
wadah jamur kayu tersebut. Setelah selesai semuanya anggota kelompok kami yang terakhir
kami mengamati jamur paku, tapi menunggu kelompok lain terlebih dahulu.
Yang terakhir yaitu jamur paku atau sering disebut dengan jamur Lentinula
edodes, dengan bentuk yang mnyerupai kayu yang berwarna agak kecoklatan dengan tubuh
yang kecil, kami langsung saja untuk menggambarnya dalam kertas HVS masing-masing.
Setelah selesai menggambar kami langsung menulis identifikasi yang telah tertera.
Setelah semuanya selesai tak lupa kami untuk meneliti terlebih dahulu identifikasinya
sudah benar apa belum dengan membuka buku gembong yang menjadi panduan untuk

membenarkan jika ada tulisan yang salah, ternyata ada yang salah juga dalam menuliskan
identifikasinya. Kami langsung merubah dengan keadaan yang benar.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke
hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yangsama juga gagal karena f
ungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna sec
ara internal. Selain itu, sel-sel fungiberdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel he
wan.
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membra
n inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin(chitine)
yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksosk
eleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga.Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fl
eksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan
bersifat kaku.

SARAN

Persiapkanlah kertas untuk menggambar dari rumah, pastikan jika sudah dilab tidak
lagi menggaris-garis. Gunakanlah waktu sebaik mungkin dalam meneliti , untuk menggambar
preparat dibutuhkan waktu dan konsentrasi yang penuh sehingga saat penggambaran tidak
kacau. Preparat tidak boleh di pindah-pindah agar pengamatan yang dilakukan bisa berjalan
lancar. Setelah pengamatan selesai lakukan penggambaran secara langsung dapat juga difoto
terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menggambar.

H.

DAFTAR PUSTAKA
Neil A, Campbell.2000.Campbell Edisi 5.Jakarta.PT Gelora Aksara Pratama
J Michael, Jr Pelczar.2008.Dasar-dasar mikrobiologi.jakarta.Universitas Indonesia
Tjitrosoepomo, gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Schlegel dan Schmidt, 1994. Mikrobiologi Umum Edisi ke Enam. Yogyakarta: UGM Press.
Saptasari, Murni. 2002. Botani Tumbuhan Rendah: Jamur. Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai