Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring
di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas
hifa.Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.Hifa adalah struktur menyerupai benang yang
tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik.Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang
tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit
biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga


bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler.Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ascomycota?
2. Apa yang dimaksud dengan Deuteromycota?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Ascomycota
2. Untuk mengetahui apa itu Deuteromycota

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASCOMYCOTA
1. Pengertian Ascomycota
Ascomycota adalah salah satu filum atau devisi dari dari Fungi.Anggota filum ini
tersebar di seluruh dunia.Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual.Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan Ascomycotina mempunyai
hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang.Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai
hifa berlubang sehingga protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel
lainnya.Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau
uniseluler seperti pada ragi.
Fungi ascomycota mengalami meiosis setelah pembentukan zigot yang berumur
pendek dan menghasilkan meiospora dengan pembentukan sel bebas dalam sebuah
meiosporangium yang disebut askus. Ascomycota menunjukkan kompabilitas seksual
bipolar dan memiliki dinding sel yang terdiri dari dua lapisan.
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit
atau saprofit.Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.Sedangkan
jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah. .
2. Ciri-ciri umum Ascomycota:

1. Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.


2. Memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
3. Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
4. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
5. Reproduksi: Ascomycota dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Ascomycota menghasilkan spora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual.

2
3. Perkembangbiakan Ascomycetes

 Reproduksi Aseksual:
Dilakukan dengan membentuk kuncup.Kuncup terbentuk pada sel induk yang
kemudian lepas.kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk
rantai sel yang disebut hifa semu atau pseudohifa.

 Reproduksi Seksual :
1) Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2) Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk
Anteridium, masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan
askogonium dan anteridium.
4) Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi
plasmogami.
5) Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion.
Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap
berpasangan.
6) Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifaaskogonium yang
dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa
pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7) Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8) Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga
disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang
sesuai, sporaaskus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru. Catatan:

3
didalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiaphaploid akan membelah
secara mitosis sehingga setiapaskus terdiri dari 8 buah spora.
Spora seksualnya askospora yang dihasilkan oleh askus dalam tubuh buah
(askokarp).Spora aseksualnya adalah konidiospora. Hifa bersekat(berseptum).
Anggotanya ada yang uniseluler contohnya saccharomyses cereviceae
(khamir),penicilium chrysogenum (pembuat antibiotik), Aspergillus Wentii (membuat
kecap) ,tetapi sebagian besar anggotnya multiseluler, contohnya morchella
esculenta,sarcosypha coccinea, venturia inaequalis (merusak apel), claviceps purpurea
(penyebab penyakit ergot pada gandum),dll. Beberapa jenis jamur bersimbiosis
menjadi mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis menjadi lumut kerak, sebagian besar
sporofit pada sisa organisme.
Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan struktur
pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota
adalahPenicilium, Aspergillus, dan Saccharomyces.
a. Genus Penicillium

Pada tempat-tempat yang ditumbuhi Aspergillus dapat juga ditemukan


Penicillium. Fase aseksual jamur ini menghasilkan konidium yang disangga oleh
konidiofor. Berbeda dengan Aspergillus, konidiofor Penicillium bercabang-cabang, dan
masing-masing menyangga sekumpulan cabang yang lebih pendek. Beberapa spesies
Penicillium digunakan dalam pembuatan keju, seperti P.camemberti dan P.requoforti
yang memberikan aroma khas pada keju. P.notatum dan
P.chrysogenummenghasilkan penisilin. P.digitarum dan P.italicum dapat menyebabkan
kerusakan pada buah jeruk. P.expansum menyebabkan buah apel membusuk di tempat
penyimpanan.

b. Genus Aspergillus

Fase perkembangbiakan aseksual Aspergillus menghasilkan konidium yang


disangga konodiofor. Ujung konidiofornya berbentuk seperti bola dengan sejumlah
cabang yang masing-masing menyangga ranting konidium. Jamur ini tumbuh sebagai
saproba pada berbagai macam bahan organik, seperti roti, olahan daging, butiran padi,
kacangkacangan, makanan dari beras atau ketan, dan kayu.

