0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Ascomycota, divisi fungi yang tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan memiliki struktur tubuh beragam mulai dari uniseluler hingga multiseluler. Reproduksi secara aseksual dilakukan melalui fragmentasi hifa dan pembentukan spora konidia, sedangkan reproduksi secara seksual melibatkan proses konjugasi, plasmogami, dan pembentukan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Ascomycota, divisi fungi yang tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan memiliki struktur tubuh beragam mulai dari uniseluler hingga multiseluler. Reproduksi secara aseksual dilakukan melalui fragmentasi hifa dan pembentukan spora konidia, sedangkan reproduksi secara seksual melibatkan proses konjugasi, plasmogami, dan pembentukan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Ascomycota, divisi fungi yang tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan memiliki struktur tubuh beragam mulai dari uniseluler hingga multiseluler. Reproduksi secara aseksual dilakukan melalui fragmentasi hifa dan pembentukan spora konidia, sedangkan reproduksi secara seksual melibatkan proses konjugasi, plasmogami, dan pembentukan
Isna Aprillia Nugraha P (18308141080) Hani Nur Anasari (18308141082) A. Iftachil Falach (18308141084) Baso Samsu Rijal (18308144017) • Ascomycota adalah divisi dari fungi. Anggota divisi ini tersebar di seluruh dunia (Champbell, 2008). Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang. Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya. Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau uniseluler seperti pada ragi. Ascomycota merupakan kelompok terbesar yang meliputi 3.250 genera dan mencakup 32.250 spesies (Hawksworth et al. 1995) sebagian besar adalah mikro fungi. Ciri -ciri dan Struktur Tubuh Ascomycota • Struktur tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria) • Hifa bersekat dan memiliki banyak inti. Hifa Ascomycota umumnya tegak tegak pada miselium yang ada dipermukaan substrat yang disebut hifa fertil, karena berperan untuk reproduksi. Hifa fertil dapat berupa sporangiofor atau konidiofor atau korpus dengan tujuan agar penyebaran sel reproduksi yang dibawanya berlangsung lebih mudah. Hifa-hifa yang sudah terjalin menjadi suatu jaringan miselium yang makin lama makin tebal akan membentuk suatu koloniyang dapat dilihat secara kasat mata (Gandjar, 2006). • Cara hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman, misalnya Meliala mangifera. • Sporanya tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus. • Perkembangbiakan generatifnya dengan askus (Sutarmi, 1983) Reproduksi Jamur Ascomycota • Reproduksi Aseksual Ascomycota – Ascomycota Uniseluler
Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler yang dilakukan dengan
pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun bila tidak terlepas maka sel tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu). - Ascomycota Multiseluler
Reproduksi secara aseksual yang dilakukan dengan dua cara, yaitu
fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidospora. Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung dari konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut dengan konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna- warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru, atau kecokelatan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid. • Reproduksi Seksual Ascomycota – Ascomycota Uniseluler
• Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali
dengan konjugasi atau penyatuan dua sel haploid(n) yang berbeda jenis. Dari hasil penyatuan dengan menghasilkan zygot yang berkromosom diploid (2n). Zygot tumbuh membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom haploid (n). Jika askus sudah masak, maka selanjutnya askus akan pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid (n). – Ascomycota Multiseluler • Reproduksi seksual jamur Ascomycota multiseluler adalah • Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid yang berdekatan. Hifa (+) membentuk akogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa (-) dengan membentuk anteridium (alat reproduksi jantan). • Askogonium akan membentuk saluran yang menuju anteridium yang disebut dengan trikogin. Melalui trikogin, terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma). Askogonium akan menerima nucleus yang berkromosom haploid dari anteridium sehingga ascogonium memiliki bnayak inti dari keduanya (dikariotik). • Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan tergabung dalam askokarp (tubuh buah) • Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk askus dikariotik • Didalam askus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan terbentuk inti yang berkromosom diploid (2n). • Inti diploid yang ada didalam askus akan membelah secara meiosis dengan menghasilkan 4 nukleus yang haploid (n) • Masing-masing dari nukleus akan membelah secara mitosis sehingga yang ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya dari sekitar nukleus akan terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n) • Jika askus telah masak, maka askospora akan tersebar secara serentak, hal ini akan terjadi karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya askus lain. • Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium yang haploid (n). Somatic Stage Ascomycetes • Struktur somatik cendawan multiseluler tersusun atas benang benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi sitoplasma dan nukleus. Dinding sel hifa umumnya tersusun atas kitin. Kumpulan hifa akan membentuk jalinan yang nantinya disebut dengan miselium. Hifa yang memiliki sekat disebut hifa bersekat atau hifa bersepta. Sedangkan hifa yang tidak memiliki sekat disebut hifa asepta. • Dalam Ascomycetes, tubuh somatik umumnya terdiri dari hifa septa yang berkembang menjadi miselium. Terkecuali pada ascomycota uniseluler unisukleat. Dinding sel pada multiseluler terdiri dari dua lapis, yang terbuat dari kitin. Sedangkan pada uniseluler dinding sel utama adalah polysaccharides dan chitin yang masih ada dalam jumlah yang sangat kecil, dan masih terlalu sedikit. • Dalam beberapa Ascomycetes hifa menjadi padat dikumpulkan untuk membentuk sclerotium, di mana tahap mereka untuk mengatasi kondisi iklim yang tidak menguntungkan. Cabang pendek dari satu atau dua sel yang dikenal sebagai hiphopodium (pl. Hiphopodia) dapat dikembangkan pada miselium epifit. Hiphopodia mungkin berupa lendir dengan ujung runcing Contoh-contoh Ascomycota dan Peranannya Dalam Kehidupan • Penicillium Jamur Penicillium berwarna hijau kebiruan dan tumbuh baik pada buah buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Reproduksi aseksual terjadi dengan konidia. Dan reproduksi aseksual dengan askospora. Contoh : Penicillium camemberti dan Penicilium requeforti dimanfaatkan dalam industri keju. Beberapa hari setelah jamur tersebut ditanam di atas kej, cabang hifa akan tumbuh pada seluruh keju. Hifa akan mengeluarkan enzim yang akan menghasilkan zat untuk menambahkan cita rasa keju. • Aspergillus Aspergillus hidup sebagai saprobe pada bermacam-macam benda organik (seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi-padian dan kacang- kacangan). Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau coklat. Aspergillus hidup subur pada lingkungan yang lembap kurang cahaya matahari. Contoh : Aspergillus sojae, untuk membuat kecap DAFTAR PUSTAKA
• Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi, jilid
3. Edisi ke-8, • (diterjemahkan oleh Rahayu Lestari). Jakarta: Erlangga. • Gandjar, Indrawati & Wellyzar Syamsuridzal. 2006. Mikologi dasar dan terapan. • Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. • Hawksworth DL, Kirk PM, Sutton BC, Pelger DN. 1995. Ainsworth and Bisby's • Dictionary of Fungi. • Nurdiansyah, Andri. 2006. Biologi. Jakarta. Grafindo Media Pratama. • Sutarmi, Siti. 1983. Botani Umum. Bogor. Departemen Botani Institut Pertanian Bogor.