Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN FUNGI
Fungi (Cendawan) adalah Organisme Heterotrofik yang memerlukan Senyawa Organik
sebagai pemasukkan Nutrisinya. Tetapi apabila kelangsungan hidup Organisme tersebut
bergentung pada Organik Mati yang terlarut, disebut sebagai Sporofit. (Pelczar : 1986)
Sedangkan pengertian lain dari Fungi adalah Eukariota Multiseluler yang memiliki banyak
Sel pada dalam tubuh, dan memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk meningkatkan Effisiensi
pada fungsi-fungsinya. Walaupun Organisme jenis ini pernah dikategorikan ke dalam
Kingdom Tumbuhan, Fungi pada umumnya berbeda dengan Eukariota lainnya, karena
terlihat dari cara memperoleh makanan, struktural Organisasi, Pertumbuhan serta Cara
Reproduksinya. (Campbell : 2003).
B. KARAKTERISTIK FUNGI
1. Tidak memiliki Klorofil bersifat Heterotrof
2. Hidup menjadi Saprofit, Parasit, dan Simbiosis
3. Memiliki sifat Eukarion (Terdapat Inti Sejati)
4. Memiliki Sel Tunggal dan ada yang memiliki banyak Sel
5. Berkembangbiak secara Vegetative dan Generative
6. Tumbuh pada lingkungan yang memiliki Zat Asam, Tempat yang Lembab yang
mengandung Zat Organisme
7. Memiliki Dinding Sel tubuh yang tersusun dari Kitin
C. STRUKTUR TUBUH FUNGI
Jamur merupakan salah satu Golongan Organisme yang terpisah dari Kingdom Tumbuhan,
dan merupakan bagian dari Kelompok Organism Fungi. Dalam Struktur pembentukan tubuh
Fungi (Jamur). yaitu sebagai berikut :
Kelompok Jamur Uniseluler memiliki Ukuran Tubuh yang berbeda-beda, Berdiameter sekitar
1-5 Mikrometer dan memiliki Panjang 5-30 Mikrometer.
Sedangkan Kelompok Jamur Banyak Sel memiliki Tubuh yang tersusun dari Benang-benang
yang disebut sebagai Hifa.
Beberapa jenis Jamur, pada Dinding Hifa mengandung Selulosa, tetapi pada umumnya Hifa
mengandung Nitrogen Organic, yaitu disebut sebagai Kitin.
Macam-macam Hifa :
 Aseptat merupakan Sebuah Hifa yang tidak memiliki Sekat (Septum) disebut dengan
Senosit.
 Septat Uninukleus merupakan Sebuah Hifa yang memiliki Sekat (Septum), menjadi
ruang yang berisikan Satu Inti Sel, dan memiliki Beinti Tunggal.
 Septat Multinukleus merupakan Sebuah Hifa yang memiliki Banyak Sel.
D. KLASIFIKASI FUNGI
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan
zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua
hifa induk seperti jembatan penghubung. Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam
klasifikasi divisi Zygomycota adalah Murcor mucedo, Murcor javanicus, dan Rhizopus sp.
Ciri-ciri umum Zygomycota :
 Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau
buluh. Bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
 Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan
sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
 Biasa hidup sebagai saprofit.
 Reproduksi aseksual dan seksual.
 Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk
sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh
menjadi miselium baru.
 Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa
betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa
betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan
gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung
banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
 Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh jamur Zygomycota :
 Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
 Rhizophus oryzae,  Jamur  tempe
 Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat
 Mucor mucedo, Saprofit pada  kotoran ternak dan makanan
2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di
dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri
Ascomycota dan menjadi dasar klasifikasi jamur. Perkembangbiakan secara seksual
dilakukan dengan pembentukan askospora. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan
roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.
Ciri-ciri umum Ascomycota :
 Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
 Bersel satu atau bersel banyak.
 Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa
gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil
dari reproduksi generatif.
 Dinding sel dari zat kitin.
 Reproduksi seksual dan aseksual.
Contoh jamur Ascomycota :
 Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat
mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
 Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
 Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
 Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
 Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
 Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
 Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan kanker hati
(hepatitis)
 Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves
 Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
 Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur
hidup seksualnya hanya sebentar.
 Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
3. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena
tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya
bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang
(Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung.

Perkembangbiakan aseksual Basidiomyco dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara


seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam
tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah
(basidiokarp).

Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya


basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di
permukaan bawah tudung basidiokarp. Jamur yang berkembangbiak dengan basidiospora
akan dimasukkan dalam kelompok klasifikasi divisi basidiomycota.
Ciri-ciri umum Basidiomycota :
 Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
 Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian
batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran
(bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut
basidiokarp.
 Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
Contoh jamur Basidiomycota :
 Volvariela volvacea (jamur merang)
 Auricularia polytricha (jamur kuping)
 Pleurotus sp (jamur tiram)
 Polyporus giganteus (jamur papan)
 Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang
mematikan
 Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
 Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
 Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
 Jamur Shitake
4. Deuteromycota
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum
diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak
termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini
masuk dalam klasifikasi jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Ciri-ciri umum Deuteromycota :
 Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
 Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
 Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
 Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak,
manusia, dan tanaman budidaya
Contoh jamur Deuteromycota :
 Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
 Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
 Melazasia fur-fur, penyebab panu.
 Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
 Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
 Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

Sumber :
Biologipedia.com. (2018). Klasifikasi Jamur (Fungi) Lengkap Beserta Ciri-Ciri, Contoh, Dan
Gambar. Diakses pada tanggal 17 Maret 2022, dari
http://www.biologipedia.com/2018/09/klasifikasi-jamur-fungi.html

Anda mungkin juga menyukai