Anda di halaman 1dari 7

Tugas Parasitologi

Nama : Titik Widiati


NIM : 20.71.023474
Kelas : Farmasi C
Dosen Pengampu : Rezqi Handayani, M. P.H., Apt

1. Chytridiomycota
Kata Chytridiomycota berasal dari bahasa Yunani chytridion yang berarti “panci
kecil”. Asal nama ini menggambarkan struktur jamur yang belum mengandung spora.
Chytridiomycota atau sering disebut Khitrid adalah jamur yang paling primitif dan
merupakan organisme peralihan atau penghubung antara jamur (Fungi) dan Protista.
Sebagian besar Chytridiomycota hidup di air (organisme akuatik). Beberapa di antaranya
adalah saproba, yang lain hidup sebagai parasit pada protistta, tumbuhan dan invertebrata
akuatik.
Chytridiomycota merupakan kelompok cendawan yang memiliki dinding sel
terdiri dari kitin dam memiliki hifa tidak bersekat atau senosit. Cendawan ini
membentuk zoospora yang dibentuk dalam sporangium. Chytridiomycota dapat hidup
sebagai saprofit, parasit fakultatif dan parasit obligat.

Contohnya; Olpidium brassicae yang menginfeksi akar tanaman kubis


dan Physoderma maydis  penyebab penyakit bercak coklat pada jagung.

Gambar : Mikroskopid cendawan filum chytridiomycota; Olpidium sp.


dan Physoderma sp.
Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik organisme yang termasuk dalam divisi
Chytridiomycota adalah sebagai berikut.

 Kebanyakan uniseluler namun beberapa jenis multiseluler.


 Dinding sel tersusun atas senyawa kitin (chitin).
 Memiliki hifa senositik (berinti banyak).
 Sebagian besar bersifat saprofit, namun ada yang bersifat parasit pada tumbuhan dan
hewan.
 Chytridiomycota melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan membentuk
zoospora berinti satu dan berflagel yang muncul di ujung belakang.
 Reproduksi secara seksual dengan peleburan planogamet, peleburan gametangium, dan
persatuan antara hifa-hifa atau sel-sel yang bersesuaian.
 Sebagian besar merupakan organisme akuatik (perairan).
 Merupakan jamur yang paling primitif, organisme peralihan dari protista ke jamur, serta
satu-satunya anggota kingdom Fungi yang memiliki flagel.

2. Zygomycota
Zygomycota disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang
terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold)
atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycota memiliki anggota yang hampir semuanya hidup
pada habitat darat. Tubuhnya bersel banyak, hifanya bersifat senosit yaitu tidak bersepta
dengan inti haploid, terdapat hifa yang berfungsi sebagai penyerap makanan (rhizoid) dan
penghubung (stolon).

Saat ini dikenal sekitar 600 jenis yang termasuk Zygomycota. Semua jamur ini
hanya menghasilkan spora nonmotil (aplanospora) dan tidak menghasilkan spora
kembara (zoospora). Hal ini menunjukkan kemajuan tingkat evolusi dari jamur primitif
yang hidup di air menuju jamur yang lebih maju yang hidup di darat. Zygomycota
banyak ditemukan di tanah lembab yang kaya bahan organik. Sebagian hidup sebagai
saprofit dan yang lain merupakan parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

 Tubuh bersel banyak (multiseluler).


 Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof.
 Kelompok jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit (saproba) dan menyerap
makanan dari organisme yang telah mati.
 Hanya sebagian kecil yang hidup secara parasit pada beberapa jenis makhluk
hidup.
 Hampir semuanya hidup pada habitat darat.
 Hifa tidak bersekat dan bersifat senositik (mempunyai beberapa inti).
 Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
 Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
 Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah
yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
 Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa
betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa
betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan
dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang
mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
 Mengasilkan zygospora sebagai hasil reproduksi generatifnya.
 Tidak memiliki tubuh buah.
 Beberapa hifa berdiri tegak dan membentuk sporangiofor, dan pada ujung
sporangiofor terdapat sporangium berbentuk bulat. Di dalam sporangium yang
berwarna kehitaman ini terdapat spora vegetatif.
 Tahan terhadap kondisi lingkungan buruk dan kering.
Struktur Tubuh Zygomycota

3. Ascomycota
Ascomycota disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi atau jamur yang
reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau
kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora.

Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik jamur yang termasuk dalam divisi
Ascomycota antara lain sebagai berikut.

 Merupakan jamur sejati (Eumycota) bersama dengan Basidiomycota dan


Deuteromycota.
 Bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler).
 Ascomycota multiseluler memiliki hifa bersekat
 Dinding sel terbuat dari kitin.
 Bersifat heterotrof baik sebagai saprofit maupun sebagai parasit dan ada yang
bersimbiosis dengan organisme lain.
 Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu (haploid).
 Beberapa jenis Ascomycota dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau dan
ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa
gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan
hasil dari reproduksi generatif.
 Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantung.
 Bentuk askokarp beragam atau bervariasi, ada yang berbentuk seperti botol,
mangkuk, dan bola.
 Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.

4. Basidiomycota
Istilah “basidiomycota” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata basidium yaitu
suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada
umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan
polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian tumbuhan yang lain.

Divisi Basidiomycota sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering
disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi
secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di
dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp, perhatikan gambar berikut
ini.

Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti
gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycota umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2
inti) dan terkadang memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-sel tersebut dipisahkan
oleh septa yang kompleks.

Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik jamur yang termasuk dalam divisi
Basidiomycota antara lain sebagai berikut.

 Multiseluler (bersel banyak).


 Merupakan jamur makroskopis, dapat dilihat langsung, dan mempunyai ukuran
besar.
 Bersifat saprofit atau parasit pada organisme lain dan mikoriza.
 Semua anggota divisi Basidiomycota berhabitat di darat.
 Hifanya bersekat (septat), mengandung inti haploid dengan sambungan apit (clamp
connection).
 Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian
batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran
(bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut
basidiokarp.
 Bentuk tubuh buah bervariasi, ada yang seperti payung, bola, papan, lembaran
berleku-lekuk dan sebagainya.
 Tubuh buah disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan dikariotik
(setiap intinya berpasangan).
 Warna tubuh buah beraneka ragam (bewarna-warni).
 Sebagian besar dapat dikonsumsi, namun ada beberapa jamur dapat pula
mematikan. Beberapa anggota dari genus Amanita mengandung racun yang sangat
mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota juga dapat membahayakan tumbuhan,
misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang. Contoh Basidiomycota
lainnya, yaitu Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur
merang), dan Ganoderma.
 Reproduksi secara seksual dengan membentuk basidiospora dan dan jarang
melakukan reproduksi aseksual yaitu dengan fragmentasi hifa.
 Basidiospora terbentuk di luar basidium.
 Setiap basidium mengandung 2 atau 4 basidiospora, masing-masing berinti satu
dan haploid. Seluruh basidiospora berkumpul membentuk tubuh buah
(basidiokarp).
 Basidiokarp sering membentuk struktur seperti batang yang disebut stalk dan
seperti payung yang disebut tudung.
 Memiliki tiga jenis Miselium yaitu sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai