Anda di halaman 1dari 23

fungi / jamur

Disusun oleh :
✗ Jessica hasna azzahra (14)
✗ Refi Hidayah (25)
✗ Ryan Qaila Arazi (28)
Fungi/Jamur
Jamur banyak ditemukan di lingkungan
sekitar ketika musim penghujan. Awalnya,
jamur dikelompokkan ke dalam kelompok
tumbuhan. Namun, akhirnya jamur
dikeluarkan dari kelompok tumbuhan
karena perbedaan ciri-ciri.
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi

 Jumlah sel
Ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
- uniselular adalah organisme yang hanya terdiri dari satu sel
- multiseluler adalah organisme yang terdiri dari banyak sel.
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi

 Ukuran
Jamur uniseluler berukuran mikroskopis(ukuran
nya sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang ).sementara itu,jamur multiseluler ada yang
berukuran mikroskopis dan makroskopis(bisa di lihat
dengan mata telanjang)
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi

 Bentuk tubuh
Ada yang berbentuk oval, seperti benang, dan ada
yang memiliki tubuh buah
Contoh:
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi

 Struktur tubuh
 Eukariotik :Sel yang memiliki membran inti
 Heterotrof: Lebih dikenal sebagai “konsumer”
atau tidak bisa membuat makanan sendiri
didalam rantai makanan dan hanya bisa
bergantung pada yang lainya.
 Dinding sel tersusun atas zat kitin
 dan terdapat hifa
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi
 Cara hidup
 Dapat hidup secara saprofit, parasit,atau mutual
 Saprofit merupakan cara hidup dengan menyerap nutrisi dari organisme
yang sudahmati.seperti misalnya batang pohon yang sudah lapuk,serasah
kayu,maupun jerami
 Parasit atau simbiosis parasitesme.Contohnya adalah jamur ustilago
maydis,yang parasit pada biji jagung
 Mutual atau simbiosis mutualisme.Umumnya, simbiosis mutualisme ini
dilakukan antara jamur dengan akar tanaman. Jadi, hifa jamur akan
tumbuh di permukaan akar untuk menyediakan air dan unsur hara.
Sebagai gantinya, tumbuhan akan memberi karbohidrat hasil fotosintesis
kepada jamur. Contoh jamur yang bersimbiosis mutualisme adalah
jamur Amanita phalloides.
Ciri-ciri umum Jamur/Fungi
 Habitat
Pada umumnya jamur hidup di lingkungan lembab dan PH
rendah.Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang ekstrem ,
misalnya lumut kerak (simbiosis jamur dengan algea)
 Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan pembentukan kuncup (tunas)
pada jamur uniseluler, pemutusan hifa pada jamur multiseluler,
dan pembentukan spora aseksual. Reproduksi seksual dengan
membentuk spora seksual berupa zigospora, askospora, atau
basidiospora.
Jamur-jamur yang termasuk kategori multiseluler, tersusun atas
sel-sel memanjang menyerupai benang yang disebut dengan hifa.
hifa di jamur tertentu, ada yang bersekat, namun ada juga yang
tidak bersekat (senositik). Sekat pada hifa jamur disebut dengan
septa. Di septa jamur ini, terdapat celah yang membuat sitoplasma
dari sel yang satu dapat berhubungan dengan sitoplasma dari sel
yang lain.
Divisi Fungi

Fungi dibagi menjadi 4 divisi yang berbeda dalam hal struktur


hifa(benang jamur) dan spora:
1. Divisi Zygomycotina
2. Divisi Ascomycotina
3. Divisi Basidiomycotina
4. Divisi Deuteromycotina.
Jamur zygomycotina

Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium


sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil
reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat melakukan
reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau spora
aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium.
Ciri-ciri jamur zygomycotina
Biasa hidup sebagai saprofit. Miselium bercabang banyak dan
hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora
sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding.
Jamur yang termasuk zygomycotina yaitu

Rhizopus stolonifer Rhizophus oryzae


(tumbuh di roti). (jamur tempe).
Jamur yg termasuk zygomycotina yaitu
Murcor mucedo, (hidup sebagai
saprofit pada sisa tumbuhan dan
hewan, misalnya, kotoran hewan
dan roti busuk).