4
c. Genus Saccharomyces

Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas
sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis
Saccharomyces cerevisiae. Sel-sel Saccharomyces cerevisiae dapat bertunas sehingga
membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Saccharomyces cerevisiae
dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual.

4. Metabolisme Ascomycetes

Ascomycetes anggotanya ada yang uniseluler contohnya Saccharomyces


cereviceae(khamir), Penicilium chrysogenum (pembuat
antibiotik), Aspergillus wentii (membuat kecap) ,tetapi sebagian besar anggotanya
multiseluler, contohnya Morchella esculenta,Sarcosypha coccinea, Venturia
inaequalis (merusak apel), Claviceps purpurea (penyebab penyakit ergot pada
gandum),dll. Beberapa jenis jamur bersimbiosis menjadi mikoriza, sebagian lagi
bersimbiosis menjadi lumut kerak, sebagian besar sporofit pada sisa organisme.Contoh
Ascomycetes yang terkenal ialah :

a) Aspergillus : Jamur ini kedapatan dimana-mana sebagai safrofi, koloni yang sudah
menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan,kehijau-hijauan
atau kehitam-hitamaan, ini sedium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak
lagi. Makanan kita yang kita biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi. Aspergillus
kumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan kadang-kadang juga
pada manusia.
b) Penecillium : Jamur ini serupa dengan Aspergillus hanya dengan pengamatan
mikroskop dalam susunan konidia-nya. Spesies yang terletak ialah penecillium
natatum penecillium chy sogenum karena keduanya menghasilkan zat antibiotik
penecillium. Penecillium rogueporsi dan penecillium cameniberh adalah spesies yang
digunakan dalam pembuatan keju.
c) Rhizopus : Beberapa spesies hidup sebagai saprofil dan beberapa spesies lain hidup
sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus higricans kedapatan dimana-mana
semua miseliumnya tampak seperti sekelompok kapas, lama kelamaan koloni
menjadi berwarna kehitam-hitaman karena banyaknya sporaiungum dan spors.
Rhizopus itu banyak menyerupai mucor, hanya miselium rhizopus terbagi-bagi atas
stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar ( rhizoida) dan sporangifor.

5
5. Anggota Ascomycota
1. Saccharomyces disebut juga sel khamir, yeast, atau ragi. Saccharomyces merupakan
mikroorganisme uniseluler dan tidak mempunya badan buah. Saccharomyces dapat
melakukan fermentasi yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai, roti, dan anggur.

2. Penicillium hidup sebagai saprofit dalam bahan organik dan ada yang
menghasilkan zat antibiotik. Konidianya berwarna hijau.

3. Neurospora crassa dimanfaatkan dalam pembuatan oncom merah dari ampas tahu.
Konidianya berwarna merah bata.

4. Trichoderma Reesei dapat menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim pengurai


selulosa. Enzim ini dapat digunakan untuk memproduksi PST (Protein Sel Tunggal)

6
5. Morchella Esculenta dan Sarcoscypha coccinea, badan buahnya dapat dimakan.

6. Ascobolus scatigenus yaitu saprofit pada kotoran sapi dan askokarpnya berbentuk
seperti mangkuk atau cawan (apotesium)

7. Erysiphe merupakan parasit pada permukaan daun tanaman. Askokarpnya berwarna


putih seperti tepung.

7
8. Fusarium, merupakan parasit pada batang tebu, padi, pisang, tomat, dan kentang

9. Claviceps purpurea merupakan penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum.


Manusia atau hewan yang memeakan gandum yang terkena penyakit ini akan
mengalami ergotisma. Gejalanya yaitu terjadi kejang otot dan kelumpuhan

10. Aspergillus oryzae merombak zat pati dalam pembuatan minuman berahkohol

8
11. Aspergillus wentii dan aspergillus soyae berguna dalam pembuatan kecap

12. Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin yang mengakibatkan kanker hati. Jamur
ini banyak terdapat pada kacang tanah

13. Aspergillus fumigatus mengakibatkan penyakit pada saluran pernapasan unggas

14. Aspergillus nigel menghasilkan asam sitrat

9
15. Aspergillus nidulans hidup parasit pada telinga dan menyebabkan automikosis

6. Siklus Hidup Ascomycota

Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang
reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus =sac atau
kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora. Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi
benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung
hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan
Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.

Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan askogonium dengan


anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah ke askogonium dan kemudian
berpasangan dengan inti padaaskogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh
sejumlah hifa yang disebut hifa askogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap
berpasangan. Hifa askogonium tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium
berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan
tumbuh menjadi bakal askus. Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai
pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada
bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk
menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada
lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium
baru. Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara membentuk tunas dan
spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada jamur uniseluler dan spora aseksual pada
jamur terjadi pada jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa

10
khusus yang disebut konidiofor dan sporanya disebut konidia. Konidia merupakan spora
yang dihasilkan secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.

7. Contoh dan Peranan Ascomycetes


1. Contoh dan peranan spesies yang menguntungkan
 Sacharomyces cerevisae: Sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
 Neurospora sitophila: Jamur oncom.
 Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika penisilin.
 Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk mengharumkan
keju.
 Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap.
 Aspergillus wentii untuk membuat kecap
 Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin
salah satu penyebab kanker hati.
 Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
 Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
 Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan wine dari anggur.
 Saccharomyces tuac, untuk pemuatan tuak dari air nira.
 Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.
 Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
Beberapa ordo dari Ascomycetes, terutama Eurotiales, Tuberales, Pezizales, dan
Helotiales, mempunyai spesies yang diduga membentuk ektomikoriza dengan pohon
khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman
beralkohol.
2. Contoh dan peranan spesies yang merugikan
 Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
 Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang
terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisma pada hewan atau manusia yang
memakannya
 Aspergillus flavus, yang hidup pada Kacang dan media lain yang sejenis, dapat
membahayakan lever dan mengandung karsinogenik

11
B. DEUTEROMYCOTA
1. Pengertian Jamur Deuteromycota

Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan
belum diketahui tahap seksualnya. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur
yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang
reproduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkan Ascomycota dan yang
menghasilkan basidium digolongkan Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur
yang dijumpai di alam telah diketahui cara reproduksi seksualnya. Terdapat kira-kira 1500
jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak
dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jamur
yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan Deuteromycota atau “jamur tak tentu”
atau disebut juga jamur tidak sempurna. Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang
sesungguhnya atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur
ini yang diketahui reproduksi seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota,
Ascomycota, atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam
Ascomycota, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.

Macam-macam konidia pada Deuteromycota :

1. Amerosporae :

Konidia bersambung-sambung, dapat serupa bola kecil, dapat serupa telur, dapat
memanjang atau pendek dan silindrik.

2. Allantosporae :

Konidia silindrik, melengkung, bening sampai pucat.

 Hyalossporae : konidia bening


 Phaeosporae : konidia berwarna
3. Didymosporae :
Konidia serupa telur atau sedikit memanjang, bersekat satu
 Hyalodidymae : konidia bening
 Paeodidymae : konidia berwarna
4. Phragmagsporae :
Konidia memanjang, bersekat melintang dua atau lebih
 Hyalopharagmiae : konidia bening

12
 Phaeophragmiae : konidia berwarna
5. Dictyosporae :
Konidia serupa telur atau memanjang,bersekat melintang dan membujur
 Hyalodictyae : Konidia bening
 Phaeodictyae : konidia berwarna
6. Scolecosporae :
Konidia serupa banang atau cacing, bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau
berwarna
7. Helicosporae :
Konidia silindrik serupa spiral,bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau
berwarna.
8. Staurosporae :
Konidia serupa binatang,bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau berwarna

