Anda di halaman 1dari 11

Nagita Vicilya Utami (18308141071)

Khoiruna Arifah (18308141073)


Isna Aprillia Nugraha P (18308141080)
Hani Nur Anasari (18308141082)
A. Iftachil Falach (18308141084)
Baso Samsu Rijal (18308144017)
• Ascomycota adalah divisi dari fungi. Anggota divisi ini tersebar di seluruh
dunia (Champbell, 2008). Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual. Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan
Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang.
Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga
protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya.
Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler
atau uniseluler seperti pada ragi. Ascomycota merupakan kelompok
terbesar yang meliputi 3.250 genera dan mencakup 32.250 spesies
(Hawksworth et al. 1995) sebagian besar adalah mikro fungi.
Ciri -ciri dan Struktur Tubuh
Ascomycota
• Struktur tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel
banyak yang membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan
bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya
Nectria)
• Hifa bersekat dan memiliki banyak inti. Hifa Ascomycota umumnya tegak
tegak pada miselium yang ada dipermukaan substrat yang disebut hifa
fertil, karena berperan untuk reproduksi. Hifa fertil dapat berupa
sporangiofor atau konidiofor atau korpus dengan tujuan agar penyebaran
sel reproduksi yang dibawanya berlangsung lebih mudah. Hifa-hifa yang
sudah terjalin menjadi suatu jaringan miselium yang makin lama makin
tebal akan membentuk suatu koloniyang dapat dilihat secara kasat mata
(Gandjar, 2006).
• Cara hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan,
misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit
pada berbagai tanaman, misalnya Meliala mangifera.
• Sporanya tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus.
• Perkembangbiakan generatifnya dengan askus (Sutarmi, 1983)
Reproduksi Jamur Ascomycota
• Reproduksi Aseksual Ascomycota
– Ascomycota Uniseluler

Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler yang dilakukan dengan


pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang terlepas akan
menjadi sebuah sel jamur baru. Namun bila tidak terlepas maka sel tunas akan
membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).
- Ascomycota Multiseluler

Reproduksi secara aseksual yang dilakukan dengan dua cara, yaitu


fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidospora. Hifa
dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa
haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai
konidia). Pada ujung dari konidiofor akan terbentuk spora yang
diterbangkan angin yang disebut dengan konidia. Konidia memiliki jumlah
kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-
warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru, atau kecokelatan. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah
menjadi hifa yang haploid.
• Reproduksi Seksual Ascomycota
– Ascomycota Uniseluler

• Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali


dengan konjugasi atau penyatuan dua sel
haploid(n) yang berbeda jenis. Dari hasil
penyatuan dengan menghasilkan zygot yang
berkromosom diploid (2n). Zygot tumbuh
membesar menjadi askus yang diploid. Inti
(nukleus) diploid di dalam askus membelah
secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang
berkromosom haploid (n). Jika askus sudah
masak, maka selanjutnya askus akan pecah
dengan mengeluarkan askospora. Askospora
akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang
haploid (n).
– Ascomycota Multiseluler
• Reproduksi seksual jamur Ascomycota
multiseluler adalah
• Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing
memiliki kromosom haploid yang
berdekatan. Hifa (+) membentuk
akogonium (alat reproduksi betina),
sedangkan hifa (-) dengan membentuk
anteridium (alat reproduksi jantan).
• Askogonium akan membentuk saluran yang
menuju anteridium yang disebut dengan
trikogin. Melalui trikogin, terjadi proses
plasmogami (peleburan sitoplasma).
Askogonium akan menerima nucleus yang
berkromosom haploid dari anteridium
sehingga ascogonium memiliki bnayak inti
dari keduanya (dikariotik).
• Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah
hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan
tergabung dalam askokarp (tubuh buah)
• Ujung-ujung hifa pada askokarp akan
membentuk askus dikariotik
• Didalam askus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan terbentuk
inti yang berkromosom diploid (2n).
• Inti diploid yang ada didalam askus akan membelah secara meiosis dengan
menghasilkan 4 nukleus yang haploid (n)
• Masing-masing dari nukleus akan membelah secara mitosis sehingga yang
ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya dari sekitar
nukleus akan terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang
berkromosom haploid (n)
• Jika askus telah masak, maka askospora akan tersebar secara serentak, hal
ini akan terjadi karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada
pecahnya askus lain.
• Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi
hifa baru yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang
membentuk miselium yang haploid (n).
Somatic Stage Ascomycetes
• Struktur somatik cendawan multiseluler tersusun atas benang benang
yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi sitoplasma
dan nukleus. Dinding sel hifa umumnya tersusun atas kitin. Kumpulan hifa
akan membentuk jalinan yang nantinya disebut dengan miselium. Hifa
yang memiliki sekat disebut hifa bersekat atau hifa bersepta. Sedangkan
hifa yang tidak memiliki sekat disebut hifa asepta.
• Dalam Ascomycetes, tubuh somatik umumnya terdiri dari hifa septa yang
berkembang menjadi miselium. Terkecuali pada ascomycota uniseluler
unisukleat. Dinding sel pada multiseluler terdiri dari dua lapis, yang
terbuat dari kitin. Sedangkan pada uniseluler dinding sel utama adalah
polysaccharides dan chitin yang masih ada dalam jumlah yang sangat kecil,
dan masih terlalu sedikit.
• Dalam beberapa Ascomycetes hifa menjadi padat dikumpulkan untuk
membentuk sclerotium, di mana tahap mereka untuk mengatasi kondisi
iklim yang tidak menguntungkan. Cabang pendek dari satu atau dua sel
yang dikenal sebagai hiphopodium (pl. Hiphopodia) dapat dikembangkan
pada miselium epifit. Hiphopodia mungkin berupa lendir dengan ujung
runcing
Contoh-contoh Ascomycota dan
Peranannya Dalam Kehidupan
• Penicillium
Jamur Penicillium berwarna hijau kebiruan dan tumbuh baik pada buah
buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Reproduksi
aseksual terjadi dengan konidia. Dan reproduksi aseksual dengan askospora.
Contoh : Penicillium camemberti dan Penicilium requeforti dimanfaatkan
dalam industri keju. Beberapa hari setelah jamur tersebut ditanam di atas kej,
cabang hifa akan tumbuh pada seluruh keju. Hifa akan mengeluarkan enzim
yang akan menghasilkan zat untuk menambahkan cita rasa keju.
• Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saprobe pada bermacam-macam benda organik
(seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi-padian dan kacang-
kacangan). Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau coklat.
Aspergillus hidup subur pada lingkungan yang lembap kurang cahaya
matahari.
Contoh : Aspergillus sojae, untuk membuat kecap
DAFTAR PUSTAKA

• Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi, jilid


3. Edisi ke-8,
• (diterjemahkan oleh Rahayu Lestari). Jakarta: Erlangga.
• Gandjar, Indrawati & Wellyzar Syamsuridzal. 2006. Mikologi dasar
dan terapan.
• Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
• Hawksworth DL, Kirk PM, Sutton BC, Pelger DN. 1995. Ainsworth
and Bisby's
• Dictionary of Fungi.
• Nurdiansyah, Andri. 2006. Biologi. Jakarta. Grafindo Media Pratama.
• Sutarmi, Siti. 1983. Botani Umum. Bogor. Departemen Botani
Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai