Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh Haris Sidiq

NIM : 048638484

Izin menjawab diskusi tersebut

Kingdom fungi memiliki cara reproduksi aseksual dan seksual.

Reproduksi fungi yang aseksual dilakukan dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium (kotak
spora). Didalam kotak spora, spora melakukan pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis adalah
pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom sama seperti sel
induknya. Umumnya cara reproduksi ini dilakukan oleh fungi tingkat rendah, seperti deuteromycetes
(fungi imperfecti), zygomycetes, dan oomycetes. Sebuah contoh dari deuteromycetes adalah
Penicillum sp. (jamur sapu) dan yang terdiri dari zygomecetes adalah Rhizopus sp. (kapang hitam).
Cara lain reproduksi aseksual ini dilakukan dengan tunas dan fragmentasi.

Sedangkan, reproduksi fungi yang seksual juga dilakukan dengan spora hasil pembelahan reduksi
(meiosis). Reproduksi seksual biasanya dilakukan oleh fungi tingkat tinggi, seperti ascomycetes dan
basidiomycetes. Sebuah contoh ascomycetes adalah Saccharomyces sp. (khamir) dan yang dari
basidiomycetes adalah Agaricus sp. (cendawan). Deuteromycetes tidak mempunyai siklus seksual,
sebaliknya basidiomycetes mempunyai siklus seksual karena ia tidak mempunyai spora yang
aseksual.

Berdasarkan cara reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:

1. Divisi Zygomycota

Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual. Pada reproduksi seksual, jamur ini
menghasilkan zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi)
spora. Spora tersebut tersimpan didalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang, sporangium
akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora jatuh di tempat yang sesuai,
maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan.

Zygomycota sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Habitat di darat, tanah atau sisa organisme mati dan bersifat saprofit.
- Kelompok utama pembentuk mikoriza.

- Memiliki miselium bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat.

- Memiliki hifa senositik.

- Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospore sehingga spora memiliki sel berdingding.

- Reproduksi seksual dengan peleburan dua hifa dan aseksual dengan spora yang telah pecah dari
sporangium.

- Hifa berfungsi sebagai penyerap makanan disebut sebagai rizoid.

2. Divisi Ascomycota

Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus. Askus
adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya mengelompok
dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau ascoma. Askomata dapat
berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon.

Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel
yang dipisahkan oleh septa sederhana. Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh
anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang multiseluler.
Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan
makhluk hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.

Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang
bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi
askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya
membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki
sejumlah inti yang haploid.
3. Divisi Basidiomycota

Ciri khas jamur basidiomycota adalah adanya struktur yang disebut basidium yang terdapat dalam
miselium sekundernya. Basidium adalah organ seksual yang mengandung spora berbentuk gada dan
dapat menghasilkan empat spora seksual yang disebut sebagai basidiospora.

Jamur basidiomycota dapat melakukan reproduksi seksual maupun aseksual walaupun sebagian
besar melakukan reproduksi seksual. Basidiomycota melakukan reproduksi aseksual dengan cara
membentuk spora aseksual (klamidospora), fragmentasi, dan juga tunas. Sedangkan, kemampuan
menghasilkan basidiospora membuat jamur basidiomycota dapat bereproduksi secara seksual.
Selain itu ada beberapa ciri-ciri lain dari Basidiomycota, sebagai berikut:

- Bersifat multiseluler

- Hifa bersekat terdiri dari hifa primer dan sekunder.

- Dinding sel tersusun dari zat kitin.

- Mengandung inti haploid.

- Memiliki keturunan diploid lebih singkat.

- Badan buah berbentuk seperti paying atau kuping.

- Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan

4. Divisi Deuteomycota
Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau
menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi
organik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak tanaman budidaya dan tanaman
hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu)
dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh jamur ini adalah monilia sitophila yaitu jamur
oncom. Sering digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh
dari roti, sisa- sisa makanan.

Sumber :

- BMP BIOL4110/ Biologi Umum Edisi 3/ Modul 8

- https://www.gramedia.com/literasi/kingdom-fungi/#google_vignette

-https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230802162126-569-981064/4-klasifikasi-dan-ciri-ciri-
umum-divisi-jamur

Anda mungkin juga menyukai