2. Ciri-ciri Deuteromycota
1. Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
2. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
3. Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
4. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan
ternak, manusia, dan tanaman budidaya

3. Klasifikasi Deuteromycota
a. Ordo-Khusus Sphaeropsidales

Ordo khusus ini dibagi atas 4 famili khusus, yaitu :

1. Sphaeropsidaceae dengan ciri-ciri : Piknidium berwarna gelap, agak keras atau


seperti belulang, berstroma, kebanyakan berlubang.
2. Zythiaceae demgam ciri-ciri : Piknidium berwarna cerah, lunak seperti lilin.
3. Leptostromataceae dengan ciri-ciri : Paknidium serupa perisai atau pipih
memanjang.
4. Exipulaceae dengan ciri-ciri : Piknidium yang dewasa serupa mangkuk.
b. Famili-Khusus Sphaeropsideceae
Hidup sebagai saproba tetapi banyak juga yang merupakan parasit pada
tumbuhan dan meyebabkan penyakit yang ganas. Yang tergolong Hyalosporae

13
ialah phoma (parasit pada kobis), phyllosticta, phomopsis (parasit pada
Conifera).BeberapaPhomopsis yang telah diketahui fase generatifnya ternyata dapat
digolongkan sebagai Diaporthem (Pyrenomycetes). Yang tergolong Phaesporae ialah
Sphaeropsis (parasit pada buah apel), Coniothyrium (parasit pada banyak tanaman
budidaya),Hendersonia. Yang tergolong Scolecosporae ialah Septoria (parasit
padatomat,seledri)
c. Famili-Khusus Zythiaceae
Spesies-spesies dari famili yang cukup besar ini terdapat beberapa spesies yang
hidup sebagai parasit pada serangga. Piknidium lunak,berwarna cerah,ada yang tanpa
stroma,ada pula yang dengan stoma.
Zythia fragariae adalah parasit pada tanaman “strawberry” di inggris
dan,Prancis. Zythia ini telah diketahui cara pembangbiakan generatifnya yang
kemudian diberi nama Gnomonia fragariae(Pyrenomycetes).
d. Ordo-Khusus Melanconiales

Ordo khusus ini terdiri atas satu famili khusus yaitu Melanconiaceae.Banyak
spesias yang masuk famili khusus ini yang merupakan parasit yang menyebabkan
penyakit tumbuhan yang terkenal yang terkenal sebagai antraknosis.

Aservuli tersusun dibawah epidermis tumbuhan inangnya. Epidermis pecah


apabila konidia telah dewasa. Konidia kluar berupa percikan berwarna putih
,kuning,jingga,hitam atau warna lain sesuai dengan pigmen yang dikandung
konidia.Melanconiales yang konidianya cerah (Hyalosporae)
ialah Gloesporium dan Colletotrichum, keduanya mempunyai konidia yang
memanjang dengan penciutan ditengah.Melanconiales yang konidianya berwarna
(Phaeosporae),Melanconium fuligenium merupakan contoh parasit yang menyerang
buah anggur.

Diantara Melanconiales yang konidianya cerah serta bersekat ( Hyalodidymae)


contohnya ialah Marssonina, parasit pada berbagai tumbuhan, dan Diplocarpon yang
menyebabkan bercak-bercak hitam pada bunga mawar. Dan Melanconiales yang
konidianya serupa benang yaitu Cylindrosporium, parasit pada apel.

e. Ordo-Khusus Moniliales

Ordo khusus ini adalah ordo yang paling besar diantara ordo-ordo khusus yang
lain dari Deuteromycetes. Moniliales merupakan parasit dan patogen pada

14
tumbuhan,hewan dan manusi. Diantara spesies-spesies itu mempunyai manfaat bagi
perusahaan,misalnya Penicillum danAspergilus yang tidak membentuk kleistotesium.

f. Famili Khusus Cryptococcaceae

Famili khusus ini mencangkup beberapa pseudo-ragi, genus-


khusus Cryptococcus,Torulopsis,Brettanomyces dan juga beberapa spesies mirip ragi,
yaitu genus-khusus Candida dan genus-khususTrichosporon. Kedua spesias yang mirip
ragi tersebut dapat membentuk miselium. Diantara spesies-spesies
dariCandida,Cryptococus,Torulopsis ada kemampuan mengadakan fermentasi hingga
terbentuk alkohol.Tetapi, banyak juga yang patogen pada manusia.

Kriptokokosis di paru-paru atau di otak merupakan penyakit dalam yang serius,


penyebabnya ialah Cryptococcus neoformans.Kandidiasis juga suatu penyakit yang
serius yang hinggap pada manusia sebagai penyakit dalam. Rhodotorula banyai
dijumpai sebagai kontaminan yang mempunyai pigmen merah. Trichosporon
beigeli dapat menyebabkan trikosporiasis pada janggut dan kumis.

g. Famili Khusus Moniliceae

Famili-khusus Moniliaceae adalah yang terbesar diantara kelima famili ordo-


khusus Moniliales. Penicillium dan Aspergillus hanya mempunyai fase vegetatif (fase
konidia) saja. Selanjutnya fase vegetatif dari Earysiphaceae (misalnya oidium),fase
vegetatif dari Monilinia ( yaitu Monilia), fase vegetatif dari Botryotina ( yaitu Botrytis)
tercakup dalam famili khusus Moniliaceae ini.

Genus-genus khusus yang lain ialah :

 Verticillium , mempunyai konidia kecil tak berwarna penyebab penyakit layu pada
banyak tumbuhan.
 Trichothecium roseum, penyebab busuk merah pada apel
 Dactylella, parasit pada nematode
 Harposporium, menghasilkan konidia lekat. Dia melekat pada sebangsa belut
tumbuh menjadi miselium yang menghisap mangsanya.

Genus-khusus yang menyebabkan penyakit kulit pada manusia dinamai


Dermatofita.Beraneka bentuk panu dan borok pada kulit disebabkan
olehTrichophyton,Microsporum,Epidermophyton,Keratomyces dll. Disamping itu

15
yang menyebabkan penyakit pada alat-alat pernafasan atau di alat-alat
pencernaan manusia, Blastomyces,Histoplasma,Geotrichum,Sporotrichum.

h. Famili Khusus Dematiaceae

Jamur-jamur ini mempunyai konidiofor dan konidia yang berwarna. Kadang-


kadang hanya konidiofor atau hanya konidianya sajalah yang berwarna. Dematiaceae
hidup sebagai saprofit, akan tetapi ada juga yang sebagai saprofit pada tumbuhan, pada
hewan atau pada manusia. Beberapa contoh yang hidup sebagai parasit:

 Hormodendrum, konidiofor bercabang,kecil-kecil bulat atau bulat telur,sebagai


kontaminan dan sebagai penyebab penyakit kulit pada manusia. Jamur ini
ditemukan pada anggota badan tumbuh semacam kutil-kutil yang permukaannya
kasar yang terkenal sebagai Kromoblastomikosis.
 Cladosporium , konidia bersel-dua dan berwarna gelap, sebagai saprofit pada
bagian-bagian yang sudah mati dari suatu tumbuhan. Ada juga yang menjadi parasit
pada daun tomat atau pada buah “peacan”.
 Helminthosporium, konidia bersel banyak (Pragmosporae). yang sering ditemukan
fase generatifnya, dan sebagai jamur sempurna Pyrenophora (ascomycetes)
sebagai parasit pada padi-padian.
 Alternaria, konidia agak besar dengan persekatan agak lurus satu sama lain
(Dictyosporae) ditemukan dimana-mana sebagai kontaminan dan sebagai parasit
pada banyak tumbuhan
 Cercospora, sama halnya dengan alternaria ditemukan diman-mana, diantaranya
sebagai parasit pada tumbuhan juga pada manusia.
i. Famili Khusus Stilbellaceae

Kebanyakan Stilbellaceae adalah saproba. Graphium menghasilkan warna biru


pada kayu-kayuan. Fasse sempurna dari Graphium yang telah ditemukan disebut
Ceratocystis.Konidium pada Graphium terhimpun menjadi sinema.

j. Famili Khusus Tuberculariaceae

Konidiofor dari Tuberculariaceae terhimpun sebagai sporodokium. Yang hidup


sebagai saproba, meskipun banyak juga yang sebagai penyebab pada berbagai macam
tumbuhan. Fusarium, jamur yang terkenal ini dapat ditemukan dimana-dimana sebagai
saproba akan tetapi juga sebagai parasit. Fusarium menghasilkan dua macam konidia,

16
yaitu makronidia yang panjang-panjang melengkung serta meruncing dikedua ujung
seperti bulan sabit dan mikronidia yang pendek-pendek dan lurus.Banyak juga
ditemukan jamur lain ialah Tubercularia dengan sporodokium serupa payung kecil.
Volutella dengan hifa-hifa kaku (seta) ditengah-tengah sporokodiumsebagai penyebab
busuk kering pada apel.

k. Ordo-Khusus Mycelia Sterilia

Dalam ordo-khusus ini yang terkenal ialah Rhizoctonia solani, yaitu Pellicularia
filamentosa yakni suatu Basidiomycota. Sclerotium banyak menghasilkan sklerotium
kecil berwarna hitam yang menempel pada miselium putih seperti kapas. Sclerotium
merupakan parasit pada bawang putih,bawang merah dan sebagainya.

4. Reproduksi

Reproduksi SEKSUAL Belum diketahui . Reproduksi jamur ini dilakukan secara


aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.

5. Siklus hidup

Siklus hidup Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan


hifa khusus yang disebut konidiofor . Kemungkinan jamur ini merupakan suatu
perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes akan tetapi tidak
dapat diketahui hubungannya.

6. Habitat

Deuteromycota dapat hidup dilingkungan asam, misalnya pada buah yang asam.
Jamur deuteromycota juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang
tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk
lumut kerak dapat hidup di Habitat Jamur deuteromycota hidup pada lingkungan yang
beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan ditempat-tempat yang lemba b dan
h idupnya saprofit. Meskipun demikian banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme
atau sisa-sisa organisme dilaut atau air tawar. Jamur habitat yang ekstrim, misalnya gurun,
gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya dapat hidup pada tubuh organisme lain secara
parasit maupun simbiosis.

17
7. Peran Deuteromycota

Peran Deuteromycota juga ada yang bermanfaat, yaitu Aspergillus . Aspergillus ada
yang telah memasukkannya kedalam Ascomycota , akan tetapi ada pula yang
memasukkannya kedalam Deuteromycota . Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat
dimana-mana, baik di negara tropis maupun subtropis. Aspergillus itu hidup pada makanan,
sampah, kayu, dan pakaian. Hifa Aspergillus bercabang-cabang. Pada hifa Aspergillus
tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh
radial pada konidiofor. Dan tidak hanya Aspergillus tapi banyak sekali jamur yang tidak
sempurna (fungi imperfect) dan yang merusak / meyerang penyakit ini pada manusia ,
hewan dan tanaman budidaya .

1. Jamur yang menguntungkan:


 Jamur menguntungkan dalam bidang pangan :
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein
tinggi.
b. Rhizopus oryzae , R. Olygosporus, dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan
tempe
c. Neurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah
d. Pleurotus sp . (jamur tiram) sebagai bahan pangan
e. Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan
tape, alkhohol dan roti .
f. Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake
g. Aspergillus oryzae berguna untuk melunakkan adonan roti
h. Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap , tauco, dan asam oksalat
i. Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat
j. Penicellium camemberti untuk pembuatan keju
k. Penicellium roqueforti untuk pembuatan keju
 Jamur menguntungkan dalam bidang kedokteran
a. Jamur Kuping Hitam kering / Auricularia polytricha . jamur kuping berkhasiat
membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi
penyumbatan pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal
Radikal bebas , pencegah timbulnya kanker a. Penicillium notatum berguna
sebagai penghasil antibiotic
b. Penicillium chrysogenum berguna sebagai penghasil antibiotic

18
 Jamur menguntungkan Bidang lingkungan :

Bidang lingkungan Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan


tanah, sebagai organisme pengurai. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna
sebagai dekomposer. Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur
Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu
merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun
plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp., Fusarium
sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir
Zygosaccharomyces drosophilae , serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya
plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat
dan daya ulur berkurang Jamur yang termasuk entomophagus dapat digunakan
untuk mengendalikan hama, contoh Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk
mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat. Beauveria bassiana
untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk mengendalikan
lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat digunakan
untuk mengendalikan nematoda.

2. Jamur merugikan:

Jamur merugikan Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian


Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
Phytophthora nicotianae penyakit pada tembakau. Phytophthora faberi penyakit pada
karet. Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah
semai. Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman Jamur
Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata).
Untuk dapat berkecambah konidia membutuhkan air. Konidia dapat disebarkan melalui
angin ataupun percikan air. Sporulasi jamur pada permukaan daun terjadi pada suhu 18
– 27°C. Pada Hewan a. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. b.
Aspergillus fumigatus , menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).

 Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian :

Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian Alternaria , penyebab busuk


pada tanaman budidaya , tomat dan kentang . Fusarium , menyerang tanaman kubis ,
tomat , padi pisang dll . Helminthosporium oryzae , merusak kecambah dan menyerang

19
buah-buahan sehingga menimbulkan noda-noda pada daun inang dan buah yang
terserang berwarna hitam .

 Jamur merugikan pada manusia:

Jamur merugikan Pada Manusia Aspergillus nidulans & Aspergillus niger


menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan
sariawan pada manusia. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit
(dermatomikosis). Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus , penghasil racun
oflaktoksin , Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah
merah. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
Aspergillus Flavus Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit
Aspergillosis yang menyerang paru-paru terhadap manusia . Aspergillus Rumigatus
adalah penyebab infeksi saluran pernapasan manusia . Tinea versicolor, yaitu penyebab
penyakit panu pada kulit. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada kurap , rambut
dan kuku. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet .
Epidermophyton , Mikrosporium , & Trighophyton , ketiga jamur ini penyebab
penyakit kurap .

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik sesimpulan bahwa :

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan
seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu
zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara
membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang
disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam
kehidupan yaitu sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan
membebaskan zat zat kimia kea lam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan
manusia seperti pembuatan temped an sebagainya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan.Untuk
itu saran dari pembaca sangat diharapkan.

21
DAFTAR PUSTAKA
Birsyam, Inge L. 1992. Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: ITB.
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Michael Levy, John Rafferty, William L. Hosch, Kara Rogers, Rob Curley, David
Hayes. Plants, Algae, and Fungi. Inggris: Britanica Illustrated Science Library., Inc
Tjitrosoepomo, gembong.2005. Taksonomi Tumbuhan Rendah.(Schizophyta.
Thallophyta, Bryophyta. Pteridophyta). Yogyakarta : Gajah mada university press.
Zubaidah, siti. 2000. Jamur. Malang : Universitas negeri Malang.
Birsyam, Inge L. 1992. Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: ITB.
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-Prinsip Fisioloogi Tumbuhan Untuk daerah
Tropis. Jakarta: Gramedia
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.
Sasmitamihardja, Drajad, dkk. 1990. Dasar-dasar fisiologi Tumbuhan. Bandung:
FMIPA ITB
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa
Syarief.2009. Botani Tumbuhan Rendah.Jakarta : PPATK

22

Anda mungkin juga menyukai