Anda di halaman 1dari 10

Ascomycota

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ascomycota

Sarcoscypha coccinea
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Fungi
Subkingdom: Dikarya
Ascomycota
Filum: (Berk 1857) Caval.-Sm.
1998[1]
Subphyla/Classes
Pezizomycotina [1][4]
Arthoniomycetes
Dothideomycetes
Eurotiomycetes
Laboulbeniomycetes
Lecanoromycetes
Leotiomycetes
Lichinomycetes
Orbiliomycetes
Pezizomycetes
Sordariomycetes
"Unplaced orders"
Lahmiales
Medeolariales
Triblidiales
"Unplaced family"
Geoglossaceae
Saccharomycotina
Saccharomycetes
Taphrinomycotina
Neolectomycetes
Pneumocystidomycetes
Schizosaccharomycetes
Taphrinomycetes

Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia.
Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

Daftar isi
 1 Reproduksi Aseksual
 2 Reproduksi Seksual
 3 Beberapa Ascomycota penting
 4 Referensi

Reproduksi Aseksual
Dilakukan dengan membentuk konidium, tunas, dan fragmentasi.

Reproduksi Seksual
1. Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2. Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
3. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium
dan anteridium.
4. Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi
plasmogami.
5. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan
terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6. Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik
ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp
membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7. Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8. Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut
sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora
askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.

 Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara
mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.

Beberapa Ascomycota penting


 khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman
beralkohol.
 Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi, dapat membahayakan hati dan
karsinogenik.
 Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
 ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan minuman anggur.
 ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira.
 kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
 Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.
 Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
 Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
 Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang
terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisme pada hewan atau manusia yang
memakannya.
 Phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu beberapa jenis gaharu sehingga
terbentuk resin yang berbau harum
5 Klasifikasi Jamur

Jamur adalah organisme eukariot yang memiliki dinding sel tetapi tidak memiliki klorofil.
Awalnya jamur dimasukkan ke dalam kingdom plantae, tetapi kini jamur membentuk kingdom
tersendiri yaitu kingdom fungi karena tidak dapat berfotosintesis. Berdasarkan cara berkembang
biaknya, klasifikasi jamur dibagi menjadi empat divisi yaitu zygomycota, ascomycota,
basidiomycota, deuteromycota, dan chytridiomycota. Berikut adalah ciri-ciri dan gambar
keempat divisi tersebut. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Zygomycota

Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual
dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat melakukan
reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang
dihasilkan oleh sporangium. Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus
oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut adalah ciri-ciri
zygomycota:

1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)


2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
3. Membentuk zigospora
4. Dinding sel tersusun dari zat kitin
5. Hidup saprofit
6. Miselium bercabang banyak
7. Mempunyai haustoria
8. Tidak memiliki zoospora
9. Spora berupa sel-sel berdinding
2. Ascomycota

Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang
disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh
ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil
racun aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:

1. Hifa bersekat
2. Alat reproduksi seksual berupa askus
3. Umumnya hidup saprofit
4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan
pertunasan
5. Memiliki banyak inti sel
6. Sebagian besar multiseluler
7. Spora tidak berflagela
8. Bentuk tubuh seperti mangkuk
3. Basidiomycota

Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel yang
disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh
basidiomycota adalah Volvariella volvacea (bahan makanan), Puccinia graminis (penyakit pada tebu),
dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri basidiomycota:

1. Hifa bersekat
2. Multiseluler
3. Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
4. Memiliki basidiokarp
5. Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
6. Umumnya hidup saprofit
7. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan
4. Deuteromycetes

Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum diketahui proses


reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh deuteromycetes adalah
Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:

1. Hifa bersekat
2. Reproduksi aseksual dengan konidia
3. Dinding sel terbuat dari zat kitin
5. Chytridiomycota

Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai
peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi
setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium
endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan Physoderma maydis (noda pirang pada
jagung). Berikut adalah ciri-ciri chytridiomycota:

1. Sebagian besar hidup di air


2. Beberapa bersifat saprofitik
3. Bersifat parasit pada invertebrata di air
4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
6. Memiliki hifa senositik
7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

Anda mungkin juga menyukai