Murcor javanicus,
(berperan dalam
pembuatan tapai karena
jamur ini terdapat dalam
ragi tapai).
Struktur tubuh zygomycotina
Bentuk struktur tubuh jamur terdiri atas sporangium dan 3 jenis
hifa. Sporangium adalah bagian tubuh Zygomycota yang berperan
dalam perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan
spora. Nama tiga hifa yang terdapat pada struktur
tubuh Zygomycota meliputi hifa
stolon, rizoid, dan sporangiofor
Jamur Ascomycotina
Divisi ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium
bersepta. Reproduksi seksual membentuk askospora di
dalam askus. Ada yang hidup sebagai saprobe (dalam tanah,
kayu membusuk) atau sebagai parasit, yang menimbulkan
penyakit pada tumbuhan. Pada reproduksi aseksualnya
dibentuk konidium, dapat tunggal atau berantai pada ujung
hifa khusus yang disebut konidiofor. Kecuali pada beberapa
jenis tertentu, pada umumnya askus dibentuk di dalam
tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma.
Ciri ascomycotina
✗ Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak
✗ Struktur tubuhnya ada yang uniceluller (ex: Saccharomyces sp) ber-sel banyak
dan membentuk miselium asoenositik (ex: Penicillium sp.) ada pula ascomyotina
yang ber-sel banyak dan membentuk badan buah (ex: Nectria sp.)
✗ Cara hidupnya ada yang saprofit dan ada yang parasit menghasilkan spora
dalam askus (askospora). Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:
1. askus tanpa askokarp
2. askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium
3. askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut
kleistotesium
4. askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki
ostiulum disebut peritesium.
Reproduksi ascomycotina
✗ Reproduksi aseksual :
 Multiseluler : fragmentasi miselium dan pembentukan konidia.
Konidia adalah spora aseksual yang terbentuk di ujung konidiofor
 Uniseluler : pembentukan tunas (blastophora) diawali dengan
dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus dalam
sel induk membelah dan salah satu nukleus bergerak kedalam sel
tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk
menjadi individu baru. Akan tetapi, kadang tunas tetap melekat
pada sel induknya membentuk rantai sel yang disebu sebagai hifa
semu(pseudohifa)
Next...
✗ Reproduksi Seksual
 Uniseluler : terjadi dengan konjugasi. Konjugasi 2 sel ascomycotina(n)
akan menghasilkan zigot (2n). Selanjutnya, zigot tumbuh menjadi askus.
Dalam askus terjadi pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel askospora
(n).
 Multiseluler : askopora tumbuh enjadi benang hifa. Hifa bercabang
membentuk miselium. Ujung miselium berubah fungsi menjadi
ascogonium (oogonium) dan anteridium yang saling berpasangan.
Selanjutnya, terjadi pembelahan mitosis membentuk hifa (2n). Ujung
hifa yang dewasa membentuk askus. Inti pada askus membelah secara
meisosis membentuk 8 askospora (n). Askospora yang telah masak akan
tersebar dari askus yang pecah. Askospora yang jatuh ditempat yang
sesuai akan berkecambah menghasilkan hifa yang haploid yang baru.
Reproduksi seksual dan aseksual pada
ascomycotina
contoh jamur ascomycotina

Beberapa jenis ascomycotina antara lain sebagai berikut:


1) Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga
disebut khamir raja yang berguna dalam pembuatan roti dan
alcohol
2) Scaaharomyces tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi
tuak.
3) Saccharomyces ellipsoideus, memfermentasi buah anggur
menjadi anggur minuman.
Cukup sampai disini presentasi ini,
bila ada kesalahan mohon dimaafkan,
bila ada perasaan mohon
diungkapkan. Sekian terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai